Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Isolasi sosial adalah suatu keadaan pasien yang mengalami
ketidakmampuan untuk mengadakan hubungan dengan orang lain atau dengan
lingkungan di sekitarnya secara wajar. Pada pasien dengan isolasi sosial sering
melakukan kegiatan yang ditunjukkan untuk mencapai pemuasan diri, dimana
pasien melakukan usaha untuk melindungi diri sehingga ia jadi pasif dan
berkepribadian kaku, pasien menarik diri juga melakukan pembatasan (isolasi
diri), termasuk juga kehidupan emosionalnya, semakin sering pasien menarik
diri, semakin banyak kesulitan yang dialami dalam mengembangkan
hubungan sosial dan emosional dengan orang lain.
Dalam membina hubungan sosial, individu berapa dalam rentang
respon yang adaptif sampai dengan maladaptif. Respon adaptif merupakan
respon yang dapat diterima oleh norma norma sosial dan kebudayaan yang
berlaku, sedangkan respon maladaptif merupakan respon yang dilakukan
individu dalam menyelesaikan masalah yang kurang dapat diterima oleh
norma norma sosial dan budaya. Respon sosial dan emosional yang
maladaptif sering sekali terjadi dalam kehidupan sehari sehari, khususnya
sering dialami pada pasien isolasi sosial sehingga melalui pendekatan proses
keperawatanyang komprehensif. Dari segi, kehidupan sosial kultural interaksi
sosial adalah merupakan hal yang utama dalam kehidupan bermasyarakat,
sebagai dampak adanya isolasi sosial : akan menjadi suatu masalah besar
dalam fenomena kehidupan, yaitu keadaan dimana individu atau kelompok
mengalami atau merasakan kebutuhan atau keinginan untuk meningkatkan
keterlibatan dengan orang lain tetapi tidak mampu untuk membuat kontak.
Menurut penelitian WHO, jika prevalensi gangguan jiwa di atas 100
jiwa pertahun penduduk dunia, maka berarti Indonesia mencapai 264 orang
per 1000 penduduk yang merupakan anggota keluarga. Dari hasil Survey
Kesehatan Rumah Tangga (SKRT), artinya 2,6 kali lebih tinggi dari ketentuan
WHO. Ini adalah sesuatu yang sangat serius. Berdasarkan hal hal diatas,
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep Medis
1. Pengertian
berhubungan
secara
spontan
dengan
orang
lain
yang
R. Maladaptif
a. Menyendiri
b. Otonomi
c. Bekerjasama
(mutualisme)
d. Saling tergantung
(interdependent)
Keterangan
:
1.
a. Merasa sendiri
b. Menarik diri
c. Tergantung pada
orang lain
a. Manipulasi
b. Curiga
c. Ketergantungan
(dependent)
d. Menarik diri
e. Narcissisme
Respon Adaptif
Respon adaptif adalah respon yang masih bisa diterima oleh
norma-norma sosial dan kebudayaan secara umum yang berlaku di
masyarakat dimana individu dalam menjelaskan masalahnya dalam
batas normal.
a.
individu
untuk
d.
2.
Respon Maladaptif
Respon maladaptif adalah respon yang diberikan individu dalam
menyelesaikan masalahnya menyimpang dari norma-norma sosial dan
kebudayaan suatu tempat.
a. Manipulasi adalah individu menganggap orang lain sebagai objek
untuk mencapai kebutuhannya, tidak dapat membina hubungan
sosial secara mendalam.
b. Curiga terjadi bila seseorang gagal mengembangkan rasa saling
percaya dengan orang lain. kecurigaan dan ketidakpercayaan
diperlihatkan dengan tanda-tanda cemburu, iri hati dan berhati-hati.
Perasaan individu ditandai dengan humor yang kurang dan
inndividu merasa bangga dengan sikapnya yang dingin dan tanpa
emosi.
c. Ketergantungan
(dependence)
adalah
individu
mengalami
5. Pohon masalah
Akibat
Core Problem
Etiologi
Deficit
Perawatan Diri
harus
dioperasi,
kecelakaan
dicerai
suami,
putus
7-16%
skizofrenia,bila
keduanya
menderita
40-
kancing
baju
tidak
tepat,
resleting
tak
dengan
dalam
hal
makan,BAB/BAK,mandi,berpakaian,dan
istirahat tidur.
7) Masalah keperawatan
a) Isolasi sosial
b) Harga diri rendah
c) Gangguan persepsi sensori: halusinasi
d) Resiko perilaku kekerasan
e) Defisit perawatan diri
8) Data yang perlu dikaji:
a) Data subjektif: klien hanya mengatakan ya dan tidak
b) Data objektif:
- Gangguan pola makan: tidak ada nafsu makan/minum
-
berlebihan.
Berat badan menurun/meningkat drastis
Kemunduran kesehatan fisik
10
Tidur berlebihan
Tinggal di tempat tidur dalam waktu yang lama.
Banyak tidur siang, kurang bergairah, tidak memperdulikan
lingkungan.
Aktivitas menurun,
mondar-mandir/sikap
mematung,
mandir).
Menurunnya kegiatan seksual.
Kurang responsif dan minat terhadap orang lain.
Kegagalan untuk membina suatu hubungan.
Kurangnya kontak mata.
2. Diagnosa Keperawatan
a. Isolasi sosial
b. Gangguan Konsep Diri : harga diri rendah
c. Resiko TinggiGangguanSensori Persepsi : Halusinasi
d. Deficit Perawatan Diri
3.
4.
Implementasi
Implementasi dilaksanakan sesuai dengan intervensi yang sudah
dirumuskan.
5.
Evaluasi
Selanjutnya, setelah dilakukan tindakan keperawatan, evaluasi
dilakukan terhadap kemampuan pasien menarik diri serta kemampuan
perawat dalam merawat pasien dengan menarik diri.
BAB III
11
: 13 Desember 2014
Tanggal Pengkajian
: 15 Desember 2014
Ruang Rawat
: Cempaka
I. IDENTITAS KLIEN
1. Inisial
2. Umur
3. Alamat
4. Pendidikan
5. Agama
6. Status
7. Pekerjaan
8. Jenis Kelamin
9. No. RM
II.
: Nn. ED
: 23 tahun
: Ponorogo
: SMA
: Islam
: Belum Kawin
: Swasta
: Perempuan
: 1038xx
ALASAN MASUK
1. Data Primer
Saat klien ditanya tentang alasan masuk ke rumah sakit jiwa, klien
tampak menunduk, tidak mau menjawab pertanyaan.
2. Data Sekunder
Berdasarkan catatan medi klien didapatkan data, klien diantar keluarga
ke RSJ Lawang pada tanggal 13 Desember 2014 pada pukul 20.46 WIB
dengan alasan klien selama 4 hari tidak makan dan minum, saat malam
tidak tidur hanya melakukan sholat dan mengaji terus menerus. Pernah
dirawat di RSJ Lawang tanggal 5 November 2014 dan pengobatan
sebelumnya berhasil namun 1 bulan yang lalu pengobatan sempat
terputus.
III.
tanggal 13 Desember 2014 pada pukul 20.46 WIB dengan alasan klien
selama 4 hari tidak makan dan minum, saat malam tidak tidur hanya
melakukan sholat dan mengaji terus menerus. Pernah dirawat di RSJ
Lawang tanggal 5 November 2014 dan pengobatan sebelumnya berhasil
namun 1 bulan yang lalu pengobatan sempat terputus karena menganggap
klien sudah sembuh.
Masalah
Keperawatan
:Ketidakefektifan
Managemen
Regimen
Terapeutik
IV.
FAKTOR PREDISPOSISI
1. Menurut status, saat ini klien dirawat di RSJ Lawang yang kedua
kalinya. Klien pernah dirawat sebelumnya di rumah sakit yang sama dan
sembuh tanggal 5 November 2014.
2. Pengobatan klien sebelumnya kurang berhasil. Klien dirawat kembali di
RSJ Lawang karena klien mengalami putus obat selama 1 bulan.
3. a. Klien tidak mengalami penyakit fisik
b.Klien tidak mempunyai riwayat NAPZA
c. Tidak ada riwayat trauma pada klien, baik itu aniaya fisik, aniaya
seksual, penolakan, kekerasan dalam keluarga, tindakan kriminal, dan
usaha bunuh diri.
Masalah/ diagnosa keperawatan: penatalaksanaan regiment terapeutik
inefektif
4. Pengalaman masa lalu klien tidak terkaji, saat ditanya klien hanya diam
dan menggelengkan kepalanya sambil menunduk.
5. Klien mengatakan tidak ada anggota keluarga yang mengalami gangguan
jiwa.
Masalah
Keperawatan
:Ketidakefektifan
Managemen
Terapeutik
V.
PEMERIKSAAN FISIK
Tanggal: 15 Desember 2014
1. Keadaan umum klien composmentis. GCS: M: 6, V:5, E: 4
2. Tanda tanda vital :
TD : 120/90 mmHg
Suhu : 37oC
Nadi : 84 x/menit
RR : 18 x/menit
13
Regimen
3. Ukur
TB :
cm
BB :
kg
4. Pada saat pengkajian klien tidak ada keluhan fisik
VI.
PSIKOSOSIAL
1. Genogram
Jelaskan :klien merupakan anak kedua dari tiga bersaudara. Klien tinggal
serumah dengan orang tua dan adiknya. Saat pengkajian kontak mata
klien tidak ada, klien hanya menunduk.
Masalah Keperawatan :tidak ada masalah keperawatan
2. Konsep Diri
a. Citra tubuh :Saat klien ditanya tentang persepsi
terhadap tubuhnya, bagian tubuh yang disukai
dan tidak disukai klien hanya diam saja dan
menunduk sambil memegang kedua tangannya.
b. Identitas
:
Saat klien ditanya tentang
namanya, klien hanya memperlihatkan gelang
identitas RS dan diam saja.
c. Peran
:
Saat klien ditanya tentang
perannya
menunduk.
d. Ideal diri :
diam dan
STATUS MENTAL
1. Penampilan : Rapi
Jelaskan :Pakaian rapi dari ujung rambut sampai ujung kaki,
menggunakan jilbab warna pink dengan rapi.
Masalah Keperawatan :tidak ada masalah keperawatan
2. Pembicaraan : Membisu
Jelaskan : klien hanya diam saja tidak mau bergaul dengan yang lainnya
Masalah Keperawatan :Hambatan Komunikasi Verbal
3. Aktivitas Motorik : Hipokinesia, hipoaktifitas
Jelaskan :klien cenderung menyendiri, sering duduk dan diam dikamar.
Masalah Keperawatan :Intoleransi Aktivitas
4. Afek
: Datar
Jelaskan: Tidak ada perubahan raut muka saat di stimulus yang
menyenangkan atau yang menyedihkan
Masalah Keperawatan :Isolasi Sosial
5. Interaksi Selama Wawancara : Kontak mata kurang, tidak kooperatif
Jelaskan : Saat pengkajian klien mengalihkan pandangan, kontak mata
kurang klien hanya diam, klien malah meninggalkan pengkaji
Masalah Keperawatan :Isolasi Sosial
6. Persepsi
Jelaskan : Klien hanya diam saja, lebih suka menyendiri di kamar.
Masalah keperawatan :Risiko Tinggi Gangguan Sensori Persepsi:
Halusinasi
7. Proses Pikir
Jelaskan : Ketika di Tanya klien hanya diam saja
Masalah Keperawatan :Sulit dievaluasi
8. Isi Pikir
Jelaskan : Klien hanya diam saja
15
mengambil,
memilih
dan
mengenakan
pakaian.
6. Penggunaan obat
Saat ditanya klien hanya diam
7. Pemeliharaan kesehatan
Saat ditanya klien hanya diam
8. Aktifitas di dalam rumah
Saat ditanya klien hanya diam
9. Aktifitas di luar rumah
Saat ditanya klien hanya diam
Masalah Keperawatan :Tidak Ada Masalah Keperawatan
IX.
MEKANISME KOPING
Maladaftif : Menghindar, reaksi lambat
Masalah Keperawatan :Koping Individu Tidak Efektif
X.
XI.
XII.
ASPEK MEDIK
- Diagnosa Medik
: F.23.2 (Schizofrenia Akut)
- Terapi Medik
:
1. Risperidon 2mg (1-0-1)
2. Merlopam 2mg (0-0-1)
17
ANALISA DATA
NAMA : Nn. ED
TGL
30
NIRM : 1038xx
RUANGAN : CEMPAKA
DATA
ETIOLOGI
DS :
Januari
DO :
2014 1 Pakaian tidak rapi, rambut
sosial :
Menarik Diri
MASALAH
Isolasi
menyedihkan
Saat pengkajian klien
mengalihkan pandangan,
kontak mata kurang klien
hanya diam, klien malah
meninggalkan pengkaji
18
T.T
POHON MASALAH
Risiko Tinggi
Gangguan Sensori
Persepsi: Halusinasi
Akibat
Kerusakan
Komunikasi Verbal
Core Problem
Gangguan Proses
Pikir
Isolasi sosial
Intoleransi Aktivitas
Ketidakefektifan
Managemen Regimen
Terapeutik
Kurang
Pengetahuan
Tentang
Penyakit
XIII.
Koping Individu
Tidak Efektif
Etiologi
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
19
20