Vous êtes sur la page 1sur 4

PENGARUH LENSA CEMBUNG TERHADAP EFISIENSI SEL SURYA

Fajar Muhammad (140310120038)


Miranda Savitri (140310120020)
Program Studi Fisika, FMIPA Universitas Padjadjaran
24 Maret 2014
Asisten : M Hilmi Z
Abstrak
Salah satu topik hangat di kalangan peneliti saat ini adalah energy surya yang merupakan energy
terbesar. Teknologi yang dikembangkan saat ini untuk mengkonversi energy surya adalah sel
fotovoltaik atau biasa kita sebut sel surya. Sel surya dapat mengkonversi langsung cahaya matahari
menjadi arus listrik dengan bahan semikonduktor. Permasalahannya adalah bagaimana meningkatkan
efisiensi dari sel surya itu sendiri sehingga dapat menghasilkan listrik secara optimal. Pada percobaan
ini, dilakukan simulasi penyinaran sel surya dengan menggunakan lampu yang sinarnya dilewatkan
pada sebuah lensa cembung agar terjadi pemusatan cahaya. Dari hasil percobaan dan perhitungan,
didapatkan bahwa efisiensi sel surya tanpa lensa akan menghasilkan nilai yang lebih besar yaitu sebesar
158,97% dengan menggunakan lampu kuning pada jarak 0,5m.

I.

Pendahuluan
Energi
surya
sangat
berlimpah
persediaannya di muka bumi. Selain karena
tidak membutuhkan biaya yang mahal untuk
mendapatkannya, energi surya merupakan
energy bersih yang tidak menimbulkan dampak
polusi. Dalam pemanfaatannya, energi surya
dapat digunakan untuk menghasilkan listrik,
yaitu dengan mengkonversinya menggunakan
sel fotovoltaik atau biasa kita sebut sel surya.
Sel fotovoltaik adalah perangkat teknologi yang
dapat mengkonversi langsung energi surya
menjadi energi listrik dengan bahan
semikonduktor.
Dalam perkembangannya, sel surya telah
mengalami berbagai pengembangan yang
begitu pesat guna meningkatkan efisiensi.
Memang faktanya efisiensi sel surya termasuk
rendah jika dibandingkan dengan pembangkit
listrik lainnya. Efisiensi sel surya bisa
dipengaruhi oleh banyak hal, seperti intensitas
cahaya yang masuk, luas sel surya, bahan sel
surya, serta iklim daerah tempatsel surya
diimplementasikan. Salah satu cara yang
dilakukan untuk meningkatkan efisiensi adalah
melewatkan cahaya yang menjadi sumber

dengan sebuah lensa cembung sehingga cahaya


difokuskan dan intensitas dapat meningkat.
Dengan peningkatan intensitas diharapkan
efisiensi juga akan meningkat.
II. Teori Dasar
II.1. Sel Surya
Sel surya bekerja berdasarkan efek
fotelektrik pada material semikonduktor untuk
mengubah energi surya menjadi energy listrik.
Prinsip kerja semikonduktor sel surya mirip
dengan diode sebagai P-N junction. P-N
junction
adalah
gabungan/lapisan
semikonduktor jenis P dan jenis N yang
diperoleh dengan cara doping silikon murni.
Pada semikonduktor jenis P, terbentuk
hole(pembawa muatan listrik positif) yang
jumlahnya lebih banyak dibandingkan jumlah
elektronnya. Sehingga hole merupakan
pembawa muatan mayoritas.

Gambar 2.1. Sel fotovoltaik


II.1.1. Prinsip Kerja P-N Junction

Daerah negatif dan positif ini disebut dengan


daerah deplesi (depletion region) ditandai
dengan huruf W. Pada daerah deplesi ini
terdapat
banyak
keadaan
terisi
(hole+elektron). Baik elektron maupun hole
yang ada pada daerah deplesi disebut dengan
pembawa muatan minoritas (minority charge
carriers) karena keberadaannya di jenis
semikonduktor yang berbeda. Perbedaan
muatan pada daerah deplesi ini menimbulkan
medan listrik internal E dari daerah positif ke
daerah negatif pada daerah deplesi yang disebut
arus drift.

Gambar 2.2. P-N junction sebelum disambung

Gambar 2.5. Medan listrik

Ketika kedua jenis semikonduktor ini


disambung, terjadi perpindahan elektron dari
emikonduktor tipe-n menuju semikonduktor
tipe-p dan perpindahan hole dari semikonduktor
tipe-p ke semikonduktor tipe-n pada derah
sambungan. Perpindahan elektron maupun hole
ini hanya sampai pada jarak tertentu dari batas
sambungan awal.

Adanya
medan
listrik
mengakibatkan
sambungan P-N berada pada titik setimbang,
yakni saat di mana jumlah hole yang berpindah
dari
semikonduktor P ke N dikompensasi
dengan jumlah hole yang tertarik kembali
kearah semikonduktor P akibat medan listrik E.
Begitu pula dengan jumlah elektron yang
berpindah
dari
smikonduktor N ke P,
dikompensasi dengan mengalirnya kembali
elektron ke semikonduktor N akibat tarikan
medan listrik E. Dengan kata lain, medan
listrik E mencegah seluruh elektron dan hole
berpindah dari semikonduktor yang satu ke
semiikonduktor yang lain. Dengan demikian
dalam keadaan ini tidak ada arus dan tegangan
yang timbul.

Gambar 2.3. P-N junction setelah disambung

Elektron dari semikonduktor N yang bersatu


dengan hole pada semikonduktor P yang
mengakibatkan
jumlah
hole
pada
semikonduktor P akan bekurang. Daerah ini
akhirnya berubah menjadi lebih bermuatan
positif. Pada saat yang sama, hole dari
semikonduktor P bersatu dengan elektron yang
ada
pada
semikonduktor
N
yang
mengakibatkan jumlah electron di daerah ini
berkurang. Daerah ini akhirnya lebih bermuatan
positif.

gambar 2.4. Daerah deplesi

II.2. Lensa Cembung


Lensa terdiri dari beberapa keping kaca
khusus yang sifatnya cembung, cekung atau
kombinasi keduanya. Pada lensa cembung,
sinar yang merambat melalui kedua antarmuka
akan dibiaskan (terfokus) menuju ke satu titik
pada sumbu optis lensa, yang disebut jarak
fokus.

= (0,00123/0,14)100%
= 8,777%
Lampu Kuning

Gambar 2.6. Pembiasan pada lensa cembung

II.3. Efisiensi Sel Surya


Untuk menentukan
persamaan berikut :
=

efisiensi,

Pout
100
P

r(m
)

Prata(W)
Tanpa
Lensa
Lensa

Pin(W)
Tanpa
Lensa
Lensa

(%)
Tanpa
Lensa
Lensa

0.
5

0.00
12

0.01
4

8.77
7

digunakan

0.0
07

0.00
4

158.9
7

Dengan cara yang sama, diperoleh hasil sebagai


berikut :
Tabel 4.1. Daya dan Efisiensi Sel Surya untuk
lampu Kuning

(1)

Dengan Pin adalah daya yang dihasilkan energi


sel surya dan Pout adalah daya listrik yang
dihasilkan.
III.

Tabel 4.1. Daya dan Efisiensi Sel Surya untuk


lampu Hidrogen

Percobaan
III.1. Alat yang digunakan

Pada percobaan ini digunakan osiloskop


untuk mengamati grafik
Sumb
er
cahay
a

lens
a

Sel
sur
ya

Lampu Hidrogen
r(m
)

Prata(W)
Tanpa
Lensa
Lensa

Pin(W)
Tanpa
Lensa
Lensa

(%)
Tanpa
Lensa
Lensa

0.
5

0.00
08

0.00
48

16.6
71

0.03
35

0.00
36

929.
822

Gambar 3.1. Skema Alat

III.2. Metode eksperimen


Pada percobaan ini, data yang diambil
berdasarkan eksperimen, yaitu data intensitas
cahaya berbagai sumber pada jarak tertentu.
Selain itu juga diambil data arus dan tegangan
yang dihasilkan sel surya. Dari data tersebut
dicari nilai daya input dan daya output yang
kemudian dapat ditentukan efisiensinya.
Grafik Arus Terhad ap Tegangan Sel Surya Lampu Hid rog en Dengan Lensa

IV.

Data dan Analisis


IV.1. Data hasil pengolahan

Dari persamaan (1), didapatkan hasil efisiensi


sel surya sebagai berikut:

Arus (A)

Teg angan (V)

Jarak 0,5m

Linear (Jarak
0,5m)

Jarak 0,6m

Linear (Jarak
0,6m)

jarak 0,7m

Linear (jarak
0,7m)

Gambar 4.1. Grafik arus terhadap tegangan


lampu hydrogen dengan lensa

Grafik Arus Terhadap Teg angan Sel Surya Lampu Hidrogen Tanpa Lensa

Arus (A)

Jarak 0,5m

Linear (Jarak
0,5m)

Jarak 0,6m

Linear (Jarak
0,6m)
Linear (Jarak
0,7m)

Jarak 0,7m

Tegangan (V)

Gambar 4.2. Grafik arus terhadap tegangan


lampu hidrogen tanpa lensa
IV.2. Analisa
Dari percobaan, diperoleh hasil efisiensi sel
surya untuk dua buah lampu dengan
menggunakan lensa dan tanpa menggunakan

lensa. Jika kita tinjau dari sumber cahaya,


lampu kuning menghasilkan efisiensi yang
lebih besar dari lampu hidrogen. Ini
dikarenakan intensitas lampu kuning lebih
besar dari lampu hidrogen. Kemudian jika kita
tinjau dari percobaan dengan lensa dan tanpa
lensa, dihasilkan efisiensi yang lebih tinggi jika
menggunakan lensa. Misalkan untuk sumber
cahaya lampu kuning pada jarak 0,5m efisiensi
dengan lensa bernilai 8,77% dan tanpa lensa
158,97%. Nilai efisiensi bernilai sangat besar
bias dikarenakan data yang dihasilkan cacat. Ini
karena sifat lensa itu sendiri yang bersifat
memusatkan cahaya sehingga permukaan sel
surya hanya tersinari pada titik tertentu, dan
data yang dihasilkan pun kurang baik.
V. Kesimpulan
1. Intensitas sumber cahaya dengan atau tanpa
lensa memiliki nilai yang berbeda. Contoh,
untuk sumber lampu kuning pada jarak 0,5m
dengan lensa dihasilkan intensitas 7kLux
sedangkan tanpa lensa menghasilkan
2,2kLux.
2. Efisiensi sel surya dengan atau tanpa lensa
juga menghasilkan nilai yang berbeda.
Untuk sumber cahaya lampu kuning dengan
lensa pada jarak 0,5m dihasilkan efisiensi
8,77% sedangkan tanpa lensa 158,97%.
Artinya efisiensi tanpa lensa akan bernilai
lebih besar disbanding dengan lensa, karena
cahaya yang menuju sel surya hanya
terfokus pada satu titik.
VI.
Daftar Pustaka
1. Eka Gautama, Sunkar. 2011. Prinsip Kerja
Sel
Surya.
http://paradoks77.blogspot.com/2011/11/sem
ikonduktor-sel-surya-terbuat-dari.html
2. Purwandari,
Endhah. 2013. Analisis
Perhitungan Efisiensi Sel Surya Berbasis ASi : H dalam Penentuan Temperatur Filamen
Optimum
Bahan.
http://jurnal.unej.ac.id/index.phd/JID/article/
download/478/410.

Vous aimerez peut-être aussi