Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
OLEH
KELOMPOK I
1. BUNGA A AMELIA
2. FARIZ ADITYA P
3. IRENE A SUDIR
(0901.14201.005)
4. MIRAWAN ADI S
(0901.14201. 017)
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami kepada TYME atas segala rahmat-Nya sehingga penulis
dapat menyelesaikan makalah ini. Adapun makalah ini membahas tentang asuhan
keperawatan pada lansia.
Terima kasih penulis ucapkan juga kepada orang tua yang senantiasa
mendukung, dosen dan teman-teman yang membantu dalam menyelesaikan
makalah ini.
Penulis menyadari bahwa, makalah ini masih jauh dari sempurna, maka dari
itu penulis meminta kritik dan saran yang membangun agar penulis dapat lebih
baik pada makalah selanjutnya.
Semoga makalah ini bermanfaat.
Malang, Maret 2013
Penulis
DAFTAR ISI
JUDUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan Penulisan
BAB II ASUHAN KEPERAWATAN
BAB III PENUTUP
4.1 Kesimpulan
4.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Keperawatan adalah ilmu yang mempelajari penyimpangan atau tidak
terpenuhinya kebutuhan dasar manusia yang dapat mempengaruhi perubahan,
penyimpangan atau tidak berfungsinya secara optimal setiap unit yang terdapat
dalam sistem hayati tubuh manusia, baik secara individu, keluarga, ataupun
masyarakat dan ekosistem. Komunitas adalah sekelompok manusia yang saling
berhubungan lebih sering dibandingkan dengan manusia lain yang berada
diluarnya serta saling ketergantungan untuk memenuhi keperluan barang dan jasa
yang penting untuk menunjang kehidupan sehari-hari.
Masalah kesehatan adalah suatu masalah yang sangat kompleks, yang saling
berkaitan dengan masalah masalah lain diluar kesehatan sendiri. Demikian pula
pemecahan masalah kesehatan masalah, tidak hanya dilihat dari segi kesehatannya
sendiri, tapi harus dilihat dari segi segi yang ada pengaruhnya terhadap masalah
sehat sakit atau kesehatan tersebut.
Komunitas adalah kelompok sosial yang tinggal dalam suatu tempat, saling
berinteraksi satu sama lain, saling mengenal serta mempunyai minat dan interest
yang sama (WHO). Komunitas adalah kelompok dari masyarakat yang tinggal di
suatu lokasi yang sama dengan dibawah pemerintahan yang sama, area atau lokasi
yang
sama
dimana
mereka
tinggal,
kelompok
sosial
yang
pada
asuhan
keperawatan
2.1 Definisi
Masa dewasa tua (lansia) dimulai setelah pensiun, biasanya antara usia 65
dan 75 tahun. Jumlah kelompok usia ini meningkat drastic dan ahli demografi
memperhitungkan peningkatan populasi lansia sehat terus menigkat sampai abad
selanjutnya (Potter & Perry, 2005).
Lanjut usia merupakan istilah tahap akhir dari proses penuaan. Dalam
mendefinisikan batasan penduduk lanjut usia menurut Badan Koordinasi Keluarga
Berencana Nasional ada tiga aspek yang perlu dipertimbangkan yaitu aspek
biologi, aspek ekonomi dan aspek sosial. Secara biologis penduduk lanjut usia
adalah penduduk yang mengalami proses penuaan secara terus menerus, yang
ditandai dengan menurunnya daya tahan fisik yaitu semakin rentannya terhadap
serangan penyakit yang dapat menyebabkan kematian. Hal ini disebabkan
terjadinya perubahan dalam struktur dan fungsi sel, jaringan, serta sistem organ.
Secara ekonomi, penduduk lanjut usia lebih dipandang sebagai beban dari pada
sebagai sumber daya. Banyak orang beranggapan bahwa kehidupan masa tua tidak
lagi memberikan banyak manfaat, bahkan ada yang sampai beranggapan bahwa
kehidupan masa tua, seringkali dipersepsikan secara negatif sebagai beban
keluarga dan masyarakat (Ismayadi, 2004).
Menurut Constantinidies menua (menjadi tua) adalah suatu proses
menghilangnya secara perlahan lahan kemampuan jaringan untuk memperbaiki
diri / mengganti diri dan mempertahankan fungsi formalnya sehingga tidak dapat
bertahan terhadap infeksi dan memperbaiki kerusakan yang diderita. Menurut
organisasi dunia (WHO) lanjut usia meliputi usia pertengahan (middleage) adalah
kelompok usia 45-59 tahun, Usia lanjut (elderly) adalah kelompok usia 60-74
tahun, Usia lanjut (old) adalah kelompok usia 75-90 tahun, dan usia sangat tua
(very old) adalah kelompok usia diatas 90 tahun.
diri
orang
lanjut
usia,
keluarga
dan
lingkungannya
Jika
2.
3.
2.
3.
4.
Pengumpulan dari pigmen atau lemak dalam tubuh yang disebut teori
akumulasi dari produk sisa.
5.
6.
7.
8.
9.
Teori stres menua akibat terjadi hilangnya sel sel yang bisa digunakan
tubuh. Regenerasi jaringan tidak dapat mempertahankan kesetabilan
lingkungan internal, kelebihan usaha dan stres menyebabkan sel sel tubuh
lelah terpakai.
b.
c.
Atrofi vulva
b.
c.
Pitutari: pertumbuhan hormon ada terapi lebih rendah dan hanya didalam
pembuluh darah,berkurangnya produksi dari ACT,TSH,FSH dan LH.
d.
e.
f.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
Pertumbuhan kuku lebih lambat, kuku jari menjadi keras dan rapuh, kuku
kaki tumbuh secara berlebihan, kuku menjadi pudar dan kurang bercahaya.
h.
b.
c.
d.
e.
f.
Atropi serabut otot, sehingga gerak menjadi lambat, otot kram dan
tremor.
berarti
kesejahteraan
fisik.
Orang-orang
tersebut
mungkin
mengalami kesulitan terbesar dalam mengabaiakan status fisik mereka. Orang lain
memiliki kemampuan untuk terlibat dalam kesenangan psikologi dan aktivitas
sosial sekalipun mereka mengalami perubahan dan ketidaknyamanan fisik. Peck
mengemukakan bahwa dalam sistem nilai mereka, sumber-sumber kesenangan
sosial dan mental dan rasa menghormati diri sendiri mengabaikan kenyamanan
fisik semata.
Transendensi ego versus preokupasi ego. Peck mengemukakan bahwa cara
paling konstruktif untuk hidup di tahun-tahun terakhir dapat didefinisikan
dengan : hidup secara dermawan dan tidak egois yang merupakan prospek dari
kematian personal-the night of the ego, yang bisa disebut-paras dan perasaan
kurang penting dibanding pengetahuan yang telah diperoleh seseorang untuk masa
depan yang lebih luas dan lebih panjang daripada yang dapat dicakup oleh ego
seseorang. manusia menyelesaikan hal ini melalui warisan mereka, anak-anak
mereka, kontribusi mereka pada masyarakat, dan persahabatan mereka. Mereka
ingin membuat hidup lebih aman, lebih bermakna, atau lebih bahagia bagi orangorang yang meneruskan hidup setelah kematian. Untuk mengklarifikasi,
individu yang panjang umur cenderung lebih khawatir tentang apa yang mereka
lakukan daripada tentang siapa mereka sebenarnya, mereka hidup di luar diri
mereka sendiri daripada kepribadian mereka sendiri secara egosentris.
(Stanley & Beare, 2006).
2.6 Permasalahan yang timbul Pada Lansia
Berikut ini kita bicarakan masalah kesehatan lansia.
1. Permasalah Umum
a. Besarnya jumlah penduduk lansia dan tingginya prosentase kenaikan lansia
memerlukan upaya peningkatan kualitas pelayanan dan pembinaan
kesehatan bagi lanjut usia. Jumlah penduduk Indonesia pada tahun 2000
akan meningkat menjadi 209.535.49. jiwa dan jumlah lansianya
15.262.199., berarti 7.28% (Anwar,1994 ). Menurut Kinsilla dan Taeuber
f.
2. Permasalahan Khusus
a. Terjadinya perubahan normal pada fisik lansia
Perubahan normal ( alami ) tidak dihindari cepat dan lambatnya perubahan
dipengaruhi oleh faktor kejiwaan, sosial, ekonomi dan medik. Perubahan
akan terlihat pada jaringan organ tubuh seperti: kulit menjadi kering dan
keriput, rambut beruban dan rontok, penglihatan menurun sebagian dan
menyeluruh, pendengaran juga berkurang, daya penciuman berkurang,tinggi
badan menyusut karena proses ostoporosis yang berakibat badan bungkuk,
tulang keropos masanya berkurang, kekuatan berkurang dan mudah patah,
elastisitas
jaringan
paru
berkurang,
nafas
menjadi
pendek,
terjadi
b. Pendekatan psikis
Perawatan
mempunyai
peranan
yang
panjang
untuk
mengadakan
pendekatan edukatif pada klien lanjut usia, perawat dapat berperan sebagai
supporter, interpreter terhadap segala sesuatu yang asing, sebagai penampung
rahasia pribadi dan sebagai sahabat yang akrab.
c. Pendekatan sosial
Mengadakan diskusi, tukar pikiran, dan bercerita merupakan upaya
perawatan dalam pendekatan sosial. Memberi kesempatan berkumpul bersama
dengan sesama klien lanjut usia untuk menciptakan sosialisasi mereka.
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS KELOMPOK LANSIA
3.1 Pengkajian
Pengkajian multidimensional meliputi kesehatan mental dan fisik, fungsi
tubuh, dan situasi social. Pengkajian yang difokuskan pada pengkajian unutk
etiologi fisiologis, psikologis, dan lingkungan dari kondisi gangguan mental pada
lanjut usia yag dirawat (Kushariyadi, 2010).
Menurut Anderson E dan McFarlene, dalam model asuhan keperawatan
pengkajian secara umum meliputi inti komunitas yaitu penduduk serta delapan
subsistem yang mempengaruhinya. Inti komunitas, perlu dikaji tentang
pendidikan, pekerjaan, agama, keyakinan/nilai yang dianut serta data-data tentang
subsistem sebagai berikut :.
1. Data inti
a.
: 987 jiwa
a) Laki laki
: 523 jiwa
b) Perempuan
: 464 jiwa
c) Pendidikan penduduk
: Suku Jawa
: Menikah dan kebanyakan penduduk di komunitas
nilai kesopanan, gotong royong dan kerukunan antar warganya. Hal ini dapat
dilihat dari adanya kegiatan-kegiatan kemasyarakatan yang masih terus berjalan.
Seperti: kerja bakti, arisan, dan takziyah.
g) Agama
Lingkungan fisik
1) Kualitas udara
Keadaan udara di daerah tempat tinggal lansia beriklim sejuk atau panas,
apakah terdapat polusi udara yang dapat mengganggu pernafasan warga atau
tidak.
2) Kualitas air
Sumber air yang digunakan warga untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari,
keadaan saluran air disekitar rumah.
3) Tingkat kebisingannya
Adanya sumber suara / bising yang dapat mengganggu keadaan lansia,
contohnya seperti pabrik.
4) Jarak antar rumah/ kepadatan
Jarak antar rumah satu dengan yang lainnya, apakah saling berdempetan.
b. Pendidikan
Riwayat pendidikan, pendidikan terakhir dan juga apakah ada sarana
pendidikan yang dapat digunakan untuk meningkatkan pengetahuan warga.
c.
atau polisi. Apakah dari keamaan tersebut menimbulkan stress atau tidak. Sarana
transportasi yang digunakan warga untuk mobilisasi sehari menggunakan
kendaraan umum atau kendaraan pribadi.
d. Politik dan pemerintahan
Kebijakan yang ada didaerah tersebut apakah cukup menunjang sehingga
memudahkan komunitas mendapat pelayanan di berbagai bidang termasuk
kesehatan.
e.
pengobatan) untuk melakukan deteksi dini gangguan atau merawat atau memantau
apabila gangguan sudah terjadi serta karakteristik pemakaian fasilitas pelayanan
kesehatan.
f.
Komunikasi
Sarana komunikasi apa saja yang dapat dimanfaatkan di komunitas tersebut
untuk saling berkomunikasi antar warga atau untuk mendapatkan informasi dari
luar misalnya televisi, radio, koran, atau leaflet yang diberikan kepada komunitas.
g.
Ekonomi
Tingkat sosial ekonomi komunitas secara keseluruhan, masih bekerja atau
Untuk
menentukan
masalah
kesehatan
pada
masyarakat dapatlah
Data
Problem
Ds:
- Kader
mengatakan
lansia
Etiologi
Kebiasaan
hidup
lansia
35%
menderita
harinya
DS:
Bidan
mengatakan
desa Hipertensi
lansia
mengikuti
setiap
Ketidakpatuhan
lansia
3.
Ds:
-
Resiko
kerusakan Perubahan
status
kesehatan
gatal-gatal
pada tubuhnya.
Do:
-
3. Diagnosa
1.
2.
3.
Kriteria Penapisan
Dx. Kep
Dx. 1
Dx. 2
Dx.3
1
4
4
4
2
4
3
3
3
4
4
3
4
4
4
4
5
4
3
3
Kriteria penapisan
6
7
8
9
3
3
4
3
3
2
4
3
4
2
3
3
10
3
3
3
11
3
3
3
Keterangan :
1. Sesuai degan peran perawat komunitas. 2. Jumlah yang beresiko
3.
Besarnya resiko
5.
Minat masyarakat
7.
9.
11.
Skor :
1 = sangat rendah2 = rendah3 = cukup
Jumlah skor 121
12
3
4
4
13
42
40
39
4. Rencana Tindakan
Diagnosa
Tujuan jangka pendek
Tujuan jangka panjang
Diabetes berhubungan Setelah
dilakukan Setelah
dilakukan
dengan kebiasaan hidup tindakan keperawatan
tindakan keperawatan
lansia
selama
terkontrol
yang
tidak selama 4
ditandai minggu, komunitas
1.
Lansia
komunitas diharapkan
minggu,
mengontrol
2.
rutin
setiap
bulannya
menghadiri
kegiatan
posyandu
BAB IV
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Lanjut usia merupakan istilah tahap akhir dari proses penuaan. Dalam
mendefinisikan batasan penduduk lanjut usia menurut Badan Koordinasi Keluarga
Berencana Nasional ada tiga aspek yang perlu dipertimbangkan yaitu aspek
biologi, aspek ekonomi dan aspek sosial. Secara biologis penduduk lanjut usia
adalah penduduk yang mengalami proses penuaan secara terus menerus, yang
ditandai dengan menurunnya daya tahan fisik yaitu semakin rentannya terhadap
serangan penyakit yang dapat menyebabkan kematian. Hal ini disebabkan
terjadinya perubahan dalam struktur dan fungsi sel, jaringan, serta sistem organ.
Secara ekonomi, penduduk lanjut usia lebih dipandang sebagai beban dari pada
sebagai sumber daya.
Asuhan keperawatan kelompok lansia termasuk pada asuhan keperawatan
komunitas, di mana keperawatan melakukan tindakan keperawatan sesuai dengan
perannya di bidang komunitas. Pengkajian dilakukan dengan mengkaji data inti
dan data subsistem, dilanjutkan dengan analisa data, menyusun diagnosa dan
rencana tindakan, implementasi serta evaluasi.
3.2 Saran
Penulis menyarankan kepada pembaca, mahasiswa keperawatan khususnya
untuk lebih menambah wawasan dalam bidang komunitas agar dapat melakukan
asuhan keperawatan dengan aktual dan maksimal.
DAFTAR PUSTAKA
Anderson, E.T. (2006). Buku Ajar Keperawatan Komunitas Teori dan Praktik.
Jakarta : EGC.
Basford, Lynn. & Slevin, Oliver. (2006). Teori & Praktik Keperawatan
Pendekatan Integral pada Asuhan Pasien. Jakarta : EGC
Kushariyadi. (2009). Asuhan Keperawatan pada Klien Lanjut Usia. Jakarta :
Salemba Medika
Nugroho, Wahyudi. (2000). Keperawatan Gerontik Edisi kedua. Jakarta: EGC
Potter, Patricia. A. & Anne Griffin Perry.(2005). Buku Ajar Fundamental
Keperawatan Konsep, Proses, dan Praktik. Jakarta: EGC
Riyadi. Sugeng (2007), Keperawatan Kesehatan Masyarakat, retieved may 12nd
Stanlet, Mickey. & Beare, Patricia Gauntlett. (2006). Buku Ajar Keperawatan
Gerontik Edisi kedua. Jakarta : EGC