Vous êtes sur la page 1sur 26

ASUHAN KEPERAWATAN PADA BAYI A

DI RUANG VK RUMAH SAKIT ISLAM SULTAN AGUNG SEMARANG

DISUSUN OLEH :
HASTRI APRILIANI
092100985

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN
UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG
SEMARANG
2014/2015

I. PENGKAJIAN
Tanggal pengkajian

: 30 JUNI 2014

Waktu pengkajian

:08.12 WIB

a. Identitas Klien
Nama

: Bayi Ny. S

Umur

: 1hari

Jenis kelamin

: Perempuan

Waktu lahir

: 4 September 2012, jam 12.35 WIB

b. Penanggung Jawab
Nama Ibu

: Ny. K

Usia

: 35tahun

Pendidikan terakhir

: SD

Nama Ayah

: Tn.B

Usia

: 26tahun

Pendidikan terakhir

: SMP

Pekerjaan

: Swasta

Alamat

: Sukoharjo

A. Riwayat Obstetri
1. Paritas: P2A0
2. ANC: Ibumengatakan memeriksakan kehamilannya teratur setiap
bulan di Puskesmas. Imunisasi TT sebanyak 1 kali saat usia kehamilan
5 bulan.
3. Ibu mengatakan teratur berkunjung ke puskesmas sejak kehamilan dua
bulan dengan intensitas sekali dalam sebulan hingga bulan kedelapan.
Sejak usia 9 bulan, klien berkunjung dua minggu sekali. Klien
mengatakan selalu diberikan berbagai vitamin sepert Vit. C, Kalk,
Pamol, SF, B6, Amox; klien telah dilakukan 1 kali imunisasi TT pada
usia kehamilan 5 bulan. Klien mengatakan pergerakan janin dirasakan
sejak usia kehamilan 4 bulan.

4. Masalah selama kehamilan: Ibu tidak mengalami masalah selama


kehamilannya, baik hiperemesis, preeklampsi/eklampsi, ataupun
perdarahan
B. Riwayat Perkawinan
Klien menikah pada usia 30tahun yaitu pada bulan Agustustahun 2011
C. Riwayat Persalinan
1. Jenis persalinan: persalinan SC
2. Usia gestasi: 39 minggu
3. Keadaan umum ibu: klien tampak lemah, ekspresi wajah terlihat letih,
ASI belum keluar, puting menonjol keluar.
4. Berat badan lahir:2600 gram
5. Kondisi air ketuban: kondisi air ketuban keruh
6. Keadaaan bayi saat lahir:
a. Lahir pervaginam tanggal: 4 September 2012, jam 12.35 WIB,
jenis kelamin perempuan, APGAR Score 7/9
b. Kelahiran: gemeli.
c. Plasenta: berat 500 gr, ukuran: 20 x 20 x 2 cm3, tidak ada
kelainan.
d. Tali pusat: panjang: 50 cm, jumlah pembuluh darah 1 vena dan 2
arteri,tidak ada kelainan.

NILAI APGAR
0
Tdk ada
Tdk ada
Lemah
Tdk ada
Biru/putih

1
2
< 100
> 100
Tdk teratur
Baik
Sedang
Baik
Meringis
Menangis
Merah jambu, Merah
ujung biru
jambu
Total

Tanda-tanda
Denyut jantung
Pernafasan
Tonus otot
Peka rangsang
Warna

1 mnt
2
2
1
1
1

5 mnt
2
2
2
1
2

Ada tindakan resusitasi.


D. Pengkajian berdasarkan Kebutuhan
1. Keadaan Umum
Kesadaran baik, kulit kemerahan, bayi menangis kuat,
2. Tanda-tanda Vital
Nadi

:128x/menit

Suhu

: 37oC

Respirasi

: 50 x/menit

3. Pengukuran Antropometri
Beran badan

: 2600 gr

Panjang badan

: 46 cm

Lingkar kepala

: 35 cm

Lingkar dada

: 33 cm

Lingkar lengan atas

: 9,6 cm

Lingkar perut

: 33 cm

4. Pemeriksaan Fisik
a. Kepala
Bentuk agak lonjong, tidak ada cephal hematom, rambut hitam
b. Mata
Mata simetris antara kanan dan kiri, tidak cekung, tidak terdapat
edema mata, tidak ada perdarahan mata, jarak antar kantus mata <
3 cm
c. Hidung
3

Terdapat 2 lubang hidung, ada keluaran sekret, tidak ada


pernafasan cuping hidung.
d. Mulut
Mukosa bibir kering dan gigi belum tumbuh.
e. Telinga
Telinga simetris antar kanan dan kiri, terdapat lubang telinga, tidak
ada keluaran cairan telinga.
f. Leher
Terdapat pergerakan leher, kepala bayi dapat ditekuk kedepan,
dapat menoleh ke kanan/ke kiri.
g. Dada
Pengembangan dada teratur dan simetris antara kanan dan kiri,
tidak ada pernapasan cuping hidung, tidak ada retraksi dinding
dada, bunyi paru vesikuler, tidak ada suara tambahan, ada
penggunaan bantuan O2.
h. Abdomen
Tali pusat masih ada dalam kondisi basah, tidak ada pus, tidak
berbau, tertutup kassa, panjang 5 cm, perut datar, tidak ada
benjolan, bising usus (+), turgor kulit perut < 2 detik, klien tidak
muntah.
i. Ekstremitas
Posisi kedua tangan dan kaki simetris, tidak terdapat polidaktili
pada jari tangan dan jari kaki, kedua kaki dan tangan dapat
digerakkan tanpa kelainan, terdapat garis tangan, warna kulit
merah muda, akral hangat.
j. Status neurologis
1) Reflek rooting dan sucking

: ada

2) Reflek menggenggam

: ada

3) Reflek moro

: ada

4) Reflek stepping

: ada
4

5) Reflek proteksi

: ada

6) reflek batuk, bersin, berkedip, dan menguap

: ada

7) Reflek babinski

: ada

k. Eliminasi
Bayi sudah BAK dan BAB pada tanggal 5 Sepr 2012, BaB
berwarna kehitaman 1x dan BAK sudah 2x, , anus paten tidak ada
kelainan
l. Genitalia
Perempuan,

labiya

mayora

dan

labiya

minora

menutupi

vestibulum. Klitoris tidak menonjol


m. Integritas kulit
Warna pink saat bayi menangis, kulit keriput, turgor kulit elastis,
terdapat verniks pada ketiak dan lipatan paha
5. Komunikasi
Cara berkomunikasi bayi dengan lingkungan di sekitarnya adalah
dengan menangis.Menangis pada bayi dapat menunjukkan rasa lapar,
nyeri, keinginan untuk diperhatikan, atau rasa tidak puas.Gerakan bayi
mendorong dengan kaki dan tangan diasumsikan merupakan salah satu
respon penolakan.
6. Stress dan koping
Bayi berespon dengan menarik kakinya dan menangis saat kakinya
disuntik obat antibiotik
7. Istirahat tidur
Bayi tertidur dengan kepala menghadap ke kanan, terbangun karena
lapar atau mengompol dan menunjukkannya dengancara menangis.

E. Interaksi Orang Tua-Anak


5

No
.
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Kegiatan
Kontak mata
Tersenyum
Mengecilkan suara
Belaian
Melihat dengan rileks dan
penuh perhatian
Upaya pemberian ASI
ekslusif

Ayah
Ya

Ibu

Tidak

Ya

Tidak

F. Pemeriksaan Penunjang
1. Terapi
Telah diberikan injeksi vitamin K pada 4 September 2012 dan
imunisasi hepatitis B I pada 5 September 2012.
2. Hasil Laboratorium tanggal 5 September 2012 jam 06.26
Jenis
Nilai Normal
Satuan
Hasil
Paket darah Otomatis
Hb
15,2 23,6
g/dL
20,6
Leukosit
9,4 34
103/uL
30,6
Diff Count
Eosinofil
2,00 4,00
%
0, 60
Basofil
01
%
0, 60
Netrofil
50 70
%
67,8
Limfosit
25 40
%
18,9
Monosit
28
%
12,1
Hematokrit
44 72
%
59
6
Eritrosit
4,3 6,3
10 /uL
6,1
3
Trombosit
150-400
10 /uL
314
MCV
98 122
fL
97
MCH
33 41
pg
34
MCHC
31 35
g/dl
35
Gol.darah
AB
GDS
70-150
Mg/dl
59
3. Hasil Laboratorium tanggal 6 September 2012

Interpretasi
Normal
Normal
Rendah
Normal
Normal
Rendah
Tinggi
Normal
Normal
Normal
Rendah
Normal
Normal
Rendah

Albumin: 30,6 g/dl

II. ANALISA DATA


Klien

: Bayi Ny. K

Usia

: 1 hari

Ruang

: Edelweiss

Diagnosa medis

: Bayi baru lahir

No CM

: 544809

Tanggal/Jam
Data Fokus
Diagnosa Keperawatan
TTD
5/9/2012
DS:Resiko tinggi terhadap perubahan suhu Intan
09.00
DO:
tubuh bayi berhubungan dengan proses
- Bayi lahir SC atas indikasi KPD 1 hari, aterm 39 adaptasi bayi pada lingkungan di luar
minggu, primigravida, gemeli
uterus
- APGAR Score: 7-9
- Warna tubuh kemerahan saat bayi menangis
- Ekstremitas teraba hangat
- Nadi
: 128 x/menit
- Suhu
: 370C
- Respirasi : 50 x/menit
- BB: 2600 gram
- PB: 46 cm
5/9/2012
09.00

DS:DO:
- Tali pusat masih dalam kondisi basah.
- Tali pusat tidak berbau dan tidak ada pengeluaran pus.
- Tali pusat dipotong dan tersisa 5 cm
- Akral teraba hangat
- Hasil laboratorium tanggal 5 September 2012: 06.26

Resiko tinggi infeksi berhubungan Intan


dengan luka sekunder terhadap efek
pemotongan tali pusat dan peningkatan
paparan lingkungan

5/9/2012
09.00

Leukosit 30,6x103/uLEosinofil 0, 60%, Limfosit 18,9%,


Monosit 12,1%, MCV
97 fL, GDS 59 mg/dl
0
Suhu
: 37 C
Riwayat persalinan dengan KPD selama 1 hari, aterm,
gemeli

DS:
Resiko tinggi kekurangan
- Ibu mengatakan ASI belum keluar dari melahirkan cairan
berhubungan
hingga pagi ini
keterbatasan masukan oral
- Ibu mengatakan bayi sudah mau disusui dan menghisap
putting susu tapi ASI belum keluar
DO:
- Ibu menyusui bayinya
- ASI belum keluar sehingga sejak dilahirkan sampai
pengkajian belum diberi ASI
- Terdapat refleks menghisap putting susu pada bayi tetapi
ASI belum keluar
- BB: 2600 gr
- Terdapat bising usus
- Putting susu ibu masuk ke dalam
- Bayi sudah BAB
- BAK kurang lebih baru 2 kali dalam 7 jam

volume Intan
dengan

III.DIAGNOSA KEPERAWATAN
9

1. Resiko tinggi terhadap perubahan suhu tubuh bayi berhubungan dengan proses adaptasi bayi pada lingkungan di luar uterus
2. Resiko tinggi infeksi berhubungan dengan luka sekunder terhadap efek pemotongan tali pusat dan peningkatan paparan
lingkungan
3. Resiko tinggi kekurangan volume cairan berhubungan dengan keterbatasan masukan oral
IV. RENCANA KEPERAWATAN
Klien

: Bayi Ny. K

Usia

: 1 hari

Ruang

: Edelweiss

Diagnosa medis

: Bayi baru lahir

No CM

: 544809

Diagnosa
No
Keperawatan
1 Resiko
tinggi
terhadap perubahan
suhu tubuh bayi
berhubungan dengan
proses adaptasi bayi
pada lingkungan di
luar uterus

Tujuan dan
Kriteria Hasil
Setelah dilakukan
tindakan
keperawatan selama
1x1 jam bayi dapat
beradaptasi
terhadap perubahan
suhu lingkungan di
luar uterus dengan
kriteria hasil:
- Suhu
tubuh
dalam rentang

Intervensi Keperawatan
Pantau suhu aksila
keadaan kulit bayi

bayi

Rasional
dan Untuk mengetahui
tanda hipotermi

Paraf
adanya

Intan

Tempatkan bayi pada lingkungan Mencegah kehilangan panas


yang hangat
melalui konduksi
Berikan bayi selimut untuk menjaga Mempertahankan agar bayi
suhu bayi tetap hangat
tetap hangat
Observasi bayi terhadap tanda- Adanya
tanda hipotermi (misal penurunan menjadi

tanda

tersebut
keadaan
10

normal (36,537,5C)
Akral hangat
Kulit tubuh bayi
kemerahan
Tidak
ada
sianosis

suhu tubuh, pucat, kaki dingin)

muncul/adanya hipotermi

Perhatikan suhu lingkungan dan Kehilangan panas melalui


juga agar bayi tidak kena langsung konveksi terjadi bila bayi
jendela
kehilangan panas ke aliran
udara yang lebih dingin
Mandikan bayi dengan cepat untuk Mengurangi
kemungkinan
menjaga
supaya
bayi
tidak kehilangan panas melalui
kedinginan
evaporasi dan konveksi
Pertahankan suhu udara
hangat dari pada suhu tubuh

lebih Perubahan suhu yang terlalu


cepat dapat mengakibatkan
apneu pada bayi yang
mengalami stress dingin.

Ajarkan kepada keluarga untuk Mengajarkan kepada keluarga


menjaga agar bayi tetap hangat tentang cara perawatan di
(misalnya: dengan memberikan rumah.
selimut pada bayi, menempatkan
bayi pada lingkungan yang hangat)

2.

Resiko tinggi infeksi Setelah dilakukan Observasi


berhubungan dengan tindakan
infeksi
luka
sekunder keperawatan selama

adanya

tanda-tanda Adanya tanda-tanda infeksi


menunjukkan
terjadinya
proses infeksi pada bayi

Intan

11

terhadap
efek 1x1
jam
tidak
pemotongan
tali terjadi infeksi pada
pusat
dan klien
dengan
peningkatan paparan kriteria hasil:
lingkungan
- Tidak
terdapat
tanda-tanda
infeksi
(kemerahan,
demam,
bengkak, adanya
pus)
- Jika
ada
pemeriksaan
laboratorium,
kadar
leukosit
dalam
batas
normal (5,0x103 10,0x103) /uL

Cuci tangan sebelum memegang


bayi dan ajarkan teknik pencucian
tangan
yang
tepat
sebelum
memegang bayi kepada orangtua

Mencuci tangan yang benar


adalah faktor yang penting
dalam melindungi bayi baru
lahir dari infeksi

Ajarkan kepada orang tua teknik Mencuci tangan yang benar


mencuci tangan yang tepat sebelum adalah faktor yang penting
memegang bayi
dalam melindungi bayi baru
lahir dari infeksi
Kaji tali pusat dan area kulit pada Kulit adalah barier imunitas
dasar tali pusat terhadap adanya nonspesifik yang mencegah
kemerahan, pus atau bau
invasi patogen
Anjurkan ibu untuk menyusui dini

Keringkan tali pusat bila basah

Kolostrum
dan
ASI
mengandung sekretorius IgA
dalam jumlah tinggi, yang
memberikan imunitas bentuk
pasif serta makrofag dan
limfosit yang membantu
mengembangkan
respons
inflamasi lokal
Menghilangkan
media
lembab untuk pertumbuhan
bakteri
12

Resiko
tinggi
kekurangan volume
cairan berhubungan
dengan keterbatasan
masukan oral

Rawat tali pusat dengan kasa bersih Membantu


kering
terjadinya infeksi

mencegah

Ajarkan kepada orang tua tentang Membantu


cara merawat tali pusat
terjadinya infeksi

mencegah

Setelah dilakukan a. Catat berkemih pertama dan


tindakan
selanjutnya
keperawatan selama
2x24 jam tidak
terjadi kekurangan
volume
cairan,
dengan
kriteria b. Lakukan pemberian makan oral
(ASI)
hasil:
1. Bayi
minum
ASI
2. ASI
keluar
dengan lancar
3. Bayi mulai bisa
BAB
4. Jumlah
BAK
minimal 6 kali
dalam satu hari c. Pantau masukan dan haluaran
urin

Haluaran
urin
biasanya
terbatas dan berkemih sedikit
sampai
masukan
cairan
adekuat

Intan

Pencernaan cairan yang tepat


membantumeningkatkan
hidrasi dan mengimbangi
ketidakmampuan ginjal untuk
mengkonsentrasikan urin dan
mengubah cairan selama
periode kehilangan tidak
kasat mata yang tinggi dan
stress cairan dan elektrolit
Pengeluaran
saliva
dan
produksi mukus berlebihan
serta masukan cairan yang
buruk memperberat dehidrasi
13

dan
urin

mengurangi

haluaran

d. Lakukan breast care pada ibu


Breast care pada ibu dapat
membantu
memperlancar
produksi ASI ibu
e. Ajarkan breast care kepada ibu
dan
anjurkan
ibu
untuk Mengajarkan kepada ibu
melakukan breast care secara tentang perawatan mandiri
mandiri
terhadap dirinya di rumah
f. Anjurkan ibu untuk selalu
memberikan ASI kepada bayinya ASI merupakan makanan
bayi yang paling utama

14

V. CATATAN KEPERAWATAN
Klien

: Bayi Ny. K

Usia

: 1 hari

Ruang

: Edelweiss

Diagnosa medis

: Bayi baru lahir

No CM

: 544809

Tanggal/jam
5/9/2012
09.10

No. Dx
1

09.15

09.20

09.25

Implementasi
Respon Klien
Menempatkan bayi pada lingkungan yang hangat S: O: Bayi sedang berada di dekat Ibunya
Memberikan bayi selimut atau bedonguntuk S: Ibu klien mengatakan bayinya selalu
menjaga suhu bayi tetap hangat
digedong
dan
tidak
pernah
dilepas
gedongannya namun karena bayi bergerak aktif
bedong sering terlepas
O: Bayi terlihat nyaman diberi selimut
Menjauhkan bayi dari jendela kamar tidur yang S:
terbuka
- Ibu klien mengatakan jika pagi sampai pukul
08.00 jendela selalu dibuka karena pasien di
ruangan sangat banyak dan tidak mungkin
untuk menutup jendela kamar.
O: Bayi sudah dijemur jam 07.00-08.00
Melakukan breast care pada ibu

TTD
Inta
n
Inta
n

Inta
n

S:
- Ibu klien mengatakan belum pernah dipijat
payudaranya dan baru pertama kali
mendengar.
15

- Ibu mengatakan ingin tahu tentang perawatan


payudara agar ASI keluar lancar
O:
- Breast care dilakukan.
- Ibu klien mendapatkan penjelasan tentang
perawatan payudara
- ASI masih belum keluar walaupun kelenjar
susu dapat teraba
09.30

09.40

10.00

1,2

10.15

Inta
n

Menganjurkan ibu untuk tetap mencoba S:


menyusui agar ASI dapat terangsang keluar
- Ibu klien mengatakan selalu menyusui
walaupun belum keluar ASInya
- Ibu klien mengatakan harus sesering mungkin
mencoba menyusui karena bayi belum
mendapat asupan apapun sejak dilahirkan
O: tampak Ibu klien mencoba menyusui
bayinya jika menangis
Mengkaji tanda-tanda vital bayi
Mengkaji suhu aksila dan keadaan kulit bayi

S:O: Nadi: 128 x/menit, suhu: 370C, RR: 50


x/menit
S: O: Suhu: 370C, akral hangat, tidak terdapat
sianosis, kulit kemerahan

Inta
n

S: Mengobservasi bayi terhadap adanya tanda- O: Akral hangat, tidak terdapat sianosis,
16

tanda hipotermi seperti


ekstremitas dingin
10.30

10.35

10.45

1,2

10.46

10.50

kulit

pucat

atau ekstremitas merah jambu,

S: Memberikan minyak telon pada seluruh tubuh O:


bayi
- Menghangatkan bayi dengan minyak telon dan
membersihkan bayi dari kotoran yang
menempel
- Gerak bayi aktif
S:Mengkaji tali pusat dan area kulit pada dasar tali O: Tali pusat masih basah, darah (-), pus (-)
pusat terhadap adanya kemerahan, pus atau bau
S: Memantau suhu bayi
O: Klien afebris
S: Menghangatkan tubuh bayi dengan baju, gurita O:
dan bedong
- Tubuh bayi sudah terpakaikan baju, gurita dan
bedong.
- Ekstremitas atas dan bawah bayi merah jambu

Mendekatkan bayi pada ibunya

Inta
n

Inta
n

Inta
n

Inta
n

S: Ibu bayi meminta untuk merubah posisi


duduk agar dapat memeluk bayinya.
O: Bayi tenang.
S : Ny. S mengatakan akan memperhatikan
suhu ruangan dengan kondiri bayi.

Inta
n
17

10.51

Memberikan informasi untuk mengontrol suhu O:


lingkungan misalnya dengan menutup pintu dan - Bayi masih terbungkus bedong
jendela pada malam hari atau tidak meletakkan
bayi pada posisi yang banyak bertiup angin.
S: O: suhu klien 37C, akral hangat, bibir tidak
Mengobservasi adanya tanda-tanda infeksi
pucat, warna kulit kemerahan

10.55
10.56

Memantau masukan dan haluaran urin

S: Ibu klien mengatakan sejak tadi pagi klien


sudah BAK 2x dan BAB 1x berwarna
kecoklatan
O: -

Inta
n

Inta
n

Inta
n

Inta
n

Inta
n
18

Inta
n
6/9/2012
13.30 WIB

Memberikan bayi selimut atau bedonguntuk S: menjaga suhu bayi tetap hangat
O: Bayi terlihat dibedong dan diselimuti
dengan selimut Ibu

13.50

Memandikan bayi dan melakukan perawatan tali S:


pusat
O: bayi menangis saat dimandikan, tali pusat
masih basah, tidak ada kemerahan, tidak ada
bau. Tali pusat sudah dibersihkan, dan
dibungkus dengan kassa kering.

14.00

Mengkaji tali pusat dan area kulit pada dasar tali S: pusat terhadap adanya kemerahan, pus atau bau
O: Tidak ada tanda kemerahan, pus dan darah
di sekitar tali pusat

15.00

Memberikan materi pendidikan kesehatan yang S:


diperlukan klien: posisi menyusui bayi kembar - Ibu klien mengatakan belum tahu posisi
football position dengan bantuan mentor: Ibu
menyusui bayi kembar
Meining dengan reinforcement yang baik pada - Ibu klien mengatakan baru menyusui salah
klien
satu bayinya karena ASI sudah lancar keluar
pada kedua payudaranya

Inta
n

Inta
n

19

Ibu klien mengatakan akan mengajarkan


suami
untuk
mempraktikkan
posisi
menyusui anak kembar football position

O:
- Ibu klien kooperatif ketika diminta untuk
mendemostrasikan posisi menyusui anak
kembar football position
- Ibu klien memerlukan bantuan bantal pada
tangan kanan yang mengalami kelainan
anatomi karena tidak dapat menampu tubuh
bayi secara nyaman dan kuat
- tangan kiri ibu klien dapat menampu bayi
dengan kuat sehingga bayi dapat menyusui
ASI
- salah satu bayi yang sudah diberi ASI
sebelumnya tidak mau disusui dan malah
tertidur
- Mentor dan mahasiswa memberikan
reinforcement positif pada klien untuk tetap
menggendong bayi dengan tangan kanan
walaupun membutuhkan bantuan bantal
15.30

Mengajarkan kepada orang tua untuk merawat S: Ibu klien mengatakan cara merawat tali
tali pusat
pusat dengan membungkusnya dengan kassa
steril. Kassa steril dapat di beli di apotik
O: Ibu klien mampu menjawab pertanyaan
dengan benar

Inta
n

Inta
n

20

15.40

1,2

15.50

Memantau suhu bayi

S: O: Suhu tubuh 37, 1C, akral hangat, warna


kulit bayi kemerahan, bibir tidak pucat, tidak
ada sianosis

Memantau masukan dan haluaran urin

S: Ibu klien mengatakan klien sudah BAB


dengan warna hitam kehijauan tadi pukul 10.00
dan sudah BAK kurang lebih 3 kalian
O: -

Inta
n

Inta
n

Inta
n

VI. EVALUASI
Tanggal/Jam
5/9/2012
11.00

No. Dx
Evalusi
1
S: O:
- Klien selalu di bedong dan diselimuti
- Suhu bayi 370C, akral hangat, bayi tidak menggigil, mukosa tidak sianosis, kulit kemerahan

TTD
Inta
n

21

- Tubuh bayi sudah terpakaikan baju, gurita dan bedong.


- Tidak ada tanda hipotermi pada bayi (bayi tenang, bibir kemerahan)
- Bayi tidak menangis.
- Ibu mendekatkan bayi pada dirinya
A: Masalah tidak terjadi
P: Pertahankan intervensi:
- Pantau suhu aksila bayi dan keadaan kulit bayi
- Observasi bayi terhadap tanda-tanda hipotermi
- Ajarkan kepada keluarga untuk menjaga agar bayi tetap hangat (misalnya: dengan
memberikan selimut pada bayi, menempatkan bayi pada lingkungan yang hangat,
memandikan bayi dengan menjaga bayi tidak sampai kedinginan.
- Kuatkan ibu untuk menjaga kehangatan bagi bayi
5/9/2012
11.05

S:
O:
- Tidak terdapat kemerahan pada tali pusat
- Tidak terdapat bengkak atau pus pada tali pusat
- Klien tidak demam
- Suhu tubuh 37C
- Tidak ada kemerahan atau bengkak di sekitar tali pusat, tali pusat tidak menimbulkan bau.
A: Masalah tidak terjadi
P: Pertahankan intervensi:
- Observasi adanya tanda-tanda infeksi
- Kaji tali pusat dan area kulit pada dasar tali pusat terhadap adanya kemerahan, pus atau bau
- Keringkan tali pusat bila basah
- Rawat tali pusat dengan kasa steril

Inta
n

22

5/9/2012
11.10

S:
- Ibu mengatakan ASI nya belum keluar
O:
- Putting susu menonjol
- Klien sudah BAB
- Klien BAK kurang lebih 2 kali dalam 7 jam
- ASI belum keluar
- Ibu mencoba menyusui bayinya secara bergantian antara payudara kanan dan kiri
- Reflek hisap bayi sudah ada tapi ASI belum keluar
A: Masalah tidak terjadi
P: Pertahankan intervensi:
- Pantau masukan dan haluaran klien
- Pantau produksi ASI ibu

Inta
n

6/9/2012
16.00

S:
O:
-

Inta
n

Suhu bayi 37,10C, akral hangat, bayi tidak menggigil, mukosa tidak sianosis, kulit kemerahan
Tubuh bayi sudah terpakaikan baju, gurita dan bedong.
Tidak ada tanda hipotermi pada bayi (bayi tenang, bibir kemerahan)
Bayi tidak menangis.
Ibu mendekatkan bayi pada dirinya
Ibu bayi sudah bisa bergerak miring kanan dan kiri, sehingga bisa menyusui bayi dengan lebih
leluasa. Bayi dapat menyusu dengan kuat selama 15 menit.
- Bayi tenang, tidur di samping ibunya
A: Masalah tidak terjadi
P: Pertahankan intervensi:
- Pantau suhu aksila bayi dan keadaan kulit bayi

23

Observasi bayi terhadap tanda-tanda hipotermi


Ajarkan kepada keluarga untuk menjaga agar bayi tetap hangat (misalnya: dengan
memberikan selimut pada bayi, menempatkan bayi pada lingkungan yang hangat,
memandikan bayi dengan menjaga bayi tidak sampai kedinginan.
Kuatkan ibu untuk menjaga kehangatan bagi bayi

6/9/2012
16.05

S:Ibu mengatakan bahwa merawat tali pusat bayi dengan cara membersihkan talipusat bayi dengan
air hangat, mengeringkannya, dan membungkusnya dengan kassa bersih yang kering.
O:
- Suhu: 37,1oC
- Tali pusat sudah dibersihkandan terbalut kassa kering.
- Tidak terdapat bengkak atau pus pada tali pusat
- Tidak ada kemerahan atau bengkak di sekitar tali pusat, tali pusat tidak menimbulkan bau.
- Bayi tidak demam
A: Masalah tidak terjadi
P: Pertahankan intervensi:
- Observasi adanya tanda-tanda infeksi
- Kaji tali pusat dan area kulit pada dasar tali pusat terhadap adanya kemerahan, pus atau bau
- Keringkan tali pusat bila basah
- Rawat tali pusat dengan kasa steril
- Berikan teknik cuci tangan yang tepat sebelum memegang bayi kepada orang tua

Inta
n

6/9/2012
16.10

S:

Inta
n

klien mengatakan ASI sudah lancar dan sudah melakukan perawatan payudara tadi pagi
klien mengatakan akan mengajarkan suami untuk mempraktikkan posisi menyusui anak
kembar football position
klien mengakui kesulitan karena tangan kanan klien yang tidak normal

24

O:
-

Putting susu menonjol


Klien BAB satu kali dengan konsistensi lembek dan berwarna kecoklatan
Klien BAK kurang lebih 3 kali dalam satu 7 jam
ASI sudah mulai lancar keluar
Ibu baru bisa menyusui bayinya secara bergantian antara payudara kanan dan kiri
klien kooperatif ketika diminta untuk mendemostrasikan posisi menyusui anak kembar
football position
- Ibu memerlukan bantuan bantal pada tangan kanan yang mengalami kelainan anatomi
karena tidak dapat menampu tubuh bayi secara nyaman dan kuat
- Tangan kiri ibu dapat menampu bayi dengan kuat sehingga bayi dapat menyusui ASI
- salah satu bayi yang sudah diberi ASI sebelumnya tidak mau disusui dan malah tertidur
- Mentor dan mahasiswa memberikan reinforcement positif pada klien untuk tetap
menggendong bayi dengan tangan kanan walaupun membutuhkan bantuan bantal
A: Masalah tidak terjadi
P: Pertahankan intervensi:
- Pantau masukan dan haluaran klien dan pantau produksi ASI ibu

25

Vous aimerez peut-être aussi