Vous êtes sur la page 1sur 81

TINGKAT PENGETAHUAN IBU MENYUSUI TENTANG CARA

MENYUSUI YANG BENAR DI DUSUN LEMAHBANG


PLOSOKEREP KARANGMALANG,
KABUPATEN SRAGEN
KARYA TULIS ILMIAH

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Tugas Akhir


Pendidikan Diploma III Kebidanan

Disusun oleh:
RINA SULISTIANINGSIH
NIM. B 09.045

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA
SURAKARTA
2012

ii


iii


KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah


melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
Karya Tulis Ilmiah yang berjudul Tingkat Pengetahuan Ibu Menyusui Tentang
Cara Menyusui yang Benar di Dusun Lemahbang Plosokerep Karangmalang,
Kabupaten Sragen.
Karya Tulis Ilmiah ini disusun dengan maksud untuk memenuhi tugas
akhir sebagai salah satu syarat kelulusan STIKes Kusuma Husada Surakarta.
Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan pengarahan dari berbagai pihak,
Karya Tulis Ilmiah ini tidak dapat terselesaikan dengan baik. Oleh karena itu
penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Ibu Dra. Agnes Sri Harti, M.Si, selaku Ketua STIKes Kusuma Husada
Surakarta.
2. Ibu Dheny Rohmatika, S.SiT, selaku Ka. Prodi DIII Kebidanan Sekolah
Tinggi Ilmu Kesehatan Kusuma Husada Surakarta.
3. Ibu Hutari Puji Astuti, S.SiT., M.Kes., selaku Pembimbing yang telah
memberikan pengarahan, masukan dan motivasi kepada penulis.
4. Bapak Sutarto, selaku Kepala Dusun Lemahbang Plosokerep, Kecamatan
Karangmalang, Kabupaten Sragen, yang telah memberi ijin kepada penulis
untuk mengambil data awal dalam pembuatan Karya Tulis Ilmiah ini.
5. Seluruh Dosen dan Staff Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kusuma Husada
Surakarta, terima kasih atas segala bantuan yang telah diberikan.

iv


6. Bagian Perpustakaan yang telah membantu penulis dalam memperoleh


referensi dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah ini.
7. Semua pihak yang telah membantu dan memberikan dukungan dalam
menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.
Penulis menyadari dalam pembuatan Karya Tulis Ilmiah ini masih banyak
kekurangannya, karena keterbatasan kemampuan penulis. Maka penulis
mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak yang sifatnya membangun demi
penyempurnaan pembuatan Karya Tulis Ilmiah ini.

Surakarta,

Juni 2012

Penulis

v


Prodi DIII Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta


Karya Tulis Ilmiah, Juli 2012
Rina Sulistianingsih
B. 09.045

TINGKAT PENGETAHUAN IBU MENYUSUI TENTANG CARA


MENYUSUI YANG BENAR DI DUSUN LEMAHBANG
PLOSOKEREP KARANGMALANG,
KABUPATEN SRAGEN

(xiv + 40 halaman + 16 lampiran + 4 tabel + 6 gambar)

ABSTRAK
Latar Belakang: Sampai saat ini Indonesia masih termasuk kategori negara
dengan Angka Kematian Bayi (AKB) yang tinggi. Kematian anak Indonesia
setiap tahunnya dapat dicegah melalui pemberian Air Susu Ibu (ASI) secara
eksklusif selama 6 bulan sejak kelahiran bayi. Menyusui akan menjamin bayi
tetap sehat dan memulai kehidupannya dengan cara yang paling sehat. Cara
menyusui yang benar merupakan hal yang penting bagi tumbuh kembang yang
optimal baik fisik maupun mental dan kecerdasannya, maka perlu perhatian agar
dapat terlaksana dengan benar.
Tujuan Penelitian: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengetahuan
ibu menyusui tentang cara menyusui yang benar di Dusun Lemahbang Plosokerep
Karangmalang, Kabupaten Sragen.
Metode Penelitian: Jenis penelitian deskriptif kuantitatif, teknik pengambilan
sampel dengan total sampling dengan jumlah responden 32 orang, instrumen
penelitian menggunakan kuesioner yang telah diuji validitas dan reliabilitasnya
teknik analisa data dengan analisa univariat menggunakan distribusi frekuensi.
Hasil Penelitian: Dari hasil penelitian terhadap 32 ibu menyusui di Dusun
Lemahbang Plosokerep Karangmalang, Kabupaten Sragen diperoleh hasil yang
memiliki pengetahuan berkategori baik sebesar 46,8% responden, cukup baik
sebesar 43,8% responden, kurang baik sebesar 12,5% responden dan yang
berkategori tidak baik tidak ditemukan dalam penelitian ini.
Simpulan: Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar ibu
menyusui di Dusun Lemahbang Plosokerep Karangmalang, Kabupaten Sragen
mempunyai pengetahuan yang baik tentang cara menyusui yang benar yaitu
sebanyak 15 responden (46,8%).

Kata Kunci : Pengetahuan, ibu menyusui, cara menyusui yang benar


Kepustakaan : 20 literatur (2002 s/d 2011)

vi


MOTTO DAN PERSEMBAHAN






02772
02772 
.HJDJDODQ EXNDQ DNKLU GDUL VHJDODQ\D WHWDSL NHJDJDODQ DGDODK
NHEHUKDVLODQ\DQJGDWDQJQ\DWHUODPEDW
+LGXSDGDODKSHUMXDQJDQPDNDSHUMXDQJNDQODKKLGXSPX
$OODK WLGDN DNDQ PHPEHUL FREDDQ NHSDGD KDPED1\D PHOHELKL
EDWDVNHPDPSXDQ
6HPXD XVDKD LWX WLGDN DGD \DQJ VLDVLD KDQ\D VDMD EHOXP ELVD
NLWD GDSDWNDQ \DQJ NLWD LQJLQNDQ GDQ VHPXD SDVWL DNDQ LQGDK
SDGDZDNWXQ\D














3(56(0%$+$1
3(56(0%$+$1
$\DK GDQ ,EXQGD WHUFLQWD \DQJ VHODOX
PHPEHULNDQ GRD GXNXQJDQ NDVLK VD\DQJ
VHSDQMDQJKLGXSNX
6DXGDUDVDXGDUDNX WHUVD\DQJ \DQJ VHODOX
PHPEHULNDQVHPDQJDWVHUWDGXNXQJDQ
.HNDVLKNX WHUVD\DQJ \DQJ VHODOX PHPEHULNDQ
GRDGDQNDVLKVD\DQJQ\D
6DKDEDWVDKDEDWNX WHUFLQWD \DQJ VHODOX
PHQHPDQLNX GDQ PHQ\D\DQJLNX GL VDDW VXND
GDQGXNDNDVLKXQWXNNDOLDQVHPXD
$OPDPDWHUNX






vii


viii


DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN JUDUL ..................................................................................

HALAMAN PERSETUJUAN ...................................................................

ii

HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................

iii

KATA PENGANTAR ...............................................................................

iv

ABSTRAK .................................................................................................

vi

MOTTO DAN PERSEMBAHAN .............................................................

vii

CURRICULUM VITAE ............................................................................

viii

DAFTAR ISI ..............................................................................................

ix

DAFTAR TABEL ......................................................................................

xii

DAFTAR GAMBAR .................................................................................

xiii

DAFTAR LAMPIRAN ..............................................................................

xiv

BAB I

BAB II

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .............................................................

B. Perumusan Masalah .....................................................

C. Tujuan Penelitian .........................................................

D. Manfaat Penelitian .......................................................

E. Keaslian Penelitian .......................................................

F. Sistematika Penelitian ..................................................

TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teori ..............................................................

ix


BAB III

BAB IV

1. Pengetahuan ...........................................................

2. Ibu Menyusui .........................................................

12

3. Cara Menyusui yang Benar ....................................

13

B. Kerangka Teori .............................................................

21

C. Kerangka Konsep Penelitian ........................................

21

METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis dan Rancangan Penelitian ...................................

22

B. Lokasi dan Waktu Penelitian .......................................

22

C. Populasi dan Sampel ....................................................

23

D. Alat/ Instrumen Penelitian ............................................

23

E. Metode Pengambilan Data ...........................................

27

F. Variabel Penelitian .......................................................

28

G. Definisi Operasional .....................................................

28

H. Metode Pengolahan dan Analisis Data ........................

29

I. Etika Penelitian ............................................................

31

J. Jadwal Penelitian ..........................................................

32

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


A. Gambaran Umum Tempat Penelitian ............................

33

B. Hasil Penelitian ............................................................

33

C. Pembahasan ..................................................................

35

D. Keterbatasan .................................................................

39

x


BAB V

PENUTUP
A. Kesimpulan ..................................................................

40

B. Saran .............................................................................

41

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

xi


DAFTAR TABEL

Tabel 3.1. Kisi-kisi Kuesioner ..................................................................

24

Tabel 4.1. Distribusi frekuensi responden berdasarkan umur ibu .............

34

Tabel 4.2. Distribusi frekuensi responden berdasarkan pendidikan ibu ...

34

Tabel 4.3. Distribusi frekuensi pengetahuan ibu menyusui tentang


cara menyusui yang benar .......................................................

35

xii


DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Posisi Menyusui yang Benar ................................................

14

Gambar 2.2. Perlekatan Menyusui Benar .................................................

17

Gambar 2.3. Perlekatan Menyusui Salah ..................................................

17

Gambar 2.4. Posisi Menyusui Bayi Kembar secara Bersamaan ...............

18

Gambar 2.5. Kerangka Teori .....................................................................

21

Gambar 2.6. Kerangka Konsep .................................................................

21

xiii


DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Surat Permohonan Ijin Pengambilan Data Awal


Lampiran 2. Surat Balasan Ijin Pengambilan Data Awal
Lampiran 3. Surat Permohonan Ijin Uji Validitas
Lampiran 4. Surat Balasan Permohonan Validitas
Lampiran 5. Surat Ijin Penggunaan Lahan Penelitian
Lampiran 6. Surat Balasan Penggunaan Lahan Penelitian
Lampiran 7. Surat Permohonan Responden
Lampiran 8. Informed Consent
Lampiran 9. Kuesioner Penelitian
Lampiran 10. Kunci Jawaban Kuesioner
Lampiran 11. Tabel r Product Moment
Lampiran 12. Hasil Uji Validitas
Lampiran 13. Hasil Uji Reliabilitas
Lampiran 14. Hasil Data Pengetahuan Ibu Menyusui tentang
Cara Menyusui yang Benar
Lampiran 15. Jadwal Penelitian
Lampiran 16. Lembar Konsultasi

xiv


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sampai saat ini Indonesia masih termasuk kategori negara dengan
Angka Kematian Bayi (AKB) yang tinggi, apabila dibandingkan dengan
negara ASEAN lainnya. AKB Indonesia dua sampai lima kali lebih tinggi,
padahal angka ini merupakan salah satu parameter utama kesehatan anak.
Menurut Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2008 tercatat
AKB sebesar 26 per 1000 kelahiran hidup (Dinkes Surakarta, 2009).
United Nations Children's Fund (UNICEF), menyatakan sekitar 30 ribu
kematian anak Indonesia setiap tahunnya dapat dicegah melalui pemberian Air
Susu Ibu (ASI) selama 6 bulan sejak kelahiran bayi. Pemberian ASI dapat
menekan angka kematian bayi hingga 13% dengan dasar asumsi jumlah
penduduk 219 juta, angka kelahiran total 22/1.000 kelahiran hidup, angka
kematian balita 46/1.000 kelahiran hidup, maka jumlah bayi yang akan
terselamatkan sebanyak 30.000 (Gklinis, 2006)
Dari survei yang dilaksanakan tahun 2002 oleh Nutrition & Health
Surveillance System (NSS) kerjasama dengan Balitbangkes dan Helen Keller
Internasional di 4 perkotaan (Jakarta, Surabaya, Semarang, Makasar) dan 8
pedesaan (Sumbar, Lampung, Banten, Jabar, Jateng, Jatim, NTB, Sulsel),
menunujukan bahwa cakupan pemberian ASI 4-6 bulan di perkotaan antara

4%-12%. Pencapaian pemberian ASI 5-6 bulan di perkotaan berkisar antara


1%-13% sedangkan di pedesaan 2%-13% (Depkes RI, 2004).
Mengingat pentingnya cara menyusui yang benar bagi tumbuh kembang
yang optimal baik fisik maupun mental dan kecerdasannya, maka perlu
perhatian agar dapat terlaksana dengan benar. Faktor keberhasilan dalam
menyusui adalah menyusui secara dini dengan posisi yang benar, teratur, dan
eksklusif. Oleh karena salah satu yang perlu mendapat perhatian adalah
bagimana ibu dapat tetap memberikan ASI kepada bayinya sampai umur 6
(enam) bulan dan dapat dilanjutkan sampai anak berumur 2 (dua) tahun.
Sehubungan dengan hal tersebut telah ditetapkan dengan Kepmenkes RI No.
450/MENKES/IV/2004 tentang pemberian Air Susu Ibu (ASI) secara
eksklusif bagi bayi Indonesia. Dalam proses menyusui jika posisi ibu salah,
maka akan mengakibatkan puting lecet dan terasa sakit (Astuti, 2010).
Banyak faktor yang menyebabkan ibu-ibu tidak memberikan ASI pada
bayinya yaitu ASI tidak cukup, ibu bekerja, takut ditinggal suami. Faktor yang
lainnya adalah faktor predisposisi, yaitu pendidikan ibu, pengetahuan ibu,
sikap ibu dan persepsi ibu. Faktor pendukung yaitu pendapatan keluarga,
ketersediaan waktu. Faktor pendorong yaitu sikap petugas dan orang tua
(Notoatmodjo, 2002).
Menyusui akan menjamin bayi tetap sehat dan memulai kehidupannya
dengan cara yang paling sehat. Menyusui sebenarnya tidak saja memberikan
kesempatan pada bayi untuk tumbuh menjadi manusia yang sehat secara fisik,
tetapi juga lebih cerdas, mempunyai emosional yang lebih stabil,

perkembangan spiritual yang positif, serta perkembangan sosial yang lebih


baik (Roesli, 2009).
Dari hasil studi pendahuluan pada bulan Oktober sampai dengan
Desember 2011 di Dusun Lemahbang Plosokerep Karangmalang Kabupaten
Sragen terdapat 32 ibu menyusui. Penulis melakukan wawancara dengan 20
ibu menyusui yang berpendidikan SMP dan SMA, hanya 14 orang ibu
menyusui yang mengetahui dan mengerti tentang cara menyusui yang benar
dan 6 orang ibu yang belum mengetahui dan mengerti tentang cara menyusui
yang benar.
Berdasarkan dari uraian tersebut, sebagian ibu mengalami puting lecet
dan sakit saat menyusui dikarenakan belum mengetahui dan mengerti tentang
cara menyusui yang benar, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian
dengan judul Tingkat Pengetahuan Ibu Menyusui tentang Cara Menyusui
yang Benar di Dusun Lemahbang Plosokerep Karangmalang Kabupaten
Sragen.

B. Perumusan Masalah
Berdasarkan dari latar belakang di atas, maka permasalahan ini dapat
dirumuskan sebagai berikut: Bagaimana Tingkat Pengetahuan Ibu Menyusui
Tentang Cara Menyusui yang Benar di Dusun Lemahbang Plosokerep
Karangmalang, Kabupaten Sragen?.

C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu menyusui tentang cara
menyusui yang benar di Dusun Lemahbang Plosokerep Karangmalang,
Kabupaten Sragen.
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui karakteristik responden menurut umur dan
pendidikan.
b. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu menyusui tentang cara
menyusui yang benar pada tingkat baik, cukup baik, kurang baik dan
tidak baik.

D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Ilmu Pengetahuan
Diharapkan dapat dijadikan sebagai masukan dalam memberikan
informasi tentang cara menyusui yang benar.
2. Bagi Penulis
Dapat menambah wawasan penulis akan pengetahuan tentang cara
menyusui yang benar dan dapat mengaplikasikan ilmu yang diperoleh di
bangku kuliah dan pengalaman nyata dalam melaksanakan penelitian.

3. Bagi Institusi
Menambah masukan dan sumber bacaan di perpustakaan
khususnya tentang cara menyusui yang benar.
4. Bagi Masyarakat
Melalui adanya penelitian ini diharapkan masyarakat khususnya
ibu menyusui mendapatkan pengetahuan tentang cara menyusui yang
benar.

E. Keaslian Penelitian
Penelitian tentang cara menyusui yang benar antara lain adalah sebagai
berikut:
1. Tutik Lestari, (2010), dengan judul Tingkat Pengetahuan Ibu Primipara
tentang Teknik Menyusui Yang Benar di PKD AMANDA Desa Banyurip
Kecamatan Jenar Kabupaten Sragen. Penelitian ini merupakan penelitian
deskriptif kuantitatif. Hasil gambaran tingkat pengetahuan ibu primipara
tentang teknik menyusui yang benar yang masuk dalam kriteria cukup baik
sebanyak 37,77%, baik 46,67%, dan kurang baik 15,56%,
2. Indah Permatasari (2011), dengan judul Tingkat Pengetahuan Ibu
Primipara Tentang Teknik Menyusui Yang Benar di Wilayah Kerja
Puskesmas Ngrampal, Kecamatan Ngrampal, Kabupaten Sragen,
menggunakan metode deskriptif. Dengan hasil yakni tingkat pengetahuan
ibu primipara tentang teknik menyusui yang benar sebagian besar
mempunyai pengetahuan cukup baik, yang masuk dalam criteria cukup
sebanyak 53,7%, baik 38,89%, dan kurang baik 7,41%.

3. Pralistia Leoni Ananda (2010), dengan judul Tingkat Pengetahuan Ibu


Tentang Cara Menyusui yang Benar di Kelurahan Paya Pasir Medan
Marelan. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Hasil penelitian
ini yaitu tingkat pengetahuan ibu tentang cara menyusui yang benar di
Kelurahan Paya Pasir Medan Marelan adalah dengan pengetahuan baik
sebanyak 13 orang (22,4%), pengetahuan sedang sebanyak 45 orang
(77,6%), dan tidak ada yang berpengetahuan kurang.
Perbedaan keaslian penelitian di atas dengan penelitian ini terletak pada
tempat, sampel, waktu penelitian dan hasil penelitian.

F. Sistematika Penelitian
Karya Tulis Ilmiah ini terdiri dari 5 bab yang saling berhubungan satu
dengan yang lainnya, diantaranya adalah sebagai berikut:
BAB I

PENDAHULUAN
Dalam bab ini berisikan tentang latar belakang, perumusan
masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, keaslian penelitian
dan sistematika penelitian.

BAB II

TINJUAN PUSTAKA
Dalam bab ini menjelaskan teori-teori dari masalah yang akan
diteliti, kerangka teori dan kerangka konsep penelitian.

BAB III

METODE PENELITIAN
Dalam bab ini berisikan tentang jenis dan rancangan penelitian,
lokasi penelitian, populasi dan sampel, alat/ instrumen penelitian,

metode pengambilan data, jalannya penelitian, variabel penelitian,


definisi operasional, serta metode pengolahan data dan analisis
data.
BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


Dalam bab ini membahas hasil penelitian dan dibandingkan dengan
teori yang ada pada tinjauan pustaka untuk menyelesaikan masalah
penelitian serta keterbatasan penelitian.

BAB V

PENUTUP
Dalam bab ini dijelaskan mengenai kesimpulan dari hasil penelitian
dan saran.

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Teori
1. Pengetahuan
a. Pengertian Pengetahuan
Pengetahuan merupakan hasil tahu dan ini terjadi setelah orang
melakukan penginderaan terhadap objek tertentu. Penginderaan terjadi
melalui panca indera manusia yaitu indera penglihatan, pendengaran,
penciuman, rasa dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia
diperoleh

melalui

penglihatan

dan

pendengaran.

Pengetahuan

merupakan dominan yang sangat penting dalam terbentuknya tindakan


seseorang (Notoatmodjo, 2003).
b. Tingkat Pengetahuan
Menurut Notoatmodjo (2003) pengetahuan yang dicakup dalam
dominan kognitif mempunyai 6 tingkatan:
1) Tahu (Know)
Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah
dipelajari sebelumnya. Termasuk kedalam pengetahuan tingkat ini
adalah mengingat kembali (recall) terhadap suatu yang spesifik
dari seluruh bahan yang dipelajari atau diterima. Oleh sebab itu,
Tahu adalah tingkatan pengetahuan yang paling rendah. Kata

kerja untuk mengukurnya antara lain menyebutkan, menguraikan,


mendefinisikan, menyatakan dan sebagainya.
2) Memahami (Comprehention)
Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan
secara

benar

tentang

obyek

yang

diketahui,

dan

dapat

menginterpretasikan materi tersebut secara benar. Orang yang telah


paham terhadap obyek atau materi harus dapat menjelaskan,
menyebutkan contoh, menyimpulkan, meramalkan obyek yang
dipelajari.
3) Aplikasi (Aplication)
Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi
yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi riil (sebenarnya).
Aplikasi disini dapat diartikan dalam konteks atau situasi lain.
4) Analisis (Analysis)
Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau
suatu obyek ke dalam komponen-komponen, tetapi masih di dalam
suatu struktur organisasi tersebut, dan masih ada kaitannya satu
sama lain. Kemampuan analisis ini dapat dilihat dari penggunaan
kata-kata kerja dapat menggambarkan, membedakan, memisahkan,
mengelompokkan, dan sebagainya.
5) Sintesis (Sintesis)
Sintesis menunjuk kepada suatu kemampuan untuk meletakkan
atau

menghubungkan

bagian-bagian

didalam

suatu

bentuk

10

keseluruhan yang baru atau kemampuan untuk menyusun


formulasi baru dan formulasi-formulasi yang ada. Misalnya dalam
menyusun, merencanakan, menyesuaikan suatu teori yang sudah
ada.
6) Evaluasi (Evaluation)
Evaluasi berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi
atau penilaian terhadap suatu materi atau obyek. Penilaianpenilaian ini didasarkan suatu kriteria yang ditentukan sendiri atau
menggunakan kriteria yang telah ada.
c. Faktor-faktor

yang

Mempengaruhi

Pengetahuan

menurut

Notoatmodjo (2003):
1) Tingkat pendidikan
Pendidikan adalah upaya untuk memberikan pengetahuan sehingga
terjadi perubahan perilaku positif yang meningkat. Pendidikan
digolongkan sebagai berikut:
Tamat SD
Tamat SLTP
Tamat SLTA
Tamat Perguruan Tinggi

2) Pengalaman
Sesuatu

yang

pernah

dialami

seseorang

akan

menambah

pengetahuan dan dapat menjadi sumber pengetahuan yang bersifat


informal.

11

3) Umur
Makin tua umur seseorang maka proses-proses perkembangan
mentalnya bertambah baik, akan tetapi pada umur tertentu,
bertambahnya proses perkembangan mental ini tidak secepat
seperti ketika berumur belasan tahun (Hendra, 2008). Wanita usia
subur adalah wanita yang keadaan organ reproduksinya berfungsi
dengan baik antara umur 20-45 tahun (Wilson, 2011).
4) Informasi
Informasi yang diperoleh melalui kenyataan (melihat dan
mendengar sendiri), serta melalui surat kabar, radio, tv dapat
menambah pengetahuan agar lebih luas.
5) Budaya
Budaya yang ada di masyarakat dan kondisi politik juga
mempengaruhi terhadap tingkat pengetahuan seseorang.
6) Sosial ekonomi
Apabila status ekonomi baik tingkat pendidikan juga akan tinggi
dan diiringi oleh peningkatan pengetahuan (Soekanto, 2003).
d. Berbagai Cara yang Dilakukan untuk Memperoleh Pengetahuan
menurut Notoatmodjo (2005):
1) Cara tradisional
Cara tradisional dipakai orang untuk memperoleh kebenaran
pengetahuan, sebelum ditemukan metode penemuan secara
sistematik dan logis. Cara pengetahuan pada periode ini antara lain:

12

a) Cara coba salah (trial and error)


Cara yang paling tradisional dalam memperoleh pengetahuan
adalah melalui coba-coba.
b) Cara kekuasaan atau otoritas
Pengetahuan

diperoleh

berdasarkan

pada

otoritas

atau

kekuasaan baik tradisi, otoritas pemerintah, otoritas pemimpin


agama, maupun ahli ilmu pengetahuan.
c) Berdasarkan pengalaman pribadi
d) Melalui jalan pikiran.
2) Cara modern
Cara ini disebut metode penelitian ilmiah atau metodologi
penelitian (research methodology). Cara baru dalam memperoleh
pengetahuan dewasa ini lebih sistematis, logis, ilmiah.
2. Ibu Menyusui
Ibu menyusui adalah ibu yang memberikan susu kepada bayi atau
anak kecil dengan Air Susu Ibu (ASI) dari payudaranya. Bayi
menggunakan refleks menghisap untuk mendapatkan dan menelan susu.
Keberhasilan menyusui tidak diperlukan dari pemakaian alat-alat khusus
dan biaya yang mahal yang diperlukan hanyalah kesabaran, waktu, sedikit
pengetahuan tentang menyusui dan dukungan dari lingkungan terutama
suami (Rachmawati dan Kuntari, 2007).

13

3. Cara Menyusui yang Benar


Menyusui adalah hal terindah bagi para ibu, suatu anugerah yang
sangat besar dari yang Maha Kuasa. Dengan menyusui, ikatan batin antara
ibu dan anak akan semakin besar. Dengan menyusui, ibu tidak perlu
menggunakan kontrasepsi. Dan dengan menyusui, proses penyembuhan
rahim setelah melahirkan, akan lebih cepat. Namun, saat menyusui sering
terdapat keluhan berupa payudara bengkak, ASI tidak keluar, lecet pada
puting dan lain sebagainya. Hal ini dikarenakan cara menyusui yang tidak
tepat (Klinik Kesehatan, 2011).
Sebelum dan saat menyusui, ada beberapa hal yang harus
diperhatikan oleh ibu. Sebelum menyusui, ibu harus mempersiapkan
mental dan fisik. Minum air putih dan makan terlebih dahulu, jangan
menyusui dalam keadaan lapar dan haus. Setelah itu, siapkan tempat yang
nyaman bagi ibu dan bayi. Setelah menyiapkan diri dan tempat, cuci bersih
dulu tangan sebelum menggendong bayi. Setelah itu, lepaskan penutup
payudara pada kedua sisinya. Tujuan menyusui yang benar adalah untuk
merangsang

produksi

(Lentera Impian, 2010).

susu

memperkuat

refleks

menghisap

bayi

14

a. Posisi Menyusui yang Benar

Gambar 2.1. Posisi Menyusui yang Benar


(Perinasia, 2004)

Gambar 2.2. Posisi Menyusui Bayi Kembar secara Bersamaan


(Perinasia, 2004)

15

Setelah ibu mengetahui hal-hal penting yang berkaitan dengan


persiapan menyusui, ada baiknya kita tahu, bagaimana posisi menyusui
yang benar. Tentunya, posisi menyusui sangat menentukan bagi
kenyamanan bayi dan ibu sendiri. Berikut ini penjelasan tentang posisi
menyusui yang benar.
1) Posisi Cradle Hold. Posisi ini sangat baik untuk bayi yang baru
lahir. Bagaimana caranya? Pastikan punggung ibu benar-benar
mendukung untuk posisi ini. Jaga bayi di perut ibu, sampai
kulitnya dan kulit ibu saling bersentuhan. Biarkan tubuh bayi
menghadap ke arah ibu, dan kepala bayi diletakkan pada siku ibu.
2) Posisi Cross Cradle Hold. Satu lengan mendukung tubuh bayi dan
yang lain mendukung kepala, mirip dengan posisi dudukan, tetapi
ibu memiliki kontrol lebih besar atas kepala bayi. Posisi menyusui
ini bagus untuk bayi prematur atau ibu dengan puting payudara
kecil.
3) Posisi Football Hold. Caranya, pegang bayi di samping ibu dengan
kaki di belakang ibu, dan bayi terselip di bawah lengan ibu, seolaholah ibu sedang memegang bola kaki. Ini adalah posisi terbaik
untuk ibu yang melahirkan dengan operasi caesar atau untuk ibuibu dengan payudara besar. Tapi, ibu butuh bantal untuk menopang
bayi.
4) Posisi Lying Down. Menyusui dengan berbaring akan memberi ibu
lebih banyak kesempatan untuk bersantai dan juga untuk tidur

16

lebih banyak pada malam hari. Anda bisa tidur saat bayi menyusu.
Dukung punggung dan kepala bayi dengan bantal. Pastikan bahwa
perut bayi menyentuh badan ibu.
Menurut Depkes RI (2002), posisi menyusui yang benar adalah
sebagai berikut:
1) Posisi madona atau menggendong: Bayi berbaring menghadap ibu,
leher dan punggung atas bayi diletakan pada lengan bawah lateral
payudara. Ibu menggunakan tangan lainnya untuk memegang
payudara jika diperlukan.
2) Posisi football atau mengepit: Bayi berbaring atau punggung
melingkar antara lengan dan samping dada ibu. Lengan bawah dan
tangan ibu menyangga bayi, dan ia menggunakan tangan
sebelahnya untuk memegang payudara jika diperlukan.
3) Posisi berbaring miring: Ibu dan bayi berbaring miring saling
berhadapan. Posisi ini merupakan posisi yang paling aman bagi ibu
yang mengalami penyembuhan dari proses persalinan melalui
pembedahan.
Menyusui

bayi

kembar

dilakukan

dengan

cara

seperti

memegang bola bila disusui bersamaan, dipayudara kiri dan


kanan. Pada ASI yang memancar (penuh), bayi ditengkurapkan di atas
dada ibu, tangan ibu sedikit menahan kepala bayi, dengan posisi ini
bayi tidak tersedak (Perinasia, 2004).

17

b. Tahap Tata Laksana Menyusui yang Benar


Tahap dan tata laksana menyusui yang benar menurut
Depkes RI (2002), yaitu adalah sebagai berikut:
1) Posisi badan ibu dan bayi
a) Ibu harus duduk atau berbaring dengan santai.
b) Pegang bayi pada belakang bahunya, tidak pada dasar kepala.
c) Putar seluruh badan bayi sehingga menghadap ke ibu.
d) Rapatkan dada bayi dengan dada ibu atau bagian bawah
payudara ibu.
e) Tempelkan dagu bayi pada payudara ibu.
f) Dengan posisi ini maka telinga bayi akan berada dalam satu
garis dengan leher dan lengan bayi.
g) Jauhkan hidung bayi dari payudara ibu dengan cara menekan
pantat bayi dengan lengan ibu bagian dalam.
2) Posisi mulut bayi dan puting susu ibu

Gambar 2.3. Perlekatan Benar

Gambar 2.4. Perlekatan Salah

(Perinasia, 2004)

18

a) Keluarkan ASI sedikit oleskan pada puting susu dan areola.


b) Pegang payudara dengan pegangan seperti membentuk huruf C
yaitu payudara dipegang dengan ibu jari di bagian atas dan jari
yang lain menopang di bawah atau dengan pegangan seperti
gunting (puting susu dan areola dijepit oleh jari telunjuk dan
jari tengah seperti gunting) dibelakang areola.
c) Sentuh pipi/ bibir bayi untuk merangsang rooting refleks
(refleks menghisap).
d) Tunggu sampai mulut bayi terbuka lebar, dan lidah menjulur ke
bawah.
e) Dengan cepat dekatkan bayi ke payudara ibu dengan menekan
bahu belakang bayi bukan belakang kepala.
f) Posisikan puting susu di atas bibir atas bayi dan berhadaphadapan dengan hidung bayi.
g) Kemudian arahkan puting susu keatas menyusuri langit-langit
mulut bayi.
h) Usahakan sebagian besar areola masuk ke mulut bayi, sehingga
puting susu berada diantara pertemuan langit-langit yang keras
(palatum durum) dan langit-langit yang lunak (palatum molle).
i) Lidah bayi akan menekan dinding bawah payudara dengan
gerakan memerah sehingga ASI akan keluar.
j) Setelah bayi menyusu atau menghisap payudara dengan baik,
payudara tidak perlu dipegang atau disangga lagi.

19

k) Beberapa ibu sering meletakan jarinya pada payudara dengan


hidung bayi dengan maksud untuk memudahkan bayi bernafas.
Hal ini tidak perlu karena hidung bayi telah dijauhkan dari
payudara dengan cara menekan pantat bayi dengan lengan ibu.
l) Dianjurkan tangan ibu yang bebas untuk mengelus-elus bayi.
c. Tanda Bayi Merasa Nyaman
Bila memakai cara menyusui yang benar, maka bayi juga akan
merasa nyaman untuk menikmati ASI yang diberikan oleh ibunya.
Menurut Ahira (2011), hal ini bisa diketahui dengan memperhatikan
ciri-cirinya yaitu adalah sebagai berikut:
1) Bayi selalu terlihat nyaman dan tenang ketika sedang menikmati
ASI.
2) Selalu menempelkan badan atau tubuhnya pada perut si ibu.
3) Mulut sang bayi selalu terbuka dengan lebar.
4) Dagunya selalu menempel di payudara sang ibu.
5) Banyak ASI yang masuk ke mulutnya. Jadi tidak tercecer di pipi
atau payudara sang ibu.
6) Bayi mau menghisap ASI dengan semangat dan memakai irama
yang teratur.
7) Ibu sama sekali tidak merasakan perih atau nyeri di payudara dan
putingnya.
8) Bila diperhatikan dengan seksama, maka lengan dan telinga bayi
sejajar seperti garis yang lurus.

20

9) Bayi terus menengadah kepalanya waktu menghisap atau


meminum susu.
d. Menciptakan Praktek Menyusui yang Benar (Depkes RI, 2002)
1) Posisi yang benar.
2) Perlekatan harus benar.
3) Tidak diberi botol atau empeng.
4) Menghisap sesering mungkin meningkatkan produksi ASI.
5) Perlihatkan cara menyusui yang efektif.
e. Penatalaksanaan Menyusui yang Optimal
Tanda-tanda ASI cukup atau penatalaksanaan menyusui yang
optimal menurut Depkes RI (2002), yaitu adalah sebagai berikut:
1) Bayi BAK setidaknya 6x dalam 24 jam dan warnanya jernih
sampai kuning muda.
2) BAB bayi berwarna kekuningan berbiji 2x atau lebih dalam
sehari.
3) Bayi relaks dan puas setelah minum, terbaik bila bayi melepaskan
puting susu sendiri. Bayi yang selalu tidur bukanlah pertanda baik.
4) Bayi setidaknya menyusu 10-12 kali dalam 24 jam.
5) Payudara ibu terasa lembut dan kosong setiap kali selesai
menyusui.
6) Berat badan bayi bertambah.

21

B. Kerangka Teori
Tingkat Pengetahuan
Ibu Menyusui

Cara Menyusui
yang Benar

Faktor-faktor yang
mempengaruhi
pengetahuan:
1. Sosial ekonomi
2. Pendidikan ibu
3. Pekerjaan ibu
4. Informasi

Cara menyusui yang


benar:
1. Waktu pemberian
2. Posisi menyusui
yang benar
3. Teknik menyusui
yang benar

Gambar 2.5. Kerangka Teori


Sumber: Notoatmodjo (2005), (Modifikasi)

C. Kerangka Konsep Penelitian

Tingkat Pengetahuan
Ibu Menyusui tentang
Cara Menyusui yang
Benar

Baik (76% - 100%)


Cukup Baik (56% - 75%)
Kurang Baik (40% - 55%)
Tidak Baik (< 40%)

Faktor-faktor yang
mempengaruhi pengetahuan:
1. Sosial ekonomi
2. Informasi

Gambar 2.6. Kerangka Konsep


Keterangan:
= Yang diteliti
= Yang tidak diteliti

22

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis dan Rancangan Penelitian


Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif. Menurut
Notoatmodjo (2002), deskriptif kuantitatif adalah metode penelitian yang
dilakukan dengan tujuan utama untuk membuat gambaran atau deskriptif
tentang suatu keadaan secara obyektif. Metode penelitian deskriptif digunakan
untuk memecahkan atau menjawab permasalahan yang sedang dihadapi pada
situasi sekarang penelitian ini dilakukan dengan menenpuh langkah-langkah
pengumpulan

data,

klasifikasi,

pengolahan/

analisis

data,

membuat

kesimpulan dan laporan (Notoatmodjo, 2002).

B. Lokasi dan Waktu Penelitian


Lokasi penelitian merupakan tempat dimana pengambilan kasus
tersebut dilaksanakan (Notoatmodjo, 2002). Lokasi penelitian ini dilakukan di
Dusun Lemahbang Plosokerep Karangmalang, Kabupaten Sragen.
Waktu penelitian adalah jangka waktu yang dibutuhkan penulis untuk
memperoleh data studi kasus yang dilaksanakan (Budiarto, 2003). Penelitian
ini dilakukan pada tanggal 1 Juni sampai 6 Juni 2012.

22

23

C. Populasi dan Sampel


1. Populasi
Populasi adalah keseluruhan subyek yang diteliti (Arikunto, 2006).
Menurut Notoatmodjo (2002), populasi menunjukkan sekelompok obyek
atau sasaran penelitian. Populasi penelitian ini adalah semua ibu menyusui
di Dusun Lemahbang Plosokerep Karangmalang, Kabupaten Sragen pada
bulan Oktober sampai dengan Desember 2011 yang berjumlah 32 jiwa.
2. Sampel
Sampel adalah sebagian yang diambil dari seluruh obyek yang
diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi (Notoatmodjo, 2005)
Sampel

adalah

sebagian

wakil

populasi

yang

diteliti.

Menurut

Arikunto (2006), jika populasi kurang dari 100 lebih baik diambil semua,
tetapi jika populasi lebih dari 100 dapat diambil 10% - 15% atau 20% 25% atau lebih. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 32 orang.
3. Tehnik Pengambilan Sampel
Tehnik pengambilan sampel yang digunakan pada penelitian ini
adalah total sampling. Menurut Arukunto (2006), total sampling yaitu
teknik penentuan sampel dengan semua anggota populasi digunakan
sebagai sampel. Sampel adalah sebagian wakil populasi yang diteliti.

D. Alat/ Instrumen Penelitian


Alat atau instrumen dalam penelitian ini adalah kuesioner tertutup yang
diisi oleh responden. Menurut Notoatmodjo (2005), kuesioner tertutup adalah

24

sejumlah pernyataan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari


responden dalam arti laporan tentang hal-hal yang ia ketahui dan sudah
disediakan jawabannya.
Instrumen ini ada 25 soal, dimana permasalahan soal tersebut mengenai
tentang pengetahuan ibu menyusui tentang cara menyusui yang benar. Dalam
penelitian ini, skala pengukuran yang digunakan adalah skala Guttman yaitu
jika pilihan jawaban benar mendapat nilai 1 dan salah mendapat nilai 0
dengan keadaan responden yang sebenarnya (Arikunto, 2006).
Sistem penilaian pertanyaan dengan kriteria:
1. Kriteria positif (favorable) adalah bila menjawab benar nilainya 1 dan jika
menjawab salah nilainya 0.
2. Kriteria negatif (unfavorable) adalah bila menjawab salah nilainya 1 dan
jika menjawab benar nilainya 0
Tabel 3.1.
Kisi-kisi Kuesioner

1.

Pengertian

Nomor
Pertanyaan
Favorable
1, 2, 3, 4, 5

2.

Cara Menyusui yang Benar

6, 8, 9, 10,

Aspek Pengetahuan

No.

Nomor
Pertanyaan
Unfavorable
7

13, 18

20

21

22, 23, 24, 25

Jumlah
Soal
5

11, 12
3.

Tata Laksana Menyusui yang Benar

14, 15, 16,


17, 19

4.

Tanda Bayi Merasa Nyaman

5.

Penatalaksanaan Menyusui yang Optimal

25

Dari kuesioner tersebut yang favourable terdapat 21 soal butir


pernyataan, yaitu nomor 1, 2, 3, 5, 6, 8, 9, 10, 11, 12, 14, 15, 16, 17, 19, 20,
22, 23, 24, dan 25, serta kuesioner yang unfavourable terdapat 4 soal butir
pernyataan, yaitu nomor 7, 13, 18, dan 21.
Untuk mengetahui valid atau keajegan soal, maka peneliti melakukan
uji:
1. Uji Validitas
Sebelum instrumen/ alat ukur digunakan untuk mengumpulkan data
penelitian maka perlu dilakukan uji coba kuesioner untuk mencari
kevalidan alat ukur tersebut (Riwidikdo, 2008). Uji validitas adalah suatu
ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan atau kesahihan suatu
instrumen (Arikunto, 2006).
Instrumen yang valid mempunyai validitas yang tinggi, dan
instrumen yang kurang valid maka dilakukan dengan menghitung korelasi
antara masing-masing pernyataan dengan skor total, dengan rumus
Product Moment (Arikunto, 2006):
r=

N(xy) (xy)
2

(Nx (x) 2 (ny 2 (y) 2 )

Ket:
r

: Korelasi antara masing-masing butir pernyataan

: Jumlah responden

: Skor pernyataan

: Skor total pernyataan

26

xy

: Skor pernyataan dikalikan skor total


Untuk mengetahui apakah harga korelasi valid, maka angka

korelasi harus dibandingkan dengan angka kritik tabel (Arikunto, 2006).


Dinyatakan valid apabila angka hitung > angka kritik tabel. Maka
dikatakan butir soal itu valid dengan = 5%. Uji validitas dalam penelitian
ini dilakukan pada ibu menyusui sebanyak 32 orang di Desa Turi,
Guwohrejo,

Karangmalang,

Kabupaten

Sragen,

dengan

alasan

karakteristik penduduk ibu menyusui hampir sama dengan jumlah populasi


yang diambil dalam penelitian ini. Berdasarkan hasil uji validitas dengan
taraf signifikan 5% dimana N = 32 didapatkan r tabel sebesar 0,339. Maka
karena r hitung > 0,339, maka seluruh item tentang cara menyusui yang
benar dapat dinyatakan valid.
2. Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah keajegan alat ukur, artinya konsistenitas alat
ukur, alat ukur digunakan saat ini pada waktu dan tempat tertentu akan
sama

apabila

digunakan

pada

waktu

dan

tempat

berbeda

(Riwidikdo, 2008). Reliabilitas menunjukkan pada suatu pengertian bahwa


instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai pengumpul
data karena instrumen tersebut sudah baik. Apabila datanya memang benar
sesuai dengan kenyataannya, maka berapa kalipun diambil tetap akan
sama hasilnya (Arikunto, 2006). Untuk menguji reliabilitas instrumen
peneliti menggunakan Alpha Chronbach dengan bantuan program

27

komputer SPSS for Windows. Rumus Alpha Chronbach adalah sebagai


berikut:
2
k b
1

r11 =

2t
k 1

Keterangan:
r11

= Reliabilitas Instrument

= Banyaknya butir pernyataan atau banyaknya soal

b2 = Jumlah varian butir pernyataan


t 2

= Varians total
Berdasarkan hasil uji realibilitas untuk pengetahuan responden

didapat r Cronbachs Alpha sebesar 0,62. Karena lebih besar dari r tabel
yaitu sebesar 0,60 maka dapat disimpulkan bahwa kuesioner untuk
pengetahuan responden terbukti reliabilitasnya (Ghozali, 2002).

E. Metode Pengambilan Data


Metode pengambilan data dilakukan dengan cara memberikan lembar
pernyataan persetujuan dan membagikan kuesioner atau angket pada ibu
menyusui

yang

menjadi

pasien

di

Dusun

Lemahbang

Plosokerep

Karangmalang, Kabupaten Sragen, kemudian menjelaskan tentang cara


pengisiannya. Responden disuruh mengisi kuesioner dengan selesai dan
kuesioner diambil pada saat itu juga oleh peneliti. Data yang diperoleh terdiri
dari:

28

1. Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari
sumbernya dan diperoleh dari jawaban atas pernyataan yang disediakan
dengan wawancara langsung ataupun pengisian kuesioner oleh responden.
2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang didapatkan dari Dusun Lemahbang
Plosokerep Karangmalang, Kabupaten Sragen yang dapat menunjang
pelaksanaan penelitian ini, berupa jumlah angka ibu menyusui pada tahun
2011 yang lalu.

F. Variabel Penelitian
Variabel adalah subjek atau objek yang akan diteliti yang bervariasi
antara satu subjek atau objek yang satu dengan yang lain (Riwidikdo, 2008).
Variabel dalam penelitian ini adalah variabel tunggal yaitu pengetahuan
ibu menyusui tentang cara menyusui yang benar.

G. Definisi Operasional
Menurut Notoatmodjo (2010), definisi operasional yaitu ruang lingkup
untuk membatasi variabel-variabel yang diteliti.
Pengetahuan ibu menyusui tentang cara menyusui yang benar adalah
kemampuan ibu untuk berfikir, mengingat dan tahu tentang suatu hal dalam
mengisi jawaban dari pernyataan yang diberikan dalam bentuk kuesioner

29

tentang cara menyusui yang benar. Skala ukur ordinal dapat dikategorikan
sebagai berikut:
1. Baik

: 76% - 100% jawaban benar

2. Cukup baik

: 56% - 75% jawaban benar

3. Kurang baik

: 40% - 55% jawaban benar

4. Tidak baik

: < 40% jawaban benar (Arikunto, 2006)

H. Metode Pengolahan dan Analisis Data


1. Pengolahan Data
Setelah data terkumpul, maka langkah yang dilakukan berikutnya
adalah pengolahan data. Proses pengolahan data adalah:
a. Editing
Kegiatan ini adalah memeriksa data hasil jawaban dari
kuesioner yang telah diberikan kepada responden dan kemudian
dilakukan koreksi apakah telah terjawab dengan langkap. Editing
dilakukan di lapangan sehingga bila terjadi kekurangan atau tidak
sesuai dapat segera dilengkapi.
b. Coding
Yaitu memberi kode angka terhadap tahap-tahap dari jawaban
responden agar lebih mudah dalam pengolahan data selanjutnya.
c. Tabulating
Yaitu proses menghitung data dari jawaban kuesioner responden
yang sudah diberi kode, kemudian dimasukkan ke dalam tabel.

30

d. Data Entry

Data entry adalah kegiatan memasukkan data yang telah


dikumpulkan ke dalam master tabel atau data base komputer,
kemudian membuat distribusi frekuensi sederhana atau dengan
membuat tabel kontigensi.
2. Analisis Data
Dalam penelitian ini pengolahan dan analisis data akan dilakukan
dengan komputer menggunakan software SPSS. Sedangkan jenis analisis
yang akan digunakan adalah analisa Univariat, yaitu menganalisis
terhadap tiap variabel dari hasil tiap penelitian untuk menghasilkan
distribusi frekuensi dan presentase dari tiap variabel (Notoatmodjo, 2005).
Adapun rumus untuk memperoleh skor prosentase masing-masing
responden menurut Riwidikdo (2010) adalah:
Skor yang diperoleh responden
Skor Prosentase = x 100%
Total skor maksimum yang seharusnya diperoleh
Selanjutnya untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu maka
digunakan perhitungan sebagai berikut:
a. 76 -100 % Jawaban benar

: Baik

b. 56-75 %

Jawaban benar

: Cukup baik

c. 40-55 %

Jawaban benar

: Kurang baik

d. < 40 %

Jawaban benar

: Tidak baik

31

Sedangkan untuk mengetahui prosentase tiap kategori menggunakan


rumus:

Ibu menurut Tingkat Pengetahuan


Skor Prosentase = x 100%
Responden

I. Etika Penelitian
Etika penelitian dalam penelitian ini meliputi tiga prinsip, yaitu antara
lain sebagai berikut:
1. Prinsip Manfaat
Dalam penelitian ini segala sesuatu yang diberikan oleh responden
akan digunakan sebagai data dalam penelitian. Responden tidak akan
dirugikan karena tidak mempengaruhi pandangan masyarakat terhadap
responden. Data dan informasi tersebut bermanfaat bagi tenaga kesehatan
dan masyarakat untuk meningkatkan derajat kesehatan.
2. Prinsip Menghargai Hak Asasi Manusia
Semua responden memiliki hak yang sama untuk menentukan
apakah bersedia menjadi responden atau tidak. Responden menyatakan
kesediaan dengan mengisi surat pernyataan, sehingga responden dapat
memberikan informasi dan mengisi kuesioner atas kemauan sendiri tanpa
paksaan dari peneliti. Data dan informasi yang diperoleh dari responden
akan dijaga kerahasiaannya.

32

3. Prinsip Keadilan
Penelitian ini memberi perlakuan yang sama pada semua responden
dan tidak akan membeda-bedakan satus sosial atau derajat responden
(Nursalam, 2003).

J. Jadwal Penelitian
Terlampir.

33

BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Tempat Penelitian


Dusun Lemahbang merupakan salah satu dusun yang terletak di desa
Plosokerep Karangmalang Sragen. Dusun ini di sebelah utara berbatasan
dengan dusun Wates, di sebelah selatan berbatasan dengan dusun Sanggung,
disebelah barat berbatasan dengan dusun Gembong, dan di sebelah timur
berbatasan dengan dusun Ngasem. Luas wilayahnya + 5000 m. Keadaan
lingkungannya pun sangat bersih begitu juga dengan masyarakatnya pun juga
sangat ramah tamah. Jumlah penduduk di dusun Lemahbang adalah 150 orang
terdiri dari laki-laki usia 23 50 tahun 32 orang (21,3%), perempuan usia 21
50 tahun 50 orang (33,3%), remaja usia 9 17 tahun 18 orang (12%), bayi
usia 1 bulan 1 tahun 20 orang (13,4%), anak-anak usia 1 9 tahun 30 anak
(20%) dan instansi kesehatan yang terdapat di Dusun ini hanya terdapat 1
Posyandu.

B. Hasil Penelitian
1. Karakteristik Umum Responden
Responden dalam penelitian ini adalah ibu menyusui yang berusia
antara 22 30 tahun di Dusun Lemahbang Plosokerep Karangmalang,
Kabupaten Sragen dengan jumlah responden 32 orang. Adapun data

33

34

tentang karakteristik responden meliputi umur dan pendidikan yang dapat


dilihat pada tabel distribusi frekuensi berikut ini:
a. Gambaran Responden Berdasarkan Umur di Dusun Lemahbang
Plosokerep Karangmalang, Kabupaten Sragen
Tabel 4.1.
Distribusi frekuensi responden berdasarkan umur ibu
Usia
No.
1 < 20 tahun
2 20 45 tahun
3 > 45 tahun
Jumlah
Sumber: Data primer

Frekuensi
0
32
0
32

Prosentase (%)
0%
100%
0%
100%

Dari tabel di atas didapatkan 0 responden (0%) berusia < 20 tahun, 32


responden (100%%) berusia 20 45 tahun dan 0 responden (0%)
berusia > 45 tahun.
b. Gambaran Responden Berdasarkan Pendidikan Ibu di Dusun
Lemahbang Plosokerep Karangmalang, Kabupaten Sragen
Tabel 4.2.
Distribusi frekuensi responden berdasarkan pendidikan ibu
Pendidikan
No.
1. Dasar (SD dan SMP)
2. Menengah (SMA dan SMK)
3. Tinggi (Perguruan Tinggi)
Jumlah
Sumber: Data primer

Frekuensi
12
17
3
32

Prosentase (%)
37,5%
53,1%
9,4%
100%

Dari tabel di atas didapatkan 12 responden (37,8%) berpendidikan


Dasar yaitu seperti SD dan SMP, 17 responden (53,1%) berpendidikan
Menengah yaitu seperti SMA dan SMK dan 3 responden (9,4%)
berpendidikan Tinggi/ Perguruan Tinggi.

35

c. Gambaran umum pengetahuan ibu menyusui tentang cara menyusui


yang benar di Dusun Lemahbang Plosokerep Karangmalang,
Kabupaten Sragen
Tabel 4.3.
Distribusi frekuensi pengetahuan ibu menyusui tentang
cara menyusui yang benar
No.
1.
2.
3.
4.

Pengetahuan

Frekuensi
15
14
3
0
32

Baik
Cukup Baik
Kurang Baik
Tidak Baik
Jumlah
Sumber: Data primer

Prosentase (%)
46,8%
43,8%
9,4%
0
100%

Dari tabel di atas didapatkan pengetahuan ibu menyusui tentang cara


menyusui

yang

benar

antara

lain:

15

responden

(46,8%)

berpengetahuan baik, 14 responden (43,8%) berpengetahuan cukup


baik, 3 responden (9,4%) berpengetahuan kurang baik sedangkan
pengetahuan tidak baik tidak ditemukan.

C. Pembahasan
Berdasarkan hasil penelitian pengetahuan ibu menyusui tentang cara
menyusui yang benar di Dusun Lemahbang Plosokerep Karangmalang,
Kabupaten Sragen, data yang dikumpulkan telah diolah dan akan dibahas
berdasarkan karakteristik responden yaitu umur dan pendidikan berdasarkan
kriteria baik, cukup baik dan kurang baik adalah sebagai berikut:

36

1. Karakteristik Responden Berdasarkan Umur


Dalam penelitian ini didapatkan hasil karakteristik responden
berdasarkan umur di Dusun Lemahbang Plosokerep Karangmalang,
Kabupaten Sragen tidak didapatkan responden yang berusia < 20 tahun, 32
responden (100%) berusia 20 45 tahun dan tidak didapatkan juga
responden yang berusia > 45 tahun.
Menurut Notoatmodjo (2003), menunjukkan bahwa dengan tingkat
pendidikan yang rendah mempunyai tingkat penerimaan informasi yang
lebih rendah pula, disamping itu bahwa semakin tua umur seseorang, maka
ingatannya semakin berkurang, sehingga sulit menerima informasi yang
diberikan, sebaliknya dengan umur seseorang lebih muda akan mudah
menerima informasi yang didapat dan akan lebih tertarik untuk
mengetahui sesuatu hal.
2. Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan
Berdasarkan hasil penelitian responden berdasarkan pendidikan ibu
di Dusun Lemahbang Plosokerep Karangmalang, Kabupaten Sragen
didapatkan 12 responden (37,8%) berpendidikan Dasar yaitu seperti SD
dan SMP, 17 responden (53,1%) berpendidikan Menengah yaitu seperti
SMA dan SMK dan 3 responden (9,4%) berpendidikan Tinggi/ Perguruan
Tinggi.
Pengetahuan yang cukup akan membantu mereka memahami dan
mempersiapkan dirinya menjalani masa ini lebih baik. Bekal yang cukup
tentang menyusui sangat diperlukan bagi ibu agar mereka lebih siap dalam

37

menyusui bayinya, sehingga kesalahan yang terjadi tidak terlalu


mengkhawatirkan (Notoatmodjo, 2003).
Dengan pendidikan yang cukup baik, seseorang akan memperoleh
pengalaman yang diterima oleh pemikiran yang kritis, sehingga akan dapat
menambah wawasan dan pengetahuan bagi setiap orang. Dengan
pendidikan yang cukup, kemungkinan seseorang akan mempunyai peluang
yang lebih besar memiliki tambahan ilmu dan informasi yang baru.
Pengalaman seseorang akan berpengaruh terhadap tingkat pengetahuan
karena informasi yang baru akan disaring sesuai dengan budaya dan
kebiasaan. Tingkat pendidikan yang tinggi juga memungkinkan seseorang
untuk lebih terbuka, karena dengan pengetahuan dan tingkat intelegensi
yang dimiliki menjadi salah satu faktor keberhasilan seseorang dalam
memahami suatu informasi terutama dalam hal ini informasi tentang
menyusui (Notoatmodjo, 2003).
3. Pengetahuan Ibu Menyusui Tentang Cara Menyusui yang Benar
Berdasarkan tabel 4.3 tentang tingkat pengetahuan dari 32 ibu
menyusui di Dusun Lemahbang Plosokerep Karangmalang, Kabupaten
Sragen

didapatkan

15

responden

(46,8%)

berpengetahuan

baik

dikarenakan ibu menyusui sudah mengerti tentang cara menyusui yang


benar, 14 responden (43,8%) berpengetahuan cukup baik dikarenakan ibu
sudah cukup mengetahui tentang cara menyusui yang benar dan sebagian
ibu sudah mendapatkan informasi tentang cara menyusui yang benar dari
instansi kesehatan terkait, khususnya Posyandu, 3 responden (9,4%)

38

berpengetahuan kurang baik dikarenakan ibu kurang mengetahui tentang


cara menyusui yang benar karena ibu kurang memahami dalam mengisi
kuesioner yang telah diberikan, sedangkan pengetahuan tidak baik tidak
ditemukan. Kemungkinan pengetahuan responden dipengaruhi oleh umur
dan pendidikan, dimana seiring dengan bertambahnya umur tingkat
pengetahuan ibu tentang menyusui semakin berkurang, sedangkan
semakin tinggi tingkat pendidikan, maka dapat dipastikan pengetahuan ibu
tentang menyusui akan semakin baik.
Menyusui adalah ibu yang memberikan susu kepada bayi atau
anak kecil dengan Air Susu Ibu (ASI) dari payudaranya. Bayi
menggunakan refleks menghisap untuk mendapatkan dan menelan susu
(Rachmawati dan Kuntari, 2007).
Cara menyusui yang benar adalah ibu harus mempersiapkan mental
dan fisik. Minum air putih dan makan terlebih dahulu, jangan menyusui
dalam keadaan lapar dan haus. Setelah itu, siapkan tempat yang nyaman
bagi ibu dan bayi. Setelah menyiapkan diri dan tempat, cuci bersih dulu
tangan sebelum menggendong bayi. Setelah itu, lepaskan penutup
payudara pada kedua sisinya. Tujuan menyusui yang benar adalah untuk
merangsang

produksi

susu

memperkuat

refleks

menghisap

bayi

(Lentera Impian, 2010).


Berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Indah Permatasari
(2010). Hasil penelitian ini menunjukkan tingkat pengetahuan ibu
primipara tentang teknik menyusui yang benar sebagian besar mempunyai

39

pengetahuan cukup baik, yang masuk dalam kriteria cukup sebanyak


53,7%, baik 38,89%, dan kurang baik 7,41%. Kemungkinan pengetahuan
responden dipengaruhi oleh umur dan pendidikan.

D. Keterbatasan
Dalam melakukan penelitian ini adapun keterbatasannya adalah:
1. Tempat: Ruang lingkupnya hanya di Dusun Lemahbang Plosokerep
Karangmalang, Kabupaten Sragen dengan populasi 32 ibu menyusui,
sedangkan jumlah sampel yang diambil adalah 32 responden.
2. Waktu: Penelitian ini dilakukan hanya 1 bulan, yaitu pada bulan Juni
2012, karena keterbatasan waktu yang peneliti miliki yang bersamaan
dengan Ujian Akhir.
3. Dalam melakukan penelitian ini, peneliti hanya melakukan kunjungan
rumah, karena jadwal kegiatan Posyandu berbenturan dengan kegiatan
perkuliahan peneliti.

40


BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data dalam penelitian ini dapat diambil
kesimpulan sebagai berikut:
1. Karakteristik umum responden berdasarkan umur di Dusun Lemahbang
Plosokerep Karangmalang, Kabupaten Sragen tidak didapatkan responden
yang berusia < 20 tahun, 22 responden (68,8%%) berusia 20 25 tahun dan
10 responden (31,2%) berusia > 25 tahun.
2. Karakteristik umum responden berdasarkan pendidikan ibu di Dusun
Lemahbang Plosokerep Karangmalang, Kabupaten Sragen didapatkan 12
responden (37,8%) berpendidikan Dasar yaitu seperti SD dan SMP, 17
responden (53,1%) berpendidikan Menengah yaitu seperti SMA dan SMK
dan 3 responden (9,4%) berpendidikan Tinggi/ Perguruan Tinggi
3. Tingkat pengetahuan ibu menyusui tentang cara menyusui yang benar
berdasarkan pada ibu-ibu di Dusun Lemahbang Plosokerep Karangmalang,
Kabupaten Sragen didapatkan pengetahuan ibu menyusui tentang cara
menyusui yang benar antara lain: 15 responden (46,8%) berpengetahuan
baik, 14 responden (43,8%) berpengetahuan cukup baik, 3 responden
(9,4%) berpengetahuan kurang baik sedangkan pengetahuan tidak baik
tidak ditemukan.

40

41


B. Saran
1. Bagi Responden
Diharapkan ibu menyusui di Dusun Lemahbang Plosokerep
Karangmalang, Kabupaten Sragen lebih memahami tentang cara menyusui
yang benar serta mengikuti penyuluhan-penyuluhan kesehatan yang
diadakan di Posyandu, Puskesmas, Polindes, dan Instansi Kesehatan
Pemerintah yang terkait.
2. Bagi Kader Kesehatan
Diharapkan lebih bisa menyebarkan informasi tentang menyusui dan
cara menyusui yang benar di Dusun Lemahbang Plosokerep Karangmalang,
Kabupaten Sragen.
3. Bagi Peneliti Lain
Penelitian ini diharapkan bisa dijadikan bahan acuan bagi peneliti
lain untuk melanjutkan penelitian tentang cara menyusui yang benar untuk
mengembangkan variabel peneliti.


DAFTAR PUSTAKA

Ahira,

Anne,
2011.
Mengetahui
Cara
Menyusui
yang
Benar.
(http://www.anneahira.com/menyusui-yang-benar.htm). Diakses tanggal 3
Februari 2012.

Arikunto, 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta: Rineka


Cipta.
Budiarto, E., 2003. Biostatistik untuk kedokteran dan Kesehatan Masyarakat.
EGC, Jakarta. hlm. 309.
Depkes RI, 2002. Manajemen Laktasi Buku Panduan Bagi Bidan dan Petugas
Kesehatan di Puskesmas. Direktorat Jenderal Bina Kesehatan Masyarakat
Direktorat Gizi Masyarakat. Jakarta.
Depkes RI, 2004. Kebijakan Departemen Kesehatan tentang Peningkatan
Pemberian ASI Pekerja Wanita. (http://www.depkes.co.id). Diakses
tanggal 22 Desember 2011.
Dinkes Surakarta, 2009. Angka Kematian Bayi dan Penyebab Angka Kematian
Bayi di Surakarta Tahun 2009. Dinkes Surakarta.
Gklinis, 2006. Setiap Tahun 30 Ribu Anak dapat Diselamatkan dengan
Pemberian ASI. (http://www.mediaindonesia.com). Diakses tanggal 22
Desember 2011.
Klinik

Kesehatan,
2011.
Cara
Menyusui
yang
(http://klinikkesehatan.com/cara-menyusui-yang-benar.htm).
tanggal 11 Februari 2012.

Benar.
Diakses

Permatasari, I., 2011. Tingkat Pengetahuan Ibu Primipara Tentang Teknik


Menyusui Yang Benar di Wilayah Kerja Puskesmas Ngrampal, Kecamatan
Ngrampal, Kabupaten Sragen. Sragen, Akademi Kebidanan YAPPI
Sragen. Karya Tulis Ilmiah.
Leoni, A. P., 2010. Tingkat Pengetahuan Ibu tentang Cara Menyusui yang Benar
di Kelurahan Paya Pasir Medan Marelan. Karya Tulis Ilmiah.
Lestari, T., 2010. Tingkat Pengetahuan Ibu Primipara tentang Teknik Menyusui
Yang Benar di PKD AMANDA Desa Banyurip Kecamatan Jenar
Kabupaten Sragen. Karya Tulis Ilmiah.
Notoatmodjo, S. 2003. Ilmu Kesehatan Masyarakat, Jakarta: Rineka Cipta.

Notoatmodjo, S. 2005. Metodologi Penelitian Kesehatan, Jakarta: Rineka Cipta.


Perinasia, 2004. Manajemen Laktasi. Menuju Persalinan Aman dan Bayi Lahir
Sehat, 2nd Ed. Jakarta.
Rachmawati dan Kuntari, 2007. ASI Eksklusif Demi Sang Anak.
http://tamanfirdaus.multiply.com/reviews/item/7.html. Diakses tanggal 23
Desember 2011.
Riwidikdo, H. 2008. Statistik Kesehatan, Yogyakarta: Mitra Cendikia Press.
Roesli, 2009. Panduan Praktis Menyusui, Jakarta: Pustaka Bunda.
Soekanto, 2003. Sosiologi Suatu Pengantar, Jakarta: Raja Grafindo.
Sugiono, 2006. Statistika Penelitian, Bandung: Alfabeta.
Wilson, D. 2011. Pendidikan Kesehatan pada Wanita Usia Produktif.
http://dwilson-wilson.blogspot.com/2011/10/pendidikan-kesehatan-padawanita-usia.html. Diakses tanggal 23 Desember 2011.


Lampiran 9

KUESIONER

TINGKAT PENGETAHUAN IBU MENYUSUI TENTANG CARA


MENYUSUI YANG BENAR DI DUSUN LEMAHBANG
PLOSOKEREP KARANGMALANG,
KABUPATEN SRAGEN

A. Karakteristik Responden
1. Nama Ibu

: .

2. Umur

: .

3. Pendidikan Terakhir : .

B. Soal
Berilah tanda () pada jawaban yang telah disediakan!
No.

Pernyataan

1.

Ibu menyusui adalah ibu yang memberikan susu


kepada bayi atau anak kecil dengan Air Susu Ibu
(ASI) dari payudaranya.

2.

Menyusui adalah cara yang alami dan normal untuk


memberikan nutrisi pada bayi dan batita, dan ASI
adalah susu yang dibuat khusus untuk bayi
manusia.

3.

Menyusui adalah proses memberikan susu dengan


menggunakan botol atau sarana lainnya.

4.

Menyusui seharusnya mudah dan tidak sulit bagi


kebanyakan ibu.

Benar

Salah

5.

Menyusui adalah hal terindah bagi para ibu, suatu


anugerah yang sangat besar dari yang Maha Kuasa.

6.

Sebelum menyusui, ibu harus mempersiapkan


mental dan fisik.

7.

Dalam keadaan lapar, ibu boleh menyusui.

8.

Tujuan

menyusui

yang

benar

adalah

untuk

merangsang produksi susu memperkuat refleks


menghisap bayi.
9.

Biasakan mencuci tangan dengan sabun setiap kali


sebelum mulai menyusui.

10.

Cara agar mulut bayi terbuka adalah dengan


menyentuhkan puting susu pada bibir atau pipi
bayi.

11.

Setelah mulut bayi terbuka lebar, segera masukkan


puting dan sebagian besar lingkaran/ daerah gelap
sekitar puting susu ke dalam mulut bayi.

12.

Berikan ASI dari satu payudara sampai kosong


sebelum pindah ke payudara lainnya.

13.

Posisi ibu tidak terlalu berpengaruh dalam proses


menyusui.

14.

Sebelum menyusui keluarkan ASI sedikit dan


oleskan pada puting susu dan areola.

15.

Sentuh pipi/ bibir bayi untuk merangsang rooting


refleks (refleks menghisap).

16.

Posisi puting susu di atas bibir atas bayi dan


berhadap-hadapan dengan hidung bayi

17.

Setelah bayi menyusu atau menghisap payudara


dengan baik, payudara tidak perlu dipegang atau
disangga lagi.

18.

Beberapa ibu sering meletakan jarinya pada


payudara dengan hidung bayi dengan maksud untuk
memudahkan bayi bernafas.

19.

Dianjurkan tangan ibu yang bebas untuk mengeluselus bayi

20.

Bayi selalu terlihat nyaman dan tenang ketika


sedang menikmati ASI.

21.

Bayi selalu menghisap ASI dengan semangat dan


memakai irama yang teratur

22.

Tanda menyusui yang optimal adalah bayi BAK


setidaknya 6x dalam 24 jam dan warnanya jernih
sampai kuning muda.

23.

Bayi relaks dan puas setelah minum ASI, lebih baik


lagi bila bayi melepaskan puting susu sendiri.

24.

Payudara ibu terasa lembut dan kosong setiap kali


selesai menyusui.

25.

Dengan menyusui secara teratur maka berat badan


bayi bertambah.

Lampiran 10

KUNCI JAWABAN KUESIONER

1. B

11. B

21. S

2. B

12. B

22. B

3. B

13. S

23. B

4. B

14. B

24. B

5. B

15. B

25. B

6. B

16. B

7. S

17. S

8. B

18. B

9. B

19. B

10. B

20. B

Lampiran 11

Tabel r Product Moment


Pada Sig. 0,05 (Two Tail)
N
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40

r
0.997
0.95
0.878
0.811
0.754
0.707
0.666
0.632
0.602
0.576
0.553
0.532
0.514
0.497
0.482
0.468
0.456
0.444
0.433
0.423
0.413
0.404
0.396
0.388
0.381
0.374
0.367
0.361
0.355
0.349
0.344
0.339
0.334
0.329
0.325
0.32
0.316
0.312
0.308
0.304

N
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
61
62
63
64
65
66
67
68
69
70
71
72
73
74
75
76
77
78
79
80

r
0.301
0.297
0.294
0.291
0.288
0.285
0.282
0.279
0.276
0.273
0.271
0.268
0.266
0.263
0.261
0.259
0.256
0.254
0.252
0.25
0.248
0.246
0.244
0.242
0.24
0.239
0.237
0.235
0.234
0.232
0.23
0.229
0.227
0.226
0.224
0.223
0.221
0.22
0.219
0.217

N
81
82
83
84
85
86
87
88
89
90
91
92
93

94
95
96
97
98
99
100
101
102
103
104
105
106
107
108
109
110
111
112
113
114
115
116
117
118
119
120

r
0.216
0.215
0.213
0.212
0.211
0.21
0.208
0.207
0.206
0.205
0.204
0.203
0.202
0.201
0.2
0.199
0.198
0.197
0.196
0.195
0.194
0.193
0.192
0.191
0.19
0.189
0.188
0.187
0.187
0.186
0.185
0.184
0.183
0.182
0.182
0.181
0.18
0.179
0.179
0.178

N
121
122
123
124
125
126
127
128
129
130
131
132
133
134
135
136
137
138
139
140
141
142
143
144
145
146
147
148
149
150
151
152
153
154
155
156
157
158
159
160

r
0.177
0.176
0.176
0.175
0.174
0.174
0.173
0.172
0.172
0.171
0.17
0.17
0.169
0.168
0.168
0.167
0.167
0.166
0.165
0.165
0.164
0.164
0.163
0.163
0.162
0.161
0.161
0.16
0.16
0.159
0.159
0.158
0.158
0.157
0.157
0.156
0.156
0.155
0.155
0.154

N
161
162
163
164
165
166
167
168
169
170
171
172
173
174
175
176
177
178
179
180
181
182
183
184
185
186
187
188
189
190
191
192
193
194
195
196
197
198
199
200

r
0.154
0.153
0.153
0.152
0.152
0.151
0.151
0.151
0.15
0.15
0.149
0.149
0.148
0.148
0.148
0.147
0.147
0.146
0.146
0.146
0.145
0.145
0.144
0.144
0.144
0.143
0.143
0.142
0.142
0.142
0.141
0.141
0.141
0.14
0.14
0.139
0.139
0.139
0.138
0.138

N
201
202
203
204
205
206
207
208
209
210
211
212
213
214
215
216
217
218
219
220
221
222
223
224
225
226
227
228
229
230
231
232
233
234
235
236
237
238
239
240

r
0.138
0.137
0.137
0.137
0.136
0.136
0.136
0.135
0.135
0.135
0.134
0.134
0.134
0.134
0.133
0.133
0.133
0.132
0.132
0.132
0.131
0.131
0.131
0.131
0.13
0.13
0.13
0.129
0.129
0.129
0.129
0.128
0.128
0.128
0.127
0.127
0.127
0.127
0.126
0.126

32

32

32

Sig. (2-tailed)

Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

Pearson Correlation

32

.879
32

.655

.382
32

-.204

.263

32

32

-.160

32

.064

-.331

32

.827

-.040

32

.192

-.237

.954

32

.288

-.194

32

.672

-.078

32

.132

-.272

-.082

32

.693

.072

32

.271

-.201

32

.827

-.040

32

.791

.049

32

.693

.072

32

.507

-.122

32

.791

.049

32

.941

-.014

32

.672

-.078

32

.507

-.122

32

.693

.072

32

32

.879

.028

32

.762

soal3
.556**

.435*

32

.742

.522**

32

.615

.450*

32

.762

.556**

32

.019

Sig. (2-tailed)

32

.028

32

.507

-.122

32

.672

-.078

32

.672

-.078

32

.963

-.009

32

.879

.028

32

.085

-.309

32

.483

.129

.412 *

.198

.433*

32

.615

.524**

32

.222

.222

Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

Pearson Correlation

32

.615

Sig. (2-tailed)

.485*

Pearson Correlation

32

.698

Sig. (2-tailed)

.397*

Pearson Correlation

32

.198

.433*

Sig. (2-tailed)

32

.409

.511**

32

.698

.513**

32

.068

.366*

.569

-.104

32

.197

.352*

Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

.488

32

.287

.879

.127

.432**

32

Pearson Correlation

.198

32

Sig. (2-tailed)

.879

32

.028

.762

.437*

.028

.556**

Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

Pearson Correlation

32

.039

Sig. (2-tailed)

32

32

.039

soal2
.367 *

32

.367 *

soal1

Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

Pearson Correlation

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

soal19

soal18

soal17

soal16

soal15

soal14

soal13

soal12

soal11

soal10

soal9

soal8

soal7

soal6

soal5

soal4

soal3

soal2

soal1

32

.382

-.160

32

.373

-.163

32

.512

.120

32

.027

32

.736

-.062

32

.868

-.031

32

.672

.078

32

.879

32
.028

32

.879

.028

32

.507

-.122

32

.672

.078

32

.672

.078

32

.426

-.146

32

.507

-.122

32

.921

-.018

32

.963

-.009

32

.664

.080

32

.658

.081

32

32

.879

.028

32

.507

-.122

32

.488

.127

32

.287

soal5
.432*

-.391 *

.192

-.237

32

.211

.227

32

.512

.120

32

.512

.120

32

.297

.190

32

.211

.227

32

.879

.028

32

.791

.049

32

.469

.133

32

.536

.114

32

.879

.028

32

32

.693

.072

32

.879

.028

32

.198

soal4
.437*

32

.201

.232

32

.210

-.228

32

.787

-.050

32

.536

.114

32

.536

.114

32

.672

-.078

32

.787

-.050

32

.415

.149

32

.322

-.181

32

.536

.114

32

.658

.081

32

.322

-.181

32

.782

.051

32

32

.658

.081

32

.536

.114

32

.672

-.078

32

.569

-.104

32

.197

soal6
.352*

32

.555

-.108

32

.725

-.065

32

.141

-.266

32

.382

-.160

32

.382

-.160

32

.382

-.160

32

.535

-.114

32

.298

.190

32

.280

-.197

32

.469

.133

32

.736

-.062

32

.260

.205

32

32

.782

.051

32

.664

.080

32

.469

.133

32

.941

-.014

32

.222

.222

32

.068

soal7
.366*

32

.064

-.331

32

.896

.024

32

.065

-.331

32

.034

-.376 *

32

.034

-.376 *

32

.613

-.093

32

.314

-.184

32

.065

-.331

32

.612

.093

32

.297

.190

32

.963

-.009

32

32

.260

.205

32

.322

-.181

32

.963

-.009

32

.791

.049

32

.791

.049

32

.483

.129

32

.698

soal8
.513**

32

.263

-.204

32

.470

.133

32

.672

-.078

32

.507

-.122

32

.879

.028

32

.879

.028

32

.198

.234

32

.198

.234

32

.483

.129

32

.330

.178

32

32

.963

-.009

32

.736

-.062

32

.658

.081

32

.921

-.018

32

.879

.028

32

.507

-.122

32

.085

-.309

32

.409

soal9
.511**

32

.382

-.160

32

.977

.005

32

.271

-.201

32

.655

-.082

32

.655

-.082

32

.211

.227

32

.827

-.040

32

.827

-.040

32

.064

.332

32

32

.330

.178

32

.297

.190

32

.469

.133

32

.536

.114

32

.507

-.122

32

.211

.227

32

.693

.072

32

.879

.028

32

.198

soal10
.433*

32

.064

-.331

32

.479

-.130

32

.314

-.184

32

.034

-.376 *

32

.791

.049

32

.613

-.093

32

.155

.257

32

.548

.110

32

32

.064

.332

32

.483

.129

32

.612

.093

32

.280

-.197

32

.322

-.181

32

.426

-.146

32

.297

.190

32

.791

.049

32

.963

-.009

32

.698

soal11
.397*

32

.836

.038

32

.813

.044

32

.362

.167

32

.827

-.040

32

.827

-.040

32

.827

-.040

32

.062

.333

32

32

.548

.110

32

.827

-.040

32

.198

.234

32

.065

-.331

32

.298

.190

32

.415

.149

32

.672

.078

32

.512

.120

32

.827

-.040

32

.672

-.078

32

.615

soal12
.485*

Correlations

32

.535

-.114

32

.230

.218

32

1.000

.000

32

.827

-.040

32

.512

.120

32

.827

-.040

32

32

.062

.333

32

.155

.257

32

.827

-.040

32

.198

.234

32

.314

-.184

32

.535

-.114

32

.787

-.050

32

.672

.078

32

.512

.120

32

.271

-.201

32

.672

-.078

32

.615

soal13
.524**

32

.122

.279

32

.977

.005

32

.119

.281

32

.211

.227

32

.693

.072

32

32

.827

-.040

32

.827

-.040

32

.613

-.093

32

.211

.227

32

.879

.028

32

.613

-.093

32

.382

-.160

32

.672

-.078

32

.507

-.122

32

.211

.227

32

.693

.072

32

.507

-.122

32

.198

soal14
.433*

32

32
.028

32

.122

.279

32

.977

.005

32

.512

.120

32

.211

.227

32

32

.693

.072

32

.512

.120

32

.827

-.040

32

.791

.049

32

.655

-.082

32

.879

32

.512

32

32

32

32

32

32

32

.055

.342

32
.001

.572 **

.813

.044
.003

32

32

.512

.120

32

.512

.120

32

.119

.281

32

1.000

.000

32

.362

.167

.510 **

.512

.120

32

32

.211

.227

32

.211

.227

32

.827

-.040

32

.827

-.040

.314

-.184
.034

32

.271

-.201

32

.672

-.078

32

.065

-.331

32

.141

-.266

32

.787

-.050

32

.672

.078

-.376 *

.655

-.082

32

.507

-.122

32

.034

-.376 *

.034

32

.382

-.160

32

.536

.114

32

.879

.028

32

.027

32
.120

32

.827

-.040

32

.672

-.078

32

.615

soal17
.450*

-.391 *

.192

-.237

32

.132

-.272

32

.762

soal16
.556**

-.376 *

.382

-.160

32

.536

.114

32

.879

.028

32

.192

-.237

32

.655

-.082

32

.879

.028

32

.019

soal15
.412 *

32

.607

.094

32

32

.813

.044

32

.003

.510 **

32

.977

.005

32

.977

.005

32

.230

.218

32

.813

.044

32

.479

-.130

32

.977

.005

32

.470

.133

32

.896

.024

32

.725

-.065

32

.210

-.228

32

.868

-.031

32

.373

-.163

32

.064

-.331

32

.288

-.194

32

.742

soal18
.522**

32

32

.607

.094

32

.055

.342

32

.001

.572 **

32

.122

.279

32

.122

.279

32

.535

-.114

32

.836

.038

32

.064

-.331

32

.382

-.160

32

.263

-.204

32

.064

-.331

32

.555

-.108

32

.201

.232

32

.736

-.062

32

.382

-.160

32

.382

-.160

32

.263

-.204

32

.954

soal19
.435*

32

.000

.646 **

32

.475

-.131

32

.062

.333

32

.119

.281

32

.119

.281

32

.119

.281

32

.362

-.167

32

.362

.167

32

.314

-.184

32

.271

-.201

32

.672

-.078

32

.065

-.331

32

.836

.038

32

.787

-.050

32

.672

-.078

32

.271

-.201

32

.827

-.040

32

.198

-.234

32

.615

soal20
.450*

32

.016

.423 *

32

.435

.143

32

.692

-.073

32

.109

.289

32

.109

.289

32

.474

-.131

32

.230

.218

32

.692

-.073

32

.631

-.088

32

.474

-.131

32

.644

.085

32

.631

-.088

32

.893

.025

32

.442

.141

32

.644

.085

32

.474

-.131

32

.133

-.271

32

.782

-.051

32

.742

soal21
.505**

32

.087

.307

32

.607

.094

32

.836

.038

32

.015

.425 *

32

.015

.425 *

32

.015

32

.087

.307

32

.161

.254

32

.298

.190

32

.122

.279

32

.001

.572 **

32

.941

32
-.014

32

.298

.190

32

.535

-.114

32

.260

.205

32

.941

-.014

32

.736

-.062

32

.733

-.063

32

.555

-.108

32

.477

-.130

32

.664

.080

32

.382

-.160

32

.088

-.306

32

.664

.080

32

.388

soal23
.580**

.425 *

.535

-.114

32

.535

-.114

32

.064

-.331

32

.469

.133

32

.664

.080

32

.280

-.197

32

.356

.169

32

.782

.051

32

.736

-.062

32

.088

-.306

32

.382

-.160

32

.222

.222

32

.068

soal22
.526**

32

.222

.222

32

.470

.133

32

.028

.389 *

32

.330

.178

32

.330

.178

32

.507

-.122

32

.672

-.078

32

.198

.234

32

.116

-.283

32

.879

.028

32

.921

-.018

32

.426

-.146

32

.222

.222

32

.569

-.104

32

.921

-.018

32

.507

-.122

32

.879

.028

32

.488

.127

32

.907

soal24
.591**

Page 1

.973

32

.941

32

Sig. (2-tailed)

.072

32

.382

32

Sig. (2-tailed)

.211

32

.222

32

Sig. (2-tailed)

.212

32

.477

32

Sig. (2-tailed)

32

32

.191

.295

32

.122

32

Sig. (2-tailed)

.046

32

.157

32

.298

32

Sig. (2-tailed)

32

.325

.070

32

32

.307

.087

32

Sig. (2-tailed)

.413

.161

Sig. (2-tailed)

Pearson Correlation

.150

.254

Pearson Correlation

.256

.190

Pearson Correlation

.279

.469

Sig. (2-tailed)

Pearson Correlation

.356 *

.133

32

.009

.454 **

32

.157

.256

32

.026

.393 *

32

.616

.092

32

.028

.389 *

32

.284

.195

32

.417

-.149

Pearson Correlation

32

.469

Sig. (2-tailed)

.133

Pearson Correlation

32

.298

Sig. (2-tailed)

.190

Pearson Correlation

32

.535

Sig. (2-tailed)

-.114

Pearson Correlation

32

.064

Sig. (2-tailed)

-.331

Pearson Correlation

32

.382

Sig. (2-tailed)

-.160

Pearson Correlation

32

.736

Sig. (2-tailed)

-.062

Pearson Correlation

32

.699

Sig. (2-tailed)

.071

Pearson Correlation

32

.202

.869

Sig. (2-tailed)

.232

.030

Pearson Correlation

.227

-.130

Pearson Correlation

.227

.222

Pearson Correlation

.323

-.160

Pearson Correlation

-.006

-.014

32

.712

.068

32

.001

jml_soal
.564 **

Pearson Correlation

32

.222

Sig. (2-tailed)

.222

32

.388

soal25
.580**

Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

Pearson Correlation

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

soal19

soal18

soal17

soal16

soal15

soal14

soal13

soal12

soal11

soal10

soal9

soal8

soal7

soal6

soal5

soal4

soal3

soal2

soal1

Correlations

Page 2

Sig. (2-tailed)

Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

Pearson Correlation

.973
32

32

.068

.712

32

32

.564 **

.001

32

32

32

32

.070

Sig. (2-tailed)

32

.325

Pearson Correlation

32

32

.070

.325

32

Sig. (2-tailed)

Pearson Correlation

.152

.041

Sig. (2-tailed)

32

.259

32

.364 *

Pearson Correlation

32

.011

.045

.356 *

32

.446 *

Sig. (2-tailed)

.045

.356 *

Pearson Correlation

.087

Sig. (2-tailed)

32

.307

Pearson Correlation

32

Sig. (2-tailed)

.227

.220

.016

Pearson Correlation

.107

.423 *

.055

32

Sig. (2-tailed)

Pearson Correlation

jml_soal
.290

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

jml_soal

soal25

soal24

soal23

soal22

soal21

soal20

soal25
.342

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

-.006

32

.941

.222

.222

-.014

32

.388

32

32

.879

.028

32

.088

-.306

32

.382

-.160

32

.133

-.271

32

.827

soal3
-.040

.580**

.488

32

.907

.664

.127

.591**

32

32

.388

.222

32

.080

.068

.580**

32

.222

32

.782

-.051

32

.198

soal2
-.234

.526**

.742

.505**

32

.615

soal1
.450*

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

jml_soal

soal25

soal24

soal23

soal22

soal21

soal20

32

.072

.323

32

.382

-.160

32

.507

-.122

32

.382

-.160

32

.088

-.306

32

.474

-.131

32

.271

soal4
-.201

32

.211

.227

32

.222

.222

32

.921

-.018

32

.664

.080

32

.736

-.062

32

.644

.085

32

.672

soal5
-.078

32

.212

.227

32

.477

-.130

32

.569

-.104

32

.477

-.130

32

.782

.051

32

.442

.141

32

.787

soal6
-.050

32

.202

.232

32

.869

.030

32

.222

.222

32

.555

-.108

32

.356

.169

32

.893

.025

32

.836

soal7
.038

32

.417

-.149

32

.699

.071

32

.426

-.146

32

.733

-.063

32

.280

-.197

32

.631

-.088

32

.065

soal8
-.331

32

.284

.195

32

.736

-.062

32

.921

-.018

32

.736

-.062

32

.664

.080

32

.644

.085

32

.672

soal9
-.078

32

.028

.389 *

32

.382

-.160

32

.879

.028

32

.941

-.014

32

.469

.133

32

.474

-.131

32

.271

soal10
-.201

32

.616

.092

32

.064

-.331

32

.116

-.283

32

.260

.205

32

.064

-.331

32

.631

-.088

32

.314

soal11
-.184

Correlations

32

.026

.393 *

32

.535

-.114

32

.198

.234

32

.535

-.114

32

.535

-.114

32

.692

-.073

32

.362

soal12
.167

Correlations

32

.157

.256

32

.298

.190

32

.672

-.078

32

.298

.190

32

.535

-.114

32

.230

.218

32

.362

soal13
-.167

32

.009

.454 **

32

.469

.133

32

.507

-.122

32

.941

-.014

32

.015

32

.046

.356 *

32

.469

.133

32

.330

.178

32

.001

32

.295

.191

32

.122

.279

32

.330

.178

32

.122

32
.279

32

.015

.425 *

32

.109

.289

32

.119

soal16
.281

.572 **

.015

32
.425 *

32

.109

.289

32

.119

soal15
.281

.425 *

.474

-.131

32

.119

soal14
.281

32

.157

.256

32

.298

.190

32

.028

32

.413

.150

32

.161

.254

32

.470

32
.133

32

.161

.254

32

.607

.094

32

.435

.143

32

.475

soal18
-.131

.389 *

.298

.190

32

.836

.038

32

.692

-.073

32

.062

soal17
.333

32

.070

.325

32

.087

.307

32

.222

.222

32

.087

.307

32

.087

.307

32

.016

32

.107

.290

32

.055

.342

32

.028

.389 *

32

.055

.342

32

.055

.342

32

.041

32
.364 *

32

soal20

.423 *

.000

soal19
.646 **

.307

32

.227

.220

32

32

.045

.356 *

32

.087

.423 *
.016

32

.041

.364 *

32

.087

.307

32

32

.107

.290

32

.055

soal22
.342

32

.045

.357 *

32

.107

.290

32

.107

.290

32

32

.041

soal21
.364 *

32

.045

.356 *

32

.011

.446 *

32

.041

.364 *

32

32

.087

.307

32

.107

.290

32

.055

soal23
.342

32

.152

.259

32

.041

.364 *

32

32

.041

.364 *

32

.041

.364 *

32

.045

.357 *

32

.028

soal24
.389 *

Page 3

Case Processing Summary


N
Cases

Valid
Excluded a
Total

32

%
100.0

.0

32

100.0

a. Listwise deletion based on all


variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
.620

N of Items
25
Item-Total Statistics

soal1

Scale Mean if
Item Deleted
16.7188

Scale
Variance if
Item Deleted
9.499

Corrected
Item-Total
Correlation
.378

Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
.479

soal2

16.8438

10.394

-.012

.534

soal3

16.8125

11.125

-.247

.566

soal4

16.8125

10.544

-.058

.540

soal5

16.8438

10.201

.052

.524

soal6

16.6875

10.415

.012

.526

soal7

16.8750

10.177

.055

.524

soal8

16.9375

11.351

-.303

.579

soal9

16.8438

10.394

-.012

.534

soal10

16.8125

10.093

.096

.517

soal11

16.9375

11.028

-.210

.566

soal12

16.7813

10.112

.098

.517

soal13

16.7813

10.112

.098

.517

soal14

16.8125

9.770

.210

.500

soal15

16.8125

9.383

.353

.477

soal16

16.8125

9.770

.210

.500

soal17

16.7813

9.983

.145

.510

soal18

16.7500

10.129

.103

.516

soal19

16.8750

9.403

.319

.481

soal20

16.7813

9.467

.340

.481

soal21

16.9688

9.193

.371

.471

soal22

16.8750

9.016

.459

.457

soal23

16.8750

8.952

.483

.453

soal24

16.8438

9.168

.417

.466

soal25

16.8750

8.952

.483

.453

Page 1

E
Z


























<




<
<

<
d
d
d
d
d
d
d
d
d
d
d
d
d
d
d
d
d
d
d
d
d
d
d
d
d
d
d
d
d
d
d
d

h
^D
^D
^
^
^D
^D
^D
^D
^
^D
^D
^
^D
^D
^DW
^D
^
^D
^
^D
^DW
^D
^D<
^DW
^D<
^DW
^DW
^D
///
^
^DW
^

Kategori responden yang memiliki tingkat pengetahuan:


1. Baik

= 46,8%

2. Cukup Baik

= 43,8%

3. Kurang Baik

= 9,4%

HASIL PERHITUNGAN

No.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32

Total
Skor
19
18
14
20
17
22
19
17
16
18
15
20
18
21
17
19
20
19
20
18
15
19
20
17
16
11
18
19
22
21
11
10

Jml.
Responden
32
32
32
32
32
32
32
32
32
32
32
32
32
32
32
32
32
32
32
32
32
32
32
32
32
32
32
32
32
32
32
32

Jml.
Soal
25
25
25
25
25
25
25
25
25
25
25
25
25
25
25
25
25
25
25
25
25
25
25
25
25
25
25
25
25
25
25
25

Prosentase
19 / 25 x 100
18 / 25 x 100
14 / 25 x 100
20 / 25 x 100
17 / 25 x 100
22 / 25 x 100
19 / 25 x 100
17 / 25 x 100
16 / 25 x 100
18 / 25 x 100
15 / 25 x 100
20 / 25 x 100
18 / 25 x 100
21 / 25 x 100
17 / 25 x 100
19 / 25 x 100
20 / 25 x 100
19 / 25 x 100
20 / 25 x 100
18 / 25 x 100
15 / 25 x 100
19 / 25 x 100
20 / 25 x 100
17 / 25 x 100
16 / 25 x 100
11 / 25 x 100
18 / 25 x 100
19 / 25 x 100
22 / 25 x 100
21 / 25 x 100
11 / 25 x 100
10 / 25 x 100

Hasil
(%)
76
72
56
80
68
88
76
68
64
72
60
80
72
84
68
76
80
76
80
72
60
76
80
68
64
44
72
76
88
84
44
40

Kategori
Baik
Cukup Baik
Cukup Baik
Baik
Cukup Baik
Baik
Baik
Cukup Baik
Cukup Baik
Cukup Baik
Cukup Baik
Baik
Cukup Baik
Baik
Cukup Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Cukup Baik
Cukup Baik
Baik
Baik
Cukup Baik
Cukup Baik
Kurang Baik
Cukup Baik
Baik
Baik
Baik
Kurang Baik
Kurang Baik

PERHITUNGAN KATEGORI

Untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu ditunjukan dengan prosentase


dengan keterangan sebagai berikut:
Hasil prosentase frekuensi responden berdasarkan umur ibu:
= 0 / 32 x 100%

1. < 20 tahun

= 0%
2. 20 45 tahun

= 32 / 32 x 100%
= 100%
= 0 / 32 x 100%

3. > 25 tahun

= 0%

Hasil prosentase frekuensi responden berdasarkan pendidikan ibu:


= 12 / 32 x 100%

1. Dasar

= 37,5%
= 17 / 32 x 100%

2. Menengah

= 53,1%
= 3 / 32 x 100%

3. Tinggi

= 9,4%

Hasil prosentase frekuensi responden berdasarkan pengetahuan ibu:


1. Baik

= 15 / 32 x 100%
= 46,8%

2. Cukup

= 14 / 32 x 100%
= 43,8%

3. Kurang

= 3 / 32 x 100%
= 9,4%

Pengajuan judul KTI


Penyeleksian judul KTI
Pembagian panduan
Studi pendahuluan
Pembuatan proposal
dan konsultasi
Ujian proposal KTI
Revisi dan
pengumpulan proposal
KTI
Uji validitas dan
reliabilitas
Pelaksanaan penelitian,
pengolahan data, serta
konsultasi KTI
Penyusunan KTI
Ujian KTI
Revisi, penjilidan dan
pengumpulan KTI

1.
2.
3.
4.
5.

10.
11.
12.

9.

8.

6.
7.

Kegiatan

No.

   

 

Oktober
November Desember
Januari
Februari
Maret
April
Mei
Juni
Juli
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

JADWAL PENYUSUNAN KTI


PRODI DIII KEBIDANAN KUSUMA HUSADA SURAKARTA
TAHUN AKADEMIK 2011 / 2012

Lampiran 15

Vous aimerez peut-être aussi