Vous êtes sur la page 1sur 9

STEP 1

Venereologi adalah spesialisasi medis yang mengkhususkan pada


penanganan kondisi-kondisi kulit, seperti penyakit menular seksual, lepra
dan psoriasis
Eritema adalah kemerahan pada kulit yang disebabkan pelebaran
pembuluh kapiler yang reversible..
keputihan (fluor albus) adalah keluarnya cairan selain darah dari liang
vagina diluar kebiasaan, baik berbau ataupun tidak, serta rasa gatal
setempat Candida ( 31,6%), Gardnerela (17,6%), Trikomonas (6,7%), dan
gonokokus (0,9%)
IVA (inspeksi visual asam asetat) adalah pemeriksaan skrining kanker
serviks dengan cara inspeksi visual pada serviks dengan pemberian
asam asetat.
Step 2
1. fisiologis vagina
Keputihan fisiologis terdiri atas cairan yang kadangkadang
berupa mukus yang mengandung banyak epitel denganleukosit yang
jarang,keputihan fisiologis ditemukan pada

Bayi yang baru lahir sampai umur kira-kira 10 hari,


Waktu di sekitar menarche karena mulai terdapat pengaruh
estrogen keputihan disini hilang sendiri,
Waktu di sekitar ovulasi,
Wanita dewasa apabila ia dirangsang sebelum dan pada waktu
koitus,
Pemeriks

Fisiologis

Patologis

aan
Warna sekret

Kejernihan
sekret
Bau sekret

Bening

Jernih

Tidak berbau

Kuning hingga
hijau, putih
seperti keju
Agak keruh

Berbau (TV)
atau bau(kandidiasis)

Leukosit sekret

Tidak ada/sedikit

Ada / banyak
(menandakan
infeksi)

Keputihan ini merupakan salah satu mekanisme pertahanan tubuh


dari bakteri yang menjaga kadar keasaman pH wanita. Cairan ini selalu
berada di dalam alat genital tersebut. Keasaman pada vagina wanita
harus berkisar antara 3,8 sampai 4,2, maka sebagian besar bakteri yang
ada adalah bakteri menguntungkan. Bakteri menguntungkan ini hamper
mencapai 95% sedangkan yang lain adalah bakteri merugikandan
menimbulkan penyakit (patogen).
2. Keputihan Patologis

Keputihan yang cair dan berbusa, berwarna kuning kehijauan atau


keputih-putihan, berbau busuk dengan rasa gatal. Keputihan
semacam ini akan memberi dampak bagi tubuh wanita, diantaranya
wanita akan merasa seperti terbakar di daerah kemaluan saat buang
air kecil. Jika tidakcepat ditangani, lambat laun kemaluan akan
terasa sakit dan
membengkak.
Cairan keputihan yang berwarna putih seperti keju lembut dan
berbau seperti jamur atau ragi roti. Keadaan ini menunjukan adanya
infeksi yang disebabkan jamur atau
ragi yang di kemaluan seorang wanita. Penderita akan merasakan
efek gatal yang hebat. Bibir kemaluan sering terlihat merah terang
dan terasa sangat sakit. Selain itu, saat buang air kecil terasa seperti
terbakar. Hal yang harus dicegah adalah menggunakan antibiotik
untuk mengobati infeksi ini. Antibiotik sebenarnya akan membuat
infeksi jamur semakin parah. Penderita pun jangan mamakai pil KB.
Jika sedang menggunakan pil KB, hentikan secepatnya.
Cairan keputihan yang kental seperti susu dengan bau yang
amis/anyir. Keadaan ini dimungkinkan karena infeksi yang
disebabkan oleh bakteri Hemophilus. Diperlukan pemeriksaan
khusus untuk membedakannya dengan infeksi trichomonas.

ETIOLOGI
a. Bakteri : Gardanerrella vaginalis, Chlamidia trachomatis, Neisseria
gonorhoae, dan Gonococcus
b. Jamur : Candida albicans
c. Protozoa : Trichomonas vaginalis
d. Virus : Virus Herpes dan human papilloma virus
2. Iritasi :

Sperma, pelicin, kondom

Sabun cuci dan pelembut pakaian, Deodorant dan sabun, Cairan


antiseptic untuk mandi.
Pembersih vagina
Celana yang ketat dan tidak menyerap keringat
Kertas tisu toilet yang berwarna.
Tumor atau jaringan abnormal lain
Fistula(
Benda asing
Radiasi
Psikologi : Volvovaginitis psikosomatik
Tidak dikatehui : Desquamative inflammatory vaginitis

PATOFISIOLOGI
Pada keadaan normal, cairan/sekret yang keluar dari vagina
wanita dewasa sebelum menopause terdiri dari sel epitel vagina
(terutama yang paling luar/superfisial yang terkelupas dan dilepaskan ke
dalam rongga vagina), beberapa sel darah putih (leukosit), cairan
transudasi dari dinding vagina, sekresi dari endoserviks berupa mukus,
sekresi darri saluran yang lebih atas dalam jumlah yang bervariasi serta
mengandung berbagai organisme terutama Lactobasilus Doderlein
(batang gram positif, flora vagina terbanyak); beberapa jenis bakteri lain
kokus seperti Streptokokus dan Stapilokokus, dan Eschericia coli.
Peranan basil doderlein dianggap menekan pertumbuhan
mikroorganisme
patologis
karena
basil
Doderlein
mempunyai
kemampuan mengubah glikogen dari epitel vagina yang terlepas menjadi
asam laktat, sehingga vagina tetap dalam keadaan asam dengan pH 3,04,5 pada wanita dalam masa reproduksi. Suasana asam inilah yang
mencegah tumbuhnya mirkoorganisme patologis.
Bila terjadi suatu ketidakseimbangan suasana flora vagina yang
disebabkan oleh beberapa faktor maka terjadi penurunan fungsi basil
Doderlein dengan berkurangnya jumlahglikogen karena fungsi proteksi
basil Doderlein berkurang maka terjadi aktivitas dari mikroorganisme
patologis yang selama ini ditekan oleh flora normal vagina. Progresifitas
mikroorganisme patologis secara klinis akan memberikan suatu reaksi
inflamasi di daerah vagina. Sistem imun tubuh akan bekerja membantu
fungsi dari basil Doderlein sehingga terjadi pengeluaran lekosit PMN
maka terjadilah fluor albus.

KELAINAN
DIAGNOSIS & DD
Diagnosis penyebab infeksi:
1) Trikomoniasis
Pada penderita dengan Trikomoniasis, perubahan kadar estrogen
dan progesterone menyebabkan peningkatan pH vagina dan kadar
glikogen sehingga berpotensi bagi pertumbuhan dan virulensi dari
Trichomonas vaginalis
Gejala Klnis : sering tidak menunjukkan keluhan , Cairan banyak
hijau kekuningan, berubih spt sabun dan baerbau maupun
dispareunia, perdarahan pasca coitus dan perdarahan
intermestrual
Jumlah lekore banyak,berbau, menimbulkan iritasi dan
gatal. Warna sekret putih, kuning atau purulen. Terdapat eritem
dan edema pada vulva disertai dengan ekskoriasi. Sekitar 25% tampak strawberry servix yang sangat khas pada
trichomonas.
Laboratorium: pH>4,5 dan Sniff test (+)
Mikroskopik: pemeriksaan sediaan basah dengan larutan garam
fisiologis terlihat pergerakan trichomonas berbentuk ovoid, ukuran
lebih besar dari PMN dan mempunyai flagel, leukosit (+) dan clue
cell dapat (+)
2) Kandidosis vulvovaginal
Candida merupakan penghuni normal rongga mulut, usus besar,
dan vagina. Bila jamur candida di vagina terdapat dalam mjumlah
banyak dapat menyebabkan keputihan yang dinamakan kandidosis
vaginalis
Anamnesis: keluhan panas, atau iritasi pada vulva dan
keputihan yang
tidak berbau .Rasa gatal/iritasi disertai
keputihan tidak berbau atau berbau asam. Keputihan bisa
banyak, putih keju atau seperti kepala susu/krim, tetapi
kebanyakan seperti susu pecah. Pada dnding vagina biasanya
dijumpai gumpalan keju (cottage cheeses). Pada vulva/dan
vagina terdapat tanda-tanda radang, disertai maserasi,
psuedomembran, fissura dan lesi satelit papulopustular
Laboratorium: pH vagina<4,5 dan Whiff test (-)
Mikroskopik: pemeriksaan sediaan basah dengan KOH 10% atau
dengan pewarnaan gram ditemukan blastopora bentuk lonjong,
sel tunas, pseudohifa dan kadang kadang hifa asli bersepta
3) Vaginosis bacterial
Bakterial vaginosis (BV) disebabkan oleh ketidakseimbangan
bakteri yang biasanya hadir dalam vagina. Pada wanita dengan
Bakterial vaginosis, bakteri sehat yang normal (khususnya,
laktobasilus) digantikan oleh pertumbuhan berlebih dari campuran
bakteri lainnya. Bakterial Vaginosis, sebelumnya, telah disebut
vaginitis nonspesifik atau Gardnerella vaginitis

Anamnesis: Mempunyai bau vagina yang khas yaitu bau amis


Keputihan dengan bau amis seperti ikan. Sekret
berlebihan, banyaknya sedang sampai banyak, homogen,
warna putih atau keabu-abuan, melekat pada dinding
vagina. Tidak ada tanda-tanda inflamasi.

Laboratorium:pH >4,5 biasanya berkisar antara 5-5,5 dan Whiff


test (+) Mikroskopik: clue cell (+) jarang terdapat leukosit

4) Servisitis Gonore
Gonorea disebabkan oleh invasi di bakteri diplokokus gramnegative, Neisseria gonorrhoeae. Cairan yang keluar dari vagina pada
infeksi berwarna kekuningan yang sebetulnya merupakan nanah yang
terdiri dari sel darah putih yang mengandung Neisseria gonorrhoeae
berbentuk pasangan dua-dua pada sitoplasma sel.
Anamnesis: pada laki@ kencing keluar nanah, wanita keputihan dan
sakit, tubuh serviks yang mukopurulen. Serviks tampak eritem,
edema, ektopi dan mudah berdarah pada saat pengambilan bahan
pemeriksaan.
Laboratorium: kultur
Mikroskopik: Pemeriksaan sedian langsung dengan pengecatan gram
ditemukan diplokokus gram negatif, intraseluler maupun ekatraseluler
5) Klamidiasis
Anamnesis: gejala sering tidak khas, asimtomatik, atau sangat ringan
Eksudat seviks mukopurulen, erosi seviks, atau folikel-folikel kecil
(microfollicles)
Laboratorium: pemeriksaan serologis untuk deteksi antigen melalui
ELISA
Mikroskopik: dengann pengecatan giemsa akan ditemukan badan
elementer dan badan retikulat
PENEGAKAN DIAGNOSIS
Anamnesis
1. Umur
Harus dipikirkan pengaruh estrogen. Pada bayi wanita atau wanita
dewasa, flour albus yang terjadi mungkin karena pengaruh estrogen
yang tinggi dan merupakan flour albus yang fisiologis. Wanita pada
usia
reproduksi kemungkinan suatu PHS dan penyakit infeksi
lainnya. Pada waniyta yang lebih tua harus dipikirkan kemungkinan
terjadinya keganasan terutama kanker serviks
2. Sejak kapan mengalami keputihan
3. Bagaimana konsistensi, warna, bau, jumlah dari keputihannya
Untuk memperkirakan etiologi penyakit
4. Riwayat kontrasepsi
Pemakaian IUD juga dapat menyebabkan infeksi atau iritasi pada
serviks yang merangsang sekresi kelenjar serviks menjadi
meningkat

5. Riwayat penyakit sebelumnya


6. Riwayat penggunaan obat antibiotik atau kortikosteroid
7. Riwayat penggunaan bahan-bahan kimia dalam membersihkan alat
genialia
8. Higienis alat genitalia
9. Perilaku
Kemungkinan tertular penyakit infeksi karena kebiasaan kurang baik
seperti tukar menukar alat mandi atau handuk
Pemeriksaan Fisis
1. Inspeksi : kekentalan, bau dan warna leukore
2. Warna kuning kehijauan berbusa:parasit
3. Warna kuning, kental : GO
4. Warna putih : jamur
5. Warna merah muda : bakteri non spesifik
6. Palpasi : pada kelenjar bartolini
**Pada pemeriksaan speculum harus diperhatikan sifat cairannya seperti
kekentalan, warn, bau serta kemungkinan adanya benda asing, ulkus dan
neoplasma (kelompok khusus). Pemeriksaan dalam dilakukan setelah
pengambilan sediaan untuk pemeriksaan laboratorium
Pemeriksaan laboratorium
Dibuat sediaan basah NaCl 0,9% fisiologis untuk trikomoniasis, KOH 10%
untuk kandidias, pengecatan gram untuk bakteri penyebab gonore.
Pemeriksaan tambahan dilakukan bila ada kecurigaan keganasan. Kultur
dilakukan pada keadaan klinis ke arah gonore tetapi hasil pemeriksaan
gram negatif. Pemeriksaan serologis dilakukan bila kecurigaan ke arah
klamidia.
Secara klinik, untuk menegakkan diagnosis vaginosis bakterial harus ada
tiga dari empat kriteria sebagai berikut, yaitu: (1) adanya sel clue pada
pemeriksaan mikroskopik sediaan basah, (2) adanya bau amis setelah
penetesan KOH 10% pada cairan vagina, (3) duh yang homogen, kental,
tipis, dan berwarna seperti susu, (4) pH vagina lebih dari 4.5 dengan
menggunakan nitrazine paper
Diagnosis Banding
Ca Cervix, infeksi Chlamydia, atropik vaginitis, gonorrhoea

mencegah berulangnya keputihan yaitu dengan :


1. Pola hidup sehat yaitu diet yang seimbang, olah raga rutin, istirahat
cukup, hindari rokok dan alkohol serta hindari stres berkepanjangan.
2. Setia kepada pasangan. Hindari promiskuitas atau gunakan kondom
untuk mencegah penularan penyakit menular seksual.

3. Selalu menjaga kebersihan daerah pribadi dengan menjaganya agar


tetap kering dan tidak lembab misalnya dengan menggunakan celana
dengan bahan yang menyerap keringat, hindari pemakaian celana terlalu
ketat. Biasakan untuk mengganti pembalut, pantyliner pada waktunya
untuk mencegah bakteri berkembang biak.
4. Biasakan membasuh dengan cara yang benar tiap kali buang air yaitu
dari arah depan ke belakang.
5. Penggunaan cairan pembersih vagina sebaiknya tidak berlebihan
karena dapat mematikan flora normal vagina. Jika perlu, lakukan
konsultasi medis dahulu sebelum menggunakan cairan pembersih
vagina.
6. Hindari penggunaan bedak talkum, tissue atau sabun dengan pewangi
pada daerah vagina karena dapat menyebabkan iritasi.
7. Hindari pemakaian barang-barang yang memudahkan penularan
seperti meminjam perlengkapan mandi dsb. Sedapat mungkin tidak
duduk di atas kloset di WC umum atau biasakan mengelap dudukan
kloset sebelum menggunakannya.(
1. Candida albicans

(3)

Topikal
- Nistatin tablet vagina 2 x sehari selama 2 minggu
Sistemik
- Nistatin tablet 4 x 1 tablet selama 14 hari
- Ketokonazol oral 2 x 200 mg selama 7 hari
- Nimorazol 2 gram dosis tunggal
- Ornidazol 1,5 gram dosis tunggal

4. Neisseria gonorhoeae
- Doksisiklin 2 x 100mg oral selama 7 hari atau
- Tetrasiklin 4 x 500 mg oral selama 7 hari
- Eritromisin 4 x 500 mg oral selama 7 hari
- Tiamfenikol 3,5 gram oral

3. Gardnerella vaginalis

1
2
3
4

Metronidazole 2 x 500 mg
Metronidazole 2 gram dosis tunggal
Ampisillin 4 x 500 mg oral sehari selama 7 hari
Pasangan seksual diikutkan dalam pengobatan

1 Virus herpeks simpleksi (Belum ada obat yang dapat memberikan


kesembuhan secara tuntas)
1
2
3

Asiklovir krim dioleskan 4 x sehari


Asiklovir 5 x 200 mg oral selama 5 hari
Povidone iododine bisa digunakan untuk mencegah
timbulnya infeksi sekunder

Vous aimerez peut-être aussi