Vous êtes sur la page 1sur 43

CASE REPORT SESSION

ATRESIA VAGINA DISTAL


Oleh:
Sri Putri Handayani
Pembimbing:
dr. Paryanto, SpOG

KEPANITRAAN KLINIK SENIOR


BAGIAN OBSTETRI DAN GINEKOLOGI
2013

Pendahuluan

Vagina organ genitalia wanita


Kelainan kongenital vagina embriogenesis
Istilah untuk kelainan tidak adanya vagina
belum ada keseragaman.
Penulis seperti Te Linde dan Mattingly,
Brewers, Clayton, Jones dan Mermut , Garrey
Congenital Absence of Vagina.
Penulis lain seperti Jurgensen, Duenholter,
Lang, Sarwono, Freundth, dan Smith
menyebutnya sebagai agenesis vaginae

STATUS PASIEN
Identitas Pasien
Nama
: An. Nabila Sepira
Usia
: 14 tahun
Agama
: Islam
Suku/Bangsa
: Indonesia
Pendidikan : SMP
Pekerjaan
: Pelajar
Alamat
: RT. 21 Kel. Eka Jaya

Ayah/Orangtua
Nama : Tn. Burhanuddin
Umur : 34 tahun
Suku/bangsa : Indonesia
Agama : Islam
Pendidikan : STM
Pekerjaan : Supir
Alamat : RT. 21 Kel. Eka Jaya

Datang ke ruang VK Obsgyn RSUD Raden Mattaher,


Tanggal 4 September 2013 pukul 20.30 WIB.

Autoanamnesis (Tanggal 6
September2013)

Keluhan Utama
:
Nyeri dibagian perut bawah sejak 1 minggu
yang lalu

Riwayat Perjalanan Penyakit:

Nyeri dirasakan terutama di bagian perut bawah, dan


kadang-kadang hampir di seluruh bagian perut.
Nyeri hilang timbul, dan awalnya os merasakan nyeri
seperti ini sejak 6 bulan ini, dan setiap bulan nyeri
semakin hebat dan kemudian menghilang
Os sudah berobat ke RS dengan keluhan seperti ini, os
juga sering diberi obat anti nyeri, namun nyeri tetap
masih timbul.
Os belum pernah mendapat haid sampai usia sekarang.
Demam (-), dan tidak ada keluhan dalam buang air
besar dan air kecil.

Data kebidanan

Haid
Os belum pernah menarche/haid
Riwayat perkawinan
Os belum menikah
Riwayat kehamilan, persalinan, dan nifas yang
lalu:
Tidak ada
Riwayat KB
Tidak ada

Riwayat Kesehatan

Riwayat penyakit yang pernah diderita: tidak


ada
Riwayat operasi: tidak ada
Riwayat penyakit dalam keluarga: tidak ada

Pemeriksan Fisik (Tanggal 31 Juli 2013)


Status Generalis
Keadaan Umum : Tampak sakit sedang
Kesadaran : Komposmentis
Tanda Vital :

Tekanan Darah : 110/80 mmHg


Nadi : 80x/i
Pernafasan : 20x/i
Suhu : 36C

BB: 32 kg
TB: 140 cm
IMT : BB/(TB)2 = 32/(1,4)2= 16,3 BB
kurang
Pemeriksaan Fisik sec.umum pada pasien ini
tidak ada kelainan,
hanya terdapat: NT(+) diregio suprapubik

Pemeriksaan Genitalia:
Payudara simetris, tidak ada benjolan,
pertumbuhan payudara normal (Tanner 3/3)
Pertumbuhan rambut pubis dalam batas
normal, sesuai dengan pertumbuhan rambut
(Tanner 3)

Pemeriksaan Ginekologi
Pemeriksaan Luar
Inspeksi: Labia mayora dan minora kanan dan
kiri dalam batas normal, klitoris, uretra tak ada
kelainan, introitus vagina terdapat lekukan
kedalam kurang lebih 1 cm.
Inspekulo:
Tidak dilakukan.
Pemeriksaan Bimanual:
Tidak dilakukan

Pemeriksaan Penunjang

Laboratorium
Darah rutin (3-09-2013)

Hb : 11,8 gr/dl
Ht : 36,5 %
Eritrosit : 3,97 106/mm3
Leukosit : 22,2 103/mm3
Trombosit : 319 103/mm3

Golongan Darah: A
CT/BT : 4/1,5
Gravindex Test : (-) negative

Kimia Darah (2-09-2013)


Faal Hati

Bilirubin Total : 1,2 mg/dl


Bilirubin Direk : 0,9 mg/dl
Bilirubin Indirek : 0,3 mg/dl
Protein Total : 7,1 g/dl
Albumin: 2,6 g/dl
Globulin: 4,5 g/dl
SGOT : 35 U/L
SGPT
: 9 U/L

Faal Ginjal

Ureum : 38,9 mg/dl


Kreatinin : 0,7 mg/dl

GDS : 72 mg/dl

Ultrasonografi (6-09-2013)

Diagnosa
Aplasia Vagina Distal

Penatalaksaan :
IVFD RL 20 gtt/menit
Inj. Ceftriaxone 1x1gr
Rencana operasi rekonstruksi vagina
(vaginoplasty)

Prognosis
Quo Ad vitam
: Bonam
Quo Ad functionam : dubia ad Bonam

Follow Up :
Tanggal 07 September 2013
S : Nyeri di bagian perut bawah
O :

Keadaan umum: sedang


Kesadaran : Compos mentis
TD: 110/70 mmHg
RR : 18x/menit
HR : 76x/menit
Temp: 36,5 C

A : Aplasia vagina distal


P :

IVFD RL 20 gtt/menit
Inj. Ceftriaxone 1x1gr
Rencana operasi rekonstruksi vagina (vaginoplasty)

Tanggal 08 September 2013


S : O :

Keadaan umum : sedang


Kesadaran : Compos mentis
TD: 110/70 mmHg
RR : 20x/menit
HR : 89x/menit
Temp : 36 C

A : Aplasia vagina distal


P :

IVFD RL 20 gtt/menit
Inj. Ceftriaxone 1x1gr
Rencana operasi rekonstruksi vagina (vaginoplasty)

Tanggal 09 September 2013


S : O :

Keadaan umum : sedang


Kesadaran : Compos mentis
TD: 110/80 mmHg
RR : 20x/menit
HR : 84x/menit
Temp : 36 C

A : Aplasia vagina distal


P :

IVFD RL 20 gtt/menit
Inj. Ceftriaxone 1x1gr
Rencana operasi rekonstruksi vagina (vaginoplasty)
Pasien pulang

TINJAUAN PUSTAKA

Anatomi

Embriologi

Definisi dan Pembagian


Aplasia atau agenesis vagina adalah
kelainan congenital dimana vagina tidak
berkembang dan tidak mengadakan
kanalisasi, sehingga bila diraba hanya
ditemukan jaringan yang tebal saja

Epidemiologi
Insiden bervariasi antara 1:4000-5000
dari kelahiran wanita, dan beberapa
referensi menyebutkan 1:5000-7000 dari
angka kelahiran wanita.

Etiologi

belum jelas,
Beberapa peneliti karena adanya
gangguan pada gen autosomal resesif
Peneliti lain defek genetik timbul krn
paparan bhn teratogen pada kehamilan

Diagnosis
Anamnesis
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Penunjang

Riwayat perjalanan penyakit


Keluhan amenorhoe primer dan nyeri abdomen.
Pasien mengalami masa pubertas dengan masa
telarche yang normal.
Tidak dapat melakukan hubungan seksual
Malformasi ginjal, keluhan: kesulitan berkemih
atau infeksi saluran kemih berulang
Kelainan tulang vertebra, tetapi temuan pada
tulang ini umumnya tidak mempunyai

kemaknaan klinis

Pemeriksaan fisik
Pertumbuhan tanda-tanda seksual sekunder
normal dan timbulnya setelah masa
pubertas, sama seperti wanita normal
lainnya.
Tinggi badan normal
Pemeriksaan vagina dengan spekulum tidak
mungkin atau mengalami kesulitan
tergantung tingkat agenesis vagina.

Pemeriksaan laboratorium
Pemeriksaan kromosom perlu dilakukan untuk
menyingkirkan kelainan kariotipe kromosom X
(misalnya sindroma Turner)
Gangguan kromosome lainnya mungkin
termasuk kariotipe 46,XY, yaitu bentuk dari
sindroma insentisasi androgen (Androgen
Insesitivity Syndrome/AIS)
Kadar hormon hCG, LH dan FSH dalam sirkulasi
normal, menunjukkan fungsi ovarium yang
normal.

Pemeriksaan pencitraan
Ultrasonografi
Magnetic Resonance Imaging (MRI)
Laparoskopi
Pyelografi,
Rontgen

Diagnosa Banding:
sindroma insensisitas androgen,
septum vagina transversal letak rendah,
himen imperforata

Tatalaksana:

Edukasi psikologis
Tindakan operatif: Rekonstruksi Vagina
(vaginoplasty)/neo-vagina

ANALISIS KASUS

Diagnosa pasien ini: Atresia Vaginalis


Distal
Ditegakkan, berdasarkan:

Anamnesis
Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan penunjang

Tatalaksana: sesuai
Prognosis: bonam (vitam), dubia ad
bonam (fungsionam)

KESIMPULAN

Diagnosis agenesis vagina memerlukan


ketelitian dan kecermatan
Pengobatan pada penderita agenesis vagina
memerlukan terapi dari segi psikologis baik
bagi penderita sendiri maupun bagi
keluarganya disamping cara pengobatan
yang terpilih.
Ada beberapa cara tindakan untuk
pembuatan neovagina, dapat berupa
tindakan non-operatif maupun tindakan
operatif. Sampai sekarang belum ada
kesepakatan tindakan yang terpilih.

DAFTAR PUSTAKA

TERIMA
KASIH

Vous aimerez peut-être aussi