Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Sub-bab
Pertanyaan
Bagaimana cara mendapatkan berat benda uji di
dalam air (ba)?
2.2
2.4
3
4
5
3.1
3.1
3.1
3.1
3.2
3.2
3.3
10
3.3
11
3.4
12
3.4
13
4.1
14
4.1
15
4.1
16
4.1
17
4.2
18
4.2
19
5.1
20
5.1
21
5.1
22
5.1
23
5.1
24
5.2
25
5.2
26
5.2
27
umum
28
umum
29
umum
30
5.2
Jawaban
semakin besar nilai abrasi, maka semaking kecil nilai stabilitas campuran, sehingga kemampuan asp
menerima beban juga menurun
semakin kecil nilai penetrasi, maka aspal semakin bagus
60-79
pengujian untuk mengetahui konsistensi dan kekerasan aspal
angka pada penetrasi aspal, menunjukan tingkat kekerasan aspal, yang berarti semakin kecil angka p
penetrasi aspal, semakin keras aspal tersebut
kemampuan plastis atau meregangnya suatu aspal
semakin rendah nilai daktilitas, maka aspal akan semakin mudah retak
titik nyala adalah suhu pada saat dimana terlihat nyala singkat pada suatu titik di atas permukaan asp
bakar adalah suhu pada saat dimana terlihat nyala paling tidak selama 5 detik pada suatu titik di atas
permukaan.
sebagai indikator temperature, pemanasan maximum di mana masih dalam batas-batas aman penge
agar karakteristik aspal tidak berubah (rusak) akibat dipanaskan secara berlebihan melebihi titik baka
untuk mengetahui jenis aspal apa yang digunakan pada suatu jalan karena nilai titik lembek yang dih
lebih besar dari suhu pada permukaan jalan.
Titik lembek adalah suhu pada saat bola baja dengan berat tertentu mendesak turun suatu lapisan as
ter yang tertahan dalam cincin berukuran tertentu, sehingga aspal tersebut menyentuh pelat dasar
yangterletak dibawah cincin pada ketinggian 1 inchi ( 2,44 mm ), sebagai kecepatan akibat pemanasa
hasil bacaan arloji saat tanah bagian atas ditekan hingga mencapai nilai penurunan tertentu
merubah nilai hasil bacaan menjadi nilai beban untuk menghitung CBR
*nilai CBR 0.1>0.2 -> nilai CBR tanah = nilai CBR terbesar 0.1 ; nilai CBR 0.1<0.2 -> nilai CBR tanah =
nilai CBR 0.2;
mengetahui kualitas tanah dasar dibanding benda uji standar berupa batu pecah yang mempunyai ni
100% untuk memikul beban
n= banyaknya pukulan , komulatif=jumlah total kumulatif pukulan, D= penurunan tiap pukulan, Delt
selisih penurunan, dari penurunan pertama terhadap penurunan kedua. Spp= jumlah kumulatif delta
buat grafik hubungan antara komulatif vs Spp, kemudian dengan gradien dan garis yang sama, di sali
grafik ekuivalen CBR, kmudian di dapat nilai CBR nya.
perbandingan masa jenis agregat (kasar atau pun halus) terhadap masa jenis air (H2O)
perbandingan masa jenis binder (bahan pengikat batuan) terhadap masa jenis air (H2O)
Kadar aspal diperoleh dari rumus pendekatan 0,035 A + 0,045 B + 1,5 dengan A = Aggregat
yang tertahan ayakan # 8 (100 - % lolos ayakan # 8)
B = Aggregat halus yang lolos ayakan # 8 tetapi tertahan pada ayakan #200 (% lolos ayaka
lolos ayakan # 200), kadar aspal dibuat 5 variasi dengan selisih masing-masing 0.5% dari kad
yang diperoleh sebelumnya
Bitumen adalah bahan yang berwarna coklat hingga hitam, berbentuk keras hingga cair, mem
sifat lekat baik, leleh dalam CS2 dan CCl4 dan mempunyai sifat lemak dan tidak larut dalam a
Yang dimaksud kadar bitumen dan kadar aspal dalam praktikum ini adalah sama
stabilitaty adalah kemampuan suatu campuran aspal untuk menerima beban sampai terjadi kelelaha
flows adalah keadaan perubahaan bentuk suatu campuran aspal yang terjadi akibat beban sampa
runtuh.
aspal yang telah jadi, di beri beban dengan kecepatan 50 mm/menit sampai pembebanan maksimum
waktu yang tidak boleh lebih dari 30 menit,kemudian saat beban sudah mencapai maksimum catat
flow meter dan stability meter.
bahanhidro karbonyang bersifat melekat (adhesive), berwarna hitam kecoklatan, tahan terhadap air
danvisoelastis.
senyawa hidrogen, karbon jenuh dan tak jenuh, alifatik, aromatik, nitrogen, oksigen, dan belerang
dari asal: aspal alam (buton) dan aspal minyak; dari konsistensinya aspal padat dan aspal cair