Vous êtes sur la page 1sur 64

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keperawatan keluarga merupakan salah satu teknik yang
dilakukan perawat untuk mengetahui keadaan keluarga tersebut
baik yang sehat maupun sakit yang berada dalam satu rumah.
Keluarga adalah sekumpulan orang yang berikatan dengan tali
perkawinan yang terdiri dari ayah, ibu, dan anak anaknya baik
anak kandung maupun adopsi.
Keluarga mempunyai fungsi untuk memenuhi kebutuhan
sehari hari secara Bio Psiko Sosio kultur spritual dan juga
memenuhi fungsi reproduksi untuk menuruskan kelangsungan
menambah SDM.
Anak merupakan bagian atau anggota keluarga, sering
dikatakan sebagai potret atau gambar dari orang tuanya saat
masih kecil. Namun tidaklah demikian, karena anak merupakan
individu tersendiri yang tumbuh dan berkembang secara unik
dan tidak dapat diulang setelah usianya bertambah.
Menurut UU No. 4 tahun 1979 tentang kesejahteraan anak,
yang dimaksud anak adalah seseorang yang belum mencapai
umur 21 tahun dan belum pernah kawin (menikah). Saat ini yang
disebut anak bukan lagi yang berumur 21 tahun, tetapi berumur

Asuhan Keperawatan Keluarga pada Perkembangan Sekolah


Stase Komunitas dan Keluarga Program Profesi Ners VII STIKes Indramayu
Febi Azizul Fikri R.09.01.012 2014

18 tahun seperti yang ditulis Hurlock (1980), maka dewasa dini


dimulai umur 18 tahun.
Meskipun demikian,

anak

masih

dikelompokkan

lagi

menjadi tiga sesuai dengan kelompok usia, yaitu ; usia 2 5


tahun disebut usia prasekolah, usia 6 12 tahun disebut usia
sekolah, usia 13 18 tahun disebut usia remaja.
Dalam ilmu kesehatan ada beberapa tahap perkembangan
keluarga,

salah

satunya

adalah

Keluarga

dengan

tahap

perkembangan anak usia Sekolah, tahap ini dimulai sejak anak


berusia 6 12 Tahun, dalam tahap ini orang tua mempunyai
tugas untuk menghadapi pisah dengan anaknya dan melepaskan
anaknya karena anak usia sekolah ini akan lebih senang bergaul
dan bermain dengan teman sebaya. Pada tahap ini juga keluarga
mempunyai tahap perkembangan untuk mengajarkan anaknya
untuk bersosialisasi dan meningkatkan prestasi anak.
Asuhan keperawatan yang dilakukan pada tahap ini adalah
perawat memberikan perawatan dan melakukan pengkajian
langsung dengan keluarga, apakah keluarga sudah memenuhi
tugas perkembangan anak pada usia ini atau belum, serta
mejelaskan kepada keluarga tugas perkembangan anak usia
sekolah, selain itu perawat juga melakukan pengkajian disekitar
lingkungannnya,

apakah

tempat

keluarga

yang

ditempati

keluarga layak untuk ditempati atau tidak, serta melakukan


Asuhan Keperawatan Keluarga pada Perkembangan Sekolah
Stase Komunitas dan Keluarga Program Profesi Ners VII STIKes Indramayu
Febi Azizul Fikri R.09.01.012 2014

perawatan dan memberi solusi kepada keluarga untuk mencegah


terjadinya penyakit

B. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
Secara umum makalah ini dibuat untuk mempelajari lebih
dalam tentang asuhan keperawatan keluarga terhadap anak usia
sekolah.

Disamping

itu,

penulisan

juga

bertujuan

untuk

memenuhi tugas yang bertujuan untuk menerapkan konsep


materi keperawatan keluarga.
2. Tujuan Khusus
Tujuan khusus dari penulisan ini adalah untuk mengetahui :
a. Pengertian keluarga
b. Tugas keluarga dibidang kesehatan
c. Pengertian anak usia sekolah
d. Ciri fisik anak sekolah
e. Ciri social anak sekolah
f. Ciri emosiaonal anak sekolah
g. Ciri kognitif anak sekolah
C. Batasan Masalah

Asuhan Keperawatan Keluarga pada Perkembangan Sekolah


Stase Komunitas dan Keluarga Program Profesi Ners VII STIKes Indramayu
Febi Azizul Fikri R.09.01.012 2014

Masalah yang dibahas dalam makalah ini yaitu asuhan


keperawatan keluarga pada An. D keluarga Tn. S terhadap anak
usia sekolah.

BAB II
TINJAUAN TEORITIS MODEL KEPERAWATAN

A. Konsep Keluarga
1. Definisi Keluarga
Menurut Bailon dan Maglaya (1989), keluarga adalah
dua atau lebih dari individu yang tergabung karena
hubungan

darah,

hubungan

perkawinan

atau

pengangkatan dan mereka hidup dalam satu rumah


tangga, berinteraksi sama lain di dalam peranannya
masing-masing dan menciptakan serta mempertahankan
suatu kebudayaan.
Menurut

Fiedman

(1998),

keluarga

merupakan

kesatuan dari orang-orang yang terikat dalam perkawinan,


ada hubungan darah, atau adopsi dan tinggal dalam satu
rumah.
Asuhan Keperawatan Keluarga pada Perkembangan Sekolah
Stase Komunitas dan Keluarga Program Profesi Ners VII STIKes Indramayu
Febi Azizul Fikri R.09.01.012 2014

Menurut Hall (dalam Doane, 2005), juga menawarkan


definisi dari keluarga, yaitu secara legal (hubungan darah,
adopsi, pernikahan), secara biologis (genetik, jaringan
biologis diantara orang-orang), secara sosiologis (kumpulan
orang-orang dengan ikatan emosional yang kuat).
2. Struktur Keluarga

a. Struktur peran keluarga


Peran formal dan informal
b. Nilai atau norma keluarga
Norma yang diyakini oleh keluarga yang berhubungan
dengan kesehatan
c. Pola komunikasi keluarga
Bagaimana komunikasi orang tua - anak, ayah ibu, dan
anggota lain
d. Struktur kekuatan keluarga
Kemampuan mempengaruhi dan mengendalikan orang
lain.

3. Tipe Keluarga (Secara tradisional)


Delapan tipe keluarga menurut Frieman ( 1986 ) :
a. Nuclear Family

Asuhan Keperawatan Keluarga pada Perkembangan Sekolah


Stase Komunitas dan Keluarga Program Profesi Ners VII STIKes Indramayu
Febi Azizul Fikri R.09.01.012 2014

Keluarga terdiri dari orang tua dan anak yang masih


menjadi tanggungan dan tinggal alam satu rumah
terpisah dari sanak keluarga lainnya.
b. Extended Family
Keluarga yang terdiri dari satu atau dua keluarga inti
yang tinggal dalam satu rumah dan saling menunjang
satu sama lainnya. (kakek, nenek, paman, bibi)
c. Single Parent Family
Keluarga yang dikepalai oleh satu kepala keluarga dan
hidup

bersama

dengan

anak-anak

yang

masih

bergantung padanya.
d. Nuclear Dyatd.
Keluarga yang terdiri dari sepasang suami istri tanpa
anak, tinggal dalam satu rumah yang sama.
e. Recontituened atau Blended Family
Keluarga yang terbentuk dari perkawinan pasangan dan
masing-masing membawa anak dari hasil perkawinan
terdahulu.
f. Tree Generation Family
Keluarga yang terdiri dari tiga generasi yaitu kakek,
nenek, bapak,ibu, anak dalam satu rumah.
g. Single Adult Living Alone
Keluarga yang terdiri dari seorang dewasa yang hidup
dalam rumahnya.
h. Midle Age Atau Ederly Coople
Keluarga yang terdiri dari sepasang suami istri usia
pertengahan.

Asuhan Keperawatan Keluarga pada Perkembangan Sekolah


Stase Komunitas dan Keluarga Program Profesi Ners VII STIKes Indramayu
Febi Azizul Fikri R.09.01.012 2014

4. Fungsi Keluarga
Fungsi keluarga menurut Friedman adalah:
a. Fungsi afektif
Fungsi afektif yaitu fungsi yang berhubungan dengan
fungsi internal keluarga yang merupakan dasar keluarga.
Fungsi afektif berguna untuk pemenuhan kebutuhan
psikososial.

Anggota

keluarga

mengembangkan

ganbaran dirinya yang positif, peranan yang dimiliki


dengan baik dan penuh rasa kasih sayang.
b. Fungsi sosialisasi
Fungsi

sosial

yaitu

proses

perkembangan

dan

perubahan yang dilalui individu yang menghasilkan


interaksi social dan melaksanakan perannya dalam
lingkungan sosial. Keluarga merupakan tempat individu
melakukan sosialisasi dimana anggota keluarga belajar
disiplin norma keluarga, prilaku melalui interaksi dalam
keluarga.

Selanjutnya

individu

maupun

keluarga

yaitu

keluarga

berperan didalam masyarakat.


c. Fungsi perawatan kesehatan
Fungsi

Perawatan

menyediakan

makanan,

Kesehatan
pakaian,

perlindungan

dan

asuhan Kesehatan / keperawatan atau pemeliharaan


Asuhan Keperawatan Keluarga pada Perkembangan Sekolah
Stase Komunitas dan Keluarga Program Profesi Ners VII STIKes Indramayu
Febi Azizul Fikri R.09.01.012 2014

kesehatan

yang

mempengaruhi

status

kesehatan

keluarga dan individu.


d. Fungsi reproduksi
Fungsi Reproduksi yaitu fungsi untuk meneruskan
kelangsungan keturunan dan menambah sumber daya
manusia.
e. Fungsi ekonomi.
Fungsi Ekonomi, Yaitu memenuhi kebutuhan keluarga
seperti makanan, pakaian, perumahan dan lain-lain.
( Zaidin Ali, 1999 ).
5. Tahapan dan Tugas Perkembangan Keluarga

Tahap-tahap siklus kehidupan keluarga inti dengan dua


orang tua (diadaptasi dari Carter and Goldrick, 1988 dan
Duvall and Miller, 1985 ) :
a. Tahap I : keluarga pemula
Tugas-tugas perkembangan :
1) Membangun perkawinan yang saling memuaskan
2) Menghubungkan

jaringan

persaudaraan

secara

harmonis
3) Keluarga berencana (keputusan tentang kedudukan
sebagai orang tua)
b. Tahap II : keluarga sedang mengasuh anak
Asuhan Keperawatan Keluarga pada Perkembangan Sekolah
Stase Komunitas dan Keluarga Program Profesi Ners VII STIKes Indramayu
Febi Azizul Fikri R.09.01.012 2014

Tugas-tugas perkembangan :
1) Membentuk keluarga muda sebagai sebuah unit yang
mantap

(mengintegrasikan

bayi

baru

ke

dalam

perkembangan

yang

keluarga)
2) Rekonsiliasi

tugas-tugas

bertentangan dan kebutuhan anggota keluarga.


3) Mempertahankan

hubungan

perkawinan

yang

memuaskan
4) Memperluas persahabatan dengan keluarga besar
dengan menambahkan peran-peran orangtua dan
kakek dan nenek.
c. Tahap III : Keluarga dengan anak usia prasekolah
Tugas-tugas perkembangannya :
1) Memenuhi

kebutuhan

anggota

keluarga

seperti

rumah, ruang bermain, privasi, keamanan.


2) Mensosialisasikan anak.
3) Mengintegrasikan anak yang baru, sementara tetap
memenuhi kebutuhan anak-anak yang lain.
4) Mempertahankan

hubungan

yang

sehat

dalam

keluarga ( hubungan perkawinan dan hubungan


orang tua dan anak) dan diluar keluarga ( keluarga
besar dan komunitas ).
Asuhan Keperawatan Keluarga pada Perkembangan Sekolah
Stase Komunitas dan Keluarga Program Profesi Ners VII STIKes Indramayu
Febi Azizul Fikri R.09.01.012 2014

d. Tahap IV : keluarga dengan anak sekolah


Tugas-tugas perkembangannya :
1) Mensosialisasikan

anak-anak,

termasuk

meningkatkan prestasi sekolah dan mengembangkan


hubungan dengan teman sebaya yang sehat.
2) Mempertahankan

hubungan

perkawinan

yang

memuaskan
3) Memenuhi

kebutuhan

kesehatan

fisik

anggota

keluarga.
e. Tahap V : keluarga dengan anak remaja
Tugas-tugas perkembangannya :
1) Menyeimbangkan kebebasan dengan tanggung jawab
ketika remaja menjadi dewasa dan semakin mandiri
2) Memfokuskan kembali hubungan perkawinan
3) Berkomunikasi secara terbuka antara orang tua dan
anak-anak.
f. Tahap VI : Keluarga yang melepaskan anak usia dewasa
muda
Tugas-tugas perkembangannya :
1) Mempertahankan siklus keluarga dengan memasukan
anggota keluarga baru

yang didapatkan melalui

perkawinan anak-anak.
Asuhan Keperawatan Keluarga pada Perkembangan Sekolah
Stase Komunitas dan Keluarga Program Profesi Ners VII STIKes Indramayu
Febi Azizul Fikri R.09.01.012 2014

2) Melanjutkan

untuk

memperbaharui

dan

menyesuaikan kembali hubungan perkawinan.


3) Membantu orang tua lanjut usia dan sakit-sakitan
dari suami maupun istri.
g. Tahap VII : Orangtua Usia Pertengahan
Tugas-tugas perkembangannya :
1) Menyediakan

lingkungan

yang

meningkatkan

kesehatan
2) Mempertahankan

hubungan-hubungan

yang

memuaskan dan penuh arti dengan para orangtua


lansia dan anak-anak.
3) Memperkokoh hubungan perkawinan.
h. Tahap VIII : Keluarga dalam masa pensiun dan lansia
Tugas-tugas perkembangannya :
1) Mempertahankan

pengaturan

hidup

yang

memuaskan
2) Menyesuaikan terhadap pendapatan yang menurun.
3) Mempertahankan hubungan perkawinan
4) Menyesuaikan diri terhadap kehilangan pasangan.
5) Mempertahankan ikatan keluarga antargenerasi
6) Meneruskan untuk memahami eksistensi mereka
(penelahaan dan integrasi hidup).
Asuhan Keperawatan Keluarga pada Perkembangan Sekolah
Stase Komunitas dan Keluarga Program Profesi Ners VII STIKes Indramayu
Febi Azizul Fikri R.09.01.012 2014

6. Lima Tugas Keluarga Dalam Bidang Kesehatan


Lima tugas keluarga dalam bidang Kesehatan menurut
Friedman, (1981) adalah :
a. Mengenal gangguan perkembangan Kesehatan setiap
anggotanya
b. Mengambil keputusan untuk melakukan tindakan yang
tepat.
c. Memberikan keperawatan pada anggota keluarga yang
sakit, dan yang tidak dapat membantu dirinya sendiri
karena cacat atau usianya terlalu muda.
d. Mempertahankan
menguntungkan

suasana
kesehatan

di

rumah

dan

yang

perkembangan

kepribadian anggota keluarga.


e. Mempertahankan
keluarga

dan

menunjukkan

hubungan

timbal

lembaga-lembaga
pemanfaatan

balik

antara

Kesehatan

dengan

baik

yang

fasilitas-

fasilitas Kesehatan yang ada.

7. Konsep Dasar keluarga dengan tahap perkembangan


anak usia sekolah
Tahap ini dimulai ketika anak pertama telah berusia 6
tahun dan mulai masuk sekolah dasar dan berakhir pada
Asuhan Keperawatan Keluarga pada Perkembangan Sekolah
Stase Komunitas dan Keluarga Program Profesi Ners VII STIKes Indramayu
Febi Azizul Fikri R.09.01.012 2014

usia 13 tahun, awal dari masa remaja. Keluarga biasanya


mencapai

jumlah

anggota

maksimum

dan

hubungan

keluarga diakhir tahap ini ( Duval, 1977 ). Pada masa ini


merupakan

tahun-tahun

mempunyai

keinginan

yang
dan

sibuk.

Kini

anak-anak

kegiatan-kegiatan

masing-

masing, disamping kegiatan-kegiatan wajib dari sekolah


dan dalam hidup, serta kegiatan-kegiatan orangtua sendiri.
Setiap orang menjalani tugas-tugas perkembangannya
sendiri-sendiri, sama seperti keluarga berupaya memenuhi
tugas-tugas dan perkembangannya sendiri.
Menurut Erikson (1950)orangtua berjuang dengan
tuntutan ganda yaitu berupaya mencari kepuasan dalam
mengasuh

generasi

berikutnya

(tugas

perkembangan

generativitas) dan memperhatikan perkembangan mereka


sendiri, sementara anak-anak usia sekolah bekerja untuk
mengembangkan

sense

of

industrykapasitas

untuk

menikmati pekerjaan dan mencoba mengangkis perasaan


rendah hati.
Tugas orangtua pada tahap ini adalah untuk belajar
menghadapi

pisah

dengan

atau

lebih

sederhana

membiarkan anak pergi. Lama kelamaan hubungan dengan


teman sebaya dan kegiatan-kegiatan di luar rumah akan
Asuhan Keperawatan Keluarga pada Perkembangan Sekolah
Stase Komunitas dan Keluarga Program Profesi Ners VII STIKes Indramayu
Febi Azizul Fikri R.09.01.012 2014

memainkan peranan yang lebih besar dalam kehidupan


anak usia sekolah. Tahun-tahun ini dipengaruhi oleh
kegiatan-kegiatan

keluarga,

tapi

ada

juga

kekuatan-

kekuatan yang secara perlahanmendorong anak tersebut


pisah dari keluarga sebagai persiapan menuju masa
remaja. Orangtua yang mempunyai perhatian di luar anak
mereka akan merasa lebih mudah membuat perpisahan
yang perlahan lahan. Akan tetapi, dalam contoh contoh
dimana peran ibu merupakan central dan satu satu nya
peran yang signifikan dalam kehidupan wanita, maka
proses pisah ini merupakan sesuatu yang menyakitkan dan
dipertahankan mati-matian.
Selama tahap ini orang tua merasakan tekanan yang
luar biasa dari komunitas diluar rumah melalui sistem
sekolah dan berbagai asosiasi di luar keluarga yang
mengharuskan anak anak mereka menyesuaikan diri
dengan standar standar komunitas bagi anak. Hal ini
cendrung

mempengaruhi

keluarga

keluarga

kelas

menengah untuk kelas menengah menekan nilai nilai


tradisional

pencapaian

dan

produktivitas,

dan

menyebabkan sejumlah keluarga dari kelas pekerja dan

Asuhan Keperawatan Keluarga pada Perkembangan Sekolah


Stase Komunitas dan Keluarga Program Profesi Ners VII STIKes Indramayu
Febi Azizul Fikri R.09.01.012 2014

banyak keluarga miskin meras tersingkir dari dan konflik


dengan sekolah dan / atau nilai nilai komunitas.
Kecacatan pada anak anak akan ketahuan selama
periode kehidupan anak. Para perawat sekolah dan guru
akan mendeteksi banyak defek penglihatan, pendengaran,
wicara, selain sulit belajar gangguan tingkah laku, dan
perawatan gigi yang tidak adekuat, penganiayaan anak ,
penyalahgunaan zat, dan penyakut penyakit menular
(Edelman dan Mandle, 186). Bekerja dengan keluarga
dengan peran sebagai konselor dan pendidik dalam bidang
kesehatan, selain untuk memulai rujukan yang layak untuk
skrining

lanjutan,

membutuhkan

energi

yang

sangat

banyak dari seorang perawat sekolah. Ia juga bertindak


sebagai narasumber bagi guru sekolah, memungkinkan
guru mampu menangani kebutuhan-kebutuhan kesehatan
individu atau yang telah lazim dari siswa-siswa secara
efektif.
Ada banyak keadaan cacat yang terdeteksi selama
tahun-tahun

sekolah,

termasuk

epilepsi,

serebral

palsi, reterdasi mental, kanker, kondisi ortopedik.


Fungsi utama perawat kesehatan disini disamping fungsi
rujukan, mengajar, dan memberikan konseling kepada
Asuhan Keperawatan Keluarga pada Perkembangan Sekolah
Stase Komunitas dan Keluarga Program Profesi Ners VII STIKes Indramayu
Febi Azizul Fikri R.09.01.012 2014

orangtua mengenai kondisi tersebut akan membantu


keluarga
merugikan

melakukan
dari

koping

cacat

sehingga

tersebut

pada

pengaruh

yang

keluarga

dapat

diminimalkan.
Bagi

anak-anak

dengan

masalah

tingkah

laku,

perawat keluarga di sekolah, klinik, kantor dokter, dan


lembaga-lembaga

komunitas

harus

mengupayakan

keterlibatan orangtua secara aktif. Memulai rujukan untuk


konseling/terapi keluarga sering amat bermanfaat dalam
membantu keluarga agar sadar akan masalah-masalah
keluarga yang mungkin mempengaruhi anak usia sekolah
secara merugikan. Jika orangtua dapat menata kembali
masalah tingkah laku anak sebagai sebuah masalah
keluarga dan berupaya mencari resolusi dengan fokus baru
tersebut, akan tercapai lebih banyak fungsi-fungsi keluarga
dan tingkah laku anak yang sehat (Bradt, 19888).
Tabel :Tahap Siklus Kehidupan Keluarga ini dengan Dua
Orangtua,

dan

Tugas-Tugas

Perkembangan

Keluarga

dengan Anak Usia Sekolah.


Tahap Siklus
Kehidupan Keluarga
Keluarga dengan anak
1.
usia sekolah

Tugas-Tugas Perkembangan
Keluarga
Mensosialisasikan

anak-

anak, termasuk meningkatkan

Asuhan Keperawatan Keluarga pada Perkembangan Sekolah


Stase Komunitas dan Keluarga Program Profesi Ners VII STIKes Indramayu
Febi Azizul Fikri R.09.01.012 2014

prestasi

sekolah

mengembangkan
dengan
2.

teman

dan
hubungan

sebaya

yang

sehat.
Mempertahankan hubungan

perkawinan yang memuaskan.


3.
Memenuhi
kebutuhan
kesehatan

fisik

anggota

keluarga.
Sumber : Carter & McGoldrick (1988), Duvall & Miller
(1985)

8. Tugas-tugas perkembangan keluarga dengan anak


sekolah
Salah satu tugas orangtua yang sangat penting
dalam mensosialisasikan anak pada saat ini meliputi
meningkatkan prestasi anak di sekolah.Tugas keluarga
yang signifikan lainnya adalah mempertahankan hubungan
perkawinan yang bahagia. Sekali lagi dilaporkan bahwa
kebahagiaan perkawinan selama tahap ini menurun. Dua
buah penelitian yang besar menguatkan observasi ini
( Burr, 1970 : Rollins dan Feldman, 1970). Meningkatkan
komunikasi yang terbuka dan mendukung hubungan suami

Asuhan Keperawatan Keluarga pada Perkembangan Sekolah


Stase Komunitas dan Keluarga Program Profesi Ners VII STIKes Indramayu
Febi Azizul Fikri R.09.01.012 2014

istri merupakan hal yang vital dalam bekerja dengan


keluarga dalam anak usia sekolah.

B. Anak Usia Sekolah


1.Anak Usia Sekolah
Anak usia sekolah dapat disebut sebagai akhir masa kanakkanak sejak usia 6 tahun atau masuk sekolah dasar kelas
satu, ditandai oleh kondisi yang sangat mempengaruhi
penyesuaian pribadi dan penyesuaian sosial anak. Akhir
masa kanak-kanak memiliki beberapa ciri:
1) Label yang digunakan oleh orangtua
a. Usia yang menyulitkan, yaitu suatu masa ketika anak
tidak mau lagi menuruti perintah dan ketika anak lebih
dipengaruhi oleh teman sebaya dari pada oleh orangtua
dan anggota keluarga lain.
b. Usia tidak rapi, yaitu suatu masa ketika anak cenderung
tidak memperdulikan dan ceroboh dalam penampilan.
c. Usia bertengkar, yaitu suatu masa ketika banyak terjadi
pertengkaran antar-keluarga dan suasana rumah yang
tidak menyenangkan bagi semua anggota keluarga.
2) Label yang digunakan pendidik/guru
a. Usia sekolah dasar, yaitu suatu masa ketika anak
diharapkan memperoleh dasar-dasar pengetahuan
yang

dianggap

penyesuaian

diri

penting
pada

untuk

kehidupan

keberhasilan
dewasa

dan

Asuhan Keperawatan Keluarga pada Perkembangan Sekolah


Stase Komunitas dan Keluarga Program Profesi Ners VII STIKes Indramayu
Febi Azizul Fikri R.09.01.012 2014

mempelajari berbagai keterampilan penting tertentu


baik kurikuler maupun ekstrakurikuler.
b. Periode kritis dalam berprestasi, yaitu suatu masa
ketika anak membentuk kebiasaan untuk mencapai
sukses, tidak sukses, atau sangat sukses, yang
cenderung menetap sampai dewasa.
3) Label yang digunakan oleh ahli psikologi
a. Usia berkelompok, yaitu suatu masa ketika perhatian
utama anak tertuju pada keinginan diterima oleh
teman-teman sebaya sebagai anggota kelompok.
b. Usia penyesuaian diri, yaitu suatu masa ketika anak
ingin menyesuaikan dengan standar yang disetujui
oleh kelompok dalam penampilan, berbicara, dan
perilaku.
c. Usia kreatif, yaitu suatu masa ketika akan ditentukan
apakah anak akan menjadi konformis (pencipta karya
baru) atau tidak.
d. Usia bermain, yaitu suatu masa ketika besarnya
keinginan bermain karena luasnya (adanya) minat
dan kegiatan untuk bermain.
2.Perkembangan Akhir Masa Kanak-Kanak
Tugas perkembangan akhir masa kanak-kanak menurut
Havigrust:
a. Mempelajari keterampilan fisik yang diperlukan untuk
permainan-permainan yang umum.
b. Membangun sikap yang sehat mengenai diri sendiri
sebagai makhluk yang sedang tumbuh.
c. Belajar menyesuaikan diri dengan teman-temannya.
Asuhan Keperawatan Keluarga pada Perkembangan Sekolah
Stase Komunitas dan Keluarga Program Profesi Ners VII STIKes Indramayu
Febi Azizul Fikri R.09.01.012 2014

d. Mulai mengembangkan peran sosial pria atau wanita


yang tepat.
e. Mengembangkan keterampilan dasar untuk membaca,
menulis, dan berhitung.
f. Mengembangkan
pengertian-pengertian

yang

diperlukan untuk kehidupan sehari-hari.


g. Mengembangkan hati nurani, pengertian moral, dan
tingkatan nilai.
h. Mengembangkan sikap terhadap kelompok-kelompok
sosial dan lembaga.
i. Mencapai kebebasan pribadi.
3.Perkembangan Usia Sekolah
a. Perkembangan Biologis
Saat umur sampai 12 tahun, pertumbuhan rata rata 5
cm per tahun untuk tinggi badan dan meningkat 2 3 kg
per tahun untuk berat badan. Selama usia tersebut, anak
laki-laki dan perempuan memiliki perbedaan ukuran tubuh.
Anak

laki

pembentukan

laki

cenderung

jaringan

gemuk.
lemak

Pada
lebih

usia

ini,

cepat

perkembangannya dari pada otot.


b. Perkembangan Psikososial
Menurut

Freud,

perkembangan

psikososialnya

digolongkan dalam fase laten, yaitu ketika anak berada


dalam fase oidipus yang terjadi pada masa prasekolah dan
mencintai seseorang. Dalam tahap ini, anak cenderung
Asuhan Keperawatan Keluarga pada Perkembangan Sekolah
Stase Komunitas dan Keluarga Program Profesi Ners VII STIKes Indramayu
Febi Azizul Fikri R.09.01.012 2014

membina hubungan yang erat atau akrab dengan teman


sebaya, juga banyak bertanya tentang gambar seks yang
dilihat dan dieksploitasi sendiri melalui media.
Menurut Erikson, perkembangan psikososialnya berada
dalam tahap industri vs inferior. Dalam tahap ini, anak
mampu melakukan atau menguasai keterampilan yang
bersifat teknologi dan sosial, memiliki keinginan untuk
mandiri, dan berupaya menyelesaikan tugas. Inilah yang
merupakan tahap industri. Bila tugas tersebut tidak dapat
dilakukan, anak akan menjadi inferior.
c. Temperamen
Sifat

temperamental

yang

dialami

sebelumnya

merupakan faktor terpenting dalam perilakunya pada masa


ini. Pola perilakunya menunjukkan anak mudah bereaksi
terhadap

situasi

yang

baru.

Pada

usia

ini,

sifat

temperamental sering muncul sehingga peran orang tua


dan guru sangat besar untuk mengendalikannya.
d. Perkembangan Kognitif
Menurut Plaget, usia ini berada dalam tahap operasional
konkret, yaitu anak mengekspresikan apa yang dilakukan
dengan verbal dan simbol. Selama periode ini kemampuan
anak belajar konseptual mulai meningkat dengan pesat
Asuhan Keperawatan Keluarga pada Perkembangan Sekolah
Stase Komunitas dan Keluarga Program Profesi Ners VII STIKes Indramayu
Febi Azizul Fikri R.09.01.012 2014

dan memiliki kemampuan belajar dari benda, situasi, dan


pengalaman yang dijumpainya.
e. Perkembangan Moral
Masa

akhir

dikategorikan

kanak-kanak,
oleh

Kohlberg

perkembangan
berada

moralnya

dalam

tahap

konvensional. Pada tahap ini, anak mulai belajar tentang


peraturan-peraturan yang berlaku, menerima peraturan,
dan merasa bersalah bila tidak sesuai dengan aturan yang
telah diterimanya.
f. Perkembangan Spiritual
Anak usia sekolah menginginkan segala sesuatunya
adalah konkret atau nyata daripada belajar tentang God.
Mereka mulai tertarik terhadap surga dan neraka sehingga
cenderung melakukan atau mematuhi peraturan, karena
takut bila masuk neraka.
g. Perkembangan Bahasa
Pada usia ini terjadi penambahan kosakata umum yang
berasal

dari

pembicaraan,

berbagai
dan

pelajaran

media.

di

sekolah,

Kesalahan

bacaan,

pengucapan

mengalami penurunan karena selama mencari pengalaman


anak telah mendengar pengucapan yang benar sehingga
mampu mengucapkannya dengan benar.
Asuhan Keperawatan Keluarga pada Perkembangan Sekolah
Stase Komunitas dan Keluarga Program Profesi Ners VII STIKes Indramayu
Febi Azizul Fikri R.09.01.012 2014

h. Perkembangan Sosial
Akhir

masa

berkelompok,
terhadap

kanak-kanak

yang

aktivitas

ditandai

sering

disebut

dengan

teman-teman

adanya

dan

usia
minat

meningkatnya

keinginan yang kuat untuk diterima sebagai anggota


kelompok.
i. Perkembangan Seksual
Masa ini anak mulai belajar tentang seksualnya dari
teman-teman terlebih guru dan pelajaran di sekolah. Anak
mulai berupaya menyesuaikan penampilan, pakaian, dan
bahkan

gerak-gerik

Kecenderungan pada

sesuai
usia

dengan
ini, anak

peran

seksnya.

mengembangkan

minat-minat yang sesuai dengan dirinya. Disini, peran


orang tua sangat penting untuk mempersiapkan anak
menjelang pubertas.
j. Perkembangan Konsep Diri
Perkembangan konsep diri sangat dipengaruhi oleh
mutu hubungan dengan orang tua, saudara, dan sanak
keluarga lain. Saat usia ini, anak-anak membentuk konsep
diri ideal, seperti dalam tokoh-tokoh sejarah, cerita khayal,
sandiwara, film, tokoh nasional atau dunia yang dikagumi,
untuk membangun ego ideal yang menurut Van den Daele
Asuhan Keperawatan Keluarga pada Perkembangan Sekolah
Stase Komunitas dan Keluarga Program Profesi Ners VII STIKes Indramayu
Febi Azizul Fikri R.09.01.012 2014

berfungsi

sebagai

standar

perilaku

umum

yang

diinternalisasi.
4.Bermain
Bermain dianggap sangat penting untuk perkembangan
fisik

dan

fisiologis

karena

selama

bermain

anak

mengembangkan berbagai keterampilan sosial sehingga


memungkinkannya

untuk

menikmati

keanggotaan

kelompok dalam masyarakat anak-anak.


Bentuk permainan yang sering diminati pada usia ini:
a. Bermain konstruktif: membuat sesuatu hanya untuk
bersenang-senang saja tanpa memikirkan manfaatnya,
seperti menggambar, melukis, dan membentuk sesuatu.
b. Menjelajah: ingin bermain jauh dari lingkungan rumah.
c. Mengumpulkan: benda-benda yang menarik perhatian
dan minatnya, membawa benda ke rumah, menyimpan
dalam laci, dan tidak memperlihatkan koleksinya dalam
laci.
d. Permainan dan olahraga: cenderung ingin memainkan
permainan anak besar (bola basket dan sepak bola) dan
senang pada permainan yang bersaing.
e. Hiburan: anak ingin meluangkan waktu rumah untuk
membaca, mendengar radio, menonton, atau melamun.
Pada tahap ini tugas perkembangan keluarga yaitu:
mensosialisasikan anak dengan lingkungannya, termasuk
keberhasilan dalam belajar dan kebutuhan berkelompok
Asuhan Keperawatan Keluarga pada Perkembangan Sekolah
Stase Komunitas dan Keluarga Program Profesi Ners VII STIKes Indramayu
Febi Azizul Fikri R.09.01.012 2014

dengan teman sebayanya, mempertahankan hubungan


perkawinan yang harmonis, dan memenuhi kebutuhan
kesehatan anggota keluarga (Friedman, 1998).
5.Masalah Anak Usia Sekolah
Masalah masalah yang sering terjadi pada anak usia
sekolah meliputi bahaya fisik dan psikologis.
1) Bahaya Fisik
a. Penyakit
Penyakit infeksi pada usia sekolah jarang sekali
terjadi dengan adanya kekebalan yang didapat dari
imunisasi yang pernah didapatkan semasa bayi dan
diulang pada kelas satu atau enam, tetapi berbahaya
adalah

penyakit

palsu

atau

khayal

untuk

menghindarkan tugas-tugas yang menjadi tanggung


jawabnya. Penyakit yang sering ditemui adalah
penyakit yang berhubugan dengan keberhasilan diri
anak.
b. Kegemukan
Kegemukan terjadi bukan karena adanya perubahan
pada kelenjar, tetapi akibat banyaknya karbohidrat
yang dikonsumsi. Bahaya kegemukan yang mungkin
dapat terjadi: anak kesulitan mengikuti kegiatan
bermain sehingga kehilangan kesempatan untuk
mencapai

keterampilan

yang

penting

untuk

keberhasilan sosial, dan teman-temannya sering


Asuhan Keperawatan Keluarga pada Perkembangan Sekolah
Stase Komunitas dan Keluarga Program Profesi Ners VII STIKes Indramayu
Febi Azizul Fikri R.09.01.012 2014

mengganggu dan mengejek dengan sebutan-sebutan


gendut atau sebutan lain sehingga anak merasa
rendah diri.
c. Kecelakaan
Kecelakaan terjadi akibat keinginan anak untuk
bermain yang menghasilkan keterampilan tertentu.
Maskipun

tidak

meninggalkan

bekas

fisik,

kecelakaan yang dianggap sebagai kegagalan dan


anak lebih bersikap hati-hati akan berbahaya bagi
psikologisnya sehingga anak merasa takut terhadap
kegiatan fisik. Bila hal ini terjadi dapat berkembang
menjadi rasa malu yang mempengaruhi hubungan
sosial.
d. Kecanggungan
Pada masa ini

anak

mulai

membandingkan

kemampuannya dengan teman sebaya. Bila muncul


perasaan tidak mampu dapat menjadi dasar untuk
rendah diri.
e. Kesederhanaan
Kesederhanaan
pada

saat

apapun.

memandangnya
menarik

sering

dilakukan
Orang

sebagai

sehingga

anak

oleh

anak-anak

yang

lebih

dewasa

perilaku

yang

kurang

menafsirkan

sebagai

penolakan yang dapat mempengaruhi perkembangan


konsep diri anak.
Asuhan Keperawatan Keluarga pada Perkembangan Sekolah
Stase Komunitas dan Keluarga Program Profesi Ners VII STIKes Indramayu
Febi Azizul Fikri R.09.01.012 2014

2) Bahaya Psikologis
a. Bahaya dalam berbicara
Ada empat bahaya dalam berbicara yang umum
terdapat pada anak usia sekolah: kosakata yang
kurang dari rata-rata menghambat tugas-tugas di
sekolah dan menghambat komunikasi dengan orang
lain, kesalahan dalam berbicara, seperti salah ucap
dan kesalahan tata bahasa, cacat dalam bicara
seperti gagap atau pilar,

akan membuat anak

menjadi sadar diri sehingga anak hanya berbicara


bila perlu, anak yang mempunyai kesulitan berbicara
dalam bahasa yang digunakan di lingkungan sekolah
akan terhalang dalam usaha untuk berkomunikasi
dan

mudah

pembicaraan

merasa

bahwa

yang

bersifat

ia

berbeda

egosentris,

dan
yang

mengkritik dan merendahkan orang lain, dan yang


bersifat membual akan ditentang oleh temannya.
b. Bahaya emosi
Anak akan dianggap tidak matang baik oleh temanteman sebaya maupun orang dewasa, bila ia masih
menunjukkan pola-pola ekspresi emosi yang kurang
menyenangkan, seperti marah yang meledak-ledak,
dan juga bila emosi yang buruk seperti marah dan
Asuhan Keperawatan Keluarga pada Perkembangan Sekolah
Stase Komunitas dan Keluarga Program Profesi Ners VII STIKes Indramayu
Febi Azizul Fikri R.09.01.012 2014

cemburu

masih

sangat

kuat

sehingga

kurang

disenangi orang lain.


c. Bahaya bermain
Anak yang kurang memiliki dukungan sosial akan
merasa kekurangan kesempatan untuk mempelajari
permainan dan olahraga yang penting untuk menjadi
anggota kelompok. Anak yang dilarang berkhayal
karena membuang waktu atau dilarang melakukan
kegiatan kreatif dan bermain akan mengembangkan
kebiasaan penurut yang kaku.
d. Bahaya dalam konsep diri
Anak yang mempunyai konsep

diri

yang

ideal

biasanya merasa tidak puas pada perlakuan orang


lain. Bila konsep sosialnya didasarkan pada berbagai
stereotip, ia cenderung berprasangka dan bersikap
diskriminatif
Karena

dalam

konsepnya

memperlakukan
berbobot

emosi

orang
maka

lain.
itu

cenderung menetap dan terus memberikan pengaruh


buruk pada penyesuaian sosial anak.
e. Bahaya moral
Ada enam bahaya umumnya dikaitkan

dengan

perkembangan sikap moral dan perilaku anak-anak:


Perkembangan kode moral berdasarkan konsep
teman-teman atau berdasarkan konsep-konsep
media masa tentang benar dan salah yang tidak
sesuai dengan kode orang dewasa.
Asuhan Keperawatan Keluarga pada Perkembangan Sekolah
Stase Komunitas dan Keluarga Program Profesi Ners VII STIKes Indramayu
Febi Azizul Fikri R.09.01.012 2014

Tidak

sebagai pengawas dalam terhadap perilaku.


Disiplin yang tidak konsisten membuat anak tidak

yakin akan apa yang sebaiknya dilakukan.


Hukuman fisik merupakan contoh agresivitas

anak.
Menganggap dukungan teman terhadap perilaku

berhasil

mengembangkan

suara

hati

yang salah begitu memuaskan sehingga perilaku

menjadi kebiasaan.
Tidak sabar terhadap perbuatan orang lain yang

salah.
f. Bahaya yang menyangkut minat
Ada dua bahaya yang umum dihubungkan dengan
minat masa kanak-kanak: pertama, tidak berminat
pada hal-hal yang dianggap penting oleh temanteman sebaya, dan kedua, mengembangkan sikap
yang kurang baik terhadap minat yang dapat bernilai
bagi dirinya, seperti kesehatan atau sekolah.
g. Bahaya dalam penggolongan peran seks
Ada dua bahaya yang umum dalam penggolongan
peran seks: kegagalan untuk mempelajari organ
seks, dan ketidakmampuan untuk melakukan peran
seks yang disetujui. Bahaya yang pertama cenderung
berkembang bila anak dibesarkan oleh keluarga
ketika orang tuanya melakukan peran seks yang
berbeda dengan orang tua teman-temannya. Bahaya
Asuhan Keperawatan Keluarga pada Perkembangan Sekolah
Stase Komunitas dan Keluarga Program Profesi Ners VII STIKes Indramayu
Febi Azizul Fikri R.09.01.012 2014

yang kedua berkembang bilamana anak perempuan


dan

laki-laki

diharapkan

melakukan

peran-peran

tradisional.
h. Bahaya dalam perkembangan kepribadian
Ada dua bahaya yang serius dalam perkembangan
kepribadian periode ini. Pertama, perkembangan
konsep

diri

penolakan

yang

diri,

dan

buruk

yang

kedua,

mengakibatkan

egosentrisme

yang

merupakan lanjutan dari awal masa kanak-kanak.


Egosentrisme merupakan hal yang serius karena
memberikan rasa penting diri yang palsu.
i. Bahaya hubungan keluarga
Pertentangan dengan anggota-anggota

keluarga

mengakibatkan dua hal: melemahkan ikatan keluarga


dan menimbulkan kebiasaan pola penyesuaian yang
buruk, serta masalah-masalah yang dibawa keluar
rumah.

BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA Tn.S
DAN Ny.A DENGAN PERKEMBANGAN ANAK
USIA SEKOLAH
Asuhan Keperawatan Keluarga pada Perkembangan Sekolah
Stase Komunitas dan Keluarga Program Profesi Ners VII STIKes Indramayu
Febi Azizul Fikri R.09.01.012 2014

A. PENGKAJIAN
1. INDENTITAS UMUM KELUARGA
a. INDENTITAS KEPALA KELUARGA
Nama

: Tn. S

Umur

: 32 tahun

Agama

: Islam

Suku
Pendidikan
Perkerjaan
Alamat

:
:
:
:

Jawa
SD
Nelayan
RT/RW. 01/02 Desa Pabean Udik Kec/Kab.

Indramayu
2. KOMPOSISI KELUARGA
N
o
1

Nama

Tn. S

L/P

Umu

Hub.

Perkerja

Pendidik

an
Nelayan

an

32

Klg
suam

IRT

SD

SD

Ny. A

29

i
Istri

An. D

10

Anak

Pelajar

SD

An. D

Anak

Pelajar

TK

3. GENOGRAM

Asuhan Keperawatan Keluarga pada Perkembangan Sekolah


Stase Komunitas dan Keluarga Program Profesi Ners VII STIKes Indramayu
Febi Azizul Fikri R.09.01.012 2014

Keterangan Gambar :
= Laki laki

Cerai / Pisah
=Perempuan
= Menikah
= Garis Keturunan
= meninggal
= tinggal serumah
= Klien

4. TYPE KELUARGA
Jenis Type Keluarga : keluarga Nuclear Family
Masalah Yang terjadi dengan type tersebut : keluarga saat
ini belum bisa sepenuhnya mengajarkan anak bagaimana
cara bersosialisai dengan lingkungan dan membantu anak
menyelesaikan tugas sekolahnya
5. SUKU BANGSA
a. Asal Suku Bangsa : Tn. S dan Ny. A sama-sama berasal
dari suku jawa. Mereka bisa menerima kebiasaan
mereka satu sama lain dan mempunyai kebiasaan yang
hampir sama jadi tidak ada perbedaan yang terlalu
mencolok untuk memicu perselisihan.
b. Budaya Yang berhubungan dengan Kesehatan

Asuhan Keperawatan Keluarga pada Perkembangan Sekolah


Stase Komunitas dan Keluarga Program Profesi Ners VII STIKes Indramayu
Febi Azizul Fikri R.09.01.012 2014

Ketika sakit keluarga percaya tidak boleh untuk potong


kuku.
6. AGAMA DAN

KEPERCAYAAN

YANG

MEMEPENGARUHI

KESEHATAN
Agama Tn. S dan Ny. A adalah Islam, Tn. S dan Ny. A selalu
berusaha untuk memenuhi shalat 5 waktu dan mereka
selalu berjamaah di rumah dengan anak mereka An. D,
yang sebelumnya sudah di masukkan ke TPA untuk belajar
agama, seperti sholat dan baca tulis Al-Quran, kecuali jika
Tn. S sedang kerja, mereka melakukan shalat sendiri
sendiri.
7. STATUS SOSIAL EKONOMI KELUARGA
a. Anggota yang keluarga yang mencari nafkah : Tn. S
b. Penghasilan : Rp. 1.000.000,00 Rp 3.000.000,00 /
bulan
c. Upaya lain : tidak ada
d. Harta benda yang dimiliki ( perabotan transportasi,
dll ) : motor 1 buah.
e. Kebutuhan yang dikeluarkan tiap bulan : kebutuhan
setiap bulannya sekitar 1 juta, sudah termasuk untuk
kebutuhan makan sehari hari, dan kebutuhan kedua
anaknya.
8. AKTIVITAS REKREASI KELUARGA
Keluarga kadang kadang berekreasi setahun sekali jika
keluarga kumpul. Dengan mengunjungi tempat tempat
wisata.
9. RIWAYAT DAN TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA

Asuhan Keperawatan Keluarga pada Perkembangan Sekolah


Stase Komunitas dan Keluarga Program Profesi Ners VII STIKes Indramayu
Febi Azizul Fikri R.09.01.012 2014

a. Tahap perkembangan keluarga saat ini : Keluarga Tn. S


dan Ny. A memiliki satu orang anak berumur 10 tahun
SD kelas 5, jadi keluarga Tn. S dan Ny. A berada pada
tahap

perkembangan

keluarga

dengan

anak

usia

sekolah.
b. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
dan kendalanya : Saat ini keluarga Tn. S dan Ny. A
sebagai keluarga yang memiliki dua anak yang masih
sekolah belum tahu bagaimana cara yang tepat dalam
mengajarkan anak bergaul, karena Ny. A selalu khawatir
jika anaknya ingin bermain diluar rumah, dan Ny. A serta
Tn.

S,

juga

jarang

sekali

memiliki

waktu

untuk

membantu anak dalam mengerjakan PR dari sekolah,


karena kurangnya pengetahuan ibu serta bapak yang
bekerja sebagai nelayan.
c. Riwayat kesehatan keluarga inti
1) Riwayat kesehatan keluarga saat ini :
Tn. S dan Ny. A serta An. D tidak ada yang menderita
penyakit berat, hanya kadang terkena batuk, flu,
atau pusing kepala biasa.
2) Riwayat penyakit keturunan
Menurut
pengakuan
keluarga,

tidak

pernah

mengalami sakit berat yang memerlukan perawatan


di Rumah Sakit ataupun perawatan di rumah yang
lama. Dari riwayat kesehatan keluarga Tn. S tidak
Asuhan Keperawatan Keluarga pada Perkembangan Sekolah
Stase Komunitas dan Keluarga Program Profesi Ners VII STIKes Indramayu
Febi Azizul Fikri R.09.01.012 2014

ada yang memilki penyakit kronis maupun penyakit


keturunan.
3) Riwayat kesehatan

masing

masing

anggota

keluarga
Imunisa
si
N

Nam

Umu

Keadaan

kesehatan

( Bcg/po

BB

lio
/
DPT/HB/

Tn. S

60k

32

Tn.

campak
lengkap

Masala
Tindakan
h
yang telah
keseha
dilakukan
tan

mengatakan
bahwa

Berobat
Kebidan /

biasanya

Puskesmas

dia merasa lelah


setelah

berkerja

sebagai nelayan.
2

Ny. A

55
kg

29

Ny.

kadang

merasa

sangat

lelah jika setelah

Lengkap

Berobat
Kebidan /
Puskesmas

membereskan
pekerjaan
rumah.
Asuhan Keperawatan Keluarga pada Perkembangan Sekolah
Stase Komunitas dan Keluarga Program Profesi Ners VII STIKes Indramayu
Febi Azizul Fikri R.09.01.012 2014

An. D

35k

10

Ny.

Lengkap

mengatatakan
anaknya
sakit,

Berobat
Kebidan /

jarang

Puskesmas

kalaupun

sakit

hanya

seperti

batuk,

flu, panas namun


4

An. D

20
kg

tidak sering
Ny.

mengatatakan
anaknya
sakit,

jarang

Lengkap

Berobat
Kebidan /
Puskesmas

kalaupun

sakit

hanya

seperti

batuk,

flu, panas namun


tidak sering
4) Sumber pelayanan kesehatan yang dimanfaatkan :
Menurut Ny. A jika dirinya sakit dan keluarga sakit,
mereka langsung berobat ke bidan, selain tempat
praktek bidan yang tidak jauh, juga jarak puskesmas
yang tidak jauh.
5) Riwayat kesehatan keluarga sebelumnya :
Tn. S : Menurutnya selama ini dirinya jarang sakit
dan hanya lelah saja.
Asuhan Keperawatan Keluarga pada Perkembangan Sekolah
Stase Komunitas dan Keluarga Program Profesi Ners VII STIKes Indramayu
Febi Azizul Fikri R.09.01.012 2014

Ny. A : Menurutnya selama ini dirinya jarang sakit


dan hanya lelah
An. D : jarang sakit, kalau pun sakit hanya batuk, flu,
panas biasa namun tidak sering.
An. D : jarang sakit, kalau pun sakit hanya batuk, flu,
panas biasa namun tidak sering.
10.
PENGKAJIAN LINGKUNGAN
a. Karakteristik rumah
1) Luas rumah : 6 x 7 meter
2) Type rumah : permanen
3) Kepemilikan : pribadi
4) Jumlah dan ratio kamar/ruangan : 2 buah kamar tidur
Ventilasi / jendela : Ada 4 ventilasi yang terdapat di
dalam rumah
5) Pemanfaatan ruangan : Ruang tamu/ ruang tv, dapur,
wc/toilet, 2 Kamar tidur.
6) Septic tank : ada, letak dibelakang rumah berjarak
1,5 meter dari rumah
7) Sumber air minum : air galon yang dibeli dari toko
penyedia minuman isi ulang
8) Kamar Mandi/ WC : memiliki satu buah kamar mandi
yang bersatu dengan WC, dengan kloset jongkok.
9) Sampah limbah RT : dibuang ditempat pembuangan
sampah depan rumah.
10)
Kebersihan lingkungan : Keadaan kebersihan
lingkungan selalu terjaga karena setiap bulannya
masyarakat selalu mengadakan gotong royong untuk
membersihkan lingkungan
11)
Keadaan didalam rumah : Rumah Keluarga Ny.
A

dan Tn. S tinggal dirumah sendiri. Rumah yang

Asuhan Keperawatan Keluarga pada Perkembangan Sekolah


Stase Komunitas dan Keluarga Program Profesi Ners VII STIKes Indramayu
Febi Azizul Fikri R.09.01.012 2014

mereka

tempati

merupakan

rumah

permanen

dengan status kepemilikan milik pribadi Tn. S. Luas


rumah

kurang

lebih

m 2.

42

Lantai

rumah

menggunakan keramik. Rumah memiliki ventilasi


tetapi jarang dibuka. Pada ruangan dalam rumah
seperti kamar, dapur, ruang tamu cukup terang
karena jendela jendelanya dibuka setiap hari.
Penerangan di malam hari menggunakan listrik.
Secara umum ventilasi dan pencahayaan di dalam
rumah cukup akibat ventilasi yang dimanfaatkan
secara optimal. Secara umum kebersihan rumah
baik, hanya penataan perabotan rumah yang kurang
teratur terutama untuk bagian dalam rumah dan
dapur.
12)
Keadaan

diluar

rumah

Tidak

memiliki

pekarangan. Kebersihan di depan rumah secara


umum baik. Keluarga memanfaatkan air sumur untuk
sumber air mandi dan mencuci. Keluarga memiliki
kamar

mandi

dengan

saluran

pembuangan

ke

selokan yang mengalir diparit. Keluarga juga telah


memiliki

jamban

jenis

leher

angsa

yang

dipergunakan setiap hari dengan septic tank di ujung


rumah dengan jarak lebih dari 10 m dari sumur gali.
Asuhan Keperawatan Keluarga pada Perkembangan Sekolah
Stase Komunitas dan Keluarga Program Profesi Ners VII STIKes Indramayu
Febi Azizul Fikri R.09.01.012 2014

Kebersihan kamar mandi dan jamban cukup. Dalam


pengelolaan sampah rumah tangga keluarganya
memiliki tempat penampungan berupa tong sampah
terdapat di pekarangan samping rumah dan jika
sudah penuh biasanya di angkut oleh petugas dinas
kebersihan. Secara umum kebersihan rumah cukup.
b. Karakteristik tetangga dan komunitas RW
1) Kebiasaan : setiap bulan biasanya mengadakan
arisan RT dan pengajian setiap seminggu sekali.
2) Aturan/kesepakatan : apabila ada kerabat atau
teman yang menginap harus lapor RT / RW
3) Budaya : Dilingkungan budaya yang mayoritas
adalah jawa.
4) Mobilitas geografis keluarga :Menurut Ny. A selama
ini keluarganya sering mengunjungi sanak saudara.
5) Perkumpulan
keluarga
dan
interaksi
dengan
masyarakat : Menurut Ny. A dalam keluarganya
ataupun

keluarga

suaminya

tidak

terdapat

perkumpulan atau pertemuan-pertemuan khusus dan


biasanya berkumpul hanya di waktu-waktu tertentu
seperti lebaran.
6) System pendukung

keluarga

Saat

ini

dalam

keluarga tidak terdapat anggota keluarga yang sakit,


Kedua anak sebagai penyemangat jika merasa lelah
bekerja. Hubungan satu anggota keluarga dengan

Asuhan Keperawatan Keluarga pada Perkembangan Sekolah


Stase Komunitas dan Keluarga Program Profesi Ners VII STIKes Indramayu
Febi Azizul Fikri R.09.01.012 2014

yang lainnya cukup baik dan sudah terbiasa saling


tolong menolong.
STRUKTUR KELUARGA
a. Pola/cara komunikasi keluarga : Menurut Ny. A dalam

11.

keluarganya berkomunikasi biasa menggunakan bahasa


jawa, dan kedua anaknya juga terbiasa dengan bahasa
jawa.
b. Struktur

kekuatan

keluarga

Dalam

pengambilan

keputusan keluarga Tn. S dan Ny. A selalu memutuskan


secara bersama sama atau musyawarah. Kedua
anaknya

jarang

diikut

sertakan

jika

memang

itu

menyangkut masalah keluarga, karena kedua anaknya


dianggap masih terlalu kecil. Perbedaan perbedaan
pendapat yang ada selalu bisa di atasi jika mereka
bermusyawarah.
c. Struktur peran ( peran masng masing anggota
keluarga ) :Dalam keluarga Ny. A, Tn. S sebagai kepala
keluarga berkewajiban mencari nafkah untuk keluarga,
Ny. A sebagai isteri yang harus menyiapkan semua
keperluan suaminya dan anaknya di rumah. An. D
sebagai seorang anak yang saat ini tugasnya hanya
belajar. Serta An. D sebagai seorang anak yang saat ini
tugasnya hanya belajar.
d. Nilai dan norma keluarga

Sebagai bagian dari

masyarakat jawa dan beragama islam keluarga memiliki


Asuhan Keperawatan Keluarga pada Perkembangan Sekolah
Stase Komunitas dan Keluarga Program Profesi Ners VII STIKes Indramayu
Febi Azizul Fikri R.09.01.012 2014

nilai nilai dan norma yang dianut seperti sopan santun


terhadap orang tua, suami terhadap isteri. Selama ini
dirinya anak dan suaminya jarang berkumpul dan
makan bersama karena Tn. S bekerja sebagai nelayan
dan tidak tentu pulangnya kapan.
12.
FUNGSI KELUARGA
a. Fungsi Afektif : Tn. S dan Ny A, juga kedua anaknya,
belum bisa melakukan peran mereka masing masing
secara sempurna, Tn. S dan Ny. A belum bisa membagi
waktu untuk peran sebagai orang tua anak usia sekolah.
b. Fungsi sosialisasi : Hubungan antara dirinya dengan
suaminya serta anaknya sampai sejauh ini baik serta
kedua anaknya tidak terlalu aktif dan terlihat takut jika
bermain bersama teman temannya.
c. Fungsi perawatan kesehatan
1) Menurut keluarga, masalah kesehatan apa yang
sedang dihadapi keluarga (pengertian, tanda dan
gejala, faktor penyebab, persepsi keluarga terhadap
masalah) : Menurut Ny. A keluarga jarang terkena
sakit yang parah, hanya masalah batuk, flu serta
panas biasa dan kelelahan saja yang biasa dialami
keluarga.
2) Apa yang dilakukan keluarga dalam menghadapi
masalah kesehatan yang sedang dialami : Sejauh ini
keluarga hanya membawa anggota keluarga yang
Asuhan Keperawatan Keluarga pada Perkembangan Sekolah
Stase Komunitas dan Keluarga Program Profesi Ners VII STIKes Indramayu
Febi Azizul Fikri R.09.01.012 2014

sakit ke bidan ataupun puskesmas untuk mengatasi


masalah kesehatan / lelah.
3) Kemana keluarga meminta pertolongan apabila ada
anggota

keluarga

yang

mengalami

masalah

kesehatan : ke tempat praktek bidan dan puskesmas.


4) Tindakan apa yang dilakukan keluarga untuk
mencegah timbulnya masalah kesehatan : Menurut
keluarga makan teratur dan istirahat yang cukup
banyak membantu dalam menjaga kesehatan dan
mencegah penyakit.
d. Fungsi reproduksi
1) Perencanaan jumlah

anak

keluarga

belum

berencana untuk memiliki satu anak lagi


2) Keterangan lain : Saat ini Ny. A tidak menggunakan
alat kontrasepsi.
e. Fungsi ekonomi
Ny. Amengatakan penghasilan dari suaminya sudah
cukup untuk memenuhi kebutuhan sandang, pangan
dan papan keluarga Tn. S dan kebutuhan kedua
anaknya.
13.
STRESS DAN KOPING KELUARGA
a. Stressor jangka pendek : Menurut Ny. A dirinya tidak
tahu dari pihak suaminya apakah sedang mengalami
beban pikiran atau tidak, tetapi dari dirinya yang jadi
stressor adalah takut kalau kalau kedua anaknya salah
pergaulan dan kedua anaknya juga sering mengatakan

Asuhan Keperawatan Keluarga pada Perkembangan Sekolah


Stase Komunitas dan Keluarga Program Profesi Ners VII STIKes Indramayu
Febi Azizul Fikri R.09.01.012 2014

susah mengerjakan tugas sekolah, dan tidak bisa


menyelesaikannya
b. Stessor jangka panjang
Ny. A mengatakan takut jika masalah ini berlarut larut
akan membuat anak mereka merasa tidak disayang
oleh kedua orang tuanya.
c. Respons keluarga terhadap stressor : jika terdapat
masalah selalu diselesaikan dengan diskusi
d. Strategi koping : Untuk menghadapi stressor Ny. A lebih
banyak

bertanya

pada

guru

An.

bagaimana

perkembangan anaknya.
14.
KEADAAAN GIZI KELUARGA
Pemenuhan gizi : biasanya Ny. A selalu memasak sayur dan
lauk pauk serta menyukai makanan yang pedas, dan
ayam goreng kesukaan kedua anaknya.
15.
HARAPAN KELUARGA
a. Terhadap masalah kesehatan
Keluarga berharap anggota keluarga tidak ada yang
sakit dan selalu dalam keadaan sehat.
b. Terhadap petugas kesehatan yang ada :

Dengan

adanya petugas kesehatan yang datang ke rumahnya


keluarga mengharapkan supaya petugas kesehatan bisa
memberikan pengetahuan kepada masyarakat dengan
penyuluhan penyuluhan seperti saat ini diharapkan
dapat membantu dirinya mempersiapkan bagaimana
sebenarnya

untuk

mendidik

anaknya

agar

bisa

bersosialisasi dengan lingkungan.


Asuhan Keperawatan Keluarga pada Perkembangan Sekolah
Stase Komunitas dan Keluarga Program Profesi Ners VII STIKes Indramayu
Febi Azizul Fikri R.09.01.012 2014

B. PEMERIKSAAN FISIK

Pemeriksaa

o
1

n Fisik
KeadaanUm

Nama Anggota Keluarga


Ny. A
An. D

Tn. S

An. D

um

60 kg

55kg

35 kg

20 kg

BB

165 cm

155 cm

135 cm

110 cm

TB
Kepala :
Rambut

Ikal, hitam, dan bersih

Mata

Hidung

Konjungtiva
an anemis,

Lurus,

Lurus,

Lurus, hitam

hitam, halus

hitam, halus

halus dan

dan bersih

dan bersih

bersih

Konjungtiva -

Konjungtiva

sclera an

an anemis,

an anemis,

Konjungtiva

ikterik,

sclera an

sclera an

an anemis,

penglihatan

ikterik,

ikterik,

sclera an

baik

penglihatan

penglihatan

ikterik,

baik

baik

penglihatan

sinusitis (-),
polip (-),

sinusitis (-), sinusitis (-),


polip (-),
polip (-),

baik

penciuman
penciuman

penciuman

baik

baik

baik
Mulut

mulut

sinusitis (polip (-),

mulut

mulut

bersih,

penciuman
bersih,

bersih,

Asuhan Keperawatan Keluarga pada Perkembangan Sekolah


Stase Komunitas dan Keluarga Program Profesi Ners VII STIKes Indramayu
Febi Azizul Fikri R.09.01.012 2014

Telinga

mukosa

mukosa

mukosa

lembab, lidah

lembab, lidah

lembab, lidah

bersih, gigi

bersih, gigi

bersih, gigi

mulut bersih

cukup.

cukup.

cukup.

mukosa

Pendengaran

lembab, lida

baik,

bersih, gigi

serumen (-)

cukup.

- Pendengaran
Pendengaran

baik, serumen

baik,

(-)

baik

serumen (-)

Pendengara
baik,
serumen (-)

Leher
JVP

Tidak

Kelenjar

pembesaran

pembesaran

pembesaran

pembesaran

Tiroid

vena

vena jugularis

vena

vena

jugularis

Tidak

Tidak

ada Tidak

ada Tidak

ada jugularis

ada pembengkaka

pembengkak

an
4

ada Tidak

ad

jugularis

Tidak ada

Tidak

ad

pembengkak

pembengkak

an

an

Dada
Mamae
Tidak

Inspeksi

Tidak

ada Tidak

ada

ada

Tidak
pembengkaka

ad

pembengkak

pembengkak

pembengkak
n,

simetris an,

simetris

Asuhan Keperawatan Keluarga pada Perkembangan Sekolah


Stase Komunitas dan Keluarga Program Profesi Ners VII STIKes Indramayu
Febi Azizul Fikri R.09.01.012 2014

an,

simetris antara kiri dan antara

antara

kiri kanan

dan kanan

Palpasi

Tidak

dan kanan

Tidak

ada Tidak

ada pembengkaka

pembengkak

kiri an,

simetr

antara

ada dan kanan

pembengkak
an

Tidak

an

ad

pembengkak
Saat bernafas Saat bernafas

Paru

Inspeksi

an
Saat bernafas tidak

tidak

tidak

menggunakan

menggunaka

menggunaka

otot

bantuan n

otot

Saat bernafa
n

otot pernafasan.

bantuan
tidak

bantuan

Tidak

ada pernafasan.

pernafasan.

bengkak,

lesi Tidak

menggunaka
ada
n
Tidak

Palpasi

ada (-)

ot

bengkak, lesi
bantuan

bengkak, lesi Tidak

ada (-)
pernafasan.

(-)
Tidak

Perkusi

penimbunan
ada cairan

Tidak

ada

penimbunan
Tidak

penimbunan

Bunyi

cairan

vesikuler,

ad

nafas cairan

bengkak, le
RR Bunyi

nafas
(-)

Bunyi

nafas 18 x/Menit

vesikuler, RR

vesikuler, RR
22 x/Menit
Tidak

Auskultas 20 x/Menit
i

ad

Tidak terdapat

penimbunan
palpitasi, ictus Tidak

Asuhan Keperawatan Keluarga pada Perkembangan Sekolah


Stase Komunitas dan Keluarga Program Profesi Ners VII STIKes Indramayu
Febi Azizul Fikri R.09.01.012 2014

cordis

tidak terdapat

cairan

Tidak
terlihat

palpitasi,

terdapat
ictus

cordis Bunyi

nafa

palpitasi,
Jantung
ictus

Inspeksi

Heart Rate 80 tidak terlihat.

vesikuler, R

x/menit,

24 x/Menit

cordis

tidak terlihat.
capillary refill Heart
Heart

selama
84

Rate

Rate
2 110 x/menit,

x/menit,
detik

capillary refill Tidak

capillary refill
selama

Palpasi

selama

2 Perkusi

detik
Perkusi

jantung

2 terdapat

detik

palpitasi,
ictus

terdengar

Perkusi

pekak.

jantung

jantung

cord

tidak terliha

terdengar
Tekanan
pekak.
Tekanan

terdengar
Heart

Ra

darah 120/80 pekak.

125 x/men

Perkusi

darah

mmHg, bunyi

Tekanan

120/70

jantung S1 di

darah

mmHg,

ics 2 dan S2

110/70

bunyi

di

mmHg,

jantung S1 di

dengan irama

bunyi

ics 2 dan S2

reguler, tidak

jantung S1 di

di

terdapat

ics 2 dan S2

bunyi jantung

di

capillary refi
selama

Auskultasi

detik
ics

Perkusi
jantung
ics

terdengar
dengan

ics

Asuhan Keperawatan Keluarga pada Perkembangan Sekolah


Stase Komunitas dan Keluarga Program Profesi Ners VII STIKes Indramayu
Febi Azizul Fikri R.09.01.012 2014

irama

tambahan

dengan

pekak.

reguler,

seperti

irama

Tekanan

tidak

murmur,

reguler,

darah

terdapat

gallop.

tidak

100/70

terdapat

mmHg,

jantung

bunyi

bunyi

tambahan

jantung

jantung S1

seperti

tambahan

ics 2 dan S

murmur,

seperti

di

gallop.

murmur,

dengan

gallop.

irama

bunyi
-

ics

reguler, tida
terdapat
bunyi
jantung
tambahan
seperti
murmur,
gallop.
5

Abdomen
Simetris,

Inspeksi

Simetris,

Simetris,

Simetris,

warna

warna

normal,

normal,

warna
warna
normal,asites
normal,asites

Asuhan Keperawatan Keluarga pada Perkembangan Sekolah


Stase Komunitas dan Keluarga Program Profesi Ners VII STIKes Indramayu
Febi Azizul Fikri R.09.01.012 2014

(-)

(-)

Palpasi

Tidak ada-

asites (-)

Tidak ada Tidak

ada

nyeri

tekan, nyeri

tekan, nyeri

tekan, Tidak

tidak

ada tidak

ada tidak

ada nyeri

benjolan

asites (-)

benjolan

benjolan

ad

teka

tidak

ad

benjolan

Auskultasi

Bising
-

Bising usus-

usus

Bising usus
(+)

(+)

Perkusi

(+)

Bising

usu

Organ
(+)
pada
-

Organ-

Organ pada
abdomen

pada

abdomen

Organ

pad

normal
abdomen
6
7

normal
-

Genetalia
Eksremitas
atas

normal

abdomen
-

dan
Berfungsi

Berfungsi

Berfungsi

bawah

Berfungsi
dengan baik

normal
-

dengan baik

dengan baik

dengan baik

Inspeksi
-

C. ANALISA DATA
NO
1.

DATA
Ds :
An.

PROBLEM
Ketidakberdayaan

ETIOLOGI
Disfungsi
tugas

Asuhan Keperawatan Keluarga pada Perkembangan Sekolah


Stase Komunitas dan Keluarga Program Profesi Ners VII STIKes Indramayu
Febi Azizul Fikri R.09.01.012 2014

mengatakan

2.

mengerjakantugas

perkembangan

bahwa tidak bisa sekolah.

keluarga pada anak

mengerjakan

usia sekolah.

pekerjaan rumah
yang

diberikan

guru sekolah.
Ny.

mengatakan
tidak

pernah

menemani anak
belajar.

Do :
Ny. A tampak
menyesal

saat

dilakukan
pengkajian.
2

Ds :

Ny. A

Kurang

Ketidakmampuan

pengetahuan

keluarga mengenal

mengatakan

tentang

tugas masalah

tidak tahu apa-

perkembangan

apa saja tugas

keluarga

yang harus

anak usia sekolah

tugas

perkembangan

dengan keluarga

dengan

anak usia sekolah

dipenuhi untuk
Asuhan Keperawatan Keluarga pada Perkembangan Sekolah
Stase Komunitas dan Keluarga Program Profesi Ners VII STIKes Indramayu
Febi Azizul Fikri R.09.01.012 2014

keluarganya.
Do :
Saat

dilakukan

pengkajian
klien

ibu

tampak

bingung

ketika

ditanya

peran

apa

yang

dilakukannya.
D. SKORING MASALAH
1. Ketidakberdayaan

berhubungan

mengerjakan

dengan

disfungsi

tugas
tugas

sekolah

perkembangan

keluarga pada anak usia sekolah.


Hasil
KRITERIA

SKOR

BOBOT

Pembenaran

Skoring
SIFAT MASALAH :
Ancaman

Sifat
2

masalah

ini

1
2/3 x 1 =

termasuk

2/3

mengancam

situasi

kesehatan
kesehatan,

karena

jika dibiarkan terus


menerus anak akan
merasa bahwa dia
Asuhan Keperawatan Keluarga pada Perkembangan Sekolah
Stase Komunitas dan Keluarga Program Profesi Ners VII STIKes Indramayu
Febi Azizul Fikri R.09.01.012 2014

gagal

dan

tidak

seperti

sebayanya
Karena orang tua

KEMUNGKINAN
MASALAH

DAPAT
2

sangat

menyesal

dengan

perbuatan

DIUBAH :
Dengan Mudah
2/2 x 2 = 2

mereka

POTENSIAL
MASALAH

teman

Karena orang tua


DAPAT
3

disini

seharusnya

lebih

banyak

DICEGAH :
Tinggi
3/3 x 1 = 1

berinteraksi
dengan anak

MENONJOLNYA
MASALAH :
Ada masalah, tapi

Masalh
1

perlu

memang
ditangani.

1/2 x1 =

tapi sifat masalah

1/2

ini tidak gawat, dan

tidak perlu segera


ditangani
bisa

diselesaikan

secara bertahap.

Asuhan Keperawatan Keluarga pada Perkembangan Sekolah


Stase Komunitas dan Keluarga Program Profesi Ners VII STIKes Indramayu
Febi Azizul Fikri R.09.01.012 2014

Total Nilai
2. Kurang pengetahuan

2/3 + 2+1+1/2 = 4,1


tentang tugas perkembangan

keluarga dengan anak usia sekolah b.d ketidakmampuan


keluarga mengenal masalah tugas perkembangan keluarga
dengan anak usia sekolah.
Hasil
KRITERIA

SKOR

BOBOT

Pembenaran

Skoring
SIFAT MASALAH :
Ancaman

Sifat
2

masalah

ini

1
2/3 x 1 =

termasuk

situasi

2/3

mengancam

kesehatan
O

kesehatan,

karena

jika dibiarkan terus


menerus
perkembangan
keluarga
KEMUNGKINAN

terhambat.
Latar
belakang

MASALAH

pendidikan

DAPAT
2

Tn.

DIUBAH :
Dengan Mudah
o

akan

2/2 x 2 = 2

dan

Ny. A adalah

SD,

sehingga

Asuhan Keperawatan Keluarga pada Perkembangan Sekolah


Stase Komunitas dan Keluarga Program Profesi Ners VII STIKes Indramayu
Febi Azizul Fikri R.09.01.012 2014

memudahkan
untuk

menerima

informasi

dan

penjelasan.
Karena Tn A dan

POTENSIAL
1
MASALAH

DAPAT

3/3 x 1 = 1

Ny.

sering

3
DICEGAH :
Tinggi

mengunjungi orang

tua

dan

yang

keluarga
sudah

berpengalaman
memiliki
sehingga

anak
keluarga

dapat bertanya apa


yang
MENONJOLNYA
MASALAH :
Ada masalah, tapi

1
1

seharusnya

dilakukan.
Masalah memang

1 /2 x 1 =

perlu ditangani.

1/2

tapi sifat masalah

tidak perlu segera


ini tidak gawat, dan
ditangani
o

bisa diselesaikan
secara bertahap.

Asuhan Keperawatan Keluarga pada Perkembangan Sekolah


Stase Komunitas dan Keluarga Program Profesi Ners VII STIKes Indramayu
Febi Azizul Fikri R.09.01.012 2014

Total Nilai

2/3 + 2+1+1/2 = 4,1

E. DIAGNOSA KEPERAWATAN KELUARGA PRIORITAS


Dx 1 :Kurang pengetahuan tentang tugas perkembangan
keluarga Tn. S dengan anak usia sekolah b.d ketidakmampuan
keluarga mengenal masalah tugas perkembangan keluarga
dengan anak usia sekolah.
RENCANA TINDAKAN
N
o
1

Dx
keperawatan

Tujuan dan

Kurang

kriteria hasil
Keluarga

pengetahuan

memahami

Intervensi Keperawatan
Tindakan
Rasional
keperawatan
a. Kaji
tingkat a. untuk
pengetahuan

mengetahui

keluarga

sampai dimana

perkembangan

tentang tugas

pengetahuan

n keluarga Tn. keluarga anak

perkembanga

keluarga dalam

menjalankan

tentang tugas tentang


perkembanga

dengan usia

anak
sekolah

tugas

sekolah

usia dengan kriteria

b.d hasil :
keluarga
ketidakmamp
mengetahui
uan keluarga
tugas
mengenal

keluarga

dengan anak
usia sekolah
b. Jelaskan

perannya
masing-masing.
b. agar

keluarga

tentang tugas
lebih
perkembanga
mengetahui

Asuhan Keperawatan Keluarga pada Perkembangan Sekolah


Stase Komunitas dan Keluarga Program Profesi Ners VII STIKes Indramayu
Febi Azizul Fikri R.09.01.012 2014

masalah tugas perkembangan

perkembanga

dengan anak

perkembangann

usia sekolah

ya

pada

keluarga sekolah.

dengan

anak

usia

keluarga

tentang

masing

usia sekolah.
Ds :
An.
D
mengatakan
bahwa

tidak

bisa
mengerjakan
pekerjaan
rumah

yang

diberikan guru
sekolah.
Ny.

mengatakan
tidak

pernah

menemani
anak belajar
Do :
Ny. A tampak
menyesal saat
dilakukan
Asuhan Keperawatan Keluarga pada Perkembangan Sekolah
Stase Komunitas dan Keluarga Program Profesi Ners VII STIKes Indramayu
Febi Azizul Fikri R.09.01.012 2014

tugas

masing-

pengkajian

Dx 2 :Ketidakberdayaan An C mengerjakan tugas sekolah pada


keluarga Tn A denagn tahap perkembangn keluarga usia
sekolaha b.d disfungsi tugas perkembangan keluarga pada anak
usia sekolah.

RENCANA TINDAKAN
N

Dx

keperawatan

Ketidakberday

kriteria hasil
Perilaku

aan

kesehatan

penyebab

dapat

mengerjakan

ancaman

terjadinya

menetapkan

Tujuan dan

tugas sekolah berkurang


b.d

Intervensi Keperawatan
Tindakan
Rasional
keperawatan
a. Kaji
apa a. Agar

masalah.
b. diskusikan

kurangya dengan kriteria

perawat

intervensi yang
tepat

atas

kepada
interaksi

hasil :
Anak

bisa

masalah
keluarga apa b. menggali

lebih

interpersonal
mengerjakan

yang menjadi

dalam

tugas sekolah.
Orang tua ada

kendala

permasalahan

ditandai
dengan

utama
Ds :
An.D

waktu

yang

untuk
dirasakan

menemani
mengatakan

keluarga
anak belajar.

c. Membantu

Asuhan Keperawatan Keluarga pada Perkembangan Sekolah


Stase Komunitas dan Keluarga Program Profesi Ners VII STIKes Indramayu
Febi Azizul Fikri R.09.01.012 2014

bahwa

tidak

bisa
mengerjakan

hingga

mengatasi

permasalaha

masalah

n muncul
c. bantu

keluarga

pekerjaan
keluarga
rumah

yang
dengan

diberikan guru
mendiskusian
sekolah.
Ny.A

kepada

mengatakan

keluarga cara

tidak

cara untuk

pernah

menemani

memanajeme

anak belajar
Do :
Ny.A tampak

n waktu agar

menyesal saat

akan

dilakukan

perhatian

pengkajian

tercukupi

kebutuhan

F. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI


No
Implementasi
Dx
1

a. Kaji

tingkat

Evaluasi

pengetahuan S :

keluarga dan tentang tugas

Keluarga mengatakan belum

perkembangan

keluarga

mengetahui kalau ada tugas

dengan tingkat usia sekolah

keluarga untuk anak usia

Asuhan Keperawatan Keluarga pada Perkembangan Sekolah


Stase Komunitas dan Keluarga Program Profesi Ners VII STIKes Indramayu
Febi Azizul Fikri R.09.01.012 2014

b. Diskusikan dengan keluarga

tentang

tugas

perkembangan keluarga
c. Minta

sekolah

keluarga

menjelaskan
informasi

untuk

Pengetahuan

keluarga

tentang tugas keluarga tidak

kembali
yang

Keluarga tampak serius

ada.

telah

disampaikan

Merencanakan

untuk

mendiskusikan

tentang

tugas

perkembangan

keluarga

Keluarga

mengatakan

bahwa selama ini banyak


sekali tugas keluarga yang
belum terpenuhi
O: Keluarga tampak antusias
A: Pengetahuan keluarga tentang
tugas perkembangan keluarga
meningkat
P: Rencanakan

pertemuan

berikutnya untuk evaluasi


A: Masalah teratasi
Keluarga mampu mengulangi
informasi

yang

telah

Asuhan Keperawatan Keluarga pada Perkembangan Sekolah


Stase Komunitas dan Keluarga Program Profesi Ners VII STIKes Indramayu
Febi Azizul Fikri R.09.01.012 2014

disampaikan

oleh

perawat

pada pertemuan sebelumnya,


dan

berencana

untuk

konsultasi dengan baik dengan


perawat

maupun

keluarga

untuk menjalankan tugasnya.


Pengetahuan keluarga tentang
tugas perkembangan keluarga
meningkat
2

a. Kaji

apa

P : Intervensi dipertahankan
penyebab S : Keluarga mengatakan hal

terjadinya masalah
b. Mengajarkan
memanajemen waktu
c. Dampingi

keluarga

itu

terjadi

karena

keluarga

cara tidak mampu untuk membagi


waktu, dan tidak memikirkan
saat hal itu bisa menjadi berbahaya

mendampingi anak belajar


O: O : Keluarga tampak menyesal,
dirumah

Ny. A menangis
A: Keluarga mengambil keputusan
untuk berubah
P: kontrak untuk mendiskusikan
kepada
cara

keluarga,
untuk

bagaimana

memanajemen

waktu
Asuhan Keperawatan Keluarga pada Perkembangan Sekolah
Stase Komunitas dan Keluarga Program Profesi Ners VII STIKes Indramayu
Febi Azizul Fikri R.09.01.012 2014

:Keluarga

terbantu,
gambaran

Ny.

dan

merasa

mendapatkan

untuk

mengatasi

masalah
Keluarga antusias
keluarga akan melakukan cara
untuk memanjemen waktu
P: evaluasi
S: merasa senang karena bisa
membatu

anak

mengerjakan

tugas sekolah
Tampak puas
keluarga
mendampingi

akan
anak

selalu
belajar

dirumah
hentikan tindakan

Asuhan Keperawatan Keluarga pada Perkembangan Sekolah


Stase Komunitas dan Keluarga Program Profesi Ners VII STIKes Indramayu
Febi Azizul Fikri R.09.01.012 2014

BAB IV
PENUTUP

Asuhan Keperawatan Keluarga pada Perkembangan Sekolah


Stase Komunitas dan Keluarga Program Profesi Ners VII STIKes Indramayu
Febi Azizul Fikri R.09.01.012 2014

A. Kesimpulan
Keluarga merupakan suatu perkumpulan orang yang
terdiri dari suami, istri dan anak-anaknya baik anak kandung
maupun

adopsi,

Keluarga

juga

merupakan

perkembangan anak untuk dapat berkembang dengan

pusat
baik

atau tidak, keluarga yang baik dapat mendukung anak dapat


berkembangan baik pula.
Keluarga
sekolah

dengan

mempunyai

tahap

perkembangan

tugas

perkembangan,

anak

usia

yaitu

mensosialisasikan anak untuk dapat meningkatkan prestasi


sekolahnya, meningkatkan kominikasi terbuka agar anak mau
bercerita tentang pengalaman yang dialaminya, selain itu
orang tua juga harus bisa melepaskan anak-anaknya utuk bisa
bergaul dan bermain dengan teman sebayanya.
Pada tahap ini anak sering sekali tidak berada dirumah
mereka lebih senang untuk bermain dengan teman-temannya,
sehingga

orang

tua

berpisah

dengan

anaknya

untuk

sementara waktu.
Penerapan proses keperawan keluarga memerlukan
keterampilan

yang

baik

dalam

berkomunikasi,

skill

keperawatan dan pemilihan pertanyaan yang tepat sehingga


proses keperawatan dapat diterapkan dengan baik.
Asuhan Keperawatan Keluarga pada Perkembangan Sekolah
Stase Komunitas dan Keluarga Program Profesi Ners VII STIKes Indramayu
Febi Azizul Fikri R.09.01.012 2014

B. Saran
1. Dalam melakukan pengkajian diharapkan mahasiswa dapat
menyimpulkan apakah keluarga sudah mampu memenuhi
tugas perkembangan anak usia sekolah atau belum.
2. Mahasiswa adalah seoarang calon perawat yang salah satu
kliennya adalah keluarga, maka diharapkan mahasiswa
dalam memberikan asuhan keperawatan tidak melangkahi
profesionalitas berkerja dan selalu menghormati privasi
yang klien miliki
3. Dalam melakukan pengkajian, perawat harus membina
trust terlebih dahulu untuk melakukan rencana asuhan
keperawatan.

Asuhan Keperawatan Keluarga pada Perkembangan Sekolah


Stase Komunitas dan Keluarga Program Profesi Ners VII STIKes Indramayu
Febi Azizul Fikri R.09.01.012 2014

Vous aimerez peut-être aussi