Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keperawatan keluarga merupakan salah satu teknik yang
dilakukan perawat untuk mengetahui keadaan keluarga tersebut
baik yang sehat maupun sakit yang berada dalam satu rumah.
Keluarga adalah sekumpulan orang yang berikatan dengan tali
perkawinan yang terdiri dari ayah, ibu, dan anak anaknya baik
anak kandung maupun adopsi.
Keluarga mempunyai fungsi untuk memenuhi kebutuhan
sehari hari secara Bio Psiko Sosio kultur spritual dan juga
memenuhi fungsi reproduksi untuk menuruskan kelangsungan
menambah SDM.
Anak merupakan bagian atau anggota keluarga, sering
dikatakan sebagai potret atau gambar dari orang tuanya saat
masih kecil. Namun tidaklah demikian, karena anak merupakan
individu tersendiri yang tumbuh dan berkembang secara unik
dan tidak dapat diulang setelah usianya bertambah.
Menurut UU No. 4 tahun 1979 tentang kesejahteraan anak,
yang dimaksud anak adalah seseorang yang belum mencapai
umur 21 tahun dan belum pernah kawin (menikah). Saat ini yang
disebut anak bukan lagi yang berumur 21 tahun, tetapi berumur
anak
masih
dikelompokkan
lagi
salah
satunya
adalah
Keluarga
dengan
tahap
apakah
tempat
keluarga
yang
ditempati
B. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
Secara umum makalah ini dibuat untuk mempelajari lebih
dalam tentang asuhan keperawatan keluarga terhadap anak usia
sekolah.
Disamping
itu,
penulisan
juga
bertujuan
untuk
BAB II
TINJAUAN TEORITIS MODEL KEPERAWATAN
A. Konsep Keluarga
1. Definisi Keluarga
Menurut Bailon dan Maglaya (1989), keluarga adalah
dua atau lebih dari individu yang tergabung karena
hubungan
darah,
hubungan
perkawinan
atau
Fiedman
(1998),
keluarga
merupakan
bersama
dengan
anak-anak
yang
masih
bergantung padanya.
d. Nuclear Dyatd.
Keluarga yang terdiri dari sepasang suami istri tanpa
anak, tinggal dalam satu rumah yang sama.
e. Recontituened atau Blended Family
Keluarga yang terbentuk dari perkawinan pasangan dan
masing-masing membawa anak dari hasil perkawinan
terdahulu.
f. Tree Generation Family
Keluarga yang terdiri dari tiga generasi yaitu kakek,
nenek, bapak,ibu, anak dalam satu rumah.
g. Single Adult Living Alone
Keluarga yang terdiri dari seorang dewasa yang hidup
dalam rumahnya.
h. Midle Age Atau Ederly Coople
Keluarga yang terdiri dari sepasang suami istri usia
pertengahan.
4. Fungsi Keluarga
Fungsi keluarga menurut Friedman adalah:
a. Fungsi afektif
Fungsi afektif yaitu fungsi yang berhubungan dengan
fungsi internal keluarga yang merupakan dasar keluarga.
Fungsi afektif berguna untuk pemenuhan kebutuhan
psikososial.
Anggota
keluarga
mengembangkan
sosial
yaitu
proses
perkembangan
dan
Selanjutnya
individu
maupun
keluarga
yaitu
keluarga
Perawatan
menyediakan
makanan,
Kesehatan
pakaian,
perlindungan
dan
kesehatan
yang
mempengaruhi
status
kesehatan
jaringan
persaudaraan
secara
harmonis
3) Keluarga berencana (keputusan tentang kedudukan
sebagai orang tua)
b. Tahap II : keluarga sedang mengasuh anak
Asuhan Keperawatan Keluarga pada Perkembangan Sekolah
Stase Komunitas dan Keluarga Program Profesi Ners VII STIKes Indramayu
Febi Azizul Fikri R.09.01.012 2014
Tugas-tugas perkembangan :
1) Membentuk keluarga muda sebagai sebuah unit yang
mantap
(mengintegrasikan
bayi
baru
ke
dalam
perkembangan
yang
keluarga)
2) Rekonsiliasi
tugas-tugas
hubungan
perkawinan
yang
memuaskan
4) Memperluas persahabatan dengan keluarga besar
dengan menambahkan peran-peran orangtua dan
kakek dan nenek.
c. Tahap III : Keluarga dengan anak usia prasekolah
Tugas-tugas perkembangannya :
1) Memenuhi
kebutuhan
anggota
keluarga
seperti
hubungan
yang
sehat
dalam
anak-anak,
termasuk
hubungan
perkawinan
yang
memuaskan
3) Memenuhi
kebutuhan
kesehatan
fisik
anggota
keluarga.
e. Tahap V : keluarga dengan anak remaja
Tugas-tugas perkembangannya :
1) Menyeimbangkan kebebasan dengan tanggung jawab
ketika remaja menjadi dewasa dan semakin mandiri
2) Memfokuskan kembali hubungan perkawinan
3) Berkomunikasi secara terbuka antara orang tua dan
anak-anak.
f. Tahap VI : Keluarga yang melepaskan anak usia dewasa
muda
Tugas-tugas perkembangannya :
1) Mempertahankan siklus keluarga dengan memasukan
anggota keluarga baru
perkawinan anak-anak.
Asuhan Keperawatan Keluarga pada Perkembangan Sekolah
Stase Komunitas dan Keluarga Program Profesi Ners VII STIKes Indramayu
Febi Azizul Fikri R.09.01.012 2014
2) Melanjutkan
untuk
memperbaharui
dan
lingkungan
yang
meningkatkan
kesehatan
2) Mempertahankan
hubungan-hubungan
yang
pengaturan
hidup
yang
memuaskan
2) Menyesuaikan terhadap pendapatan yang menurun.
3) Mempertahankan hubungan perkawinan
4) Menyesuaikan diri terhadap kehilangan pasangan.
5) Mempertahankan ikatan keluarga antargenerasi
6) Meneruskan untuk memahami eksistensi mereka
(penelahaan dan integrasi hidup).
Asuhan Keperawatan Keluarga pada Perkembangan Sekolah
Stase Komunitas dan Keluarga Program Profesi Ners VII STIKes Indramayu
Febi Azizul Fikri R.09.01.012 2014
suasana
kesehatan
di
rumah
dan
yang
perkembangan
dan
menunjukkan
hubungan
timbal
lembaga-lembaga
pemanfaatan
balik
antara
Kesehatan
dengan
baik
yang
fasilitas-
jumlah
anggota
maksimum
dan
hubungan
tahun-tahun
mempunyai
keinginan
yang
dan
sibuk.
Kini
anak-anak
kegiatan-kegiatan
masing-
generasi
berikutnya
(tugas
perkembangan
sense
of
industrykapasitas
untuk
pisah
dengan
atau
lebih
sederhana
keluarga,
tapi
ada
juga
kekuatan-
mempengaruhi
keluarga
keluarga
kelas
pencapaian
dan
produktivitas,
dan
lanjutan,
membutuhkan
energi
yang
sangat
sekolah,
termasuk
epilepsi,
serebral
melakukan
dari
koping
cacat
sehingga
tersebut
pada
pengaruh
yang
keluarga
dapat
diminimalkan.
Bagi
anak-anak
dengan
masalah
tingkah
laku,
komunitas
harus
mengupayakan
dan
Tugas-Tugas
Perkembangan
Keluarga
Tugas-Tugas Perkembangan
Keluarga
Mensosialisasikan
anak-
prestasi
sekolah
mengembangkan
dengan
2.
teman
dan
hubungan
sebaya
yang
sehat.
Mempertahankan hubungan
fisik
anggota
keluarga.
Sumber : Carter & McGoldrick (1988), Duvall & Miller
(1985)
dianggap
penyesuaian
diri
penting
pada
untuk
kehidupan
keberhasilan
dewasa
dan
yang
laki
pembentukan
laki
cenderung
jaringan
gemuk.
lemak
Pada
lebih
usia
ini,
cepat
Freud,
perkembangan
psikososialnya
temperamental
yang
dialami
sebelumnya
situasi
yang
baru.
Pada
usia
ini,
sifat
akhir
dikategorikan
kanak-kanak,
oleh
Kohlberg
perkembangan
berada
moralnya
dalam
tahap
dari
pembicaraan,
berbagai
dan
pelajaran
media.
di
sekolah,
Kesalahan
bacaan,
pengucapan
h. Perkembangan Sosial
Akhir
masa
berkelompok,
terhadap
kanak-kanak
yang
aktivitas
ditandai
sering
disebut
dengan
teman-teman
adanya
dan
usia
minat
meningkatnya
gerak-gerik
Kecenderungan pada
sesuai
usia
dengan
ini, anak
peran
seksnya.
mengembangkan
berfungsi
sebagai
standar
perilaku
umum
yang
diinternalisasi.
4.Bermain
Bermain dianggap sangat penting untuk perkembangan
fisik
dan
fisiologis
karena
selama
bermain
anak
untuk
menikmati
keanggotaan
penyakit
palsu
atau
khayal
untuk
keterampilan
yang
penting
untuk
tidak
meninggalkan
bekas
fisik,
anak
mulai
membandingkan
saat
apapun.
memandangnya
menarik
sering
dilakukan
Orang
sebagai
sehingga
anak
oleh
anak-anak
yang
lebih
dewasa
perilaku
yang
kurang
menafsirkan
sebagai
2) Bahaya Psikologis
a. Bahaya dalam berbicara
Ada empat bahaya dalam berbicara yang umum
terdapat pada anak usia sekolah: kosakata yang
kurang dari rata-rata menghambat tugas-tugas di
sekolah dan menghambat komunikasi dengan orang
lain, kesalahan dalam berbicara, seperti salah ucap
dan kesalahan tata bahasa, cacat dalam bicara
seperti gagap atau pilar,
mudah
pembicaraan
merasa
bahwa
yang
bersifat
ia
berbeda
egosentris,
dan
yang
cemburu
masih
sangat
kuat
sehingga
kurang
diri
yang
ideal
dalam
konsepnya
memperlakukan
berbobot
emosi
orang
maka
lain.
itu
dengan
Tidak
anak.
Menganggap dukungan teman terhadap perilaku
berhasil
mengembangkan
suara
hati
menjadi kebiasaan.
Tidak sabar terhadap perbuatan orang lain yang
salah.
f. Bahaya yang menyangkut minat
Ada dua bahaya yang umum dihubungkan dengan
minat masa kanak-kanak: pertama, tidak berminat
pada hal-hal yang dianggap penting oleh temanteman sebaya, dan kedua, mengembangkan sikap
yang kurang baik terhadap minat yang dapat bernilai
bagi dirinya, seperti kesehatan atau sekolah.
g. Bahaya dalam penggolongan peran seks
Ada dua bahaya yang umum dalam penggolongan
peran seks: kegagalan untuk mempelajari organ
seks, dan ketidakmampuan untuk melakukan peran
seks yang disetujui. Bahaya yang pertama cenderung
berkembang bila anak dibesarkan oleh keluarga
ketika orang tuanya melakukan peran seks yang
berbeda dengan orang tua teman-temannya. Bahaya
Asuhan Keperawatan Keluarga pada Perkembangan Sekolah
Stase Komunitas dan Keluarga Program Profesi Ners VII STIKes Indramayu
Febi Azizul Fikri R.09.01.012 2014
laki-laki
diharapkan
melakukan
peran-peran
tradisional.
h. Bahaya dalam perkembangan kepribadian
Ada dua bahaya yang serius dalam perkembangan
kepribadian periode ini. Pertama, perkembangan
konsep
diri
penolakan
yang
diri,
dan
buruk
yang
kedua,
mengakibatkan
egosentrisme
yang
keluarga
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA Tn.S
DAN Ny.A DENGAN PERKEMBANGAN ANAK
USIA SEKOLAH
Asuhan Keperawatan Keluarga pada Perkembangan Sekolah
Stase Komunitas dan Keluarga Program Profesi Ners VII STIKes Indramayu
Febi Azizul Fikri R.09.01.012 2014
A. PENGKAJIAN
1. INDENTITAS UMUM KELUARGA
a. INDENTITAS KEPALA KELUARGA
Nama
: Tn. S
Umur
: 32 tahun
Agama
: Islam
Suku
Pendidikan
Perkerjaan
Alamat
:
:
:
:
Jawa
SD
Nelayan
RT/RW. 01/02 Desa Pabean Udik Kec/Kab.
Indramayu
2. KOMPOSISI KELUARGA
N
o
1
Nama
Tn. S
L/P
Umu
Hub.
Perkerja
Pendidik
an
Nelayan
an
32
Klg
suam
IRT
SD
SD
Ny. A
29
i
Istri
An. D
10
Anak
Pelajar
SD
An. D
Anak
Pelajar
TK
3. GENOGRAM
Keterangan Gambar :
= Laki laki
Cerai / Pisah
=Perempuan
= Menikah
= Garis Keturunan
= meninggal
= tinggal serumah
= Klien
4. TYPE KELUARGA
Jenis Type Keluarga : keluarga Nuclear Family
Masalah Yang terjadi dengan type tersebut : keluarga saat
ini belum bisa sepenuhnya mengajarkan anak bagaimana
cara bersosialisai dengan lingkungan dan membantu anak
menyelesaikan tugas sekolahnya
5. SUKU BANGSA
a. Asal Suku Bangsa : Tn. S dan Ny. A sama-sama berasal
dari suku jawa. Mereka bisa menerima kebiasaan
mereka satu sama lain dan mempunyai kebiasaan yang
hampir sama jadi tidak ada perbedaan yang terlalu
mencolok untuk memicu perselisihan.
b. Budaya Yang berhubungan dengan Kesehatan
KEPERCAYAAN
YANG
MEMEPENGARUHI
KESEHATAN
Agama Tn. S dan Ny. A adalah Islam, Tn. S dan Ny. A selalu
berusaha untuk memenuhi shalat 5 waktu dan mereka
selalu berjamaah di rumah dengan anak mereka An. D,
yang sebelumnya sudah di masukkan ke TPA untuk belajar
agama, seperti sholat dan baca tulis Al-Quran, kecuali jika
Tn. S sedang kerja, mereka melakukan shalat sendiri
sendiri.
7. STATUS SOSIAL EKONOMI KELUARGA
a. Anggota yang keluarga yang mencari nafkah : Tn. S
b. Penghasilan : Rp. 1.000.000,00 Rp 3.000.000,00 /
bulan
c. Upaya lain : tidak ada
d. Harta benda yang dimiliki ( perabotan transportasi,
dll ) : motor 1 buah.
e. Kebutuhan yang dikeluarkan tiap bulan : kebutuhan
setiap bulannya sekitar 1 juta, sudah termasuk untuk
kebutuhan makan sehari hari, dan kebutuhan kedua
anaknya.
8. AKTIVITAS REKREASI KELUARGA
Keluarga kadang kadang berekreasi setahun sekali jika
keluarga kumpul. Dengan mengunjungi tempat tempat
wisata.
9. RIWAYAT DAN TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA
perkembangan
keluarga
dengan
anak
usia
sekolah.
b. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
dan kendalanya : Saat ini keluarga Tn. S dan Ny. A
sebagai keluarga yang memiliki dua anak yang masih
sekolah belum tahu bagaimana cara yang tepat dalam
mengajarkan anak bergaul, karena Ny. A selalu khawatir
jika anaknya ingin bermain diluar rumah, dan Ny. A serta
Tn.
S,
juga
jarang
sekali
memiliki
waktu
untuk
tidak
pernah
masing
masing
anggota
keluarga
Imunisa
si
N
Nam
Umu
Keadaan
kesehatan
( Bcg/po
BB
lio
/
DPT/HB/
Tn. S
60k
32
Tn.
campak
lengkap
Masala
Tindakan
h
yang telah
keseha
dilakukan
tan
mengatakan
bahwa
Berobat
Kebidan /
biasanya
Puskesmas
berkerja
sebagai nelayan.
2
Ny. A
55
kg
29
Ny.
kadang
merasa
sangat
Lengkap
Berobat
Kebidan /
Puskesmas
membereskan
pekerjaan
rumah.
Asuhan Keperawatan Keluarga pada Perkembangan Sekolah
Stase Komunitas dan Keluarga Program Profesi Ners VII STIKes Indramayu
Febi Azizul Fikri R.09.01.012 2014
An. D
35k
10
Ny.
Lengkap
mengatatakan
anaknya
sakit,
Berobat
Kebidan /
jarang
Puskesmas
kalaupun
sakit
hanya
seperti
batuk,
An. D
20
kg
tidak sering
Ny.
mengatatakan
anaknya
sakit,
jarang
Lengkap
Berobat
Kebidan /
Puskesmas
kalaupun
sakit
hanya
seperti
batuk,
mereka
tempati
merupakan
rumah
permanen
kurang
lebih
m 2.
42
Lantai
rumah
diluar
rumah
Tidak
memiliki
mandi
dengan
saluran
pembuangan
ke
jamban
jenis
leher
angsa
yang
keluarga
suaminya
tidak
terdapat
keluarga
Saat
ini
dalam
11.
kekuatan
keluarga
Dalam
pengambilan
jarang
diikut
sertakan
jika
memang
itu
keluarga
yang
mengalami
masalah
anak
keluarga
belum
bertanya
pada
guru
An.
bagaimana
perkembangan anaknya.
14.
KEADAAAN GIZI KELUARGA
Pemenuhan gizi : biasanya Ny. A selalu memasak sayur dan
lauk pauk serta menyukai makanan yang pedas, dan
ayam goreng kesukaan kedua anaknya.
15.
HARAPAN KELUARGA
a. Terhadap masalah kesehatan
Keluarga berharap anggota keluarga tidak ada yang
sakit dan selalu dalam keadaan sehat.
b. Terhadap petugas kesehatan yang ada :
Dengan
untuk
mendidik
anaknya
agar
bisa
B. PEMERIKSAAN FISIK
Pemeriksaa
o
1
n Fisik
KeadaanUm
Tn. S
An. D
um
60 kg
55kg
35 kg
20 kg
BB
165 cm
155 cm
135 cm
110 cm
TB
Kepala :
Rambut
Mata
Hidung
Konjungtiva
an anemis,
Lurus,
Lurus,
Lurus, hitam
hitam, halus
hitam, halus
halus dan
dan bersih
dan bersih
bersih
Konjungtiva -
Konjungtiva
sclera an
an anemis,
an anemis,
Konjungtiva
ikterik,
sclera an
sclera an
an anemis,
penglihatan
ikterik,
ikterik,
sclera an
baik
penglihatan
penglihatan
ikterik,
baik
baik
penglihatan
sinusitis (-),
polip (-),
baik
penciuman
penciuman
penciuman
baik
baik
baik
Mulut
mulut
mulut
mulut
bersih,
penciuman
bersih,
bersih,
Telinga
mukosa
mukosa
mukosa
lembab, lidah
lembab, lidah
lembab, lidah
bersih, gigi
bersih, gigi
bersih, gigi
mulut bersih
cukup.
cukup.
cukup.
mukosa
Pendengaran
lembab, lida
baik,
bersih, gigi
serumen (-)
cukup.
- Pendengaran
Pendengaran
baik, serumen
baik,
(-)
baik
serumen (-)
Pendengara
baik,
serumen (-)
Leher
JVP
Tidak
Kelenjar
pembesaran
pembesaran
pembesaran
pembesaran
Tiroid
vena
vena jugularis
vena
vena
jugularis
Tidak
Tidak
ada Tidak
ada Tidak
ada jugularis
ada pembengkaka
pembengkak
an
4
ada Tidak
ad
jugularis
Tidak ada
Tidak
ad
pembengkak
pembengkak
an
an
Dada
Mamae
Tidak
Inspeksi
Tidak
ada Tidak
ada
ada
Tidak
pembengkaka
ad
pembengkak
pembengkak
pembengkak
n,
simetris an,
simetris
an,
antara
kiri kanan
dan kanan
Palpasi
Tidak
dan kanan
Tidak
ada Tidak
ada pembengkaka
pembengkak
kiri an,
simetr
antara
pembengkak
an
Tidak
an
ad
pembengkak
Saat bernafas Saat bernafas
Paru
Inspeksi
an
Saat bernafas tidak
tidak
tidak
menggunakan
menggunaka
menggunaka
otot
bantuan n
otot
Saat bernafa
n
otot pernafasan.
bantuan
tidak
bantuan
Tidak
ada pernafasan.
pernafasan.
bengkak,
lesi Tidak
menggunaka
ada
n
Tidak
Palpasi
ada (-)
ot
bengkak, lesi
bantuan
ada (-)
pernafasan.
(-)
Tidak
Perkusi
penimbunan
ada cairan
Tidak
ada
penimbunan
Tidak
penimbunan
Bunyi
cairan
vesikuler,
ad
nafas cairan
bengkak, le
RR Bunyi
nafas
(-)
Bunyi
nafas 18 x/Menit
vesikuler, RR
vesikuler, RR
22 x/Menit
Tidak
Auskultas 20 x/Menit
i
ad
Tidak terdapat
penimbunan
palpitasi, ictus Tidak
cordis
tidak terdapat
cairan
Tidak
terlihat
palpitasi,
terdapat
ictus
cordis Bunyi
nafa
palpitasi,
Jantung
ictus
Inspeksi
vesikuler, R
x/menit,
24 x/Menit
cordis
tidak terlihat.
capillary refill Heart
Heart
selama
84
Rate
Rate
2 110 x/menit,
x/menit,
detik
capillary refill
selama
Palpasi
selama
2 Perkusi
detik
Perkusi
jantung
2 terdapat
detik
palpitasi,
ictus
terdengar
Perkusi
pekak.
jantung
jantung
cord
tidak terliha
terdengar
Tekanan
pekak.
Tekanan
terdengar
Heart
Ra
125 x/men
Perkusi
darah
mmHg, bunyi
Tekanan
120/70
jantung S1 di
darah
mmHg,
ics 2 dan S2
110/70
bunyi
di
mmHg,
jantung S1 di
dengan irama
bunyi
ics 2 dan S2
reguler, tidak
jantung S1 di
di
terdapat
ics 2 dan S2
bunyi jantung
di
capillary refi
selama
Auskultasi
detik
ics
Perkusi
jantung
ics
terdengar
dengan
ics
irama
tambahan
dengan
pekak.
reguler,
seperti
irama
Tekanan
tidak
murmur,
reguler,
darah
terdapat
gallop.
tidak
100/70
terdapat
mmHg,
jantung
bunyi
bunyi
tambahan
jantung
jantung S1
seperti
tambahan
ics 2 dan S
murmur,
seperti
di
gallop.
murmur,
dengan
gallop.
irama
bunyi
-
ics
reguler, tida
terdapat
bunyi
jantung
tambahan
seperti
murmur,
gallop.
5
Abdomen
Simetris,
Inspeksi
Simetris,
Simetris,
Simetris,
warna
warna
normal,
normal,
warna
warna
normal,asites
normal,asites
(-)
(-)
Palpasi
Tidak ada-
asites (-)
ada
nyeri
tekan, nyeri
tekan, nyeri
tekan, Tidak
tidak
ada tidak
ada tidak
ada nyeri
benjolan
asites (-)
benjolan
benjolan
ad
teka
tidak
ad
benjolan
Auskultasi
Bising
-
Bising usus-
usus
Bising usus
(+)
(+)
Perkusi
(+)
Bising
usu
Organ
(+)
pada
-
Organ-
Organ pada
abdomen
pada
abdomen
Organ
pad
normal
abdomen
6
7
normal
-
Genetalia
Eksremitas
atas
normal
abdomen
-
dan
Berfungsi
Berfungsi
Berfungsi
bawah
Berfungsi
dengan baik
normal
-
dengan baik
dengan baik
dengan baik
Inspeksi
-
C. ANALISA DATA
NO
1.
DATA
Ds :
An.
PROBLEM
Ketidakberdayaan
ETIOLOGI
Disfungsi
tugas
mengatakan
2.
mengerjakantugas
perkembangan
mengerjakan
usia sekolah.
pekerjaan rumah
yang
diberikan
guru sekolah.
Ny.
mengatakan
tidak
pernah
menemani anak
belajar.
Do :
Ny. A tampak
menyesal
saat
dilakukan
pengkajian.
2
Ds :
Ny. A
Kurang
Ketidakmampuan
pengetahuan
keluarga mengenal
mengatakan
tentang
tugas masalah
perkembangan
keluarga
yang harus
tugas
perkembangan
dengan keluarga
dengan
dipenuhi untuk
Asuhan Keperawatan Keluarga pada Perkembangan Sekolah
Stase Komunitas dan Keluarga Program Profesi Ners VII STIKes Indramayu
Febi Azizul Fikri R.09.01.012 2014
keluarganya.
Do :
Saat
dilakukan
pengkajian
klien
ibu
tampak
bingung
ketika
ditanya
peran
apa
yang
dilakukannya.
D. SKORING MASALAH
1. Ketidakberdayaan
berhubungan
mengerjakan
dengan
disfungsi
tugas
tugas
sekolah
perkembangan
SKOR
BOBOT
Pembenaran
Skoring
SIFAT MASALAH :
Ancaman
Sifat
2
masalah
ini
1
2/3 x 1 =
termasuk
2/3
mengancam
situasi
kesehatan
kesehatan,
karena
gagal
dan
tidak
seperti
sebayanya
Karena orang tua
KEMUNGKINAN
MASALAH
DAPAT
2
sangat
menyesal
dengan
perbuatan
DIUBAH :
Dengan Mudah
2/2 x 2 = 2
mereka
POTENSIAL
MASALAH
teman
disini
seharusnya
lebih
banyak
DICEGAH :
Tinggi
3/3 x 1 = 1
berinteraksi
dengan anak
MENONJOLNYA
MASALAH :
Ada masalah, tapi
Masalh
1
perlu
memang
ditangani.
1/2 x1 =
1/2
diselesaikan
secara bertahap.
Total Nilai
2. Kurang pengetahuan
SKOR
BOBOT
Pembenaran
Skoring
SIFAT MASALAH :
Ancaman
Sifat
2
masalah
ini
1
2/3 x 1 =
termasuk
situasi
2/3
mengancam
kesehatan
O
kesehatan,
karena
terhambat.
Latar
belakang
MASALAH
pendidikan
DAPAT
2
Tn.
DIUBAH :
Dengan Mudah
o
akan
2/2 x 2 = 2
dan
Ny. A adalah
SD,
sehingga
memudahkan
untuk
menerima
informasi
dan
penjelasan.
Karena Tn A dan
POTENSIAL
1
MASALAH
DAPAT
3/3 x 1 = 1
Ny.
sering
3
DICEGAH :
Tinggi
mengunjungi orang
tua
dan
yang
keluarga
sudah
berpengalaman
memiliki
sehingga
anak
keluarga
1
1
seharusnya
dilakukan.
Masalah memang
1 /2 x 1 =
perlu ditangani.
1/2
bisa diselesaikan
secara bertahap.
Total Nilai
Dx
keperawatan
Tujuan dan
Kurang
kriteria hasil
Keluarga
pengetahuan
memahami
Intervensi Keperawatan
Tindakan
Rasional
keperawatan
a. Kaji
tingkat a. untuk
pengetahuan
mengetahui
keluarga
sampai dimana
perkembangan
tentang tugas
pengetahuan
perkembanga
keluarga dalam
menjalankan
dengan usia
anak
sekolah
tugas
sekolah
b.d hasil :
keluarga
ketidakmamp
mengetahui
uan keluarga
tugas
mengenal
keluarga
dengan anak
usia sekolah
b. Jelaskan
perannya
masing-masing.
b. agar
keluarga
tentang tugas
lebih
perkembanga
mengetahui
perkembanga
dengan anak
perkembangann
usia sekolah
ya
pada
keluarga sekolah.
dengan
anak
usia
keluarga
tentang
masing
usia sekolah.
Ds :
An.
D
mengatakan
bahwa
tidak
bisa
mengerjakan
pekerjaan
rumah
yang
diberikan guru
sekolah.
Ny.
mengatakan
tidak
pernah
menemani
anak belajar
Do :
Ny. A tampak
menyesal saat
dilakukan
Asuhan Keperawatan Keluarga pada Perkembangan Sekolah
Stase Komunitas dan Keluarga Program Profesi Ners VII STIKes Indramayu
Febi Azizul Fikri R.09.01.012 2014
tugas
masing-
pengkajian
RENCANA TINDAKAN
N
Dx
keperawatan
Ketidakberday
kriteria hasil
Perilaku
aan
kesehatan
penyebab
dapat
mengerjakan
ancaman
terjadinya
menetapkan
Tujuan dan
Intervensi Keperawatan
Tindakan
Rasional
keperawatan
a. Kaji
apa a. Agar
masalah.
b. diskusikan
perawat
intervensi yang
tepat
atas
kepada
interaksi
hasil :
Anak
bisa
masalah
keluarga apa b. menggali
lebih
interpersonal
mengerjakan
yang menjadi
dalam
tugas sekolah.
Orang tua ada
kendala
permasalahan
ditandai
dengan
utama
Ds :
An.D
waktu
yang
untuk
dirasakan
menemani
mengatakan
keluarga
anak belajar.
c. Membantu
bahwa
tidak
bisa
mengerjakan
hingga
mengatasi
permasalaha
masalah
n muncul
c. bantu
keluarga
pekerjaan
keluarga
rumah
yang
dengan
diberikan guru
mendiskusian
sekolah.
Ny.A
kepada
mengatakan
keluarga cara
tidak
cara untuk
pernah
menemani
memanajeme
anak belajar
Do :
Ny.A tampak
n waktu agar
menyesal saat
akan
dilakukan
perhatian
pengkajian
tercukupi
kebutuhan
a. Kaji
tingkat
Evaluasi
pengetahuan S :
perkembangan
keluarga
tentang
tugas
perkembangan keluarga
c. Minta
sekolah
keluarga
menjelaskan
informasi
untuk
Pengetahuan
keluarga
kembali
yang
ada.
telah
disampaikan
Merencanakan
untuk
mendiskusikan
tentang
tugas
perkembangan
keluarga
Keluarga
mengatakan
pertemuan
yang
telah
disampaikan
oleh
perawat
berencana
untuk
maupun
keluarga
a. Kaji
apa
P : Intervensi dipertahankan
penyebab S : Keluarga mengatakan hal
terjadinya masalah
b. Mengajarkan
memanajemen waktu
c. Dampingi
keluarga
itu
terjadi
karena
keluarga
Ny. A menangis
A: Keluarga mengambil keputusan
untuk berubah
P: kontrak untuk mendiskusikan
kepada
cara
keluarga,
untuk
bagaimana
memanajemen
waktu
Asuhan Keperawatan Keluarga pada Perkembangan Sekolah
Stase Komunitas dan Keluarga Program Profesi Ners VII STIKes Indramayu
Febi Azizul Fikri R.09.01.012 2014
:Keluarga
terbantu,
gambaran
Ny.
dan
merasa
mendapatkan
untuk
mengatasi
masalah
Keluarga antusias
keluarga akan melakukan cara
untuk memanjemen waktu
P: evaluasi
S: merasa senang karena bisa
membatu
anak
mengerjakan
tugas sekolah
Tampak puas
keluarga
mendampingi
akan
anak
selalu
belajar
dirumah
hentikan tindakan
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Keluarga merupakan suatu perkumpulan orang yang
terdiri dari suami, istri dan anak-anaknya baik anak kandung
maupun
adopsi,
Keluarga
juga
merupakan
pusat
baik
dengan
mempunyai
tahap
perkembangan
tugas
perkembangan,
anak
usia
yaitu
orang
tua
berpisah
dengan
anaknya
untuk
sementara waktu.
Penerapan proses keperawan keluarga memerlukan
keterampilan
yang
baik
dalam
berkomunikasi,
skill
B. Saran
1. Dalam melakukan pengkajian diharapkan mahasiswa dapat
menyimpulkan apakah keluarga sudah mampu memenuhi
tugas perkembangan anak usia sekolah atau belum.
2. Mahasiswa adalah seoarang calon perawat yang salah satu
kliennya adalah keluarga, maka diharapkan mahasiswa
dalam memberikan asuhan keperawatan tidak melangkahi
profesionalitas berkerja dan selalu menghormati privasi
yang klien miliki
3. Dalam melakukan pengkajian, perawat harus membina
trust terlebih dahulu untuk melakukan rencana asuhan
keperawatan.