Vous êtes sur la page 1sur 24

BAB I

KASUS
Nama

: Tn. S

Usia

: 23 tahun

Status

: Menikah

Pekerjaan

: Karyawan Pemasaran Barang

Agama

: Islam

Alamat

: Kp. Pasir Cau, Ciranjang

MRS

: Senin, 18 April 2011

AUTOANAMNESIS
Keluhan Utama :
Benjolan di kantung kemaluan kanan
Riwayat Penyakit Sekarang :
Os datang ke poli bedah RSUD Cianjur dengan keluhan ada benjolan
dikantung kamaluan kanan sejak 5 tahun lalu. Awalnya benjolan sebesar telur
puyuh, saat beraktifitas atau saat berdiri benjolan teraba dan hilang saat berbaring.
Sekarang benjolan membesar sebesar telur ayam dan menetap. Kadang-kadang
benjolan terasa nyeri, os sering merasa mual dan kembung, muntah dan sesak
disangkal. BAB dan BAK normal seperti biasanya.
Os juga mengeluhkan ada benjolan di lipat paha kiri sejak 2 tahun lalu,
benjolan masih sebesar telur puyuh dan hilang timbul. Benjolan tidak terasa nyeri
dan os merasa tidak terganggu dengan adanya benjolan tersebut.
Riwayat Penyakit Dahulu :
-

HT disangkal
Asma disangkal

Riwayat Penyakit Keluarga :

Keluhan yang sama dikeluarga disangkal

DM disangkal
Gastritis sejak SMA

HT dan DM disangkal

Riwayat Pengobatan :
-

Os sebelumnya sudah berobat ke pengobatan alternatif, benjolan

sering dipijat masuk ke arah perut oleh tukang urut tapi os merasa pengobatan
tidak berhasil malah semakin memperbesar benjolan.
-

Riwayat Kebiasaan :
-

Os merokok 6 batang per hari dan minum kopi. Os sering olah raga

main bola tiap 1 minggu sekali. Pekerjaan os kadang mengangkat barang.


-

PEMERIKSAAN FISIK

Keadaan umum

: Tampak sakit ringan

Kesadaran

: Compos mentis

Tanda vital

TD
: 140/100 mmHG
Suhu : 36,5C

Status generalis

Kepala : Normocephal, rambut hitam, lurus, tidak rontok

Mata : Konjungtiva anemis (-/-), skelar ikterik (-/-)

Hidung: Tidak ada deformitas, epistaksis (-)

Leher : pembesaran KGB (-), Pembesaran thyroid (-)

Thorax

Jantung

I : Tidak tampak ictus cordis


P : Teraba ictus cordis di ICS V linea mid clavicula sinistra
P : Batas jantung normal
A: Bunyi jantung I dan II murni reguler, murmur (-), gallop (-)

Nadi
Pernafasan

:80x/mnt
:18x/mnt

Paru

I : Bentuk dan gerak simetris, retraksi sela iga (-)


P : Vocal fremitus sama pada kedua lapang paru
P : Sonor di kedua lapang paru
A : Vesikular di kedua lapang paru, ronchi (-/-), wheezing (-/-)

Abdomen

I : Abdomen datar
P : Nyeri tekan epigastrium (-), nyeri tekan 4 kuadran abdomen (-), tidak

teraba pembesaran hepar, ginjal dan splen


P : Timpani pada keempat kuadran abdomen
A : bising usus (+) normal

Ekstremitas:

Superior : Akral hangat, RCT < 2 detik, edema (-), sianosis (-)
Inferior : Akral hangat, RCT < 2 detik, edema (-), sianosis (-)

Status Lokalis a/r Inguinalis Dextra

Inspeksi
o Terdapat benjolan berbentuk lonjong sampai scrotum
o Hiperemis (-)
o Transiluminasi (-)
Palpasi
o Ukuran 5x2 cm
o Nyeri tekan (+)
o Hangat (-)
o Konsistensi kenyal
o Batas tegas
o Permukaan halus
o Tidak dapat dimasukan kembali

Status Lokalis a/r Inguinalis Sinistra

Inspeksi
o Terdapat benjolan berbentuk lonjong
o Hiperemis (-)
o Transiluminasi (-)
Palpasi
o Ukuran 2x2 cm

o
o
o
o
o
o

Nyeri tekan (-)


Hangat (-)
Konsistensi kenyal
Batas tegas
Permukaan halus
Dapat dimasukan kembali

Differential Diagnosis

Hernia Inguinalis Lateralis Bilateral


Hydrocele
Epididymitis

Pemeriksaan Laboratorium

Cek Darah Rutin


o Leukosit
o Hemoglobin
o Trombosit
o Hematokrit
o LED

: 8100/mm3
: 15,5 gr/dL
: 220 ribu/mm3
: 45,7%
: 10-25 mm/jam

Resume
Laki-laki usia 23 tahun datang dengan keluhan benjolan di kantung
kemaluan kanan yang tidak bisa dimasukan lagi akhir-akhir ini, nyeri (+),
mual (+) dan kembung (+). Benjolan pertama kali dirasakan 5 tahun lalu.
Os juga mengeluhkan ada benjolan di lipat paha kanan, hilang timbul,
nyeri (-), dan tidak mengganggu. TD : 140/100 mmHg.

Status Lokalis a/r Inguinalis Dextra : Terdapat benjolan berbentuk lonjong


sampai scrotum, ukuran 5x2 cm, nyeri tekan (+), kenyal, batas tegas,
permukaan halus, tidak dapat dimasukan kembali.

Status Lokalis a/r Inguinalis Sinistra : Terdapat benjolan berbentuk lonjong


belum sampai scrotum, ukuran 2x2 cm, kenyal, batas tegas, permukaan
halus, dapat dimasukan kembali.

Diagnosis Kerja

Hernia Inguinalis Lateralis Bilateral + HT grade I


4

Penatalaksanaan

Obat penurun HT :

Diuretik Hidroclorotiazid oral 1x4 mg/hari


Diet rendah garam

Pembedahan : Herniorapphy bilateral

- BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Sejarah Penyakit


-

Kata "hernia" berasal dari bahasa Latin yang berarti

"pecah". Kejadian hernia dilaporkan pertama kali tahun 1500 SM dan


diobati dengan gulungan perban yang dililitkan pada dinding abdomen.
Operasi hernia pertama kali dilakukan pada abad ke 1 M melalui sayatan
pada skrotum (orchiectomy) di sisi yang terlibat. Berabad-abad tahun
kemudian, sekitar tahun 700 M, prinsip-prinsip operasi hernia mulai
berevolusi dan menekankan ligasi serta eksisi kantung hernia. Pada abad
ke 14 M mulai dibuat klasifikasi hernia berdasarkan defek pada anatomi

dan pada tahun 1559 hernia inguinalis diklasifikasikan menjadi hernia


inguinalis direct (medial) dan indirect (lateral).1
-

2.2 Epidemiologi
-

Insiden dan prevalensi hernia sebenarnya tidak diketahui.

Menurut The Healthcare Cost and Utilization Project (HCUP), 826.000


operasi hernia inguinalis dilakukan di US pada tahun 2003 dan 215.000
diantaranya adalah hernia inguinalis bilateral. Rasio antara pria dan wanita
sekitar 10:1. Dua dari tiga kejadian adalah hernia inguinalis lateralis dan
yang paling sering rekuren adalah hernia inguinalis medialis. Hernia
inguinalis lateralis mempunyai kemungkinan menjadi inkarserata sebesar
10% dan dapat menjadi strangulata. Rata-rata kejadian rekuren <1% pada
anak dan pada dewasa tergantung dari metode perbaikan hernia.3
-

Sebagian besar hernia inguinalis unilateral terdapat di sisi

kanan. Namun sepertiga pasien yang mengalami perbaikan hernia


inguinalis unilateral dapat mengalami hernia inguinalis sisi kontralateral.
Walaupun pemeriksaan fisik diandalkan dalam mendiagnosis hernia,
namun pemeriksaan tersebut masih mempunyai keterbatasan dalam
mendiagnosis hernia yang berukuran kecil. Sehingga meskipun pasien
didiagnosis mengalami hernia inguinalis unilateral sebenarnya paseien
tersebut kemungkinan memiliki hernia inguinalis bilateral. Dengan teknik
laparoskopi maka hernia kontralateral dapat diperiksa tanpa sayatan.
Dalam sebuah penelitian, pasien dengan hernia inguinalis unilateral,
sebanyak 22% juga memiliki hernia pada sisi kontralateral.2
-

2.3 Etiologi
Hernia inguinalis dinaggap sebagai penyakit congenital pada anak.
Sedangkan pada orang dewasa walaupun banyak perdebatan tentang
hernia, tetapi hernia pada orang dewasa biasanya terjadi karena kelemahan
pada dinding abdomen.2
-

Faktor Resiko Penyebab Hernia Inguinalis


6

Batuk
Konstipasi
BB lahir < 1500 gram
Ascites
Kelainan jaringan konektif

kongenital
Kerusakan sintesis kolagen
Aneurysma arteri
Trauma sebelumnya
pada

kuadran bawah abdomen


Mengangkat barang berat

PPOK
Obesitas
Prostatisme
Kehamilan
Riwayat hernia di keluarga
Posisi tegak lurus
Merokok
Latihan fisik
Penuaan
Peningkatan tekanan intra
abdomen

Hernia kongenital mayoritas yang terjadi pada anak dianggap


sebagai suatu perkembangan yang normal, bukan sebuah kelemahan yang
diperoleh. Selama perkembangan janin, testis turun dari ruang intraabdomen ke dalam scrotum pada trimester ke-tiga, penurunannya
didahului oleh gubernaculum dan divertikulum peritoneum yang menjorok
melalui kanalis inguinalis dan akhirnya menjadi processus vaginalis. Pada
minggu ke 36-40, processus vaginalis akan menutup dan menghilangkan
pembukaan peritoneum pada inguinal. Kegagalan cincin internal untuk
menutup processus vaginalis akan menyebabkan Patent Processus
Vaginalis (PPV), yang juga menjelaskan penyebab tingginya insiden

hernia inguinalis pada bayi prematur.2


Processus vaginalis akan menutup

sejalan

dengan

usia

perkembangan anak dalam beberapa bulan pertama kehidupan. Anak-anak


dengan PPV dan carier hernia inguinal tidak selalu menunjukan suatu
hernia inguinalis saat itu juga. Dalam sebuah penelitian terhadap 600
orang dewasa yang menjalani laparoskopi karena tidak adanya perbaikan
hernia inguinalis, inspeksi bilateral dari cincin inguinal interna
menunjukan 12% adanya PPV. Selama 5 tahun ke depan pasien dengan
cincin inguinal interna terbuka mempunyai kesempatan 4x lebih besar
terkena hernia inguinalis rekuren daripada pasien dengan cincin inguinal
interna tertutup.2
-

2.4 Anatomi

Daerah inguinal merupakan jaringan kompleks yang terdiri

dari otot, ligamen, dan fascia yang terjalin dalam mode multiplanar.
Karena sebagian besar hernia inguinalis terjadi pada pria, deskripsi umum
anatomi inguinal yang akan dibahas berkaitan dengan inguinal pada pria.2
-

Canalis inguinalis terletak sekitar 4-6 cm di bagian

anteroinferior dari cekungan pelvis.2

Canalis inguinalis merupakan


8

saluran oblik yang menembus bagian bawah dinding anterior abdomen


dan terdapat pada kedua jenis kelamin. Saluran ini merupakan tempat
lewatnya struktur-struktur yang berjalan dari testis ke abdomen dan
sebaliknya pada laki-laki. Pada perempuan, saluran ini dilalui oleh
ligamentum teres uteri yang berjalan dari uterus ke labium majus pudendi.
Selain itu, saluran ini dilewati oleh nervus illioingunalis baik pada
perempuan maupun pada laki-laki.4
-

Canalis inguinalis panjangnya sekitar 1,5 inci (4cm) pada

orang dewasa dan terbantang dari anulus inguinalis profundus, suatu


lubang pada fascia transversalis berjalan ke bawah dan medial sampai
anulus inguinalis superficialis, yaitu suatu lubang pada aponeurosis
obliquus externus abdominis. Canalis inguinalis terletak sejajar dan tepat
di atas ligamentum inguinale. Pada bayi baru lahir, anulus inguinalis
profundus terletak hampir tepat di posterior anulus inguinalis superficialis
sehingga canalis inguinalis sangat pendek pada usia ini.

Kemudian

sebagai akibat pertumbuhan, anulus inguinalis bergeser ke lateral.4,2

Anulus inguinalis profundus adalah suatu lubang berbentuk

oval pada fascia transversalis terletak sekitar inci (1,3 cm) di atas
ligamentum inguinale. Di sebelah medial anulus ini terdapat arteri dan
vena epigastrica inferior yang berjalan ke atas dari arteri dan vena illiaca
externa. Pinggir-pinggir anulus, merupakan tempat melekatnya fascia
spermatica interna (atau pembungkus bagian dalam ligamentum teres
uteri).4
-

Anulus

inguinalis

superficialis

merupakan

lubang

berbentuk segitiga pada aponeurosis musculus obliquus externus


abdominis dan terletak tepat di atas dan medial terhadap tuberculum
pubicum . Pinggir-pinggir

anulus, kadang-kadang disebut

crura,

merupakan tempat melekatnya fascia spermatica externa.4


-

Dinding inferior atau dasar canalis inguinalis dibentuk oleh

lipatan pinggir bawah aponeurosis musculus obliquus externus abdominis


yang disebut ligamentum inguinale dan ujung medialnya disebut
ligamentum lacunare. Dinding superior atau atap canalis inguinalis
dibentuk oleh serabut terbawah musculus obliquus intenus abdominis dan
musculus transversus abdominis yang melengkung.2,4

10

Seluruh panjang dinding posterior canalis inguinalis

dibentuk oleh fascia transversalis. Dinding posterior ini diperkuat di 1/3


medial oleh conjoint tendon, yang merupakan gabungan tendon insertion
m.obliqus abdominis internus dan m. transverses abdominis yang melekat
pada crista pubica dan linea pectinea. Oleh karena itu, dinding ini paling
kuat dimana ia berhadapan dengan bagian dinding anterior yang paling
lemah, yaitu annulus inguinalis externus.4

11

Funiculus spermaticus merupakan gabungan struktur-

struktur yang melalui canalis inguinalis dan berjalan menuju ke dan dari
testis. Funiculus spermaticus diliputi oleh tiga lapisan konsentris fascia
yang berasal dari lapisan-lapisan dinding anterior abdomen. Funiculus
spermaticus berawal pada anulus inguinalis profundus yang terletak lateral
terhadap arteri epigastrica inferior dan berakhir di testis.4
-

Struktur-Struktur pada Funiculus Spermaticus

1. Vas Deferens
-

Vas deferens merupakan struktur menyerupai tali yang dapat diraba

diantara jari dan ibu jari pada bagian scrotum. Vas deferens merupakan
saluran berdinding otot tebal yang mengangkut spermatozoa dari
epididymis ke uretra.
2. Arteria Testicularis
-

Arteria testicularis merupakan cabang aorta abdominalis (setinggi

vertebra lumbalis II). Arteria testicularis panjang dan kecil, berjalan


kebawah pada dinding abdomen posterior. Arteria ini melaui canalis
inguinalis dan mendarahi testis dan epididymis.
3. Venae Testicularis
-

Suatu plexus vena yang luas, plexus pampiniformis. Meninggalkan

pinggir posterior testis, waktu plexus berjalan ke atas ukurannya berkurang


sehingga disekitar anulus inguinalis terbentuk satu vena testicularis. Vena
ini berjalan ke atas pada dinding abdomen posterior dan mengalirkan
darahnya ke vena renalis sisnistra pada sisi kiri, dan ke vena cava inferior
pada sisis kanan.
4. Pembuluh limfe
-

Pembuluh-pembuluh limfe testis berjalan ke atas melalui canalis

inguinalis dan berjalan ke atas melalui dinding abdomen posterior untuk


mencapai nodi lumbales (paraortici) disamping aorta setingggi lumbales I.
12

5. Saraf Otonom
-

Serabut-serabut simpatis berjalan bersama arteri testicularis dan

asalnya dari plexus renalis atau plexus symphaticus aorta. Serabut-serabut


aferen sensoris menyertai serabut-serabut eferen simpatis.
6. Processus Vaginalis
-

Sisa-sisa processus vaginalis terdapat di funikulus spermatikus.

7. Struktur-struktur lainnya
-

Sebagai tambahan dari struktur terdapat, (1) arteri cremasterica

yang kecil sebuah cabang arteri epigastrica inferior yang mendarahi fascia
cremastica. (2) Arteri ductus deferentis, sebuah cabang dari arteri vesicalis
inferior dan (3) ramus genitalis nervus genitofemoralis yang mensyarafi
musculus cremaster.4

13

Trigonum hasselbach : daerah segitiga di dinding bawah abdomen


merupakan tempat keluarnya hernia ingunalis medialis yaitu terdiri dari :

Inferior : ligamentum inguinal

Medial : m. rectus abdominis

Lateral : v. epigastrica inferior

Bagian-bagian hernia diantaranya:

Pintu hernia terdiri dari lapisan-lapisan dinding perut dan pangggul, jadi
tebentuk dari otot, tendon, jaringan perut dan juga tulang. Penamaan
berdasarkan lokasi pintu atau tempat masuknya.

Kantung hernia yaitu peritoneum parietalis. Terdiri dari kolum, korpus dan
basis. Kantung hernia dapat terdiri dari 2 kantung (bilokularis) dan salah
satu kantungnya dapat terletak di dalam atau diantara dinding perut
(Zwerchsackform).

Kanal hernia, membentang antara cincin interna dan eksterna. Kanal ini
dapat berjalan horizontal ataupun miring. Pada hernia inguinalis, kanalnya
adalah kanalis inguinalis.

Isi hernia, dapat bermacam-macam, misalnya usus halus, omentum,


caecum, ovarium. Bila isinya divertikulum meckel maka disebut Hernia
Littre, bila isinya sebagian dinding usus disebut Hernia Richler.

Selubung hernia, merupakan lapisan-lapisan yang menyelubungi kantung


hernia. Pada hernia inguinalis selubung hernia dibentuk oleh kantung
peritoneum, lemak preperotoneal, fascia transversalis, m.cremaster, fascia
superficialis perineal dan epidermis. Pengetahuan mengenai selubung
hernia ini penting untuk pembedahan.4

2.5 Fisiologi Canalis Inguinalis

14

Canalis inguinalis memungkinkan struktur-struktur yang

terdapat dalam funiculus spermaticus berjalan dari atau ke testis menuju


abdomen dan sebaliknya pada laki-laki (spermatogenesis yang normal
hanya terjadi jika testis meninggalkan cavitas abdominalis untuk masuk ke
dalam lingkungan yang lebih dingin di dalam scrotum). Pada perempuan
canalis inguinalis yang lebih kecil memungkinkan ligamentum teres uteri
berjalan dari uterus menuju ke labium majus.4
-

Adanya canalis inguinalis pada bagian bawah dinding

anterior abdomen pada laki-laki dan perempuan merupakan suatu tempat


lemah. Menarik untuk diketahui bagaimana tata letak canalis inguinalis
untuk

mengatasi

kelemahan

ini.

1. Kecuali pada bayi baru lahir, canalis inguinalis merupakan saluran oblik
dengan daerah terlemah yaitu anulus inguinalis superficialis dan anulus
inguinalis profunda yang terletak pada suatu jarak tertentu.
-

2. Dinding anterior canalis inguinalis diperkuat oleh serabut-serabut


musculus obliquus internus abdominis tepat di depan anulus inguinalis
profunda.

3. Dinding posterior canalis inguinalis diperkuat oleh tendo conjungtivitis


(conjoint tendon) yang kuat tepat dibelakang anulus inguinalis
superficialis.

4. Pada waktu batuk dan mengejan, seperti pada miksi, defekasi dan
partus, serabut-serabut paling bawah musculus obliquus internus
abdominis dan musculus transversus abdominis yang melengkung
berkontraksi sehingga atap yang melengkung menjadi datar dan turun
mendekati lantai. Atap mungkin menekan isi canalis inguinalis ke arah
dasar sehingga sebenarnya canalis inguinalis menutup.

5. Bila diperlukan mengedan dengan kuat seperti pada defekasi dan partus,
secara alamiah orang cenderung berada dalam posisi jongkok, articulatio
coxae fleksi dan permukaan anterior tunngkai atas mendekati permukaan
anterior tungkai atas mendekati permukaan anterior dinding abdomen.
15

Dengan cara ini bagian bawah dinding anterior abdomen dilindungi oleh
tungkai atas.4
-

2.6 Klasifikasi Hernia


-

Sejumlah

sistem

klasifikasi

telah

dikembangkan

sehubungan dengan hernia inguinalis. Suatu sistem klasifikasi yang ideal


juga akan mampu standarisasi sebelum operasi hernia dan memungkinkan
pendekatan yang paling tepat untuk penatalaksanaan, daripada membuat
keputusan

manajemen

berdasarkan

temuan

intraoperatif.

Namun,

klasifikasi preoperative sangat bergantung pada pemeriksaan fisik dan


subjektivitas. Sedangkan klasifikasi intraoperatif juga rumit oleh fakta
bahwa komponen-komponen tertentu dari hernia inguinal tidak dapat
dinilai melalui metode laparoskopi.
Sejumlah penulis, termasuk Rutkow, Robbins, Gilbert,
Nyhus, dan Schumpelick, telah berusaha untuk merancang sistem
klasifikasi standar. Klasifikasi Nyhus lebih rinci dan menilai tidak hanya
lokasi dan ukuran dari cacat, tetapi juga integritas dari cincin inguinal dan
lantai inguinalis. Karena itu, ini adalah salah satu klasifikasi yang paling
banyak digunakan. Sistem ini membagi hernia menjadi empat jenis,
dengan tiga sub-grup untuk tipe III.
-

Ti

pe
-

I
Ti

bayi, anak-anak dan remaja.


-

pe
-

II
Ti

- Sistem Klasifikasi Nyhus


Hernia indirek, cincin inguinal interna normal, biasanya pada

Hernia indirek, cincin inguinal membesar tapi tidak


menyentuh lantai canalis inguinalis, tidak meluas ke scrotum

Hernia direk, ukuran tidak diperhitungkan

Hernia indirek, meluas ke dinding inguinal posterior, hernia

pe
III
-

A
Ti
pe

indirek yang turun ke scrotum termasuk dalam kategori ini


16

III

karena biasanya berhubungan dengan perluasan ruang

langsung, juga termasuk hernia pantalon, dan hernia yang

Ti

menyebabkan kelemahan dinding inguinal posterior.


Hernia femoralis

Hernia rekuren (direk, indirek, femoralis dan kombinasi)

pe
III
-

C
Ti
pe
IV

Klasifikasi Hernia Inguinalis

Hernia Inguinalis Medialis

Hernia Inguinalis Lateralis

Hernia masuk canalis inguinalis

Hernia melewati cincin interna

karena

kelemahan

dinding

posterior dan tidak melewati


cincin internal
-

Terdapat di posterior funiculus

sampai ke cincin externa


-

Dapat masuk ke scrotum

Jika kongenital dapat terjadi


karena

spermaticus

patent

vaginalis

Tidak pernah masuk scrotum

Jarang terjadi strangulata

Biasanya pada pria dan usia tua

Pada semua umur

Biasanya pada peroko dengan

Biasanya

kelemahan jaringan conective


-

procesuss

Faktor predisposisi : aktifitas

Biasa terjadi pada pria dan


wanita

hernia

inguinalis

dextra lebih sering daripada


hernia inguinalis sisnistra

berat, batuk, dan ketegangan.


-

Dapat

mencederai

17

n.illioinguinal
-

2.7 Diagnosis

Anamnesis
-

Hernia inguinalis tanpa keluhan sering terdeteksi secara

tidak sengaja saat pemeriksaan fisik. Disisi lain hernia dapat teridentifikasi
intra-abdomen oleh laparoscopy. Pasein dengan hernia inguinalis bergejala
akan datang ke dokter dengan keluhan nyeri di inguinal. Tak sedikit dari
mereka akan datang dengan keluhan extringuinal seperti gangguan
pencernaan atau gangguan perkemihan. Berkaitan dengan ukuran, sebuah
hernia dapat menekan saraf disekitarnya dan menyebabkan berbagai
keluhan seperti nyeri yang menyeluruh, nyeri yang tajam disekitar inguinal
dan nyeri alih. Tekanan atau rasa berat di iguinal merupakan keluhan yang
umum terutama setelah aktifitas yang lama. Nyeri tajam mengindikasikan
adanya saraf yang terkena dan tidak ada hubungannya dengan tingkat
aktifitas pasien. Akhirnya, nyeri akibat penekanan saraf dapat menyebar ke
scrotum, testis atau paha bagian dalam. Perubahan pada sistem pencernaan
dan perkemihan mengindikasikan adanya hernia terdiri dari bagian usus
atau adanya keterlibatan kandung kemih pada kantong hernia.2
-

Keluhan yang paling penting dari pasien adalah durasi dan

progresivitas keluhan yang dirasakan. Hernia sering bertambah besar


dalam waktu yang sangat lama. Tetapi beberapa pasien datang dengan
riwayat hernia inguinalis akut karena aktifitas yang berat. Sekarang
anamnesis lebih ditekankan pada apakah hernia reponible atau tidak.
Kadang-kadang pasien dapat mendorong hernia kembali ke dalam perut
tetapi seiring dengan bertambahnya ukuran hernia, peningktan tekanan
intra abdomen dan isi dari kantong hernia maka hernia tidak dapat lagi
dimasukan ke dalam perut.2
-

Pemeriksaan Fisik

18

Inspeksi
-

Hernia inguinalis lebih mudah dilihat saat pasien berdiri

karena adanya peningkatan tekanan intra-abdomen. Hernia inguinalis


lateralis didapatkan berbentuk elips, tidak mudah tereduksi, terkadang
mencapai scrotum. Sedangkan hernia inguinalis medialis berbentuk
sirkular, simetris, terletak dekat cincin eksterna (Trigonum Hasselbach).2
-

Palpasi
-

Pasien diminta berdiri, pasien diminta batuk atau pemeriksa

melakukan manuver valsava yaitu ujuung jari pemeriksa masuk ke dalam


canalis inguinalis, kemudian pasien disuruh mengedan atau batuk. Jika ada
tonjolan bergerak ke lateral jari pemeriksa menunjukan hernia inguinalis
medialis (hernia direk) tetapi jika benjolan menyentuh ujung jari
pemeriksa menunjukan hernia inguinalis lateralis (hernia indirek). Jika
benjolan terindentifikasi dibawah ligamentum inguinal merupakan hernia
femoralis. Walaupun pembedaan ini tidak terlalu penting karena
penatalaksanaan hernia dilakukan tanpa memandang jenis hernia.3
-

2.8 Differential Diagnosis

Diagnosa banding untuk massa di inguinal meliputi :3

Hernia inguinalis

Hematoma

Henia femoralis

Psoas abses

Hydrocele

Adenitis femoral

Adenitis inguinal

Lymphoma

Variocele

Metastasis tumor

Testis ectopic

Epidydymitis

Lipoma

Testicular torsion

19

2.9 Pemeriksaan Penunjang

USG
-

Ultrasonografi adalah teknik infasif minimal dan tidak memberikan

efek radiasi yang banyak pada pasien. Struktur anatomi lebih mudah dilihat oleh
karena kehadiran densitas tulang, karena di canalis inguinalis hampir sedikit
tulang maka struktur lain seperti v. epigastric inferior dapat digunakan untuk
mendeskripsikan anatomi inguinal.
-

CT scan dan MRI

CT scan dan MRI menyediakan gambar statis yang mampu melukiskan


antomi pangkal paha dan tidak hanya menunjukan adanya hernia
inguinalis, tetapi juga menyingkirkan diagnosis banding dari gejala yang
tidak khas. Tetapi penggunaan CT scan dan MRI dalam mendiagnosis
hernia masih jarang digunakan.

2.11 Penatalaksanaan

Prinsip pengobatan hernia: 5

Memperbaiki kerusakan dari antomi

Memperbaiki menggunakan fascia dan apeneurosis bukan otot

Jahitan harus digunakan untuk mentup defek

Resusitasi hernia strangulata dengan gangren dan shock atau okstruksi


usus.

Perbaikan hernia harus dibawah kerja anastesi.

Non operatif 5

Dapat diterapkan pada pasien lansia atau pasien yang tidak stabil

Penyangga hernia harus selalu digunakan

Operatif

Modalitas penatalaksanaan yang banyak dipilih

Herniotomy adalah operasi yang memotong jaringan yang menyebabkan


hernia strangulata

Herniorrhaphy termasuk dalam membuka kantong hernia, mengembalikan


isi hernia ke tempatnya, menghilangkan kantung hernia dan menutup
defek dengan jahitan yang kuat.
o Perbaikan Lytles : menyempitkan cincin internal dengan menjahit
dinding medial.
o Perbaikan Bassinis : menjahit tendon conjoint ke bagian
ligamentum inguinal
o Perbaikan Shouldice : doble breasting dari fascia transversalis
o Perbaikan Oglives : plikasi fascia transversalis
o Mc vays repair/ Coopers repair : conjoint tendon dijahit ke
ligament coopers.
o Laparoscopic repair : membutuhkan pengalaman dan skill yan
baik. Nyeri postoperasi minimal, mebutuhkan anastesi lokal atau
umu dan lebih mahal.

Indikasi Operasi
-

Pada umumnya semua hernia dilakukan pembedahan, akan tetapi

pada hernia inguinalis reponible dengan pembukaan anulus yang besar dan
pembukaan kantong hernia yang relatif kecil, penggunaan sabuk penopang dapat
berguna untuk menghalangi penonjolan hernia. Hal ini dilakukan bila tindakan
pembedahan tidak dapat dilakukan atau harus ditunda. Selain itu segala aktifitas
yang dapat meningkatkan tekanan intra-abdomen sepeti mengangkat benda-benda
berat dan batuk harus dihindari.

Pada hernia irreponible dilakukan terapi konvensional dengan


menggunakan analgetik dan muscle relaxant untuk mendorong penonjolan
ke dalam abdomen. Apabila terapi konvensional tidak berhasil, tindakan
operasi harus segera dilakukan. Keadaan strangulasi dapat menyebabkan
gangren pada usus dalam waktu sekitar 6 jam. Terkadang ditemukan
keadaan hernia irreponible yang melebihi waktu 6 jam tanpa disertai tanda
klinis strangulasi, dapat dilakukan operasi elektif pada pasien ini.
-

Tujuan

pembedahan

hernioplasti

adalah

untuk

mencegah

penonjolan melalui orifisium myopektineal. Integritas orifisium myopektinial


dapat diperbaiki melalui dua cara sesuai dengan konsep Fruchaud, yaitu (1)
penutupan aponeurosis orificium myopektineal dan (2) penggunaan prostetik
sintetik untuk menutup defek pada fascia transversalis. Kedua metode ini dapat
dikombinasikan. Berdasarkan pendekatan operatif, teknik herniorraphy dapat
diklasifikasikan menjadi empat kategori utama yaitu (1) open anterior repair, (2)
open posterior repair, (3) tension-free repair with mesh dan (4) laparoroscopic
procedure.
-

Teknik operasi Bassini, mc Vay dan Shouldice termasuk dalam


teknik open anterior repair, dilakukan pembukaan aponeurosis obliquus
externus dan pembebasan funikulus spermaticus. Fascia transversalis
kemudian dibuka untuk melihat canalis inguinalis, daerah indirek dan
direk. Kantung hernia diligasi, dan dasar cabalis inguinalis direkonstruksi
ulang. Teknik Nyhus (illiopubic tract repair) termasuk dalam open
posterior repair. Perbedaan dengan teknik open anterior repair adalah
rekontruksi dilakukan dari dalam. Persamaan kedua teknik ini adalah
dilakukannya tension suture.

Teknik Lichenstein dan Rutkow menggunakan suatu prostetik


jaring-jaring nonabsorable. Pendekatan awal sama dengan teknik open
anterior repair tanpa dilakukan penjahitan kuat (tension suture).
Penggunaan mesh memungkinkan hernia diperbaiki tanpa adanya tension.
Hernioraphy laparoskopi dilakukan dengan dua cara pendekatan operasi,

yaitu the transabdominal preperitoneal (TAPP) approach atau the total


extraperitoneal (TEP) approach.
-

Komplikasi Operasi5

Iskemik dan atrofi testis

Nyeri otot yang terus menerus

Biasanya terjadi pada hernioplasti karena diseksi dan mobilisasi nervus


dan funiculus spermaticus.

Prognosis

Rekuren terjadi 1-3% setelah 10 tahun operasi, pada hernioplasti dan biasa
terjadi pada hernia inguinalis medialis.5

DAFTAR PUSTAKA
-

1. Towsend, M. Jr, dkk. Hernia at Sabiston textbook of Surgery. Elsivier.


United State of America. 2008
2. Brunicardi, F. Charles, dkk. Hernia at Schwartzs Principles of Surgery
Eight Edition. Mc Graw Hill: United State of America. 2005
3. Anatomi klinik
4. Stead, Latha. G, dkk. Hernia at First Aid for The Surgery Clerkship. Mc
Graw Hill. United State of America. 2003
-

Vous aimerez peut-être aussi