Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Disusun oleh :
Nama : Cahyo Fajar Adhiningtyas
NIM : 5301413052
Rombel: 1 (jam 15.00)
Prodi : Pendidikan Teknik Elektro, S1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmat serta karunia-Nya sehingga saya berhasil menyelesaikan paper dengan judul
Automatic Transfer Switch Berbasis Kontrol Konvensional, Relay Arus Lemah dan
Mikrokontroler.
Paper ini berisikan tentang berbagai penjelasan mengenai Automatic Transfer Switch
yang berbasis kontrol konvensional, relay arus lemah dan mikrokontroler serta kelebihan dan
kekurangan masing masing.
Dalam penulisan Paper ini saya merasa masih banyak terdapat kekurangan, baik
dari segi teknis penulisan maupun dari segi penguasaan materi, mengingat akan kemampuan
yang saya miliki. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat saya harapkan demi
penyempurnaan paper ini selanjutnya.
Harapan saya semoga paper ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.
Semarang, 3 Januari 2014
Page
DAFTAR ISI
SIMPULAN...............................................................................................................17
SARAN.......................................................................................................................17
Page
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Pada era modern ini kebutuhan akan listrik meningkat dengan pesat, dan beberapa
individu maupun perusahaan menggunakan Genset (Generator Set) untuk berjaga jaga bila
PLN mematikan pasokan listrik bila terjadi gangguan. Bila terjadi pemadaman listrik, Genset
perlu dinyalakan agar kegiatan tetap berjalan dengan normal. Namun kendalanya adalah kita
tidak tahu kapan listrik dari PLN akan padam. Bila kita harus berjalan ke ruang panel untuk
menyalakan genset dan mengubah saluran listrik ke Genset maka waktu kita akan terbuang.
Dan bila listrik PLN kembali menyala dan membutuhkan waktu untuk mematikan Genset,
maka akan ada bahan bakar yang terbuang sia sia.
Untuk itulah diciptakan Automatic Transfer Switch (ATS). Apa itu Automatic Transfer
Switch? Bagaimana penjelasan detail tentang ATS konvensional yang ada di pasaran?
Bagaimana dengan ATS berbasis relay arus lemah dan mikrokontroler yang saya
dikembangkan? Seperti apa kelebihan dan kelemahan masing masing? Dimana saja
penggunaan Automatic Transfer Switch? Hal hal tersebut saya bahas dalam Paper ini.
2. Rumusan Masalah
a) Apakah Automatic Transfer Switch (ATS) itu?
b) Bagaimana penjelasan tentang Automatic Transfer Switch (ATS) konvensional?
c) Bagaimana penjelasan tentang Automatic Transfer Switch (ATS) berbasis relay arus
lemah?
d) Bagaimana penjelasan tentang Automatic Transfer Switch (ATS) berbasis
mikrokontroler?
e) Bagaimana kelebihan dan kekurangan masing masing Automatic Transfer Switch
(ATS)?
f) Dimana saja penggunaan Automatic Transfer Switch (ATS)?
Page
BAB II
PEMBAHASAN
1. Definisi Automatic Transfer Switch
Automatic Transfer Switch adalah saklar yang secara otomatis mentransfer
beban dari sumber utama ke sebuah sumber darurat bila sumber utama gagal atau
tegangan
sumber
utama
mengalami
drop
dibawah
minimal.
(http://encyclopedia2.thefreedictionary.com/automatic+transfer+switch).
Pada intinya, ATS adalah Service atau alat yang akan mengubah secara
otomatis suatu sumber tenaga listrik ke sumber tenaga listrik cadangan bila terjadi
suatu masalah pada sumber tegangan utama.
2. Automatic Transfer Switch (ATS) Konvensional
ATS konvensional merupakan ATS pada panel tenaga. Biasannya
menggunakan relay DPDT sesuai kebutuhan. Berikut adalah skema dari ATS
konvensional.
Ketika jaringan PLN dalam kondisi menyuplai listrik (tidak padam), relay
akan aktif sehingga kontak 1 relay akan terhubung dengan jaringan PLN. Kontak 2
akan memutus saklar dan mematikan Genset.
Apabila terjadi drop tegangan atau pemadaman listrik, relay menjadi nonaktif
sehingga kontak 1 relay akan menghubungkan dengan output genset, dan kontak 2
akan menghubungkan saklar genset sehingga genset menyala.
Untuk pemilihan jenis relay minimal 2x dari arus maksimal yang digunakan
untuk mencegah terjadinya kerusakan pada relay. Semisal daya pada bangunan adalah
1300Watt maka arusnya adalah 1300w/220v=6A. Maka gunakan relay minimal 12A.
Namun rata rata penggunaan cukup dengan relay 10A.
Page
Karena setelah ini arus akan melewati regulator 12v, maka Vminimal
harus 12v. Karena itu Vripple = 15v 12v = 3v.
Dengan teori bahwa
Q
Vripple=
C
Maka untuk mencari besar C yang dibutuhkan,
Q
i T
C=
=
Vripple Vripple
Dengan i = 83,4mA = 0,083A 0,1A
T = 1/f , dengan f = 2 x 50hz karena penyearah fullwave.
= 1/(2 x 50) = 1/100
= 0,01sekon
Sehingga,
i T
0,1 0,01
C=
=
=333 F
Vripple
3
Namun karena 333F tidak ada di pasaran, maka memakai 470F.
Dan 25v dipilih karena Vmaks adalah 15V jadi dipilih yang lebih besar
untuk mencegah kerusakan kapasitor.
Dengan demikian, Vdc setelah melewati kapasitor sebesar :
Page
Vdc=Vm
Vripple
3v
=15 v =15 v1,5 v =13,5 v
2
2
Selama tegangan input adalah 12v atau lebih, maka tegangan outputnya
sudah benar benar bersih dari ripple. Vout = 12v.
5. Relay JQX-13F/_012-2Z2.
Relay JQX-13F/_012-2z2, menurut datasheet berarti general function
relay (GFR) tipe JQX-13F. Dengan spesifikasi : input coil DC 12v, tipe
PCB, tanpa LED, tanpa modifikasi.
Relay JQX-13F dipilih karena memiliki kontak yang mampu mengkontak
tegangan hingga 250VAC dengan arus maksimal 10A. Sehingga mampu
digunakan pada bangunan dengan daya hingga 2200watt.
Relay ini juga punya arus pengoperasian koil yang sangat kecil. Pada
12V DC koil relay memiliki resistansi 16010% sehingga arus
maksimal yang dibutuhkan saat bekerja adalah 83,4 mA.
Pada saat koil aktif, kontak 1 akan menghubungkan ke arah sumber PLN
dan kontak 2 akan memutus saklar starter genset sehingga genset akan
mati.
6. Dioda Pengaman.
Relay bekerja dengan prinsip membangkitkan medan magnit untuk
menarik saklar. Bila tegangan suplay koil relay dihentikan, maka medan
magnit yang tersisa akan menghasilkan tegangan yang sangat tinggi yang
sangat singkat, tegangan ini disebut dengan Spike voltage. Tegangan
tersebut dapat merusak IC atau transistor yang menjadi driver dari relay.
Page
Pada relay JQX-13F bila tegangan suplai 12Vdc dihentikan, maka Spike
yang dihasilkan adalah sebesar 1v-1,5v cukup untuk membuat IC
regulator cepat rusak.
Analisis rangkaian dengan asumsi jaringan PLN padam (VPLN = 0v) :
1. Trafo.
Karena Vprimer = 0v, maka Vsekunder = 0v
2. Rangkaian Bridge.
Karena tegangan yang masuk = 0v, maka tegangan keluarnya juga 0v
3. Kapasitor Filter.
Karena tegangan yang masuk = 0v, filter tidak akan berfungsi dan
tegangan yang keluar juga 0v.
4. IC Regulator LM7812.
Karena tegangan input = 0v, maka regulator tidak akan bekerja sehingga
Vout = 0v
5. Relay JQX-13F/_012-2Z2.
Karena tidak ada tegangan yang masuk, relay tidak akan bekerja.
sehingga kontak 1 akan menghubungkan dengan output genset, kontak 2
akan menghbungkan saklar starter genset sehingga genset akan bekerja.
6. Dioda Pengaman.
Dioda pengaman hanya bekerja sangat singkat setelah tegangan input koil
relay mati. Sehingga dioda pengaman ini tidak berfungsi setelah Spike
voltage berhasil dihentikan.
Page
Page
10
;----AUTO
TRANSFER
PROGRAM----;
;----BY CAHYO----;
;----MAIN PROGRAM ::----;
ORG 0H
DC
SWITCH
MOV A,#00110000B
MOV P1,A
AUTO
CJNE
P0,00000001,ALPLN
AUPLN
CJNE
P2,00000001,AUGEN
MOV A,#00001001B
MOV P1,A
CJNE
P2,00000001,AUGEN
CJNE
P0,00010000,AUPLN
MOV A,#00101001B
MOV P1,A
ACALL
MODE
SJMP AUPLN
AUGEN
CJNE
P2,00000000,AUPLN
MOV A,#00001110B
MOV P1,A
CJNE
P2,00000000,AUPLN
CJNE
P0,00010000,AUGEN
MOV A,#00101110B
MOV P1,A
ACALL
MODE
SJMP AUGEN
MOV A,#00100001B
MOV P1,A
ACALL
MODE
SJMP ST1
ALGEN
CJNE
P0,00000100,ALPLN
ST2
MOV A,#00000110B
MOV P1,A
CJNE P0,00010000,ST2
MOV A,#00100110B
MOV P1,A
ACALL
MODE
SJMP ST2
;-----SUBROUTINE ::----;
MODE
MOV R0,#0FFH
M0
MOV R1,#0FFH
M1
CJNE P0,00000001,M2
LJMP AUPLN
M2
CJNE P0,00000010,M3
LJMP ST1
M3
CJNE P0,00000100,M4
LJMP ST2
M4
CJNE P0,00001000,M5
LJMP DC
ALPLN
CJNE
P0,00000010,ALGEN
ST1
MOV A,#00000001B
MOV P1,A
CJNE P0,00010000,ST1
M5
DJNZ R1,M1
DJNZ R1,M0
RET
Page
11
;----END OF PROGRAM----;
Page
12
Analisis rangkaian:
a. Rangkaian Power
15
220
30
220
i1=0,1364 A=130 mA
Karena pada start awal arus bisa 2 kali lipat maka kita gunakan trafo 300mA.
3. Rangkaian Dioda Bridge
Rangkaian dioda Bridge terdiri dari 4 buah dioda penyearah 5 ampere tipe
1n5402. Dipilih tipe ini karena mampu melewatkan tegangan hingga 200Volt
dan arus hingga 5Amper.
4. Kapasitor Filter
Kapasitor Filter berupa elco senilai 470uF. Sebenarnya kapasitor filter ini tidak
terlalu berfungsi, apalagi bila mencapai perkiraan arus maksimal 2A dan untuk
mengisi aki sebesar 12V maka Vripple harus tidak lebih dari 3V. Dan untuk itu
maka dibutuhkan kapasitor sebesar
i T
2 0,01
C=
=
=6.666,67 F
Vripple
3
Angka yang tidak masuk akal hanya sekedar untuk Power supply mikro
kontroler. Namun semisal pada saat iddle (tidak sedang melakukan switching)
maka hanya akan membutuhkan arus sebesar 0,1A sehingga hanya
membutuhkan kapasitor sebesar
i T
0,1 0,01
C=
=
=333 F
Vripple
3
Jadi saya rasa angka 470uF tidaklah kurang, lagipula akan dilewatkan pada
baterai dan regulator sehingga keluaran akan benar benar DC rata.
5. Dioda 1n5402
Dioda ini berfungsi agar bila aliran dari PLN padam, listrik dari baterai tidak
akan mengalir melewati optocoupler di belakangnya.
6. Baterai 12V
Baterai ini berfungsi sebagai catu daya cadangan ketika listrik dari PLN
padam. Selain itu juga berfungsi menghilangkan ripple, ketika tegangan ripple
berada di bawah 12V maka baterai akan menyuplaikan dayanya.
7. Regulator 7805
Fungsi utama dari regulator ini adalah menstabilkan tegangan menjadi 5V DC.
8. Power transistor 2n3055
Karena regulator 7805 hanya mampu melewatkan arus sebesar 1A, maka
digunakan transistor 2n3055 karena mampu melewatkan arus hingga 10A.
b. Rangkaian Detektor Tegangan
rangkaian detektor tegangan PLN ini berupa
sebuah
Optocoupler
yang
akan
menghubungkan 2 sumber tegangan yang
sebetulnya
saling
terisolasi
namun
dihubungkan dengan cahaya.
Sebetulnya pada bagian Dioda, kita perlu
memberi resistor sebesar
VinVdioda 121,6
R=
=
=520
idioda
0,02
namun karena ripple yang cukup besar
dikawatirkan akan mengacaukan sensor bila
diberi resistor.
Kemudian emiter dari bagian optotransistor
diberi R 1K yang dihubungkan ke ground,
fungsinya agar bila pada posisi cutoff, Port
dari mikrokontroler akan terhubung ke ground sehingga tidak pada posisi
mengambang (treshold) yang kemungkinan dianggap memiliki logika 1.
c. Rangkaian Input Tombol
d. Rangkaian Output
Terdiri dari,
1. Transistor NPN 2n2222
Transistor ini berfungsi untuk men-Driver atau mengaktifkan relay, karena
output dari mikrokontroler tidak cukup untuk mengaktifkan relay.
Dipilih 2n2222 karena transistor ini memiliki respons yang cepat dan mampu
mengalirkan arus sebesar 850mA sehingga cocok untuk men-driver relay.
2. Relay JQX-13F
Relay ini dipilih karena hanya membutuhkan arus yang kecil namun dapat
untuk mengkontak arus hingga 10A 250V AC.
3. Dioda 1n4001
Dioda ini sebagai pengaman bila terjadi Spike Voltage saat mematikan relay.
e. Rangkaian Mikrokontroler
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
a. Auto Transfer Switch (ATS) adalah saklar yang secara otomatis mentransfer beban
dari sumber utama ke sebuah sumber darurat bila sumber utama gagal atau
tegangan sumber utama mengalami drop dibawah minimal.
b. ATS konvensional hanyalah alat yang terdiri dari Relay yang dihubungkan
sedemikian rupa.
c. ATS banyak digunakan di tempat yang membutuhkan daya listrik secara terus
menerus dan harus cepat menyalakan listrik cadangan saat listrik dari PLN padam.
d. Penulis mengembangkan 2 jenis ATS yaitu ATS berbasis relay arus lemah dan
mikrokontroler
e. Secara ekonomis ATS konvensional lebih murah.
f. ATS menggunakan relay arus lemah lebih aman bila dibandingkan ATS
konvensional.
g. ATS mikrokontroler dapat dimodifikasi secara program tanpa mengubah
hardware.
2. Saran
a. Bila tidak memerlukan penggunaan energi listrik cadangan dalam waktu singkat
ATS tidak perlu digunakan.
b. Penggunaan ATS harus disesuaikan dengan kebutuhan.
DAFTAR PUSTAKA
1N4001
and
1N5400
series
diodes,
http://en.wikipedia.org/wiki/1N4001_and_1N5400_series_diodes , diakses 2 Januari
2015 pukul 08.47 WIB
Transistors Bipolar - BJT, http://id.mouser.com/Semiconductors/DiscreteSemiconductors/Transistors/Transistors-Bipolar-BJT/_/N-ax1sh?
P=1z0y4diZ1z0w6iw , diakses 2 Januari pukul 08.42 WIB
Tentang Power Supply Dengan Trafo Dan Dioda Penyearah,
http://www.sandielektronik.com/2014/04/tentang-power-supply-dengan-trafodan_3172.html , diakses 31 Desember 2014 pukul 12.18 WIB
2N2222, http://en.wikipedia.org/wiki/2N2222 diakses 2 Januari pukul 08.26
WIB
Transfer Switch, http://en.wikipedia.org/wiki/Transfer_switch , diakses 31
Desember 2014 pukul 10.50 WIB