Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Nama Mahasiswa
Tempat Praktek
Tanggal Praktek
menit
Komplikasi
Tidak ada komplikasi selama tindakan operasi
Perdarahan
500 cc
Posisi janin
Posisi, kepala janin ada di bawah (presentasi kepala), dengan posisi
punggung di sebelah kanan dan bagian kiri ekstremitas.
Jenis operasi
Operasi dengan sectio caesaria
Penggunaan analgesic dan anestesi
Anestesi yang dilakukan pada pasien adalah
spinal
C. Data Bayi
Panjang badan
: 50 cm
Berat badan lahir
: 3300 gram
Lingkar kepala
: 36 cm
Lingkar dada
: 34 cm
Lingkar perut
: 33 cm
Lingkar lengan atas
: 12 cm
Jenis kelamin
: laki-laki
APGAR score
: 7/9 (normal)
Tanda tanda vital bayi :
Suhu
: 36,30 C
Nadi
: 112 x/mnt
Respirasi : 43 x/mnt
Pengkajian Fisik bayi:
a. Kepala
Bentuk mesochepal, rambut pendek, bersih, bentuk wajah oval.
b. Mata
g.
pupil : isokor
Telinga
Bentuk simetris, tampak bersih, tidak ada cairan yang kelua
Hidung
Bentuk simetris, lubang hidung tidak terdapat sekret dan bersih,
Mulut dan tenggorokan
Mulut tampak bersih dan tidak ada sariawan, reflek hisap kuat.
Leher
Tidak ada pembesaran kelenjar thyroid, tak tampak distensi vena
jugularis
Dada
1) Inspeksi
Terlihat simetris dan tidak menunjukkan kelainan bentuk dada.
Tidak tampak retraksi dada, tidak ada lesi.
2) Palpasi
Tidak ada pembesaran
3) Perkusi
Paru : bunyi sonor
Jantung : bunyi pekak
4) Auskultasi
Paru : suara vesikuler pada kedua lapang paru
Jantung : terdengar bunyi jantung S1 dan S2
h.
Abdomen
1) Inspeksi
Tidak ikterik, warna kulit di abdomen sama dengan warna kulit
disekitar abdomen, tali pusat belum kering dan bersih.
2) Palpasi
Tidak ada pembesaran hati, limfa.
3) Perkusi
Suara timpani
4) Auskultasi
Peristaltik usus 15 x / menit
i.
j.
Genetalia
Jenis kelamin
laki-laki,
tampak
bersih,
mekonium
sudah
dibersihkan.
Ekstremitas
Rentang gerak aktif,
Keterangan :
: perempuan
: laki laki
: BBL
(ibu)
: tinggal serumah
Pengkajian fisik IBU
pasien
a.
Kepala
Bentuk mesochepal, rambut pendek dan bergelombang, bersih,
bentuk wajah oval.
b.
Mata
Warna sclera : putih, kornea : jernih, conjungtiva : merah muda
atau tidak anemis, pupil : isokor.
c.
Telinga
Bentuk simetris, kebersihan cukup, tidak ada cairan yang keluar,
tidak ada pendarahan, fungsi pendengaran baik, pasien
mengatakan tidak ada keluhan terkait pendengaran
d.
Hidung
Bentuk simetris, lubang hidung tidak terdapat secret.
e.
f.
Leher
Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, tak tampak distensi vena
jugularis
g.
Dada
1) Inspeksi
Terlihat simetris dan tidak menunjukkan kelainan bentuk
dada. Tidak tampak retraksi dada, tidak ada lesi.
2) Palpasi
Tidak ada nyeri tekan pada dada.
3) Perkusi
Paru : bunyi sonor
Jantung : bunyi pekak
4) Auskultasi
Paru : suara vesikuler pada kedua lapang paru
Jantung : terdengar bunyi jantung S1 dan S2
h.
Payudara
1) Inspeksi
Payudara tampak bersih, puting tampak menonjol, tidak ada
lesi. Pasien mengatakan payudara hanya dibersihkan saat
mandi menggunakan baby oil.
2) Palpasi
Tidak ada
Abdomen
1) Inspeksi
Tampak balutan luka post operasi sectio caesarea diabdomen
bagian bawah. Luka ditutup menggunakan verban, panjang +
20 cm. Kulit sekitar luka balutan tampak bersih. Tampak
striae gravidarum pada perut pasien.
2) Palpasi
TFU 2 jari di bawah pusat, uterus teraba keras, vesika
urinaria kosong, kontraksi baik
3) Perkusi
Timpani pada kuadran 1 3 abdomen, dan redup pada
kuadran 4 (kanan atas)
4) Auskultasi
Peristaltik usus 10 x / menit
j.
Genetalia
- Vulva dan perineum tampak bersih
- Tampak keluar lochea rubra per vaginam,
k.
Ekstremitas
Tak tampak kelainan pada keempat ekstremitas, tidak terdapat
pitting edema, tidak ada varises,
Riwayat ginekologi
Riwayat Obstetri
No
Jenis
Cara
Tempat
BB
Kelamin
lahir
lahir
lahir
Komplikasi
Selama
1.
Spontan
Bidan
3300
persalinan
Tidak ada
Spontan
Bidan
3500
Tidak ada
Hamil ini
Keadaan
Saat ini
sehat
4 tahun
sehat
2 tahun
Tekanan Darah
Frekuensi nadi
Respirasi rate
Suhu badan
: 110/70 mmHg
: 86 x/m
: 20 x/m
:36,4C
Riwayat Kesehatan
Pola nutrisi :
Pasien biasa makan 3 x sehari, tidak ada pantangan makam, minum 6
8 gelas sehari air putih.
Umur
Pola eliminasi :
Pasien biasa BAB sekali sehari tidak mengalami masalah, BAK 5 6 kali
sehari, volume 200 cc setiap BAK, selama ini tidak mengalami
gangguan.
Pola aktivitas / latihan :
Pasien sebagai guru, sehari pagi pergi mengajar.
Pola istirahat tidur :
Pasien mengatakan tidur siang 2 jam, malam tidur 7 8 jam
Pola persepsi terhadap diri :
Pasien menyadari sudah menjadi istri dan sudah menjadi ibu dari ketiga
anaknya.
Pola hubungan peran :
Sebagai seorang istri dan ibu, pasien merasa bertanggungjawab kepada
suami dan anaknya. Komunikasi antar keluarga berjalan dengan baik.
Pola stress dan koping :
Pasien mengatakan saat mengalami permasalahan akan membicarakan
dengan suami dan orang tuanya.
Hasil Pemeriksaan Laboratorium tgl 21 juni 2015
Pemeriksaan Hematologi
Darah rutin
Hemoglobin
Eitrosit
Leukosit
Hematokrit
Trombosit
MCV
MCH
MCHC
Neutrofil
Limfosit
MXD
RDW
Hasil
Nilai
Pemeriksaan
Rujuka
9.3
3.59
16.0
27.8
231
77.4
25.9
35.5
88.8
8.00
3.2
45.4
12.0 16.00
4.25.5
4.00 10.00
36.0 46.0
150 450
8199
2731
3337
5070
2540
112
3545
Satuan
g / dl
10^6/uL
10^3 / uL
vol %
10^3 / uL
fL
fL
g/dL
%
%
%
fL
Rute
Dosis
i.v
Ceftriaxone
Inj i.v
1 gram / 12 jam
Ketorolac Tromethamine
Inj i.v
30 mg / 8 jam
Rute
Dosis
Oral
500 mg / 8 jam
Amoxcilin 500 mg
Oral
500 mg / 8 jam
Rute
Dosis
Oral
500 mg / 8 jam
Amoxcilin 500 mg
Oral
500 mg / 8 jam
ANALISA DATA
No
Data
1. DS :
P : nyeri karena operasi SC
Q : Seperti di iris iris
R : Pada luka operasi SC di perut bawah
S : Skala nyeri 5 (sedang) dari skala 1-10
T : Terasa setiap saat terutama apabila merubah posisi misal
duduk
2.
DO :
TD : 110/70 mmHg, Nadi : 86 x/m, RR : 20 x/m, Suhu :
36,4C
DS :DO :
- Pasien menjalani operasi sectio caecarea pada tanggal
20 Juni 2015
- Tampak balutan luka operasi sectio caecarea di
abdomen bagian bawah
- Luka ditutup menggunakan verban, panjang + 20 cm
- Kulit sekitar luka balutan tampak bersih
- Pengeluaran pervagina: lokhea rubra
- Terpasang infus pada tangan kiri pasien sejak tanggal 20
Juni 2015
- Leukosit : 16.0 10^3 / uL
Masalah
Nyeri akut
Etiologi
Agen injury fisik
Risiko infeksi
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Nyeri akut b.d agen injuri fisik
2. Resiko infeksi dengan faktor resiko prosedur invasif (operasi sectio caecarea)
RENCANA KEPERAWATAN
No
Diagnosa
Rencana Keperawatan
Tujuan dan Kriteria
NOC :
Pain control
Setelah
dilakukan
tindakan
keperawatan selama 3x24 jam,
diharapkan klien dapat mengontrol
nyeri, dengan kriteria hasil:
1. Pasien
mengatakan
nyeri
berkurang
2. Skala nyeri berkurang
3. Pasien tampak tenang
4. Pasien mampu mengontrol nyeri
dengan
menggunakan
tehnik
nonfarmakologi
Intervensi
NIC :
Pain management
1. Kaji nyeri secara komprehensif termasuk
presipitasi, karakteristik, lokasi, skala,
frekuensi, dan waktu serta situasi yang
menimbulkan nyeri
2. Observasi reaksi nonverbal pasien
3. Monitor vital sign
4. Ciptakan lingkungan yang sejuk, tenang,
tidak berisik
5. Berikan informasi kepada pasien dan
keluarga tentang penyebab nyeri dan berapa
lama nyeri akan berkurang
6. Ajarkan tentang teknik non farmakologi:
napas dalam untuk mengurangi nyeri
7. Anjurkan pasien untuk istirahat
8. Evaluasi manajemen nyeri yang dilakukan
pasien
9. Berikan terapi analgetik sesuai instruksi
dokter
1.
2.
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
MINGGU 21 JUNI 2015
Tgl/no Dx
21 Juni 2015
Dx 1
Waktu
10.00
10.00
10.15
10.20
10.25
14.00
IMPLEMENTASI
1. Mengkaji nyeri
2. Mengobservasi reaksi nonverbal pasien
3. Mengukur vital sign
4. Menciptakan lingkungan yang sejuk,
tenang, tidak berisik
5. Menganjurkan pasien untuk istirahat
6. Memberikan ketorolac 30 mg
EVALUASI
TD
J: 14.00 WIB
S:
P: nyeri karena operasi SC
Q: Seperti di iris iris
Suci R
R: Pada luka operasi SC di perut
bawah
S: Skala nyeri 5 (sedang) dari
skala 1-10
T: Terasa setiap saat terutama
apabila merubah posisi misal
duduk
O:
TD: 110/70 mmHg, Nadi: 86 x/m,
RR: 20 x/m, Suhu: 36,4C, pasien
tampak meringis
A: masalah nyeri akut teratasi
sebagian
P: Lanjutkan Intervensi
1. Kaji nyeri
2. Ukur vital sign
3. Ajarkan
teknik
non
farmakologi nafas dalam
4. Berikan ketorolac 30 mg/ 8
Dx 2
10.00
10.15
14.00
O:
TD: 110/70 mmHg, Nadi: 86 x/m,
RR: 20 x/m, Suhu: 36,4C, vagina
tampak
merah,
pervagina: lokhea
pengeluaran
rubra, kulit
Suci R
PAGI
Tgl/no Dx
22 Juni 2015
Dx 1
Waktu
08.00
08.00
08.20
08.25
08.30
IMPLEMENTASI
EVALUASI
TD
1. Mengkaji nyeri
J: 10.00 WIB
S:
2. Mengobservasi reaksi nonverbal pasien
P: nyeri karena operasi SC
3. Mengukur vital sign
Q: seperti di iris iris
Suci
4. Menciptakan lingkungan yang sejuk,
R: pada luka operasi SC di perut
tenang, tidak berisik
bawah
5. Menganjurkan pasien untuk istirahat
S: skala nyeri 3
T: terasa setiap saat terutama
apabila merubah posisi misal
duduk
O:
TD : 120/80 mmHg, nadi : 79
x/m, RR : 20 x/m, Suhu:36,2C
pasien sudah tidak terlihat
kesakitan
A: masalah nyeri akut teratasi
sebagian
P: Lanjutkan Intervensi
1. Kaji nyeri
2. Ukur vital sign
Berikan asam mefenamat
500mg/ 8 jam
Dx 2
08.30
J:10.00 WIB
08.40
S:
Pasien mengatakan nyeri pada Suci
luka bekas operasi, dan belum
nyaman karena luka operasi
O:
TD : 120/80 mmHg, nadi : 79
x/m, RR : 20 x/m, Suhu:36,2C,
vagina tampak merah, pengeluaran
pervagina: lokhea rubra, kulit sekitar
Tgl/no Dx
22 Juni 2015
Dx 1
Waktu
21.00
21.30
21.35
22.00
22.00
05.45
IMPLEMENTASI
EVALUASI
TD
1. Mengkaji nyeri
J: 07.00 WIB
2. Mengobservasi reaksi nonverbal pasien S:
3. Menciptakan lingkungan yang sejuk, P: nyeri karena operasi SC
Q: seperti di iris iris
Suci
tenang, tidak berisik
R: pada luka operasi SC di perut
4. Menganjurkan pasien untuk istirahat
bawah
5. Memberikan asam mefenamat 500 mg
S: skala nyeri 2
6. Mengukur vital sign
T: terasa setiap saat terutama
apabila merubah posisi misal
duduk
O:
TD : 110/70 mmHg, nadi : 82
x/m, RR : 20 x/m, Suhu:36C
pasien sudah tidak terlihat
kesakitan
A: masalah nyeri akut teratasi
sebagian
P: Lanjutkan Intervensi
1. Kaji nyeri
2. Ukur vital sign
3. Berikan asam mefenamat
500mg/ 8 jam
Dx 2
22.00
06.00
J:07.00 WIB
S:
No
1
Data BayiNy. S
DS: DO :
Bayi berumur 1 hari.
Menyusu bayi efektif.
Suhu
: 36, 30 C
Nadi
: 112 x/mnt
Respirasi
: 43 x/mnt
Tali pusat belum kering dan bersih
DS : DO :
Bayi berumur 1 hari.
Menyusu bayi efektif.
BAB sudah, BAK sudah.
Suhu
: 36, 30 C
Nadi
: 112 x/mnt
Respirasi
: 43 x/mnt
Masalah
Resiko infeksi
Etiologi
Ketidakadekuatan system
kekebalan tubuh.
Resiko
ketidakseimbangan
temperatur tubuh
(hipertermi dan
hipotermi)
No
Intervensi
NOC :
Immune Status
Risk control
Setelah
dilakukan
tindakan
keperawatan selama 3 x 24 jam
petugas
kesehatan
dapat
meminimalkan faktor resiko dengan
kriteria hasil:
Klien bebas dari tanda dan gejala
infeksi
Keluarga menunjukkan
kemampuan untuk mencegah
timbulnya infeksi
2.
Resiko ketidakseimbangan
temperatur tubuh berhubungan
denganbayi baru lahir (BBL)
Thermoregulation
Thermoregulation : Neonate
Setelah
dilakukan
tindakan
NIC :
Infection Control (Kontrol infeksi)
Bersihkan lingkungan setelah dipakai pasien
lain
Batasi pengunjung bila perlu
Instruksikan pada pengunjung untuk mencuci
tangan saat berkunjung dan setelah
berkunjung meninggalkan pasien
Gunakan sabun antimikrobia untuk cuci
tangan
Cuci tangan setiap sebelum dan sesudah
tindakan kperawtan
Berikan terapi antibiotik bila perlu
Infection Protection (proteksi terhadap infeksi)
Monitor tanda dan gejala infeksi
Monitor kerentanan terhadap infeksi
Dorong pemberian ASI yang efektif.
Partahankan teknik aspesis pada pasien yang
beresiko
Berikan perawatantali pusat
Inspeksi tali pusat terhadap kemerahan,
panas, drainase.
Temperature regulation
Monitor suhu minimal tiap 8 jam
Monitor nadi, dan RR
Waktu
08.00
08.00
08.30
08.30
08.40
IMPLEMENTASI
1. Mencuci tangan sebelum dan sesudah
tindakan
2. Mengkaji adanya tanda infeksi
3. Mengukur vital sign, menimbang berat bayi
4. Memandikan dan melakukan perawatan tali
pusat
EVALUASI
Senin 21 Juni 2015 jam :14.00 WIB
S: O:
Suhu:36,3C, Nadi : 112 x/m. Bayi
sudah dimandikan dan dilakukan
perawatan tali pusat, tali pusat masih
basah dan terlihat bersih. BB : 3300
gram. Tidak di temukan tanda tanda
infeksi pada tali pusat bayi.
A:Masalah teratasi sebagian
P:Lanjutkan intervensi
1. Kaji adanya tanda infeksi
2. Ukur vital sign
TD
Suci R
08.00
08.00
08.30
08.40
08.50
08.55
Suci R
Waktu
08.00
08.00
08.30
08.30
08.40
IMPLEMENTASI
Mencuci tangan sebelum dan sesudah
tindakan
2. Mengkaji adanya tanda infeksi
3. Mengukur vital sign, menimbang berat bayi
4. Memandikan dan melakukan perawatan tali
pusat
1.
EVALUASI
Senin 22 Juni 2015 jam :10.00 WIB
S: O:
Suhu:36,5C, Nadi : 110 x/m. Bayi
sudah dimandikan dan dilakukan
perawatan tali pusat, tali pusat masih
basah dan terlihat bersih. BB : 3300
gram. Tidak di temukan tanda tanda
infeksi pada tali pusat bayi.
A:Masalah teratasi sebagian
TD
Suci R
Senin 22 Juni
2015
Dx. 2
08.00
08.00
08.30
08.40
08.50
08.55
1.
2.
3.
4.
5.
6.
P:Lanjutkan intervensi
1. Kaji adanya tanda infeksi
2. Ukur vital sign
3. Mandikan dan rawat tali pusat
Senin 22 Juni 2015 jam :10.00 WIB
S:O : Suhu : 36,5oC, klien sudah
dimandikan dan diberi baby oli, bayi
sudah dibedong dengan rapi, ibu
tampak menyusui bayinya.BAB
sudah, BAK sudah.
A : Masalah teratasi sebagai
P : Lanjutkan Intervensi
1. Ukur vital sign (suhu)
2. Pakaikan baju dan bendong biar
bayi tetap hangat
Suci R
Waktu
21.00
21.30
21.30
IMPLEMENTASI
1. Mencuci tangan sebelum dan sesudah
tindakan
2. Mengkaji adanya tanda infeksi
EVALUASI
Selasa 23 Juni 2015 jam :7.00 WIB
S: O:
TD
Senin 22 Juni
2015
Dx. 2
21.00
1.
21.30
21.30
21.35
2.
3.
4.
21.35
5.
Suci R
Suci R
Disusun Oleh :
SUCI RAMADHANI, S. kep
3215016
LEMBAR PENGESAHAN
ASUHAN KEPERAWATAN MATERNITAS PERIODE NIFAS
PADA Ny. N DENGAN DIAGNOSA MEDIS POST PARTUS GEMELLI
DI RUANG ANGGREK RSUP Dr. SOERADJI TIRTONEGORO
KLATEN
Tanggal
Pembimbing Akademik
Pembimbing Klinik
Mahasiswa