Vous êtes sur la page 1sur 25

RANCANGAN SOT DINAS KESEHATAN (15 NOVEMBER 2008)

KEPALA DINAS KESEHATAN

SEKRETARIAT

SUB BAG
PERENCANAAN

KELOMPOK
FUNGSIONAL

UPTD

BIDANG
PELAYANAN KESEHATAN

SUB BAG
UMUM DAN KEPEGAWAIAN

BIDANG
PENGENDALIAN PENYAKIT DAN PENYEHATAN LINGK. (P2PL )

SUB BAG
KEUANGAN

BIDANG
KEMITRAAN KESEHATAN DAN PROMOSI KESEHATAN

PUSKESMAS

SEKSI
UPAYA KESEHATAN DAN RUJUKAN

SEKSI
PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN PENYAKIT

SEKSI
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN
KEMITRAAN

LABORATORIUM KESEHATAN
MASYARAKAT

SEKSI
GIZI

SEKSI
SURVAILANS, PENANGGULANGAN KEJADIAN LUAR
BIASA

SEKSI
PEMBIAYAAN & JAMINAN PEMELIHARAAN
KESEHATAN MASYARAKAT

INSTALASI FARMASI

SEKSI
KESEHATAN KELUARGA DAN KB

SEKSI
PENYEHATAN LINGKUNGAN

SEKSI
PROMOSI KESEHATAN

SEKSI
MANAJEMEN INFORMASI DAN
PENGEMBANGAN KESEHATAN

BIDANG
SUMBER DAYA KESEHATAN

SEKSI
PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
DAN ORGANISASI PROFESI

SEKSI
FARMASI, MAKANAN DAN PERBEKALAN
KESEHATAN

RANCANGAN SOT DINAS KESEHATAN (10 NOVEMBER 2008)


KEPALA DINAS KESEHATAN

SEKRETARIAT

SUB BAG
PERENCANAAN

KELOMPOK
FUNGSIONAL

UPTD

BIDANG
PELAYANAN KESEHATAN

SUB BAG
UMUM DAN KEPEGAWAIAN

BIDANG
PENGENDALIAN PENYAKIT DAN PENYEHATAN LINGK. (P2PL )

SUB BAG
KEUANGAN

BIDANG
KEMITRAAN KESEHATAN DAN PROMOSI KESEHATAN

BIDANG
SUMBER DAYA KESEHATAN

PUSKESMAS

SEKSI
UPAYA KESEHATAN DAN RUJUKAN

SEKSI
PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN PENYAKIT

SEKSI
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN
KEMITRAAN

SEKSI
PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
DAN ORGANISASI PROFESI

LABORATORIUM KESEHATAN
MASYARAKAT

SEKSI
GIZI

SEKSI
SURVAILANS, PENANGGULANGAN KEJADIAN LUAR
BIASA

SEKSI
PEMBIAYAAN & JAMINAN PEMELIHARAAN
KESEHATAN MASYARAKAT

SEKSI
MANAJEMEN INFORMASI DAN
PENGEMBANGAN KESEHATAN

INSTALASI FARMASI

SEKSI
KESEHATAN KELUARGA DAN KB

SEKSI
PENYEHATAN LINGKUNGAN

SEKSI
PROMOSI KESEHATAN

SEKSI
FARMASI, MAKANAN DAN PERBEKALAN
KESEHATAN

Lampiran II

STRUKTUR ORGANISASI DINAS KESEHATAN (21 AGUSTUS 2008)

: Peraturan Daerah Kabupaten Magelang


Nomor
:
Tanggal
:

KEPALA DINAS
SEKRETARIAT

SUB BAG
PERENCANAAN, MONITORING,
EVALUASI DAN PELAPORAN

SUB BAG
UMUM DAN KEPEGAWAIAN

SUB BAG
KEUANGAN

JABATAN FUNGSIONAL UMUM

JABATAN FUNGSIONAL UMUM

JABATAN FUNGSIONAL UMUM

KELOMPOK JABATAN
FUNGSIONAL

BIDANG
PENGENDALIAN PENYAKIT DAN PENYEHATAN
LINGKUNGAN

BIDANG
PELAYANAN KESEHATAN

SEKSI
UPAYA KESEHATAN
DAN RUJUKAN

SEKSI
GIZI

SEKSI
KESEHATAN
KELUARGA DAN KB

SEKSI
PENCEGAHAN DAN
PEMBERANTASAN
PENYAKIT

JABATAN
FUNGSIONAL
UMUM

JABATAN
FUNGSIONAL
UMUM

JABATAN
FUNGSIONAL
UMUM

JABATAN
FUNGSIONAL
UMUM

UNIT PELAKSANA TEKNIS

SEKSI
SURVAILANS DAN
PENANGGULANGAN
KEJADIAN LUAR
BIASA

JABATAN
FUNGSIONAL
UMUM

BIDANG
KEMITRAAN KESEHATAN DAN PROMOSI KESEHATAN

SEKSI
PENYEHATAN
LINGKUNGAN

JABATAN
FUNGSIONAL
UMUM

BIDANG
SUMBER DAYA KESEHATAN

SEKSI
PEMBERDAYAAN
MASYARAKAT DAN
KEMITRAAN

SEKSI
PEMBIAYAAN DAN
JAMINAN
PEMELIHARAAN
KESEHATAN

SEKSI
PROMOSI
KESEHATAN

SEKSI
PENGEMBANGAN
SDM DAN
ORGANISASI
PROFESI

SEKSI
FARMASI, MAKANAN
DAN PERBEKALAN
KESEHATAN
MASYARAKAT

SEKSI
INFORMASI
KESEHATAN

JABATAN
FUNGSIONAL
UMUM

JABATAN
FUNGSIONAL
UMUM

JABATAN
FUNGSIONAL
UMUM

JABATAN
FUNGSIONAL
UMUM

JABATAN
FUNGSIONAL
UMUM

JABATAN
FUNGSIONAL
UMUM

BUPATI MAGELANG

UNIT PELAKSANA TEKNIS (UPT) PUSKESMAS

KEPALA PUSKESMAS

KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL

SUBAG
TATA USAHA

JABATAN FUNGSIONAL UMUM

UNIT PELAKSANA TEKNIS (UPT) INSTALASI FARMASI KESEHATAN (IFK)

KEPALA INSTALASI FARMASI


KESEHATAN

KELOMPOK FUNGSIONAL

SUBAG
TATA USAHA
JABATAN FUNGSIONAL UMUM

UNIT PELAKSANA TEKNIS (UPT) LABORATORIUM KESEHATAN MASYARAKAT


(LABKESMAS)

KEPALA LABORATORIUM KESEHATAN


MASYARAKAT

KELOMPOK FUNGSIONAL

SUBAG
TATA USAHA

JABATAN FUNGSIONAL UMUM

UNIT PELAKSANA TEKNIS (UPT) MANAJEMEN INFORMASI DAN PENGEMBANGAN


KESEHATAN

KEPALA MANAJEMEN INFORMASI


DAN PENGEMBANGAN KESEHATAN

KELOMPOK FUNGSIONAL

SUBAG
TATA USAHA

JABATAN FUNGSIONAL UMUM

DRAF SOT DINAS KESEHATAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG


NOMOR
TAHUN 2008
TENTANG
PEMBENTUKAN, KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI, STRUKTUR ORGANISASI DAN
TATA KERJA DINAS KESEHATAN DAN UNIT PELAKSANA TEKNIS
DINAS KESEHATAN KABUPATEN MAGELANG
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MAGELANG,
Menimbang : a. bahwa dengan diterbitkannya Peraturan Pemerintah Nomor
Tahun 2008 tentang Pedoman Organisasi
Perangkat Daerah, maka Peraturan Daerah Kabupaten Magelang Nomor 28 Tahun 2004 Tentang
Pembentukan, Kedudukan, Tugas Pokok, Fungsi dan Struktur Organisasi Dinas Daerah Kabupaten Magelang
perlu ditinjau kembali;
b. bahwa peninjauan kembali sebagaimana tersebut di atas adalah untuk meningkatkan daya guna dan
hasil guna penyelenggaraan kewenangan desentralisasi di bidang kesehatan;
c. bahwa sehubungan dengan hal tersebut di atas, perlu disusun Peraturan Daerah Kabupaten Magelang
tentang Pembentukan, Kedudukan, Tugas, Fungsi, Struktur Organisasi dan Tata Kerja Dinas Kesehatan
dan Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan kabupaten Magelang.
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1950 jis Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1950 tentang
Pembentukan Daerah-Daerah Kabupaten dalam Lingkungan Propinsi Jawa Tengah (Berita Negara Tahun
1950) dan Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 1982 tentang Pemindahan Ibukota Kabupaten Daerah
Tingkat II Magelang dari wilayah Kotamadya Daerah Tingkat Il Magelang ke Kecamatan Mungkid di
Wilayah Kabupaten Daerah Tingkat II Magelang(Lembaran Negara Tahun 1982 Nomor 36);
2. Undang-Undang Nomor 8 Tahun Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian (Lembaran Negara
Tahun 1974 Nomor 55, Tambahan Lembaran Negara Nomor3041) sebagaimana telah diubah dengan
Undang Undang Nomor 43 Tahun 1999 (Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan
Lembaran Negara Nomor 3890);
3. Undang- Undang Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Nomor 100 Tahun 1992,
Tambahan Lembaran Negara Nomor 3495);
4. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);
5. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355);
6. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4389);
7. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437)

sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2005 tentang Penetapan Peraturan
Pemerintah pengganti Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2005 tentang Perubahan Atas Undang-Undang
Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan daerah Menjadi Undang-Undang (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2005 Nomor 108, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4548);
8. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara
Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, Dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran
Negara Tahun 2007 Nomor 82, Tarnbahan Lembaran Negara Nomor ).
9. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Pedoman Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran
Negara Tahun 2007 Nomor 89, Tarnbahan Lembaran Negara Nomor 4741).
Dengan persetujuan
DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN MAGELANG
MEMUTUSKAN
Menetapkan : PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG TENTANG PEMBENTUKAN, KEDUDUKAN,
TUGAS, FUNGSI, STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS KESEHATAN DAN UNIT
PELAKSANA TEKNIS DINAS KESEHATAN KABUPATEN MAGELANG.
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan :
a. Daerah adalah Kabupaten Magelang;
b. Pemerintah Kabupaten adafah Pemerintah Kabupaten Magelang;
c. Bupati adalah Bupati Magelang;
d. Sekretaris Daerah adatah Sekretaris Daerah Kabupaten Magelang;
e. Dinas Kesehatan adalah Dinas Kesehatan Kabupaten Magelang;
f. Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan adalah Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan Kabupaten Magelang;
g. Kepala Dinas kesehatan adalah Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Magelang;
h. Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan adalah Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan Kabupaten
Magelang;
i. Jabatan Fungsional adalah kedudukan yang menunjukkan tugas tanggung jawab, wewenang dan hak seorang
Pegawai Pegawai Negeri Sipil dalam satuan organisasi yang dalam pelaksanaan tugasnya didasarkan pada
keahlian dan atau ketrampilan tertentu serta bersifat mandiri.
BAB II
PEMBENTUKAN
Pasal 2
Dengan Peraturan Daerah ini dibentuk :
1) Dinas Kesehatan;
2) Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan, yang terdiri dari :
a. Pusat Kesehatan Masyarakat Bandongan;
b. Pusat Kesehatan Masyarakat Kaliangkrik;
c. Pusat Kesehatan Masyarakat Windusari;
d. Pusat Kesehatan Masyarakat Grabag I;
e. Pusat Kesehatan Masyarakat Grabag II;
f. Pusat Kesehatan Masyarakat Secang I;
g. Pusat Kesehatan Masyarakat Secang II;
h. Pusat Kesehatan Masyarakat Ngablak;
i. Pusat Kesehatan Masyarakat Tegalrejo;

j.
k.
I.
m.
n.
o.
p.
q.
r.
s.
t.
u.
v.
w.
x.
y.
z.
aa.
bb.
cc.
dd.
ee.
ff.

Pusat Kesehatan Masyarakat Pakis;


Pusat Kesehatan Masyarakat Candimulyo;
Pusat Kesehatan Masyarakat Mertoyudan I;
Pusat Kesehatan Masyarakat Mertoyudan II;
Pusat Kesehatan Masyarakat Kota Mungkid;
Pusat Kesehatan Masyarakat Muntilan I;
Pusat Kesehatan Masyarakat Muntilan II;
Pusat Kesehatan Masyarakat Mungkid;
Pusat Kesehatan Masyarakat Sawangan I;
Pusat Kesehatan Masyarakat Sawangan II;
Pusat Kesehatan Masyarakat Dukun;
Pusat Kesehatan Masyarakat Salam;
Pusat Kesehatan Masyarakat Srumbung;
Pusat Kesehatan Masyarakat Ngluwar;
Pusat Kesehatan Masyarakat Salaman I;
Pusat Kesehatan Masyarakat Salaman II;
Pusat Kesehatan Masyarakat Borobudur;
Pusat Kesehatan Masyarakat Tempuran;
Pusat Kesehatan Masyarakat Kajoran I;
Pusat Kesehatan Masyarakat Kajoran II;
Laboratorium Kesehatan Masyarakat;
Instalasi Farmasi;
Manajemen Informasi Dan pengembangan Kesehatan.
BAB III
KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI DINAS KESEHATAN
Bagian Pertama
Kedudukan
Pasal 3

(1) Dinas Kesehatan merupakan unsur pelaksana Pemerintah Kabupaten di bidang kesehatan.
(2) Dinas Kesehatan dipimpin oleh seorang Kepala yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati
melalui Sekretaris Daerah.
Bagian Kedua
Tugas
Pasal 4
Dinas Kesehatan mempunyai tugas melaksanakan kewenangan desentralisasi di bidang kesehatan.
Bagian Ketiga
Fungsi
Pasal 5
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada Pasal 4 Peraturan Daerah ini, Dinas Kesehatan
menyelenggarakan fungsi :
a. Perumusan kebijakan teknis di bidang kesehatan;
b. Penyelenggaraan pembinaan dan pengawasan teknis di bidang kesehatan;
c. Pelaksanaan penelitian dan pengembangan terapan serta pendidikan dan pelatihan tertentu dalam rangka mendukung
kebijaksanaan di bidang kesehatan;
d. Pembinaan terhadap Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan;
e. Pembinaan terhadap Fungsional pada Dinas Kesehatan.
Bagian Keempat

Struktur Organisasi
Pasal 6
(1) Struktur Organisasi Dinas Kesehatan, meliputi :
a. Kepala;
b. Bagian Sekretariat, terdiri dari :
1) Sub Bagian Perencanaan;
2) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian;
3) Sub Bagian Keuangan.
c. Bidang Pelayanan Kesehatan, terdiri dari :
1) Seksi Upaya Kesehatan dan Rujukan;
2) Seksi Gizi;
3) Seksi Kesehatan Keluarga dan Keluarga Berencana.
d. Bidang Pencegahan Penyakit Dan Penyehatan Lingkungan (P2PL), terdiri dari :
1) Seksi Pencegahan Dan Pemberantasan Penyakit;
2) Seksi Survailans, Penanggulangan Kejadian Luar Biasa ;
3) Seksi Penyehatan Lingkungan.
e. Bidang Kemitraan Kesehatan Dan Promosi Kesehatan, terdiri dari :
1) Seksi Pemberdayaan Masyarakat Dan Kemitraan;
2) Seksi Pembiayaan Dan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat;
3) Seksi Promosi Kesehatan.
f. Bidang Sumber Daya Kesehatan, terdiri dari :
1) Seksi Pengembangan Sumber Daya Manusia Dan Organisasi Profesi;
2) Seksi Farmasi, Makanan Dan Perbekalan Kesehatan.
g. Kelompok Jabatan Fungsional;
h. Kelompok Unit pelaksana Teknis Daerah, terdiri dari :
1) Puskesmas;
2) Laboratorium Kesehatan Masyarakat;
3) Instalasi Farmasi;
4) Manajemen Informasi Dan Pengembangan Kesehatan.
(2) Sekretariat, Bidang-Bidang, Jabatan Fungsional dan Unit pelaksana Teknis Daerah sebagaimana dimaksud pada
Ayat (1) huruf b, c, d, e, f, g dan h Pasal ini, masing-masing dipimpin oleh seorang Kepala yang berada di bawah
dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas Kesehatan.
(3) Sub-Sub Bagian sebagaimana dimaksud Ayat (1) huruf b angka 1, 2 dan 3 pasal ini, masing-masing dipimpin oleh
seorang Kepala yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Sekretariat.
(4) Seksi-Seksi sebagaimana dimaksud Ayat (1) huruf c angka 1, 2 dan 3, huruf d angka 1, 2 dan 3, huruf e angka 1, 2
dan 3 serta huruf f angka 1, 2 dan 3 pasal ini, masing-masing dipimpin oleh seorang Kepala yang berada di bawah
dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang yang bersangkutan.
(5) Bagan Struktur Organisasi Dinas Kesehatan adalah sebagaimana terdapat dalam lampiran I dan merupakan bagian
tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini.
Pasal 7
Kepala Dinas Kesehatan memimpin pelaksanaan tugas dan fungsi Dinas Kesehatan sebagaimana tersebut dalam Pasal
4 dan 5 Peraturan Daerah ini.
Pasal 8
Sekretariat mempunyai tugas metaksanakan sebagian tugas Dinas Kesehatan di bidang kesekretariatan.

Pasal 9

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada Pasal 8 Peraturan Daerah ini Sekretariat, menyelenggarakan
fungsi :
a. Penyusunan perencanaan, monitoring, evaluasi dan pelaporan kegiatan bidang kesekretariatan;
b. Pengelolaan urusan surat menyurat, kearsipan dan dokumentasi kegiatan;
c. Pengelolaan urusan perlengkapan dan rumah tangga;
d. Pengelolaan administrasi keuangan;
e. Pengelolaan administrasi kepegawaian;
f. Pengelolaan perpustakaan;
g. Pengkoordinasian urusan hukum, organisasi dan hubungan masyarakat;
h. Perumusan bahan penyusunan pedoman dan petunjuk teknis bidang kesehatan;
i. Pengkoordinasian perencanaan, evaluasi dan pelaporan kegiatan;
j. Pengkoordinasian penyusunan, pengolahan dan pelayanan data;
k. Perumusan bahan koordinasi dan kerjasama dengan lembaga dan instansi lain tentang kesekretariatan;
l. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan.
Pasal 10
(1) Sub Bagian Perencanaan mempunyai tugas melaksanakan perencanaan dan bimbingan teknis serta evaluasi di
bidang Perencanaan, dan menyelenggarakan fungsi :
a. Penyiapan bahan penyusunan pedoman dan petunjuk teknis bidang perencanaan;
b. Pengkoordinasian penyusunan program dan anggaran, evaluasi dan pelaporan kegiatan;
c. Pengkoordinasian penyusunan, pengolahan dan pelayanan data;
d. Penyiapan bahan koordinasi dan kerjasama dengan lembaga dan instansi lain di Bidang Perencanaan.
e. Pengkoordinasian perencanaan penyediaan barang dan jasa.
f. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan.
(2) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas melaksanakan perencanaan dan bimbingan teknis serta
evaluasi di bidang Umum dan Kepegawaian, dan menyelenggarakan fungsi :
a. Penyiapan bahan perencanaan, pelaporan dan evaluasi kegiatan;
b. Penyelenggaraan urusan surat menyurat, kearsipan, dokumentasi kegiatan dan invetarisasi barang;
c. Penyelenggaraan urusan perlengkapan dan rumah tangga;
d. Penyelenggaraan administrasi kepegawaian;
e. Penyelenggaraan penilaian angka kredit bagi tenaga fungsional;
f. Penyelenggaraan perpustakaan;
g. Pengkoordinasian penyusunan, pengolahan dan pelayanan data;
h. Penyiapan bahan koordinasi dan kerjasama dengan lembaga dan instansi lain di Bidang Umum dan
Kepegawaian;
i. Penyiapan bahan pengendalian dan pengawasan pegawai;
j. Penyiapan bahan urusan hukum, organisasi dan hubungan masyarakat;
k. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan.
(3) Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas melaksanakan perencanaan dan bimbingan teknis serta evaluasi di bidang
Keuangan, dan menyelenggarakan fungsi :
a. Penyiapan bahan penyusunan pedoman dan petunjuk teknis bidang keuangan;
b. Penyelenggaraan administrasi keuangan meliputi urusan perbendaharaan, akuntansi, verifikasi;
c. Penyelenggaraan perencanaan, monitoring, evaluasi dan pelaporan kegiatan;
d. Penyelenggaraan penyusunan, pengolahan dan pelayanan data;
e. Penyiapan bahan tindak lanjut Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP);
f. Penyiapan bahan koordinasi dan kerjasama dengan lembaga dan instansi lain di Bidang Keuangan;
g. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan. .
Pasal 11
Bidang Pelayanan Kesehatan mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Dinas Kesehatan di bidang Pelayanan
Kesehatan.
Pasal 12

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada Pasal 11 Peraturan Daerah ini, Bidang Pelayanan Kesehatan,
menyelenggarakan fungsi :
a. Perumusan kebijakan di bidang Upaya Kesehatan dan Rujukan, Gizi, Kesehatan Keluarga dan Keluarga Berencana;
b. Perumusan perencanaan, penggerakan pelaksanaan, monitoring, evaluasi dan pelaporan kegiatan di bidang Upaya
Kesehatan dan Rujukan, Gizi, Kesehatan Keluarga dan Keluarga Berencana;
c. Penyelenggaraan kegiatan di bidang Upaya Kesehatan dan Rujukan, Gizi, Kesehatan Keluarga dan Keluarga
Berencana;
d. Perumusan bahan koordinasi dan kerjasama lintas program dan lintas sektor di Bidang Upaya Kesehatan dan Rujukan,
Gizi, Kesehatan Keluarga dan Keluarga Berencana;
e. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan.
Pasal 13
(1) Seksi Upaya Kesehatan dan Rujukan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan
teknis, penyusunan rencana kegiatan serta menyelenggarakan pembinaan, pengawasan dan penilaian. Dalam
melaksanakan tugas tersebut, Seksi Upaya Kesehatan dan Rujukan menyelenggarakan fungsi :
a. Menyiapkan bahan penyusunan rencana program dan Petunjuk Teknis tentang Upaya Kesehatan dan Rujukan
yang terdiri dari : upaya kesehatan dasar termasuk kesehatan komunitas, kesehatan rujukan/ spesialistik, dan
sistem rujukan, kesehatan matra, upaya kesehatan khusus meliputi : kesehatan jiwa, kesehatan mata, kesehatan
kerja, kesehatan haji, kesehatan gigi dan mulut;
b. Menyiapkan bahan pelaksanaan rencana program dan Petunjuk Teknis tentang Upaya Kesehatan dan Rujukan;
c. Menyiapkan bahan koordinasi dan kerjasama dengan lembaga dan instansi lain tentang Upaya Kesehatan dan
Rujukan;
d. Menyiapkan bahan pengawasan dan pengendalian tentang Upaya Kesehatan dan Rujukan;
e. Menyiapkan bahan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas tentang Upaya Kesehatan dan Rujukan;
f. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan tugas tugas fungsinya.
(2) Seksi Gizi mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, penyusunan rencana
kegiatan serta menyelenggarakan pembinaan, pengawasan dan pengendalian, penilaian. Dalam melaksanakan
tugas tersebut, Seksi Gizi menyelenggarakan fungsi :
a. Menyiapkan bahan penyusunan rencana program dan Petunjuk Teknis tentang Gizi yang terdiri dari : Konsumsi
Makanan, Gizi Makro, Gizi Mikro, Gizi Klinis, dan Kewaspadaan Gizi;
b. Menyiapkan bahan pelaksanaan rencana program dan Petunjuk Teknis tentang Gizi;
c. Menyiapkan bahan koordinasi dan kerjasama dengan lembaga dan instansi lain tentang Gizi;
d. Menyiapkan bahan pengawasan dan pengendalian tentang Gizi;
e. Menyiapkan bahan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas tentang Gizi.
f. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan tugas tugas fungsinya
(3) Seksi Kesehatan Keluarga dan Keluarga Berencana mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan perumusan
kebijakan teknis, penyusunan rencana kegiatan serta menyelenggarakan pembinaan, pengawasan dan
pengendalian, penilaian. Dalam melaksanakan tugas tersebut, Seksi Kesehatan Keluarga dan Keluarga Berencana
menyelenggarakan fungsi :
a. Menyiapkan bahan penyusunan rencana program dan Petunjuk Teknis tentang Kesehatan Keluarga dan
Keluarga Berencana yang terdiri dari : Kesehatan Maternal, dan Neonatal, Kesehatan Balita, Kesehatan Usia
Sekolah dan Remaja, Kesehatan Usia Subur, Kesehatan Usia Lanjut, dan Keluarga Berencana;
b. Menyiapkan bahan pelaksanaan rencana program dan Petunjuk Teknis tentang Kesehatan Keluarga dan
Keluarga Berencana;
c. Menyiapkan bahan koordinasi dan kerjasama dengan lembaga dan instansi lain tentang Kesehatan Keluarga dan
Keluarga Berencana ;
d. Menyiapkan bahan pengawasan dan pengendalian tentang Kesehatan Keluarga dan Keluarga Berencana;
e. Menyiapkan bahan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas tentang Kesehatan Keluarga dan Keluarga
Berencana;
f. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan tugas tugas fungsinya;
g. Gender ..
Pasal 14
Bidang Pencegahan Penyakit Dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) mempunyai tugas melaksanakan sebagaian tugas
Dinas Kesehatan di bidang Pencegahan Penyakit Dan Penyehatan Lingkungan (P2PL).

Pasal 15
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada Pasal 14 Peraturan Daerah ini, Bidang Pencegahan Penyakit
Dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) menyelenggarakan fungsi :
a. Perumusan kebijakan teknis di bidang Pencegahan Penyakit Dan Penyehatan Lingkungan (P2PL);
b. Penyusunan rencana kegiatan di bidang Pencegahan Penyakit Dan Penyehatan Lingkungan (P2PL);
c. Penyelenggaraan upaya Pencegahan Penyakit Dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) yang menjadi masalah
kesehatan masyarakat;
d. Penyelenggaraan penanggulangan Kejadian Luar Biasa (KLB) penyakit menular potensial wabah dan bencana;
e. Penyelenggaraan pemberantasan vektor penyakit menular yang menjadi masalah kesehatan masyarakat;
f. Penyelenggaraan pengamatan Pencegahan Penyakit Dan Penyehatan Lingkungan (P2PL);
g. Penyelenggaraan Sistem Kewaspadaan Dini Penyakit Menular yang menjadi masalah kesehatan masyarakat;
i. Penyelenggaraan kerjasama dan kemitraan dengan Lembaga Swadaya Masyarakat dan Swasta serta sektor terkait
lainnya dalam rangka Pencegahan Penyakit Dan Penyehatan Lingkungan (P2PL);
j. Penyelenggaraan evaluasi kegiatan bidang Pencegahan Penyakit Dan Penyehatan Lingkungan (P2PL);
k. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan tugas tugas fungsinya
Pasal 16
(1) Seksi Pencegahan Dan Pemberantasan Penyakit mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan perumusan
kebijakan teknis, penyusunan rencana kegiatan serta menyelenggarakan kegiatan pembinaan, pengawasan dan
evaluasi teknis kegiatan pengamatan dan pencegahan penyakit menular dan tidak menular. Dalam melaksanakan
tugas tersebut, Seksi Pencegahan Dan Pemberantasan Penyakit menyelenggarakan fungsi :
a. Menyiapkan bahan penyusunan rencana program dan Petunjuk Teknis tentang Pencegahan Dan Pemberantasan
Penyakit meliputi pengendalian penyakit menular langsung, pengendalian penyakit bersumber binatang,
pengendalian penyakit tidak menular;
b. Menyiapkan bahan pelaksanaan rencana program dan Petunjuk Teknis Pencegahan Dan Pemberantasan
Penyakit;
c. Menyiapkan bahan koordinasi dan kerjasama dengan lembaga dan instansi lain di Bidang Pencegahan Dan
Pemberantasan Penyakit;
d. Menyiapkan bahan pengawasan dan pengendalian tentang Pencegahan Dan Pemberantasan Penyakit;
e. Menyiapkan bahan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas;
f. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan tugas tugas fungsinya.
(2) Seksi Survailans, Penanggulangan Kejadian Luar Biasa mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan
perumusan kebijakan teknis, penyusunan rencana kegiatan serta menyelenggarakan pembinaan, pengawasan dan
evaluasi teknis kegiatan Survailans, Penanggulangan Kejadian Luar Biasa yang menjadi masalah kesehatan
masyarakat Dalam melaksanakan tugas tersebut, Seksi Survailans, Penanggulangan Kejadian Luar Biasa
menyelenggarakan fungsi :
a. Menyiapkan bahan penyusunan rencana program dan Petunjuk Teknis tentang Survailans, Penanggulangan
Kejadian Luar Biasa meliputi surveilans epidemiologi, imunisasi pada bayi dan jemaah haji, anak sekolah, dan
Wanita Usia Subur dan kesehatan mattra;
b. Menyiapkan bahan pelaksanaan rencana program dan Petunjuk Teknis Survailans, Penanggulangan Kejadian
Luar Biasa ;
c. Menyiapkan bahan koordinasi dan kerjasama dengan lembaga dan instansi lain di Bidang Survailans,
Penanggulangan Kejadian Luar Biasa;
d. Menyiapkan bahan pengawasan dan pengendalian tentang Survailans, Penanggulangan Kejadian Luar Biasa;
e. Menyiapkan bahan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas;
f. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan tugas tugas fungsinya.
(3) Seksi Penyehatan Lingkungan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis,
penyusunan rencana kegiatan serta menyelenggarakan pembinaan, pengawasan dan evaluasi teknis kegiatan
Penyehatan Lingkungan yang menjadi masalah kesehatan masyarakat Dalam melaksanakan tugas tersebut, Seksi
Penyehatan Lingkungan menyelenggarakan fungsi :
a. Menyiapkan bahan penyusunan rencana program dan Petunjuk Teknis tentang Penyehatan Lingkungan meliputi :
penyehatan air, pengawasan kualitas lingkungan, penyehatan kawasan dan sanitasi darurat, sanitasi tempat
pengolahan makanan, minuman dan bahan pangan serta pengamanan limbah;
b. Menyiapkan bahan pelaksanaan rencana program dan Petunjuk Teknis Penyehatan Lingkungan;
c. Menyiapkan bahan koordinasi dan kerjasama dengan lembaga dan instansi lain di Bidang Penyehatan

d.
e.
f.

Lingkungan;
Menyiapkan bahan pengawasan dan pengendalian tentang Penyehatan Lingkungan;
Menyiapkan bahan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas;
Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan tugas tugas fungsinya.
Pasal 17

Bidang Kemitraan Kesehatan Dan Promosi Kesehatan mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Dinas Kesehatan
di bidang Kemitraan Kesehatan Dan Promosi Kesehatan.
Pasal 18
Daiam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada Pasal 17 Peraturan Daerah ini, Bidang Kemitraan Kesehatan
Dan Promosi Kesehatan menyelenggarakan fungsi :
a. Perumusan kebijakan teknis di bidang Kemitraan Kesehatan Dan Promosi Kesehatan;
b. Penyusunan rencana kegiatan di bidang Kemitraan Kesehatan Dan Promosi Kesehatan;
c. Penyelenggaraan pembinaan dan penggerakan pelaksanaan Kemitraan Kesehatan Dan Promosi Kesehatan;
d. Penyelenggaraan pengendalian dan penilaian Kemitraan Kesehatan Dan Promosi Kesehatan ;
e. Penyelenggaraan pembinaan dan penggerakan pelaksanaan Kemitraan Kesehatan Dan Promosi Kesehatan;
f. Penyelenggaraan evaluasi kegiatan di bidang Kemitraan Kesehatan Dan Promosi Kesehatan;
g. Menyiapkan bahan koordinasi dan kerjasama dengan lembaga dan instansi lain di bidang Kemitraan Kesehatan Dan
Promosi Kesehatan.
h. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan tugas tugas fungsinya
Pasal 19
(1) Seksi Pemberdayaan Masyarakat Dan Kemitraan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan perumusan
kebijakan teknis, penyusunan rencana kegiatan serta menyelenggarakan pembinaan, pengawasan dan evaluasi
teknis kegiatan Pemberdayaan Masyarakat Dan Kemitraan. Dalam melaksanakan tugas tersebut, Seksi
Pemberdayaan Masyarakat Dan Kemitraan menyelenggarakan fungsi :
a. Menyiapkan bahan penyusunan rencana program dan Petunjuk Teknis tentang Pemberdayaan Masyarakat Dan
Kemitraan meliputi : pemberdayaan dan kemitraan kesehatan masyarakat untuk berperilaku hidup bersih dan
sehat (PHBS), Upaya Kesehatan Bersumber daya Masyarakat (UKBM);
b. Menyiapkan bahan pelaksanaan rencana program dan Petunjuk Teknis Pemberdayaan Masyarakat Dan
Kemitraan;
c. Menyiapkan bahan koordinasi dan kerjasama dengan lembaga dan instansi lain di Bidang Pemberdayaan
Masyarakat Dan Kemitraan;
d. Menyiapkan bahan pengawasan dan pengendalian tentang Pemberdayaan Masyarakat Dan Kemitraan;
e. Menyiapkan bahan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas;
f. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan tugas tugas fungsinya
(2) Seksi Pembiayaan Dan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat mempunyai tugas melaksanakan penyiapan
bahan perumusan kebijakan teknis, penyusunan rencana kegiatan serta menyeienggarakan pembinaan,
pengawasan dan evaluasi teknis kegiatan penggerakan pelaksanaan, pengendalian dan penilaian dalam
Pembiayaan Dan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat. Dalam melaksanakan tugas tersebut, Seksi
Pembiayaan Dan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat menyelenggarakan fungsi :
a. Menyiapkan bahan penyusunan rencana program dan Petunjuk Teknis tentang Pembiayaan Dan Jaminan
Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat meliputi : kepesertaan, pemeliharaan kesehatan dan pembiayaan;
b. Menyiapkan bahan pelaksanaan rencana program dan Petunjuk Teknis Pembiayaan Dan Jaminan Pemeliharaan
Kesehatan Masyarakat;
c. Menyiapkan bahan koordinasi dan kerjasama dengan lembaga dan instansi lain di Bidang Pembiayaan Dan
Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat;
d. Menyiapkan bahan pengawasan dan pengendalian tentang Pembiayaan Dan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan
Masyarakat;
e. Menyiapkan bahan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas;
f. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan tugas tugas fungsinya.
(3) Seksi Promosi Kesehatan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis,
penyusunan rencana kegiatan serta menyelenggarakan pembinaan, pengawasan dan evaluasi teknis kegiatan

Promosi Kesehatan yang menjadi masalah kesehatan masyarakat Dalam melaksanakan tugas tersebut, Seksi
Promosi Kesehatan menyelenggarakan fungsi :
a. Menyiapkan bahan penyusunan rencana program dan Petunjuk Teknis tentang Promosi Kesehatan meliputi :
metode dan sarana;
b. Menyiapkan bahan pelaksanaan rencana program dan Petunjuk Teknis Promosi Kesehatan;
c. Menyiapkan bahan koordinasi dan kerjasama dengan lembaga dan instansi lain di Bidang Promosi Kesehatan;
d. Menyiapkan bahan pengawasan dan pengendalian tentang Promosi Kesehatan;
e. Menyiapkan bahan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas;
f. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan tugas tugas fungsinya.
Pasal 20
Bidang Sumber Daya Kesehatan mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Dinas Kesehatan di bidang Sumber
Daya Kesehatan.
Pasal 21
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada Pasal 20 Peraturan Daerah ini Bidang Sumber Daya
Kesehatan, menyelenggarakan fungsi :
a. Perumusan kebijakan teknis di bidang Sumber Daya Kesehatan;
b. Penyusunan rencana kegiatan di bidang Sumber Daya Kesehatan;
c. Penyelenggaraan pembinaan, pengawasan dan pengembangan Sumber Daya Kesehatan;
d. Penyelenggaraan pembinaan dan pengembangan sumber daya kesehatan;
e. Penyelenggaraan evaluasi kegiatan di bidang Sumber Daya Kesehatan.
Pasal 22
(1) Seksi Pengembangan Sumber Daya Manusia Dan Organisasi Profesi mempunyai tugas melaksanakan penyiapan
bahan perumusan kebijakan teknis, penyusunan rencana kegiatan serta menyelenggarakan pembinaan,
pengawasan dan evaluasi teknis kegiatan Pengembangan Sumber Daya Manusia Dan Organisasi Profesi. Dalam
melaksanakan tugas tersebut, Seksi Pengembangan Sumber Daya Manusia Dan Organisasi Profesi
menyelenggarakan fungsi :
a. Penyelenggaraan bahan penyusunan rencana program dan Petunjuk Teknis tentang Pengembangan Sumber
Daya Manusia Dan Organisasi Profesi meliputi : pendayagunaan, pendidikan dan pelatihan, perijinan sarana
kesehatan terdiri registrasi, akreditasi, sertifikasi ,serta perijinan tenaga medis, perawat, bidan dan registrasi
tenaga non medis/tradisional terlatih.
b. Menyiapkan bahan pelaksanaan rencana program dan Petunjuk Teknis Pengembangan Sumber Daya Manusia
Dan Organisasi Profesi;
c. Penyelenggaraan bahan koordinasi dan kerjasama dengan lembaga dan instansi lain di Bidang Pengembangan
Sumber Daya Manusia Dan Organisasi Profesi;
d. Menyiapkan bahan pengawasan dan pengendalian tentang Pengembangan Sumber Daya Manusia Dan
Organisasi Profesi;
e. Penyelenggaraan bahan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas;
f. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan tugas tugas fungsinya.
(2) Seksi Farmasi, Makanan Dan Perbekalan Kesehatan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan perumusan
kebijakan teknis, penyusunan rencana kegiatan serta menyelenggarakan pembinaan, pengawasan dan evaluasi
teknis kegiatan Farmasi, Makanan Dan Perbekalan Kesehatan. Dalam melaksanakan tugas tersebut, Seksi Farmasi,
Makanan Dan Perbekalan Kesehatan menyelenggarakan fungsi :
a. Menyiapkan bahan penyusunan rencana program dan Petunjuk Teknis tentang Farmasi, Makanan Dan
Perbekalan Kesehatan meliputi : kebutuhan obat-obatan dan perbekalan kesehatan, , pengelolaan obat-obatan
dan perbekalan kesehatan.
b. Menyiapkan bahan pelaksanaan rencana program dan Petunjuk Teknis Farmasi, Makanan Dan Perbekalan
Kesehatan;
c. Menyiapkan bahan koordinasi dan kerjasama dengan lembaga dan instansi lain di Bidang Farmasi, Makanan Dan
Perbekalan Kesehatan;
d. Menyiapkan bahan pengawasan dan pengendalian tentang Farmasi, Makanan Dan Perbekalan Kesehatan;
e. Menyiapkan bahan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas;
f. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan tugas tugas fungsinya.

Pasal 23
(1) Kelompok Jabatan Fungsional pada Dinas Kesehatan mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas teknis Dinas
Kesehatan sesuai dengan keahliannya.
(2) Kelompok Jabatan Fungsional pada Dinas Kesehatan sebagaimana tersebut pada Ayat (1) Pasal ini, dipimpin ofeh
seorang tenaga fungsional selaku Ketua Kelompok yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala
Dinas Kesehatan.
(3) Jumlah tenaga dalam Jabatan Fungsional pada Dinas Kesehatan ditentukan berdasarkan sifat, jenis dan bebah
kerja.
(4) Pembinaan terhadap tenaga dalam Jabatan Fungsional pada Dinas Kesehatan, dilakukan sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
BAB IV
KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI
UNIT PELAKSANA TEKNIS DtNAS KESEHATAN
Bagian Pertama
Pusat Kesehatan Masyarakat
Paragraf 1
Kedudukan
Pasal 24
(1) Pusat Kesehatan Masyarakat sebagaimana dimaksud pada Pasal 2 angka 2 huruf a, b, c, d, e, f, g, h, i, j, k, I, m, n,
o, p, q, r, s, t, u, v, w, x, y, z, aa, bb, dan cc merupakan pelaksana operasional sebagian tugas Dinas Kesehatan di
bidang pelayanan Kesehatan.
(2) Masing-masing Pusat Kesehatan Masyarakat sebagaimana dimaksud pada Ayat (1) Pasal ini, dipimpin oleh seorang
Kepala yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas Kesehatan dan secara operasional
dikoordinasikan oleh Camat.
Paragraf 2
Tugas
Pasal 25
Pusat Kesehatan Masyarakat mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Dinas Kesehatan di bidang
penyelenggaraan pelayanan kesehatan, usaha penggerakan pengembangan kesehatan serta usaha pemberdayaan
masyarakat dan keluarga secara paripuma dan mandiri.
Paragraf 3
Fungsi
Pasal 26
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada Pasal 25 Peraturan Daerah ini, Pusat Kesehatan Masyarakat
menyelenggarakan fungsi :
a. Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis bidang pelayanan kesehatan, usaha penggerakan pengembangan
kesehatan serta usaha pemberdayaan masyarakat dan keluarga secara paripurna dan mandiri;
b. Penyusunan rencana kegiatan bidang pelayanan kesehatan, usaha penggerakan pengembangan kesehatan serta
usaha pemberdayaan masyarakat dan kefuarga secara paripurna dan mandiri;
c. Penyelenggaraan pelayanan kesehatan tingkat pertama yang bermutu melalui upaya rawat jalan, rawat inap dan
penunjang;
d. Penyelenggaraan usaha penggerakan pembangunan berwawasan kesehatan melalui upaya penyehatan lingkungan,
pencegahan dan pemberantasan penyakit menular serta upaya khusus sesuai dengan program spesifik lokal;

e.
f.
g.
h.

Penyefenggaraan usaha pemberdayaan masyarakat dan keluarga melalui upaya penyuluhan kesehatan
masyarakat, kesehatan keluarga, kesehatan ibu dan anak, keluarga berencana dan perbaikan gizi;
Penyelenggaraan ketatausahaan.
Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas Kesehatan sesuai tugas dan fungsinya
Menyiapkan bahan koordinasi dan kerjasama dengan lembaga dan instansi lain di Bidang pelayanan kesehatan,
usaha penggerakan pengembangan kesehatan serta usaha pemberdayaan masyarakat dan keluarga secara
paripurna dan mandiri
Paragraf 4
Struktur Organisasi
Pasal 27

(1) Struktur Organisasi Pusat Kesehatan Masyarakat, meliputi :


a. Kepala;
b. Sub Bagian Tata Usaha;
c. Kelompok Jabatan Fungsional.
(2) Bagan Struktur Organisasi Pusat Kesehatan Masyarakat adalah sebagaimana terdapat dalam lampiran II dan
merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini.
Pasal 28
Kepala Pusat Kesehatan Masyarakat memimpin pelaksanaan tugas dan fungsi sebagaimana tersebut dalam Pasal 25
dan 26 Peraturan Daerah ini.
Pasal 29
(1) Kelompok Jabatan Fungsional pada masing-masing Pusat Kesehatan iNasyarakat mempunyai tugas melaksanakan
sebagian tugas teknis Pusat Kesehatan Masyarakat sesuai dengan keahliannya.
(2) Kelompok Jabatan Fungsional pada masing-masing Pusat Kesehatan Masyarakat sebagaimana tersebut pada Ayat
(1) Pasal ini, dipimpin oleh seorang tenaga fungsional dan bertanggung jawab kepada Kepala Pusat Kesehatan
Masyarakat yang bersangkutan.
(3) Jumlah tenaga dalam Jabatan Fungsional pada masing-masing Pusat Kesehatan Masyarakat ditentukan
bererdasarkan sifat, jenis dan beban kerja.
(4) Pembinaan terhadap tenaga dalam Jabatan Fungsional pada masing-masing Pusat Kesehatan Masyarakat,
dilakukan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Bagian Kedua
Laboratorium Kesehatan Masyarakat
Paragraf 1
Kedudukan
Pasal 30
(1) Laboratorium Kesehatan Masyarakat sebagaimana dimaksud pada Pasal 2 angka 2 huruf dd merupakan pelaksana
operasional sebagian tugas Dinas Kesehatan di bidang pelayanan laboratorium kesehatan Masyarakat.
(2) Laboratorium Kesehatan Masyarakat sebagaimana dimaksud pada Ayat (1) Pasaf ini, dipimpin oleh seorang Kepala
yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas Kesehatan.

Paragraf 2
Tugas

Pasal 31
Laboratorium Kesehatan Masyarakat mempunyai tugas metaksanakan sebagian tugas Dinas Kesehatan di bidang
pelayanan laboratorium kesehatan.
Paragraf 3
Fungsi
Pasal 32
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada Pasal 31 Peraturan Daerah ini, Laboratorium Kesehatan
Masyarakat menyelenggarakan fungsi :
a. Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis bidang pelayanan laboratorium kesehatan;
b. Penyusunan rencana kegiatan bidang pelayanan laboratorium kesehatan.; `
c. Penyelenggaraan kegiatan pengambilan, uji petik.pengambilan dan pemeriksaan sampel dan atau spesimen pada
media orang dan atau lingkungan;
d. Penyelenggaraan penyiapan media dan reagensia pemeriksaan;
e. Penyelenggaraan pemeriksaan sampel/specimen secara mikrobilogis, fisika dan kimia serta klinis;
f. Penyelenggaraan pelaksanaan rujukan pemeriksaan sampel specimen antar laboratorium baik secara horisontal
maupun vertikal;
g. Penyelenggaraan pembinaan pengelolaan dan pemantauan mutu eksternal laboratorium Pusat Kesehatan
masyarakat;
h. Penyelenggaraan ketatausahaan.
i. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas Kesehatan sesuai tugas dan fungsinya
j. Menyiapkan bahan koordinasi dan kerjasama dengan lembaga dan instansi lain di Bidang pelayanan laboratorium
kesehatan
Paragraf 4
Struktur Organisasi
Pasal 33
(1) Struktur Organisasi Laboratorium Kesehatan Masyarakat terdiri dari :
a. Kepala;
b. Sub Bagian Tata Usaha;
c. Kelompok Jabatan Fungsional.
(2) Bagan Struktur Organisasi Laboratorium Kesehatan Masyarakat adalah sebagaimana terdapat dalam lampiran III
dan merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini.
Pasal 34
Kepala Laboratorium Kesehatan Masyarakat memimpin pelaksanaan tugas dan fungsi Laboratorium Kesehatan
Masyarakai sebagaimana tersebut dalam Pasal 31 dan 32 Peraturan Daerah ini.
Pasal 35
(1) Kelompok Jabatan Fungsional pada Laboratorium Kesehatan Masyarakat mempunyai tugas melaksanakan
sebagian tugas teknis Laboratorium Kesehatan Masyarakat sesuai dengan keahliannya.
(2) Kelompok Jabatan Fungsional pada Laboratorium Kesehatan Masyarakat sebagaimana tersebut pada Ayat (1) Pasal
ini, dan bertanggung jawab kepada Kepala Laboratorium Kesehatan.
(3) Jumtah tenaga dalam Jabatan Fungsional pada Laboratorium Kesehatan Masyarakat, ditentukan berdasarkan sifat,
jenis dan beban kerja.
(4) Pembinaan terhadap tenaga dalam Jabatan Fungsional pada Laboratorium Kesehatan Masyarakat, dilakukan sesuai
dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Bagian Ketiga
Instalasi Farmasi
Paragraf 1
Kedudukan
Pasal 36
(1) Instalasi Farmasi sebagaimana dimaksud pada Pasal 2 angka 2 huruf ee merupakan pelaksana operasional
sebagian tugas Dinas Kesehatan di bidang perencanaan kebutuhan obat serta pengelolaan dan pendistribusian
obat.
(2) Instalasi Farmasi sebagaimana dimaksud pada Ayat (1) Pasal ini, dipimpin oleh seorang Kepala yang berada di
bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas Kesehatan.
Paragraf 2
Tugas
Pasa! 37
Instalasi farmasi mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Dinas Kesehatan di bidang perencanaan kebutuhan
obat serta pengelolaan dan pendistribusian obat.
Paragraf 3
Fungsi
Pasal 38
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada Pasal 37 Peraturan Daerah ini, Instalasi Farmasi
menyelenggarakan fungsi :
a. Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis bidang perencanaan kebutuhan obat serta pengelolaan dan
pendistribusian obat;
b. Penyusunan rencana kegiatan bidang perencanaan kebutuhan obat serta pengelolaan dan pendistribusian obat;
c. Penyelenggaraan perencanaan kebutuhan obat;
d. Penyelenggaraan penerimaan, penyimpanan dan pemeliharaan obat;
e. Penyelenggaraan pengelolaan dan pendistribusian obat;
f. Penyelenggaraan pengawasan mutu/kualitas obat;
g. Penyelenggaraan ketatausahaan.
h. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas Kesehatan sesuai tugas dan fungsinya
i. Menyiapkan bahan koordinasi dan kerjasama dengan lembaga dan instansi lain di Bidang perencanaan kebutuhan
obat serta pengelolaan dan pendistribusian obat
Paragraf 4
Struktur Organisasi
Pasal 39
(1) Struktur Organisasi Instaiasi farmasi terdiri dari :
a. Kepala;
b. Sub Bagian Tata Usaha.
c. Kelompok Jabatan Fungsional
(2) Bagan Struktur Organisasi Instalasi Farmasi adalah sebagaimana terdapat dalam lampiran IV dan merupakan
bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini.
Pasal 40

Kepala Instalasi Farmasi memimpin pelaksanaan tugas dan fungsi Instalasi Farmasi sebagaimana tersebut dalam Pasal
37 dan 38 Peraturan Daerah ini.
Pasal 41
(1) Kelompok Jabatan Fungsional pada Instalasi Farmasi mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas teknis
Instalasi Farmasi sesuai dengan keahliannya.
(2) Kelompok Jabatan Fungsional pada Instalasi Farmasi sebagaimana tersebut pada Ayat (1) Pasal ini, dan
bertanggung jawab kepada Kepala Instalasi Farmasi.
(3) Jumlah tenaga dalam Jabatan Fungsional pada Instalasi Farmasi ditentukan berdasarkan sifat, jenis dan beban
kerja.
(4) Pembinaan terhadap tenaga dalam Jabatan Fungsional pada Instalasi Farmasi, dilakukan sesuai dengan peraturan
perundangundangan yang berlaku.
Bagian Keempat
Manajemen Informasi Dan Pengembangan Kesehatan
Paragraf 1
Kedudukan
Pasal 42
(1) Manajemen Informasi Dan Pengembangan Kesehatan sebagaimana dimaksud pada Pasal 2 angka 2 huruf ee
merupakan pelaksana operasional sebagian tugas Dinas Kesehatan di bidang Manajemen Informasi Dan
Pengembangan Kesehatan.
(2) Instalasi Farmasi sebagaimana dimaksud pada Ayat (1) Pasal ini, dipimpin oleh seorang Kepala yang berada di
bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas Kesehatan.
Paragraf 2
Tugas
Pasal 43
Manajemen Informasi Dan Pengembangan Kesehatan mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Dinas Kesehatan
di bidang Manajemen Informasi Dan Pengembangan Kesehatan.
Paragraf 3
Fungsi
Pasal 44
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada Pasal 37 Peraturan Daerah ini, Manajemen Informasi Dan
Pengembangan Kesehatan menyelenggarakan fungsi :
a. Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis bidang Manajemen Informasi Dan Pengembangan Kesehatan;
b. Penyusunan rencana kegiatan bidang Manajemen Informasi Dan Pengembangan Kesehatan;
c. Penyelenggaraan perencanaan Manajemen Informasi Dan Pengembangan Kesehatan;
d. Penyelenggaraan Manajemen Informasi Dan Pengembangan Kesehatan;
e. Penyelenggaraan pengelolaan Manajemen Informasi Dan Pengembangan Kesehatan;
f. Penyelenggaraan pengawasan Manajemen Informasi Dan Pengembangan Kesehatan;
g. Penyelenggaraan ketatausahaan.
h. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas Kesehatan sesuai tugas dan fungsinya
i. Menyiapkan bahan koordinasi dan kerjasama dengan lembaga dan instansi lain di Bidang Manajemen Informasi Dan
Pengembangan Kesehatan
Paragraf 4

Struktur Organisasi
Pasal 45
(1) Struktur Organisasi Instaiasi farmasi terdiri dari :
a. Kepala;
b. Sub Bagian Tata Usaha
c. Kelompok Jabatan Fungsional.
(2) Bagan Struktur Organisasi Manajemen Informasi Dan Pengembangan Kesehatan adalah sebagaimana terdapat
dalam lampiran V dan merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini.
Pasal 46
Kepala Manajemen Informasi Dan Pengembangan Kesehatan memimpin pelaksanaan tugas dan fungsi Manajemen
Informasi Dan Pengembangan Kesehatan sebagaimana tersebut dalam Pasal 43 dan 44 Peraturan Daerah ini.
Pasal 47
(1) Kelompok Jabatan Fungsional pada Manajemen Informasi Dan Pengembangan Kesehatan mempunyai tugas
melaksanakan sebagian tugas teknis Instalasi Farmasi sesuai dengan keahliannya.
(2) Kelompok Jabatan Fungsional pada Manajemen Informasi Dan Pengembangan Kesehatan sebagaimana tersebut
pada Ayat (1) Pasal ini, dan bertanggung jawab kepada Kepala Manajemen Informasi Dan Pengembangan
Kesehatan.
(3) Jumlah tenaga dalam Jabatan Fungsional pada Manajemen Informasi Dan Pengembangan Kesehatan ditentukan
berdasarkan sifat, jenis dan beban kerja.
(4) Pembinaan terhadap tenaga dalam Jabatan Fungsional pada Manajemen Informasi Dan Pengembangan Kesehatan,
dilakukan sesuai dengan peraturan perundangundangan yang berlaku.
BAB V
TATA KERJA
Pasat 48
(1) Kepala Dinas Kesehatan dalam melaksanakan tugasnya, berdasarkan kebijakan yang ditetapkan oleh Bupati;
(2) Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan dalam melaksanakan tugasnya, berdasarkan kebijakan yang
ditetapkan oleh Kepala Dinas Kesehatan;
(3) Kelompok Jabatan Fungsional dalam melaksanakan tugasnya, berdasarkan kebijakan yang ditetapkan oleh Kepala
Dinas Kesehatan.
Pasal 49
Dalam melaksanakan tugasnya Kepala Dinas Kesehatan, Kepala Sekretariat, Kepala Bidang, Kepala Sub Bagian, Kepala
Seksi, dan Kelompok Jabatan Fungsional pada Dinas Kesehatan serta Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas dan
Kelompok Jabatan Fungsional pada Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan wajib menerapkan prinsip, koordinasi,
integrasi, sinkronisasi secara vertikal maupun horisontal baik dalam lingkungan masing-masing maupun dengan instansi
lain sesuai dengan bidang tugasnya.
BAB VI
KETENTUAN PERALIHAN
Pasal 50
(1) Penjabaran Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Dinas Kesehatan dan Unit Pelaksanan Teknis Dinas Kesehatan akan
diatur lebih lanjut dengan Keputusan Bupati.

(2) Dalam rangka lebih meningkatkan daya guna dan hasil guna penyelenggaraan tugas dan fungsi, pada masingmasing Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan dapat dibentuk Urusan-Urusan yang melaksanakan tugas tertentu.
(3) Pembentukan dan pengaturan lebih lanjut Urusan-Urusan sebagaimana dimaksud pada Ayat (2) Pasal ini ditetapkan
dengan Keputusan Bupati.
BAB VII
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 51
(1) Pelaksanaan Peraturan Daerah ini mulai berlaku secara efektif paling lama 6 (enam) bulan setelah diundangkan.
(2) Dengan berlakunya Peraturan Daerah ini, maka ketentuan yang dimuat dalam Pasal 3 angka 2, Paragraf Kedua
Pasal 8, 9, 10 dan 11 serta Lampiran II Peraturan Daerah Kabupaten Magelang Nomor 28 Tahun 2004 tentang
Pembentukan, Kedudukan, Tugas Pokok, Fungsi dan Struktur Organisasi Dinas Daerah Kabupaten Magelang
dmyatakan dicabut dan tidak berlaku lagi.
Pasal 52
Paraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Agar supaya setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan
penempatannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten Magelang.

PEMBAGIAN KEWENANGAN SESUAI PP 38/2007 TIAP BIDANG DAN SEKSI


NO.
A

BIDANG DAN SEJENISNYA

SEKRETARIAT
1 SUB BAG PERENCANAAN

2 SUB BAG UMUM DAN KEPEGAWAIAN


3 SUB BAG KEUANGAN
B
BIDANG PELAYANAN KESEHATAN
1 SEKSI UPAYA KESEHATAN DAN
RUJUKAN

2 SEKSI KESEHATAN KELUARGA DAN


KB
3 SEKSI GIZI
C

BIDANG PENCEGAHAN PENYAKIT


DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN
(P2PL)
1 SEKSI PENCEGAHAN DAN
PEMBERANTASAN PENYAKIT

2 SEKSI SURVAILANS,
PENANGGULANGAN KEJADIAN LUAR
BIASA
3 SEKSI PENYEHATAN LINGKUNGAN
D

BIDANG KEMITRAAN KESEHATAN


DAN PROMOSI KESEHATAN
1 SEKSI PEMBERDAYAAN
MASYARAKAT DAN KEMITRAAN

2 SEKSI PEMBIAYAAN DAN JAMINAN


PEMELIHARAAN KESEHATAN
MASYARAKAT
3 SEKSI PROMOSI KESEHATAN
E
BIDANG SUMBER DAYA KESEHATAN
1 SEKSI PENGEMBANGAN SUMBER
DAYA MANUSIA DAN ORGANISASI
PROFESI

KEWENANGAN
- Koordinator perencanaan program dan kegiatan.
- Koordinator perhitungan anggaram progran dan kegiatan.
36. Pembinaan, monitoring, evaluasi, dan pengawasan.

12. Penyelenggaraan upaya kesehatan pada daerah perbatasan,


terpencil, rawan dan kepulauan.
11. Pengelolaan pelayanan kesehatan dasar dan rujukan sekunder.
- Penyelenggaraan survailans kesehatan ibu dan anak.
- Penyelenggaraan penanggulangan kesehatan ibu dan anak.
7. Penyelenggaraan survailans gizi buruk.
8. Penyelenggaraan penanggulangan gizi buruk.
9. Perbaikan gizi keluarga dan masyarakat.

2.

Penyelenggaraan pencegahan , penanggulangan penyakit


menular.
3. Penyelenggaraan pencegahan , penanggulangan penyakit
tidak menular tertentu.
10. Penyelenggaraan pelayanan kesehatan haji.
1. Penyelenggaraan survailans epidemiologi, penyelidikan KLB
skala kabupaten.
4. Pengendalian operasional penanggulangan masalah kesehatan
akibat bencana dan wabah.
5. Penyelenggaraan
pencegahan
dan
penanggulangan
pencemaran lingkungan.
6. Penyehatan lingkungan.
14. Pemberian rekomendasi ijin sarana kesehatan tertentu yang
diberikan oleh pemerintah dan propinsi.
15. Pemberian ijin sarana kesehatan meliputi : RS Pemerintah
kelas C, kelas D, RS swasta yang setara, praktik
berkelompok, klinik umum/spesialis, rumah bersalin, klinik
dokter
keluarga/dokter
gigi
keluarga,
kedokteran
komplementer, dan pengobatan tradisional serta sarana
penunjang yang setara.
35. Penyelenggaraan kerjasama luar negeri skala kabupaten.
16. Pengelolaan/penyelenggaraan
jaminan
pemeliharaan
kesehatan sesuai kondisi lokal.
17. Peneyelenggaraan jaminan pemeliharaan kesehatan nasional
(tugas pembantuan).
30. Penyelenggaraan promosi kesehatan.
13. Registrasi, akreditasi, sertifikasi sarana kesehatan sesuai
peraturan perundang-undangan.
18. Pemanfaatan tenaga kesehatan strategis.
19. Pendayagunaan tenaga kesehatan.
20. Pelatihan teknis.
21. Regristrasi, akreditasi, sertifikasi tenaga kesehatan tertentu

2 SEKSI FARMASI, MAKANAN DAN


PERBEKALAN KESEHATAN

22.
23.
24.
25.
26.
27.
28.

29.
31.
32.
33.
34.
37.

UPTD
1 PUSKESMAS
2 LABORATORIUM KESEHATAN
MASYARAKAT
3 INSTALASI FARMASI
G
KELOMPOK FUNGSIONAL
F

sesuai peraturan perundang-undangan.


Pemberian ijin praktik tenaga kesehatan.
Penyediaan dan pengelolaan obat pelayanan kesehatan dasar,
alat kesehatan, reagensia dan vaksin.
Pengambilan sampling/contoh sediaan farmasi di lapangan.
Pemeriksaan setempat sarana produksi dan distribusi sediaan
farmasi.
Pengawasan dan registrasi makanan minuman produksi
rumah tangga.
Sertifikasi alat kesehatan dan PKRT kelas 1.
Pemberian rekomendasi ijin PBF cabang, PBAK dan industri
kecil obat tradisional (IKOT).
Pemberian ijin apotik dan toko obat.
Penyelenggaraan,
bimbingan
dan
pengendalian
operasionalisasi .
Penyelenggaraan penelitian dan pengembangan kesehatan
yang mendukung perumusan kebijakan.
Pengelolaan SURKESDA.
Implementasi penapisan IPTEK di bidang pelayanan
kesehatan.
Pengelolaan SIK.

Vous aimerez peut-être aussi