Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
LATAR BELAKANG
METODE
Pasien
Seluruh pasien pada penelitian ini berkulit hitam, berusia
antara 18-70 tahun, dan memiliki hypertensive chronic
kidney disease, yang didefinisikan dengan tekanan darah
diastol lebih dari 95 mmHg dan GFR 20-65 ml/menit. Kriteria
eksklusinya adalah pasien dengan diabetes, yang
didefinisikan dengan gula darah puasa lebih dari 140 mg/dL
atau gula darah sewaktu lebih dari 200 mg/dL atau
membutuhkan terapi untuk diabetes; rasio protein-kreatinin
urin lebih dari 2,5; hipertensi maligna selama 6 bulan
sebelumnya; hipertensi sekunder; penyakit sistemik berat;
gagal jantung; atau suatu kondisi kontraindikasi yang
berhubungan dengan obat yang digunakan pada penelitian.
Desain studi
Penelitian ini memiliki 2 fase, yaitu fase percobaan dan diikuti fase
kohort. Dari bulan Februari 1995-September 1998, sebanyak 1094
pasien secara acak dilakukan kontrol tekanan darah secara intensif
atau standar. Target tekanan darahnya adalah MAP sebesar 92
mmHg pada kelompok intensif dan 102-107 mmHg pada kelompok
standar. Pasien juga secara acak diberikan terapi obat awal, yaitu
ramipril (ACEI), metoprolol (ARB), atau amlodipine (CCB). Jika target
tekanan darah tidak dapat dicapai, obat antihipertensi lainnya
(furosemide, doxazosin, clonidine, dan hydralazine atau minoxidil)
akan ditambahkan secara berurutan.
Fase kohort dimulai pada bulan April 2002. Antara akhir fase
percobaan dan awal fase kohort, ada masa transisi singkat. Pada awal
fase kohort, target tekanan darah adalah <140/90 mmHg, kemudian
pada tahun 2004, target diturunkan menjadi <130/80 mmHg.
Hasil
Hasil utama adalah progresi menjadi
penyakit ginjal kronis, yang didefinisikan
sebagai dua kali lipat dari tingkat kreatinin
serum, diagnosis ESRD, atau kematian.
Serum kreatinin dinilai dua kali pada awal
dan setiap 6 bulan.
HASIL
Pasien
Dari 2.802 pasien yang menjalani pemeriksaan,
1094 yang terdaftar dalam tahap uji coba. Pada
awal fase uji coba, sekitar sepertiga dari pasien
memiliki proteinuria. Di antara pasien dengan
proteinuria, median rasio protein-kreatinin sedikit
lebih tinggi dalam kelompok kontrol standar
dibandingkan kelompok kontrol intensif. Hasil utama
(dua kali lipat dari tingkat kreatinin serum, ESRD,
atau kematian) terjadi pada 328 pasien pada fase
uji coba dan 239 pasien pada fase kohort.
DISKUSI
Penelitian ini memiliki beberapa kekuatan,
termasuk yang berfokus pada populasi yang
berisiko tinggi untuk progresi menjadi penyakit
ginjal kronis, follow up dengan durasi yang
panjang, tingkat pendaftaran yang tinggi pada
fase kohort, perbedaan tekanan darah yang
signifikan antara dua kelompok selama tahap uji
coba, dan penggunaan antihipertensi
renoprotektif yang serupa dalam terapi tekanan
darah antara kedua kelompok
KESIMPULAN
Penelitian ini menunjukkan bahwa target tekanan
darah yang lebih rendah dapat menghambat
perkembangan penyakit pada beberapa pasien
dengan penyakit ginjal kronis hipertensi.