Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
PATOFISIOLOGI
Penyebab fraktur adalah trauma
Fraktur patologis; fraktur yang diakibatkan oleh trauma minimal atau tanpa trauma
berupa
yang disebabkan oleh suatu proses., yaitu :
Osteoporosis Imperfekta
Osteoporosis
Penyakit metabolik
TRAUMA
Trauma, yaitu benturan pada tulang. Biasanya penderita terjatuh dengan posisi lengan
bawah langsung terbentur dengan benda keras.
TANDA DAN GEJALA
Nyeri hebat di tempat fraktur
Tak mampu menggerakkan dagu bawah
Diikuti tanda gejala fraktur secara umum, seperti : fungsi berubah, bengkak,
kripitasi, sepsis pada fraktur terbuka, deformitas.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
X.Ray
Bone scans, Tomogram, atau MRI Scans
Arteriogram : dilakukan bila ada kerusakan vaskuler.
CCT kalau banyak kerusakan otot.
PENATALAKSANAAN MEDIK
Konservatif : Immobilisasi, mengistirahatkan daerah fraktur.
Operatif : dengan pemasangan Traksi, Pen, Screw, Plate, Wire ( tindakan Asbarg)
PENGKAJIAN
a. Aktifitas/Istirahat :
Keterbatasan atau kehilangan fungsi pada bagian tulang yang mengalami fraktur,
pembekaan dan nyeri.
b. Sirkulasi :
Hypertensi, ansietas karena nyeri.Tachikardi, Nadi teraba lemah bahkan tidak ada
pada bagian distal yang cedera dan pucat pada bagian yang terkena.
Pembengkakan jaringan atau hematoma pada bagian yang terkena cedera.
c. Neurosensori
Hilang gerakan,Spasme otot, kesemutan (parastesia).
Deformitas lokal, angulasi abnormal, pemendekan, rotasi, krepitasi, spasme otot,
terlihat kelemahan/hilang fungsi. Agitasi mungkin berhubungan dengan nyeri dll.
d. Nyeri/Kenyamanan :
Nyeri berat secara tiba-tiba pada saat cedera. Spasme/kram otot setelah
imobilisasi.
e. Laserasi kulit, avulsi jaringan, perdarahan dan perubahan warna.
Pembengkakan lokal dapat meningkat atau bertahap.
Diagnosa Keperawatan yang mungkin timbul :
Potensial terjadinya syok b/d perdarahan,nyeri yang hebat
Gangguan rasa nyaman nyeri b/d kerusakan fragmen tulang dan kerusakan
jaringan lunak.
Resiko tinggi terhadap infeksi b/d luka terbuka.
Gangguan aktifitas fisik b/d kerusakan neuro muskuloskeletal.
Kurang Pengetahuan tentang kondisi, prognosa, pengobatan b/d kurang familier
dengan sumber informasi.
RENCANA KEPERAWATAN
NO
1.
DIAGNOSA
KEPERAWATAN
INTERVENSI
RASIONAL
Pemberian
infus
cairan
per Pemberian
infus.
cairan
per
Pemberian obat koagulan Membantu proses pemsia (vit.K, Adona) dan bekuan darah dan untuk
peng- hentian perdarahan meng
hentikan
dengan fiksasi.
perdarahan.
Pemeriksaan
laboratorium (Hb, Ht)
2.
3.
Potensial
infeksiINDEPENDEN:
berhubungan dengan luka Kaji keadaan luka (konti- Untuk mengetahui tandaterbuka.
nuitas
dari
kulit) tanda infeksi.
terhadap
adanya:
edema, rubor, kalor,
dolor, fungsi laesa.
Meminimalkan
Anjurkan pasien untuk terjadinya kontaminasi.
tidak memegang bagian
yang luka.
Mencegah kontaminasi
Merawat luka dengan dan kemungkinan infeksi
meng-gunakan
tehnik silang.
aseptik
Merupakan
indikasi
Mewaspadai
adanya adanya osteomilitis.
keluhan nyeri mendadak,
keterba-tasan
gerak,
edema lokal, eritema
pada daerah luka.
Lekosit yang meningkat
artinya sudah terjadi
KOLABORASI:
proses infeksi
Pemeriksaan darah :
leokosit
Untuk mencegah kelanPemberian obat-obatan :
jutan terjadinya infeksi.
antibiotika
dan
TT dan pencegah an tetanus.
(Toksoid Tetanus)
Mempercepat proses pe Persiapan untuk operasi nyembuhan luka dan dan
sesuai indikasi
penyegahan peningkatan
infeksi.
4.
Meningkatkan
aliran
Menganjurkan
pasien darah ke otot dan tulang
untuk melakukan latihan untuk me- ningkatkan
otot,
pasif dan aktif pada yang tonus
cedera maupun yang mempertahankan
mobilitas
sendi,
tidak.
mencegah kontraktur /
atropi dan reapsorbsi Ca
yang tidak digunakan.
Meningkatkan kekuatan
dan
sirkulasi
otot,
meningkat-kan
pasien
5.
Pasien
mengetahui
Kurangnya pengetahuanINDEPENDEN:
kondisi saat ini dan hari
ttg kondisi, prognosa, dan Menjelaskan tentang ke- depan sehingga pasien
pengo- batan berhubungan lainan
yg
muncul dapat
menentu
kan
dengan tidak familier prognosa, dan harapan pilihan..
dengan
sumber
in- yang akan datang.
formasi.
Sebagian besar fraktur
Memberikan dukung an memerlukan penopang
cara-cara mobili- sasi dan fiksasi selama proses
dan
ambulasi pe- nyembuhan sehingga
sebagaimana
yang keterlambatan
pedianjurkan oleh bagi- an nyembuhan disebab- kan
fisioterapi.
oleh penggunaan alat
bantu yang kurang tepat.
Mengorganisasikan
kegiatan yang diperlu
Memilah-milah
aktif- kan dan siapa yang perlu
itas yang bisa mandiri menolongnya. (apakah
dan yang harus dibantu. fisioterapi, perawat atau
ke- luarga).
Membantu
meng-
DAFTAR PUSTAKA