Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Pada hari ini Senin tanggal Dua Puluh Enam bulan Mei tahun Dua Ribu Empat Belas, kami yang
bertanda tangan dibawah ini :
1. Nama
Alamat Sesuai KTP
: DAVID RINALDI
: Kav. DKI Blok 151A No.17 Meruya Selatan
Jakarta Barat RT 013 / RW 002
Alamat di Manado
No. Telepon
: 081222777990
Bertindak sebagai
: Owner
2. Nama
Alamat di Manado
No. Telepon
: 081340880061
Bertindak sebagai
: Kontraktor
Kedua belah pihak sepakat untuk mengadakan perjanjian untuk pekerjaan Pembangunan Rumah Kost BahuTahap 2, dengan ketentuan-ketentuan sebagaimana tersebut dalam pasal-pasal sebagi berikut :
Pasal 1
TUGAS DAN LINGKUP PEKERJAAN
1. PIHAK PERTAMA memberi tugas pekerjaan kepada PIHAK KEDUA untuk melaksanakan
pekerjaan : Pembangunan Rumah Kost Bahu Tahap 2, Lokasi Kelurahan Bahu Lingk. 9
Manado, termasuk pengurusan IMB Ruang Usaha.
2. PIHAK KEDUA menerima dan sanggup melaksanakan pekerjaan seperti tersebut dalam pasal 1
ayat 1 Surat Perjanjian ini, seluruhnya akan diselesaikan dengan baik sesuai dengan syarat-syarat
kerja yang dituangkan dalam Dokumen Spesifikasi Teknis, Rancangan Anggaran Biaya, dan
Gambar Kerja.
Pasal 2
NILAI KONTRAK
1.
PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA sepakat bahwa harga borongan pekerjaan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 1 ayat 1 surat perjanjian ini adalah sebesar Rp. 550.000.000,- ( Lima Ratus
Lima Puluh Juta Rupiah).
2.
Harga borongan tersebut sudah termasuk pajak pertambahan nilai dan pajak-pajak resmi lainnya
sesuai ketentuan yang berlaku serta semua resiko yang mungkin terjadi dalam proses penyelesaian
pekerjaan.
3.
PIHAK KEDUA tidak dapat menuntut perubahan harga sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 pasal
ini dan/atau tambahan biaya apapun juga walaupun terjadi kenaikan harga barang yang
berhubungan dengan pelaksanaan pekerjaan ini.
4.
Nilai kontrak dapat berubah apabila suatu hari dilakukan penambahan item pekerjaan oleh PIHAK
PERTAMA diluar item pekerjaan yang disepakati bersama, yang tertuang dalam Rencana
Anggaran Biaya (RAB).
Pasal 3
WAKTU PELAKSANAAN
1.
Penyerahan pekerjaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 Surat Perjanjian ini, seluruhnya harus
sudah diselesaikan dalam jangka waktu 120 (Seratus Dua Puluh) hari kalender, terhitung mulai
tanggal Surat Perjanjian ini atau sampai dengan selambat-lambatnya tanggal 20 September 2014
2.
Penyerahan Pekerjaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 surat perjanjian ini harus dilakukan
dengan Berita Acara Serah Terima Jasa Pekerjaan yang ditandatangani oleh PIHAK PERTAMA
atau orang yang ditunjuk PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA atau petugas yang ditunjuk
oleh PIHAK KEDUA.
3.
Apabila pekerjaan yang diserahkan oleh Pihak Kedua tidak sesuai dengan ketentuan sebagaimana
dimaksud dalam pasal 1 Surat Perjanjian ini maka PIHAK PERTAMA berhak menolak
barang/pekerjaan yang tidak sesuai tersebut dan PIHAK KEDUA wajib memperbaiki/mengganti
baru yang sesuai dengan syarat-syarat yang sudah ditetapkan dalam kontrak/spesifikasi teknis
dengan tidak memperpanjang waktu penyerahan.
4.
Semua biaya yang dikeluarkan atau diperlukan sebagai akibat dari kejadian sebagaimana
dimaksud dalam ayat 3 pasal ini menjadi beban dan tanggung jawab PIHAK KEDUA.
Pasal 4
SYARAT SYARAT PEMBAYARAN
PIHAK PERTAMA bersedia memberikan pembayaran dengan ketentuan sebagai berikut :
1.
PIHAK KEDUA berhak menerima pembayaran pertama pada saat memulai pekerjaan sebagai
Down Payment (DP) sebesar 10% dari nilai kontrak borongan yaitu :
10 % x Rp. 550.000.000,-
= Rp.55.000.000,-
2.
Tahap II Waktu Pekerjaan mencapai minggu kedua dibayar 5 % atau sebesar yaitu :
5 % x Rp. 550.000.000,-
= Rp.27.500.000,-
3.
Tahap III Waktu Pekerjaan mencapai minggu ketiga dibayar 5 % atau sebesar yaitu :
5 % x Rp. 550.000.000,-
= Rp.27.500.000,-
4. Tahap IV Waktu Pekerjaan mencapai minggu keempat dibayar 5 % atau sebesar yaitu :
5 % x Rp. 550.000.000,-
= Rp.27.500.000,-
5. Tahap V Waktu Pekerjaan mencapai minggu kelima dibayar 5 % atau sebesar yaitu :
5 % x Rp. 550.000.000,-
= Rp.27.500.000,-
6. Tahap VI Waktu Pekerjaan mencapai minggu keenam dibayar 10 % atau sebesar yaitu :
10 % x Rp. 550.000.000,-
= Rp.55.000.000,-
7. Tahap VII Waktu Pekerjaan mencapai minggu ketujuh dibayar 5 % atau sebesar yaitu :
5 % x Rp. 550.000.000,-
= Rp.27.500.000,-
8. Tahap VIII Waktu Pekerjaan mencapai minggu kedelapan dibayar 5 % atau sebesar yaitu :
5 % x Rp. 550.000.000,-
= Rp.27.500.000,-
9. Tahap IX Waktu Pekerjaan mencapai minggu kesembilan dibayar 5 % atau sebesar yaitu :
5 % x Rp. 550.000.000,-
= Rp.27.500.000,-
10. Tahap X Waktu Pekerjaan mencapai minggu kesepuluh dibayar 5 % atau sebesar yaitu :
5 % x Rp. 550.000.000,-
= Rp.27.500.000,-
11. Tahap XI Waktu Pekerjaan mencapai minggu kesebelas dibayar 5 % atau sebesar yaitu :
5 % x Rp. 550.000.000,-
= Rp.27.500.000,-
12. Tahap XII Waktu Pekerjaan mencapai minggu kedua belas dibayar 5 % atau sebesar yaitu :
5 % x Rp. 550.000.000,-
= Rp.27.500.000,-
13. Tahap XIII Waktu Pekerjaan mencapai minggu ketiga belas dibayar 5 % atau sebesar yaitu :
5 % x Rp. 550.000.000,-
= Rp.27.500.000,-
14. Tahap XIV Waktu Pekerjaan mencapai minggu keempat belas dibayar 5 % atau sebesar yaitu :
5 % x Rp. 550.000.000,-
= Rp.27.500.000,-
15. Tahap XV Waktu Pekerjaan mencapai minggu kelima belas dibayar 5 % atau sebesar yaitu :
5 % x Rp. 550.000.000,-
= Rp.27.500.000,-
16. Tahap XVI Waktu Pekerjaan mencapai minggu keenam belas dibayar 5 % atau sebesar yaitu :
5 % x Rp. 550.000.000,-
= Rp.27.500.000,-
17. Tahap XVII Waktu Pekerjaan mencapai minggu ketujuh belas dibayar 5 % atau sebesar yaitu :
5 % x Rp. 550.000.000,-
= Rp.27.500.000,-
18. Tahap Akhir atau Pelunasan dibayar sebesar 5% dari nilai borongan, bila pekerjaan pemeliharaan
telah selesai 30 hari dari penyerahan pertama (First Hand Over / FHO) yakni penyerahan kedua
(Second Hand Over / SHO) yakni sebesar :
5% x Rp. 550.000.000,- = Rp.27.500.000,Terbilang : Dua Puluh Tujuh Juta Lima Ratus Ribu Rupiah.
Tanggal Pembayaran : 7 Agustus 2014
: Andry Kakase
Pasal 5
SYARAT-SYARAT ADMINISTRASI
1. PIHAK KEDUA berkewajiban untuk membuat dokumen administrasi berupa :
1. Laporan Kemajuan Pekerjaan dan Dokumentasi.
2. Laporan Keuangan.
3. Laporan administrasi lainnya.
2. PIHAK KEDUA wajib menyerahkan dokumen administrasi kepada PIHAK PERTAMA sebagai bahan
laporan.
Pasal 6
SANKSI
1. PIHAK KEDUA bertanggung jawab penuh atas keamanan pekerjaan dilokasi pembangunan serta
material disekitarnya.
2. Apabila terjadi keterlambatan volume pekerjaan maka PIHAK PERTAMA berhak untuk menunda
tahapan pembayaran menyesuaikan dengan volume pekerjaan yang sudah diselesaikan PIHAK
KEDUA.
3. Apabila terjadi keterlambatan pekerjaan dari PIHAK KEDUA maka PIHAK PERTAMA akan
mengenakan denda sebesar 1 0/00 ( satu permill ) atau sebesar Rp. 550.000,- tiap hari keterlambatan
pekerjaan dihitung menurut tanggal berakhirnya kontrak dengan mekanisme pemotongan nilai
pembayaran tahap akhir atau pelunasan . Selambat lambatnya 30 hari kerja, maka PIHAK
PERTAMA akan memberhentikan pekerjaan PIHAK KEDUA dengan tidak mengopname hasil kerja
PIHAK KEDUA / tidak akan dibayar.
Pasal 7
MASA PEMELIHARAAN
1. Masa pemeliharaan berlaku selama 30 hari (1 bulan) setelah selesai pekerjaan / serah terima pertama
(First Hand Over / FHO) hasil pekerjaan yang diikuti dengan penandatanganan berita acara
penyerahan pertama bangunan.
2. Apabila dalam masa pemeliharaan tersebut terdapat kekurangan dalam hal pembangunan konstruksi
dan seluruh pekerjaannya, maka PIHAK KEDUA berkewajiban memperbaikinya.
Pasal 8
SENGKETA
1.
Apabila terjadi sengketa dalam perjanjian ini, maka kedua belah pihak akan menyelesaikan sengketa
tersebut lewat musyawarah.
2.
Apabila dalam musyawarah antara kedua belah pihak tidak mendapatkan kesepakatan dalam
sengketa, maka akan menyelesaikan sengketa melalui Panitera Pengadilan Negeri.
Pasal 9
FORCE MAJEURE
1. Yang dimaksud dalam force majeure adalah peristiwa yang terjadi karena sesuatu hal di luar
dugaan/kekuasaan kedua belah pihak yang langsung mengenai sasaran pekerjaan dan yang dapat
mengakibatkan keterlambatan penyerahan pekerjaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 surat
perjanjian ini seperti gempa bumi, banjir, badai/topan, gunung meletus, petir, epidemi, kerusuhan,
pemogokan, demonstrasi, perang, blokade, pemberontakan, kebijaksanaan pemerintah dalam bidang
moneter/keuangan.
2. Dalam hal terjadi force majeure, PIHAK KEDUA wajib memberitahukan secara tertulis kepada
PIHAK PERTAMA selambat-lambatnya 14(empat belas) hari kalender terhitung sejak kejadian
dimaksud disertai keterangan dari yang berwenang mengenai peristiwa tersebut.
3. Apabila dalam jangka waktu sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) pasal ini PIHAK KEDUA tidak
memberitahukan kejadian force majeure tersebut kepada PIHAK PERTAMA, maka keterlambatan
penyerahan pekerjaan dimaksud dalam Pasal 1 surat perjanjian ini dianggap bukan sebagai akibat
force majeure.
4.
Dalam pemberitahuan mengenai kejadian force majeure dimaksud dalam ayat 2) Pasal ini, PIHAK
KEDUA dapat sekaligus mengajukan permohonan perpanjangan waktu penyerahan pekerjaan kepada
PIHAK PERTAMA.
5.
PIHAK PERTAMA dalam jangka waktu 14 (empat belas) hari kalender terhitung sejak diterimanya
permohonan perpanjangan waktu sebagaimana dimaksud dalam ayat (4) pasal ini, akan memberikan
jawaban secara tertulis mengenai permohonan dimaksud kepada PIHAK KEDUA.
6. Apabila dalam jangka waktu sebagaimana dimaksud dalam ayat (5) pasal ini PIHAK PERTAMA
tidak memberikan jawaban terhadap permohonan perpanjangan waktu penyerahan pekerjaan dari
PIHAK KEDUA, maka PIHAK PERTAMA dianggap telah memberikan persetujuan terhadap
permohonan di maksud.
Pasal 10
PERUBAHAN PERUBAHAN
1.
Kedua belah pihak sepakat bahwa setiap perubahan dalam surat perjanjian ini hanya dapat dilakukan
atas persetujuan kedua belah pihak.
2.
Perubahan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) pasal ini setelah disepakati, dibuat dalam suatu
addendum atau amandemen yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari surat perjanjian ini.
3.
Usul perubahan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) pasal ini diajukan oleh pihak yang satu kepada
pihak yang lainnya selambat-lambatnya 12 (dua belas) hari kalender sebelum berlakunya perubahan
yang diusulkan
Pasal 11
PENUTUP
PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA akan bersama-sama mematuhi dengan baik dan bertanggung jawab
terhadap seluruh kesepakatan yang telah disetujui.
Perjanjian ini dibuat dalam 5 (Lima) rangkap, 2 (Dua) rangkap asli dan 3 (Tiga) rangkap arsip; 2 (Dua)
rangkap asli masing-masing mempunyai kekuatan hukum yang sama, 1 (satu) rangkap untuk PIHAK
PERTAMA dan 1 (satu) rangkap untuk PIHAK KEDUA dan setelah dibubuhi meterai yang cukup,
ditandatangani oleh kedua belah pihak di Kota Manado.
PIHAK PERTAMA
PIHAK KEDUA
KRESNA P. LEATEMIA, ST
SAKSI I
SAKSI II
MAX MEWENGKANG
JOUTJE RAIS