Vous êtes sur la page 1sur 47

LAPORAN STUDI KASUS

MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN PADA NY I P2 Ao H2 6 JAM


PERTAMA POST PARTUM NORMAL DI BPS DESWATI AMD.KEB
PASAR BARU PESISIR SELATAN PADA TANGGAL
11-13 NOVEMBER 2011

OLEH:
ARMYS WELYA YUNIKA
0921779

STIKes MERCUBAKTIJAYA PADANG


PRODI DIII KEBIDANAN
2011/2012

LEMBARAN PERSETUJUAN
Laporan studi kasus dengan judul MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN
PADA NY.I P2AoH2 6 JAM PERTAMA POST PARTUM NORMAL DI BPS
DESWATI AMD.KEB PASAR BARU PESISIR SELATAN PADA TANGGAL 11-13
NOVEMBER 2011 telah disetujui untuk diseminarkan di hadapan Tim Penguji

studi kasus Prodi DIII Kebidanan STIKes MERCUBAKTIJAYA Padang

Padang, Desember 2011

PEMBIMBING

(Devi Syarief, S.SiT, M.Keb )

Mengetahui/ Menyetujui
Prodi DIII Kebidanan
Ketua

(Devi Syarief, S.SiT, M.Keb )

ii

KATA PENGANTAR

Puji Syukur penulis ucapkan pada Allah SWT yang senantiasa memberikan
petunjuk dan rahmat-Nya,sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan studi kasus
dengan judul MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN PADA NYI P2AoH2 6 JAM
PERTAMA POST PARTUM NORMAL DI BPS DESWATI AMD,KEB PASAR BARU
PESISIR SELATAN PADA TANGGAL 11-13 NOVEMBER 2011.Laporan studi kasus
merupakan

salah

satu

persyaratan

tugas

akhir

dari

PKK

II

di

STIKes

MERCUBAKTIJAYA PADANG.
Dalam menyelesaikan tugas laporan asuhan kebidanan, penulis banyak mendapat
bantuan, bimbingan dan dukungan moril dari berbagi pihak,oleh sebab itu pada
kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:
1.

Devi Syarief, S.SiT,M.Keb pembimbing Akademi Kebidanan STIKes


Mercubaktijaya Padang yang telah memberi dorongan dan berbagai ilmu selama
pendidikan untuk bekal bagi penulis.

2.

Ibu

Hj.

Elmiyasna.

K,SKp,MM

3.

MERCUBAKTIJAYA Padang
Bapak H. Muslim, SKM

sebagai

sebagai

ketua

STIKes

ketua

yayasan

STIKes

MERCUBAKTIJAYA Padang
4. Ny I yang telah bersedia menjadi klien dalam kasus ini.
Penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang dapat membangun penulis,dan
diperlukan juga dalam penyempurnaan tugas laporan asuhan kebidanan komprehensif,
semoga tugas ini dapat berguna bagi semua pihak.
Padang, Desember 2011

Penulis

DAFTAR ISI

LEMBARAN PERSETUJUAN
KATA PENGANTAR......................................................................................
DAFTAR ISI ...................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang................................................................................
B. Tujuan Penulisan.............................................................................
C. Manfaat Penelitian..........................................................................
BAB II TINJAUAN TEORITIS
I. Masa nifas .....................................................................................
A. Pengertian..................................................................................
B. Tujuan Asuhan Masa Nifas.......................................................
C. Frekuensi kunjungan masa nifas...............................................
D. Diagnose ...................................................................................
E. Perubahan sistem reproduksi.....................................................
F. Penanganan...............................................................................
G. Dukungan bidan........................................................................
II. Konsep Teoritis Pembahasan Kasus..............................................
1. Pengumpulan Data Dasar..........................................................
2. Identifikasi masalah, diagnosa dan kebutuhan..................................
3. Riwayat Penyakit Sekarang.......................................................
4. Riwayat Penyakit Keluarga.......................................................
5. Membuat Rencana Asuhan .......................................................
6. Melaksanakan Rencana Asuhan................................................
7. Evaluasi ....................................................................................
8. Pendokumentasian.....................................................................

BAB III TINJAUAN KASUS........................................................................


BAB IV PEMBAHASAN KASUS ................................................................
BAB V PENUTUP.........................................................................................
A. Kesimpulan ....................................................................................
B. Saran ..............................................................................................
DAFTAR PUSTAKA

ii

iii

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Masa nifas berlangsung selama kira-kira 6-8 minggu ( Sarwono
Prawirohardjo, 2005). Dimana selama waktu tersebut pada seorang ibu nifas
seringkali terjadi masalah tanda bahaya masa nifas. Hal ini sangat penting dan
perlu untuk di ketahui oleh ibu nifas. Karena dengan di ketahuinya tanda
bahaya masa nifas, bila terjadi masalah tersebut akan di ketahui atau terdeteksi
secara dini adanya suatu komplikasi.
Pada wanita atau ibu nifas penjelasan mengenai tanda-tanda bahaya
masa nifas sangat penting dan perlu, oleh karena masih banyak ibu atau wanita
yang sedang hamil atau pada masa nifas belum mengetahui tentang tandatanda bahaya masa nifas, baik yang diakibatkan masuknya kuman kedalam
alat kandungan seperti eksogen (kuman datang dari luar), autogen (kuman
masuk dari tempat lain dalam tubuh) dan endogen (dari jalan lahir sendiri)
(Sarwono, 2005).
Dalam memberikan pelayanan nifas, bidan harus mampu menerapkan
pelayanan nifas yang berorientasi pada penerapan kode etik dan standar
pelayanan kebidanan, serta kepuasan yang mengacu pada penerapan semua
persyaratan pelayanan kebidanan. Dari dimensi mutu pelayanan kebidanan
tersebut, tujuan akhirnya adalah kepuasan pasien yang dilayani oleh bidan.
Hal ini sesuai dengan Permenkes No. 900/SK/VII/2002 yang menyebutkan
bahwa bidan memiliki wewenang untuk memberikan pelayanan kebidanan
yang meliputi: pelayanan pranikah, kehamilan, persalinan, nifas, bayi baru
lahir dan balita. ( Syafrudin, 2009).

Menurut WHO (Word Health Organitation)melalui pemantauan ibu


meninggal di berbagai belahan dunia memperkirakan setiap tahun jumlah
500.000 ibu meninggal di sebabkan kehamilan, persalinan dan nifas.(Depkes
2002)
Dalam periode sekarang ini asuhan masa nifas sangat di perlukan
karena merupakan masa kritis baik ibu maupun bayi. Di perkirakan 60 %
kematian ibu akibat kehamilan terjadi ssetelah persalinan dan 50 % kematian
masa nifas terjadi dalam 24 jam pertama (Prawirohardjo,2005)
Tujuan Penulisan
1. Tujuan umum
Mampu melakukan asuhan kebidanan pada ibu nifas.
2. Tujuan khusus
a. Mampu melaksanakan pengkajian dan mengumpulkan semua data
pada ibu nifas normal
b. Mampu melaksanakan interpretasi data terhadap diagnosis yang
akan ditegakkan dalam batas diagnosis kebidanan nifas normal
c. Mampu mengidentifikasikan diagnosis atau masalah potensial dan
mengantisipasi penanganannya pada ibu nifas normal
d. Mampu menetapkan kebutuhan terhadap tindakan segera atau
masalah potensial pada ibu nifas normal
e. Mampu merencanakan (intervensi) asuhan kebidanan sesuai
kebutuhan ibu nifas normal
f. Mampu melaksanakan (implementasi) secara efisien dan aman
pada ibu nifas normal
g. Mampu
mengevaluasi keefektifan dari asuhan yang telah
diberikan pada ibu nifas normal
h. Mampu mendokumentasikan asuhan kebidanan yang telah
diberikan pada ibu nifas normal

B. Manfaat Penelitian
a. Manfaat bagi penulis
1. Penulis dapat menerapkan

secara

langsung

ilmu

di

dapat

diperkuliahan, khususnya dalam memberikan asuhan kebidanan pada


ibu post partum,
2. Meningkatkan kemampuan penulis dalam memberikan asuhan
kebidanan pada ibu post partum.
b. Bagi institusi atau pendidikan
Sebagai masukan untuk memperluas wawasan mahasiswa dan menambah
sumber referensi di perpustakaan STIKes Mercubaktijaya Padang.

BAB II
TINJAUAN TEORITIS

I.

MASA NIFAS

A. Pengertian Masa Nifas


Masa nifas (puerperium) di mulai setelah plasenta lahir dan berakhir ketika
alat-alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil. Masa nifas
berlangsung selama kira-kira 6 minggu (Sarwono, 2006:23)
Masa puerperium normal adalah waktu yang di perlukan agar organ genitalia
interna ibu kembali menjadi normal secara anatomis dan fungsional, yaitu sekitar
6 minggu.
Williams 1931 menyebutkan masa puerperium adalah waktu yang di perlukan
untuk kembalinya organ genetalia menuju bentuk semula (Manuaba, 2007:368)
Masa nifas (puerperium) adalah masa pulih kembali, mulai dari persalin
selesai samapai alat kandungan kembali seperti pra hamil. Lama masa nifas 6-8
minggu. (Bahiyatun,2009:2)
B. Tujuan Asuhan Masa Nifas
Tujuan dari pemberian asuhan pada masa nifas untuk :
1. Menjaga kesehatan ibu dan bayinya, baik fisik maupun psikologis.
2. Melaksanakan skrinning secara komprehensif, deteksi dini, mengobati
atau merujuk bila terjadi komplikasi pada ibu maupun bayi.
3. Memberikan pendidikan kesehatan tentang perawatan kesehatan diri,
nutrisi, KB, cara dan manfaat menyusui, pemberian imunisasi serta
perawatan bayi sehari-hari.
4. Memberikan pelayanan keluarga berencana.
5. Mendapatkan kesehatan emosi.
C. Frekuensi Kunjungan Masa Nifas
Kunjungan
1

Waktu
6-8 jam setelah
persalinan

Tujuan
Mencegah perdarahan masa nifas karena
Antonia uteri
Mendeteksi dan merawat penyebeb lain
perdarahan : rujuk jika perdarahan

6 hari setelah
persalianan

3
4

2 minggu setelah
persalinan
6 minggu bsetelah
persalinan

berlanjut
Memberikan konseling pada ibu atau salah
satu
anggota
keluarga
bagaimana
mencegah perdarahan masa nifas karena
Antonia uteri
Pemberian ASI awal
Melakukan hubungan antara aibu dan bayi
baru lahir
Menjaga bayi tetap sehat dengan caraa
mencegah hipotermi
Jika
petugas
kesehatan
menolong
persalinan, iya harus tinggal dengan ibu
dan bayi baru lahir untuk 2 jam pertama
Memastikan involusi uterus berjalan
normal : uterus berkontraksi
Menilai adanya tanda-tanda demam,
infeksi, atau perdarahan abnormal.
Memastikan ibu mendapatkan cukup
makanan, cairan dan istirahat
Memastikan ibu menyusui dengan baik
dan tidak memperliihatkan tanda-tanda
penyulit
Memberikan konseling pada ibu mengenai
asuhan pada bayi,tali pusat, menjaga bayi
tetap hangat dan merawat bayi sehari-hari.
Sama sepert di atas (6 hari setelah
persalinan)
Menanyakan pada ibu tentang penyulitpenyulit yang iya atau bayi alami
Memberikan konseling untuk KB secara
dini.

(Sarwono, 2006:23-24)
D. Diagnosa
Masa nifas normal jika involusi uterus, pengeluaran lokea, pengeluaran ASI
dan perubahan sistem tubuh, termasuk keadaan psikologis normal.
a. Keadaaan gawat darurat pada ibu seperti perdarahan, kejang, dan panas
b. Adanya penyulit/masalah ibu yang memerlukan rujukan seperti abses
payudara
(Sarwono,2006:24)
E. Perubahan Sistem Reproduksi

1. InvolusiUterus
Pada akhir kala tiga persalinan, fundus uteri berada setinggi umbilicus dan
berat uterus 1000 gram. Uterus kemudian mengalami involusi dengan
cepat selama 7-10 hari pertama dan selanjutnya proses involusi ini
berlangsung lebih berangsur-berangsur
Setelah postnatal 12 hari, uterus biasanya sudah tidak dapat diraba melalui
abdomen, dan setelah 6 minggu ukurannya sudh kembali pada ukuran
tidak hamil, yaitu tingginya 8 cm dengan berat 50 gram.
Involusi di sebabkan oleh :
1) Kontraksi dan retraksi serabut otot uterus yang terjadinya terus
menerus sehingga mengakibatkan kompresi pembuluh darah dan
anemia setempat-iskemia
2) Otolisi-sitoplasma sel yang yang berlebih akan terrtinggal jarinagn
fibro-elastik dalam jumlah renik sebagai bukti kehamilan
3) Atrofi-jaringan yang berproliferasi dengan adanya estrogen dalam
jumlah besar, kemudian mangalami atrofi sebagai reaksi terhadap
penghentian produk si estrogen yang menyertai pelepasan plasenta.
4) Selain perubahan atrofik pada otot uterus, lapisan desidua akan
mengalami atrofi dan terlepas meninggalkan lapisan basal yang akan
beregenasi menjadi endometrium yang baru. Luka bekas perleketan
plasenta memerlukan waktu 8 minggu untuk sembuh total. Pulihnya
menstruasi bervariasi: pada wanita yang tidak menyusui bayinya , haid
biasanya pulih dalam waktu 6-8 minggu, sedangkan bayi menyusui
sepenuhnya, haid baru kembali setelah beberapa bulan.
2. Lokia
Lokia adalah istilah yang diberikan pada pengeluaran darah dan
jaringan desidua dan jaringan desidua yang nekrotik dari dalam uterus
selama masa nifas. Jumalah dan warna lokia akan berkurang secara
progresif:

Lokia keluar dari uterus setelah bayi lahir sampai dengan 3 atau
empat minggu postpartum. Perubahan lokia terjadi pada 3 tahap, yaitu
lokia rubra, serosa dan alba. Lokia rubra merupakan darah pertama yang
keluarvdan berasal dari tempat lepasnya plasenta. Setelah beberapa hari,
lokia berubah warna menjadi kecoklatan yang terjadi dari darah dan serum
yang berisi leukosit dan jaringan yang di sebut lokia serosa pada minggu
kedua lokia bewarna putih kekuningan yang terjadi dari mucus serviks,
leukosit dan jaringan. (Bahiyatun,2009:60-61)
1) Lokia rubra (hari1-4) jumlahnya sedang, bewarna merah dan terutama
darah
2) Lokia serosa (hari 4-8) jumlahnya berkurang dan mewarna merah
muda (hemoserosa)
3) Lokia alba (hari 8-14) jumlahnya sedikit, berwarna putih atau sampai
tidak bewarna(hellen Farrer,1999:225-226)
3. Ovarium dan tuba falopi
Setelah kelahiran plasenta, produksi estrogen dan progesterone menurun,
sehingga

menimbulakan

mekanisme

timbale

balik,

dai

sirkulasi

menstruasi. Pada saat ini dimulai kembali proses ovulasi, sehingga wanita
dapat hamil kembali.
4. Perubahan sistem pencernaan
Setelah kelahiran plasenta, terjadi pulapenurunan produksi progesterone,
sehingga yang menyebabkan nyeri ulu hati (heartburn) dan konstipasi,
terutama pada hari pertama. Hal ini terjadi karena inaktivitas motilitas
usus akibat kurang nya kurangnya cairan selama persalinan dan adana
reflex hambtandefekasi karena adanya rasa nyeri pada perineum Karen
akibat luka episiotomy.
5. Perubahan sistem perkemihan
Diuresis dapat terjadi sampai 2-3 hari postpartum. Pada awal post partum,
kandung kemih mengalami edema, kongesti dan hipotenik. Hal ini di

sebabkan oleh adanya overdistensi pada saat kala dua persalinan dan
pengeluaran urine tertahan selama proses persalinan. Sumbatan uretra di
sebabkan oleh adanya trauma saat persalinan berlangsung dan trauma ini
dapat berkurang setelah 24 jam post partum.
6. Perubahan sistem endokrin
Saat plasenta lepas dari dinding uterus, kadar HCG dan HPL berlangsur
turun normal kembali setelah 7 hari post partum. HCG Tidak terdapat
dalam urin ibu setelah 2 hari postpartum. HPL tidak terdapat lagi dalam
plasma.
7. Perubahan sistem kardiovaskular
Curah jantung meningkat selama proses persalinan dan berangsur sampai
kala tiga ketika volume daerah uterus dikeluarkan. Penurunan terjadi pada
beberapa hari pertama postpartum dan akan kembali pada minggu ke 3.
8. Perubahan sistem hematologi
Leukositosis mungkin terjadi selama persalinan, seldarah merah berkisar
15.000 selama persalinan. Peningkatan sel darah putih berkisar antara
25.000-30.000 yang merupakan manifestasi adanya infeksi pada
persalinan lama. Hal ini dapat meningkatkan pada awal nifas terjadi
bersamaan dengan peningkatan tekanan darah serta volume plasma dan
volume sel dara merah. Pada 2-3 hari post partum, konsentrasi hematokrit
menurun sekitar 2% atau lebih. Total kehilangan darah pada saat
persalinan dan nifas kira-kira 700-1500 ml.
9. Perubahan tanda Vital
Tekanan harus dalam keadaan stabil. Suhu turun secara perlahan, dan
stabil pada 24 jam post partum. Nadi menjadi normal setelah persalinan.
(Bahiyatun,2009:60-62)
F. Penanganan
1. Kebersihan diri
a. Anjurkan bersih keseluruh tubuh
b. Mengajarkan ibu bagaimana membersihkan daerah kelamin dengan
sabun dan air. Pastikan bahwa ia mengerti untuk membersihkan

daerah di sekitar vulva terlebih dahulu, dari depan ke belakang, baru


kemudian membersihkan daerah sekitar anus. Nasihatkan kepada ibu
untuk membersihkan vulva setiap kali selesai buang air kecil atau
besar.
c. Sarankan ibu untuk mengganti pembalut atau setidaknya dua kali
sehari.kain dapat digunakan ulang jika telah di cuci dengan baik dan
dikeringkan di bawah matahari atau di setrika.
d. Sarankan ibu untuk mencuci tangan dengan sabun dan air sebelum
dan sesudah membersihkan daerah kelaminnya
e. Jika ibu mempunyai luka episiotomiatau laserasi, sarankan kepada
ibu untuk menghindari menyentuh daerah luka.
2. Istirahat
a. Anjurkan ibu agar istirahat cukup untuk mencegah kelelahan yang
berlebihan
b. Sarankan ia untuk kembali ke kegiatan-kegiatan rumah tangga secara
perlahan-lahan, serta untuk tidur siang atau atau beristirahat selagi
bayi tidur
c. Kurang istirahat akan mempengaruhi ibu dalam beberapa hal:
1)
Mengurang jumlah ASI yang diproduksi
2)
Memperlambat proses involusi uterus dan memperbanyak
3)

perdarahan
Menyebebkan

depresi

dan

ketidakmampuang

untuk

merawat bayi dan dirinya sendiri


3. Gizi
Ibu menyusui harus:
1) Mengkonsumsi tambahan 500 kalori tiap hari
2) Makan dengan diet berimbang untuk mendapatkan protein, mineral,
dan vitamin yang cukup
3) Minum sedikitnya 3 liter air setiap hari (anjurkan ibu untuk minum
setiap kali menyusui).
4) Pil zat besi harus di minum untuk menambah zat gizi setidaknya
selama 40 hari pasca bersalin.

5) Minum kapsul vitamin A (200.000 unit) agar bisa memberikan vitamin


A kepada bayinya melalui ASI.
ASI mengandung bahan yang diperlukan bayi, mudah dicerna, memberi
perlindungan terhadap infeksi, selalu segar, bersih dan siap diminum
1) Tanda ASI Cukup
a) Bayi kencing setidaknya 6 kali dalam 24 jam dan warna nya jernih
sampai kuning muda
b) Bayi sering buang air besar bewarna kekuningan berbiji
c) Bayi tampak puas, sewaktu-waktu merasa lapar, bangun dan tidur
cukup. Bayi yang selalu tidur bukan pertanda baik
d) Bayi setidaknya menyusui 10-12 kali dalam 24 jam
e) Payudara ibu terasa lembut dan kosong setiap selesai menyesui
f) Ibu dapat merasakan rasa geli karena aliran ASI, setiap bayi mulai
menyusi
g) Bayi bertambah berat badannya.
2) ASI Tidak cukup
Bayi harus di beri ASI stiap kali ia merasa lapar (atau setidaknya 10-12
kali dalam 24 jam) dalam 2 minggu pascapeersalinan . jika bayi dibiarkan
tidur lebih dari 3-4 jam, atau bayi di beri jenis makanan lain, atau payudara
tidak dikosongkan dengan baik tiap kali menyusu, maka pesan hormonal
yang di terima otak ibu adalah untuk menghasilkan susu lebih sedikit.
4. Meningkatkan Suplai ASI
1) Untuk bayi
a)
Menyusui bayi setiap 2 jam, siang dan malam hari dengan
b)

lama menyusui 10-15 menit di setiap payudara


Bangunkan bayi, lepaskan baju yang menyebabkan rasa

geah dan duduklah selama menyusui


c)
Pastikan bayi menyusu dengan posisi menempel yang baik
d)

dan dengarkan suara menelan yang aktif


Susui bayi di tempat yang tenang dan nyaman dan

minumlah setiap kali menyusui


e)
Tidurlah bersebelahan dengan bayi
2) Untuk Ibu
a)
Ibu harus meningkatkan istirahat dan minum

10

b)

Petugas kesehatan harus mengamati ibu yang menyusui


bayinya dan mengoreksinya setiap kali terdapat masalah pada

posisi penempelan
c)
Yakinkan bahwa ia dapat memproduksi susu lebih banyak
dengan melakukan hal-hal tersebut di atas
5. Perawatan Payudara
a) Menjaga payudara tetap bersih dan kering,terutama putting susu
b) Menggunakan BH yang mengkong payudara
c) Apabila puting susu lecet oleskann kolotrum atau ASI yang keluar
pada sekitar putting susu setiap kali selesai menyusui. Menyusui
tetap dilakukan di mulai dari putting susu yang tidak lecet
d) Apabila lecet sangat berat dapat diistirahatkan selama 24 jam. ASI
dikeluarkan dan diminumkan dengan menggunakan sendok
e) Untuk menghilangkan nyeri ibu dapat minum parasetamol 1 tablet 46 jam
f) Apabila payudara bengkak akibat pembendungan ASI lakukan:
1)
Pengompresan payudara dengan menggunakan kain basah
2)

dan hangat selama 5 menit


Urut payudara dari arah pangkal menuju putting atau
gunakan sisir untuk mengurut payudara dengan arah Z menuju

putting
3)
Keluarkan ASI sebagian dari bagian depan payudara
sehingga putting susu menjadi lunak
4)
Susukan bayi setiap 2-3 jam. Apabila idak dapat mengisap
seluruh ASI sisinya di keluarkan dengan tangan
5)
Letakan kain dingin pada payudara setelah menyusui
6)
(Sarwono,2006:24-27)
G. Dukungan Bidan
Bidan mempunyai peran yang istimewa dalam menunjang pemberian
ASI. Bidan harus mempelajari cara-cara spesifik yang dapat membantu ibu
member ASI dengan baik dan mencegah terjadinya masalah.
Bukti menunjukan bahwa bila ibu mengetahui cara yang benar untuk
memposisikan bayinya pada payudara ibu pada waktu yang diinginkan bayi,

11

serta memperoleh dukungan dan percaya diri tentang kemampuannya member


ASI berbagai penyulit umum yang dapat di hindari atau di cegah.
Peran bidan dalam mendukung pemberian ASI :
1) Meyakinkan bayi bahwa memperoleh makanan yang cukup dari payudara
bayinya.
2) Membantu ibu hingga ia mampu menyusui bayinya.
(Bahiyatun,2009:18)

II.

KONSEP TEORITIS PEMBAHASAN KASUS


Pada langkah ini di lakukan identifikasi yang benar terhadap masalah
atau diagnosa dan kebutuhan klien berdasarkan interprestasi yang benar atas
data-data yang telah di kumpulkan.
Data dasar yang telah di kumpulkan di interprestasikan sehingga di
temukan masalah atau diagnosa yang spesifik. Beberapa masalah tidak
bisa

di

selesaikan

seperti

diagnos

sesungguhnya

membutuhkan

penanganan yang di tuangkan rencana asuhan kepada pasien. Proses


dimulai dengan pengumpulan data dasar yang berakhir dengan evaluasi.
Ketujuh langkah tersebut membentuk kerangka lengkap yang dapat

12

diaplikasikan dalam semua situasi. Akan tetapi, setiap langkah-langkah


dapat dipecah menjadi langkah tertentu dan ini bisa berubah sesuai dengan
bagaimana keadaan pasien.
Ketujuh langkah tersebut diterapkan dalam kasus ini yaitu
didapatkan hasilnya sebagai berikut :
1. Pengumpulan Data Dasar
Pada langkah pengumpulan data ini berisi semua informasi yang akurat
dan lengkap yang berkaitan dengan kondisi klien yaitu berisi tentang:
a. Data Subjektif
(1) Biodata dan identitas pasien dan suami
Yang perlu dikaji : nama, umur, bangsa, agama, pendidiksn,
pekerjaan dan alamat. Tujuan dilakukan anamnesa ini adalah
untuk mengidentifikasi (mengenal) pasien lebih dekat.

(2) Keluhan utama


Merupakan alasan utama pasien untuk datang ke Rumah Sakit
dan mengetahui keluhan pasien. Kemungkinan keluhan pasien
seperti pasien mengeluhkan nyeri pada perutnya, berat badan
dan nafsu makan menurun serta perutnya terasa semakin
membesar seperti orang hamil dan siklus haid yang tidak teratur.
(3) Riwayat kesehatan
Untuk mengetahui sejak kapan pasien menderita penyakit kista
ovarium. Riwayat kesehatannya dapat berupa keterangan bahwa
pasien baru atau sudah lama menderita penyakit kista, kemudian

13

apakah pernah dulunya pasien melakukan operasi pengangkatan


kista atau tidak.
(4) Riwayat kesehatan keluarga
Berdasarkan riwayat kesehatan keluarga diketahui apakah ada
faktor keturunan seperti anggota keluarga ada yang mengalami
penyakit
(5) Riwayat menstruasi
Menanyakan pada pasien menarche sejak umur berapa, biasanya
mulai dari usia 12-16 tahun, siklus normal berlangsung selama
berapa hari dan lamanya berapa hari, banyaknya yaitu berapa
kali ganti duk, apakah ada atau tidak rasa nyeri saat haid dan
apakah ada riwayat perdarahan pervaginam atau tidak . Ini
bertujuan untuk mengetahui apakah siklus menstruasi pasien
teratur.
(6) Riwayat perkawinan
Menanyakan tahun menikah, status dan setelah menikah berapa
lama baru hamil. Gunanya untuk mengetahui fungsi alat
reproduksi pasien baik atau tidak.
(7) Riwayat obstetri yang lalu
Menanyakan tentang kehamilan yang lalu, persalinan yang lalu
dan nifas yang lalu normal atau tidak.
(8) Riwayat kontrasepsi
Mengetahui apakah pasien pernah menggunakan alat kontrasepsi
atau tidak, apa jenis kontrasepsi yang digunakan, berapa lama

14

penggunaan kontrasepsi dan apakah ada keluhan selama


pemakaian

alat

kontrasepsi atau tidak.

Gunanya

untuk

mengetahui apakah alat kontrasepsi yang digunakan cocok atau


tidak digunakan pasien.
(9) Riwayat seksualitas
Mengetahui kemungkinan pasien mengalami gangguan seperti
nyeri dan keluar cairan pervaginam dalam berhubungan atau
tidak selama kehamilan .
(10) Riwayat psikologis
Mengetahui kemungkinan adanya tanggapan pasien dan keluarga
tentang penyakit yang diderita pasien. Tanggapannya dapat
berupa pasien dan keluarga merasa cemas, pasien merasa
penyakitnya tidak dapat disembuhkan dan pasien takut untuk
dioperasi.
(11) Riwayat alergi
Mengetahui apakah pasien mengalami alergi atau tidak
terhadap makanan dan obat-obatan tertentu.
(12) Data sosial ekonomi
Mengetahui bagaimana hubungan pasien dengan lingkungan
sekitarnya apakah baik atau tidak dan keadaan ekonomi pasien
mampu atau kurang mampu.
(13) Kebutuhan dasar
Kemungkinan kebutuhan pemenuhan bio-psiko yang meliputi
pemenuhan nutrisi, proses eliminasi, aktifitas sehari-hari,
istirahat dan personal hygiene pasien. Gunanya untuk
mengetahui

apakah

terpenuhi atau tidak.


b. Data objektif

15

kebutuhan

gizi

pasien

sehari-hari

Data objektif merupakan data yang dikumpulkan dari pemeriksaan


umum dan khusus.
(1) Pemeriksaan umum
Secara teori kemungkinan ditemukan gambaran keadaan umum
pasien baik yang mencakup kesadaran, tekanan darah, suhu,
tinggi badan, berat badan dan keadaan umum pasien.
Keadaan normal yaitu apabila kesadaran CMC, tekanan darah
systole 100-14 mmHg dan Diastole 60-90 mmHg, nadi yaitu 6090 x/i, nafas yaitu 16-24 x/i, suhu : 6,5-37,3 , tinggi >150 cm,
berat badan naik atau turun, KU ibu dalam keadaan baik atau
tidak.
(2) Pemeriksaan Khusus
c. Inspeksi
Yaitu pemeriksaan dengan cara melihat kondisi fisik pasien
mulai dari kepala sampai kaki. Yang dinilai adalah kemungkinan
bentuk tubuh normal atau tidak ,rambut rontok dan berketombe
atau tidak, konjungtiva anemis atau tidak, sklera kuning atau tidak,
mulut bersih atau tidak, leher ada pembesaran kelenjer tyroid atau
tidak, mamae simetris atau tidak, abdomen ada teraba massa atau
tidak, genitalia ada teraba massa atau tidak dan ekstremitas
pergerakannya aktif atau tidak.
Yang menjadi fokus pemeriksaan yaitu pengeluaran lokia,
genitalia yaitu genitalia terlihat ada pembengkakan atau tidak, dan
payudara ibu apakah ada bendungan ASI atau tidak.
a) Palpasi
Yaitu pemeriksaan yang difokuskan pada abdomen untuk
mengetahui berpa tinggi fundus uteri ibu.
b) Auskultasi

16

Mengetahui bising usus ada atau tidak.


c) Perkusi
Mengetahui apakah reflek patella ada tau tidak.
operasi salah satunya dengan Hb yang dalam batas
normal
2. Identifikasi masalah, diagnosa dan kebutuhan
Pada langkah ini di lakukan identifikasi yang benar terhadap
masalah, diagnose, dan kebutuhan klien berdasarkan interprestasi yang
benar atas data-data yang telah di kumpulkan. Dari data yang telah di
kumpulkan di interprestasikan sehingga di temukan masalah atau
diagnosa yang spesifik. Pada langkah ini dilakukan identifikasi terhadap
diagnosa atau masalah berdasarkan interpretasi yang benar atas datadata yang telah dikumpulkan. Yaitu:
Diagnosa Ibu PAHPost Partum Normal 6 jam pertama, KU
ibu sedang dengan dasar ibu partus spontan tanggal 26 November 2011,
pukul 5.20 WIB, TFU 3 jari di bawah pusat, Kontraksi uterus baik,
Pengeluaran Lokia rubra, TTV dalam batas normal, KU ibu sedang.
3. Mengidenfikasi Masalah Potensial Post Partum
Melakukan identifikasi yang benar terhadap masalah dan diagnosa
berdasarkan interprestasi yang benar atas data-data yang telah di
kumpulkan. Diagnosa, masalah dan kebutuhan ibu post parum
tergantung dari hasil pengkajian terhadap ibu.
Antisipasi Diagnosa Potensial : menjaga kemungkinan yang akan
timbul dan upaya pencegahannya.komplikasi yang timul berat atau
ringan.
4. Identifikasi dan Menetapkan Tindakan Segera

17

Mengidentifikasi perlunya tindakan segera oleh bidan/dokter


dan/untuk dikonsultasikan atau ditangani bersama dengan anggota tim
kesehatan yang lain sesuai dengan kondisi pasien. Langkah ini
mencerminkan kesinambungan dari proses penatalaksanaan kebidanan.
Selama masalah masih bisa diatasi belum dibutuhkan tindakan segera
Beberapa data mengindikasikan situasi yang gawat dimana bidan
harus bertindak segera untuk kepentingan keselamatan jiwa ibu dan
anak. Situasi data menunjukkan satu situasi yang memerlukan tindakan
segera, sementara yang lain harus menunggu intervensi. Situasi lainnya
bisa saja tidak merupakan kegawatan tetapi memerlukan konsultasi atau
kolaborasi.
Bidan harus mampu mengevaluasi kondisi setiap pasien untuk
menentukan kepada siapa konsultasi dan kolaborasi yang paling tepat
dalam manajemen asuhan kebidanan.
Suatu kehamilan yang normal tidak ada penyimpangan ke arah
patologis sesuai dengan tinjauan teoritis yang ada. Pada tinjauan kasus
Ny. I tidak dilakukan tindakan segera dimana keluhan yang ada pada
pasien masih dalam batas fisiologis.
5. Membuat Rencana Asuhan
Pada tahap ini merupakan lanjutan dari masalah atau diagnosa
yang telah diidentifikasi atau merupakan lanjutan dari setiap masalah
yang berkaitan dengan kerangka pedoman tentang apa yang akan terjadi
berikutnya, penyuluhan, konseling dan rujukan untuk masalah-masalah
sosial, ekonomi, kultural atau masalah psikologis bila diperlukan. Setiap

18

rencana asuhan haruslah disetujui oleh kedua belah pihak agar dapat
dilaksanakan dengan efektif. Oleh karena itu tugas bidan merumuskan
rencana asuhan sesuai harus dengan hasil pembahasan. Dalam asuhan
yang menyeluruh harus mencerminkan rasional yang benar benar
valid berdasarkan pengetahuan teori yang berhubungan langsung sesuai
dengan up to date serta sesuai dengan asumsi tentang apa yang akan
atau tidak akan mau dilakukan Jika tidak menghasilkan asuhan pasien
yang tidak lengkap dan berbahaya.
Adapun rencana asuhan yang dibutuhkan pasien dalam kasus ini
yaitu: Jelaskan hasil pemeriksaan kepada ibu dan keluarga, melakukan
pendekatan kepada pasien agar pasien merasa nyaman dan terbuka,
Pantau keadaan umum,vital sign dan perdarahan pervaginam secara
berkala, , Lakukan vulva hygiene pada ibu , ajarkan ibu cara
memandikan bayi dan teknik menyusui yang benar, Fasilitasi nutrisi,
dan cairan, Anjurkan ibu untuk tetap Istirahat baring (bed rest).
6. Melaksanakan Perencanaan
Merencanakan asuhan menyeluruh yang rasional sesuai dengan
temuan dari langkah sebelumnya. Rencana asuhan yang menyeluruh
tidak hanya meliputi apa apa yang telah teridentifikasi dari kondisi klien
atau setiap masalah seperti:

menjelaskan kpd ibu dan keluarga tentang hasil pemeriksaan


menjelaskan tentang pentingnya mnejaga kebersihan diri
terutama daerah kelamin.

19

Menganjurkan ibu untuk mobilisasi dini secara bertahap misalnya


dengan miring kekiri dan kekanan kemudian mencoba duduk
sambil mnyusui bayinya.

Memberikan informasi kepada ibu agar menyusukan bayinya


sedini

mingkin

yang

berguna

untuk

pertumbuhan

dan

perkembangan bayinya.

Menganjurkan ibu untuk mengkonsumsi makanan yang bergizi


dan makanan yang berprotein untuk menambah energi dan dapat
memperbanyak ASI seperti kacang-kacangan dan mengkonsumsi
daun katuk.

Menjelaskan tanda-tanda bahaya nifas kepada ibu.

7. Evaluasi
Pada tahap ini yang akan dilakukan sebagai pengecekkan apakah
asuhan tersebut yang meliputi pemenuhan kebutuhan akan bantuan,
benar telah terpenuhi, rencana dapat dianggap efektif jika memang
benar efektif dalam pelaksanaannya. Ada kemungkinan bahwa sebagian
telah efektif sedang sebagian lagi tidak.
8. Pendokumentasian
Dalam melakukan pendokumentasian asuhan kebidanan pada ibu
post partum, yaitu dengan menggunakan metode SOAP, yaitu:
S : Data Subjektif
Berisi tentang data dari pasien melalui anamnesa (wawancara)
yang merupakan ungkapan langsung dari mulut pasien

20

O : Data Objektif
Data yang didapat dari hasil observasi melalui pemeriksaan fisik
pada ibu nifas post SC atas indikasi solusio plasenta

A : Analisis & Interpretasi


Berdasarkan data yang terkumpul kemudian dibuat kesimpulan
meliputi diagnosa, antisipasi diagnosa/ masalah potensial serta
perlu atau tidaknya tindakan segera
P : Merupakan rencana dari tindakan yang akan diberikan termasuk
asuhan mandiri, kolaborasi, tes diagnosis/laboratorium serta
konseling untuk tindak lanjut.(Moh.wildan dan A.azis Alimul
Hidayat, 2009)

21

BAB III
TINJAUAN KASUS

MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN IBU POST PARTUM PADA


NYI P2 Ao H2 6 JAM PERTAMA POST PARTUM NORMAL
DI BPS DESWATI AMD,KEB PASAR BARU PESISIR
SELATAN PADA TANGGAL 11 NOVEMBER 2011

Tgl masuk

: 26-November-2011

Ruangan

: Bidan Praktek

Pukul: 1.00 WIB

I. PENGUMPULAN DATA
A) DATA SUBJEKTIF
Identitas / Biodata pasien
Nama Ibu
: Ny I
Nama Suami : Tn O
Umur
: 28 Tahun
Umur
: 33 Tahun
Kebangsaan
: Indonesia
Kebangsaan
: Indonesia
Agama
: IsLam
Agama
: Islam
Pendidikan
: SMA
Pendidikan
: SMA
Pekerjaan
:IRT
Pekerjaan
: Buruh
Alamat kantor : alamat kantor :Pasar Baru
Alamat rumah : Asam Kamba
Alamat rumah :Asam Kamba,PeSeL
Telepon
:Telepon: 1. Alasan masuk
: Setelah melahirkan
2. Keluhan Utama
:
- Ibu mengatakan masih terasa lelah setelah melahirkan
- Ibu mengatakan pegal pada daerah panggulnya setelah
melahirkan
- Ibu mengatakan darah dari kemaluannya tidak banyak
3. Riwayat Menstrasi
Menarche
: umur 13 tahun
Siklus
: 28 hari
Lama
: 5-7 hari
Dismenorhoe
: Tidak Ada

22

4. Riwayat Kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu :


No.
1.

Tahun
Partus
2004

Tempat
Partus
BPS

Umur
Hamil
Aterm

Jenis
Persalinan
Normal

Penolong
Bidan

BB/PB
3100/49

Nifas
Lochea
NormaL

Laktasi
Normal

5. Kontrasepsi yang pernah di gunakan


a) Jenis
: Suntik
b) Lama
: 3 bulan
c) Keluhan
: Tidak Ada
6. Riwayat Persalinan Sekarang
a) Tempat Persalianan
: BPS : Deswati,Amd.Keb
b) Jenis
: Spontan
c) Lama
Kala I
: 10 jam
Kala II
:15 menit
Kala III
:15 menit
Kala IV
: 6 jam
d) Dipimpin meneran
: Iya
e) Ketuban
Warna
: Jernih
Jumlah
: 700 cc
f) Persalinan di tolong oleh
: Bidan
g) Komplikasi
: Tidak Ada
h) Plasenta
Berat
: 1 kg
Panjang Tali Pusat
: 70 cm
Kelainan
: Tidak Ada
Kelainan
: Tidak Ada
i) Perdarahan
Kala I
: 25 cc
Kala II
:35 cc
Kala III
:120 cc
Kala IV
:100 cc
BAYI
a) Lahir Tanggal/jam
: 26-November-2011/5.20 WIB
b) Panjang Badan
: 48 `cm
c) Berat Badan
: 2950 gram
d) APGAR
:8/9
e) Cacat bawaan
: Tidak Ada
f) Komplikasi
: Tidak Ada
g) Banyak air ketuban
: 250 cc
h) Keadaan
: Sedang
7. Riwaya Kesehatan Ibu
: Tidak ada riwayat ibu menderita
penyakit jantung, Hipertensi, Ginjal,
DM, asma, TBC, PMS, dll

23

8. Riwayat Penyakit Keluarga

: Tidak ada anggota keluarga terdekat


menderita

penyakit,

Hipertensi,

Ginjal, DM, asma, TBC, PMS, dll


9. Riwayat Psikologi
a) Perkawinan
Status perkawinan
: Sah
Perkawinan ke
:1
Kawin 1 tahun
: 2004
Setelah kawin,berapa lama hamil: 2 bulan
b) Kehamilan
Di rencanakan
: Iya
Diterima
: Iya
c) Status Emosional
: Sedang
d) Hubungan dengan keluarga
: Baik
e) Hubungan dengan tetangga
: Baik
f) Pengambilan Keputusan Pertama: Suami
10. Keadaan ekonomi
a) Penghasilan perbulan
: Rp.1.500.000,00
b) Jumlah anggota keluarga
: 3 orang
c) Penghasilan Per kapita
: Rp.500.000,00
11. Kebiasaan hidup sehari-hari
Makan terakhir
: 1 piring Nasi , 1 potong Lauk, Sayur
minum terakhir

2011)
: 2 jam

12. Pola istirahat terkhir

B) DATA OBJEKTIF
1. Pemeriksaan Umu
a. Kesadaran
b. BB sebelum hamil
c. BB sekarang
d. TB
e. LILA
2. Tanda Vital
TD
Nadi
Pernapasan
Suhu
3. Pemeriksaan Khusus
a. Kepala
1. Inspeksi
Rambut
Telinga

(26-11-2011)
Air putih dan the manis (26-11-

: CMC
: 50 kg
:47 kg
:158 kg
:29 cm
:130/80 mmHg
:89 x/menit
:22 x/ menit
:36,8C
: simetris kiri kanan
: Bersih, tidak rontok, tidak ada ketombe
: Bersih

24

Mata
: konjungtiva tidak pucat sclera tidak ikterik
Bibir
:bersih tidak ada stomatitis
Mulut
: bersih, tidak ada bau aseton
Gigi
:tidak ada karies
Lidah
:bersih tidak ada masalah
2. Palpasi
a. Muka
:tidak ada oedema
b. Leher
Inspeksi :tidak terlihat pembesaran kelenjar
Palpasi :tidak teraba pembesaran kelenjar limfe dan tyroid
c. Dada
1. Inspeksi
Mamae
:simetris kiri kana
Areola
: hyperpimentasi
2. Palpasi
Benjolan
: tidak ada
Rasa nyeri :tidak ada
Colostrums : ada
d. Abdomen
:TFU 3 jari di bawah pusat
e. Genetalia : pengeluaran lokia rubra, tidak ada oedema, tidak
infeksi, tidak ada masalah
f. Perkusi
: Reflek patella kanan/kiri : (+)/(+)
g. Pemeriksaan Labor
: 11,5 gr%

25

MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN IBU POST PARTUM PADA


NYI P2 Ao H2 6 JAM PERTAMA POST PARTUM NORMAL
DI BPS DESWATI AMD,KEB PASAR BARU PESISIR
SELATAN PADA TANGGAL 11 NOVEMBER 2011

Data
6 jam post partum
Tanggal : 26November-2011

Interpretesi data
Diagnosa
Ibu P2 A0 H0 Post
Partum Normal 6
jam pertama, KU
ibu sedang

Pukul :1.00 wib


Data Subjektif
- Ibu mengatakan
senang atas
kelahiran bayi nya
- Ibu mengatakan, ia
merasa pegal pada
daerah panggulnya
setelah melahirkan
- Ibu mengatakan
bayi nya sudah
menyusui
- Ibu mengatakan

Dasar
- Bayi lahir
tanggal 26-112011 jam 5.18
WIB

Diagnosa
potensial
Tidak Ada

Tindakan

Intervensi
segera
Untuk saat 1. Pendekatan
ini belum
kepada pasien
di perlukan
2. Informasikan
kepada ibu dan
keluarga tentang
hasil pemeriksaan
dan keadaan ibu

- Kesadaran :
CMC
- KU : sedang
- BB Sebelum
Hamil : 50 kg
- BB Setelah
Melahirkan :
47 kg

26

Implementasi

Evaluasi

1. Melakukan pendekatan kepada


pasien agar pasien merasa
nyaman dan terciptanya
komunikasi yang baik.

1. ibu dan keluarga


merasa nyaman dan
terbuka

2. Menginformasikan kepada ibu


dan keluarga tentang hasil
pemeriksaan dan keadaan ibu
yaitu
- Keadaan umum ibu di karenakan
tanda tanda vital ibu dalam
batas normal yaitu:
TD : 130/80 mmHg
N : 89 x/menit
S :36,8 C
P :24x/menit
- Lelah yang dirasakan ibu karena
ibu setelah melahirkan 6 jam
yang lalu sehingga menghabiskan
tenaga ibu dan akan kembali

2. Ibu dan keluarga


dengan penjelasan
yang diberikan:

bayi nya sudah


BAB dan BAK
- Ibu mengatakan
sudah istirahat
Data Objektif
Bayi
- Bayi Baru Lahir
Spontan tanggal
26-11-2011
- pukul : 5.18 WIB
- BB :2950 gram
- PB
: 48 cm
- A/S : 8/9
- KU
:Sedang
- Bayi sudah BAB
- Bayi sudah BAK
IBU
Status Emosional :
CMC
Keadaan Umum :
Sedang
Antropometri
- BB Sebelum
Hamil : 50 kg
- BB Setelah
Melahirkan : 47
kg
- TB : 159 CM

- TB : 159 CM
- LILA : 29 cm
- Vital Sign
TD : 130/80
mmHg
N : 89 x/menit
S :36,8 C
P : 24 x/menit
Lokia : Rubra
Perdarahan : 50
cc

normal setelah ibu istirahat dan


memenuhi kebutuhan nutrisi dan
hidrasi ibu.
3. Lakukan
pengawasan 6
jam post partum

3. Melakukan pengawasan 6 jam


post partum yang meliputi:
- Mengawasi banyaknya darah
yang keluar
- Mengontrol kontraksi uterus
untuk mendeteksi atonia uteri
- Mengajarkan ibu cara
memeriksa kontraksi dan
memasage uterus

4. Beri tahu ibu


tentang pegalpegal yang
dirasakan ibu
merupakan hal
yang fisiologis

4. Menginformasikan kepada ibu


tentang keluhan sakit pingang
yang dirasakan ibu merupakan
hal yang fisiologis yang di
sebabkan karena penggunaan
energi atau tenaga dalam jumlah
yang besar oleh tubuh pada saat
persalinan juaga posisi ibu saat
meneran mengangkat bokong
sehingga menyebabkan pegalpegal di pinggang ibu.

5. Ajarkan ibu cara


menyusui yang
benar

5. Mengajarkan pd ibu cara


menyusui yang benar yaitu :
a. Bersihkan payudara ibu
terlebih dahulu dengan kain
yang bersih yang dibasahi air

Masalah :
Tidak Ada

27

3. Hasil pengawasan :
- Perdarahan 30
cc
- Lokia Rubra
- Kontraksi uterus
baik
- Ibu mengerti
dengan cara
menilai kontraksi
dengan
melakukan
masase uterus
4. Ibu mengerti dengan
penjelasan yang
diberikan.

5. Ibu mengerti dengan


penjelasan yang di
berikan dan ibu telah
menyusui bayi nya

- LILA : 29 cm
- Vital Sign
TD : 130/80 mmHg
N : 89 x/menit
S :36,8 C
P : 24 x/menit
Inspeksi
- Rambut : bersih,
tidak rontok,
tidak ada
ketombe
- Mata :
Konjungtiva
tidak pucat,
sclera tidak
ikterik
- Muka : Tidak
keliatan pucat
- Mulut : bersih,
tidak ada
stomatitis, tidak
ada bau.
- Gigi : bersih,
tidak ada caries
- Leher : tidak ada
pembengkakan
dan pembesaran
kelenjar limfe
- Dada : payudara
simetris kirikanan, areola

6. Jelaskan manfaat
pemberian ASI
sedini mungkin

28

matang
b. Sebelum menyusui ASI
dikeluarkan sedikit.
c. Bayi diletakkan menghadap
ke payudara ibu terletak
pada lengkung siku ibu
d. Payudara dipegang dengan
ibu jari dan jari-jari lain
menopang payudara dari
bawah
e. Bayi diberi sanggahan agar
membuka mulut dengan cara
menyentuh sisi mulut bayi
dengan jari atau puting susu
f. Setelah mulut terbuka segera
memasukkan papilla
mammae sampai sebagian
besar areola masuk ke dalam
mulut bayi susui dengan
kedua payudara secara
bergantian
g. Setelah bayi menyusui,
sendawakan dengan
menepuk-nepuk kecil
punggung bayi
6. Menjelaskan pada ibu manfaat
pemberian ASI sedini mungkin
antara lain :
- Mempererat rasa kasih sayang
antara ibu dan anak
- Mempercepat proses involusi
- Memberikan kekebalan pada
bayi karena kolostrum

6. Ibu mengerti dengan


penjelasan yang di
berikan

hyperpigmentasi,
Papila simetris
kiri-kanan
- Abdomen : Tidak
ada bekas
jahitan, TFU 3
jari di bawah
pusat.
- GenetaLia :Tidak
ada oedema,
Tidak ada bekas
jahitan, dan tidak
ada
pembengkakan,
ada keluar lokia
rubra.
- Palpasi : TFU 2
jari di bawah
pusat
Perkusi
- Reflek
patela
kanan(+)
- Reflek
patela kiri
(-)

7. Berikan
penjelasan
tentang
pentingnya
personal hygyene

8. Anjurkan ibu
untuk mobilisasi
dini dan jelaskan
manfaatnya pada
ibu

9. Jelaskan pada ibu


tanda-tanda
bahaya setelah
persalinan

29

7.

mengandung zat anti bodi


Memperbanyak produksi ASI

Menjelaskan pada ibu tentang


pentingnya menjaga kebersihan
diri terutama daerah kelamin
dengan cara :
- Membersihkan vulva terlebih
dahulu dari depan kebelakang,
baru kemudian membersihkan
daerah sekitar anus
- Menyarankan agar mengganti
pembalut minimal 2 x sehari
8. Mengajarkan ibu untuk
mobilisasi dini secara bertahap
misalnya dengan miring ke kiri
dan kekanan kemudian mencoba
duduk karena berguna untuk
- Melancarkan pengeluaran lochea
- Mengurangi infeksi puerperium
- Mempercepat involusi alat
kandungan
- Meningkatkan kelancaran
peredaran darah sehingga
mempercepat produksi ASI dan
pengeluaran sisa metabolisme
9. Menjelaskan pada ibu tandatanda bahaya setelah persalinan
- Perdarahan yang banyak
keluar dari kemaluan
- Pengeluaran dari kemaluan
yang berbau busuk dan
menusuk

7. Ibu mengerti dengan


penjelasan yang di
berikan

8. Ibu mengerti dengan


penjelasan yang di
berikan

9. Ibu mngerti dengan


penjelasan yang
diberikan

Rasa nyeri dibagian bawah


perut atau punggung
Sakit kepala yang terus
menerus, nyeri perut dan
gangguan penglihatan
Bengkak pada wajah dan
tangan
Demam, muntah, sakit saat
buang air kecil atau tak
merasa enak badan
Payudara merah, nyeri dan
bengkak
Kehilangan nafsu makan
dalam waktu yang lama
Merasa nyeri, sangat merah,
lembek atau pembengkakan
pada kaki
Merasa nyeri dan tidak
mampu mengasuh bayi
Merasa sangat letih dan
sesak nafas

10.Anjurkan ibu
untuk banyak
istirahat

10. Anjurkan ibu untuk istirahat agar


ibu lebih bersemangat dan
menghilangkan rasa lelah setelah
melahirkan

10.Ibu ada istirahat

11.Anjurkan ibu
datang ke klinik
jika terdapat
masalah

11. anjurkan ibu untuk kunjungan


ulang jika terdapat masalah

11.Ibu akan kembali ke


klinik jika terjadi
masalah

30

Data

Interpretesi data

Kunjungan hari I
Tanggal : 27 November
2011
Waktu :9.00 wib

Diagnosa:
Ibu P2 A0 H2, Post
Partum hari pertama,
KU Ibu baik

Data Subjektif
- Ibu mengatakn bayi
nya rewel
- Ibu mengatakan bayi
nya mau menyusui
- Bayi Baru Lahir
Spontan tanggal 2611-2011
- pukul : 5.18 WIB
- BB :2950 gram
- PB
: 48 cm
- A/S : 8/9
- KU
:Sedang

Dasar :
- Bayi Baru Lahir
Spontan tanggal
26-11-2011
- pukul : 5.18 WIB
- BB
:2950 gram
- PB
: 48 cm
- A/S : 8/9
- KU
:Sedang
- Vital Sign
TD : 110/70 mmHg
N : 81 x/menit
S :36,2 C
P : 21x/menit
- Lokia Rubra
- Pendarahan 25 cc
- TFU 3 jari di
bawah pusat

DO

Diagnosa
potensial

Tindakan
segera

Tidak ada

Untuk saat
ini belum di
perlukan

Intervensi
1. Beritahu ibu dan
keluarga tentang
hasil pemeriksaan

2. Anjurkan ibu untuk


mengurangi
aktifitas nya yang
terlalu berat
3. Berikan penjelasan
tentang pentingnya
personal hygyene

KU : Baik
Antropometri
- BB Sebelum Hamil
Masalah : Tidak Ada
: 50 kg
- BB Setelah
Melahirkan : 47
kg
- TB : 159 CM
- LILA : 29 cm

31

Implementasi
1. Memberitahu ibu
dan keluarga
tentang hasil
pemeriksaan yaitu
keadaan umum ibu
baik dari hasil
pemeriksaan tanda
vital
.
2. Menganjurkan ibu
mengurang
aktifitas yang
terlalu berat
3. Menginformasikan
kepada ibu tentang
keluhan sakit
pingang yang
dirasakan ibu
merupakan hal
yang fisiologis
yang di sebabkan
karena penggunaan
energi atau tenaga
dalam jumlah yang
besar oleh tubuh
pada saat
persalinan juaga

Evaluasi
1. Ibu mengerti dengan
hasil pemeriksaan
yaitu:
TD : 110/70 mmHg
N : 81 x/menit
S :36,2 C
P : 21x/menit
Lokia :rubra
TFU 2 jari d bawah
pusat
2. Ibu mengerti dan akan
membatasi aktifitas nya

3. Ibu mengerti dengan


penjelasan yang
diberikan

- Vital Sign
TD : 110/70
mmHg
N : 81 x/menit
S :36,2 C
P : 21x/menit
Inspeksi
- Rambut : bersih,
tidak rontok, tidak
ada ketombe
- Mata : Konjungtiva
tidak pucat, sclera
tidak ikterik
- Muka : Tidak
keliatan pucat
- Mulut : bersih, tidak
ada stomatitis,
tidak ada bau.
- Gigi : bersih, tidak
ada caries
- Leher : tidak ada
pembengkakan dan
pembesaran
kelenjar limfe
- Dada : payudara
simetris kiri-kanan,
areola
hyperpigmentasi,
Papila simetris kirikanan
- Abdomen : Tidak ada
bekas jahitan, TFU

posisi ibu saat


meneran
mengangkat
bokong sehingga
menyebabkan
pegal-pegal di
pinggang ibu.
4. Memandikan bayi dan
mengajarkan kepada
ibu tentang teknik
memandikan bayi yang
benar

5. Informasikan kepada
ibu tentang cara
perawatan tali pusat

32

4. Melakukan tindakan
memandikan bayi
dan mengajarkan
kepada ibu cara
memandikan bayi
yang benar

4. Ibu mengerti dengan


tindakan teknik
memandikan bayi dan
akan melakukannya

5. Menginformasikan
kepada ibu tentang
cara perawatan tali
pusat cukup di
tutup dengan kasa
kering saja tanpa
antibiotik

5. Ibu mengerti dengan


penjelasan yang di
berikan dan akan
melakukannya

2 jari di bawah
pusat.
- GenetaLia :Tidak ada
oedema, Tidak ada
bekas jahitan, dan
tidak ada
pembengkakan, ada
keluar lokia rubra.
- Palpasi : TFU 2 jari
di bawah pusat
Perkusi
- Reflek patela
kanan(+)
- Reflek patela
kiri (-)

Data

Interpretesi data

Diagnosa
potensial

Tindakan
segera

33

Intervensi

Implementasi

Evaluasi

Hari III
Tanggal:29 Nov 2011
Pukul :8.30 wib

Diagnosa :
Ibu P2 A0 H2, Post Partum
hari ke III, KU Ibu baik

DS:
- Ibu mengatakan bayi
nya rewel
- Ibu mengatakan
masih ada keluar
darah dari
kemaluanya bewarna
merah kekuningan

Dasar :
- Vital Sign
TD : 110/80 mmHg
N : 83 x/menit
S :36,3 C
P : 21x/menit
- Lokia sanguinolenta
- TFU Pertengahan pusat dan
sympisis
Masalah : Tidak Ada

Kejang

Tidak ada

DO
- Bayi ibu keliatan
rewel
- Bayi Baru Lahir
Spontan tanggal 2611-2011
- pukul : 5.18 WIB
- BB
:2950 gram
- PB
: 48 cm
- A/S : 8/9
- KU
:Sedang
DO
KU : Baik
Antropometri
- BB Sebelum Hamil
: 50 kg
- BB Setelah

34

1. Beri tahu ibu


tentang hasil
pemeriksaan

1. Member tahu ibu


tentang hasil
pemeriksaan :
- Keadaan umum
ibu baik dari
hasil
pemeriksaan

1. Ibu mengerti
dengan
penjelasan yang
di berikan:
- Vital Sign
TD : 110/80
mmHg
N : 83 x/menit
S :36,3 C
P : 21x/menit
- Lokia
sanguinole
nta

2. Madikan bayi dan


melakukan
perawatan tali
pusat

2. Memandikan bayi
dengan teknik yang
benar dan
mengajarkan nya
kepada ibu

2. Ibu mengerti
dengan cara
memandikan bayi
yang benar

3. Anjurkan ibu
untuk memenuhi
kebutuhan
nutrisinya

3. Menganjurkan ibu
memenuhi
kebutuhan
nutrisinya

3. Ibu mengerti
dengan
penjelasan yang
di berikan

4. Anjurkan ibu
menjaga personal
hygine nya

4. Menganjurkan ibu
untuk menjaga
personal hygiene
nya

4. Ibu mengerti
dengan
penjelasan yang
di berikan

5. Anjurkan ibu
datang ke klinik
jika terdapat

5. Menganjurkan ibu
datang ke klinki jika
terdapatt masalah

5. Ibu mengerti
dengan
penjelasan yang

Melahirkan : 47
kg
- TB : 159 CM
- LILA : 29 cm
- Vital Sign
TD : 110/80
mmHg
N : 83 x/menit
S :36,3 C
P : 21x/menit

masalah

Inspeksi
- Rambut : bersih,
tidak rontok, tidak
ada ketombe
- Mata : Konjungtiva
tidak pucat, sclera
tidak ikterik
- Muka : Tidak
keliatan pucat
- Mulut : bersih,
tidak ada
stomatitis, tidak
ada bau.
- Gigi : bersih, tidak
ada caries
- Leher : tidak ada
pembengkakan
dan pembesaran
kelenjar limfe
- Dada : payudara
simetris kirikanan, areola

35

di berikan dan
akan datang ke
klinik jika terjadi
maslah

hyperpigmentasi,
Papila simetris
kiri-kanan
- Abdomen : Tidak
ada bekas jahitan,
TFU pertengahan
pusat dan
syimphysisi
- GenetaLia :Tidak
ada oedema, Tidak
ada bekas jahitan,
dan tidak ada
pembengkakan,
ada keluar lokia
sanguinolenta
- Palpasi : pertengahan
pusat dab
syhimphysis
Perkusi
- Reflek patela
kanan(+)
- Reflek patela
kiri (-)

36

BAB IV
PEMBAHASAN KASUS

Setelah melakukan asuhan kebidanan pada By. Ny. I dengan tahap-tahap


manajemen asuhan kebidanan yang terdiri dari pengkajian, Interpretasi data,
masalah atau Diagnosa potensial, identifikasi kebutuhan yang memerlukan
penanganan secara rencana asuhan dan pelaksanaan tindakan serta evaluasi, maka
pembahasannya adalah:
A. Pengkajian
Dalam melakukan pengkajian penulis tidak menemukan kesulitan yang
berarti, baik dalam pengumpulan Data subjektif, objektif, primer, dan
sekunder, dimana didukung oleh peralatan dan pelayanan yang memadai,
pencatatan yang baik dan karyawan atau petugas kesehatan yang bersedia
memberikan masukan serta saran- saran yang bersifat membangun.
Dibawah ini penulis uraikan data yang diperoleh dengan teori yang ada:
1. Keluhan pada Ibu
Semua keluhan yang di rasakan ibu fisiologis.
2. Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu
Ibu mengatakan ini kehamilan yang keduanya , kehamilan
pertamanya persalinanya dilakukan di BPS dengan cara Spontan.Ibu
mengatakan alasannya untuk hamil karena ia ingin mendapatkan
anakperempuan. Karena ibu selama ini memiliki anak laki-laki. Ibu
mengatakan lochea ibu normal dan ibu selalu memberikan ASI Ekslusif

37

pada semua bayi. Tidak terjadi permasalahan pada payudara ibu dan ibu
menyusui bayi nya secara adekuat.
3. Riwayat kehamilan sekarang
Ibu mengatakan tidak datang haid sejak bulan agustus yang lalu.
Ibu merasakan keluhan pada trimester pertama seperti mual, muntah di
pagi hari serta ibu terkadang merasakan pusing.
Riwayat sosial.
a. Biologis
1) Kebiasaan
Pasien tidak ada mengalami kebiasaan yang merugikan kesehatan
dirinya sendiri.
2) Nutrisi
Pasien dalam kasus ini nutrisinya cukup baik dalam kehamilannya
yang sekarang.
3) Penyakit spesifik
Pasien dalam kasus ini tidak mengalami penyakit spesifik seperti
penyakit jantung, hipertensi, Diabetes melitus, penyakit ginjal yang
kronis dan lain- lain yang dapat mempengaruhi kehamilan,
persalinan, dan nifas.
b. Sosial dan ekonomi
Pada kasus ini ditemukan tingkat sosial ekonomi klien yang menengah,
namun walaupun demikian ibu dan keluarga juga memperhatikan
keadaan kesehatan ibu dan juga janin yang dikandung oleh ibu.

38

4. Riwayat Penyakit Keluarga


Secara teoritis penyakit keturunan perlu dikaji karena penyakit keturunan
dapat berpengaruh pada kehamilan dan kesehatan ibu. Pada kasus ini tidak
ditemukan adanya anggota keluarga yang menderita penyakit- penyakit
yang dapat berpengaruh kepada ibu, contohnya: DM, TBC dll.
5. Pemeriksaan Umum dan Khusus.
Pada pemeriksaan umum didapatkan keadaan umum ibu baik,serta tandatanda vital dalam keadaan yang baik seperti, tekanan darah 110/70 mmHg,
nadi 82 kali/menit, Suhu 36,3 0C dan pernafasan ibu 21 kali/menit.
Sedangkan pada pemeriksaan khusus inspeksi tidak terdapat kelainan.
6. Pemeriksaaan Penunjang
Tidak ada dilakukan pemeriksaan penunjang pada ibu
B. Interpretasi Data
1. Diagnosa
Ibu Post Partum.KU ibu dan janin baik
2. Masalah
Tidak ada terdapat masalah pada ibu
Kebutuhan
a. Informasikan keadaan ibu hasil pemeriksaan
b. Anjurkan ibu untuk menjaga personal hygiene
c. Anjurkan ibu untuk mobilisasi dini
d. Anjurkan ibu untuk mengkosumsi makanan yang bergizi
e. Ajarkan ibu cara menyusui yang benar
f. Ajarkan ibu cara merawat payudara

39

g. Anjurkan ibu untuk kunjugan ulang.


C. Antisipasi Diagnosa dan Masalah
Setelah penulis melakukan pemantauan dan antisipasi terhadap klien maka
penulis tidak menemukan masalah potensial yang mungkin terjadi pada
kasus ini, karena tidak ada menunjukkan tanda-tanda bahwa komplikasi
ibu akan berlanjut. Pada langkah ini sesuai dengan tinjauan teoritis dimana
setelah dilakukan antisipasi, pencegahan bila memungkinkan serta
menunggu bila hal tersebut benar-benar terjadi maka dapat ditegakkan
diagnosa pada pasien yang dilakukan asuhan tersebut.
D. Membutuhkan tindakan segera dan kolaborasi
Saat ini belum diperlukan
E. Perencanaan tindakan
Perencanaan yang dirumuskan mengacu pada masalah yang kita temui waktu
melakukan pengkajian dan juga hal-hal yang dibutuhkan oleh klien.
F. Pelaksanaan Tindakan
Tindakan segera diperlukan apabila terdapat diagnosa potensial dari suatu
komplikasi yang dapat mengancam jiwa, tetapi dalam kasus ini tidak
menunjukkan adanya tanda-tanda infeksi, tidak terjadi masalah sehingga
tindakan segera dan kolaborasi belum diperlukan.

G. Evaluasi
Merupakan tahap akhir dari proses manajemen kebidanan, berdasarkan
laporan kasus yang penulis lakukan selama melakukan mamajemen kebidanan
terhadap Ny I hari pertama post partum. Penulis mengambil kesimpulan

40

bahwa pada dasarnya semua tujuan yang ingin dicapai dan rencana yang telah
disusun dapat berhasil dengan baik.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Setelah melakukan pengkajian dan pengumpulan data pasien baik data
subjektif maupun data objektif yang berguna untuk mengevaluasi keadaan
pasien, dilanjutkan dengan mengidentifikasi secara benar masalah atau
diagnosapada Ny.I P2AOH2 berdasarkan interpretasi secara benar masalah
atau diagnose dengan memberikan asuhan pada masa nifas yang mengalami
keluhan-keluhan fisiologis yang sesuai dengan tinjauan teori tanpa
membutuhkan tindakan segera yang perlu dilakukan. Setelah itu menysun
rencana asuhan yang akan diberikan dapat terlaksana dengan baik dan efektif.
Selanjutnya dilakukan evaluasi terhadap asuhan yang telah di berikan dan
pendokumentasiannya sesuai dengan tinjauan teori yang menggunakan
metode SOAP.
Dengan demikian sangat diperlukan sekali seorang bidan yang profesional
dimana mampu melaksanakan manajemen kebidanan dengan tepat dan sesuai
dengan standar pelayanan kebidanan sehingga semua masalah dan kebutuhan
pasien dapat teratasi dengan cepat dan baik

B. Saran
1. Institusi Pendidikan
Diharapkan kepada institusi pendidikan untuk menambah sumber buku
pustaka yang terbaru agar mempermudah mahasiswa dalam
meningkatkan pengetahuan dan wawasan sesuai dengan ilmu dan

41

teknologi terkini.
2. Mahasiswa
Dengan adanya manajemen kebidanan di harapakan mahasiswa dapat
menerapkan asuhan yang diberikan sesuai dengan standar profesi
kebidanan. Diharapkan bagi mahasiswa dalam anamnesa pasien harus
dilakukuan sesuai dengan daftar tilik yang ada dan dilakukan dengan
pendekatan pada pasien sehingga pasien terbuka dalam menyampaikan
keluhan yang dirasakan.

DAFTAR PUSTAKA
Nirwana,Benih Ade,2011.Psikologi Ibu,Bayi,dan Anak.Yogyakarta:Nuha Medika
Manuaba. 2007.Pengantar Kuliah Obstetri.Jakarta:Buku Kedokteran EGC
Kusmiyati, Perawatan Ibu Hamil. Yogjakarta:Fitra maya
Chapma,Vicky,2003.Asuhan Kebidanan Persalinan dan Kelahiran.Jakarta:EGC
Dewi,Lia
Nanny
Vivian,2010.Asuhan
Balita.Jakarta:Salemba Medika

Neonatus

Bayi

dan

Kurnianingsih,Sari,1996.Buku Saku Menyusui Dan Laktasi.Jakarta:EGC


http://www.scribd.com/doc/23720487/Asuhan-Kebidanan-Pada-Postpartum
http://www.docstoc.com/docs/57454218/ASKEB_NIFAS

42

Anak

Vous aimerez peut-être aussi