Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
1.3
Pembatasan Masalah
BAB 1
PENDAHULUAN
Memberikan gambaran secara singkat mengenai latar belakang
penulisan, pembatasan masalah, tujuan penulisan, metode penulisan,
dan sistematika penulisan.
BAB 2
TEORI DASAR
Membahas teori-teori yang akan digunakan sebagai landasan teoritis
dalam pembahasan masalah.
BAB 3
PERANCANAAN
Merencanakan gambar dari rangkaian elektronik yang diperlukan
untuk peralatan tersebut.
BAB 4
BAB 5
PENUTUP
Berisi tentang kesimpulan dan saran.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB 2
DASAR TEORI
Alat ini biasanya digunakan secara terus-menerus dalam waktu yang lama,
sebagaimana penggunaan AC (pendingin ruangan). Namun sebagian besar
digunakan hanya beberapa jam sebelum hingga sesudah jam kerja.
Alga (flora mikroorganisme berklorofil yang hidup pada media air yang
terbawa udara dalam bentuk titik-titik air), protozoa (fauna mikroorganisme bersel
satu yang terbawa udara dalam media debu / kotoran), khamir (spora jamur / ragi
yang terbawa udara), kapang (sejenis cendawan yang terbawa udara dalam media
yang berbentuk titik-titik air laut), dan bakteri (terbawa udara pada media debu /
kotoran) telah diisolasi dari udara dekat permukaan bumi. Contoh mengenai jasadjasad renik yang dijumpai di atmosfer bumi diperlihatkan pada tabel berikut:
Tabel 2.1 Jasad renik pada atmosfer bumi[2]
Tinggi (meter)
Bakteri (Genus)
1.500 4.500
Alcaligenes
Bacillus
4.500 7.500
Bacillus
7.500 10.500
Sarcina
Bacillus
Bacillus
Kurthia
Micrococcus
Bacillus
10.500 13.500
13.500 16.500
Cendawan (Genus)
Aspergillus
Macrosporium
Penicillium
Aspergillus
Clasdosporium
Aspergillus
Hormodendrum
Aspergillus
Hormodendrum
Penicillium
Bakteri
Jamur
Ragi
Udara
dihirup
masuk
kedalam
paru-paru,
pergantian
oksigen
dan
karbondioksida terjadi di jutaan alveoli, suatu kantong udara seperti karet. Alveoli
ini dilapisi di dalam satu jaringan kapileri (pembuluh halus) yang mengandung
darah. Pergantian oksigen dan karbondioksida rampung dalam waktu mili detik,
dan suatu putaran darah yang selengkapnya di seluruh tubuh membutuhkan sekitar
satu menit.
Dapat
dibayangkan
seandaianya
kotoran,
termasuk
mikroba-mikroba
Nama
Panjang Gelombang
400nm 320 nm
3.10 eV 3.94 eV
Near (NUV)
400 nm300 nm
3.104.13 eV
320 nm280 nm
3.944.43 eV
300 nm200 nm
4.136.20 eV
280 nm100 nm
4.4312.4 eV
Far (FUV)
200 nm122 nm
6.2010.2 eV
Vacuum (VUV)
200 nm10 nm
6.20124 eV
Extreme (EUV)
121 nm10 nm
10.2124 eV
(UVB)
Middle (MUV)
Ultraviolet
C,
Short
Wave
(UVC)
UVA adalah jenis sinar UV yang paling umum ditemui. Pancaran sinar UVA
memiliki efek penggelapan pigmen diikuti dengan efek terbakar sinar matahari
jika pancarannya berlebihan. Ozon atmosfer menyerap sangat sedikit spektrum
UV ini. UVA banyak digunakan untuk fototerapi.
UVB merupakan bentuk radiasi UV yang dapat merusak karena memiliki
cukup energi untuk menyebabkan kerusakan pada sel DNA. UVB tidak
seluruhnya dapat diserap oleh atmosfer. Efek membahayakan yang dapat terjadi
akibat UVB seperti terbakar matahari, katarak, dan pengembangan sel kanker
kulit.
UVC hampir tidak pernah diamati di alam karena diserap seluruhnya pada
atmosfer, seperti halnya FUV dan VUV. Lampu pembunuh kuman (seperti yang
seharusnya digunakan pada alat ini, air purifier) didisain untuk memancarkan
radiasi UVC karena kemampuannya dalam membunuh bakteri / kuman. Pada
manusia, UVC diserap pada lapisan epidermis sebelah luar. Kelebihan pancaran
UVC dapat menyebabkan terbakarnya lapisan kornea, serta beberapa efek
terbakar pada wajah.
Penggunaan lampu dengan sinar UVC dapat membunuh bakteri terutama yang
menyebabkan penyakit tuberkulosis (TB), yang jumlahnya masih sangat banyak
di Indonesia ini, sehingga dapat menghambat dan mengurangi penyebarannya.
Namun ini tidak berarti hanya bakteri penyebab TB saja yang dapat dimatikan,
bakteri serta mikroorganisme merugikan lainnya juga akan mati.
2.4 Kipas
Kipas merupakan benda yang sudah dikenal secara luas. Dilihat dari arah angin
yang digerakkan, maka kipas dibedakan menjadi dua, yaitu kipas yang mendorong
udara dan kipas yang menyedot udara.
Kipas yang pada umumnya digunakan adalah kipas yang mendorong udara.
Kipas ini akan mendorong dan menghembuskan udara ke arah muka kipas. Kipas
ini banyak digunakan sebagai penyejuk, yang termasuk dalam kipas ini adalah
kipas angin. Kipas ini banyak digunakan sebagai alat rumah tangga, pendingin
komponen pada CPU komputer, dan sebagainya.
Kipas yang menyedot udara bekerja meniup udara dengan arah berlawanan
dari kipas angin pada umumnya, kipas ini akan meniup udara ke arah belakang
kipas atau dengan kata lain menyedot udara di depan kipas dan mengalirkannya
ke arah belakang kipas.
Dengan kerja yang demikian maka kipas ini biasa digunakan pada tempat
tempat yang memiliki udara kotor seperti pada kamar mandi untuk menyedot
udara kotor ruangan dan membuangnya keluar. Kipas yang biasa digunakan ini
adalah exhaust fan. Kipas jenis ini juga digunakan pada air purifier untuk
menyedot udara kotor di luar alat.
10
11
21
22
23
24
25
26
27
28
10
11
12
13
14
15
16
17
30
29
P2.0
P2.1
P2.2
P2.3
P2.4
P2.5
P2.6
P2.7
P0.0
P0.1
P0.2
P0.3
P0.4
P0.5
P0.6
P0.7
P3.0
P3.1
P3.2
P3.3
P3.4
P3.5
P3.6
P3.7
P1.0
P1.1
P1.2
P1.3
P1.4
P1.5
P1.6
P1.7
AT89S51
ALE/PROG
PSEN
XTAL1
XTAL2
EA/VPP
RST
20
GND
VCC
39
38
37
36
35
34
33
32
1
2
3
4
5
6
7
8
19
18
31
9
40
IC ini memiliki 40 buah pin yang dibagi menjadi beberapa port dan pin pin
dengan fungsi yang berbeda. Setiap port dapat digunakan sebagai masukan
ataupun keluaran setiap instruksi dan informasi yang tersedia.
Beberapa fungsi dari setiap pin AT89S51 yaitu :
VCC
GND
Ground / Pembumian
Port 0
Port 1
Port 2
Port 3
12
P3.3 INT1(Interrupt 1)
P3.4 T0(Timer 0)
P3.5 T1(Timer 1)
P3.6 WR(Write Strobe)
P3.7 RD(Read Strobe)
RST
ALE
PSEN
EA/VPP
XTAL1
XTAL2
13
LCD dapat memberikan tampilan yang lebih baik jika dibandingkan dengan 7
segmen yang biasa digunakan untuk tampilan waktu digital. LCD juga dapat
menampilkan lebih beragam tulisan atau gambar sehingga lebih fleksibel untuk
digunakan sebagai display (tampilan).
14
PIN
Nama
Fungsi
VSS
Ground voltage
VCC
+5V
VEE
Contrast voltage
RS
Register Select
0 = Instruction Register
1 = Data Register
R/W
DB0
LSB
DB1
DB2
10
DB3
11
DB4
12
DB5
13
DB6
14
DB7
MSB
15
BPL
16
GND
Ground voltage
RW atau disebut Read/Write, ketika dalam keadaan low (0), informasi pada
bus data dituliskan pada LCD. Ketika dalam keadaan high (1),
progam
membaca LCD secara efektif. Hanya satu unstruksi yang merupakan perintah
membaca, sedangkan lainnya menulis (write), sehingga pin ini hampir selalu
dalam keadaan low (0).
2.8 Optocoupler
Opto berarti optik dan coupler berarti pemicu. Sehingga optocoupler dapat
diartikan sebagai suatu komponen yang bekerja berdasarkan picu cahaya optik.
15
Optocoupler termasuk dalam sensor, dimana terdiri dari dua bagian yaitu
transmitter dan receiver.
Optocoupler merupakan gabungan dari LED infra merah (transmitter) dengan
fototransistor (receiver) yang terbungkus menjadi satu chips. Cahaya infra merah
termasuk dalam gelombang elektromagnetik yang tidak tampak oleh mata
telanjang. Sinar ini tidak tampak oleh mata karena mempunyai panjang
gelombang berkas cahaya yang terlalu panjang bagi tanggapan mata manusia.
Sinar infra merah mempunyai daerah frekuensi 1 x 1012 Hz sampai dengan 1 x
1014 GHz atau daerah frekuensi dengan panjang gelombang 1m 1mm.
16
2.9 Relay
Relay merupakan saklar listrik yang membuka dan menutup-nya
dikendalikan oleh rangkaian listrik lainnya. Pada bentuk aslinya, saklar
dioperasikan dengan gaya elektromagnet untuk membuka dan menutup
sekian banyak pasang kontak.
Relay menghubungkan suatu rangkaian dengan rangkaian lainnya dimana
sebelumnya kedua rangkaian tersebut terpisah sepenuhnya dan tidak terhubung
sama sekali. Sebagai contoh, sebuah rangkaian batere berdaya rendah dapat
menggunakan relay untuk menghubungkan tegangan 220V ke rangkaian utama.
Di sini tidak terjadi hubungan listrik pada relay antara kedua rangkaian (rangkaian
220V dengan rangkaian utama) yang menghubungkan adalah elektromagnetik dan
mekanik.
Ketika arus listrik melalui kumparan, terjadi perpindahan pada kontak dari
posisi awal menjadi sebaliknya (yang terhubung menjadi terlepas dan yang
terlepas menjadi terhubung). Ketika kumparan tidak lagi dilalui arus listrik, maka
posisi kontak akan kembali seperti awal saat kumparan tidak dilalui arus listrik.
Jika kumparan dikerjakan dengan tegangan DC, sebuah dioda sering digunakan
paralel dengan kumparan, untuk menghilangkan energi dari medan magnet yang
jatuh pada saat penon-aktifannya yang mana sebaliknya akan membangkitkan
tegangan yang berbahaya bagi transistor dan IC pada rangkaian.
Koneksi Saklar pada relay yaitu :
1. Kontak Normally-open (NO) terhubung ketika relay sedang aktif; rangkaian
tidak terhubung ketika relay tidak aktif.
2. Kontak Normally-closed (NC) tidak terhubung ketika relay aktif; terhubung
ketika relay tidak aktif.
3. Change-over (CO), atau double-throw (DT), kontak mengendalikan dua
rangkaian: satu kontak normally open dan satu lagi kontak normally closed
dengan terminal common.
17
2. SPDT (Single Pole Double Throw). Terminal common (C) terhubung pada
salah satu dari dua terminal kontak relay (A dan B). Termasuk dua terminal
untuk kumparan, maka totalnya relay ini memiliki lima buah terminal.
18
3. DPST (Double Pole Single Throw). Relay ini memiliki dua pasang terminal,
atau dengan kata lain sama dengan dua buah saklar SPST dengan satu
kumparan. Termasuk dengan dua terminal untuk kumparan, maka totalnya
terdapat enam buah terminal.
4. DPDT (Double Pole Double Throw). Relay ini memiliki dua baris terminal
yang dapat diubah. Dengan kata lain sama dengan dua buah saklar SPDT
dengan satu kumparan. Termasuk dua terminal untuk kumparan, maka
totalnya terdapat delapan terminal.
19
20
21
22
23
BAB 3
KEGIATAN PENELITIAN TERAPAN
Alat yang dibuat ini berfungsi untuk menjernihkan udara dengan menyaring
kotoran, kuman dan bakteri yang berada di udara kemudian mematikannya dengan
radiasi dari lampu UV.
Pada bab ini akan dijelaskan tentang penelitian mengenai alat air purifier
untuk lebih memudahkan dalam perancangan dan pembuatan sistem alat.
Penelitian dilakukan sehingga dapat menentukan perancangan spesifikasi sistem
secara umum, membuat sistem diagram blok, dan penerapan agar dapat bekerja
sesuai dengan perencanaan sistem secara keseluruhan.
Dalam pengerjaan alat ini, dilakukan perencanaan dengan membaginya
menjadi dua kategori, yaitu bagian software dan hardware.
Software merupakan bagian yang mengendalikan program kerja alat terutama
pada hour meter yang menggunakan mikrokontroler. Hardware yang dimaksud
disini adalah perangkat keras berupa komponen- komponen yang digunakan pada
alat ini, seperti LCD, Optocoupler, dan sebagainya yang akan bekerja dengan
fungsi masing-masing bersamaan dengan software dan saling berkaitan sehingga
terhubung menjadi suatu sistem yang secara keseluruhan digunakan sebagai air
purifier.
3.1 Spesifikasi
Power Supply
: AC 220V, 50/60 Hz
Daya
: 50W
Fuse
: 1A
Filter
:
1. Kassa
2. HEPA Filter
Lampu
Umur lampu
: 8000 jam
24
Fan / Kipas
Secara umum, air purifier bekerja dengan menyaring udara yang terhisap
dengan filter dan serta ditambah dengan lampu UV untuk membunuh kuman atau
bakteri yang tersaring masuk pada filter. Mengenai alat yang direncanakan, untuk
hour meter dan rangkaian kontrol menggunakan mikrokontroler.
Saat alat mendapat tegangan dari sumber (saklar utama pada posisi ON),
dimana akan diterima dan dikonversikan oleh power supply, mikrokontroler akan
mendapatkan tegangan positif 5V. Mikrokontroler akan mengaktifkan hour meter
sesuai dengan program yang terisi di dalamnya dan ditampilkan pada LCD 16 x 2
sebagai waktu aktif alat (khususnya lampu). LCD akan menampilkan perintah
untuk menekan tombol Enter. Ini mengakibatkan lampu menyala dan hour
meter bekerja, sekitar 1 menit kemudian kipas bekerja.
Kipas akan menyedot udara luar di sekitar alat. Aliran udara ini melewati filter
kassa dan HEPA filter. Debu dan kotoran yang besar akan disaring oleh filter
kassa sedangkan bakteri, kuman dan kotoran kecil akan disaring oleh HEPA filter.
25
Kuman dan bakteri yang tersaring oleh HEPA filter akan dimatikan oleh radiasi
sinar ultraviolet dari lampu UV.
Saat alat sedang aktif, jika kotoran pada filter telah banyak dan menutup celah
pada optocoupler maka LED indikator filter akan mati, ini berarti bahwa filter
harus dibersihkan atau bahkan diganti.
Dikarenakan udara bersih sangat dibutuhkan, maka alat ini biasa digunakan
dalam waktu yang lama atau biasa diaktifkan sepanjang hari.
3.3.1.2 Mikrokontroler
Blok ini merupakan rangkaian yang berisi komponen mikrokontroler dimana
berfungsi sebagai pengendali kerja alat. Dalam hal ini, yang dikendalikan adalah
hour meter, lampu, kipas, dan sensor filter kotor.
Untuk dapat memenuhi kebutuhan ini maka digunakan IC mikrokontroler
AT89S51 untuk bekerja mengendalikan rangkaian tersebut.
26
3.3.1.3 Kipas
Blok ini merupakan rangkaian kipas penyedot (exhaust fan) yang akan
menyedot masuk udara yang ada di luar alat untuk diproses di dalam alat dan
mendorong udara yang telah diproses ke luar melalui sisi yang berbeda. Pada alat
ini, kerja kipas dikendalikan oleh mikrokontroler.
Dengan fungsi yang demikian maka digunakan kipas yang berupa exhaust fan
dengan dimensi yang cukup besar, yaitu 31,7cm x 19,5cm x 33,9cm.
27
3.3.1.5 Filter
Blok ini merupakan filter udara yang berfungsi sebagai penyaring kotoran yang
terkandung dalam udara luar yang tersedot ke dalam alat melalui filter ini. Debu
dan kotoran udara dalam hal ini tentunya membawa bakteri dan kuman yang dapat
menyebabkan penyakit. Oleh karena itu dibutuhkan filter yang dapat
menyaringnya.
Dengan kebutuhan atas penyaringan mikrobiologi tersebut maka dipergunakan
sebuah filter dengan diameter salurannya sebesar 0,3 mikron, yaitu HEPA filter.
Filter ini dapat menyaring bakteri dan kuman.
28
3.3.1.7 Lampu UV
Blok ini merupakan rangkaian lampu UV yang berfungsi untuk membunuh
kuman dan bakteri yang terkandung dalam udara luar yang tersedot masuk ke alat.
Lampu UV yang dapat digunakan dalam air purifier adalah yang dapat
membunuh bakteri dan kuman, mengeluarkan radiasi UVC. Dikarenakan
keterbatasan dan kekurangan maka hanya digunakan lampu neon TL sebagai
simulasi lampu UV pada alat ini.
29
30
29
P0.0
P0.1
P0.2
P0.3
P0.4
P0.5
P0.6
P0.7
P3.0
P3.1
P3.2
P3.3
P3.4
P3.5
P3.6
P3.7
P1.0
P1.1
P1.2
P1.3
P1.4
P1.5
P1.6
P1.7
AT89S51
ALE/PROG
PSEN
XTAL1
XTAL2
EA/VPP
RST
20
GND
VCC
39
38
37
36
35
34
33
32
+5V
1
2
3
4
5
6
7
8
5
3
4
1
2
RELAY SPDT
batere 4,5V
10
11
12
13
14
15
16
17
P2.0
P2.1
P2.2
P2.3
P2.4
P2.5
P2.6
P2.7
IN4002
21
22
23
24
25
26
27
28
2200uF
19
18
12 MHz
31
9
CRY STAL
40
10uF
33pF
33pF
10k
30
31
+5V
220 VAC
2
1
1N4002
4
3
5
1kOhm
RELAY SPDT
ballast
5
1
Starter
2
10kOhm
2
8
1
2
LAMPU
1
ballast
1
1
2
4
3
P3.6
BD 139
Starter
2
LAMPU
4
3
0
Gambar 3.9 Rangkaian pengendali lampu
220 VAC
2
1
1N4002
4
3
1
1kOhm
RELAY SPDT
FAN
3
10kOhm
2
BD 139
0
Gambar 3.10 Rangkaian pengendali kipas
32
P3.7
Saat alat mendapat tegangan pertama kali (alat terhubung dengan tegangan
PLN), maka akan terjadi inisialisasi sistem.
33
Pada awalnya, LCD akan menampilkan nama alat dan sebagainya hingga
kemudian menampilkan perintah untuk menekan tombol Enter. Jika tombol
Enter tidak ditekan maka LCD akan terus menampilkan perintah tersebut
hingga tombol Enter ditekan. Jika tombol Enter ditekan maka hour meter
akan bekerja dan lampu akan menyala. Sekitar 1 menit kemudian kipas akan
bekerja. Keadaan ini akan terus terjadi selama operator tidak memberikan
perintah (menekan tombol lain), dalam hal ini terdapat perintah berhenti ataupun
reset (dapat dilakukan dengan menekan tombol Stop ataupun Reset).
Jika tombol Stop ditekan maka hour meter akan berhenti bekerja, lampu dan
kipas mati. Hal ini akan terus berlangsung hingga alat difungsikan kembali
(tombol Enter ditekan).
Jika tombol Reset ditekan maka hour meter akan kembali pada posisi awal
dimana menunjuk angka nol (kembali nol), lampu dan kipas mati. Namun
disarankan untuk menekan tombol Stop sebelum menekan tombol ini. Untuk
mengaktifkan alat kembali maka tekan tombol Enter.
34
BAB 4
PENGUJIAN DAN ANALISA
Pada bab ini penulis akan menjabarkan tentang pengujian serta analisa data
mengenai simulasi air purifier yang telah dibuat. Dalam hal ini pengujian
dilakukan untuk mengetahui apakah alat telah bekerja sesuai dengan yang
direncanakan, analisa data yang dilakukan juga dapat memberikan informasi
mengenai keakuratan data hasil kerja alat.
Data yang telah didapatkan akan disajikan dalam bentuk tabel agar lebih
memudahkan dalam membandingkan dan pembacaan. Kemudian data akan diolah
dengan rumus hingga didapatkan hasil yang menggambarkan keakuratan alat dan
dapat mewakili keseluruhan pengujian dan penganalisaan (penelitian).
Untuk menunjang pengujian sehingga didapatkan hasil pengujian dan analisa
data yang akurat maka diperlukan peralatan dan komponen-komponen. Untuk itu,
sebelum penulis menjabarkan mengenai pengujian dan analisa data maka akan
dijabarkan terlebih dahulu mengenai peralatan dan komponen yang menunjang
penelitian serta yang digunakan untuk pembuatan simulasi air purifier.
35
IC AT89S51
1 buah
2.
Kristal 12MHz
1 buah
3.
Tombol Push On
1 buah
4.
Kapasitor 33pF
2 buah
5.
Kapasitor 10F
1 buah
6.
Kapasitor 2200F
1 buah
7.
1 buah
8.
1 buah
9.
Batere 4,5V
1 buah
1 buah
2.
Transistor BD 139
1 buah
3.
Resistor watt 1k
1 buah
4.
1 buah
5.
Diode 1N4002
1 buah
6.
2 buah
7.
Ballast + starter
2 buah
1 buah
2.
Transistor BD 139
1 buah
3.
Resistor watt 1k
1 buah
4.
1 buah
5.
Diode 1N4002
1 buah
6.
Kipas
1 buah
LCD 16 x 2 karakter
1 buah
2.
1 buah
36
Optocoupler 4 kaki
2 buah
2.
4 buah
3.
Resistor watt
1 buah
4.
LED
2 buah
4.3. Pengukuran
Pengukuran yang akan dilakukan pada simulasi air purifier ini hanya akan
dilakukan pada beberapa titik saja yang dianggap mewakili kerja rangkaian secara
keseluruhan. Pengukuran akan dilakukan dengan AVO meter dan stopwatch.
Pengukuran yang dilakukan yaitu :
1. Pengukuran tegangan output IC mikrokontroler AT89S51 yang menuju
saklar transistor rangkaian pengendali kipas.
2. Pengukuran tegangan keluaran optocoupler menuju LED. Pengukuran ini
dilakukan untuk menguji kerja sensor filter, dimana dilakukan dalam dua
keadaan yaitu dalam keadaan filter bersih (tidak tertutup debu) dan dalam
keadaan filter kotor (tertutup debu).
3. Pengukuran lamanya waktu hour meter dengan dibandingkan stopwatch.
Pengukuran dilakukan untuk mengetahui keakuratan hour meter dalam
melakukan perhitungan waktu.
37
Relay bekerja
Relay mati
4,8V
0,1V
Output AT89S51
Tegangan
Keadaan LED
Filter Bersih
4,6 V
Menyala
Filter Kotor
0,2 V
Mati
Pengujian15 00:05:00detik
5
Rata rata %kesalahan = 0,0438%
Pengujian610 00:10:00detik
38
5
Rata rata %kesalahan = 0,035%
Rata rata %kesalahan =
Pengujian1115 00:15:00detik
5
Rata rata %kesalahan = 0,0342%
Rata rata %kesalahan =
Pengujian1620 00:20:00detik
39
5
Rata rata %kesalahan = 0,0242%
Rata rata %kesalahan =
Pengujian2025 00:30:00detik
5
Rata rata %kesalahan = 0,0284%
Rata rata %kesalahan =
Persentase rata - rata kesalahan yang didapat dari hasil pendataan dan
perhitungan di atas yaitu :
% Rata rata kesalahan =
40
BAB 5
KESIMPULAN
Setelah keseluruhan perencanaan dan pengujian terhadap simulasi air purifier
dilaksanakan, maka penulis dapat mengambil kesimpulan bahwa :
1. Simulasi air purifier dapat dirancang dan dibuat dengan menggunakan
HEPA filter, Lampu UV, serta ditambah hour meter.
2. Penghitungan waktu dari Hour meter yang dibandingkan dengan waktu
sebenarnya yang diwakili stopwatch memberikan keakuratan sebesar
99,83%.
41
DAFTAR ACUAN
http://www.wanna_share.23s9887.apm.html/
http://en.wikipedia.org/wiki/Ultraviolet
http://www.myTutorialCafe.com/Microcontroller%20Serial%20Send%20Data%2
0LCD%20Character.htm
http://www.rumah123.com/expert_panel-property-315-en.html
42
DAFTAR PUSTAKA
American air & water, UV Lamps,
http://72.14.203.132/translate_c?hl=id&langpair=en%7Cid&u=http://www.am
ericanairandwater.com/uvlamps.htm&prev=/translate_s%3Fhl%3Did%26q%3DUV%2Bdan%2Bbakteri
%2Budara%26tq%3DUV%2Bair%2Band%2Bbacteria%26sl%3Did%26tl%3D
en&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhgq3U38zdHhTOealttM81F94tlc
Wg, 20-06-2009
Brien Sparling, Ultraviolet Radiation,
http://www.nas.nasa.gov/About/Education/, 13-06-2009
Craig S. Long, UV Index : How to Use It!,
http://www.nasdonline.org/docs/d000901-d001000/d000979/d000979.html,
13-06-2009
Craig S. Long, UV Index : Nature of UV Radiation,
http://www.nasdonline.org/docs/d000901-d001000/d000979/d000979.html,
13-06-2009
Elektronika-elektronika.blogspot.com, Sensor Optocoupler,
http://elektronika-elektronika.blogspot.com/2007/03/sensor-optocoupler.html,
18-06-2009
Elyria, HEPA Air Purifiers,
http://www.airpurifiers.com/technology/hepa.htm, 17-06-2009
France Lampes, G13 TL 10W TUV GERMICIDAL UVC 28X330MM
http://www.francelampes.com/pro/catalog/product_info.php?cPath=272_377_3
86&products_id=150866&osCsid=e59ec0616907e42728151c334b1cb03, 1806-2009
Gary Zeman, ScD, CHP, Ultraviolet Radiation,
http://www.hps.org/, 13-06-2009
Iqbal Ali, Ada Mikroba di Udara,
http://iqbalali.com/2008/04/28/ada-mikroba-di-udara/, 20-06-2009
43
Joaldera, Transistor,
http://duniaelektronika.blogspot.com/2007/09/transistor.html, 22-06-2009
John Hewes, Relays,
http://www.kpsec.freeuk.com/components/relay, 22-06-2009
John Hewes, Transistor Circuits,
http://www.kpsec.freeuk.com/components/tran.htm, 22-06-2009
Joko Suprianto, Ballast,
http://alviseelcomsell.comxa.com/index.php?option=com_content&task=view
&id=43&Itemid=9, 18-06-2009
Kaiser Global Health Reporting.org, Ultraviolet Lights Could Reduce TB
Spread in Hospitals,
http://kaisernetwork.org/daily_reports/rep_index.cfm?DR_ID=57530, 20-062009
Mike Martell, Using Bipolar Transistors As Switches,
http://www.rason.org/ , 22-06-2009
Perry Hoberman, Relay Circuit Diagram,
http://interactive.usc.edu/members/phoberman/archives/007581.html,
2009
17-06-
20-
Rodiah dan Madjid, Teknologi Pupuk Hayati Fungi Pelarut Fosfat (FPF),
http://dasar2ilmutanah.blogspot.com/2009/05/teknologi-pupuk-hayati-fungipelarut_7292.html, 25-06-2009
Shato, Optocoupler,
http://shatomedia.com/category/electronic, 18-06-2009
Tim Lab. Mikroprosesor, Pemrograman Mikrokontroler AT89S51 dengan
C/C++ dan Assembler, Penerbit Andi, Surabaya, 2006
44
LAMPIRAN 1
PROGRAM IC MIKROKONTROLER AT89S51
ORG 000H
JMP START
;===============
;LCD KONSTANTA
;===============
DISPCLR EQU 00000001B
FUNCSET EQU 00111000B
ENTRMOD EQU 00000110B
DISPON EQU 00001100B
BLINK EQU 00001111B
;=======================================
DETIK1
EQU 60H
DETIK10
EQU 61H
MENIT1
EQU 62H
MENIT10
EQU 63H
JAM1
EQU 64H
JAM10
EQU 65H
JAM100
EQU 66H
JAM1000
EQU 67H
DETIK
EQU 68H
MENIT
EQU 69H
;==========
;PORT LCD
;==========
LCDE
BIT P1.1
LCDRS
BIT P1.0
PLCD
EQU P0
TB_ENTER BIT P3.0
TB_STOP
BIT P3.1
TB_ZERO
BIT P3.2
RELAY1
BIT P3.6
RELAY2
BIT P3.7
;==========
45
PUTR equ
70h
A,#080H
LCDINS
DPTR,#TXT_2
LCDSTRING
A,#0C0H
LCDINS
DPTR,#TXT_3
LCDSTRING
MOV A,#03
CALL DELAY3
CALL INITLCD
SIAP2: CLR
CLR
MOV
CALL
MOV
CALL
JNB
JNB
RELAY1
RELAY2
A,#080H
LCDINS
DPTR,#TXT_4
LCDSTRING
TB_ENTER,OKE
TB_ZERO,ZERRO
46
JMP
SIAP2
SETB RELAY1
CALL INITLCD
YUP: SETB RELAY1
MOV A,#080H
CALL LCDINS
MOV DPTR,#TXT_5
CALL LCDSTRING
JMP
COUNT_DETIK
OKE:
ZERRO:
CLR RELAY1
CLR RELAY2
CALL INITLCD
MOV A,#080H
CALL LCDINS
MOV DPTR,#TXT_8
CALL LCDSTRING
MOV DETIK,#00
MOV MENIT,#00
MOV JAM1,#00
MOV JAM10,#00
JMP SIAP2
BERHENTI:
CLR RELAY1
CLR RELAY2
MOV A,#080H
CALL LCDINS
MOV DPTR,#TXT_6
CALL LCDSTRING
CALL TAMPILAN
CALL DELAY
CALL DELAY
JNB TB_ENTER,YUP
JNB TB_ZERO,ZERRO
JMP BERHENTI
COUNT_DETIK:
JNB TB_ZERO,ZERRO
JNB TB_STOP,BERHENTI
MOV A,#59
CJNE A,DETIK,PLUS_DETIK
MOV DETIK,#0
SETB RELAY2
MOV A,#59
CJNE A,MENIT,PLUS_MENIT
MOV MENIT,#0
MOV A,#99
CJNE A,JAM1,PLUS_JAM
47
MOV
MOV
CJNE
CALL
JMP
JAM1,#0
A,#80
A,JAM10,PLUS_JAM10
TAMPILAN
ZERRO
PLUS_DETIK:
MOV A,#02
CALL DELAY3
INC DETIK
CALL TAMPILAN
JMP
COUNT_DETIK
PLUS_MENIT:
MOV A,#02
CALL DELAY3
INC
MENIT
CALL TAMPILAN
JMP
COUNT_DETIK
PLUS_JAM:
MOV A,#02
CALL DELAY3
INC
JAM1
CALL TAMPILAN
JMP
COUNT_DETIK
PLUS_JAM10:
MOV A,#02
CALL DELAY3
INC
JAM10
CALL TAMPILAN
JMP
COUNT_DETIK
TAMPILAN:
MOV A,#0CBH
CALL LCDINS
MOV
A,DETIK
MOV B,#010
DIV AB
ADD A,#030H
CALL LCDDAT
MOV A,B
ADD A,#030H
CALL LCDDAT
;
MOV A,#0C7H
CALL LCDINS
48
MOV A,#':'
CALL LCDDAT
;
MOV A,#0CAH
CALL LCDINS
MOV A,#':'
CALL LCDDAT
;
MOV
CALL
MOV
MOV
DIV
ADD
CALL
MOV
ADD
CALL
A,#0C3H
LCDINS
A,JAM10
B,#010
AB
A,#030H
LCDDAT
A,B
A,#030H
LCDDAT
MOV
CALL
MOV
MOV
DIV
ADD
CALL
MOV
ADD
CALL
A,#0C5H
LCDINS
A,JAM1
B,#010
AB
A,#030H
LCDDAT
A,B
A,#030H
LCDDAT
MOV
CALL
MOV
MOV
DIV
ADD
CALL
MOV
ADD
CALL
A,#0C8H
LCDINS
A,MENIT
B,#010
AB
A,#030H
LCDDAT
A,B
A,#030H
LCDDAT
RET
49
50
MOV A,#ENTRMOD
CALL LCDINS
CALL DELAY
MOV A,#DISPCLR
CALL LCDINS
CALL DELAY2
RET
;=======PROSEDUR DELAY=========
DELAY3:
MOV PUTR,A
MUTERZ:
CALL DELAY2
DJNZ PUTR,MUTERZ
RET
DELAY2:
MOV R5,#94
MUTERX:
MOV R6,#250
CALL DELAY
DJNZ R6,$
DJNZ R5,MUTERX
RET
DELAY:
MOV R3,#08
MUTER:
MOV R4,#0255
DJNZ R4,$
DJNZ R3,MUTER
RET
END
51
52
OPTO1
5V
5V
2
1
RELAY SPDT
ballast
2
1
+5V
+5V
RELAY SPDT
ballast
220 VAC
1
2
1
2
4
3
4
3
Starter
2
LAMPU
10 kOhm
Starter
2
LAMPU
10 kOhm
R6
R5
RESET
STOP
ENTER
TP1
Filter 1
1 kOhm
R3
OPTO2
BD 139
3
1
TP2
BD 139
3
1
1N4002
1N4002
Filter 2
20
30
29
10
11
12
13
14
15
16
17
21
22
23
24
25
26
27
28
GND
XTAL1
XTAL2
P1.0
P1.1
P1.2
P1.3
P1.4
P1.5
P1.6
P1.7
P0.0
P0.1
P0.2
P0.3
P0.4
P0.5
P0.6
P0.7
Date:
Size
A
Title
VCC
EA/VPP
RST
AT89S51
ALE/PROG
PSEN
P3.0
P3.1
P3.2
P3.3
P3.4
P3.5
P3.6
P3.7
P2.0
P2.1
P2.2
P2.3
P2.4
P2.5
P2.6
P2.7
10uF
10kOhm
BPL
VCC
VLCD
Vss
Gnd
2200uF
Sheet
Document Number
BAY U RAMDHANI AKBAR (P23138006017)
40
31
9
19
18
1
2
3
4
5
6
7
8
39
38
37
36
35
34
33
32
LCD 16 x 2
D0
D1
D2
D3
D4
D5
D6
D7
7
8
9
10
11
12
13
14
RS
R/W
EN
4
5
6
R4
1N4002
R2
1 kOhm
+5V
1
2
3
4
of
33pF
+5V
10 kOhm
Multiturn
33pF
Rev
CRY STAL
12MHz
RELAY SPDT
15
2
3
1
16
+5V
batere
R1
FAN
53
LAMPIRAN 3
Pengujian
Hour meter
Stopwatch
Selisih
00:05:00 detik
00:05:0010 detik
00:00:0010 detik
00:05:00 detik
00:05:0009 detik
00:00:0009 detik
00:05:00 detik
00:05:0009 detik
00:00:0009 detik
00:05:00 detik
00:05:0014 detik
00:00:0014 detik
00:05:00 detik
00:05:0027 detik
00:00:0027 detik
00:10:00 detik
00:10:0023 detik
00:00:0023 detik
00:10:00 detik
00:10:0029 detik
00:00:0029 detik
00:10:00 detik
00:10:0035 detik
00:00:0035 detik
00:10:00 detik
00:10:0032 detik
00:00:0032 detik
10
00:10:00 detik
00:10:0027 detik
00:00:0027 detik
11
00:15:00 detik
00:10:0032 detik
00:00:0032 detik
12
00:15:00 detik
00:10:0025 detik
00:00:0025 detik
13
00:15:00 detik
00:10:0036 detik
00:00:0036 detik
14
00:15:00 detik
00:10:0033 detik
00:00:0033 detik
15
00:15:00 detik
00:10:0028 detik
00:00:0028 detik
16
00:20:00 detik
00:10:0038 detik
00:00:0038 detik
17
00:20:00 detik
00:10:0035 detik
00:00:0035 detik
18
00:20:00 detik
00:10:0032 detik
00:00:0032 detik
19
00:20:00 detik
00:10:0037 detik
00:00:0037 detik
20
00:20:00 detik
00:10:0028 detik
00:00:0028 detik
21
00:30:00 detik
00:10:0053 detik
00:00:0053 detik
22
00:30:00 detik
00:10:0048 detik
00:00:0048 detik
23
00:30:00 detik
00:10:0057 detik
00:00:0057 detik
24
00:30:00 detik
00:10:0046 detik
00:00:0046 detik
25
00:30:00 detik
00:10:0054 detik
00:00:0054 detik
54
Pengujian 1-5
300,1 300
= 0,033%
300
300,09 300
%kesalahan2 =
= 0,030%
300
300,09 300
%kesalahan3 =
= 0,030%
300
300,14 300
%kesalahan4 =
= 0,046%
300
300,24 300
%kesalahan5 =
= 0,080%
300
%kesalahan1 =
Pengujian 6-10
600,23 600
= 0,038%
600
600,16 600
%kesalahan7 =
= 0,026%
600
600,08 600
%kesalahan8 =
= 0,013%
600
600,32 600
%kesalahan9 =
= 0,053%
600
600,27 600
%kesalahan10 =
= 0,045%
600
%kesalahan6 =
Pengujian 11-15
900,32 900
= 0,035%
900
900,25 900
%kesalahan12 =
= 0,028%
900
900,36 900
%kesalahan13 =
= 0,040%
900
900,33 900
%kesalahan14 =
= 0,037%
900
900,28 900
%kesalahan15 =
= 0,031%
900
%kesalahan11 =
55
Pengujian 16-20
1200,23 1200
= 0,019%
1200
1200,29 1200
%kesalahan17 =
= 0,024%
1200
1200,35 1200
%kesalahan18 =
= 0,029%
1200
1200,32 1200
%kesalahan19 =
= 0,027%
1200
1200,27 1200
%kesalahan20 =
= 0,022%
1200
%kesalahan16 =
Pengujian 21-25
1800,53 1800
= 0,029%
1800
1800,48 1800
%kesalahan22 =
= 0,027%
1800
1800,57 1800
%kesalahan23 =
= 0,031%
1800
1800,46 1800
%kesalahan24 =
= 0,025%
1800
1800,54 1800
%kesalahan25 =
= 0,030%
1800
%kesalahan21 =
56
LAMPIRAN 4
DATASHEET IC MIKROKONTROLER AT89S51
57
Pin Configurations
58
59
60
61
62