Vous êtes sur la page 1sur 14

Diskusi Kasus

MORBUS HANSEN

Oleh:
Zhazha Savira Herprananda, S.Ked
04111001081

Pembimbing:
dr. Nopriyati, SpKK

BAGIAN/DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN KULIT DAN KELAMIN


RUMAH SAKIT UMUM PUSAT DR. MOH. HOESIN PALEMBANG
FAKULTAS KEDOKTERANUNIVERSITAS SRIWIJAYA
2015

HALAMAN PENGESAHAN

Diskusi Kasus

MORBUS HANSEN

Oleh:

Zhazha Savira Herprananda, S.Ked


04101401058

Telah diterima dan disetujui sebagai salah satu syarat dalam mengikuti ujian kepaniteraan
klinik senior di Bagian/Departemen Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin Rumah Sakit Umum
Pusat Dr. Mohammad Hoesin Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya Palembang Periode
22 Juli 2015 21 Agustus 2015

Palembang,

Juli 2015

dr. Nopriyati, SpKK

STATUS PASIEN
I.

IDENTIFIKASI
Nama

: Tn. DA

Usia

: 18 tahun

JenisKelamin

: Laki-laki

Agama

: Islam

Pendidikan

: Sekolah Dasar

Suku

: Palembang

Alamat

: Jl. Temon

No. RekamMedik : 904097


Kunjungan pertama ke poliklinik IKKK RSMH tanggal 27 Juli 2015
pukul 10.00 WIB
II.

ANAMNESIS (Alloanamnesis dengan ibu pasien dan Autoanamnesis


dengan pasien tanggal 27 Juli 2015 pukul 10.00 WIB)
Keluhan Utama:
Timbul bercak putih dan bercak merah meninggi yang semakin
banyak pada muka, leher, dada, punggung, bokong, dan tangan kanan
sejak 1 tahun yang lalu.
Keluhan Tambahan:
Bengkak pada kedua kaki dan tangan
Riwayat Perjalanan Penyakit:
Kisaran 4 tahun yang lalu, timbul bercak putih beberapa buah di
punggung, bercak seukuran koin. Gatal dan nyeri tidak ada. Bercak
putih dirasakan semakin melebar sebesar telapak tangan bayi dan
sebagian bercak putih mati rasa. Pasien berobat ke Puskesmas, pasien
dinyatakan terkena penyakit panu oleh bidan dan diberi larutan PK,
1

alkohol 70%, serta obat minum (pasien lupa nama), tetapi keluhan tidak
berkurang.
Kisaran 1 tahun yang lalu, timbul bercak merah meninggi beberapa
buah seukuran koin di wajah, bercak tidak gatal. Pasien terasa kebas
pada kedua wajah terutama pada suasana panas. Pasien mengeluh
sandal sering terlepas saat berjalan. Gelas jatuh saat digenggam tidak
ada. Pasien tidak berobat.
Kisaran 2 bulan yang lalu, pasien mengeluh kedua tangan dan kaki
bengkak. Pasien juga mengeluh bercak putih dan bercak yang mati rasa
atau kurang rasa semakin banyak dan melebar. Pasien berobat ke
poliklinik IKKK RSUPMH Palembang.

Riwayat Penyakit Dahulu :

Keluhan yang sama berupa bercak putih dan merah disertai mati
rasa sebelumnya disangkal.

Riwayat kontak dengan pasien kusta (saudara tiri) kisaran 4 tahun


yang lalu.

Riwayat Penyakit Keluarga:

Riwayat keluarga menderita penyakit kusta (saudara tiri).

Riwayat sosial ekonomi:


Pasien bekerja sebagai buruh bangunan. Pasien tinggal di rumah
bersama ibu dan ayah pasien. Pasien bekerja sebagai buruh bangunan.
Kesan: status ekonomi menengah ke bawah.
Riwayat Higienitas :

Pasien mandi dua kali sehari dengan air PDAM dan memakai
sabun mandi batang. Pasien mengganti pakaian hanya jika pasien mandi
dan tidak mengganti pakaian saat berkeringat.
Kesan : Higienitas kurang baik.
III.

PEMERIKSAAN FISIK (Tangga 27 Juli 2015, pukul 10.00 WIB)


Status Generalikus
KeadaanUmum

: Tampak sakit ringan

Kesadaran

: compos mentis

Nadi

: 88x/menit

Laju pernapasan

: 20x/menit

Suhu

: 36,2 oC

Berat Badan

: 60 kg

Tinggi Badan

: 162 cm

IMT

: 22,9

Kesan

: Normoweight

Keadaan Spesifik
Kepala
Mata

: Konjungtiva tidak hiperemis, sklera tidak ikterik, Ptosis

Hidung

dan Lagofthalmus tidak ada.


: Deviasi septum tidak ada, sekret tidak ada, saddle nose

Telinga

dan anosmia tidak ada.


: CAE lapang, nyeri tarik auricular dan nyeri tekan
mastoideus tidak ada. Sekret tidak ada. Ditemukan Infiltrat

Mulut

pada cuping telinga.


: Mukosa mulut baik, Faring tidak hiperemis, Chelitis

Leher

tidak ada
: Tidak ada pembesaran kelenjar getah bening, Tekanan

Thoraks

vena jugularis (5-2)cmH20


: simetris, sela iga tidak melebar, retraksi dinding dada
tidak ada.

Jantung

: HR : 88x/menit, bunyi jantung I dan II normal, murmur

tidak ada, gallop tidak ada


Paru-paru : vesikuler (+) normal, rhonki tidak ada, wheezing tidak ada
Abdomen : datar, lemas, nyeri tekan tidak ada, bising usus (+) normal
Ekstremitas : Tidak ditemukan claw hand, claw thumb, drop hand dan
atrofi thenar dan hipothenar. Ditemukan edema pada regio
KGB

palmar dan plantar. Kulit liat status dermatologikus.


: Tidak didapatkan pembesaran pada inspeksi dan palpasi
kelenjar getah bening pada submandibula, koli, aksila, dan
inguinal

Status Dermatologikus
Regio facialis, lumbalis sinistra
-

Plak eritem, multipel, ireguler, numuler sampai plakat, diskret.

Lesi Punched out (+) pada regio lumbalis sinistra.

(a)

(b)
Gambar 1. (a) regio fasialis (b) regio Lumbalis sinistra: Plak eritem,
multipel, ireguler, numuler sampai plakat, diskret. Ditemukan lesi
punched-out dengan batas luar lesi tidak tegas dan batas dalam lesi tegas.

Regio Trunkus anterior et posterior, extremitas superior sinistra, glutealis


dextra et sinistra
-

Patch Hipopigmentasi, multipel, ireguler, numuler, diskret

(a)

(b)

(c)
Gambar 2. (a) Regio Trunkus anterior et posterior (b) regio extremitas
superior sinistra (c) Regio Glutealis Dextra et Sinistra : Patch
Hipopigmentasi, multipel, ireguler, numuler, diskret
Cutaneus Sign
Dilakukan penekanan pada bercak merah dengan menggunakan kaca
objek. Warna merah berubah menjadi pucat.
Kesan: eritem, tes diaskopi (+)
Pemeriksaan Saraf Tepi
Palpasi
6

N. aurikularis magnus

: penebalan saraf (+), nyeri (-)

N. ulnaris

: penebalan saraf (+) nyeri (-)

N. Peroneus communis

: penebalan saraf (+), nyeri (-)

Tes fungsi saraf


Rasa raba

: hipoestesi pada patch hipopigmentasi di trunkus


anterior et posterior, ekstremitas superior dextra,
dan hipoestesi dorsum pedis dextra et sinistra

Rasa nyeri

: hipoestesi pada patch hipopigmentasi di trunkus


anterior et posterior, ekstremitas superior dextra,
dan hipoestesi dorsum pedis dextra et sinistra

Rasa suhu

:
Suhu dingin (200): hipoestesi pada patch hipopigmentasi di
trunkus anterior et posterior, ekstremitas superior dextra,
dan hipoestesi dorsum pedis dextra et sinistra
Suhu panas (400): hipoestesi pada patch hipopigmentasi di
trunkus anterior et posterior, ekstremitas superior dextra,
dan hipoestesi dorsum pedis dextra et sinistra

Tesmotorik
Nervus ulnaris dekstra

: kekuatan otot digiti V


dekstra sedang

Nervus medianus dekstra et sinistra

: kekuatan otot digiti I normal

Nervus radialis dekstra et sinistra

: kekuatan otot carpal normal

Nervustibialis posterior dekstra et sinistra: kekuatan otot tarsal normal


Tesotonom
Tidak dilakukan

IV.

PEMERIKSAAN PENUNJANG

1. Lampu Wood
Dilakukan penyinaran dengan lampu Wood didalam ruangan
gelap pada regio trunkus anterior et posterior, tidak tampak kulit
yang berpendar.
Kesan:

2. Pemeriksaan Slit Skin Smears (BTA 6 tempat)


Dilakukan pengambilan serum dari 6 tempat dan diletakkan
diatas kaca objek, ditutup dengan kaca penutup, lalu dilakukan
pewarnaan ziehl neelsen dan dilihat dengan mikroskop cahaya.
Tempat pengambilan serum:
-

2 tempat: cuping telinga kiri dan kanan

2 tempat: punggung jari tengah tangan kiri dan kanan

2 tempat: lesi di ekstremitas bawah

Hasil : Morfologi Indeks 95%, Bakteriologi Indeks 36/6


Kesan: Morbus Hansen (+)

V.

RESUME
Tn. DA, 18 tahun, datang dengan keluhan bercak putih dan bercak
merah meninggi yang semakin banyak pada muka, leher, dada,
punggung, bokong, dan tangan kanan sejak 1 tahun yang lalu. Kisaran 4
tahun yang lalu, timbul patch hipopigmentasi numular pada regio
trunkus posterior dan ekstremitas superior dextra. Gatal dan nyeri tidak
ada. Bercak putih dirasakan semakin melebar sebesar telapak tangan
bayi dan sebagian bercak putih mati rasa. Kisaran 1 tahun yang lalu,
timbul plak eritem numular pada regio facialis. Terdapat lesi punched
out pada regio lumbalis sinistra . Kisaran 2 bulan yang lalu, pasien
mengalami edema pada regio plantar dan palmar. Patch Hipopigmentasi
menyebar ke trunkus anterior dan glutealis dextra et sinistra, sebagian
hipoestesi dan anestesi.
Dari riwayat penyakit dahulu dan keluarga diketahui pasien tidak
memiliki riwayat plak dan patch hipopigmentasi ataupun eritem dengan
hipoestesi sebelumnya. Pasien memiliki riwayat kontak dengan saudara
tiri pasien yang didiagnosis morbus hansen.

Dari pemeriksaan fisik didapatkan status generalis dalam batas


normal. Status dermatologikus pada regio fasialis dan lumbalis sinistra :
Plak eritem, multipel, ireguler, numuler sampai plakat, diskret serta
ditemukan lesi Punched out pada regio lumbalis sinistra. Regio Trunkus
anterior et posterior, extremitas superior sinistra, glutealis dextra et
sinistra : Patch Hipopigmentasi, multipel, ireguler, numuler, diskret.
Pemeriksaan saraf tepi didapatkan pembesaran pada nervus ulnaris,
aurikularis magnus, dan peroneus latelaris.

VI.

DIAGNOSIS BANDING

VII.

Morbus Hansen tipe LL


Morbus Hansen tipe BB
Ptiarisis Versikolor

DIAGNOSIS KERJA
Morbus Hansen tipe Borderline Lepromatous

VIII. PEMERIKSAAN ANJURAN


Biopsi dan pemeriksaan histopatologi
IX.

PENATALAKSANAAN
Umum
1. Menjelaskan kepada pasien bahwa penyakit yang diderita
merupakan penyakit kusta yang disebabkan oleh Mycobacterium
leprae dan dapat menular melalui penularan langsung (kulit ke
kulit)
2. Menjelaskan pasien untuk menjalani pengobatan secara teratur
dengan lama pengobatan 1 tahun

10

3. Menjelaskan kepada pasien tentang pemeliharaan kulit harian untuk


menjaga kelembaban kulit terutama pada kulit yang kering
- merendam kaki sekitar 20 menit dengan air hangat
- menggosok kulit dengan minyak
4. Menjelaskan kepada pasien untuk menggunakan sarung tangan tebal
atau dengan alas kain saat memegang benda yang panas, kasar dan
tajam untuk menghindari terjadinya luka
5. Menjelaskan kepada pasien untuk menggunakan alas kaki untuk
menghindari luka
6. Menjelaskan kepada pasien untuk menggunakan kacamata untuk
menghindari iritasi pada mata
7. Menjelaskan kepada pasien untuk selalu memeriksa apakah terdapat
luka kecil pada kaki ataupun tangan
8. Mengajarkan pada pasien tentang perawatan kaki dan tangan
- Latihan ROM baik pasif maupun aktif
- Cara meluruskan tangan yang bengkok
Khusus
-

Topikal: Oleum cocous 2x sehari pada kulit kering

Sistemik:

MDT-MB
Hari 1:
Rifampisin 2 x 300 mg
Klofazimin 3 x 100 mg
Dapson 1 x 100 mg
Hari 2-28:
Dapson 100 mg/hari
Klofazimin 50 mg/hari

X.

Tablet Sangobion 1x/hari

Tablet Neurobion 1x/hari

PROGNOSIS
Quo ad vitam

: bonam

Quo ad fungtionam

: dubia ad bonam

11

Quo ad sanationam

: bonam

12

Vous aimerez peut-être aussi