Vous êtes sur la page 1sur 36

LAPORAN KASUS &

PORTOFOLIO
ASMA BRONKIAL
(Kasus Medik)
Oleh :

dr. Nurnisaa Primadiah


dr. Ika Pratiwi Mahbubah

Pembimbing Internsip : dr. Adi Nugroho


Wahana Internsip

:RSUD TONGAS KABUPATEN PROBOLINGGO

Tanggal Presentasi

: Mei 2015

PENDAHULUAN

LAPORAN KASUS

Identitas Pasien

Nama
: Tn. M
Umur
: 45 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama
: Islam
Pekerjaan
: Pedagang
Bangsa
: Indonesia
Suku
: Jawa
Alamat
: Bayeman, Probolinggo
Tanggal Masuk: 22 April 2015
Tanggal Keluar: 26 April 2015

Pemeriksaan Fisik

Kesan Umum : Tampak Sakit

Status Generalis

GCS : 456

Kepala/ Leher :

Tensi : 120/80 mmHg

Nadi : 90x/menit

Temp : 36, 5 C

RR : 35x/menit

Anemis -/Ikterus -/Cyanosis -/Dyspneu +/+

Peningkatan JVP tidak ditemukan

Pembesaran kelenjar getah bening tidak ditemukan

Pembesaran kelenjar tiroid tidak ditemukan

Pulmo :

Inspeksi : Bentuk dada


retraksi (+ ),

Palpasi : Pergerakan dinding dada


simetris,

simetris,

S1 S2 tunggal, reguler, murmur - ,


gallop

Inspeksi : Flat

Sonor/Sonor

Palpasi : abdomen teraba lunak, nyeri


tekan (-), tidak ada pembesaran
hepar dan lien

Sonor/ Sonor

Abdomen :

Perkusi :
Sonor/Sonor

Cor :

Perkusi : timpani

Vesikuler/Vesikuler

Auskultasi : BU (+) Normal

Ronchi : Wheezing

Ekstremitas :

Auskultasi :

-/-

+/+

-/-

+/+

-/-

+/+

Hangat Kering Merah pada kedua


ekstremitas, CRT <2 dtk, Oedem -/-

Hasil Laboratorium

Skin test ( tidak dilakukan)

Uji faal paru (tidak dilakukan)

Pemeriksaan lab darah : ( tidak dilakukan)

Rontgen Thorax : Paru emphisematus

DIAGNOSA KERJA
Asma bronkiale

DIAGNOSA BANDING
-Asma Bronkiale
-Status Asmatikus
-ISPA

-O2 masker 10 Lpm


-Injeksi Dexamethasone 2 x I amp(iv)

PROGNOSIS
Ad vitam

PENATALAKSANAAN DI UGD (22 April 2015 )


-IVFD RL 1000 cc/24 jam

-Pneumonia

: ad bonam

Ad functionam : ad bonam
Ad sanationam : dubia ad bonam

-Injeksi Rantidin 2 x I amp(iv)


-Drip aminophilin 1 ampul dalam 500 cc RL
-Terapi inhalasi nebul ventolin 1 ampul : 2cc PZ/8 jam

Evaluasi Harian Pasien


Tanggal S
O
23-04- Sesak TD:110/70
N: 80x/mnt
2015
+
t: 36,5 C
RR: 28x/mnt
KL:a-i-c-d+
Tho:sim +/+, ves +/+, rh -/- wh +/+
Cor:s1/s2 tunggal, reguler, M- GAbd: flat, soefel, timpani, nyeri
tekan - , BU + dbn
Ext: Hangat, kering, merah, CRT <2
dtk, edema -/24-04- Sesak TD: 120/70 N:90x/mnt
2015
+
t: 36,7
RR: 40x/mnt
dan KL:a-i-c-d+
batuk Tho:sim +/+, ves +/+, rh -/- wh +/+
+
Cor:s1/s2 tunggal, reguler, M- GAbd: flat, soefel, timpani, nyeri
tekan - , BU + dbn
Ext: Hangat, kering, merah, CRT <2
dtk, edema -/-

P
A
-RL infus 1500cc/24 jam.
Asma
bronchial -O2 masker 10 Lpm,

Lab /Radiologi
Rongent
Thoraks

-RL infus 1500cc/24 jam.


Asma
bronchial -O2 masker 10 Lpm,

-diet TkTp
-nebul ventolin 3x1/ 24 jam
-Inj dexamethason 2x1 amp/ 24 jam
-Inj Ranitidin 2x1 ampul / 24 jam
-Drip aminofilin 1 ampul dalam 500cc
RL
-Obat oral: Salbutamol 3x1 tab.

-Nebul flexotide 2x1.


-Nebul combivent 5x1.
-Drip aminofilin 1 ampul dalam 500cc
RL
-Injeksi metylprednisolon 62,5 mg
1x1.
-Injeksi ranitidin 2x1.
-Obat per oral:
N- asetil sistein 1x1 tab.
-diet TkTp

Evaluasi Harian Pasien


Tanggal S
O
A
25-04- Batuk +, TD: 120/80
N:84x/mnt
Asma
2015 sesak
t: 36,5
RR:25x.mnt
bronchial
berkurang KL:a-i-c-d+
Tho:sim +/+, ves +/+, rh -/- wh +/Cor:s1/s2 tunggal, reguler, M- GAbd: flat, soefel, timpani, nyeri tekan
- , BU + dbn
Ext: Hangat, kering, merah, CRT <2
dtk, edema -/-

P
-RL inf 1500 cc/24 jam.
-O2 nasal canul 4 lpm
-Nebul flexotide 1x1.
- Drip aminofilin 1 ampul
dalam 500cc RL
- Injeksi metylpredni solon
62,5mg 1x1amp.
-Inj ranitidin 2x1amp
-Per oral N- asetilsistein
1x1tab
-diet TkTp

Lab /Radiologi
-

26-04- Batuk+,
TD: 110/70
N: 84x/mnt
Asma
2015 Sesak
t: 37 C
RR: 22x/mnt
bronchial
berkurang KL:a-i-c-dTho:sim +/+, ves +/+, rh -/- wh -/Cor:s1/s2 tunggal, reguler, M- GAbd: flat, soefel, timpani, nyeri tekan
- , BU + dbn
Ext: Hangat, kering, merah, CRT <2
dtk, edema -/-

Per oral
-ambroxol 3x1 tab
-Vitamin B complex 1x1 tab
-Metylprednisolon 8mg, 1x1
tab pagi

Pro KRS

TINJAUAN PUSTAKA

Derajat Asma

Gejala

Gejala Malam

Faal Paru

I. Intermiten

Bulanan

APE80%

Gejala<1x/minggu
2kalisebulan
Tanpagejaladiluarserangan
Serangansingkat

Klasifikasi
DerajatBerat I. Persisten
ringan
Penyakit
Asma

I. Persisten
sedang

I. Persisten berat

Gejala>1x/minggu,tetapi< >2kalisebulan
1x/hari
Serangandapatmengganggu
aktivitidantidur

Gejalasetiaphari
Seranganmengganggu
aktivitidantidur
Membutuhkanbronodilator
setiaphari

Gejalaterus-menerus
Seringkambuh
Aktivitasfisikterbatas

VEP180%nilaiprediksi
APE80%nilaiterbaik
VariabilityAPE<20%
APE>80%

VEP180%nilaiprediksi
APE80%nilaiterbaik
VariabilityAPE20-30%

APE6080%

>1kalisebulan

sering

APE60%

VEP160-80%nilaiprediksi
APE60-80%nilaiterbaik
VariabilityAPE>30%

VEP160%nilaiprediksi
APE60%nilaiterbaik
VariabilityAPE>30%

Gejala dan tanda


ringan

Klasifikasi
Asma
Berdasarkan
Saat
Serangan
Akut

Sesak nafas
Posisi
Cara berbicara
Kesadaran
Frekuensi nafas
Nadi
Pulsus
paradoksus
Otot bantu nafas
dan
retraksi
suprasternal
Mengi
APE
PaO2
PaCO2

Berat serangan akut


sedang

berjalan
Dpat
tidur
terlentang
Satu kalimat
Mungkin
gelisah
<20x/menit
<100
- 10 mmHg
Akhir
ekspirasi
paksa
>80%
>80 mmHg
<45 mmHg

Berbicara
Duduk
Beberapa
kata
gelisah

berat

Istirahat
Duduk
membungkuk
Kata
demi
kata
gelisah

Keadaan mengancam
jiwa

2030x/menit
100-120

10-20
mmHg
+

>30x/menit

Mengantuk,
gelisah,
kesadaran menurun

>120
+ > 25 mmHg

bradikardia
-

Akhir
ekspirasi

Inspirasi dan
ekspirasi

Kelelahan otot
Torakoabdominal
Paradoksal
Silent Chest

60-80 %
80-60 mmHg
<45 mmHg

< 60 %
<60 mmHg
>45 mmHg

Patogenesis

Alergen
Masuk ke sal.napas

Mastosit melepaskan histamin


dan leukotrien
Peningkatan pembentukan
lendir
Kontraksi otot polos

bronkokonstriksi
Mengalami pembengkakan
karena adanya inflamasi

asthma

D
I
A
G
N
O
S
I
S

D
I
A
G
N
O
S
I
S

Diagnosis Banding
Dewasa

Anak

Penyakit paru obstruksi


kronik
Bronkitis kronik
Gagal jantung kongestif
Batuk kronik akibat lainlain
Disfungsi larings
Obstruksi mekanis emboli
tumor

Benda asing di saluran


pernafasan

Laringotrakeomalasia

Pembesaran kelenjar limfe

Tumor

Stenosis trakea

bronkiolitis

Penatalaksanaan

Indikator Asma Tidak Terkontrol :

Asma malam, terbangun malam


hari karena gejala-gejala asma

Kunjungan ke gawat darurat, ke


dokter karena sernagan akut

Kebutuhan obat pelega


meningkat (bukan akibat infeksi
pernafasan, atau exerciseinduced asthma)

Alasan / kemungkinan Asma Tidak


Terkontrol :

Teknik inhalasi

Kepatuhan

Lingkungan

Konkomitan penyakit saluran


nafas yang memperberat
seperti sinus sitis, bronchitis
dan lain-lain

Algoritme Penatalaksanaan Asma di Rumah


Penilaianberatserangan
Klinis:gejala(batuk,sesak,mengi,dadaterasaberat)yangbertambah
APE<80%prediksi/nilaiterbaik
TerapiawalInhalasiagonisbeta-2kerjasingkat(setiap20menit,tiga
kalidalam1jam),ataubronkodilatororal

Respon baik

Respon buruk

Gejalamembaik

Gejalamenetapataubertambahberat

Perbaikandenganagonisbeta-2danbertahap
selama4jam.APE>80%prediksi/nilaiterbaik
Lanjutkanagonisbeta-2inhalasisetiap3-4
jamuntuk24-48jam.Alternatif:bronkodilator
oralsetiap6-8jam
Steroidinhalasiditeruskandengandosistinggi
(bilasedangmenggunakansteroidinhalasi)selama
2minggu,kemudiankembalikedosissebelumnya

APE<60%prediksi/nilaiterbaik
Tambahkankortikosteroidoral
Agonisbeta-2diulang

Segerakedokter/IGD/RS

Algoritme_Penatalaksanaan Serangan Asma Akut di_RS


Penilaian awal :
Riwayat dan pemeriksaan fisik (auskultasi, otot batu nafas, deyut
jantung, frekuensi nafas) dan bila mungkin faal paru (APE/VEP 1,
saturasi O2).
Serangan asma ringan

Serangan asma sedang/berat

Serangan asma mengancam jiwa

Pengobatan awal :
Oksigenasi dengan kanul nasal
Inhalasi agonis beta-2 kerja singkat (nebulisasi), setiap 20 menit dalam 1 jam atau agonis
beta-2 injeksi (Terbutalin 0,5 ml subkutan atau adrenalin 1/1000 0,3 ml subkutan)
Kortikosteroid sistemik :
Serangan asma berat
Tidak ada respon segera dengan pengobatan bronkodilator
Dalam kortikosteroid oral
Penilaian ulang setelah 1 jam
Pemeriksaan fisik, saturasi O2 dan pemeriksaan laian atas indikasi

Respon baik
Respon baik dan stabil
dalam 60 menit
-Pemeriksaan fisik normal
-APE > 70% prediksi/nilai
terbaik
-Saturasi O2 > 90% (95% pada
anak)

Respon tidak
sempurna
-Resiko tinggi distres
-Pemeriksaan fisik : gejala
ringan samapi sedang
-APE > 50% tetapi < 70%
-Saturasi O2 tidak perbaikan

Pulang
-Pengobatan dilanjutkan
dengan inhalasi agonis
beta-2
-Membutuhkan kortikosteroid
oral
-Edukasi penderita

Dirawat di RS
-Inhalasi agonis beta-2
antikolinergik
-Kortikosteroid sistemik
-Aminofilin drip
-Terapi oksigen
-Pantau APE, saturasi O2,
nadi, kadar teofilin
Perbaikan

Tidak
Perbaikan

Respon buruk dalam 1


jam
-Resiko tinggi distres
-Pemeriksaan fisik : berat,
gelisah dan kesadaran
menurun
-APE < 30%
-PaCO2 > 45mmHg
-PaO2 < 60 mmHg
Dirawat di ICU
-Inhalasi agonis beta-2
antikolinergik
-Kortikosteroid IV
-Pertimbangkan agonis beta-2
injeksi SC/IM/IV
-Terapi oksigen
-Aminofilin drip
-Mungkin perlu intubasi dan
ventilasi mekanik

Pulang

Dirawat di ICU

Bila APE > 60% prediksi/terbaik.


Tetap berikan pengobatan oral atau
inhalasi

Bila tidak perbaikan dalam 6-12


jam

Kriteria Pulang dan Rawat Inap

Pertimbangan untuk memulangkan atau perawatan rumah sakit pada


penderita di gawat darurat berdasarkan :

berat serangan

respon pengobatan baik klinis maupun faal paru.

Penderita rawat inap bila VEP 1 atau APE sebelum pengobatan awal <25%;
atau VEP 1 atau APE <40% setelah pengobatan awal diberikan

Penderita dapat dipulangkan bila VEP 1/APE 40-60% setelah pengobatan awal,
dengan diyakini tindak lanjut dan adekuat dan kepatuhan berobat.

Penderita dgn respon pengobatan awal memberikan VEP 1/APE >60% umumnya
dapat dipulangkan

Kriteria perawatan intesif / ICU

Serangan berat dan tidak respon walau telah diberikan


pengobatan adekuat

Penurunan kesadaran, gelisah

Gagal nafas yang ditunjukkan dengan AGDA yaitu PaO2 <60


mmHg dan atau PaCO2>45 mmHg, saturasi O2 90% pada
penderita anak. Gagal nafas dapat terjadi dengan PaCO2
rendah atau meningkat.

Pengobatan jangka panjang

Obat asma dibagi menjadi 2 kelompok besar yaitu:

obat pereda (reliever) untuk meredakan serangan atau gejala


asma jika sedang timbul.

obat

pengendali (controller)diberikan pada asma episodic


sering, untuk mengatasi masalah dasar asma yaitu inflamasi
respiratorik akut.

Pengobatan jangka panjang


Controller
Kortikosteroid (inhalasi, sistemik)

Reliever
Short acting -2 agonist (SABA)salbutamol,
terbutalin,fenoterol,baksoprenalin

Leucotrien modifier

Kortikosteroid sistemik

Long acting -2 agonist (LABA)

Antikolinergik: ipratropium bromide, oxitropium

Crhomolin: Sodium cromolycate dan

Xantin: Teofilin

Nedocromil Sodiumdan
Teofilin lepas lambat

Anti IgE

Antikolinergik: Tiotropium

Pengobatan jangka panjang_menurut_(guideline) pengobatan yang relatif


dipakai diseluruh negara ( NHLBI, GINA dan WHO )
Berat Penyakit

Pencegahan jangka panjang

Pengobatan mengatasi serangan

Asma
Persisten berat

Pengobatan setiap hari


Inhalasi steroid
MDI+spacer >1mg/hr atau
Steroid nebulasi>1mg, 2x/hr
Bila perlu steroid oral, dosis kecil, selang
sehari, pagi hari

Inhalasi bronkodilator kerja singkat


Agonis beta-2 atau ipratropium bromida
atao oral agonis beta-2 3-4x/hr

Asma
Persisten Sedang

Pengobatan setiap hari


Inhalasi steroid
MDI+spacer 400-800mcg/hr atao Steroid
nebulisasi <1mg/hr

Inhalasi bronkodilator kerja singkat


Agonis beta-2 atau ipratropium bromida
Agonis beta-2 atau ipratropium bromida
oral agonis beta-2, 3-4x/hr

Asma
persisten Ringan

Pengobatan setiap hari


Inhalasi steroid
MDI+spacer 200-400mcg/hr
Kromoglikat (gunakan MDI+spacer atau secara
nebulisasi
Tidak dibutuhkan

Inhalasi bronkodilator kerja singkat


Agonis beta-2 atau ipratropium bromida
Agonis beta-2 atau ipratropium bromida
oral agonis beta-2, 3-4x/hr

Asma
Intermitten

Inhalasi bronkodilator kerja singkat.


Agonis B2 atau ipratropium bromid bila
dibutuhkan.

Komplikasi

Cardiac arrest

Gagal nafas atau respiratory arrest

Hipoksemia dengan cedera susunan saraf pusat yang


hipoksik dan iskemik

Pneumothoraks atau pneumomediastinum

Toksisitas dari obat-obatan

Prognosis

Mortalitas akibat asma jumlahnya kecil.

Pasien yg penyakitnya ringan & timbul pada masa kanak-kanak


prognosis baik (5080% pasien)

Anak yg menderita asma yang berat relatif memiliki prognosis


berat (6 19%).

Secara keseluruhan dapat dikatakan 7080% asma anak bila


diikuti sampai dengan umur 21 tahun asmanya sudah
menghilang.9

Edukasi

Edukasi terhadap penderita asma & keluarganya merupakan hal yg


mutlak dilakukan dlm penanganan asma jangka panjang.

Edukasi dapat diberikan oleh tim medis kepada penderita & keluarga
penderita supaya :

memahami asma dan permasalahannya

memahami maksud pengobatan jangka panjang asma

mengenal bila terjadi perburukan

mengatasi serangan tersebut sesuai anjuran dokter

mengetahui kapan saatnya harus mencari bantuan medis.

Vous aimerez peut-être aussi