Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Bukuku
Tentangku
Terjemahanku
RAHASIA
KEBAHAGIAAN
RUMAH TANGGA
RASULULLAH SAW.
December 18, 2012
1.
Pendahuluan
Sebuah pepatah untuk para suami mengatakan, Jika kamu ingin istrimu
menjadi seperti Khadjah, maka jadilah kamu seperti Muhammad
untuknya! Nabi kita Saw. memang merupakan teladan ideal tentang
bagaimana seharusnya seorang suami memperlakukan istrinya. Ada
suami yang habis-habisan memaki istrinya hanya karena sang istri
terlambat menyiapkan makan. Ada lagi suami memukul istrinya cuma
karena sang istri tidak membuatkan secangkir teh untuk sang suami. Di
tempat lain seorang istri harus rela ditampar suami hanya karena si istri
terlalu banyak menambahkan garam pada makanan yang dibuatnya.
Kejadian-kejadian ini mengabarkan hubungan yang tidak sehat antara
suami dan istri. Pangkal dari ketidaksehatan hubungan itu adalah
dominasi dan superioritas suami atas istri. Tidak sedikit suami yang
Di kala tidak sedikit para suami yang ringan tangan kepada para istri saat
mereka melakukan kesalahan, kita mendapati Sang Nabi tetap bijak,
lembut, dan santun dalam memperlakukan para istrinya saat terjadi
silang-pendapat atau perselisihan antara beliau dan mereka. Ketika
kemarahan beliau agak tinggi, maka pergi menjauhi istri untuk sementara
waktu menjadi pilihannya. Tidak pernah beliau menampar satu pun dari
istrinya. Beliau menjauhi para istrinya pada saat mereka mendesaknya
menuntut nafkah.
Bahkan ketika Rasulullah berniat mencerai salah satu istrinya, kita
mendapati beliau tetap santun, lembut dan penuh kasih. Sawdah binti
Zamah yang sudah tua, tidak cantik, dan berbadan gemuk, merasa
bahwa jatahnya dari hati Rasulullah hanya rasa kasihan, bukan cinta.
Rasulullah pun kemudian berpikir untuk menceraikan Sawdah secara
baik-baik guna membebaskannya dari keadaan yang dianggap
membebaninya dan memberatkan hatinya. Dengan sabar Rasulullah
menunggu sikap dan jawaban Sawdah atas niat beliau untuk
menceraikannya.[8]
Kesantunan, kesabaran dan keterkendalian diri Nabi saw. tetap
terpelihara, bahkan ketika ujian terberat menerpa dan mengguncang
rumah tangga beliau, yaitu saat terjadi apa yang disebut hdits al-ifk.
Sikap Nabi kala itu sungguh merupakan teladan bagi setiap Muslim.
Ketika hdits al-ifk ini tersebar, dengan kelembutannya yang khas dan
tidak pernah luntur, Rasulullah berbicara kepada `isyah:
Amma bad. Wahai `isyah, sesungguhnya telah sampai kepadaku
Meski Rasulullah saw. memiliki kedudukan yang agung dan posisi yang
tinggi serta memanggul tugas mengurus umat Islam seluruhnya, namun
kelembutan dan kesantunan beliau dalam memperlakukan para istrinya
sungguh mengagumkan. Tidak seperti kebanyakan suami yang sering
menjadikan kesibukan kerja dan urusan-urusan di luar rumah sebagai
dalih kurangnya perhatian terhadap para istri mereka. Perlu diingatkan
bahwa berperilaku baik terhadap istri bukan hanya tidak menyakitinya,
tapi juga siap menerima perlakuan kurang baik darinya serta tetap
lembut terhadapnya ketika ia marah.
1. Romantika dan Harmoni Rumah Tangga Nabi Saw.
Dalam rangka memuliakan, menghormati dan menggembirakan istri,
Nabi Saw. menjelaskan kepada umatnya bahwa bercanda-ria dan
bersenda-gurau (bermesraan) dengan istri termasuk perbuatan
berpahala bagi suami. Beliau bersabda, Segala yang melalaikan
seorang Muslim adalah batil, kecuali memanah, melatih kuda, dan
bercanda-ria dengan istri; ini semua termasuk kebenaran.[10]
Perhatikan bagaimana Rasulullah Saw., pemimpin besar umat Islam,
pengemban risalah agung kemanusiaan yang hati dan pikirannya
tercurah memperjuangkan kebaikan umat serta kejayaan Islam, adalah
seorang suami yang romantis. Tangannya yang mulia nan suci tidak
segan-segan menyuapi para istrinya. Dituangkannya air ke dalam cangkir
lalu diberikannya pada istrinya. Suatu hari beliau menjenguk salah satu
sahabatnya yang sedang sakit. Kepadanya beliau bersabda, Bahkan
suapan yang kamu angkat ke mulut istrimu, itu bernilai sedekah
untukmu.[11]
Betapa indah Islam. Sungguh menyeluruh ajaran-ajarannya. Memang
hanya suapan. Namun ia mendekatkan pasangan suami-istri sehingga
satu sama lain saling merasa nyaman dan tenang berada di sisi
pasangannya. Memang hanya suapan. Tetapi ia dapat memantik cinta
suami, hal itu justru memperteguh tali kasih pasangan suami-istri. Hal itu
juga akan mematri perasaan istri bahwa sang suami penuh perhatian,
peduli, dan siaga dalam membantu meringankan tugas-tugas dirinya.
Maka, bagi pribadi Nabi Saw. yang seperti digambarkan di atas, bukan
perkara berat untuk melakukan kerja-sama dengan para istrinya dalam
urusan-urusan ubudiyah seperti shalat, sedekah serta kewajiban dan
amal-amal sunnah lainnya, seperti kerja-sama (saling membangunkan)
untuk shalat malam. Beliau pernah bersabda:
Allah merahmati seorang suami yang bangun malam lalu shalat lalu
membangunkan istrinya, kemudian istrinya juga shalat. Jika istrinya
enggan bangun, ia memercikan air ke wajahnya. Allah merahmati
seorang istri yang bangun malam, lalu shalat lalu membangunkan
suaminya, kemudian suaminya juga shalat. Jika suaminya enggan
bangun, ia memercikan air wajahnya.[14]
Beliau juga bersabda:
Subhnallh. Fitnah apa yang telah diturunkan malam ini dan rahmat apa
dan sulit menjadi sedikit berkecukupan dan lapang. Tuntutan ini cukup
membuat Nabi Saw. terganggu. Ketika Ab Bakr dan Umar tahu hal ini,
keduanya mendatangi putri masing-masing. Kepada putri-putrinya Ab
Bakr dan Umar mengingatkan bahwa Nabi Saw. tidak berkenan dengan
tuntutan mereka. Sedangkan istri-istri Nabi Saw. yang lain, Ab Bakr dan
Umar tidak campur tangan terhadap mereka. Maka mereka pun tetap
menuntut tambahan. Mereka menilai tuntutan itu wajar, terlebih
kebanyakan orang Islam waktu itu hidup berkecukupan. Mereka juga
menguatkan tuntutannya dengan alasan bahwa mereka selama ini sudah
sabar menjalani kemiskinan, kekurangan dan kesulitan hidup. Maka
setelah Allah mengkaruniakan harta dan ghanmah yang melimpah
kepada umat Islam, mereka pikir kini saatnya menghentikan kemiskinan,
kekurangan dan keserbasempitan.
Nabi Saw. benar-benar terganggu dengan tuntutan para istrinya itu.
Sampai-sampai beliau menjauhi mereka dan enggan bicara dengan
mereka selama sebulan penuh, hingga tersebar rumor di tengah-tengah
masyarakat bahwa beliau telah mencerai mereka.
Kedua, kasus takhyr (tawaran opsi). Kejadian ini merupakan kelanjutan
kejadianl` (tuntutan istri-istri Nabi Saw.) di atas. Ketika para istri Nabi
Saw. tetap dengan tuntutan mereka, Allah kemudian menurunkan ayat:
Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, Jika kamu sekalian mengingini
kehidupan dunia dan perhiasannya, maka marilah supaya kuberikan
kepadamu mutah dan aku ceraikan kamu dengan cara yang baik. Dan jika
kamu sekalian menghendaki (keridhaan) Allah dan Rasul-Nya serta
(kesenangan) di negeri akhirat, maka sesungguhnya Allah menyediakan
bagi siapa yang berbuat baik di antaramu pahala yang besar (QS al-
Ahzb/33: 28-29).
Kepada para istrinya, Nabi Saw., mengajukan dua opsi: hidup bersama
beliau dalam kemiskinan dan kesederhanaan, atau hidup tanpa beliau
ceria. Jika tidak, ia akan lemah, layu, lalu tak bernyawa. Atas kuasa dan
kehendak-Nya, kehidupan suami-istri menjadi sumber kasih-sayang,
ketenangan dan ketenteraman. Ini sudah menjadi undang-undang Tuhan.
Namun, bagaimana melaksanakan undang-undang itu dalam
kehidupan?
Jangan pernah menduga mewujudkan kebahagiaan berumah-tangga
semudah membalik telapak tangan atau seringan mengangkat cangkir
berisi minuman. Ia meniscayakan sejumlah jalan dan langkah. Berikut
beberapa tips menjadikan rumah tangga nyaman, aman dan tenteram:
1. 1. Usir Setan dari Rumah
Ini mungkin terdengar menggelikan. Tapi maknanya sangat dalam dan
luas. Jika rumah dirancang untuk menjadi tempat istirahat yang nyaman
dan tenteram, maka tidak mungkin itu bisa tercapai jika setan berada di
dalamnya. Maka usirlah musuh yang jahat dan licik ini. Cara
mengusirnya: Pertama, mengingat Allah saat masuk rumah dengan
setidaknya mengucap bismillah. Setan tidak bisa bertahan pada tempat
di mana nama Allah disebutkan. Ucapkan juga assalamualaikum. Firman
Allah:
Maka apabila kamu memasuki (suatu rumah dari) rumah-rumah (ini)
hendaklah kamu memberi salam kepada (penghuninya yang berarti
memberi salam) kepada dirimu sendiri, salam yang ditetapkan dari sisi
Allah, yang diberi berkat lagi baik(QS al-Nr/24: 61).
Selain bismillh dan salam, banyak doa-doa yang diajarkan agama untuk
dibacakan saat memasuki rumah. Di sini bukan tempatnya untuk
menunjukkan doa-doa itu. Cukuplah diingat bahwa menyebut dan
mengingat Allah mencegah masuknya setan ke rumah.
Kedua, menyebut (mengingat) Allah saat makan dan minum. Sabda Nabi
Saw.:
benda yang dapat menjauhkan kita dari Allah. Hal-hal demikian dapat
mengusir malaikat dan mendatangkan setan.
1. Datangkan Malaikat ke Rumah
Bagaimana mendatangkan malaikat ke rumah kita? Pertama, bersihkan
rumah dari gambar-gambar tidak senonoh dan patung. Nabi Saw.
bersabda, Malaikat tidak masuk ke rumah yang di dalamnya ada patung
dan gambar. [26]
Kedua, bersihkan rumah dari anjing. Rasul Saw. bersabda, Malaikat
Imrn/3: 134).
Rasulullah Saw. bersabda kepada Ab Bakr dan Umar, Demi Zat Yang
jiwaku di Tangan-Nya, kalian benar-benar akan ditanya tentang nikmat ini
di hari kiamat. Lapar telah membuat kalian keluar rumah dan kalian
belum pulang sampai kalian mendapat nikmat ini.[34]
Hingga di sini, beberapa poin dapat kita tarik. Pertama, kepemilikan dunia
sebenarnya tidak haram bagi siapa pun, termasuk Nabi Saw., asalkan
sejalan dengan aturan Islam tentang kepemilikan. Bagi Nabi Saw.
sendiri, kalau beliau mau, dunia dan seisinya merupakan perkara mudah
untuk dikuasainya. Tapi beliau lebih memilih hidup sederhana, bukan
karena mengharamkan dunia, melainkan karena ingin hidup merakyat;
hidup seperti kebanyakan umatnya, merasakan derita mereka, akrab
dengan lapar dan dahaga seperti mereka. Kedua, bagi Nabi Saw. dan
para istrinya, sulitnya kehidupan materi sama sekali tidak membuat
mereka tidak bahagia. Bagi para istri Rasul, predikat Umaht alMu`minn (Ibunda Kaum Mukmin) yang mereka sandang sudah
lupa memanfaatkan kejadian tersebut untuk mengingatkan sahabatsahabatnya akan akhirat; Kalian benar-benar akan ditanya tentang
nikmat ini di hari kiamat. Bandingkan dengan kita. Kita nikmati berbagai
rezki Allah; makanan, minuman, dan sebagainya. Tapi kita lupa bahwa
nikmat apa pun akan ditanya (dimintai pertanggung jawabannya) kelak di
hari perhitungan.
Seperti telah disinggung di atas, di sini kembali kita dengarkan Umar
bercerita tentang kesederhanaan hidup Nabi Saw. Umar berkata:
Aku masuk rumah Rasulullah Saw. Ketika itu beliau sedang tidur di atas
tikar kasar. Tidak ada antara tubuh beliau dan tikar itu kasur. Bekas tikar
kasar terlihat di pipinya. Kepalanya bersandar pada bantal dari kulit yang
sudah disamak. Kemudian kuarahkan pandanganku ke isi rumah beliau.
Demi Allah, aku tidak melihat sesuatu selain tiga lembar kulit yang belum
disamak. Aku menangis. Beliau bertanya, Apa yang membuatmu
menangis? Aku jawab, Ya Rasulullah, sesungguhnya Kisr (raja Persia)
dan Kaisar (raja Romawi) adalah seperti adanya mereka (hidup mewah
dan tinggal di istana megah), padahal engkau adalah Rasul Allah. Aku
katakan pada beliau, Berdoalah kepada Allah, sehingga Dia memberi
kelapangan atas umatmu! Sesungguhnya Persia dan Romawi, mereka
diberi kelapangan dan diberi (kenikmatan) dunia, padahal mereka tidak
menyembah Allah. Beliau bersabda, Apakah kamu ragu, hai putra alKhaththb? Mereka adalah kaum yang telah disegerakan bagi mereka
kenikmatannya di dunia. Aku berkata, Ya Rasulullah, mohonkanlah
ampun bagiku![35]
Namun demikian, Nabi Saw. adalah pribadi yang murah hati dan
dermawan. Tidak salah jika dikatakan bahwa beliau adalah manusia
paling murah hati dan paling ringan tangan dalam memberi. Seandainya
perbendaharaan bumi ada di tangannya, pastilah beliau akan
memberikannya pada siapa saja yang memerlukan dalam semalam saja.
Pada suatu hari, para sahabat menemukan Nabi Saw. sedang
memperbaiki sandal anak yatim; dan pada hari yang lain sedang
menjahit pakaian kumal milik perempuan tua yang miskin. Beliau
mengumpulkan sebagian sahabatnya yang miskin di sudut masjid. Beliau
membagikan makanan sedikit yang dipunyainya untuk mereka, sehingga
beliau sendiri tidak pernah makan kenyang selama tiga hari berturutturut. Di antara penghuni sudut masjidnya itu adalah Ab Hurayrah,
perantau dari Daus yang bekerja sebagai pelayan dari rumah yang satu
ke rumah yang lain.[36]
Bercermin pada pribadi Nabi Saw., mengacu pada rumah tangga yang
beliau bangun bersama para istri, terutama kebersahajaan serta
kesederhanaannya dalam hal materi, maka sungguh salah fatal orangorang yang mengira bahwa kebahagiaan terletak pada tumpukan harta,
keliru besar orang-orang yang menyangka kebahagiaan ada pada
kendaraan mewah, rumah megah, dan tabungan menggunung.
Kebahagiaan bukan terletak pada itu semua. Kebahagiaan sejati sebuah
rumah tangga, seperti ditelandankan Sang Nabi, adalah rumah yang
islami; para penghuninya tinggal dan hidup dalam zikrullah, dalam
membaca ayat-ayat suci, dalam kebaikan dan kesalehan. Kebahagiaan
terdapat pada saling memahami, kerjasama dan bahu-membahu dalam
menunaikan tanggung jawab yang ada di pundak masing-masing dari
suami-istri dalam jalinan kasih-sayang sejati, dalam rajutan cinta yang
hakiki, dalam balutan kesetiaan berasaskan takwa dan kesalehan.
1. Kesimpulan dan Saran
Muhammad Saw.baik Muhammad sebagai manusia biasa (basyar),
sebagai pengemban risalah (rasl), sebagai pemimpin negara Madinah
(imm), sebagai panglima pasukan kaum Muslim (q`id), sebagai
pemutus sengketa yang diajukan kepadanya (qdh), sebagai pemberi
fatwa (muft), dan sebagai apa pun yang pernah diperankannya selama
ia hidup, keagungan dan kemuliaannya tidak terbantahkan. Dulu, orangorang kafir Mekah menolak beriman kepada Muhammad bukan karena
mereka mengingkari kebenaran yang dibawanya, bukan karena
memungkiri keagungan pribadinya. Mereka enggan mengikuti seruan
Muhammad karena ia mengajarkan ajaran-ajaran yang bertolak
belakang dengan kepentingan mereka. Di mana-mana, kepentingan
sering menggelapkan mata dari melihat dan menerima kebenaran yang
sudah amat nyata, senyata matahari di siang hari.
[1] Ahmad bin Syuaib al-Nas`, Sunan al-Nas` al-Kubr, Beirut: Dr al-
Kutub al-Imiyah, cet. I, 1991, Jilid 5, hal. 307, hadits no. 8951.
[2] Lihat antara lain Ahmad bin al-Husain al-Baihaqi, Sunan al-Baihaqi alKubra, Mekkah: Maktabah Dr al-Bz, 1994, jilid 1, hal. 168, hadis no.
no. 8381; Muhammad bin Ismail al-Bukhari, al-Jami al-Shahih, Beirut &
Yamamah: Dar Ibn Katsir, cet. III, 1987, Jilid, 2, hal. 715, hadis no. 1930,
dan Muhammad bin Hibban,Shahih Ibn Hibban, Beirut: Mu`assasah alRisalah, 1993, Jilid 10, hal. 348, hadis no. 4497.
[4] Ahmad Ibn Hanbal, Musnad al-Imam Ahmad, jilid 44, hal. 391, hadis
no. 26810.
[5] Baca antara lain Muhammad bin Ahmad al-Qurthub, Tafsr alQurthub, Kairo: Dr al-Syab, cet. II, 1372 H, 16, hal. 326.
[6] Muhammad bin Ismail al-Bukhari, al-Adab al-Mufrad, Beirut: Dar al-
Basya`ir al-Islamiyah, cet. III, 1989, jilid 1, hal. 190, hadis no. 538. Lihat
juga al-Baihaqi, Sunan al-Baihaqi, jilid 2, hal. 215, hadis no. 2989.
[7] Baca Muhammad bin Jarr al-Thabar, Jmi al-Bayn an Ta`wl Ayy alQur`n, Beirut: Dr al-Fikr, 1405 H., vol. 2, hal. 221.
[8] Lihat di antaranya Ali bin Ahmad bin Hazm, al-Muhall, Beirut: Dr al-
fq al-Jaddah, tt., vol. 10, hal. 192. Baca juga Ibn Hajar
al-Asqaln, Fath al-Br, Beirut: Dr al-Marifah, 1379 H, vol. 8, hal. 266.
[9] Muhammad bin Ismail al-Bukhari, al-Jami al-Shahih, Beirut &
Yamamah: Dar Ibn Katsir, cet. III, 1987, jilid, 2, hal. 942, hadis no. 2518.
1637.
[11] Al-Bukhari, al-Jami, jilid 5, hal. 2047, hadis no. 5039.
[12] Muslim al-Nisaburi, Shahih Muslim, jilid 1, hal. 168, hadis no. 718.
[13] Ibn Hanbal, MusnadAhmad jilid 43, hal. 345, hadis no. 26321.
[14] Ahmad bin Syuaib al-Nasa`, Sunan al-Nasa` al-Kubra, Beirut: Dar al-
Kutub al-Ilmiyah, cet. I, 1991, jilid 1, hal. 411, hadis no. 1300.
[15] Al-Tirmidzi, Sunan al-Tirmidzi, jilid 4, hal. 487, hadis no. 2196.
[16]Ibrhm bin Muhammad al-Husayn, al-Bayn wa al-Tarf,Beirut: Dr
hal. 203.
[18] Lebih jelasnya dapat dibaca antara lain Sulaymn bin Ahmad al-
[26] Muslim al-Nisaburi, Shahih Muslim, jilid 6, hal. 162, hadis no. 5667.
[27] Muhammad bin Ismail al-Bukhari, al-Jami al-Shahih, Beirut-
Yamamah: Dar Ibn Katsir, cet. III, 1987, jilid 4, hal. 1470, hadis no. 3780.
Lihat juga Muslim al-Nisaburi, Shahih Muslim, jilid 6, hal. 156, hadis no.
5636.
[28]Al-Tirmidzi, Sunan al-Tirmidzi, jilid 5, hal. 467, hadis no. 3392.
[29] Ibn Yazid al-Qazwaini, Sunan Ibn Majah, jilid 1, hal. 449, hadis no.
1402; Al-Baihaqi, Sunan al-Baihaqi, jilid 7, hal. 308, hadis no. 14577.
Lihat juga Al-Tirmidzi,Sunan al-Tirmidzi, jilid 4, hal. 371, hadis no.
2020.
[30] Sulaiman bin Dawud al-Thayalisi, Musnad Abi Dawud al-Thayalisi,
Beirut: Dar al-Marifah, tt., jilid 1, hal. 340, hadis no. 2608.
[31] Baca Jalaluddin Rakhmat, Islam Alternatif, Ceramah-Ceramah di
Kampus, Bandung: Mizan, cet. XI, 2003, hal. 83.
[32] Muslim al-Nisaburi, Shahih Muslim, jilid 8, hal. 217, hadis no. 7633.
[33] Baca antara lain Ali bin Ab Bakr al-Haytsam, Majma al-Zaw`id,
WUKUFIn "Tulas-tulis"
Puasa dalam QS al-BaqarahIn "Tulas-tulis"
Manisnya Iman
CATEGORY:
TULAS-TULIS
30 COMMENTS
BEBERAPA AJARAN SOSIAL SURAT AL-M`N: KAJIAN TEMATIK
MY LATEST BOOK.
COMMENTS ON: "RAHASIA KEBAHAGIAAN RUMAH TANGGA RASULULLAH SAW."
(30)
1.
Tegar said:
o
Abad Badruzaman said:
June 17, 2013 at 2:09 am
Sip. Terimkasih Mas Tegar kunjungan dan komennya..:)
2.
mochamad ramdan said:
3.
eko said:
o
Abad Badruzaman said:
November 8, 2013 at 9:16 pm
Amiin..
4.
azmi said:
November 10, 2013 at 8:49 am
istriku tidak seperti istri rasul pak
o
dewi said:
August 8, 2014 at 7:43 pm
Jika kamu ingin istrimu menjadi seperti Khadjah, maka jadilah kamu seperti
Muhammad untuknya! artinya dimulai dan diberi contoh insyaallah dia bs mnjadi yg
mas mau,,, namun jika tdk bs penuh paling tidak bs edikit mnjadi yg mas mau..
5.
DJ said:
rumah.
Saya harus cari suami kaya gimana?
o
Abad Badruzaman said:
6.
Butik Blouse Muslimah said:
January 8, 2014 at 11:46 pm
Boleh tak nak minta izin share kat fb ? best blog nie
o
Abad Badruzaman said:
January 8, 2014 at 11:53 pm
Boleh boleh boleh:)
handoko said:
January 30, 2014 at 9:14 am
Ijin share, Kang..
7.
solusipunyarumah said:
o
Abad Badruzaman said:
March 6, 2014 at 8:15 am
Amiin:)
8.
guruh said:
February 22, 2014 at 6:36 am
jadi pengen punya istri dua,tapi mampukah adil kepada istri n adakah kaum hawa
zaman sekarang yang berakghlaq mendekati istri2 rosul
9.
Q-Syai Jamil said:
o
Abad Badruzaman said:
March 6, 2014 at 8:15 am
Sama-sama..:)
10.
Ni ViTa Weleh-weleh said:
April 25, 2014 at 1:30 am
Subhanallah.. alangkah bahagia@ seorang istri di perlakukan sprti itu
11.
Abad Badruzaman said:
April 25, 2014 at 4:45 am
Betul, Ni ViTA:)
12.
Muhammad Fathan Boang Manalu said:
July 1, 2014 at 3:00 pm
Mas,,,trimakasih
o
Abad Badruzaman said:
July 1, 2014 at 11:05 pm
Sama-sama, Mas
13.
wiyono rezki said:
o
Abad Badruzaman said:
August 22, 2014 at 1:16 am
sama-sama
14.
abdillah said:
August 21, 2014 at 12:07 am
assalamualaikum. izin copas
Abdillah
o
Abad Badruzaman said:
August 22, 2014 at 1:17 am
waalaikum salam. silakan:)
15.
o
Abad Badruzaman said:
December 11, 2014 at 1:03 am
Betul sekali Mas Joko. Terimakasih telah mampir ke gubuk reyot saya. Salam :-)
16.
Taslim Sikumbang said:
17.
Abad Badruzaman said:
February 2, 2015 at 7:48 am
Taslim; Waalaikum salamsilakan! Amiin:)
LEAVE A REPLY
SEARCH
Search:
Go!
CATEGORIES
Guyon Sunda
Nukilan
Resensi
Sagala Aya
Seri Iman
Tulas-tulis
RECENT POSTS
ARCHIVES
April 2015
March 2015
February 2015
October 2014
September 2014
May 2014
February 2014
January 2014
December 2013
November 2013
August 2013
June 2013
May 2013
March 2013
December 2012
October 2012
February 2012
January 2012
December 2011
October 2011
September 2011
August 2011
July 2011
June 2011
May 2011
December 2010
August 2010
July 2010
February 2010
January 2010
October 2009
August 2009
July 2009
May 2009
April 2009
March 2009
February 2009
January 2009
December 2008
November 2008
September 2008
August 2008
May 2008
April 2008
BLOGROLL
Agha Ku
Ahmadinejad
AIM
Al-Ahram
Ali Nurdin
Blog Jurusan Ushuluddin STAIN
Tulungagung
Duniadownload
http://www.pustaka-hikmah.co.cc
IIIT
Iqbal Dawami
Irfan Permana
IRIB
Iskandar Z
Ivank Bola
Komunitas Urang Sunda
MAPK Darussalam-Ciamis
Muhamad Ali
Muhtar Sadili
My Facebook
Nasrulloh
Pakar Fisika
Penerbit Zaman
Rizqan
SNooR
STAIN Metro
STAIN Tulungagung
Trygoes
WordPress.com
WordPress.org
TAG CLOUD
Follow