Vous êtes sur la page 1sur 13

1

RASULULLAH MUHAMMAD SAW.


SEBAGAI REFORMIS SEJATI


,

-
:
Hadirin kaum muslimin rahimakumullah!
Michael Hart, seorang kolumnis
Amerika menulis dengan judul The One
Hundred Ranking of The Most Influenting
Person In History, artinya seratus tokoh
besar yang paling berpengaruh sepanjang
sejarah peradaban manusia. Di dalamnya
ada Adolf Hitler pencetus gerakan Nazi
Jerman, Mahatma Gandhi pencetus gerakan
Satya Graha India, Julius Caessar pencetus
Vini Vidi Vici, Lau Tze pencetus Tao The
Ching, dan tokoh-tokoh besar dunia lainnya.
Ternyata dari sederetan tokoh tersebut, dari
sederetan pemimpin tersebut, Michael Hart
menempatkan baginda Rasulullah
1

Rasulullah Sebagai Reformis Sejati

Muhammad SAW. pada urutan pertama


sebagai reformis dunia, sehingga kebesaran
beliau diabadikan di dalam Encyklopedia
Britanica sebagai The most succesful of all
prophets and all religious personalities,
sebagai pemimpin yang paling sukses di
antara para nabi, para pemimpin agama, dan
para pemimpin lainnya dalam mereformasi
peradaban manusia sedunia. Kekaguman
terhadap gerakan reformasi beliau,
[bagaimana kalau] kita kaitkan dengan
situasi reformasi di negara kita? Untuk itu
pada kesempatan ini kita bicarakan
Rasulullah Muhammad Saw. Sebagai
Reformis Sejati, dengan landasan surat AlJumuah ayat 2:












(2: )





Ialah yang mengutus di antara orang
yang ummi, seorang Rasul dari kalangan
mereka sendiri, membacakan kepada
mereka ayat-ayat-Nya, dan menyucikan
mereka, dan mengajari mereka Kitab (AlQuran) dan Hikmah, sekalipun mereka

Rasulullah Sebagai Reformis Sejati

sebelumnya dalam kesesatan yang nyata.


(QS. Al-Jumuah: 2)
Hadirin rahimakumullah, menurut Dr.
Muhammad Sulaiman Al-Asqari dalam
Zubdat at-Tafsir Min Fath al-Qadir,
maksudnya kondisi bangsa Arab yang
sebagian besar bukan saja tidak mampu
membaca dan menulis tapi tenggelam ke
dalam kehidupan jahiliyah secara total.
Kebobrokan moral merajalela. Dalam bidang
sosial marak mabuk-mabukan. Dalam bidang
pemerintahan, etnis dan golongan yang
dikedepankan. Dalam bidang hukum muncul
law of jungle to be politely of people, hukum
rimba menjadi peradaban. Orang kaya
memangsa yang miskin. Orang pinter
memangsa yang bodoh. Orang kuat
menghantam yang lemah. Bahkan yang
paling mengerikan martabat wanita diinjakinjak, sampai setiap lahir bayi wanita
dikubur hidup-hidup tak peduli terdengar
jerit, pekik tangis bayi di dalam tanah.
Naudzubillah min dzlik.
Dalam kondisi seperti itu Rasul tampil
sebagai reformis sejati, mengemban empat
misi utama:
3

Rasulullah Sebagai Reformis Sejati

Pertama, Misi Tilawah ((


membacakan ayat-ayat Allah, baik ayat
Quraniyah maupun ayat kauniyah, alam
buana ini.
Kedua, Misi Tazkiyah ((
membersihkan segala bentuk kekufuran.
Ketiga, Misi Talim ()
mengajarkan al-Quran sebagai pedoman
reformasi, sebab al-Quran is the only thing
that can lead man to happiness, Al-Quran
adalah satu-satunya buku petunjuk hidup
yang mampu menghantarkan manusia
menuju kepulauan nan bahagia. Demikian
menurut Napoleon, seorang orientalis berkebangsaan Prancis.
Keempat, menampilkan sunnah.
Dalam hal ini kiprah Rasul sebagai figur
reformasi.
Hadirin, keempat unsur tersebut
merupakan strategi reformasi Rasulullah
yang terbukti berhasil mereformasi
peradaban manusia sedunia. Namun lain
halnya dengan gerakan reformasi di
negara kita, konsepnya setinggi langit,
gaungnya menggema kemana-mana tapi
hasilnya entah kemana. Kenapa? Ini
4

Rasulullah Sebagai Reformis Sejati

disebabkan krisis figur. Di era reformasi


ini bukan figur-figur reformis sejati yang
muncul, tapi yang menjamur adalah
oknum-oknum reformasi yang haus
kursi, haus pangkat, jabatan dan
popularitas. Karena kalau reformasi
kehilangan figur tak obah laksana anak ayam
kehilangan induknya. Tak tahu arah kemana
ia harus melangkah. Reformasi yang dicitacitakan tapi destruksi yang dirasakan.
Pembangunan tinggal landas yang dirasakan
tapi tinggal kandas yang dirasakan.
Pembangunan nasional yang dicita-citakan
tapi penderitaan nasional yang dirasakan.
Akhirnya tetap berada dalam justifikasi
Allah, , tetap dalam kesesatan
dan krisis nasional multi dimensional.
Hadirin, dalam kondisi seperti ini tidak
ada satu figur pun yang harus kita tiru dalam
merealisasikan misi reformasi kecuali
reformer alam, baginda Rasulullah
Muhammad Saw. Ini diisaratkan Allah dalam
surat Al-Ahzab ayat : 21

Rasulullah Sebagai Reformis Sejati













(21 : )





Sungguh pada diri Rasulullah kamu
dapatkan suri teladan yang indah bagi
orang yang mengharap (rahmat Allah), Dan
(keselamatan) hari terakhir, serta banyak
mengingat Allah. (QS. Al-Ahzab: 21)
Hadirin menurut Imam Ali
As-Shabuni dalam Shafwat at-Tafasir adalah:


Yaitu contoh yang tinggi, figur yang
luhur yang wajib ditiru oleh setiap mukminin
dalam seluruh perkataan maupun
perbuatannya. Hal ini pernah di-buktikan
oleh berbagai kalangan. Dalam
kepahlawanan dibuktikan oleh Thomas Carly,
dan dalam metoda penyampaian ajaran
dibuktikan oleh Nazmi Lucke.
Begitu sempurna beliau sehingga
Abu Ala Al-Maududi dalam The Prophet
Islam mengatakan: He is the only one
example where all excelences have been
blanded in one personality, Nabi
Muhammad adalah satu-satunya contoh

Rasulullah Sebagai Reformis Sejati

terlengkap, semua keunggulan


terkumpul dalam diri seorang pribadi.
Demikian pula hadirin kebesaran beliau
dibuktikan oleh sejarah, beliau hidup dalam
keadan miskin, Allah menawarkan berbagai
kesenangan material, harta, tahta, wanita
bahkan Jabal Uhud siap jadi emas. Namun
beliau menjawab:

Kalau demikian ya Allah, apapun yang
Engkau berikan tidak ada satu pun yang
menyenangkan hatiku, jika satu saja umatku
ada yang masuk neraka-Mu,
Allahu Akbar. Hadirin, ini bukti sikap
reformis sejati yang berorientasikan umat.
Sebagaimana kaidah mengatakan:

Kepentingan umum lebih diprioritaskan
di atas kepentingan pribadi dan golongan.
Tapi sebaliknya kalau reformis yang
hanya mengatasnamakan rakyat namun
tidak berorientasikan rakyat, di depan
rakyat dia menyayikan janji-janji manis,
mendendangkan lagu-lagu mesra. Tapi
dibelakang rakyat dia tidak segan-segan
mencekik dan menghisap darah rakyat.
7

Rasulullah Sebagai Reformis Sejati

Akibatnya, kita lihat Rumania, ketika


dipimpin oleh Nicoulas Susesco,
pemimpinnya berfoya-foya tapi
rakyatnya sengsara, Iran ketika dipimpin
oleh Reza Pahlevi, pemimpinnya megah,
rakyatnya susah, Perancis ketika
dipimpin Louis 16 dan ratu Maria
Antonate, pemimpinnya makmur
rakyatnya hancur tersungkur, demikian
pula orde baru, pemimpinnya paling
rendah naik BMW rakyatnya paling
mewah naik BMM (Bemmo). Akhirnya
mereka tumbang dengan mengenaskan.
Kenapa, karena mereka tidak
mencontoh kepemimpinan Rasul sebagai
figur reformis sejati. Timbul pertanyaan,
bagaimana sikap beliau dalam mereformasi
peradaban manusia? Untuk mengetahui
jawabannya kita renungkan firman Allah
dalam surat Ali-Imran ayat 159:





Adalah karena rahmat dari Allah, Maka
engkau berlaku lemah lembut terhadap
8

Rasulullah Sebagai Reformis Sejati

mereka. Sekiranya engkau kejam dan


berhati kasar, Tentulah mereka menjauh dari
lingkungan-mu. Maka maafkanlah mereka
dan mohonlah ampunan bagi mereka. Dan
bermusyawaratlah dengan mereka dalam
(segala) urusan. Jika engkau kemudian
mengambil keputusan, Tawakallah kepada
Allah. Sungguh Allah mencintai orang yang
tawakal.

Rasulullah Sebagai Reformis Sejati

Hadirin, pada ayat tersebut terdapat


lima akhlak reformis yang dicontohkan
Rasulullah Muhammad SAW. Pertama,
Karena dengan lemah lembut secara filosifi
dapat menunjukan keluhuran budi, bisa
menarik simpati lawan, dan membuat segan
bagi lawan. Karena itu Rasul berhasil
menciptakan kebersamaan antara sesama
mukmin serta membuat segan bagi semua
lawan. Sifat ini hadirin yang harus kita miliki
di era reformasi ini, agar kebersamaan di
antara kita tetap terjaga sehingga orangorang yang akan mengganggu agenda
reformasi dapat kita adili.
Kedua, Sifat Rasul tidak bengis dan
tidak berlaku kasar. Karena kalau pemimpin
bengis, berhati buruk, berjiwa kotor, maka
kebijakannya niscaya diktator.
Ketiga, , pemaaf
dan mudah memohonkan ampunan atau
amnesti kepada orang-orang bersalah, tidak
menggunakan kesempatan untuk balas
dendam terhadap lawan-lawannya sekalipun
kesempatan itu ada.

10

Rasulullah Sebagai Reformis Sejati

Keempat, Rasul sangat


senang bermusyawarah, artinya beliau
bukan tipe seorang pemimpin yang otoriter
melainkan seorang demokrat sejati, yang
siap dikritik ketika keliru.
Dan kelima, Beliau memiliki komitmen
setelah memantapkan

planning dalam suatu kegiatan, lalu
bertawakal kepada Allah. Sebab Man
Proposes and The God Disposes, Manusia
hanya berencana Allah yang menentukan.
Itulah hadirin sikap dan sifat yang Rasul
miliki dalam mereformasi peradaban
manusia. Dengan demikian, reformasi di
negara kita ini hanya akan bergulir dengan
baik, jika dalam mekanisme reformasinya
mencontoh kepribadian Rasulullah
Muhammad Saw. Dan orang yang dapat
mencontoh beliau hanyalah orang-orang
yang beriman, maka kalau bangsa kita dapat
mencontoh Rasulullah artinya telah lulus
menjadi insan-insan beriman. Sebagai
balasan Allah menjanjikan keberkahan bagi
bangsa kita, sebagaimana dalam surat
Al-Araf ayat : 96

11

Rasulullah Sebagai Reformis Sejati

(96: )


Sekiranya penduduk negeri itu beriman
dan bertaqwa, tentulah kami bukakan
baginya (pintu) rahmat dari langit dan bumi
tapi mereka mendustakan (kebenaran), lalu
kami azab mereka karena perbuatannya.
(QS. Al-Araf: 96)
Hadirin-hadirat yang berbahagia,
demikian janji Allah apabila kita beriman dan
bertaqwa yang di-wujudkan dalam sikap dan
langkah yang sesuai dengan ajaran yang di
contohkan Rasulullah, maka Allah
membukakan keberkahan dari langit dan
bumi bagi bangsa kita. Amin Ya
Rabalalamin.
Dengan demikian dari uraian ini dapat
disimpulkan bahwa Rasulullah Saw.
merupakan reformis sejati yang telah
berhasil mereformasi peradaban manusia.
Untuk itu kewajiban kita, saya, saudara dan
seluruh kita bangsa Indonesia dalam
menjalankan agenda reformasi ini
menghayati, memahami, dan mencotoh
akhlak Rasu-lullah agar reformasi ini
12

Rasulullah Sebagai Reformis Sejati

membuahkan hasil yang sesuai cita-cita


bangsa dan rakyat kita. Amin.
Itulah yang dapat kami sampaikan,
mohon maaf atas segala kekurangan dan
kesalahan.

13

Vous aimerez peut-être aussi