Vous êtes sur la page 1sur 7

Modul: Diagnosa Komunitas dan

Program (Intervensi) Promosi


Kesehatan
1 OVERVIEW
Community Health Diagnosis is a toolkit to improve the community health status
through the following steps:
1. Identify the characteristics of the community
size, growth, composition (migration, fertility, mortality) and
structure (age, sex, occupation, marital status, socio-economic
status, mobility (commuting, temporary migration, life-time
migration), educational levels, communication & transportation
to and from the area, accessibility to public communication and
media, literature, etc;
2. Identify the health problems in the community
What are the most prevalent diseases or health problems in the
community (prevalence and incidence of the most frequent
diseases). Do the data available valid and representative? If not,
why do you doubt the validity? What will you do to validate the
information?
3. Identify the common risk factors underlying the disease prevalence?
How many risk factors? Do the expected risk factors supported
by evidence in the interested community? Or other community
with the same condition? Do not make a speculative conclusion,
should be supported by scientific study. Can you conclude that
all of the disease prevalence have common factors? Which one?
4. Choose the priority health problems identify on steps-2 using scoring
system. Consider the magnitude of the problems, the seriousness of
the community impact, and the community resources affected by the
problems.
All of the activities above are needed in the Community diagnosis process.
It is similar to managing the individual/patient health problems. Before we
solve the health problems, we need to identify the characteristic of the
patient. These patients characteristics should be considered when we
have to choose the mode of communication with the patients, investigate

the risk factors or underlying cause of the disease, and make a


therapeutic plan to treat the patient.
Improving the community health condition is not easy. Many health programs
in the precious years failed because of lack of community participation in
every level of program planning. The keys of success of community diagnosis
or community assessment programs are the involvement of the community
(directly through community health need survey and acceptability of action
programs, or indirectly through Focus Group Discussion by the involvement of
Community leaders) in the assessment of the program.

2 LEARNING OBJECTIVE.
a) Mampu mengidentifikasi permasalahan kesehatan di komunitas
b) Mampu mengidentifikasi akar masalah dengan membuat analisis faktor risiko
dan ditampilkan dalam bentuk diagram ishikawa (fishbone)
c) Mampu mengidentifikasi kebutuhan data untuk mengkonfirmasi faktor risiko
d) Mampu membuat goal, objective, dan sub-objective dengan panduan SMART
e) Mampu menyusun plan of health promotion action
f) Mampu menyusun rencana evaluasi health promotion action

3 MODULE TASK
Mahasiswa membaca gambaran kasus yang diperoleh dari data sekunder di
Puskesmas (lihat lampiran kasus). Berdasarkan gambaran kasus tersebut,
mahasiswa mengerjakan module task sebagai berikut:

Task 1: Sebutkan permasalahan kesehatan (disease/illness) yang dapat ditemukan


dari kasus. Minimal 2 masalah.
Jawab :
1. Demam Berdarah Dengue (DBD)
2. Diare
3. Infeksi saluran pernafasan
Task 2: Apakah ada hubungan antara masalah-masalah kesehatan yang ditemukan
dari Task 1? Kalau ya, jelaskan keterkaitan antar masalah.
Jawab :
2

DBD, diare, dan infeksi saluran pernafasan dipengaruhi oleh curah hujan.
Curah hujan yang tinggi akan menambah jumlah tempat perindukan nyamuk
alamiah. Perindukan nyamuk alamiah adalah sampah-sampah kering seperti botol
bekas, kaleng-kaleng, potongan bambu yang sering digunakan sebagai pagar
rumah penduduk desa, serta daun-daunan yang memungkinkan menampung air
hujan. Selain itu curah hujan yang berlebihan akan membuat rumah menjadi
lembab, curah hujan tidak menentu dan kebanyakan penderita tinggal di kawasan
padat
penduduk
karena
sirkulasi
dan
sanitasi
yang
kurang
baik
merupakanpenyebab terjadinya infeksi saluran pernafasan. Dampak pada saat
musim hujan dan adanya kepadatan hunian berpengaruh terhadap terjadinya crossinfection, dimana ketika ada penderita infeksu saluran pernafasan yang berada
dalam satu ruangan, maka pada saat batuk/bersin melalui udara akan
mempercepat proses penularan kepada orang lain. Curah hujan yang tinggi juga
berpotensi meningkatkan kejadian banjir. Pada saat banjir, maka sumber air minum
masyarakat, khususnya sumber air minum dari sumur dangkal akan ikut tercemar
sehingga berpotensi menimbulkan penyakit diare.
Task 3. Dari daftar masalah (Task 1) tersebut buatlah prioritas masalah dengan
menggunakan (pilih salah satu):
Jawab :

No
.
1.

2.

3.

Metode Skoring (MSF)


Permasalahan Kesehatan

Magnitude
(M)

Seriousne
ss
(S)

Feasibility
(F)

Warga dusun Banjar Tengah


yang
masih
menggunakan
sumber air bersih swadaya
untuk keperluan sehari-hari

Beberapa warga dusun Banjar


Tengah masih BAB di sungai
dalam waktu 1 bulan terakhir
42%

Setiap
tahun
selalu
ditemukan kasus demam
dengue di Dusun Banjar
Tengah.
Jumlah
warga
meninggal karena demam
berdarah dengue: 1 orang
pada tahun 2011, 2 orang
tahun 2012, 1 orang pada
tahun 2013

4.

Kasus diare ditemukan pada


anak-anak maupun dewasa

5.

Rasio kader kesehatan dan


jumlah
penduduk
sebesar
1:100. Semakin lama semakin
sedikit
warga
yang
mau
menjadi kader kesehatan.

Infeksi saluran pernafasan atas


banyak diderita warga dusun
Banjar tengah, baik anak-anak,
dewasa, atau lansia

6.

Nominal Group Tekhnique (NGT)


N
o.

Permasalahan
Kesehatan

1.

Warga dusun Banjar


Tengah
yang
masih
menggunakan sumber
air
bersih
swadaya
untuk keperluan seharihari

2.

Beberapa warga dusun


Banjar Tengah masih
BAB di sungai dalam
waktu 1 bulan terakhir
42%

3.

Setiap
tahun
selalu
ditemukan
kasus
demam
dengue
di
Dusun Banjar Tengah.
Jumlah
warga
meninggal
karena
demam
berdarah
dengue: 1 orang pada
tahun 2011, 2 orang
tahun 2012, 1 orang
pada tahun 2013

4.

Kasus diare ditemukan


pada
anak-anak
maupun dewasa

5.

Rasio kader kesehatan


dan jumlah penduduk

D
M

D
M

D
M

D
M

D
M

AV
E

PRI
O

sebesar 1:100. Semakin


lama semakin sedikit
warga
yang
mau
menjadi
kader
kesehatan.
6.

Infeksi
saluran
pernafasan atas banyak
diderita warga dusun
Banjar
tengah,
baik
anak-anak,
dewasa,
atau lansia

Task 4: Kelompok menentukan prioritas Masalah. Kemudian identifikasikan risk


factor dan contributing risk factor dari masalah yang terpilih. Untuk
mendapatkan gambaran yang lebih jelas Faktor risiko dan contributing risk
factor dapat dikelompokkan berdasarkan konsep LaLonde (Faktor Perilaku,
Faktor Lingkungan, Faktor Intrinsik, Faktor Pelayanan Kesehatan) atau
digambarkan dalam bentuk fishbone (diagaram Ishikawa) dengan pendekatan
5M (Man power/faktor manusia, Money/faktor biaya, Method/metode
pendekatan penyelesaian masalah yang sudah dilakukan, Material/materi
yang sudah pernah diberikan kepada masyarakat, Machine/teknologi yang
sudah dimanfaatkan, Mother nature/faktor lingkungan).
Jawab :

MAN

METHO
D

MACHI
NE

TIM
E

MATERIA
L

ENVIRONME
NT

Task 5: Buatlah rencana mengambil data primer di masyarakat.


5.1. Menentukan populasi yang akan didatangi
5.2. Menentukan metode sampling dan besar sampel untuk pengambilan
data
5.3. Menentukan data apa yang ingin diperoleh dari masyarakat (untuk
mengkonfirmasi dugaan faktor risiko yang terjadi di masyarakat)
5.4.Menentukan metode pengambilan data (survey dengan kuesioner, Focus
Group Discussion, Wawancara, dll)
Jawab :
5.1 Populasi yang akan didatangi
: Seluruh Warga Dusun Banjar Tengah
5.2 Metode sampling
: Simple Random Sampling
5.3 Data yang ingin diperoleh
: Perilaku 3M,
5.4 Metode pengambilan
: Survey dengan kuesioner
Task 6. Buatlah sebuah program promosi kesehatan untuk mengintervensi
permasalahan yang terpilih.
Untuk menyusun program perlu menentukan:
6.1. Target group
6.2. Program goal, objectives dan sub-objectives
o Buat pernyataan goa, objectives dan sub-objectives dengan panduan
SMART
6.3. Metode dan strategi
o Metode: apakah menggunakan pendekatan didactic atau experiential
o

6.4.

learning;
Strategi: bagaimana cara kelompok sasaran mampu berpartisipasi
dalam kegiatan yang direncanakan, misalnya melibatkan tokoh
masyarakat untuk mengadakan pertemuan warga
Rencana Evaluasi
6

Buat rencana evaluasi meliputi evaluasi proses dan evaluasi impact.


Tentukan indicator-indikator apa saja yang akan digunakan untuk
evaluasi dan instrument apa yang digunakan untuk melakukan
evaluasi (contoh instrument: kuesioner, checklist, lembar observasi).

Task 7: Buatlah daftar solusi/intervensi yang dapat dilakukan. Kemudian, kelompok


akan melakukan skoring untuk memillih intervensi yang paling baik menggunakan
PEARL test.
Propriety (apakah intervensi/program yang direncanakan sesuai
dengan masalah?)
o Economics (apakah ada konsekuensi ekonomi jika masalah tidak
terselesaikan?)
o Accceptability (apakah masyarakat dapat menerima
intervensi/program yang direncanakan?)
o Resources (apakah sumberdaya untuk melakukan intervensi/program
dapat dipenuhi?)
o Legality (apakah ada aturan/hukum yang dapat menghambat
implementasi intervensi/program?)
Skoring dapat dilakukan dengan membuat range dari skor 1 s.d. 5 untuk
masing-masing komponen. Skor 1 menunjukkan nilai yang paling tidak
baik, skor 5 merupakan skor terbaik. Jumlah total skor dari semua
komponen menunjukkan prioritas intervensi yang akan dipilih.
o

Referensi
1. Egger, G, Spark, R, Donovan R 2005, Health promotion strategies and
methods, 2nd edition, McGraw Hill, Sydney.
2. Hawe, P, Degeling, D, Hall, J 2005, Evaluating health promotion, a health
workers guide, McLennan & Petty, Sydney.
3. Hawkins County Health Council, Community Diagnosis 1998 Hawkins County
http://hit.state.tn.us/Reports/Commdiagnosis/hawkins/hwkins.pdf
4. National Associations of County & City Health Officials (NACCHO), First things
first: prioritizing health problems
http://www.naccho.org/topics/infrastructure/accrediation/upload/PrioritizationSummaries-and-Examples.pdf

Vous aimerez peut-être aussi