Vous êtes sur la page 1sur 48

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI MEMBACA PADA PEMBELAJARAN

BAHASA INDONESIA MELALUI


METODE PENUGASAN SISWA KELAS II
SEKOLAH DASAR NO. 1 SIBANGKAJA
TAHUN PELAJARAN 2012/2013

Oleh :
NI MADE SRI HUJANI, S.Pd.SD
NIP.197508122005012011

SEKOLAH DASAR NO. 1 SIBANGKAJA


KECAMATAN ABIANSEMAL
KABUPATEN BADUNG
TAHUN 2012

DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .......................................................................................
LEMBAR PENGESAHAN..............................................................................
KATA PENGANTAR .......................................................................................iii
ABSTRAK ......................................................................................................
DAFTAR ISI ...................................................................................................

i
ii
iv
v

BAB I PENDAHULUAN ...............................................................................


1.1 Latar Belakang Masalah ..................................................................
1.2 Identifikasi Masalah.........................................................................
1.3 Rumusan Masalah............................................................................
1.4 Tujuan Penulisan..............................................................................
1.5 Manfaat Penelitian............................................................................

1
1
3
3
4
5

BAB II KERANGKA TEORI DAN HASIL ...............................................


2.1 Pengertian Pembelajaran..................................................................
2.2 Pembelajaran Bahasa Indonesia.......................................................
2.3 Tujuan Pembelajaran Bahasa Indonesia...........................................
2.4 Metode Penugasan............................................................................
2.5 Kemampuan Prestasi Belajar............................................................
2.6 Pengertian Minat..............................................................................
2.7 Kerangka Berpikir............................................................................
2.8 Hipotesis Tindakan...........................................................................

6
6
8
9
10
11
12
13
14

BAB III METODE PENELITIAN ...............................................................


3.1 Desain Penelitian..............................................................................
3.2 Subjek dan Objek Penelitian ...........................................................
3.3 Prosedur Penelitian...........................................................................
3.4 Instrumen Penelitian.........................................................................
3.5 Teknik Pengumpulan Data...............................................................
3.6 Teknik Analisa Data.........................................................................

15
15
15
15
18
19
19

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...............................


4.1 Hasil Penelitian Pada Siklus I..........................................................
4.2 Hasil Penelitian Pada Siklus II.........................................................
4.3 Pembahasan......................................................................................

20
20
24
29

BAB V PENUTUP .......................................................................................


5.1 Kesimpulan.......................................................................................
5.2 Saran-saran.......................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LANMPIRAN

31
31
31

IDENTITAS DAN PENGESAHAN


1. a. Judul penelitian
Upaya Meningkatkan Prestasi Membaca Pada Pembelajaran Bahasa
Indonesia Melalui Metode Penugasan Siswa Kelas II Sekolah Dasar No. 1
Sibangkaja Tahun Pelajaran 2012/2013
b. Bidang Ilmu

Bahasa Indonesia

c. Jenis Penelitian

Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

Nama

Ni Made Sri Hujani, S.Pd. SD

NIP

197508122005012011

Pangkat/Golongan

Pranata Muda Tk I/III b

Unit Kerja

SD No. 1 Sibangkaja

SD No. 1 Sibangkaja, Kec. Abiansemal,

2. Peneliti dan Praktisi

3. Lokasi Penelitian

Kabupaten Badung
4. Lama Penelitian :

1 bulan

5. Biaya Penelitian :

Rp. 200.000,-

6. Sumber Dana

Swadaya

Mengetahui
Kepala SD No. 1 Sibangkaja

Drs. I Wayan Dana


NIP. 19591231 197912 1 024

Sibangkaja, 4 Oktober 2012


Peneliti

Ni Made Sri Hujani, S.Pd.SD


NIP. 19750812200501 2 011

ii
3

KATA PENGANTAR
Om Swastyastu
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Ida Sang Hyang Widhi Wasa (Tuhan
Yang Maha Esa) karena berkat rahmat-Nya Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini
dapat diselesaikan. Laporan ini dapat saya selesaikan namun belum terlalu
sempurna adanya. Laporan ini dapat kami buat atas bimbingan bapak/ ibu guru, atas
kesempatan ini saya ucapkan banyak terima kasih terutama kepada :
1. Kepala Sekolah SD No. 1 Sibangkaja yang telah memberikan ijin dan
kesempatan kepada penulis untuk menyusun PTK ini.
2. Teman sejawat, yang telah memberikan bantuan dan motivasi, dalam
penyusunan Penelitian Tindakan Kelas ini
3. Siswa kelas II SD No. 1 Sibangkaja, tahun pelajaran 2012/2013 yang telah
dengan serius mengikuti pembelajaran sehingga penyusunan PTK ini dapat
terlaksana.
Saran dan kritik sebagai masukan yang dapat menyempurnakan laporan ini.
Semoga hasil penelitian ini dapat dimanfaatkan sebagai acuan oleh pihak dalam
menyelenggarakan proses pembelajaran di sekolah dasar khususnya di SD No. 1
Sibangkaja, Kecamatan Abiansemal, Kabupaten Badung.

Sibangkaja, Oktober 2012


Penulis

Upaya Meningkatkan Prestasi Membaca pada Pembelajaran Bahasa Indonesia


Melalu Metode Penugasan Siswa Kelas II SD No. 1 Sibangkaja Tahun
Pelajaran 2012/2013

ABSTRAK
Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam dua siklus, masing-masing
siklus terdiri dari : perencanaan, tindakan, evaluasi dan refleksi. Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa dengan metode penugasan sangat efektif dalam meningkatkan
prestasi membaca, minat membaca dan meningkatkan aktivitas belajar membaca
siswa kelas II SD No. 1 Sibangkaja. Temuan-temuan peneliti ini hendaknya para
Guru Bahasa Indoneisa, khususnya dalam pembelajaran membaca cerita agar
menggunakan metode penugasan.
Berdasarkan hasil penelitian ini dapat dilihat simpulan :
1. Metode penugasan dapat meningkatkan prestasi membaca siswa.
2. Metode penugasan dapat meningkatkan minat membaca siswa.
3. Metode penugasan dapat meningkatkan aktivitas belajar membaca siswa
Kelas II SD No. 1 Sibangkaja.
4. Sehingga sangat diperlukan sekali penerapan metode penugasan dalam
pembelajaran Bahasa Indonesia khusunya untuk meningkatkan prestasi
membaca siswa.
Dilihat dari nilai yang telah diperoleh, ini menunjukkan peningkatan,
walaupun tidak seberapa. Peningkatan ini disebabkan karena beberapa siswa terlihat
telah termotivasi dengan embelajaran yang disajikan. Karena ada beberapa siswa
kelihatan menyenangkan dalam menerima penyajian seperti ini, karena motivasi
belajar yang sangat tinggi pada siswa tersebut. Disamping itu dengan metode
penugasan dapat mengembangkan kemandirian dan merangsang siswa untuk belajar
lebih banyak membina kebiasaan membaca dan mengilah sendiri informasi yang
diperoleh siswa.

BAB II
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Peranan dan tugas guru tidak hanya diprogramkan untuk mentransfer
pengetahuan atau keterampilan kepada siswa. Tetapi yang lebih penting adalah
bagaimana cara menentukan perkembangan siswa agar mereka mampu menguasai
materi pembelajaran secara optimal. Begitu pula halnya dengan pelajaran Bahasa
Indonesia. Karena bahasa merupakan salah satu alat komunikasi. Melalui bahasa
manusia dapat saling berhubungan, saling berbagi pengalaman, saling belajar dan
yang lain dan meningkatkan kemampuan intelektual.
Sesuai dengan kedudukan Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional dan
bahasa negara, maka fungsi pelajaran Bahasa Indonesia adalah sarana pembina
kesatuan dan persatuan bangsa, meningkatkan pengetahuan dan keterampilan
berbahasa Indonesia. Dalam rangka pelestarian dan pengembangan budaya,
meningkatkan

pengetahuan

dan

keterampilan

berbahasa

serta

untuk

mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni.


Beberapa hal yang dapat dilakukan dalam apresiasi sastra Indonesia
diantaranya:

Melakukan dokumentasi terhadap karya sastra.


Menyelenggarakan berbagai kegiatan lomba yang terkait masalah sastra.
Mengikuti berbagai lomba kesusastraan seperti lomba sinopsis. Lomba
deklamasi, lomba membaca puisi dan sebagainya.
Pemerintah sangat peduli dengan kegiatan apresiasi sastra, yang baru tahun

ini diikuti oleh siswa-siswa SD yaitu menulis sinopsis. Kegiatan ini dimulai dari
tingkat yang paling rendah, yaitu gugus sekolah, sampai dengan tingkat kabupaten
6

dan seterusnya sampai ke tingkat nasional. Kegiatan lomba yang diselenggarakan


pemerintah seperti tersebut di atas dapat digunakan sebagai salah satu acuan untuk
mengukur keberhasilan pengajaran apresiasi sastra, lebih spesifik keberhasilan
pengajaran sinopsis di tingkat kelas dapat diukur dan pencapaian nilai kualitatif
berupa nilai ulangan yang diraih para siswa. Oleh karena itu berdarkan pengamatan
yang dilakukan peneliti dalam pelaksanaan pembelajaran Bahasa Indonesia yaitu
dengan topik meringkas cerita atau sinopsis. Sekolah Dasar, khususnya SD No. 1
Sibangkaja, Kecamatan Abiansemal, Badung, tampak kurang adanya minat para
siswa untuk membaca, sedangkan sarana perpustakaan telah tersedia namun mereka
nampaknya cepat jenuh untuk membaca cerita.
Kondisi tersebut terjadi karena sistem pembelajaran yang dilaksanakan
dengan ceramah kemudian memberikan beberapa contoh soal. Serta disebabkan
pula karena guru umumnya berusaha untuk menyelesaikan tuntutan kurikulum yang
telah ditetapkan dalam satu semester. Sehingga siswa yang tidak bisa mengikuti
akan ketinggalan terus. Serta memperoleh nilai di bawah standar, atau masih jauh
ketinggalan dibandingkan dengan sekolah dasar yang lain. Keadaan seperti itu tidak
boleh dibiarkan begitu saja usaha perbaikan harus segara dilakukan sehingga SD
No. 1 Sibangkaja, Kecamatan Abiansemal, Badung dapat mengejar ketingalannya.
Hal pertama yang perlu dilakukan adalah dengan melakukan perbaikan
dalam proses pembelajaran seperti cara meringkas cerita atau sinopsis. Untuk lebih
meningkatkan prestasi belajar siswa, terutama dalam pembelajaran Bahasa
Indonesia yaitu meringkas cerita atau sinopsis, maka diperlukan suatu metode
pembelajaran yang lebih mendekatkan mereka pada kenyataannya.

Seperti dalam metode penugasan diperlukan alat bantu, seperti : buku cerita
majalah kuncung, koran atau televisi. Karena alat tersebut dapat menunjang dalam
proses pembelajaran Bahasa Indonesia.

1.2 Identifikasi Masalah


1

Keinginan dan minat membaca siswa sangat kurang sekali terutama pada
siswa laki-laki di SD No.1 Sibangkaja. Siswa lebih senang mengganggu
teman-temannya, apabila diberikan tugas-tugas untuk dikerjakan di rumah
siswa sering banyak alasan, sehingga apabila diberikan evaluasi atau ulangan

kebanyakan mereka kerjasama atau meniru pekerjaan temannya.


Prestasi yang diperolehnya belum memenuhi standar atau sangat rendah. Itu
disebabkan karena siswa lebih senang bermain apalagi saat ini kebanyakan
siswa membuat layangan, sampai-sampai pada saat proses pembelajaran ada
beberapa siswa sedang merancang layangan di dalam kelas.

1.3 Rumusan Masalah


Berdasarkan pada latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka yang
menjadi permasalahan dalam penelitian ini adalah:
1

Apakah metode pembelajaran penugasan dapat meningkatkan prestasi, siswa

kelas II dalam pembelajaran Bahasa Indonesia?


Apakah metode pembelajaran penugasan dapat meningkatkan minat baca
siswa kelas II dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia?
Untuk dapat memecahkan masalah, ketiga permasalahan tersebut di atas

digunakan cara yaitu menekankan pada peningkatan kemampuan siswa dalam


memahami cara-cara meringkas cerita atau sinopsis. Dengan adanya pemahaman3
terhadap cara-cara itu maka kemampuan bercerita atau menulis cerita akan dapat

ditingkatkan. Selain itu upaya yang dilakukan adalah pemberian pekerjaan rumah
berupa buku cerita. Dengan metode pembelajaran penugasan dapat meningkatkan
prestasi siswa.
Sesuai dengan hal tersebut di atas ada 2 unsur yang perlu diperhatikan
dalam meringkas cerita atau sinopsis bagi siswa yaitu:
1
2

Kalimat utama atau pikiran pokok pada setiap paragraf


Beberapa kalimat penjelas dalam setiap paragraf
Dengan pemahaman yang mendalam, serta mampu menentukan unsur secara

keseluruhan, maka diyakini dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam


meringkas cerita atau sinopsis.
1.4 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:
1

Dengan penerapan metode penugasan dapat meningkatkan prestasi membaca

siswa kelas II.


Dengan pengaruh penerapan metode penugasan dapat meningkatkan minat
membaca siswa kelas II.

1.5 Manfaat Penelitian


1.5.1 Manfaat Penelitian bagi Siswa
Dengan metode penugasan dapat meningkatkan minat membaca siswa
seperti:
a

Siswa kreatif untuk mengemukakan suatu persoalan baru yang berkaitan

b
c

dengan berbagai kondisi soal yang diberikan.


Siswa mengerjakan soal-soal yang ada di buku paket.
Siswa mengerjakan soal-soal baru atau soal ulangan dengan mudah,

1.5.2 Manfaat Penelitian bagi Guru


Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah sebuah penelitian yang dilakukan
oleh guru kelas pada kelas tempat mengajarnya, oleh karena itu penelitian ini sangat
bermanfaat bagi guru itu sendiri, yaitu:
a

Sebagai umpan balik bagi guru terhadap proses pembelajaran yang telah

dilakukan.
Untuk mengembangkan wawasan berpikir guru dalam melakukan inovasi
proses pembelajaran yang mengarah pada perbaikan.

1.5.3 Manfaat Penelitian bagi Sekolah


Hasil penelitian ini akan memberikan sejumlah informasi mengenai
efektivitas pembelajaran yang sedang dirancang untuk dapat diterapkan dalam
upaya mengadakan proses pembelajaran Bahasa Indonesia maupun meringkas cerita
atau sinopsis. Dengan demikian populasi sekolah akan semakin bertambah.

BAB II
KERANGKA TEORI DAN HASIL
2.1 Pengertian Pembelajaran
Keberhasilan

pembelajaran

ditunjukkan

oleh

dikuasainya

tujuan

pembelajaran oleh siswa. Kita semua mengakuinya bahwa salah satu faktor
keberhasilan dalam pembelajaran adalah faktor kemampuan guru dalam
merencanakan dan melaksanakan pembelajaran. Kegiatan pembelajaran yang
memungkinkan siswa mencapai tujuan yang telah ditetapkan secara optimal.
Banyak peran yang harus dimainkan guru dalam upaya melaksanakan pembelajaran
10

yang efektif Dalam kegiatan pembelajaran untuk mengkaji dan mendiskusikan


berbagai peran guru dalam kegiatan pembelajaran yang efektif. Dengan menguasai
materi ini akan merasa lebih percaya diri dalam melaksanakan kegiatan
pembelajaran di kelas.
Sebenarnya banyak peran yang harus dimainkan guru dalam upaya
membantu siswa menguasai tujuan pembelajaran secara optimal. Secara umum
tugas guru dalam kegiatan pembelajaran adalah sebagai fasilitator, yang bertugas
menciptakan situasi yang memungkinkan terjadinya proses belajar pada diri siswa.
Dalam menjalankan tugasnya sebagai fasilitator, ada dua tugas yang harus
dilaksanakan guru dalam kegiatan pembelajaran yang efektif. Kedua tugas tersebut
adalah:
1. Sebagai pengelola pembelajaran (instructort pengajar)
2. Sebagai pengelola kelas (manager).
Sebagai pengelola pembelajaran, guru bertugas untuk menciptakan kegiatan
pembelajaran yang memungkinkan siswa mencapai tujuan pembelajaran secara
optimal. Sedangkan sebagai pengelola kelas, guru bertugas untuk menciptakan
situasi kelas yang memungkinkan terjadinya pembelajaran yang efektif Kedua tugas
tersebut saling berkaitan satu sama lain (Wrigh, 1991, Roles of Teachers dan
Kamers, hal. 52).
Tujuan pembelajaran secara optimal. Dalam melaksanakan tugasnya sebagai
pengajar, guru harus memainkan berbagai peranan, diantaranya sebagai manusia
sumber, komunikator, mediator, pembimbing dan penilai.
Meskipun pada hakekatnya guru adalah fasilitator, tetapi suatu soal guru
dituntut untuk menjadi manusia sumber. Sebagai manusia sumber, guru dituntut
untuk memiliki segala informasi yang dibutuhkan dalam kegiatan pembelajaran.
11

Apa yang ditanyakan akan selalu dapat dijawab oleh guru. Kenyataan ini menuntut
guru untuk menguasai materi pelajaran yang menjadi tanggung jawab. Jangan cobacoba berdiri di depan kelas apabila kita tidak menguasai materi pelajaran yang akan
dibahas.
Tuntutan peran ini memang cukup berat karena kita sebagai guru menyadari
bahwa guru bukanlah orang yang serba tahu. Apabila dalam masa sekarang ini
dengan perkembangan ilmu dan teknologi, siswa dapat memperoleh informasi dari
berbagai media. Guru mungkin saja tidak mampu menjawab setiap pertanyaan yang
diajukan siswa. Tapi ini tidak sekedar mengakui ketidaktahuan, tetapi guru
hendaknya membantu siswa untuk mencari jawaban atas pertanyaan yang
diajukannya, di samping guru sendiri mulai mencari tahu informasi yang berkaitan
dengan pertanyaan tersebut.
Dalam kaitannya dengan peranannya sebagai manusia sumber, guru juga
harus mampu menyampaikan informasi dengan tepat sehingga informasi tersebut
dapat dipahami oleh siswa (sebagai komunikator). Gaya penyajian yang digunakan
guru dalam membahas materi pelajaran berpengaruh terhadap
disajikan siswa. Berkenaan dengan ini, materi pelajaran hendaknya disajikan dengan
cara yang menarik sehingga rasa ingin tahu siswa terhadap materi pelajaran
meningkat (Slavin, 1991). Perhatian siswa akan terbagi bahkan bisa hilang apabila
materi pelajaran dibahas dengan cara yang menoton. Oleh karena itu guru dituntut
untuk menggunakan berbagai metode dan media yang bervariasi agar siswa terlibat
aktif dalam pembelajaran.
2.2. Pembelajaran Bahasa Indonesia

12

Fungsi utama bahasa adalah sebagai alat untuk berkomunikasi. Dengan


demikian, setiap warga dituntut untuk terampil berbahasa. Bila setiap warga sudah
terampil berbahasa, maka komunikasi antar warga akan berlangsung dengan baik.
Komunikasi yang dimaksud di sini adalah suatu proses penyampaian maksud
pembicara kepada orang lain dengan menggunakan saluran tertentu. Maksud
komunikasi dapat berupa pengungkapan pikiran, gagasan, ide, pendapat,
persetujuan, keinginan, penyampaian informasi tentang suatu peristiwa dan lainlain. Hal itu disampaikan dalam aspek kebahasaan berupa kata, kalimat, paragraf
(komunikasi tulis) atau paraton (komunikasi lisan), ejaan dan tanda baca dalam
bahasa tulis, serta unsur-unsur prosodi (intonasi nada, irama, tekanan, tempo) dalam
bahasa lisan.
Dalam komunikasi tentu ada pihak yang berperan sebagai penyampaian
maksud dan penerima maksud. Agar komunikasi terjalin dengan baik, maka kedua
pihak juga harus bisa bekerja sama dengan baik. Kerjasama yang baik itu dapat
diciptakan dengan memperhatikan beberapa faktor, antara lain memperhatikan siapa
yang diajak berkomunikasi, situasi, tempat, isi pembicaraan dan media yang
digunakan.
Di muka telah diuraikan bahwa fungsi bahasa yang utama adalah sebagai
alat untuk berkomunikasi. Untuk itu, pengajaran Bahasa Indonesia diarahkan agar
siswa terampil berkomunikasi dan fungsi utama sastra adalah sebagai penghalusan
budi, peningkatan rasa kemanusiaan dan kepedulian sosial, penumbuhan apresiasi
budaya dan penyaluran gagasan, imajinasi dan ekspresi secara kreatif dan
konstruktif, baik secara lisan maupun tertulis. Siswa dilatih lebih banyak
menggunakan bahasa untuk berkomunikasi, bukan dituntut lebih banyak untuk

13

menguasai pengetahuan tentang bahasa, sedangkan pengajaran sastra ditujukan


untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam menikmati, menghayati, dan
memahami karya sastra. Pengetahuan tentang sastra hanyalah sebagai penunjang
dalam mengapresiasikan karya sastra,
Kata menduduki posisi penting dalam sistem bahasa. Pemakaian kata
merupakan hal yang penting dalam berbahasa, baik lisan maupun tulisan. Oleh
sebab itu, penguasaan kosa kata seseorang sangat menentukan keberhasilannya
dalam berkomunikasi.
2.3. Tujuan Pembelajaran Bahasa Indonesia
1. Pembelajaran

Bahasa

Indonesia

bertujuan

untuk

memperkaya

perbendaharaan kata siswa. Siswa tidak harus menghafal sejumlah kata,


tetapi yang terpenting dapat menggunakannya di dalam kalimat, mengenal
dan memahami makna kata merupakan tujuan utama pembelajaran bahasa
Indonesia.
2. Agar siswa memiliki kemampuan menyimak (mendengarkan), membaca,
menulis dan berbicara dengan baik (model pengintegrasian budi pekerti ke
dalam bahasa Indonesia, hal. 1, Departemen Pendidikan).
2.4. Metode Penugasan
Pembelajaran dengan menggunakan metode penugasan berarti guru memberi
tugas tertentu agar siswa melakukan kegiatan belajar. Tugas yang diberikan guru
dapat berupa masalah yang hams dipecahkan yang prosedurnya tidak diberitahukan.
Metode

penugasan

ini

dapat

mengembangkan

kemandirian

siswa,

merangsang untuk belajar lebih banyak, membina disiplin dan tanggung jawab
siswa dan membina kebiasaan mencari dan mengolah sendiri informasi.

14

Kekurangan metode ini terletak pada sulitnya pengawasan mengenai


kemungkinan siswa tidak bekerja secara mandiri. Dalam pemberian tugas tugas,
guru harus jelas dalam mendeskripsikan tugas untuk siswa. Andai kata tugas harus
diselesaikan oleh kelompok, sebaiknya guru juga mendeskripsikan tugas untuk
anggota kelompok untuk menghindari adanya siswa yang tidak aktif Sebaliknya tiap
anggota kelompok melaporkan hasil yang dibuatnya sendiri di
samping ada hasil yang merupakan laporan kelompok. Sebagai contoh ketika guru
memberi tugas kepada siswa kelas II SD untuk membaca cerita, bersama anggota
kelompok, maka anggota nomor I dan nomor 2 diminta untuk membaca dengan
baik, sedangkan anggota nomor 3 dan 4 ditugasi untuk mendengarkan dan
menyimak isi cerita, sedangkan anggota nomor 5 disuruh menyebutkan tokoh-tokoh
dalam cerita. Satu hal yang harus dicamkan oleh guru yaitu laporan siswa harus
diperiksa dan dikembalikan kepada siswa setelah di periksa.

2.5. Kemampuan Prestasi Belajar


Dimensi terpenting dan perkembangan kognitif di masa anak usia SD adalah
prestasi anak. Kita biasanya termotivasi untuk melakukan sesuatu sebaik-baiknya,
mencapai sesuatu keberhasilan di lingkungan kita, mejelajahi rasa antusias dan rasa
ingin tahu kita dan suatu lingkungan dan mencapai kesuksesan setinggi mungkin.
Dalam hal ini kita hidup dalam lingkungan yang berorientasi pada prestasi dengan
standar ukuran bahwa keberhasilan itu penting. Untuk mencapai keberhasilan
diperlukan dorongan untuk bersaing, keinginan untuk menang, motivasi untuk
melakukan sesuatu sebaik-baiknya. Di dunia barat, sejak tahun 1950-an minat pada

15

prestasi mulai menjamur. Minat para ahli kemudian tertuju pada hasrat untuk
berprestasi (Santrock, 1992).
Dalam kegiatan belajar akan disajikan suatu bahan yang berkaitan dengan
hasrat atau motivasi untuk berprestasi pada anak usia sekolah. Tentunya akan diulas
mengenai lingkungan psikologis seperti apa yang perlu diciptakan agar anak
mempunyai keinginan untuk berprestasi. Hal ini perlu, karena di era globalisasi
seperti sekarang ini persaingan sangat dimungkinkan, perlu diciptakan suatu
lingkungan sekolah yang dapat mendorong siswa untuk berprestasi sehingga dapat
dan siap bersaing dengan siapa saja.
Di lingkungan kita memang banyak dijumpai orang-orang yang memiliki
motivasi yang tinggi untuk berhasil dan mereka berusaha untuk mencapainya.
Sementara ada pula orang-orang yang tidak termotivasi untuk berhasil dan tidak
bekerja keras untuk berhasil. Kedua tipe ini memang berbeda dalam hasrat
berprestasi mereka. Hasrat berprestasi menunjukkan keinginan untuk mencapai
yang terbaik, memperluas usaha untuk mencapai sesuatu.
Berbagai penelitian telah menghubungkan prestasi dengan respon yang
berkaitan dengan aspek dan pengalaman dan tingkah lab individu. Hasil penelitian
ini menunjukkan bahwa individu yang memiliki orientasi berprestasi memiliki
harapan yang besar untuk berhasil dari pada yang takut akan kegagalan (Atklinson
dan Raynor, dalam Santrock, 1992). Sedangkan penelitian Huston Stein an HiggensTrenk (dalam Santrock, 1992) menunjukkan bahwa untuk meningkatkan prestsi
anak, orang tua perlu menetapkan standar tertentu agar anak berprestasi, orang tua
juga merupakan model oleh karena itu perlu menunjukkan tingkah lab yang

16

berorientasi pada prestasi, dan perlunya penghargaan untuk anak atas keberhasilan
yang dicapai.

2.6. Pengertian Minat


Ada banyak penelitian mengenai minat yang dilakukan oleh berbgai ahli
psikologi, seperti ahli psikologi perkembangan, ahli psikologi pendidikan. Apa yang
dikemukakan tentang memebrikan pengertian yang berbeda-beda
mengenai minat. Namun demikian, secara umum banyak yang mengkaitkan minat
dengan motivasi. Dikatakan bahwa minat merupakan aspek terpenting motivasi
yang mempengaruhi perhatian, belajar, berpikir dan berprestasi (Pintrich dan
Schunk, 1996).
Bahan pelajaran yang menarik minat atau keinginan anak akan dapat
dipelajari oleh anak dengan sebaik-baiknya. Sebaliknya bahan yang tidak sesuai
dengan minat atau keinginan anak pasti tidak dapat dipelajari dengan sebaik baiknya, karena tidak ada daya tank baginya, ia segan untuk belajar. Minat
seringkali timbul bila ada perhatian. Karena itu untuk menimbulkan minat kita
sebaiknya juga harus menimbulkan perhatiannya, misalnya dengan menghubungkan
pelajaran satu dengan pelajaran lainnya atau dihubungkan dengan hal-hal yang
menarik bagi aak (Ahmadi, 1999).
Anak yang berminat pada suatu pelajaran, akan belajar dan berusaha supaya
mendapat nilai yang lebih baik. Minat dapat menimbulkan rasa senang pada setiap
kegiatan yang dipilih. Jika anak berminat pada suatu kegiatan maka pengalaman
terasa akan lebih menyenangkan. Sebaliknya jika anak gagal mengalami sesuatu
yang tidak menyenangkan, anak tidak berminat untuk melaksanakan kegiatan

17

tersebut. Hak seperti ini yang kadang kala membuat prestasi lebih rendah dan
kapasitas dan potensi yang dimiliki, akibatnya timbul rasa salah dan malu pada diri
anak tersebut (Hurlock, 1989).

2.7. Kerangka Berpikir


Bahwa dengan metode penugasan dapat meningkatkan minat dan prestasi
membaca cenita. Karena metode penugasan ini dapat mengembangkan
kemandirian siswa, merangsang untuk belajar lebih banyak, membina disiplin dan
tanggung jawab siswa, dan membina kebiasaan mencari dan mengolah sendiri
informasi.
Karena tujuan membaca tersebut adalah melatih siswa agar setelah membaca
dapat membuab ikhtisar, ringkasan atau susunannya dan bacaan
karangan yang dibacanya. Di dalam ikhtisar terdapat pokok-pokok pikiran kembali
yang merupakan pernyataan kembali yang memberikan gambaran cenita meskipun
secara ringkas. Kemampuan ini amat diperlukan dalam kehidupan sehari-hari baik
di sekolah maupun di luar sekolah guna menambahkan pengetahuan.

2.8. Hipotesis Tindakan


Dalam penelitian mi dirumuskan hipotesis tindakan sebagai benikut:
1. Dengan metode penugasan dapat meningkatkan minat belajar membaca
cenita siswa kelas II SD No. 1 Sibangkaja
2. Dengan metode penugasan dapat meningkatkan prestasi belajar membaca
cerita siswa kelas II SD No. 1 Sibangkaja

18

BAB III
METODE PENELITIAN
3.1. Desain Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan Penelitian Tindakan Kelas
(PTK) yang terdiri dan 2 siklus. Masing-masing siklus dengan tahapan perencanaan,
tindakan, observasi/evaluasi dan refleksi.

3.2. Subjek dan Objek Penelitian


3.2.1. Subjek Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas II semester I Tahun Pelajaran
2012/2013 SD No. 1 Sibangkaja yang berjumlah 25 orang yang dibagi menjadi 2
kelompok.

19

3.2.2. Objek Penelitian


Yang menjadi objek penelitian adalah metode penugasan, membaca cerita
dan minat membaca.

3.3. Prosedur Penelitian


Penelitian ini diadakan 2 siklus, masing-masing siklus terdiri dari dua
minggu.
3.3.1. Siklus 1
a. Perencanaan
Menyusun jadwal pelajaran, membuat program pengajaran, menyusun
Rencana Pembelajaran (RP), menyiapkan buku Bahasa Indonesia, cerita dan
membuat pedoman penskoran kemampuan membaca.
Pedoman wawancara tentang minat beserta penskorannya
Menyusun pedoman wawancara respon.
b. Tindakan
Minggu ke-1

Pembukaan : Apersepsi
Inti

: -

Membagikan lembaran cerita yang berjudul


PUTRI ULAR kepada seluruh siswa.

- Menugaskan masing-masing siswa membaca


setelah itu diringkas.
- Tanya jawab tentang cerita

20

- Secara klasikal menjelaskan kepada siswa cara


yang mudah untuk meringkas
- Menugaskan

siswa

secara

kelompok

meringkas cerita yang dibagikan tadi.


- Membahas

hasil

kerja

siswa

dengan

mengambil sampel pekerjaan.


- Menjelaskan teknik penulisan yang benar.
- Menugaskan beberapa orang siswa membaca
ringkasan ceritanya.

Penutup

: Mengumpulkan semua pekerjaan

siswa.
Minggu ke 2

Pembukaan : Tanya jawab tentang kesulitan siswa dalam


meringkas cerita dan menceritakan.

Inti : - Menugaskan siswa duduk berkelompok, masing


masing kelompok dibagikan cerita yang lain.
- Masing-masing kelompok ditugaskan membaca dan
meringkas cerita yang telah dibagikan, selanjutnya
masing-masing perwakilan kelompok membacakan hasil
ringkasannya yang telah dibuat.
- Membahas unsur-unsur membaca yang benar.
- Menugasi siswa pada masing-masing kelompoknya
membaca cerita dengan unsur unsur yang benar.

21

Penutup

: Mengumpulkan hasil pekerjaan siswa dan

memberikan penekanan-penekanan materi penalaran.


c.

Observasi dan Evaluasi

Observasi : Hal-hal yang

diamati

pada sikius 1

keterlibatan siswa dalam kelompok serta keaktifan siswa


memecahkan masalah.

Evaluasi

: Evaluasi menggunakan hasil kerja (unjuk

kerja).
d.

Refleksi

: Jika pada sikius 1, 75% siswa mendapatkan

skor Perolehan di bawah 5,5 dilakukan pemberian tugas


tambahan.

3.3.2. Siklus 2
a

Perencanaan

Perencanaan pada siklus 2 disesuaikan hasil


refleksi pada siklus 1

Tindakan

Minggu ke-1
-

Pembukaan

tanya jawab

Inti

- Memantapkan tentang teknik menulis


cerita dan membaca cerita.

Cerita yang dikaji adalah cerita yang berjudul PUTRI ULAR.

Penutup

Postes, dan mengumpulkan pekerjaan siswa.

Tanya jawab

Minggu ke-2
-

Pembukaan

22

Inti

Tindakan sama seperti pada minggu ke- I


Dengan materi meringkas cerita dan membaca
cerita lainnya.

Penutup

Observasi dan Evaluasi

Observasi

Melakukan evaluasi hasil pekerjaan siswa.

Hal yang diobservasi adalah proses


Penyelesaian tugas yang diberikan guru.

Evaluasi

Hasil Karya

Refleksi

Memperbanyak latihan

3.4. Instrumen Penelitian


Penelitian ini menggunakan beberapa alat antara lain : pedoman
wawancara/minat, pedoman kemampuan membaca cerita, lembaran pengamatan
aktivitas.

3.5. Teknik Pengumpulan Data


Dalam

melaksanakan

pengumpulan

data,

teknik

yang

digunakan

mengumpulkan hasil pekerjaan siswa dan tes untuk unjuk kerja yang dilaksanakan
pada setiap akhir pelajaran.

3.6. Teknik Analisis Data

23

Data masing-masing siklus dianalisis dengan teknik deskriptif, dilanjutkan


dengan naratif, yaitu data yang berupa perolehan skor siswa pada masing-masing
siklus diberikan kualifikasi tingkat keberhasilan.

Interval tingkat keberhasilan:


Skor Perolehan
0 39,9

Kualifikasi
Sangat kurang

40,0 54,9

Kurang

55,0 69,9

Cukup

70,0 84,5

Baik

85,0 100

Sangat baik

BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian Pada Sikius I
4.1.1 Minat
Untuk mengetahui lebih jauh minat siswa, untuk membaca cerita, guru
melaksanakan wawancara setiap siswa dengan pertanyaan-pertanyaan yang telah
disediakan. Maka diperoleh data dengan skor minat membaca cerita, siswa kelas II
SD No. 1 Sibangkaja, semester I tahun 2012/2013 ditunjukkan dalam Tabel 1.
Tabel 1.
Tabel 1. Minat Membaca Siswa
No.
Siswa
1
2

No.
Induk
1303
1227

Nama Siswa
Moh Rizky Wahyu Triono
I Komang Krisna Yoga Merta

Skor
Siklus 1
7,3
7,3

Keterangan
Baik
Baik
24

3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25

1203
1205
1222
1234
1237
1238
1239
1240
1241
1243
1244
1245
1246
1247
1248
1249
1250
1251
1254
1255
1257
1258
1344

I Made Agus Darma Antara


I Komang An Permana Putra
I Putu Krisna Pramaditya
1 Putu An Wiranata
I Gusti Putu Aris Wira Prastya
Aldi Jeronimo Klan Teixeira
I Made Arix Kusuma Prasetya
Ni Kadek Aristyawati
Amanda Marthina Dasilva
1 Gst.Ngr. A. Maha Dananjaya
I kadek Bayu Adi Sastrawan
1 kadek EryWidiantara
Dewa A. Pt.Triska Ratnadi Ayuningsih
I Dw.Pt.Gede utama Gunarsa
IPutuGumiArtaSedana
Ni Kadek Indah Prasanti
I Gede Merta Wiguna Putra
Sagung Putri Naniswani
1 Gst. Ayu Suwinantari
NiPutuWidya Sari
Putu Bagus Rangga Aditya
I Kadek yogi Aditya
I Komang Nadha Arnaya
Rata-rata

7,3
7,6
7,2
7,0
7,7
8,0
7,0
7,2
7,3
7,3
7,3
7,6
7,2
7,0
7,7
8,0
7,0
7,2
7,3
7,3
7,3
7,6
7,2
7.40

Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik

Refleksi
Hasil observasi mengenai minat membaca cerita ditunjukkan pada tabel 1,
melalui wawancara sehingga memperoleh nilai rata-rata 73,9%. Setelah dianalisis,
ternyata yang tuntas baru 38% dan jumlah siswa. Dan perolehan tersebut di atas
menunjukkan minat membaca siswa cukup baik, namun masih ada beberapa siswa
yang memperoleh nilai di bawah tujuh (7). Untuk memperoleh peningkatan pada
siklus selanjutnya peneliti melaksanakan remidial pada siswa yang nilainya kurang
baik.

4.1.2 Prestasi
Hasil pengukuran hasil belajar Bahasa Indonesia pada kelas II SD No. 1
Sibangkaja, disajikan dalam Tabel 2. Untuk mengetahui prestasi atau keberhasilan
25

siswa kelas II SD No. 1 Sibangkaja , dalam membaca cerita, peneliti membagikan


lembaran cerita pada setiap siswa untuk dibaca oleh masing-masing siswa dengan
menggunakan pedoman penskoran. Tentunya dengan ketentuan sebagai berikut :
menguasai tanda baca, intonasi, kemampuan membaca, penguasaan isi bacaan dan
lain-lain, maka prestasi siswa ditunjukkan pada Tabel 2.

Tabel 2. Prestasi Membaca


No.
No.
Siswa Induk
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14

1303
1227
1203
1205
1222
1234
1237
1238
1239
1240
1241
1243
1244
1245

15

1246

Nama Siswa
Moh Rizky Wahyu Triono
I Komang Krisna Yoga Merta
I Made Agus Darma Antara
I Komang An Permana Putra
I Putu Krisna Pramaditya
1 Putu An Wiranata
I Gusti Putu Aris Wira Prastya
Aldi Jeronimo Klan Teixeira
I Made Arix Kusuma Prasetya
Ni Kadek Aristyawati
Amanda Marthina Dasilva
1 Gst.Ngr. A. Maha Dananjaya
I kadek Bayu Adi Sastrawan
1 kadek EryWidiantara
Dewa
A.
Pt.Triska
Ratnadi
Ayuningsih

Prestasi
Skor Pada
Siklus 1

Keterangan

6,9
6,8
6,9
7,4
6,9
6,5
7,9
7,8
6,9
7,2
6,9
6,8
6,9
7,4

Cukup
Cukup
Cukup
Baik
Cukup
Cukup
Baik
Baik
Cukup
Baik
Cukup
Cukup
Cukup
Baik

6,9

Cukup
26

16
1247
17
1248
18
1249
19
1250
20
1251
21
1254
22
1255
23
1257
24
1258
25
1344
Daya Serap

I Dw.Pt.Gede utama Gunarsa


IPutuGumiArtaSedana
Ni Kadek Indah Prasanti
I Gede Merta Wiguna Putra
Sagung Putri Naniswani
1 Gst. Ayu Suwinantari
NiPutuWidya Sari
Putu Bagus Rangga Aditya
I Kadek yogi Aditya
I Komang Nadha Arnaya

Ketuntasan
Belajar

6,5
7,9
7,8
6,9
7,2
6,9
6,8
6,9
7,4
6,9
71,30%

Cukup
Baik
Baik
Cukup
Baik
Cukup
Cukup
Cukup
Baik
Cukup

75,00%

Refleksi
Hasil observasi mengenai prestasi pada sikius I ditunjukkan pada tabel II
prestasi membaca cerita siswa, memperoleh daya scrap 71,3%, ketuntasan belajar
75%. Dengan demikian, setelah dianalisis ternyata yang tuntas belajar baru 50%.
Bagi siswa yang memperoleh nilai kurang dan ketentuan, peneliti melaksanakan
remidial. Tujuannya agar peneliti mengetahui kelemahan-kelemahannya dalam
belajar dan mengajar,
4.1.3 Aktivitas Belajar
Untuk mengetahui keaktifan belajar masing-masing siswa kelas II SD No. 1
Sibangkaja peneliti mengamati pada waktu siswa melaksanakan kerja kelompok.
Masing-masing kelompok ini diamati satu demi satu keaktifannya dalam
menyelesaikan tugas. Peneliti menyiapkan pedoman pengamatan aktifitas belajar
dengan penilaian sebagai berikut bertanya, menjawab pertanyaan, mengeluarkan
27

pendapat, kerjasama, keterbukaan, keberanian, kreatif dan lain-lain. Melalui


pedoman ini diperoleh skor nilai masing-masing yang ditunjukkan pada Tabel 3.
Tabel 3. Aktivitas Belajar
No.
No.
Siswa Induk
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14

1303
1227
1203
1205
1222
1234
1237
1238
1239
1240
1241
1243
1244
1245

15
1246
16
1247
17
1248
18
1249
19
1250
20
1251
21
1254
22
1255
23
1257
24
1258
25
1344
Daya Serap
Ketuntasan
Belajar

Nama Siswa
Moh Rizky Wahyu Triono
I Komang Krisna Yoga Merta
I Made Agus Darma Antara
I Komang An Permana Putra
I Putu Krisna Pramaditya
1 Putu An Wiranata
I Gusti Putu Aris Wira Prastya
Aldi Jeronimo Klan Teixeira
I Made Arix Kusuma Prasetya
Ni Kadek Aristyawati
Amanda Marthina Dasilva
1 Gst.Ngr. A. Maha Dananjaya
I kadek Bayu Adi Sastrawan
1 kadek EryWidiantara
Dewa
A.
Pt.Triska
Ratnadi
Ayuningsih
I Dw.Pt.Gede utama Gunarsa
IPutuGumiArtaSedana
Ni Kadek Indah Prasanti
I Gede Merta Wiguna Putra
Sagung Putri Naniswani
1 Gst. Ayu Suwinantari
NiPutuWidya Sari
Putu Bagus Rangga Aditya
I Kadek yogi Aditya
I Komang Nadha Arnaya

Aktivtasi
Skor Pada
Siklus 1

Keterangan

6,0
6,0
6,9
7,6
7,5
6,9
7,6
7,7
6,9
7,0
6,0
6,0
6,9
7,6

Cukup
Cukup
Cukup
Baik
Baik
Cukup
Baik
Baik
Cukup
Baik
Cukup
Cukup
Cukup
Baik

7,5
6,9
7,6
7,7
6,9
7,0
6,0
6,0
6,9
7,6
7,5
71,90%

Baik
Cukup
Baik
Baik
Cukup
Baik
Cukup
Cukup
Cukup
Baik
Baik

75,00%

Refleksi

28

Hasil observasi aktivitas belajar pada sikius I menunjukkan perolehan daya


serap 7 1,90 % ketuntasan belajar 75%. Seperti ditujukkan pada tabel 3 setelah
dianalisis ternyata yang tuntas belajar baru 48%. Untuk memperoleh nilai yang lebih
baik, peneliti melaksanakan beberapa perbaikan cara mengajar pada siswa yang
nilainya masih kurang.

4.2 Hasil Penelitian Pada Siklus II


4.2.1 Minat
Untuk mengetahui perubahan minat membaca cerita siswa kelas II SD
No.1 Sibangkaja. Dari sikius I ke sikius II peneliti kembali melaksanakan
wawancara dengan beberapa pertanyaan yang telah disediakan, serta melaksanakan
penilaian hasil wawancara pada setiap siswa. Rupanya siswa mulai tertarik, siswa
keperpustakaan untuk mencari buku-buku cerita. Di samping itu ada beberapa siswa
mengalami kemajuan walaupun tidak terlalu banyak.
Untuk mengetahui nilainya dapat ditunjukkan pada Tabel 1 Siklus II.
Tabel 1. Minat Membaca Siswa Siklus II
No.
No.
Siswa Induk
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

1303
1227
1203
1205
1222
1234
1237
1238
1239
1240

Nama Siswa
Moh Rizky Wahyu Triono
I Komang Krisna Yoga Merta
I Made Agus Darma Antara
I Komang An Permana Putra
I Putu Krisna Pramaditya
1 Putu An Wiranata
I Gusti Putu Aris Wira Prastya
Aldi Jeronimo Klan Teixeira
I Made Arix Kusuma Prasetya
Ni Kadek Aristyawati

Minat Skor
Pada Siklus
1I

Keterangan

7,5
7,4
7,6
7,7
7,4
7,3
7'8
8,2
7,3
7,4

Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
29

11
1241
12
1243
13
1244
14
1245
15
1246
16
1247
17
1248
18
1249
19
1250
20
1251
21
1254
22
1255
23
1257
24
1258
25
1344
Daya Serap
Ketuntasan
Belajar
Refleksi

Amanda Marthina Dasilva


1 Gst.Ngr. A. Maha Dananjaya
I kadek Bayu Adi Sastrawan
1 kadek EryWidiantara
Dewa A. Pt.Triska Ratnadi Ayuningsih
I Dw.Pt.Gede utama Gunarsa
IPutuGumiArtaSedana
Ni Kadek Indah Prasanti
I Gede Merta Wiguna Putra
Sagung Putri Naniswani
1 Gst. Ayu Suwinantari
NiPutuWidya Sari
Putu Bagus Rangga Aditya
I Kadek yogi Aditya
I Komang Nadha Arnaya

7,5
7,4
7,6
7,7
7,4
7,3
7,8
8,2
7,3
7,8
7,5
7,4
7,6
7,7
7,4
76,3%

Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik

75,0%

Hasil observasi Penelitian Tindakan Kelas. Selama berlangsungnya


pembelajaran di kelas II SD No. 1 Sibangkaja pada sikius II tentang minat, rupanya
siswa terlihat menyenangkan. Karena hasil wawancara setiap siswa menunjukkan
bahwa siswa mulai gemar membaca. Siswa lebih banyak waktunya digunakan untuk
datang ke perpustakaan untuk membaca buku cerita. Namun peningkatan itu belum
100% dari jumlah siswa. Untuk mengetahui beberapa banyak siswa yang
mengalami peningkatan peneliti menganalisa ternyata yang tuntas belajar baru 53%
dari jumlah siswa, namun itu menunjukkan sudah baik dibandingkan dengan siklus
1.
4.2.2 Prestasi
Pada sikius II, peneliti kembali menugasi siswa untuk membaca cerita,
dengan membagikan lembaran cerita dengan judul yang berbeda serta menyiapkan

30

pedoman perskoran kemampuan membaca cerita. Untuk mengetahui perskorannya


dapat ditunjukkan pada Tabel 2 Siklus II

Tabel 2. Prestasi Mambaca Cerita Sklus II


No.
No.
Siswa Induk
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25

1303
1227
1203
1205
1222
1234
1237
1238
1239
1240
1241
1243
1244
1245
1246
1247
1248
1249
1250
1251
1254
1255
1257
1258
1344

Nama Siswa
Moh Rizky Wahyu Triono
I Komang Krisna Yoga Merta
I Made Agus Darma Antara
I Komang An Permana Putra
I Putu Krisna Pramaditya
1 Putu An Wiranata
I Gusti Putu Aris Wira Prastya
Aldi Jeronimo Klan Teixeira
I Made Arix Kusuma Prasetya
Ni Kadek Aristyawati
Amanda Marthina Dasilva
1 Gst.Ngr. A. Maha Dananjaya
I kadek Bayu Adi Sastrawan
1 kadek EryWidiantara
Dewa A. Pt.Triska Ratnadi Ayuningsih
I Dw.Pt.Gede utama Gunarsa
IPutuGumiArtaSedana
Ni Kadek Indah Prasanti
I Gede Merta Wiguna Putra
Sagung Putri Naniswani
1 Gst. Ayu Suwinantari
NiPutuWidya Sari
Putu Bagus Rangga Aditya
I Kadek yogi Aditya
I Komang Nadha Arnaya
Daya Serap
Ketuntasan Belajar

Prestasi Skor
Pada Siklus
1I
7,4
7,5
7,4
7,7
7,3
7,4
7,8
8,3
7,5
7,4
7,4
7,5
7,4
7,7
7,3
7,4
7,8
8,3
7,5

7,4
7'4
7'5
7'7
7,3
7,3
76,3%
75,0%

Keterangan
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik

Refleksi

31

Untuk prestasi pada siklus II. Pada siklus II prestasi siswa rupanya
mengalami peningkatan, hal ini disebabkan karena lembaran cerita yang dibagikan
tidak terlalu panjang dibandingkan pada lembaran cerita siklus I. Pada siklus II
nampaknya siswa lebih menguasai hal-hal yang akan di nilai dalam membaca,
dibandingkan dengan siklus I. Hal ini dapat dilihat dari perbedaan nilai pada tabel 2
siklus II mengenai prestasi mengalami peningkatan walaupun tidak terlalu banyak.
Setelah dianalisa dari sekian siswa yang tuntas belajar baru 60%. Untuk
yang belum tuntas peneliti selalu memberii penekanan-penekanan kepada siswa,
serta mengoreksi pada diri peneliti.
4.2.3 Aktivitas Belajar
Untuk mengetahui keaktifan siswa dalam belajar Bahasa Indonesia pada
siklus II peneliti kembali menugasi siswa untuk menyelesaikan tugas dengan cara
bekerja kelompok. Jumlah kelompok sebanyak 4. Tiap kelompok terdiri dan 5 orang
dan 6 orang. Untuk mengetahui perubahan tersebut peneliti menyiapkan lembaran
pengamatan aktivitas belajar seperti pada Siklus I nilai tersebut ditunjukkan pada
tabel 3.
Tabel 3.Aktivitas Belajar
No.
No.
Siswa Induk
1
2
3
4
5
6
7
8
9

1303
1227
1203
1205
1222
1234
1237
1238
1239

Nama Siswa
Moh Rizky Wahyu Triono
I Komang Krisna Yoga Merta
I Made Agus Darma Antara
I Komang An Permana Putra
I Putu Krisna Pramaditya
1 Putu An Wiranata
I Gusti Putu Aris Wira Prastya
Aldi Jeronimo Klan Teixeira
I Made Arix Kusuma Prasetya

Aktivitas
Pada Skor
Siklus II

Keterangan

6,8
7,2
7,8
7,6
7,0
7,7
7,9
7,0
7,4

Cukup
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
32

10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25

1240
1241
1243
1244
1245
1246
1247
1248
1249
1250
1251
1254
1255
1257
1258
1344

Ni Kadek Aristyawati
Amanda Marthina Dasilva
1 Gst.Ngr. A. Maha Dananjaya
I kadek Bayu Adi Sastrawan
1 kadek EryWidiantara
Dewa A. Pt.Triska Ratnadi Ayuningsih
I Dw.Pt.Gede utama Gunarsa
IPutuGumiArtaSedana
Ni Kadek Indah Prasanti
I Gede Merta Wiguna Putra
Sagung Putri Naniswani
1 Gst. Ayu Suwinantari
NiPutuWidya Sari
Putu Bagus Rangga Aditya
I Kadek yogi Aditya
I Komang Nadha Arnaya
Daya Serap
Ketuntasan Belajar

8,0
6,8
7,2
7,8
7,6
7,0
7,7
7,9
7,0
7,4

8,0
6,8
7,2
7,8
7,6
7,0
76,9%
75,0%

Baik
Baik
Cukup
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Cukup
Baik
Baik
Baik
Baik

Refleksi
Pada aktivitas belajar pada tabel 3 pada siklus II terlihat masing-masing
siswa mengalami peningkatan pula. Hal ini terlihat pada waktu siswa bekerja secara
kelompok siswa sangat antusias, siswa saling bertanya, menjawab, menerima
pendapat temannya, serta kreatif Walaupun masih ada beberapa siswa yang kurang
aktif, namun peneliti memberikan dorongan agar siswa lebih mengerti dan lebih
aktif dalam kelompok. Dalam penilaian ini dapat ditunjukkan pada tabel 3 siklus II.
Daya serap yang diperoleh 76,9%, ketuntasan belajar 75,0%. ini telah
menunjukkan hasil aktivitas belajar siswa sangat baik, dibandingkan pada siklus 1,
Hal ini mungkin disebabkan karena siswa telah menyadari dan merasakan manfaat
belajar secara kelompok. Peneliti menganalisis nilai yang diperoleh siswa seperti
pada tabel 3 mengenai aktifitas ternyata yang tuntas belajar baru 50% dibandingkan
pada siklus I.
33

4.3 Pembahasan
Dan tabel 1 3 pada siklus I dan II telah ditunjukkan hasil atau gambaran
bahwa penyajian materi Bahasa Indonesia pada siswa kelas II SD No. 1 Sibangkaja
dengan

metode

penugasan

mengalami

peningkatan

dibandingkan

dengan

sebelumnya.
Pada tabel 1 ditunjukkan bahwa pada sikius I dan II mengenai minat
membaca cerita, setelah diwawancarai setiap siswa memperoleh nilai atau skor
73,9% sedangkan pada sikius II nilai atau skornya 76,3%. Meningkatnya minat
siswa, disebabkan karna materi yang berupa cerita sangat menyenangkan bagi siswa
dan mereka diberikan kebebasan untuk menyimak isi melalui metode penugasan.
Hasil pengukuran aktivitas pada Sikius I rata-rata 71,9% (berada pada
katagori baik). Sementara hasil pengukuran oleh Tabel belajar pada sikius II ratarata 76,9% (berada pada katagori baik) walaupun sama-sama berada pada katagori
baik namun menunjukkan adanya peningkatan aktivitas belajar. Meningkatnya
aktivitas belajar ini sejalan dengan meningkatnya minat membaca siswa, sehingga
hal ini kemungkinan meningkatkan aktivitas belajarnya. Di samping ini dengan
metode penugasan memberi kebebasan dan kesimpulan kepada siswa untuk belajar
lebih mandiri.
Sedangkan prestasi membaca diperoleh skor pada siklus I 71,3% ketuntasan
belajar 75% namun pada siklus II Memperoleh skor 76,3%. Pada aktivitas belajar
siswa memperoleh skor pada siklus I 71,9% sedangkan pada siklus II memperoleh
76,9%.
Siklus I pada minat, katagori baik mencapai 85% katagori cukup 15%
sedangkan pada siklus I prestasi mencapai 3 8,2%, katagori cukup mencapai 47%
pada katagori sangat baik 11,7%. Aktivitas pada sikius I katagori cukup
4 1,1%, katagori baik 52,9%, katagori sangat baik 6%. Sedangkan pada sikius II
pada minat katagori baik 8,3% sedangkan katagori cukup 8,8%, katagori sangat baik
8,8%, katagori sangat baik 8,8%. Pada prestasi katagori baik 88,2%, katagori cukup
5,9%, katagori sangat baik 5,9%. Pada siklus II aktivitas katagori baik 91%,
katagori cukup 5,9%, katagori sangat baik 4%.

34

Dilihat dari nilai yang telah diperoleh, ini menunjukkan peningkatan,


walaupun tidak seberapa. Peningkatan ini disebabkan karena beberapa siswa terlihat
telah termotivasi dengan pembelajaran yang disajikan. Karena ada
beberapa siswa kelihatan menyenangkan dalam menerima penyajian seperti ini,
karena motivasi belajar yang sangat tinggi pada siswa tersebut. Di samping itu
dengan metode penugasan dapat mengembangkan kemandirian dan merangsang
siswa untuk belajar lebih banyak membina kebiasaan membaca dan mengolah
sendiri informasi yang diperoleh siswa.

BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian ini dapat dilihat simpulan sebagai berikut:
1

Dengan menggunakan Metode penugasan dapat meningkatkan prestasi


membaca siswa, dalam pelajaran Bahasa Indonesia di Kelas II SD No 1
Sibangkaja

Dengan menggunakan Metode penugasan dapat meningkatkan minat


membaca siswa, dalam pelajaran Bahasa Indonesia di Kelas II SD No 1
Sibangkaja

35

Metode penugasan dapat meningkatkan aktivitas belajar membaca bahasa


Indonesia siswa Kelas II SD No 1 Sibangkaja, Kec. Abiansemal

5.2 Saran
Pada guru lain diharapkan dapat menerapkannya pada pelajaran Bahasa
Indonesia khususnya pada pokok bahasan membaca cerita karena dengan
menggunakan Metode penugasan dapat meningkatkan prestasi membaca siswa,
dalam pelajaran Bahasa Indonesia, karena semakin sering mereka membaca
semakin

banyak

mereka

mengetahui

bahasa

juga

kosa

kata,

sehingga

pembendaharaan katanyapun bertambah.

DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi, HA. 1999. Psikologi Sosial. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Mikarsa, H.L., Agus Taufik. 2005. Pendidikan Anak di SD. Jakarta.
Universitas Terbuka.
Nurhayati. 2005. Sfrategi Bekijar Mengajar Biologi. Malang : Universitas
Negeri Malang. 2005.
Suciati, dkk. 2005. Belajar dan Pembelajar 2. Jakarta : Universitas Terbuka,
Departemen Pendidikan Nasional.

36

37

RENCANAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


(RPP) TEMATIK
Nama Sekolah

: SD No. 1 Sibangkaja

Tema

: Lingkungan

Kelas/Semester : II/ 1
Alokasi Waktu

: 2 x pertemuan ( 4 x 30 menit)

I. STANDAR KOMPETENSI
I. PKn
1. Mengamalkan makna Sumpah Pemuda
II. IPS

38

1. Memahami lingkungan dan melaksanakan kerjasama di sekitar rumah dan


sekolah
III. Bahasa Indonesia
Mendengarkan
1. Memahami penjelasan tentang petunjuk dan cerita anak yang dilisankan
Berbicara
2. Mengungkapkan pikiran, perasaan, pengalaman, dan petunjuk dengan
bercerita dan memberikan tanggapan dan saran
IV. Matematika
1. Melakukan operasi hitung bilangan sampai tiga angka
V. IPA
1. Memahami ciri-ciri dan kebutuhan makhluk hidup serta hal-hal yang
mempengaruhi perubahan pada makhluk hidup
II. KOMPETENSI DASAR
1. PKn

: - Mengamalkan makna satu nusa, satu bangsa dan satu bahasa


- Mengamalkan nilai-nilai Sumpah Pemuda dalam kehidupan
seharisehari

2. IPS

: - Menceritakan lingkungan alam dan buatan di sekitar rumah dan


sekolah
- Membuat denah dan peta lingkungan rumah dan sekolah

3. B. Indonesia

: - Melakukan sesuatu berdasarkan penjelasan yang


disampaikan secara lisan

- Mengomentari tokoh-tokoh cerita anak yang disampaikan secara


lisan
-Menceritakan

pengalaman

yang

mengesankan

dengan

menggunakan kalimat yang runtut dan mudah dipahami


4. Matematika : Melakukan operasi hitung bilangan sampai tiga angka
5. IPA

: - Mengidentifikasi ciri-ciri dan kebutuhan makhluk hidup


- Mendeskripsikan perubahan yang terjadi pada makhluk hidup

39

dan

hal-

hal

yang

mempengaruhi

pertumbuhan

dan

perkembangan anak (makanan, kesehatan, rekreasi, dan olah


raga)
III.

TUJUAN PEMBELAJARAN

1. PKn

: - Siswa dapat mengklasifikasi dan membuat daftar tindakan yang


dapat mempersatukan bangsa
- Siswa dapat menyebutkan nama organisasi pemuda di nusantara
- Siswa dapat menyebutkan lima tokoh pemuda yang ikut Kongres
Pemuda
- Siswa dapat mengidentifIkasikan pengamalan nilai-nilai Sumpah
Pemuda di lingkungan rumah

2. IPS

: - Siswa dapat mengidentifikasikan kenampakan alam dan


kenampakan buatan di lingkungan sekitar
- Siswa dapat menjelaskan manfaat kenampakan alam bagi
kehidupan
- Siswa dapat menjelaskan manfaat kenampakan buatan bagi
kehidupan
- Siswa dapat membuat denah rumah siswa dengan menentukan
arah mata anginnya

3. IPA

: - Siswa dapat mengidentifikasi ciri-ciri makhluk hidup


- Siswa dapat mengidentifikasi ciri-ciri makhluk tak hidup
- Siswa dapat menggolongkan tumbuhan berdasarkan bijinya
- Siswa dapat menggolongkan tumbuhan berdasarkan akarnya
- Siswa dapat menggolongkan tumbuhan berdasarkan batangnya
- Siswa dapat menggolongkan tumbuhan berdasarkan daunnya
- Siswa dapat menyebutkan ciri-ciri pertumbuhan hewan
- Siswa dapat menyebutkan ciri-ciri pertumbuhan tumbuhan

4. Matematika

: - Siswa dapat menulis bilangan secara panjang (ribuan,


ratusan, puluhan, satuan)
- Siswa dapat menentukan nilai tempat sampai dengan
ribuan
40

- Siswa dapat melakukan operasi penjumlahan tanpa


menyimpan
- Siswa dapat melakukan operasi penjumlahan dengan
menyimpan
- Siswa dapat melakukan operasi pengurangan tanpa
meminjam
- Siswa dapat melakukan operasi pengurangan dengan
meminjam
5. B. Indonesia

: - Siswa dapat menjelaskan petunjuk membuat alat


pengukur debu
- Siswa dapat membuat pertanyaan tentang cara
menggunakan
- Siswa dapat menyebutkan nama dan sifat tokoh dalam
cerita binatang
- Siswa dapat memberikan tanggapan dan alasan tentang
tokoh cerita binatang
- Siswa dapat menceritakan peristiwa alam melalui
pengamatan gambar

Karakter siswa yang diharapkan : Disiplin (Discipline)


Tekun ( diligence)
Tanggung jawab (responsibility)
Ketelitian ( carefulness)
Kerja sama ( Cooperation)
Toleransi ( Tolerance)
Percaya diri (Confidence)
Keberanian (Bravery)
IV.

MATERI POKOK
1. PKn

Makna satu nusa, satu bangsa, dan satu bahasa

Kerja sama di lingkungan rumah

2. IPS

41

3. IPA

Ciri-ciri dan kebutuhan makhluk hidup dan tak hidup.

Perubahan pada makhluk hidup

Sifat-sifat benda

4. Matematika

Garis bilangan

Penjumlahan dan pengurangan

Perkalian dan pembagian

Uang

Alat ukur

Hubungan antar satuan waktu, panjang dan berat.

5. Bahasa Indonesia.

V.

VI.

Melakukan sesuatu berdasarkan penjelasan.

Mengomentari tokoh-tokoh cerita anak.

Menceritakan pengalaman yang mengesankan.

Memberikan tanggapan dan saran sederhana.

Menjelaskan isi teks.

METODE PEMBELAJARAN

Informasi

Diskusi

Tanya jawab

Demontrasi

Pemberian tugas
LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN

A. Kegiatan Awal
Apresepsi:
Mengisi daftar kelas, berdoa, mempersiapkan materi ajar, model dan alat
peraga.
Memotivasi siswa untuk mengeluarkan pendapat.
Mengajukan beberapa pertanyaan materi minggu yang lalu
42

B. Kegiatan Inti
Pertemuan pertama : 2 X 30 menit (IPA, PKN, Matematika)

Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
IPA
Siswa diminta membedakan makhluk hidup dan makhluk tak hidup
Guru menjelaskan ciri-ciri makhluk hidup dan makhluk tak hidup
Siswa mengamati dan mencatat ciri-ciri makhluk hidup
PKn
Guru menerangkan tentang negara Indonesia
Siswa mencatat kegiatan sehari-hari yang mempersatukan bangsa
Menjelaskan pentingnya persatuan dan kesatuan bangsa
Matematika
Menjelaskan cara panjang penulisan bilangan
Menguji keterampilan siswa dengan menguraikan bilangan

Pertemuan ke dua 2 X 30 menit (Bahasa Indonesia, IPS, Matematika)

Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
Bahasa Indonesia
Siswa mendengarkan petunjuk cara mendeteksi udara sekitar
Guru menjelaskan cara menggunakan alat pengukur debu Siswa menjawab
pertanyaan yang diajukan guru
IPS
Tanya jawab dengan siswa mengenai apa yang dilihat di lingkungan sekitar
Mengajak siswa mengamati gambar sungai, danau, laut, gunung, lembah dan
pegunungan
Siswa menuliskan manfaat kenampakan alam bagi kehidupan
Matematika
Memperagakan dekak-dekak
43

Memasukan biji-bijian pada dekak-dekak


Menentukan nilai tempat sampai ribuan
C. Kegiatan Akhir
Dalam kegiatan Akhir, guru:
Guru mengajukan pertanyaan sekitar materi yang diajarkan
Siswa mengumpulkan tugas sesuai materi yang diajarkan
Guru dan siswa menyimpulkan materi yang diajarkan
VII.

ALAT DAN SUMBER BELAJAR

Sumber belajar:
Buku Pendidikan Kewarganegaraan
Buku IPA
Buku Matematika
Buku Bahasa Indonesia
Buku IPS
Eksiklopedia
Kamus Bahasa Indonesia
Pedoman EYD
Koran dan majalah
Media elektronik
Alat Peraga
Gambar kenampakan alam
Gambar kenampakan buatan
Gambar peristiwa alam
Teks cerita binatang
VII.

PENILAIAN

Penilaian dilaksanakan selama proses dan sesudah pembelajaran


Penilaian
Indikator Pencapaian Kompetensi
Bentuk
Teknik
Contoh Instrumen
Instrumen
1.PKn :
1.PKn :
Mengklasifikasi dan membuat daftar
Jelaskanlah dan membuat
Uraian
tindakan yang dapat mempersatukan Tes lisan
daftar tindakan yang dapat
isian
bangsa
mempersatukan bangsa
44

Menyebutkan

nama
organisasi
pemuda di nusantara
Menyebutkan lima tokoh pemuda
yang ikut Kongres Pemuda
Mengidentifikasikan

nilai-nilai Sumpah
lingkungan rumah

Sebutkan nama organisasi


pemuda di nusantara
Sebutkan lima tokoh
pemuda yang ikut
Kongres Pemuda
Jelaskanlah pengalaman
Nilai-nilai Sumpah
Pemuda di lingkungan
rumah
2. IPS:
Jelsakanlah Kenampakan
alam dan kenampakan
butan di lingkungan
sekitar.
Jelaskanlah manfaat
kenampakan alam bagi
kehidupan.
Jelaskanlah manfaat
kenampakan buatan bagi
kehidupan
Buatkanlah denah rumah
siswa dengan menetukan
arah mata angin
3. IPA:
Jelaskanlah ciri-ciri
mahluk hidup
Jelaskanlah ciri-ciri
mahluk tak hidup
Jelaskanlah golongan
tumbuhan berdasarkan
bijinya

Tes
tertulis

pengamalan
Pemuda di

2. IPS:
Mengidentifikasikan
kenampakan
alam dan kenampakan buatan di
lingkungan sekita

Menjelaskan manfaat kenampakan


alam bagi kehidupan

Menjelaskan manfaat kenampakan

buatan bagi kehidupan


Membuat denah rumah siswa dengan

menentukan arah mata anginnya


3. IPA:
Mengidentifikasi ciri-ciri makhluk
hidup
Mengidentifikasi ciri-ciri makhluk
hidup
Mengidentifikasi ciri-ciri makhluk
tak hidup

Indikator Pencapaian
Kompetensi
Menggolongkan
tumbuhan
berdasarkan bijinya
Menggolongkan
tumbuhan
berdasarkan akarnya
Menggolongkan
tumbuhan
berdasarkan batangnya
Menggolongkan
tumbuhan
berdasarkan daunnya

Penilaian
Teknik

Bentuk
Instrumen

Contoh Instrumen
Jelaskanlah golongan tumbuhan
berdasarkan akarnya
Jelaskan golongan tumbuhan
berdasarkan batangnya
Jelaskanlah golongan tumbuhan
berdasarkan daunnya
Sebutkan ciri-ciri pertumbuhan
hewan
45

Menyebutkan
ciri-ciri
pertumbuhan hewan
Menyebutkan
ciri-ciri
pertumbuhan tumbuhan
4. Matematika:
Menulis bilangan secara
panjang (ribuan, ratusan,
puluhan, satuan)
Menentukan
nilai
tempat
sampai dengan ribuan
Melakukan
operasi
penjumlahan tanpa menyimpan
Melakukan
operasi
penjumlahan
dengan
menyimpan
Melakukan operasi
pengurangan tanpa meminjam
Melakukan operasi
pengurangan dengan meminjam
5. B. Indonesia
Menjelaskan petunjuk membuat
alat pengukur debu
Membuat pertanyaan tentang
cara menggunakan
Menyebutkan nama dan sifat
tokoh dalam cerita binatang
Memberikan tanggapan dan
alasan tentang tokoh cerita
binatang
Menceritakan peristiwa alam
melalui pengamatan gambar

No
1

Aspek
Konsep

Kriteria
* Semua Bnear
* Sebagaian besar
benar
* Semua Salah

Sebutkan ciri-ciri pertumbuhan pada


tumbuhan
4. Matematika:
Tuliskanlah bilangan secara panjang
(ribuan, ratusan, puluhan, satuan)
Tentukan nilai tempat sampai
dengan ribuan
Jelaskanalah melakukan operasi
penjumlahan tanpa menyimpan
Jelaskanlah melakukan operasi
penjumlahan dengan menyimpan

Jelaskanlah melakukan operasi


pengurangan tanpa meminjam
Jelaskanlah melakukan operasi
pengurangan dengan meminjam
5. B. Indonesia:
Jelaskanlah petunjuk membuat alat
pengukur debu
Buatkanlah pertanyaan tentang cara
menggunakan
Sebutkan nama dan sifat tokoh
dalam cerita binatang
Berikan tanggapan dan alasan
tentang tokoh cerita binatang
Ceritakan peristiwa alam melalui
pengamatan gambar

skor
4
3
2
1

Kriteria Penilaian
46

1. Produk ( hasil diskusi )


No
1

Aspek
Konsep

Kriteria
* Semua Bnear
* Sebagaian besar benar
* Semua Salah

2. Performasi
No
Aspek
1
Kerjasama

Kriteria
* Bekerjasama
* Kadang-kadang
kerjasama
* Tidak bekerjasama

Partisipasi

* Aktif berpartisipasi
* Kadang-kadang aktif
*Tidak aktif

skor
4
3
2
1

Skor
4
2
1
4
2
1

3. Lembar Penilaian
No

Nama Siswa

Performan
Kerjasama
Partisipasi

Produk

Jumlah
Skor

Nilai

1
2
3
4
5
6
47

7
8
9
10
CATATAN :
Nilai = (Jumlah skor maksimal ) X 10.

Mengetahui
Kepala SD No. 1 Sibangkaja

Drs. I Wayan Dana


NIP. 19591231 197912 1 024

Sibangkaja
Guru Tematik Kelas II

Ni Made Sri Hujani, S.Pd.SD


NIP. 19750812200501 2 011

48

Vous aimerez peut-être aussi