Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Fery Wirawan
Ima Maria
Imama Khalis
0610710051
0610710063
0610710064
Pembimbing:
Dr. PC. Widyo Karsono,
SpB(K)-KL
Dr. Widiyanto
Ameloblastoma
tumor yang berasal dari
jaringan organ enamel
(ameloblast) yang tidak
menjalani diferensiasi
membentuk enamel.
unisentrik, nonfungsional,
pertumbuhannya bersifat
lokal agresif
secara anatomis jinak dan
secara klinis bersifat
persisten.
Epidemiologi
Bengkak rongga mulut, 9% merupakan
tumor odontogenik kira-kira 1% dari lesi
tersebut merupakan ameloblastoma.
Ameloblastoma mandibula 80% kasus
70% daerah molar atau ramus asendens,
20% regio premolar
10% di regio anterior
Epidemiologi
10%
20%
70%
Epidemiologi
Terjadi antara dekade 4 dan 5,
pada kasus tipe unikistik
usia 20 sampai 30 tahun
dengan tidak ada predileksi
jenis kelamin.
Sekitar 10-15% berhubungan
dengan gigi yang tidak
erupsi.
Patogenesis
Sisa sel dari enamel organ atau sisa-sisa
dental lamina
Sisa-sisa dari epitel Malassez
Epitelium dari kista odontogenik, terutama
kista dentigerous dan odontoma
Basal sel dari epitelium permukaan dari
tulang rahang (Siegmund dan Weber, 1926)
Tipe Ameloblastoma
Ket :
A. Tipe multikistik
B. Tipe Unikistik
C. Tipe Periferal
(Sapp JP, Eversole LR, Wysocki GP. Contemporary Oral and Maxillofacial
Pathology. 2nd ed. Missouri: Mosby,1997: 136-143.)
Tipe Ameloblastoma
1. Tipe solid atau multikistik
seluruh lapisan umur
Tidak ada predileksi jenis kelamin yang signifikan
85% tumor ini terjadi pada mandibula, pada daerah
molar di sekitar ramus asendens
rekurensi tinggi 50% selama 5 tahun pasca
perawatan radikal
Tipe Ameloblastoma
2. Tipe unikistik
3. Tipe periferal/ekstraosseus
Tipe Folikular
Tipe Pleksiform
Tipe Acanthomatous
Tipe Sel Granular
Tipe Sel Basal
Gambaran Radiologis
A. Multiokular (soap bubble appearance)
B. Uniokular
(Sapp JP, Eversole LR, Wysocki GP. Contemporary Oral and Maxillofacial
Pathology. 2nd ed. Missouri: Mosby,1997: 136-143.)
Treatment
Eksisi blok
Hemimaksilektomi
Hemimandibulektomi
HASIL PENELITIAN
Jumlah
6
14
4
4
3
4
4
1
6
8
4
1
Jenis Kelamin
Laki-laki
Perempuan
30%
70%
Hasil Penelitian
Penderita Ameloblastoma
Usia
(tahun)
Jumlah (orang)
Persentase
11-20
20%
21-30
20%
31-40
15%
41-50
20%
51-60
20%
61-70
Total
20
5%
100
%
Hasil Penelitian
Usia
5
4
3
2
1
0
11-20.
21-30
31-40
41-50
51-60
61-70
Penanganan
(39%)
(33%)
Extended
hemimandibulectom
y
segmental
mandibulektomi
hemimaksilektomi
(6%)
Extended
mandibulectomy
(22%)
Lokasi tumor
mandibula
maksila
1; 5%
18; 95%
Pembahasan
JENIS KELAMIN
Hatada dkk rasio jenis kelamin laki-laki dan
perempuan adalah 1,6: 1.
Gueressi dkk di Argentina rasio jenis kelamin
laki-laki dan perempuan adalah 2:1.
Farzad P di Departemen Bedah Mulut dan
Maksilofasial di Universitas Huddinge di
Stockholm rasio jenis kelamin laki-laki dan
perempuan adalah 1,7 : 1
Robinson,1937; Small & Waldron,1955;
Smith,1968; Daramola et al., 1975; Pinstole et
al.,1995 Laki-laki = perempuan
Penelitian ini: rasio jenis kelamin laki-laki dan
perempuan adalah
1 : 2,1
Pembahasan
USIA
Farzad P dkk paling tinggi dekade ketiga dan keempat
kehidupan sama dengan beberapa penelitian (Small,1955;
Podtar,1969; Mehlisch et al.,1978; Kameyama et al.,1987)
Hatada dkk 63,2% pada pasien usia 10 sampai 30 tahun
dengan usia rata-rata 34,7 tahun.
Lagares di rumah sakit Virgen del Rocio rata-rata usia
pasiennya 42,3 tahun.
Pembahasan
Lokasi Tumor
Pembahasan
Lokasi Tumor
Hatada dkk dimana hampir 80% dilakukan enukleasi dari
tahun 1966-1969, sedangkan pada tahun 1990-1994
dilakukan reseksi parsial pada 16 kasus dari 27 kasus.
Penelitian Adekeye dan Lavery pada 21 kasus rekurensi
ameloblastoma dijumpai rekurensi 19 kasus pada
mandibula dan 2 kasus pada maksila. Metode operasi
yang digunakan enukleasi pada 5 pasien, kuretase pada 8
pasien, reseksi blok pada 3 pasien dan mandibulektomi
atau maksilektomi pada 5 pasien. Semua kasus rekurensi
yang terjadi dirawat dengan pembedahan secara radikal
Penanganan yang dilakukan pada penderita, 6 kasus
(33%) dilakukan mandibulektomi, 8 kasus (39%)
dilakukan hemimandibulektomi, 4 kasus (22%)
dilakukan segmental mandibulektomi, 1 kasus (6%)
dilakukan hemimaksilektomi
Kesimpulan
1. Dari data rawat inap penderita adamantinoma
mandibula di Rumah Sakit Saiful Anwar Malang
selama 6 tahun terakhir (2006-2011) diperoleh
sebanyak 19 kasus.
2. Ameloblastoma di RSSA banyak dijumpai pada jenis
kelamin perempuan.
3. Distribusi usia merata dari dekade satu hingga
dekade enam.
4. Lokasi tumor yang paling sering dijumpai adalah
pada regio mandibula.
5. Penanganan ameloblastoma dengan terapi radikal
yang sering dikerjakan di RSSA dalam 6 tahun
terakhir adalah hemimandibulektomi.
Saran
1. Sebaiknya data demografis pasien dicatat
dengan lengkap pada rekam medik
sehingga apabila akan dilakukan
penelitian maupun follow up kembali,
pasien dapat dengan mudah dihubungi.
2. Perlunya peningkatan kesadaran dan
pengetahuan bagi pasien akan
pentingnya kesehatan sehingga pasien
bersedia untuk dilakukan follow up kembali
mengingat angka rekurensi ameloblastoma
yang tinggi.
TERIMA KASIH
Universitas
Brawijaya