Vous êtes sur la page 1sur 16

Asuhan Keperawatan Pada Tn.

A dengan
Masalah Utama Halusinasi Di Ruang
Ongkowijoyo RSJD Amino Gondohutomo
Semarang

Penyusun :
ANGKRI J.J OTTU
BAYU D. PRATAMA
DIAH FATMAWATI

GAMBARAN KASUS
IDENTITAS

Nama: Tn. A
Umur : 26 tahun
Jenis kelamin : laki-laki
Suku : Jawa
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan
: Pedagang
Status Perkawinan
: Belum menikah
Alamat
: Jepara
Diagnosa Medik
: skizofrenia tak terinci
No. RM
: 070031
Ruang Rawat : Ongkowijoyo
Tanggal Dirawat
: 18 Desember 2014
Tanggal Pengkajian : 28 Deember 2014
Penanggung jawab : Ny.F

ALASAN MASUK
Klien

mengurung diri dikamar, berbicara


sendiri, sering tertawa, pasien juga
sering marah-marah tanpa sebab.

FAKTOR PREDISPOSISI DAN


PRESIPITASI

Keluarga mengatakan kurang lebih sudah 2


minggu klien mengurung diri dikamar dan
tidak mau berbicara tiak mau melakukan
aktivitas lainya klien diam dan tidur saja.
kamar, makan minum harus dipaksa, waktu
luang untuk melamun. Klien jarang
berkomunikasi dengan keluarga dan jarang
keluar kamar. Klien sering berbicara sendiri
dan tersenyum sendiri semenjak ayahnya
meninggal dunia pada tahun 2006.

lanjutan
Keluarga

klien mengatakan klien


mempunyai riwayat gangguan jiwa dan
dirawat di RSJD sebanyak 17x antara
tahun 2006-2014

PEMERIKSAAN FISIK
Tanda Vital :
TD : 120/90 mmHg
Nadi : 80 X/Menit
S : 36 C
RR : 20 X/Menit

TB : 160 cm, BB : 55 kg
Keluhan fisik
: tidak ada

ASPEK MEDIK
Diagnosa

medik : Skizofrenia tak


terinci
Terapi medik : seroquel 2x200mg
Zypras 2x0,5mg
Deprarote 1x1 tablet

NO DATA

MASALA
H

Isolasi
Sosial :
menarik
diri

S:
Keluarga mengatakan sudah dua minggu
klien tidak mau berbicara, tidak mau
melakukan aktivitas lainya, klien hanya
diam dan tidur saja dan mengurung diri
dikamar.
O:
Ekspresi wajah klien terlihat pandangan
kosong dan hanya menundukkan kepala

2
S:Klien mengatakan sering mendengar
suara-suara yang tidak jelas. Kadang
berbunyi ini ayah naak, kamu ikut ayah
yaa. Klien mengatakan seperti suara
ayahnya yang sedang bicara kepadanya
O:
Klien nampak sering melamun dan
berbicara sendiri

Gangguan
persepsi
sensori:
Halusinasi

S:
Keluarga mengatakan klien lebih
senang berdiam diri dikamar,
melamun dan ngomong sendiri.
Jika sudah tidak tahan lagi klien
kemudian menjadi mengamuk atau
merusak barang-barang yang ada.
Ibu klien mengatakan mau
diancam dibunuh olehnya.
O:
Wajah klien nampak tegang

Resiko
Perilaku
kekerasa
n

Rencana Keperawatan

1.
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.

Bina hubungan saling percaya dengan mengungkapkan


prinsipkomunikasiterapeutik.
Perkenalkandiridengansopan
Tanyakan nama lengkap dan nama panggilan yang disukai
klien
Buatkontraktentangtujuandancarapertemuanyangsaling
dapatditerimadengancarayangtepat
Peliharaposturtubuhterbuka
Ciptakaniklimyanghangat
Bereponpadapesannonverbalkliendengancarayangtepat
Tunjukan ketertarikan dengan klien dengan memperhatikan
kontakmata,berhadapan,posisimatasejajar.

2.Manajemenhalusinasi
Observasi tingkah laku yang berhubungan dengan
halusinasi
Bantuklienmengenalhalusinasi
Diskusikandenganklienwaktu,isi,frekuensidansituasi
pencetusmunculnyahalusinasi
Diskusikan dengan klien apa yang dirasakan jika
halusinasimuncul
Berikankesempatanuntukmengungkapkanperasaannya
Identifikasi dan diskusikan dengan klien perilaku yang
dilakukansaathalusinasimuncul
Diskusikanmanfaatdanakibatdaricara/perilakuyang
dilakukanklien

3.

Manajemenhalusinasi
a.Diskusikancarabaruuntukmengendalikanhalusinasi

Denganmengusirhalusinasi
Berbicaradenganoranglain
Menyusunjadwalkegiatanharian
Meminta pada orang lain untuk menyapa jika tampak bicara
sendiri
b.Bantuklienmemilihdanmelatihcaramemutus/mengendalikanhalusinasi
secarabertahap
c.Beriklienkesempatanmelakukancaramengendalikanataumemutus
halusinasiyangdipilihdandilatih
d.Evaluasibersamakliencarabaruyangtelahdipilihdanditerapkan
dibandingkandengancarayangbiasadilakukan
e.Berireinforcementpadaklienterhadapcarayangtelahdipilihdan
diterapkan

f.LibatkankliendalamTAKorientasirealita,SPumum

Implementasi
Sp1p
*Membina hubungan saling
percaya dengan
mengungkapkan prinsip
komunikasi terapeutik.
*Mendiskusikan dengan
klien tentang halusinasi
yang dialaminya.
Identifikasi jenis, waktu, isi,
frekuensi terjadinya
halusinasi, situasi dan
respon klien terhadap
halusinasi.
*Mendiskusikan dengan
klien tentang apa yang
dirasakan jika halusinasi dan
beri kesempatan untuk
mengungkapkan perasaan.
Mengajarkan cara
mengontrol halusinasi
dengan cara menghardik

Evaluasi
S: klien mengatakan nama Tn. A
senang dipanggil Tn.A dan berasal
dari jepara.
Klien juga mengatakan sering
mendengar suara-suara tidak jelas
yang berbunyi ini ayah naak, kamu
ikut ayah yaa. Klien mengatakan
seperti suara ayahnya yang sedang
bicara kepadanya dan klien tidak
tahu kpan datangnya itu. Saya mau
diajai cara mengusir suara itu
dengan berkata pergi.kamu tidak
nyata. Kamu suara palsu
O:klien mau berjabat tangan klien
mau menyebut nama dan asalnya
Kontak mata dapat dipertahankan,
bicara lancar tapi intonasi kurang
jelas.


A: klien mampu BHSP
Klien juga mampu mengenal
halusinasinya
P: lanjutkan Sp2p dengan cara
mengontrol halusinasinya
dengan cara bercap-cakap
Sp2p
Mengevaluasi kembali cara
menghardik
Membantu mengontrol
halusinasi dengan cara
bercakap
Memasukan kedalam jadwal
harian

S: saya sudah mencoba


menghardik kalo dengar
halusinasi saya akan mencari
teman
O: klien menjawab singkat
Kontak mata klien kurang
Klien tampak senyum
A:klien bisa mengontrol
halusinasi dengan bercakapcakap dengan orang lain
P: melanjutkan sp3p dengan
cara membuat jadwal kegiatan
terarah

Sp3p
Mengevaluasi Sp2p
Mengontrol halusinasi dengan
cara menata meja makan
Memasukan kegiatan tersebut
dalam jadwal harian

Sp4p
Mengenalkan tentang obatobat yang diminum
Mengajarkan tentang 5 benar
prinsip obat
Memasukan kedalam jadwal
harian

S: klien mengatakan senang bisa


ikut menata meja makan bersama
dengan perawat
O: klien tampak senang menata
meja makan, klien tampak
kooperatif, kontak mata dapat
dipertahankan, bicara lancar
A: klien mampu mengontrol
halusinasi dengan melakukan
kegiatan
P:lanjutkan Sp4p ajarkan klien
mengontrol halusinasi dengan
obat.

S: saya minum obat sehari 2x ada 3


macam obat, seroquel 2x1
Zypras 2x1
Deprarote 1x1
O: pasien belum terlalu mengenal
fungsi dan efek samping obat,
klien belum tahu prinsip 5 benar
obat, klien kooperatif, kontak
matadipertahankan
A: klien belum mampu
menyebutkan 5 prinsip benar obat

Terima Kasih

Vous aimerez peut-être aussi