Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Apoteker
Apotek Kimia Farma
Infeksi ( Antibiotika)
ANDI, S.Farm
148115127
Agrifina Akardias Mahalalita, S.Farm 148115168
Sahat Perdamaian Simbolon
148115
Sugiarto
148115
INFEKSI???
Infeksi adalah suatu kondisi dimana
mikroba masuk ke dalam tubuh
manusia dan mengakibatkan
terjadinya suatu penyakit. Infeksi
dapat disebabkan karena bakteri
(infeksi bakterial) , infeksi virus
(infeksi viral) atau Jamur.
Klasifikasi Infeksi
Infeksi Tunggal
Fever of Unknown Origin (FUO)
Infeksi Opurtunistik
Infeksi dengan Penyakit Penyerta
Infeksi Tunggal
Infeksi tunggal merupakan infeksi
yang muncul atau terjadi di saluran
kemih,
saluran
nafas,
gigi,
intraabdomen, pelvis, kulit, SSP,
gastrointestinal,
mata,
THT,
tulang/sendi, dan darah.
Infeksi Oportunistik
Infeksi
Oportunistik
merupakan
infeksi yang menyerang pasien
dengan
granulositopeni.
Pasienpasien yang mengalami infeksi ini
umumnya
merupakan
pasien
leukimia yang mendapat kemoterapi,
HIV, dan anemia aplastik.
Diabetes Melitus
Infeksi pada gagal ginjal
Infeksi pada Chronic Liver Disease (CLD)
Infeksi segagai penyakit penyerta
Critically ill
Immunocompromised
Superinfeksi
Gejala Infeksi
Demam
Menggigil dan berkeringat
Batuk
Sakit tenggorokan
Nafas pendek
Diare
Muntah
Rasa sakit pada bagian perut
Kemerahan dan bengkak pada area tertentu
Diagnosa Penyakit
Uji
laboratorium
dapat
dilakukan dengan sampel
darah,
urin,
cairan
cerebrospinal, atau sampel
yang berasal dari conjunctiva
Prinsip-Prinsip Penggunaan
Antibiotik
1. Penegakan diagnosis infeksi perlu dibedakan antara infeksi bakterial dan infeksi viral.
2. Dalam setiap kasus infeksi berat, jika memungkinkan lakukan pengambilan spesimen untuk diperiksa
di laboratorium.
3. Selama menunggu hasil kultur, terapi antibiotik empiris dapat diberikan kepada pasien yang sakit berat.
4. Pertimbangkan penggunaan antibiotik dalam terapi kasus gastroenteritis atau infeksi kulit, karena
kedua jenis infeksi tersebut jarang memerlukan antibiotik.
5. Pemilihan antibiotik harus mempertimbangkan dosis dan cara pemberian obat.
6. Nilai keberhasilan terapi secara klinis atau secara mikrobiologis dengan kultur ulang.
7. Kombinasi antibiotik baru diberikan jika:
a. Terdapat infeksi infeksi campuran.
b. Pada kasus endokarditis karena Enterococcus dan meningitis karena Cryptococcus.
c. Untuk mencegah resistensi mikroba terhadap monoterapi.
d. Jika sumber infeksi belum diketahui dan terapi antibiotik spektrum luas perlu segera diberikan
karena pasien sakit berat.
8. Jika kedua antibiotik yang dipergunakan dapat memberi efek sinergisme.
9. Antibiotik dapat digunakan untuk profilaksis (pencegahan infeksi).
10. Perhatikan pola bakteri penyebab infeksi nosokomial setempat.
Pengendalian Penyakit
Antiseptik
Aseptik
Dekontaminasi.
Desinfeksi
Desinfeksi Tingkat Tinggi (DTT
Sterilisasi
Penggolongan Antibiotik
Antibiotik yang menghambat sintesis
atau merusak dinding sel bakteri
Antibiotik yang memodifikasi dan
menghambat sinesis protein
Obat antibiotik yang menghambat
enzim-enzim esensial dalam
metabolit folat
Obat antibiotik yang mempengaruhi
sintesis atau metabolisme asam
nukleat.
Antibiotik BetaLaktam
Basitrasin
Vankomisin
Aminoglikosid
Tetrasiklin
Kloramfenikol
Makrolida( eritromisin, azitromisin,
klaritromisin, roksitromisin)
Klindamisin
Mupirosin
Spektinomisin
Kuinolon
Asam nalidiksat
Fluorokuinolon
Nitrofusan
Nitrofusan meliputi nitrifurantoin,
furazolidin, dan nitrofurazon.
RESEP 1
Analisis Resep
No.
Uraian
Pada Resep
Ada
Tidak Ada
Incription
1
Nama Dokter
SIP Dokter
Alamat Dokter
Invocatio
6
Prescriptio
7
Nama Obat
Kekuatan Obat
Jumlah Obat
Signatura
11
Nama Pasien
12
Jenis Kelamin
13
Umur Pasien
14
Berat Bdan
15
Alamat Pasien
16
17
Subcriptio
Kesimpulan:
Resep tersebut tidak lengkap
Resep tidak lengkap karena tidak mencantumkan informasi mengenai
tanggal penulisan resep, umur dan berat badan pasien.
Cara Pengatasan: tanggal penulisan resep bisa ditanya langsung
dengan dokter yang bersangkutan, alamat dan berat badan pasien
dapat ditanyakan langsung kepada pasien/ keluarga pasien
Diagnosa penyakit
Berdasarkan terapi obat yang digunakan dapat
diprediksi bahwa pasien tersebut didiagnosa menderita
penyakit gonore. Gonore atau kencing nanah adalah
salah satu penyakit menular seksual yang umum dan
disebabkan
oleh
bakteri
bernama Neisseria
gonorrhoeae atau gonococcus. Pria maupun wanita
bisa
terjangkit
penyakit
ini.
Bakteri gonococcus biasanya ditemukan di cairan penis
dan vagina dari orang yang terinfeksi.Bakteri penyakit
ini bisa menyerang dubur, serviks (leher rahim), uretra
(saluran kencing dan sperma), mata, dan tenggorokan.
Bartolinitis
Kemandulan
Infeksi sistemik( seluruh tubuh), sendi, jantung, selaput otak dll.
Pada ibu hamil, bila tidak diobati saat proses melahirkan mata bayi
dapat terinfeksi virus penyakit gonorrhea, bila tidak cepat ditangani
dapat menyebabkan kebutaan pada bayi.
sendi dapat menjadi bengkak dan sangat nyeri, sehingga pergerakan
menjadi terbatas.
Timbulnya bintik-bintik merah berisi nanah dikulit, demam, rasa tidak
enak badan atau nyeri dibeberapa sendi yang berpindah dari satu
sendi kesendi lainnya ( sindroma artritis-dermatitis).
Menyebabkan nyeri yang menyerupai kelainan kandung empedu.
Komplikasi yang terjadi bisa diatasi dan jarang berakibat fatal, tetapi
masa penyembuhan untuk artritis atau endokarditis berlangsung
lama dan lambat.
Resep 2
Analisis Resep
No.
Uraian
Pada Resep
Ada
Tidak Ada
Incription
1
Nama Dokter
SIP Dokter
Alamat Dokter
Invocatio
6
Prescriptio
7
Nama Obat
Kekuatan Obat
Jumlah Obat
Signatura
11
Nama Pasien
12
Jenis Kelamin
13
Umur Pasien
14
Berat Bdan
15
Alamat Pasien
16
17
Subcriptio
Kesimpulan:
Resep tersebut tidak lengkap
Resep tidak lengkap karena tidak mencantumkan informasi mengenai
tanggal penulisan resep, umur dan berat badan pasien.
Cara Pengatasan: tanggal penulisan resep bisa ditanya langsung
dengan dokter yang bersangkutan, alamat dan berat badan pasien
dapat ditanyakan langsung kepada pasien/ keluarga pasien
INH (isoniazid)
Farmakologi : isoniazid adalah antibiotik dengan aktivitas bakterisid dan
bakteriostatik terhadap mikrobakterium, isoniazid atau INH bekerja dengan
menghambat sintesa asam mikolinat yang merupakan unsure penting dalam
pembentukan dinding sel mikrobakterium tuberkulosis, INH aktif terhadap bakteri
M. Tuberkulosis, M.bovis, M. Kansasii.
Indikasi : pengobatan dan pencegahan tuberkulosis, dalam bentuk pengobatan
tunggal maupun kombinasi dengan obat tubrkulosis lainnya, pengobatan infeksi
mikrobakterium non-tuberkulosis.
Isoniazide sebaiknya diberikan dalam keadaan perut kosong, waktu yang paling
baik pemberian isoniazid adlah 1-2 jam sebelum makan, apabila ada gangguan
pencernaan dapat diberikan bersamaan dengan akan guna mengurangi efek
gangguan pencernaan.
Curcuma
Dalam 1 tablet curcuma mengandung ekstrak curcuma xanthorrhiza 20 mg,
Indikasi : untuk membantu memelihara kesehatan fungsi hati dan membantu
memperbaiki nafsu makan.
Resep 3
Analisis Resep
No.
Uraian
Pada Resep
Ada
Tidak Ada
Incription
1
Nama Dokter
SIP Dokter
Alamat Dokter
Invocatio
6
Prescriptio
7
Nama Obat
Kekuatan Obat
Jumlah Obat
Signatura
11
Nama Pasien
12
Jenis Kelamin
13
Umur Pasien
14
Berat Bdan
15
Alamat Pasien
16
17
Subcriptio
Kesimpulan:
Resep tersebut tidak lengkap
Resep tidak lengkap karena tidak mencantumkan informasi mengenai tanggal
penulisan resep, umur dan berat badan pasien.
Cara Pengatasan: tanggal penulisan resep bisa ditanya langsung dengan dokter yang
bersangkutan, alamat dan berat badan pasien dapat ditanyakan langsung kepada pasien/
keluarga pasien
Nama Obat
Indikasi
Interaksi
Kontra
Efek Samping
Dosis
Indikasi
Kalmoksilin a.
b.
c.
Infeksi saluran a.
Probenesid
Hipersensitivita a.
Reaksi kepekaan
nafas: tonsilitis,
dapat
s terhadap
seperti ruam
250-500 mg tiap
sinusitis,
meningkatkan
penisilin
eritem
8 jam
laringitis,
dan
makulopapular,
faringitis, otitis
memperpanjang
urtikaria, ruam
media,
serum
kulit, serum
bronkitis,
amoxicilin
sickness
bronklektasis, b.
Penggunaan
pneumonia.
bersamaan
Infeksi saluran
dengan
urogenital:
allupurinol dapat
anafilaksis
pielonefritis,
meningkatkan
terutama terjadi
sistitis,
terjadinya reaksi
pada penderita
uretritis,
pada kulit
yang
b.
Reaksi kepekaan
gonore.
hipersensitivitas
Infeksi pada
terhadap penisilin
kulit dan
c.
Gangguan saluran
jaringan lunak:
pencernaan,
luka-luka,
seperti mual,
selulitis,
muntah, diare
furonkulosis,
pioderma.
d.
Reaksi-reaksi
hematologi
a.
Oral dewasa:
Dentasid
Pasien yang
pada rheumatoid
mungkin meningkatkan
mengidap tukak
lambung aktif;
pasien dengan
abdominal.
dismenorea; gout/pirai
riwayat
Sistem hematopoetik:
kebutuhan
akut.
hipersensifitas
leukopemia,
terhadap asetosal
eosinophilia,
tromboochytophenia,
termasuk mereka
dan agranulo-
cytophenia.
asma, angiodema,
a.
b.
c.
Sistem pencernaan:
urtikaria atau
ngantuk, pusing,
rinitisnya dipicu
insomnia.
AINS lainnya.
Kesesuaian Farmasetik
N
Kriteia
Permasalahan
Pengatasan
o
.
Bentuk Sediaan
Sesuai
Stabilitas Obat
Sesuai
Inkompatibilitas
Sesuai
Cara Pemberian
Sesuai
Sesuai
Dosis
No
Nama Obat
.
1
Kalmoksilin
Dosis
Dosis
Resep
Literatur
3x
500 mg,
sehari 1
diulang 8
tablet
jam
(500 mg)
kemudian
Kesimpulan
Rekomendasi
Sesuai
Sesuai
selama 3
2
Dentacid
3x
hari
awal 500
sehari 1
mg,
tablet
kemudian
(500 mg)
dianjurkan
250 mg tiap
6 jam sesuai
dengan
kebutuhan
Pertimbangan Klinis
No.
Kriteria
Permasalahan
Pengatasan
Indikasi
bersangkutan
Kontraindikasi
Interaksi
Duplikasi/ polifarmasi
Alergi
Efek Samping
merugikan
(ADR/Adverse Drug
Reaction)
KIE Apoteker
Memberikan informasi obat dan
penggunaan masing-masing obat
Antibiotik harus dihabiskan apabila
dokter atau pasien tetap
merekomendasikan antibiotik
Terima
Kasih