Vous êtes sur la page 1sur 15

LAPORAN KASUS

Ptiriasis Rosea

Pembimbing:
dr. Hj. Vita Nooraini, Sp.KK
Oleh:
Amalia Prima Sundari
2010730008
SMF ILMU PENYAKIT KULIT DAN KELAMIN RSUD CIANJUR
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA
2015

LAPORAN KASUS
Identitas Pasien
Nama

: Ny. NK

Umur

: 23 tahun

Tempat, tanggal, lahir

: Cianjur, 2 Maret 1992

Jenis Kelamin

: Perempuan

Agama

: Islam

Pendidikan

: SMP

Pekerjaan

: Ibu Rumah Tangga.

Alamat

: Asrama

Tanggal Berobat

: 12 Juni 2015

Alloanamnesis
-

Keluhan Utama : Gatal-gatal dan timbul bercak-bercak bersisik di hampir

seluruh bagian tubuh, berwarna kemerahan.


Riwayat penyakit sekarang :
Empat bulan yang lalu, pasien baru saja melahirkan anak pertamanya
dengan operasi Caesar. Pada waktu itu tidak ada keluhan gatal dan bercakbercak seperti saat ini.
Dua minggu yang lalu, keluhan muncul. Awalnya kemerahan dan gatalgatal di bagian punggung, hanya ada satu bercak. Tiga hari kemudian, bercak
bertambah banyak, dan muncul hampir di seluruh tubuh, terutama di dada,
puggung, dan tangan. Lama-kelamaan gatal dirasa sangat mengganggu dan
bertambah berat. Gatal-gatal dan timbul bercak-bercak bersisik di hampir

seluruh bagian tubuh, berwarna kemerahan.


Riwayat penyakit dahulu :
Keluhan ini pernah dialami sebelumnya. Berobat ke dokter, dan sembuh.
Memiliki riwayat alergi terhadap udara dingin, muncul kemerahan dan gatal-

gatal.
Riwayat penyakit keluarga :

2|Laporan Kasus Pitiriasis Rosea

Di keluarga tidak ada yang pernah mengalami keluhan serupa. Tidak ada
-

riwayat alergi di keluarga. Asma disangkal


Riwayat pengobatan :
Keluhan saat ini sudah pernah diobati ke puskesmas. Diberikan salep antibiotik

saja. Keluhan tidak membaik.


Riwayat alergi :
Alergi makanan disangkal. Alergi obat disangkal. Alergi udara dingin (+)

Pemeriksaan fisik
Keadaan umum

: Tampak sakit ringan

Kesadaran

: Composmentis

Tanda-tanda vital

Tekanan darah : tidak dilakukan

Nadi

: 120 x/menit

Respirasi

: 20 x/menit

Suhu

: 36,2C

Status Generalis :

Keadaan umum

: Baik

Kesadaran

: Compos mentis

Kepala :
Rambut : alopecia (-), rontok (-)
Mata : conjunctiva anemis (-)/(-), sklera ikterik (-)/(-)
Hidung : sekret (-)
Mulut : hiperemis (-), erosi (-)
Gigi : karies (-), mikrolesi (-)
Tonsil T1/T1 tidak hiperemis, faring tidak hiperemis
Leher :
KGB: tidak teraba membesar, massa (-)
Thoraks :

3|Laporan Kasus Pitiriasis Rosea

Bentuk dan gerak simetris, bagian kulit lihat status dermatologis.


VBS ka=ki, vesikular, wheezing (-), rhonchi (-)
BJ murni reguler, murmur (-), gallop (-)
Abdomen :
Datar, supel, BU (+)
Ekstremitas :
Deformitas (-), udem (-), RCT < 2 dtk
Kulit lihat status dermatologi

4|Laporan Kasus Pitiriasis Rosea

Distribusi

Generalisata
Multiple, Diskret, Kering, Batas tegas

Karakteristik Lesi

S
t

Ukuran paling kecil < 1cm, ukuran paling besar

< 3 cm.

Eritema, Skuama, Beberapa mirip urtika


Efluroesensi

u
s

Dermatologis :

Lesi pada
punggung (kiri)
dan lipat siku
(kanan)

5|Laporan Kasus Pitiriasis Rosea

Resume
Seorang perempuan datang dengan keluhan, gatal-gatal dan timbul bercak-bercak
bersisik di hampir seluruh bagian tubuh, berwarna kemerahan sejak dua minggu yang
lalu. Awalnya muncul kemerahan dan gatal-gatal di bagian punggung dan tangan.
Lama-lama muncul hampir di seluruh tubuh, terutama di dada, puggung, dan tangan. .
Sebelumya pasien pernah berobat ke puskesmas, namun tidak membaik. Pada keluarga
pasien juga tidak ada yang menderita penyakit yang sama. Pasien tidak mempunyai
alergi obat-obatan ataupun makanan, akan tetapi ada riwayat alergi udara dingin. Status
dermatologis ditemukan distribusi generalisata, karakteristik : multiple, diskret, kering,
berbatas tegas. Dengan efloresensi eritema, skuama halus, dan beberapa mirip urtika
Usulan Pemeriksaan
Kerokan kulit dengan KOH.
Diagnosis banding
Ptiriasis Rosea
Tinea Korporis
Diagnosis kerja
Ptiriasis Rosea
Penatalaksanaan
Topical :
Salep momethasone 0,1% (2 x sehari).
Sistemik :
Cetirizine 10 mg 1 x sehari.
Ctm 4 mg 1 x sehari
Vitamin C 500mg 1 x sehari
Prognosis

6|Laporan Kasus Pitiriasis Rosea

Ad vitam

: Bonam

Ad functionam : Bonam
Ad sanationam : Bonam

7|Laporan Kasus Pitiriasis Rosea

BAB II

ANALISA KASUS

A. Anamnesis
Keluhan Gatal-gatal dan timbul bercak-bercak bersisik, lesi yang muncul
pertama kali hanya satu, di bagian punggung. Lalu tiga hari kemudian, lesi
muncul hampir di seluruh tubuh. Hal ini sesuai dengan teori, bahwa Herald
patch muncul pertama hanya satu lesi, dan dalam beberapa hari bahkan
beberapa minggu menetap. Dilanjutkan dengan muncul lesi sekunder dengan
jumlah yang banyak.
Predileksi umumnya di badan, tangan, dan paha atas. Pada kasus ini, lesi
muncul di bagian punggung dan di bagian tangan.
Terjadi pada wanita usia dua puluh tiga tahun. Pada teori menunjukkan,
pitiriasis rosea sering terjadi pada usia lima belas sampai empat puluh tahun,
dan sering terjadi pada masa kehamilan. Pada kasus ini, pasien empat bulan
yang lalu melahirkan secara Caesar. Sedangkan dari jenis kelamin, baik pada
pria maupun wanita sama banyaknya.

8|Laporan Kasus Pitiriasis Rosea

B. Pemeriksaan Fisik
STATUS DERMATOLOGI
Distribusi

Generalisata

Lesi

Lesi multiple, diskret, kering, dengan batas tegas, ukuran paling kecil < 1cm,
ukuran paling besar < 3 cm.

Efluroesensi

Eritema dan skuama, dan beberapa mirip urtika

C. Differential Diagnosis
a. Pitiriasis Rosea
b. Tinea Korporis
D. Analisa Differential Diagnosis
Ptyriasis Rosea
Etiologi

Tine Korporis

Idiopatik, hipotesis Virus

Dermatofita. Kelas fungi

(self limiting disease)

imperfecti yang terbagi dalam tiga


genus : Microsporum,

Epidemiologi

Trichophyton, dan Epidermophyton.


Biasa menyerang usia 15-40 Dapat pada dewasa maupun anaktahun. Pria dan wanita sama anak.
banyaknya.

Pada

wanita

umumnya muncul pada masa


kehamilan, karena penurunan
Predileksi

imunitas.
Umumnya
Susunannya
costae,

di
sejajar

lengan

badan. Pada kulit di bagian tubuh yang


dengan tidak berambut (Glabrous skin)

atas

bagian

proksimal, dan paha atas.

9|Laporan Kasus Pitiriasis Rosea

Herald patch skuama halus, Lesi bulat atau lonjong, berbatas

Lesi

solitar, bentuk oval dan annular. tegas. Terdiri dari eritema, skuama,
Yang

lazim

eritroskuamosa, kadan terdapat vesikel dan papul di

dapat juga berbentuk urtika, tepi.

Daerah

tengahnya

lebih

vesikel, dan papul, lebih sering tenang. Kadang terlihat erosi atau
pada anak.

krusta akibat garukan.

E. Pemeriksaan Penunjang yang Diperlukan untuk Penegakan Diagnosis Pasti


- Pemeriksaan kerokan kulit dengan KOH.
F. Penatalaksanaan pada Kasus
Umum
Perbanyak makan makanan bergizi, untuk membantu meningkatkan daya tahan
tubuh. Perbanyak makan sayur dan buah-buahan.
Istirahat yang cukup.

Khusus
Topical :
Salep momethasone 0,1% (2 x sehari).
Sistemik :
Cetirizine 10 mg 1 x sehari.
Ctm 4 mg 1 x sehari
Vitamin C 500mg 1 x sehari
G. Prognosis Kasus
Quo ad vitam : ad bonam tidak ada gejala atau tanda yang mengarah pada
ancaman kematian. Keadaan umum, kesadaran dan tanda vital pasien masih
dalam batas normal.
Quo ad functionam : ad bonam pitiriasis rosea menimbulkan lesi kulit yang
tidak mengganggu fisiologis kulit secara bermakna.

10 | L a p o r a n K a s u s P i t i r i a s i s R o s e a

Quo ad sanationam : ad bonam dengan menghilangkan faktor predisposisi


maka penyakit ini dapat diobati secara tuntas dan sembuh.

11 | L a p o r a n K a s u s P i t i r i a s i s R o s e a

BAB III
TINJAUAN PUSTAKA
Ptiriasis Rosea
DEFINISI
Ptiriasis rosea adalah penyakit kulit yang belum diketahui penyebabnya,
dimulai dengan sebuah lesi inisial berbentuk eritema dan skuama halus. Kemudian
disusul oleh lesi-lesi lebih kecil di badan, lengan, dan paha atas yang tersusun sesuai
dengan lipatan kulit dan biasanya menyembuh dalam 3-8 minggu.

EPIDEMIOLOGI
Ptiriasis rosea didapati pada semua umur, terutama antara 15-40 tahun, pada wanita dan
pria sama saja banyaknya.

ETIOLOGI
Etiologinya belum diketahui secara pasti, demikian pula cara infeksinya. Ada yang
mengemukakan hipotesis penyakit ini penyebabnya virus (Self Limiting Disease)
karena penyakit ini umumnya sembuh sendiri dalam 3-8 minggu..

GEJALA KLINIS

Herald Patch umumnya di badan, soliter, bentuk oval dan annular, 3 cm.
Ruam terdiri atas eritema dan skuama halus. Sebagian penderita mengeluhkan
gatal ringan. Ptiriasis berarti skuama halus. Dimulai dengan lesi pertama
(herald patch).

12 | L a p o r a n K a s u s P i t i r i a s i s R o s e a

Lesi berikutnya timbul dalam 4-10 hari, (setelah lesi pertama) sama
dengan lesi pertama, hanya lebih kecil, susunan sejajar costae sehingga
membentuk gambaran cemara terbalik, lesi tersebut timbul serentak atau dalam
beberapa hari.

Tempat predileksi Badan, lengan atas bagian proksimal, dan paha atas.
Sehingga sering disebut pakaian renang wanita jaman dahulu.

Selain itu dapat muncul bentuk lesi yang lain : eritoskuama, urtika, vesikel, dan
papul (sering pada anak-anak)

DIAGNOSIS BANDING
Penyakit ini sering disangka jamur oleh penderita, juga oleh dokter umum.
Gambaran klinis yang menyerupai tinea korporis, yaitu berupa skuama dan eritema di
pinggir dan bentuknya annular. Perbedaanya tertera pada tabel dibawah ini :
Pitiriasis Rosea

Tinea Korporis

Gatal ringan

Sangat gatal

Skuama halus

Skuama kasar

KOH (-)

KOH (+)

Adanya lesi inisial (kadang sudah

ada,

bentuknya

oval,

hipopigmentasi)

PENATALAKSANAAN
Pengobatan bersifat simptomatik.

13 | L a p o r a n K a s u s P i t i r i a s i s R o s e a

Gatal dapat diberikan sedativa atau zinc oxide, dan calamine lotion.
Topikal : glukokortikoid diberikan pada gejala yang parah, penyebaran lesi yang
luas, dan pitiriasis rosea vaskular.

PROGNOSIS
Prognosis baik, karena penyakit ini dapat sembuh dalam waktu 3-8 minggu.

14 | L a p o r a n K a s u s P i t i r i a s i s R o s e a

DAFTAR PUSTAKA

Djuanda, P., Hamzah, d., & Aisah, P. (2011). Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Edisi
Keenam. p. 197. Jakarta: FKUI.
Freedenberg, I. M., Eisen, A. Z., Wolff, K., Austen, K. F., Goldsmith, L. A., & Katz, S.
I. (2003). Fitzpatrick's Dermatology in General Medicine. 6th edition. p. 515520. Jakarta: pdf.

15 | L a p o r a n K a s u s P i t i r i a s i s R o s e a

Vous aimerez peut-être aussi