Vous êtes sur la page 1sur 15

LOKAKARYA BULANAN PUSKESMAS LEUWIGAJAH

HIPERTENSI

Disusun oleh :
KELOMPOK I

PROGRAM STUDY PROFESI KEPERAWATAN


STIKES BUDI LUHUR CIMAHI
2013

LAPORAN PENDAHULUAN
PENYULUHAN HIPERTENSI
A. Latar Belakang
Penyakit darah tinggi yang lebih dikenal sebagai hipertensi merupakan
penyakit yang mendapat perhatian dari semua kalangan masyarakat, mengingat
dampak yang ditimbulkannya baik jangka pendek maupun jangka panjang
sehingga membutuhkan penanggulangan jangka panjang yang menyeluruh dan
terpadu. Penyakit hipertensi menimbulkan angka morbiditas (kesakitan) dan
mortalitasnya (kematian) yang tinggi.
Penyakit hipertensi merupakan penyakit yang timbul akibat adanya
interaksi dari berbagai faktor resiko yang dimiliki seseorang. Berbagai penelitian
telah menghubungkan antara berbagai faktor resiko terhadap timbulnya hipertensi.
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan tenyata prevalensi (angka kejadian)
hipertensi meningkat dengan bertambahnya usia. Dari berbagai penelitian
epidemiologis yang dilakukan di Indonesia menunjukan 1,8 28,6 % penduduk
yang berusia diatas 20 tahun adalah penderita hipertensi. Saat ini terdapat adanya
kecenderungan bahwa masyarakat perkotaan lebih banyak menderita hipertensi
dibandingkan masyarakat pedesaan. Hal ini antara lain dihubungkan dengan
adanya gaya hidup masyarakat kota yang berhubungan dengan resiko penyakit
hipertensi seperti stress, obesitas (kegemukan), kurangnya olah raga, merokok,
alkohol, dan makan makanan yang tinggi kadar lemaknya.
Hipertensi perlu diwaspadai karena merupakan bahaya diam-diam. Tidak
ada gejala atau tanda khas untuk peringatan dini bagi penderita hipertensi. Selain
itu, banyak orang merasa sehat dan energik walaupun memiliki hipertensi.

Berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2007, sebagian besar kasus
hipertensi di masyarakat belum terdiagnosis.
Perawat sebagai salah satu tenaga kesehatan yang profesional dan juga
berkewajiban untuk memfasilitasi dalam pencapaian tujuan tersebut. Salah satu
wujud nyata dalam upaya peningkatan kesehatan yang telah dilakukan oleh
Mahasiswa Profesi Ners Stikes Budi Luhur Cimahi adalah dengan melakukan
Praktek Kerja Lapangan yang dilaksanakan di Kelurahan Leuwigajah RW 09
kecamatan Cimahi Selatan Kota Cimahi.
Setelah kami melakukan pendataan/pengkajian 2 minggu di rw 09
dengan jumlah jumlah KK 1999. Data yang kami peroleh yaitu, untuk lansia di
rw 09 rata-rata lansia mengalami hipertensi. Mengingat peran dari kader adalah
sebagai pelayanan kesehatan dan pembangunan masyarakat namun hanya terbatas
dalam bidang-bidang atau tugas-tugas yang pernah diajarkan kepada mereka, oleh
karena itu mereka perlu dibina dan di beri bimbingan agar mereka mampu
melakukan penyuluhan terhadap masyarakat maka mahasiswa profesi STIKes
budi luhur mengadakan penyuluhan terhadap kader mengenai hipertensi yang
terjadi pada lansia.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Memberikan gambaran penuh mengenai penyakit hipertensi terhadap kader
untuk dijadikan bekal materi dalam melakukan penyuluhan hipertensi
terhadap masyarakat.
2. Tujuan Khusus
a. Memberikan informasi tentang proses penuaan sehingga timbul hipertensi

b. Menjelaskan masalah-masalah kesehatan yang akan diakibatkan dari


adanya penyakit

hipertensi seperti stroke, gagal ginjal, gangguan

penglihatan.
c. Menjelaskan cara diit hipertensi
d. Menjelaskan cara pengobatan tradisional hipertensi
C. Manfaat
1. Kader
Dapat dijadikan acuan kader dalam melakukan penyuluhan terhadap
masyarakat dan mampu memberikan informasi tentang masalah hipertensi
dalam

upaya

pencegahannya,

perawatannya,

pengobatannya

serta

pemeliharaan kesehatan guna meningkatkan derajat kesehatan masyarakat di


wilayah kerja RW 09 Kelurahan Leuwigajah khusunya terhadap lansia
2. Mahasiswa
Dapat dijadikan pengalaman yang berharga dalam melakukan implementasi
keperawatan komunitas khususnya dalam melakukan penyuluhuan hipertensi
terhadap kader.
3. Masyarakat
Diharapkan dengan adanya penyuluhan terhadap kader menjadi pemicu untuk
meningkatnya derajat kesehatan masyarakat khususnya lansia.
D. Pengorganisasian acara
1.

Ketua pelaksana : Hendra Aditya

2.

Wakil ketua

: Firdaus R.F

3.

Moderator

: Cahyan. PG

4.

Notulen

: Restu R

5.

Fasilitator

: Amran A

Tejo. A
Arisna Ekawati
Rezha. M.I
6.

Observer

: Siti Khoeriah
Yudi Ruspandi
Denny Mulyana
Anggraeni.F
Sandra Santy. D

7.

Sie perlengkapan : Yesi. T


Eda. R
Nurwanti. I
Arisna Ekawati

8.

Sie Pubdok

: Dzariatul. R
Yudi. S
Agus. M
Mira. A

SATUAN ACARA PENYULUHAN


(SAP)

Pokok bahasan

: Pendidikan Kesehatan

Sub pokok bahasan

: Pendidikan Kesehatan Tentang Hipertensi

Hari/tanggal

: Sabtu/ 20 Juli 2013

Waktu

: 09.00 09.30 WIB

Tempat

: PKM Leuwigajah

Sasaran

: Kader

Penyuluh

: Hendra Aditya

B.

Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan selama + 30 menit, diharapkan
kader

mampu

mengenal

masalah,

merawat,

memodifikasi

serta

memanfaatkan fasilitas kesehatan dalam mengatasi masalah hipertensi


pada lansia.
2. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan selama 1 x 30 menit, diharapkan :
1.

Kader

mampu

menyebutkan

kembali

pengertian

Hipertensi
2.

Kader mampu menyebutkan penyebab Hipertensi

3.

Kader mampu menyebutkan tanda dan gejala Hipertensi

4.

Kader mampu menyebutkan pengelolaan Hipertensi.

5.

Kader mampu menyebutkan komplikasi Hipertensi

6.

Kader mampu menyebutkan cara perawatan Hipertensi

7.

Kader mampu mendemonstrasikan cara membuat obat


tradisional.

C.

Evaluasi

: Terlampir

D.

Materi: Terlampir

E.

Metode

: Ceramah, diskusi dan tanya jawab

F.

Media : Leaflet, lembar balik

G. Kegiatan Penyuluhan Kesehatan


No
1.

Kegiatan
Pembukaan
(5menit)

Penyuluh
1.
gucapkan salam
2.

Kader
Men Menjawab salam.
Kader
menerima
Mem
dengan baik

perkenalkan diri
2.

3.

Kegiatan
inti
( 20 menit )

Penutup
(5 menit)

Memperhatikan
A. Penjelasan Materi :
1. Menjelaskan
pengertian
Hipertensi
2. Menjelaskan
penyebab
Hipertensi
3. Menjelaskan tanda dan
gejala Hipertensi
4. Menjelaskan komplikasi
hipertensi
5. Menjelaskan pengelolaan
hipertensi
6. Menjelaskan cara diit
hipertensi
7. Menjelaskan
obat
tradisional hipertensi

Menyimak
memperhatikan
Menyimak
memperhatikan
Menyimak
memperhatikan.
Menyimak
memperhatikan
Menyimak
memperhatikan
Menyimak
memperhatikan

dan
dan
dan
dan
dan
dan

Kader
memberikan
pertanyaan
kepada
B. Tanya jawab:
pemateri
Memberikan
kesempatan
kader untuk bertanya
Kader dapat menjawab
3 dari 4 pertanyaan
C. Evaluasi:
yang diajukan
1.
M
ereview
kembali
hasil Kader bisa menjawab
sebagian
pertanyaan
materi yang telah diberikan
yang di ajukan
dengan
mengajukan
pertanyaan kepada kader
2.
E
Menyimak
dan
valuasi objektif
memperhatikan
Menjawab salam
1. Menyimpulkan
hasil

penyuluhan
2. Mengucapkan salam

H.

Kriteria Evaluasi
1.

Struktur :
a. Persiapan materi dan kepanitian
b. Persiapan kegiatan
c. Penetapan tujuan

2.

Proses

a.

Kader mau memperhatikan dan mau


menyimak penjelasan dari penyuluh

b.

Kader aktif dalam melakukan Tanya


jawab saat diberikan kesempatan untuk diskusi

3.

Hasil

a. Kader paham dengan penjelasan yang sudah diberikan oleh penyuluh


b. Kader mau melakukan penyuluhan kepada masyarakat khususnya lansia
dengan hipertensi setelah mendapatkan informasi dari penyuluh

EVALUASI
1. Pertanyaan
a) Jelaskan pengertian hipertensi?

b) Sebutkan penyebab hipertensi?


c) Sebutkan tanda dan gejala hipertensi?
d) Sebutkan komplikasi hipertensi?
e) Sebutkan pengelolaan hipertensi?
f) Bagaimana cara diit hipertensi?
g) Sebutkan pengobatan tradisional untuk hipertensi?
2. Jawaban
a)

Hipertensi adalah Gangguan pada sistem pembuluh darah yang


ditandai dengan meningkatnya tekanan darah melebihi 140/90 mmHg.

b)

Penyebab

Gaya hidup tak sehat


Konsumsi garam berlebihan
Merokok
Minum-minuman beralkohol
Minum kopi
Kurang olahraga
Kegemukan
Stress / banyak pikiran
Keturunan
c)

Tanda dan gejala

Sakit kepala
Mudah marah
Telinga berdengung
Mata terasa berat/pandangan kabur
Mudah lelah
Susah tidur
Terasa sakit di tengkuk
Tekanan darah lebih dari normal
d)

Komplikasi

Gangguan jantung

Gangguan otak (stroke)


Gangguan penglihatan
Gangguan ginjal
e)

Pengelolaan

Menurunkan BB (berat badan ideal)


Pengurangan asupan garam (diit rendah garam)
Mengurangi rokok, kopi, minum beralkohol, makanan berlemak,
hindari stress
Aktifitas fisik/jalan sehat (olahraga teratur)
Dekatkan diri pada Allah
f)

Diit Hipertensi

Makanan yang berkadar lemak jenuh tinggi (otak, ginjal, paru, minyak
kelapa, gajih).
Makanan yang diolah dengan menggunakan garam natrium (biscuit,
craker, keripik dan makanan kering yang asin).
Makanan dan minuman dalam kaleng (sarden, sosis, korned, sayuran
serta buah-buahan dalam kaleng, soft drink).
Makanan yang diawetkan (dendeng, asinan sayur/buah, abon, ikan
asin, pindang, udang kering, telur asin, selai kacang).
Susu full cream, mentega, margarine, keju mayonnaise, serta sumber
protein hewani yang tinggi kolesterol seperti daging merah
(sapi/kambing), kuning telur, kulit ayam).
Bumbu-bumbu seperti kecap, maggi, terasi, saus tomat, saus sambal,
tauco serta bumbu penyedap lain yang pada umumnya mengandung
garam natrium.
Alkohol dan makanan yang mengandung alkohol seperti durian, tape.
Prinsip diit
Makanan beraneka ragam dan gizi seimbang.
Jenis dan komposisi makanan disesuaikan dengan kondisi penderita.
Jumlah garam dibatasi sesuai dengan kesehatan penderita.
Yang dimaksud dengan garam disini adalah garam natrium yang
terdapat dalam hampir semua bahan makanan yang berasal dari hewan

dan tumbuh-tumbuhan. Salah satu sumber utama garam natrium


adalah garam dapur. Oleh karena itu, dianjurkan konsumsi garam
dapur tidak lebih dari - sendok teh/hari.
g)

Pengobatan tradisional

Timun dan belimbing


Caranya: 2 buah dimakan pagi dan sore atau diparut, diperas diambil
airnya diminum pagi dan sore.
Daun salam
Caranya: ambillah 10 lembar daun salam yang masih hijau segar, cuci
bersih dan rebus dengan 3 gelas air hingga air tinggal 1 gelas. Akan
anda peroleh cairan seperti seduhan air teh. Minumlah seduhan ini
setiap hari.
Daun seledri
Caranya: 1 genggam daun seledrai Cuci, lalu potong kecil-kecil
seledri. Rebus seledri dalam 2 gelas air hingga airnya tersisa gelas.
Dinginkan, lalu saring ramuan. Minum air ramuan 2 kali sehari,
masing-masing separuhnya. Cara lain yaitu daunya dimakan sebagai
lalapan

MATERI

c. Pengertian
Hipertensi adalah Gangguan pada sistem pembuluh darah yang ditandai
dengan meningkatnya tekanan darah melebihi 140/90 mmHg.
d. Penyebab
1. Gaya hidup tak sehat
Konsumsi garam berlebihan
Merokok
Minum-minuman beralkohol
Minum kopi
Kurang olahraga
2. Kegemukan
3. Stress / banyak pikiran
4. Keturunan
e. Tanda dan gejala
Sakit kepala
Mudah marah
Telinga berdengung
Mata terasa berat/pandangan kabur
Mudah lelah
Susah tidur
Terasa sakit di tengkuk
Tekanan darah lebih dari normal
f. Komplikasi
Gangguan jantung
Gangguan otak (stroke)
Gangguan penglihatan
Gangguan ginjal
g. Pengelolaan
Menurunkan BB (berat badan ideal)

Pengurangan asupan garam (diit rendah garam)


Mengurangi rokok, kopi, minum beralkohol, makanan berlemak,
hindari stress
Aktifitas fisik/jalan sehat (olahraga teratur)
Dekatkan diri pada Allah
h. Diit Hipertensi
Makanan yang berkadar lemak jenuh tinggi (otak, ginjal, paru, minyak
kelapa, gajih).
Makanan yang diolah dengan menggunakan garam natrium (biscuit,
craker, keripik dan makanan kering yang asin).
Makanan dan minuman dalam kaleng (sarden, sosis, korned, sayuran
serta buah-buahan dalam kaleng, soft drink).
Makanan yang diawetkan (dendeng, asinan sayur/buah, abon, ikan asin,
pindang, udang kering, telur asin, selai kacang).
Susu full cream, mentega, margarine, keju mayonnaise, serta sumber
protein

hewani

yang

tinggi

kolesterol

seperti

daging

merah

(sapi/kambing), kuning telur, kulit ayam).


Bumbu-bumbu seperti kecap, maggi, terasi, saus tomat, saus sambal,
tauco serta bumbu penyedap lain yang pada umumnya mengandung
garam natrium.
Alkohol dan makanan yang mengandung alkohol seperti durian, tape.
i. Prinsip diit
Makanan beraneka ragam dan gizi seimbang.
Jenis dan komposisi makanan disesuaikan dengan kondisi penderita.
Jumlah garam dibatasi sesuai dengan kesehatan penderita.
Yang dimaksud dengan garam disini adalah garam natrium yang
terdapat dalam hampir semua bahan makanan yang berasal dari hewan
dan tumbuh-tumbuhan. Salah satu sumber utama garam natrium adalah
garam dapur. Oleh karena itu, dianjurkan konsumsi garam dapur tidak
lebih dari - sendok teh/hari

j. Pengobatan tradisional
Timun dan belimbing
Caranya: 2 buah dimakan pagi dan sore atau diparut, diperas diambil
airnya diminum pagi dan sore.
Daun salam
Caranya: ambillah 10 lembar daun salam yang masih hijau segar, cuci
bersih dan rebus dengan 3 gelas air hingga air tinggal 1 gelas. Akan anda
peroleh cairan seperti seduhan air teh. Minumlah seduhan ini setiap hari.
Daun seledri
Caranya: 1 genggam daun seledrai Cuci, lalu potong kecil-kecil seledri.
Rebus seledri dalam 2 gelas air hingga airnya tersisa gelas. Dinginkan,
lalu saring ramuan. Minum air ramuan 2 kali sehari, masing-masing
separuhnya. Cara lain yaitu daunya dimakan sebagai lalapan

DAFTAR PUSTAKA

Setiawan, Santun. (2005). Tuntunan praktis asuhan keperawatan. Bandung:


Rizqi Press.

Vous aimerez peut-être aussi