Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Pembimbing :
1102011012
IDENTITAS PASIEN
Nama : Tn. O
Umur : 74 tahun
Jenis kelamin : Laki-Laki
Agama
: Islam
Status Perkawinan: Sudah menikah
Pendidikan terakhir: S1
Pekerjaan
: Pensiun
Alamat
: Jl.Sabang Margahayu Tengah RT
002/009 Kec.Soreang,Bandung
No. Rekam Medik : 411444
Tanggal Pemeriksaan: 10 Juni 2015
ANAMNENIS
Keluhan Utama : Nyeri pada panggul kiri
Riwayat penyakit sekarang :
Pasien datang dengan keluhan nyeri pada panggul kiri
setelah terjatuh dari tangga 2,5 m karena tangga yang di
naiki nya bergeser ketika sedang menaiki tangga menuju ke
tangki air di rumahnya 2 hari yang lalu SMRS. Pasien
terjatuh dengan posisi miring ke kiri dan dalam posisi
duduk serta menahan dengan kedua sikunya, Panggul dan
kaki kiri terasa sakit bila di gerakan atau di geser setelah
terjatuh. Darah (-), Mual (-), muntah (-), pingsan (-),BAK
tidak ada kelainan & terakhir 1 jam yang lalu SMRS, BAB
(-) sejak setelah kejadian. Setelah kejadian terjatuh,pasien
diurut 2x sebelum masuk rumah sakit namun setelah di
urut pasien merasa makin terasa sakit pada panggul dan
kaki kiri nya serta nyeri untuk berjalan.
PEMERIKSAAN FISIK
Primary Survey
Secondary Survey
Keadaan Umum :
Kesadaraan
Airway : Clear
: Compos mentis
Kesan sakit
: Tampak sakit
sedang
Tanda-tanda Vital :
Tekanan darah :
Nadi : 85x/mnt
Suhu
150/90 mmHg
RR
: 36,4 C
: 24x/mnt
STATUS GENERALIS
Kepala:
Ekspresi wajah
Simetris muka
: normal, biasa
: simetris
Rambut
: hitam dan beruban,
tipis,distribusi merata
Bibir
: tidak sianosis
Sumbatan jalan napas : (-)
Bau pernapasan
Lidah
Mata:
Exophthalmus: tidak ada
Visus
: tidak dinilai
Kelopak
edema
: tidak ptosis,tidak
Mulut:
: - /-
Lubang
: +/+ (lapang)
Penyumbatan : - /Pendarahan
: - /-
: tidak khas
: tidak kotor
Jantung
Inspeksi : Tidak tampak pulsasi iktus cordis.
Palpasi : Teraba iktus cordis pada sela iga V di linea
midklavikula kiri
Perkusi : Dalam batas normal
Auskultasi
: Bunyi jantung I-II regular murni, Gallop
(-), Murmur (-)
Abdomen
Inspeksi : simetris, datar, tidak membesar, benjolan (-),
Palpasi Dinding perut: soepel, nyeri tekan (-), nyeri
lepas(-)
Hati&Limpa: tidak teraba
Ginjal : Ballotement (-), nyeri ketok CVA (-)
Perkusi: timpani, shifting dullnes (-)
Auskultasi: bising usus (+) normal, 4x per menit
Extremitas Lengan
Otot
Tonus
: Normotonus +/+
Massa
:Normal/Normal
Sendi
: Nyeri -/-
Luka
: -/-
Varises
: +/+
Otot :
:(-)/(-)
Lain-lain : (-)/(-)
Sendi
Massa
otot: N/N
Gerakan: aktif/pasif
Kekuatan : +5/+2
Edema :(-)/(-)
Lain-lain :(-)/(-)
STATUS LOKALIS
a/r pelvis:
LOOK
Tak tampak luka terbuka, Perubahan warna kulit
(-), tanda radang(-), deformitas (-), edem (-)
FEEL
Nyeri tekan (+), sensibilitas (+), pulsasi arteri
femoralis (+), pengisian kapiler < 2 detik, krepitasi
sulit dinilai
MOVEMENT
Gerak aktif-pasif terbatas, nyeri pada pelvis bila
femur & tibia sinistra digerakan
DIAGNOSA SEMENTARA:
Fraktur coxae inferior sinistra
DIAGNOSA BANDING
- Fraktur Ramus Pubis
- Osteomielitis Pelvis
- Sacroiliac Joint Dysfunction
- Slipped Capital Femoral Epiphysis
USULAN PEMERIKSAAN
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Foto
rontgen pelvis
DIAGNOSIS KERJA
RESUME
Seorang laki-laki usia 74 tahun datang ke Unit Gawat Darurat
(UGD) dengan keluhan nyeri pada panggul kirinya sejak 2 hari yang
lalu karena terjatuh dari tangga yang tingginya 2,5M. Setelah
terjatuh panggul dan kaki kiri terasa sakit bila di gerakan atau di
geser setelah terjatuh. BAB (-) sejak setelah kejadian. Pasien dapat
mengingat kejadian dengan baik. Setelah kejadian terjatuh,pasien
diurut 2x sebelum masuk rumah sakit namun setelah di urut pasien
merasa makin terasa sakit pada panggul dan kaki kiri nya serta
nyeri untuk berjalan.
Pasien memiliki riwayat darah tinggi namun pengkonsumsian
obatnya tidak teratur. Dan tidak ingat obat apa yang diberikan.
Pada pemerikaan fisik tidak ditemukan tanda-tanda kelainan
baentuk,deformitas atau pembengkakan, hanya pasien
mengeluhkan nyeri pada panggul kiri, ROM (-).
PENATALAKSANAAN
Non operatif (Medikamentosa)
(Konsul dr.Yuliana Sp.Orthopedi)
IVFD RL+ketorolac 1 amp + tramadol 50 mg 1 amp
drip 20 gtt/menit
Omeprazol 1x1 vial IV
Meloxicam 2x7,5 mg (p.o)
Vit.C 1x1 tab (p.o)
Calc 1x1 tab (p.o)
Operatif (-)
PROGNOSIS
Ad vitam
: Ad bonam
Ad functionam : Dubia ad bonam
Ad sanationam : Dubia ad bonam
TINJAUAN PUSTAKA
FRAKTUR
DEFINISI FRAKTUR
Fraktur atau patah tulang adalah terputusnya
kontinuitas jaringan tulang, tulang rawan sendi atau tulang
rawan epifisis baik bersifat total ataupun parsial
PENYEBAB FRAKTUR
1. Peristiwa Trauma
3. Fraktur Patologik
KLASIFIKASI FRAKTUR
Berdasarkan luas
atas penyebabnya
Berdasarkan luas
dan garis fraktur
Berdasarkan
Bentuk dan jumlah
garis fraktur
Berdasarkan posisi
fragmen
Berdasarkan
hubungan fraktur
dengan dunia luar
Berdasarkan
bentuk garis fraktur
& hubungan dengan
mekanisme trauma
KLASIFIKASI FRAKTUR
DEFINISI
Fraktur pelvis/ patah tulang panggul adalah
putusnya kontinuitas tulang, tulang rawan epifisis
atau tulang rawan sendi dan gangguan struktur
tulang dari pelvis
FRAKTUR PELVIS
ETIOLOGI
EPIDEMIOLOGI
Fraktur pelvis dan acetabulum dapat terjadi baik
dengan trauma berat atau trauma ringan atau
trauma yang berulang.
Kejadian tertinggi pada usia 16-20 tahun (35%),
dan perbandingan antara laki-laki dan
perempuan 7:3. Mekanisme trauma tersering
disebabkan oleh kecelakaan sepeda motor (77%)
ANATOMI PELVIS
Klasifikasi Tile:
Tipe A
Stable
Tipe B
Rotationally
unstable
Vertically stable
(open book type)
TIPE A
TIPE B
Tipe B1 : anterior-posterior kompresi injury. Pada tipe B1 merupaan
jenis fraktur open-book fraktur pelvis, yang terbagi dalam tiga bagian
Stage 1 : diastasis simfisis pubis <2,5cm,Tidak ada hubungan dengan
pelvis bagian posterior
MANIFESTASI KLINIK
Pada cidera tipe A :
-Tidak mengalami syok berat
-Nyeri bila berusaha berjalan
-Terdapat nyeri tekan local tetapi jarang terdapat
kerusakan pada viscera pelvis
-Foto polos pelvis dapat mempelihatkan fraktur
Anamnesis :
Pemeriksaan Klinik :
Miksi terakhir
Keadaan umum
Denyut nadi, tekanan darah dan
respirasi. Lakukan survey
kemungkinan trauma lainnya
Pemeriksaan nyeri :
Tekanan dari samping cincin
panggul
Tarikan pada cincin panggul
Inspeksi perineum untuk
mengetahui adanya Perdarahan,
pembengkakan dan deformitas
Tentukan derajat ketidakstabilan
cincin panggul dengan palpasi pada
ramus dan simfisis pubis
Pemeriksaan colok dubur Rectal
examination: Posisi prostat yang
meninggi dapat mengindikasi
adanya tetesan uretra. Guaiac tes
yang positif menunjukkan adanya
luka yang dalam
DIAGNOSIS
Pada setiap trauma abdomen bawah dan tungkai
selalu pikirkan kemungkinan fraktur pelvis
Perhatikan mekanisme cedera
Pemeriksaan klinis :
Jejas pada pelvis/abdomen bagian bawah
Nyeri tekan pada pelvis
Ketidakstabilan pada perabaan
Perbedaan panjang kedua tungkai
Rectal examination & darah pada mue
Hipotensi & tachycardia (bila disertai gangguan
hemodinamik)
Radiologis : foto pelvis AP, CT scan
DIAGNOSIS BANDING
1.Osteomielitis pada
tulang pelvis
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Anteroposterior View of Pelvis
Pelvic Inlet View
Pelvic Outlet View
Computed Tomography (CT)
Lateral Sacral View
TERAPI
Pengobatan harus dilakukan
sesegera mungkin berdasarkan
prioritas penanggulangan trauma
yang terjadi (ABCD), yaitu:
Resusitasi awal
Perhatikan saluran nafas
dan perbaiki hipoksia/
sumbatan jalan nafas
Resusitasi Cairan
Kontrol perdarahan dengan
pemberian cairan dan
transfusi darah
Pengobatan
-Tindakan non operatif (medikamentosa)
-Stabilisasi fraktur panggul, misalnya
pelvic sling, External fixations
-Tindakan operatif bila ditemukan
kerusakan alat-alat dalam rongga
panggul
TERAPI
Military antishock trousers (MAST)
EXTERNAL FIXATION
PROGNOSIS
KOMPLIKASI
Nerve injury
Cedera saraf dapat terjadi yang disebabkan oleh cedera karena kompresi
atau ketegangan. Cedera iatrogenic dapat terjadi pada pembedahan
manipulasi, jalur pembedahan, atau pengeboran yang arahnya salah atau
mur. Dari keseluruhan angka kejadian cedera saraf pada pasien fraktur
pelvis adalah 10-15%.
Thromboembolisme
Pulmonary Embolism
TERIMAKASIH