Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Pendahuluan
Sebagai negara bahari dan kepulauan terbesar di dunia dengan garis
pantai sepanjang 81.000 km (terpanjang kedua setelah Kanada), Indonesia,
sebagian besar wilayahnya merupakan wilayah pesisir (Coastal Zone). Namun
sayang, adanya wilayah pesisir tersebut terdapat banyak masyarakat miskin
yang sebagian besar bekerja sebagai nelayan. Masyarakat pesisir sendiri
bukan hanya nelayan, melainkan juga pembudidaya ikan, pengolah ikan,
bahkan pedagang ikan. Namun secara empiris di kalangan masyarakat pesisir
itu sendiri, pelaku ekonomi di subsistem produksi primer-nelayan dan
pembudidaya ikan seringkali menemui sejumlah masalah, misalnya ketidak
adilan
harga,
keterbatasan
teknologi
dan
modal,
terbatasnya
SDM,
serta
Strategi
Pemberdayaan
Mereka
dalam
Konteks
dan
sosial
ekonomi
masyarakat
pesisir,
serta
strategi
mendiami
di
suatu
wilayah
pesisir
dan
sumber
kehidupan
Pokok permasalahan utama dari kemiskinan nelayan itu sendiri terletak pada
tidak
terpenuhinya
kebutuhan
akan
pangan,
kesehatan,
pendidikan,
Selain itu,
laut
untuk
kesejahteraan
hidupnya
keadaannya terpuruk.
dan
masyarakat
lain
justru
yang
tinggal
di
daerah
tersebut
adalah
para
nelayan.
perikanan
maupun
non
perikanan.
Tujuan
dari
adanya
kemiskinan
program
nelayan
di
ini
diharapkan
Indonesia.
dapat
Program
ini
mengurangi
dijalankan
angka
melalui
program
pemerintah
kelompok
daerah,
masyarakat
lembaga
dan
swadaya
stakeholder
masyarakat,
lainnya,
dalam
swasta,
rangka
program
penyuluhan
dan
pendampingan,
jumlah
Beberapa
masyarakat
contoh
miskin
kasus
di
yang
kawasan
pesisir
menggambarkan
menjadi
kehidupan
potensi
produksi
ikan
laut
yang
cukup
besar.
Karena
mendapatakan
dana
asuransi
kecelakaan.
Sedangkan
Pangkalan
menyebabkan
nelayan
di
Demak
Utara
masih
minim
dalam
tangkap
ikan
sederhana,
berpendidikan
rendah,
minim
disebutkan
bahwa
nelayan
miskin
merupakan
bagian
dari
komunitas
dibayar. Biaya operasional ini meliputi bahan bakar dan konsumsi untuk
kehidupan
dari
hasil
nelayan selama
penjualan
ikan, kurangnya
yang
rendah
sektor
kelautan
dan
perikanan.
(2)
Keterpaduan
keahlian
dan
program
pemberdayaan
dilakukan dapat bersifat regional bahkan local. Hal ini disesuaikan dengan
masing-masing
daerah
nelayan
memilki
permasalahan
yang
berbeda.
dan
inisiatif
untuk
memenuhi
kebutuhan
masyarakat
bakar
bensin/solar disekitar
Tempat Pelelangan Ikan (TPI) atau yang ada di sekitar tempat tinggal
nelayan den an cara mendirikan koperasi simpan pinjam, dimana
ketua dan anggotanya yang terdiri para nelayan itu sendiri.
b. Fokus utama pengelolaan sumberdaya local terutama pada waktu pasca
panen, pada waktu musim
langsung
dijual,
yang
ikan
nilai
yang
harga
nilai
harga
jualnya
tinggi
menjadi ikan asin, trasi, pindang, dan tepung ikan. Oleh karena itu
diperlukan peningkatan kemampuan nelayan dalam pengolahan ikan.
c. Budaya kelembagaan ditandai oleh adanya organisasi-organisasi seperti
Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) sebagai wakil dari nelayan
dimana peranannya
DAFTAR PUSTAKA
Balitbang Provinsi Jawa Tengah. 2010. Penelitian dan Pengembangan Model
Pemberdayaan Terhadap Keluatga Nelayan.
Marbun, Leonardo.