Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
DATA AWAL
STUDI KASUS: KOTA CIREBON-JAWA BARAT
Tabel 1. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kota Cirebon Atas Dasar Harga Konstan (Juta Rupiah)
Tahun 2001-2010
Sektor Prekonomian
1. Pertanian
2. Pertambangan
3. Industri
4. Listrik, Gas, dan Air Bersih
5. Bangunan
6. Perdagangan
7. Pengangkutan
8. Lembaga Keuangan
9. Jasa-jasa
Total
2001
14057,38
0
1674944,18
65962,32
141987,10
1128604,89
647091,78
153181,83
243934,25
4069763,73
Sektor Prekonomian
2007
1. Pertanian
17000,78
2. Pertambangan
0
3. Industri
1629000,86
4. Listrik, Gas, dan Air Bersih
95000,65
5. Bangunan
214000,08
6. Perdagangan
1271000,00
7. Pengangkutan
625000,52
8. Lembaga Keuangan
347000,21
9. Jasa-jasa
353000,19
Total
4554000,29
Sumber: Badan Pusat Statistik Kota Cirebon
2004
16251,29
0
1881356,00
78990,45
167805,81
1288370,16
733615,40
178060,20
284252,31
4628701,61
2010*
20000,43
0
1524000,12
128000,49
276000,19
1649000,62
724000,37
459000,03
464000,62
5245000,86
Tabel 2. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Provinsi Jawa Barat Atas Dasar Harga Konstan (Juta Rupiah)
Tahun 2001-2010
Sektor Prekonomian
1. Pertanian
2. Pertambangan
3. Industri
4. Listrik, Gas, dan Air Bersih
5. Bangunan
2001
32149302,28
8547311,59
84844624,42
4576859,41
5143936,70
2004
34457716,98
7705213,45
96978417,53
5337897,17
6602399,92
6. Perdagangan
7. Pengangkutan
8. Lembaga Keuangan
9. Jasa-jasa
Total
Sektor Prekonomian
1. Pertanian
2. Pertambangan
3. Industri
4. Listrik, Gas, dan Air Bersih
5. Bangunan
6. Perdagangan
7. Pengangkutan
8. Lembaga Keuangan
9. Jasa-jasa
Total
40136587,93
8070250,06
5885016,62
12777493,89
202131382,92
40643460,69
8592140,96
6490645,26
13577470,98
209731189,42
42758204,32
9379745,45
6967352,63
14943478,53
219525220,65
45529027,75
10309020,56
7247001,69
15836800,82
230003495,86
2005
34942015,45
7143208,64
105334047,15
5649829,62
7780823,72
47259969,72
10329164,21
7623682,08
16821141,16
242883881,74
2008
37139984,68
6850432,92
133756556,37
5985766,99
9730820,28
56937922
12233939,92
9075519,51
19494893,28
291205836,70
HASIL ANALISIS
STUDI KASUS: KOTA CIREBON-JAWA BARAT
Tabel 3. Perubahan PDRB di Kota Cirebon Selama Tahun 2001 dan Tahun 2010
2001
14057,38
0
1674944,18
65962,32
141987,10
1128604,89
647091,78
153181,83
243934,25
2010*
20000,43
0
1524000,12
128000,49
276000,19
1649000,62
724000,37
459000,03
464000,62
Perubahan
PDRB
(juta rupiah)
5943,05
0
-150944,06
62038,17
134013,09
520395,73
76908,59
305818,20
220066,37
Persen
(%)
42,28
0
-0,90
94,05
94,38
46,11
11,88
199,64
90,21
Total
4069763,73
5244002,87
Sumber: Badan Pusat Statistik Kota Cirebon (data diolah)
1174239,14
569,55
Tabel 4. Perubahan PDRB di Provinsi Jawa Barat Tahun Selama 2001 dan Tahun 2010
2001
Perubahan
PDRB
2010*
(juta rupiah)
9988184,14
-1082620,75
50750124,62
2739100,24
6666110,36
29946825,52
7282607,59
4679674,09
9122428,06
120092433,9
1. Pertanian
32149302,28
42137486,42
2. Pertambangan
8547311,59
7464690,84
3. Industri
84844624,42 135594749,04
4. Listrik, Gas, dan Air Bersih
4576859,41
7315959,65
5. Bangunan
5143936,70
11810047,06
6. Perdagangan
40136587,93
70083413,45
7. Pengangkutan
8070250,06
15352857,65
8. Lembaga Keuangan
5885016,62
10564690,71
9. Jasa-jasa
12777493,89
21899921,95
Total
202131382,92 322223816,79
Sumber: Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Barat (data diolah)
Persen
(%)
31,06
-12,66
59,81
59,84
129,59
74,612
90,240
79,518
71,39
583,42
Sektor Perekonomian
Ri
1. Pertanian
2. Pertambangan
3. Industri
4. Listrik, Gas, dan Air Bersih
5. Bangunan
6. Perdagangan
7. Pengangkutan
8. Lembaga Keuangan
9. Jasa-jasa
ri
0,31
-0,13
0,60
0,60
1,29
0,74
0,90
0,79
0,71
0,59
Total
0,42
0
-0,09
0,94
0,94
0,46
0,12
1,99
0,90
0,28
Tabel 6. Nilai Komponen Pertumbuhan Nasional (PN) di Kota Cirebon Selama Tahun 2001 sampai 2010
Sektor Perekonomian
1. Pertanian
2. Pertambangan
3. Industri
4. Listrik, Gas, dan Air Bersih
PNij
(juta rupiah)
8293,85
0
988217,06
38917,77
Persen
59
59
59
59
5. Bangunan
6. Perdagangan
7. Pengangkutan
8. Lembaga Keuangan
9. Jasa-jasa
Total
83772,39
665876,88
381784,15
90377,28
143921,20
2401160,60
59
59
59
59
59
59
a. Sektor ekonomi dengan kontribusi PN terkecil adalah sektor pertambangan. Hal ini mengindikasikan bahwa sektor
pertambangan sangat berpengaruh terhadap perubahan kebijakan nasional, yang berarti bahwa apabila terjadi
perubahan kebijakan nasional maka kontribusi sektor pertambangan beserta subsektornya akan mengalami
penurunan.
b. Sektor ekonomi dengan kontribusi PN terbesar adalah adalah sektor industri. Hal ini berarti bahwa sektor industri
tidak memiliki pengaruh yang besar terhadap perubahan kebijakan nasional.
Tabel 7. Nilai Komponen Pertumbuhan Proporsional (PP) di Kota Cirebon Selama Tahun 2001 sampai 2010
Sektor Perekonomian
1. Pertanian
2. Pertambangan
3. Industri
4. Listrik, Gas, dan Air Bersih
5. Bangunan
6. Perdagangan
7. Pengangkutan
8. Lembaga Keuangan
9. Jasa-jasa
Total
PPij
(juta rupiah)
-3926,49
0
13656,96
558,51
100230,97
176201,02
202152,59
31430,53
30234,43
550538,54
Persen
-27,93
0
0,81
0,84
70,59
15,61
31,24
20,51
12,39
13,52
Keterangan:
PPij < 0 , menunjukkan bahwa sektor i pada wilayah j pertumbuhannya lambat.
PPij > 0 , menunjukkan bahwa sektor i pada wilayah j pertumbuhannya cepat.
a. Sektor yang memiliki pertumbuhan yang cepat (PPij > 0) adalah sektor industri pengolahan, listrik, gas dan air bersih,
bangunan, perdagangan, pengangkutan, lembaga keuangan, dan jasa-jasa.
b. Sektor yang memiliki pertumbuhan yang lambat (PPij < 0) adalah sektor pertanian dan pertambangan.
Tabel 8. Nilai Komponen Pertumbuhan Pangsa Wilayah (PPW) di Kota Cirebon Selama Tahun 2001 sampai 2010
Sektor Perekonomian
1. Pertanian
2. Pertambangan
3. Industri
4. Listrik, Gas, dan Air Bersih
5. Bangunan
6. Perdagangan
7. Pengangkutan
8. Lembaga Keuangan
9. Jasa-jasa
Total
PPWij
(juta rupiah)
1575,68
0
-1152818,09
22561,88
-49990,27
-321682,17
-507028,14
184010,38
45910,72
-1777460,01
Persen
11,20
0
-68,82
34,20
-35,20
-28,50
-78,35
120,12
18,82
-43,67
Keterangan:
PPWij > 0 , berarti sektor/wilayah j mempunyai daya saing yang baik dibandingkan dengan seltor/wilayah lainnya
untuk sektor i
PPWij < 0 , berarti sektor i pada wilayah j tidak dapat bersaing dengan baik apabila dibandingkan dengan wilayah
lainnya.
a. Sektor ekonomi yang dapat bersaing dengan baik dengan sektor ekonomi pada wilayah lainnya adalah sektor
pertanian, listrik, gas dan air bersih, lembaga keuangan, dan jasa-jasa.
b. Sektor ekonomi yang tidak dapat bersaing dengan baik dengan sektor ekonomi pada wilayah lainnya adalah sektor
pertambangan, industri, bangunan, perdagangan, pengangkutan.
Tabel 9. Nilai Pertumbuhan Bersih (PB) di Kota Cirebon Selama Tahun 2001 sampai 2010
Sektor Perekonomian
1. Pertanian
2. Pertambangan
3. Industri
4. Listrik, Gas, dan Air Bersih
5. Bangunan
6. Perdagangan
7. Pengangkutan
8. Lembaga Keuangan
9. Jasa-jasa
Total
PBij
(juta rupiah)
-2350,80
0
-1139161,12
23120,40
50240,70
-145481,15
-304875,56
215440,92
76145,16
-1226921,46
Persen
-16,72
0
-68,01
35,05
35,38
-12,89
-47,11
140,64
31,21
97,55
Keterangan:
Pbij > 0 maka pertumbuhan sektor i pada wilayah j termasuk kedalam kelompok progresif (maju).
Pbij < 0 maka pertumbuhan sektor i pada wilayah j termasuk lamban.
a. Sektor ekonomi yang termasuk kelompok progresif (maju) adalah sektor listrik, gas dan air bersih, bangunan,
lembaga keuangan, dan jasa-jasa.
b. Sektor ekonomi yang tergolong pertumbuhannya lamban adalah sektor pertanian, pertambangan, industri,
perdagangan, dan pengangkutan.
KESIMPULAN
Total indikator kegiatan ekonomi terhadap ketiga komponen pertumbuhan wilayah dapat digunakan rumus
sebagai berikut:
PN.j
PP.j
Sumber:
Badan Pusat Statistik. 2010. PDRB Kota Cirebon dengan Harga Konstan Tahun 2001-2010.
http://cirebonkota.bps.go.id.
Badan Pusat Statistik. 2010. PDRB Provinsi Jawa Barat dengan Harga Konstan Tahun 20012010. http://jabar.bps.go.id.
Priyarsono, dkk. Ekonomi Regional. IPB Press: Bogor.