Vous êtes sur la page 1sur 18

Strategi Kepemimpinan Steve Jobs

Untuk Memenuhi UAS Matakuliah Manajemen Strategik


Dosen Pengampu : Abdul Ghofar, SE.,M.Si.,M.Acc.,DBA.,Ak.,CA

Disusun oleh :
Anisa Ayu Kharismasari
2014240921

UNIVERSITAS BRAWIJAYA
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI AKUNTANSI
2015

Saat ini komputer dan notebook sudah bukan lagi menjadi barang yang asing bagi
kebanyakan orang. Perkembangan teknologipun sudah jauh lebih majulagi, kita pun sudah
mengenal perangkat teknologi canggih lain seperti smartphone, tablet hingga gadget mutakhir
yang lainya.
Salah satu produk yang menjadi pilihan banyak konsumen teknologi saat ini adalah
produk yang dikeluarkan oleh perusahaan produk teknologi terkemuka Apple Inc. Apple
merupakan satu dari beberapa raksasa teknologi paling maju abad ini. Kita mengenal Ipad,
Iphone, Ipod hingga perangkat komputer iMac khas Apple.
Dibalik bersinarnya Apple saat ini ada seorang tokoh teknologi yang mungkin sudah
layak jika disebut sebagai legenda teknologi modern. Karena berkat usaha serta karyanya lah
kini kita bisa menikmati kemudahan yang ditawarkan perangkat elektronik seperti komputer
dan laptop yang lebih canggih. Mungkin sudah sebagian dari anda sudah tahu, Yup sosok
tersebut adalah Steve Jobs, sang pendiri Apple serta seseorang yang pertama kali
memperkenalkan konsep komputer pribadi.
Kejayaan apple tidak terlepas dari eksistensi sang CEO dan juga pendiri, Steve Jobs.
Tak pelak, pria yang suka berpenamilan casual ini merupakan figur kunci dibalik
ketangguhan Apple. Melalui visinya yang tajam dan citarasa yang kuat akan produk-produk
teknologi berestetika, Steve telah menjelmakan dirinya sebagai jangkar yang amat
menentukan ke arah mana bahtera Apple hendak dilayarkan.

A. BIOGRAFI STEVE JOBS


Steven Paul Jobs lahir di San Francisco, California, Amerika Serikat, 24 Februari
1955 adalah pemimpin perusahaan Apple Computer bersama Steve Wozniak dan tokoh utama
di industri komputer. Sebagai pendiri (dengan Steve Wozniak) Apple Computer di tahun
1976, ia mempopulerkan konsep komputer di rumah tangga dengan Apple II. Kemudian, ia
merupakan salah satu orang yang pertama kali menyadari potensi untuk mengomersialkan
antarmuka pengguna grafis (graphical user interface) dan mouse yang dikembangkan di Palo
Alto Research Center perusahaan Xerox, dan kemudian teknologi ini diterapkannya ke dalam
Apple Macintosh.
Jobs juga memimpin Pixar Animation Studios, sebuah perusahaan komputer animasi
terkemuka di dunia layar lebar. telah menjadi multi-jutawan sebelum berumur 30 tahun.

Dimulai dengan perusahaan NeXT untuk membuat sistem pendidikan dengan harga yang
terjangkau, menemukan bahwa menjual software lebih baik dari pada menjual hardware.
Dilahirkan di San Fransisco oleh ibunya Joanne Simpson dan ayahnya Abdulfattah
Jandali mahasiswa tamu dari Syria yang kemudian menjadi profesor ilmu politik. Sejak bayi
beliau diadopsi Paul dan Clara Jobs dari Mountain View,Santa Clara County California.
Orang tua angkat inilah yang memberikan nama Steven Jobs. Orang tua biologisnya kelak
menikah dan memberinya adik perempuan bernama Mona Simpson yang kini terkenal
sebagai novelis.
Beliau melewati masa SMP dan SMU di Curpetino, Califonia, seringkali setelah jam
sekolah mengajar di Hewlett Packard Company di Palo Alto, California. Maka tak heran
segera setelah itu ia dan Steve Wozniak segera menjadi pekerja paruh waktu di perusahaan
ini. Di tahun 1972, Jobs lulus dari SMA Homestead di Cupertino, California dan diterima di
Reed College di Portland, Oregon, tapi dikeluarkan/ drop out setelah satu semester. Tapi ia
segera mendaftar ke Reed College, salah satu hal yang dipelajari di sini kaligrafi. "Jika saya
tak pernah dikeluarkan dari tempat belajar hanya satu semester mungkin Mac saat ini tak
akan memiliki multiple typefaces atau font-font yang proposional," katanya.
Namun setelah dirinya lahir, dirinya tidak diasuh oleh kedua orang tua kandungnya
melainkan diadopsi oleh pasangan Paul dan Clara Jobs yang tinggal di Santa Clara County
California. Meskipun bukan anak kandung namun kedua orang tua angkatnya sangat sayang
dan memberikan segala yang terbaik untuk Steve. Steve pun juga mempunyai seorang adik
kandung perempuan bernama Mona Simpson. Mona Simpson saat ini lebih dikenal sebagai
seorang penulis novel yang sudah sukses.
Masa kecilnya dihabiskan di California, semasa masih dibangku sekolah menengah, ia
dan rekanya sering pergi ke salah satu perusahaan teknologi Hewlett Packard Company,
disana ketertarikannya dengan teknologi mulai tumbuh. Hingga selepas masa SMA nya pada
tahun 1972 di Homestead di Cupertino, California dirinya melanjutkan pendidikan ke Reed
College di Portland, Oregon. Ternyata semasa kuliah dirinya pernah di DO pada tahun
pertamanya. Namun DO tersebut malah membawa dirinya pada kesempatan yang lebih besar
dibanding bangku perkuliahan.

B. GAYA KEPEMIMPINAN STEVE JOBS


Steve Jobs merupakan salah satu sosok pemimpin bisnis yang paling menonjol saat
ini. Meskipun ia tidak pernah menyelesaikan kuliahnya, namun Jobs terbukti menjadi salah
satu entrepreneur yang tersukses di dunia.
1. Visioner
Steve Jobs merupakan salah satu pemimpin yang paling visioner, dimana ia selalu
mempunyai visi jangka panjang, yang kemudian membuktikan bahwa langkah yang ia ambil
merupakan langkah revolusioner. Macintosh, misalnya, yang diluncurkan pada awal tahun
1984, merupakan PC pertama yang menggunakan mouse, serta dilengkapi graphical user
interface (GUI), bukan hanya command-line interface. Hingga saat ini, PC pasti dilengkapi
dengan mouse juga GUI. Hingga kini, iPod menjadi MP3 player terpopuler di dunia, dan
iPhone juga menjadi salah satu most wanted gadget di seluruh dunia. Visinya terhadap Pixar,
yang pertama kali memproduksi film animasi dengan computer, juga terbukti sukses luar
biasa, dan berhasil menelurkan beberapa blockbuster di pasar, seperti Toy Story, A Bugs Life,
Toy Story 2, Finding Nemo, The Incredibles, Ratatouille, hingga yang terakhir Wall-E.
2. Customer-Driven
Salah satu keunggulan Steve Jobs adalah, dia melakukan inovasi produk yang
berdasarkan customer-driven. Meskipun mungkin dia lebih mengutamakan intuisi
dibandingkan pendapat lain seperti riset pasar, namun Jobs mempunyai intuisi yang kuat
mengenai apa yang dibutuhkan dan diinginkan pelanggannya. Hal ini dapat dilihat dari
berbagai macam produk Apple, mulai dari Macintosh, iMac, iPod, hingga iPhone, yang selalu
mengutamakan user interface, yang intinya memberikan kemudahan dan convenience bagi
penggunanya. Selain itu, Apple juga dikenal dengan customer experience yang unggul,
berdasarkan riset customer experience index yang dikeluarkan Forrester untuk tahun 2008
yang menempatkannya di posisi pertama dengan nilai 80%, mengalahkan perusahaan raksasa
lainnya di dunia. Salah satunya mungkin disebabkan oleh ritel Apple yang menyediakan
konsultasi gratis di tempat.

3. Micromanager yang Kharismatik


Di lingkungan kerja Apple, Steve Jobs dikenal sebagai pemimpin yang gaya
kepemimpinannya seperti micromanager, yakni banyak menuntut dan cenderung egois. Salah
satu kritik yang banyak ditujukan kepadanya adalah bagaimana ia selalu menginginkan segala
sesuatu dijalankan sesuai dengan caranya. Justru ini menjadi kunci sukses Apple, yakni
karena Steve Jobs mampu untuk mengarahkan orang-orang yang dimilikinya untuk
melakukan sesuatu yang sebelumnya tidak pernah dilakukan, karena hal ini penting untuk
pencapaian visi dan rencana yang telah dirancang oleh Jobs. Intinya, gaya micromanager
Steve Jobs berimplikasi positif karena Steve Jobs sudah mengetahui dengan pasti apa yang
ingin dicapai dan bagaimana mencapainya, sehingga ini seakan menjadi pecut bagi
karyawannya untuk mencapai kesuksesan yang dicita-citakan.
4. Fokus
Salah satu kunci kesuksesan Steve Jobs dalam memimpin Apple adalah menjadikan
mereka untuk fokus ke dalam digital hub strategy. Strategi yang diperkenalkan Apple sejak
tahun 2001, hingga saat ini menjadi fondasi dan fokus bagi Apple. Tujuan utama dari strategi
ini adalah memungkinkan pengguna untuk memperoleh akses terhadap content hiburan
dimana dan kapanpun mereka ingnkan. Awalnya, Apple hanya meluncurkan iPod, kemudian
didukung dengan iTunes yang sontak menjadikan musik format digital menjadi hit di seluruh
dunia,

dan

menjadi

game-changer

di

industri

musik.

Selanjutnya,

Apple

juga

mengembangkan berbagai aplikasi pendukung produk-produknya, seperti iPhoto, iMovie,


iDVD bahkan hingga system operasi Mac OS. Seluruh pengembangan yang dilakukan Apple
terkait dengan focus pada digital hub strategy mereka termasuk produk-produk terbarunya
kini yakni iPod Touch dan iPhone yang kini laris manis di seluruh dunia
5. Otokratis
Jobs tampaknya bersifat micromanagement di Apple. Jobs mengakui bahwa ada
sekitar 100 orang melapor langsung padanya. Seperti disebutkan di atas, ia dianggap sebagai
otokratis. Kenyataan bahwa begitu banyak individu melaporkan kepadanya secara langsung
merupakan keinginan untuk menahan semuanya di tangannya. Total kontrol tentu merupakan
dasar kepemimpinan ini.

6. Entrepreneurial
Pada saat yang sama Jobs digambarkan sebagai sorang entrepreneur: "Jobs mungkin
seorang multibillionaire, tapi itu mengurangi etos kerjanya. Dia membawa energi
entrepreneur untuk membuat banyak CEO melihatnya di bawah mereka. Lalu semangat
kewirausahaannya juga ditunjukkan oleh fakta, bahwa ia berulang kali memperkenalkan
kepada dunia produk yang merevolusi industri hiburan dan bagaimana media hiburan
dibagikan (misalnya: iPhone dan iPod sebagai perangkat media, dan iTunes sebagai saluran
distribusi).
7. Pemimpin Transformasional

Seorang pemimpin transformasional sebagai salah satu yang "membawa besar,


perubahan positif bagi organisasi, kelompok atau masyarakat". Seperti yang baru saja kita
tahu, Jobs telah mengubah beberapa perusahaan selama bertahun-tahun. Dia telah mengubah
Pixar menjadi sukses.
Dia memiliki semua atribut penting untuk dipertimbangkan, didasarkan pada beberapa
persyaratan yang Dubrin sebutkan: dia memimpin dengan contoh, ia melakukan
pemberdayaan, ia memiliki visi dan seperti yang disebutkan dia bisa dianggap sebagai
karismatik. Namun, ia tampaknya kurang memiliki kualitas manusiawi seorang pemimpin
transformasional, yang juga disebutkan sebagai prasyarat untuk seorang pemimpin
transformasional oleh Dubrin, yaitu: kecerdasan emosi, dorongan pribadi, membangun
kepercayaan (Apple terkenal kerahasiaannya, bahkan diakui oleh Jobs sendiri: "Hal ini
umumnya bukan merupakan kebijakan Apple untuk menyebutkan rencana kami untuk masa
depan, kami cenderung berbicara tentang hal-hal yang baru saja kami capai")
8. Motif kekuasaan
Dalam pertanyaan mengapa seseorang berusaha untuk kekuasaan, Dubrin
menjelaskan dua motif utama: pribadi dan motif kekuatan sosial. Dalam kasus Jobs tidak
tampak cocok sepenuhnya. Motif kekuasaan pribadi akan memerlukan perjuangan untuk
mendapatkan status, uang dan kemewahan, sesuatu yang sulit untuk diberikan kepada Jobs.
Motif kekuasaan sosial akan memerlukan penggunaan kekuasaan untuk kebaikan yang lebih
besar, atau untuk membantu orang lain.
Kita mungkin meninggalkan deskripsi motif untuk dirinya sendiri, dengan mengutip
kata-katanya: "Your time is limited, so dont waste it living someone elses life. Don t be
trapped by dogma which is living with the results of other peoples thinking. Dont let the

noise of others opinions drown out your own inner voice; and the most important, have the
courage to follow your heart and intuition. They somehow already know what you truly want
to become. Everything else is secondary".
Motifnya terlihat egois, tapi tidak ada persyaratan khas motif kekuasaan pribadi.
Mungkin kita dapat mengasumsikan bahwa kekuatan bukan merupakan pendorongnya,
setidaknya, ketika kita percaya kata-katanya, tetapi baginya kekuasaan adalah sesuatu yang
harus untuk apa yang benar-benar mendorongnya: prestasi dalam dirinya sendiri.
9. Foster Greatness
My job is not to be easy on people. My job is to make them better Steve Jobs bukan
tipe orang yang mudah menerima hasil karya, termasuk dari orang-orangnya sendiri.
Beberapa kali ia menolak produk Apple. Apa ingin dilakukannya adalah membuat segala
sesuatunya

lebih

baik.

Apapun keputusannya yang dibuatnya, meskipun tampak tidak berperasaan, merupakan


caranya untuk mengadakan perbaikan untuk semua lini, baik personal maupun produk.
10. Follow Your Passion
If you dont love something, youre not going to go the extra mile, work the extra
weekend, challenge the status quo as much. Passion memegang peranan besar dalam
pembentukan kemegahan suatu impian. Steve Jobs sangat meyakini hanya dengan disertai
passion sebuah karya akan mendapatkan predikit "hebat." Ia mendorong orang-orang untuk
mengerjakan apa yang dicintainya. Karena cinta itu yang memberi tenaga, vitalitas, dan
kreativitas. Baginya, arti kepuasan adalah menghasilkan karya-karya hebat, dan karya-karya
hebat hanya tercipta karena adanya cinta utuh kepada apa yang kita kerjakan. Ia menunjukan
sebuah keberanian tertentu berkenaan dengan passion. Yakni keberanian mengikuti
passionnya meskipun harus keluar dari zona nyaman.
11. Stay True to Your Vision
"If you dont share our vision..then get out." Pemimpin visioner adalah ciri khas lain
yang melekat pada Steve Jobs. Apa yang dimaksud visioner di sini adalah kesetiaan pada visi
awal. Visi itu tidak boleh berubah meskipun di tengah perjalanan ada banyak godaan-godaan
yang ingin meruntuhkannya. Karena kesetiaan pada visinya, Steve Jobs pernah dipecat dari
perusahaan yang ia dirikan. Gaya kepemimpinan Steve Jobs membuat visi itu merebak ke
setiap pekerjanya. Ia memastikan bahwa setiap langkah bergerak menuju visi tersebut. Tidak

ada toleransi. Visi, baginya, ibarat identitas brand. Apabila lemah pada visi, maka tidak ada
produk dengan identitas yang kuat.
12. Hire Creativity
Here's to the crazy one -- the misfits, the rebels, the troublemakers, the round pegs in
the square holes. The one who see things differently...the one who can change times. "Think
Different!" adalah kalimat yang menggetarkan dari Apple. Slogan ini mengungkapkan
bagaimana Steve Jobs selalu berjalan di luar tradisi-tradisi yang sudah ada. Think Different
adalah nafas dari setiap produk Apple.Mendobrak cara berpikir kuno, maka hasilnya adalah
sebuah produk dengan inovasi tersendiri. Bukan produk yang diinginkan konsumen, tapi
produk yang berada di luar jangkauan imajinasi konsumen.

Filosofi ini terlihat dari

bagaimana ia merekrut pekerjanya. Apple tidak hanya merekrut para insinyur ahli di bidang
komputer, melainkan juga merekrut para seniman, pemusik, sastrawan, zoologis, sejarahwan
yang juga mengerti komputer. Steve Jobs menginginkan elemen kehidupan real terpadu dan
terwakili produk-produknya. Sebuah narasi kuat ia ciptakan sendiri untuk iklan produknya.
While some see them as crazy ones, we see genius. Because the people who think they are
crazy enough to change the world, are the ones that do. Mungkin, bagi sebagian orang
perkataanya adalah serpihan dari penyakit yang dideritanya, bipolar disorder, namun ia
membuktikan ucapannya bukan omong kosong semata.
13. Risk Failure
The greatest artist like Dylan, Picasso, dan Newton risked failure. And if we want to
be great, we've got to risk too. Di balik setiap passion, visi, dan keputusan menyimpan
resiko tertentu selain "resiko" kesuksesan. Kepemimpinan Steve Jobs dibangun dengan
asumsi tersebut. Bahwa jika Anda ingin menjadi hebat, dalam waktu bersamaan sebenarnya
Anda sedang masuk dalam resiko besar. Jika memang suatu saat justru kita mendapatkan
resikonya, ambil resiko tersebut. Anda diajarkan untuk tidak hanya mencintai visi itu, tetapi
juga mencintai resikonya. Filosofi semacam ini membuat Steve Jobs memberikan totalitasnya
kepada passion dan pekerjaanya. Dan jauh-jauh hari ia sudah mengetahui impak besar dari
pekerjaanya itu: jika sukses, maka itu sukses besar. Jika gagal, maka kegagalan itu sebanding
dengan nilai visi yang dibangunnya. Keberanian menghadapi resiko adalah pembeda antara
mereka yang hanya memiliki impian dengan mereka yang mewujudkan impiannya. Steve
Jobs pernah mengatakan bahwa Apple bisa saja hanya menggarap pasar personal computer,

dan jika melakukannya, Apple tidak mempertaruhkan resiko apapun. Tetapi itu tidak
dilakukannya demi menggapai "greatness."
14. Serve a Purpose
If you keep your eye on profit, you're going to skimp your product. But if you focus on
making really great product, the the profits will follow. Ini-lah rahasia konsep kepemimpinan
Steve Jobs berikutnya: serve a purpose. Apa yang selalu diinginkan Steve Jobs adalah
menciptkan maha karya. Tidak hanya sekedar membuat produk, Steve Jobs akan membuat
sentuhan hebat pada produknya. "Make it great!" adalah kata-kata yang acapkali terlontar
darinya. Kalimat ini menjelaskan bagaimana proses berpikir Steve. Konsumen hanya boleh
diberikan produk HEBAT, kelak dengan sendirinya mereka akan memberikan profit kepada
perusahaan. Karena pada dasarnya konsumen akan dipuaskan dengan produk-produk hebat.
Ia sering bertanya pada dirinya sendiri, "Is this as great as it could be?" Apakah (produk) ini
telah mencapai puncak kehebatannya? Pertanyaan ini yang akhirnya menjadi ruh dari
pembuatan produk-produk jenius Apple. Membaca kisah Steve Jobs kita pasti menemukan
kata kunci dari pemikirannya: passion, vision and great. Dengan tiga kata kunci ini kita
mengetahui mengapa dan siapa Steve Jobs.
C. KEPEMIMPINAN STEVE JOBS YANG KHARISMATIK
Steve Jobs terkenal karena kemampuannya dalam memberikan pidato dan memikat
perhatian penonton. Dia mampu memikat karyawan dan penonton dengan kemampuan
evangelist. Dalam hal ini kita dapat mengamati bahwa dia dimiliki kemampuan karismatik
dengan mengkomunikasikan ide-idenya menggunakan metafora, analogi dan cerita.
Menariknya, saat presentasi produk baru Apple "iPad" dia akan duduk di sofa karena
untuk membuat skenario yang membantu penampil dan pendengar untuk membayangkan
adegan Minggu pagi di rumah, menggunakan produk baru ini saat membaca koran. Jobs
kemudian mulai membuka halaman web koran Amerika. Dengan menciptakan kisah-kisah di
kepala penonton, dia mengkomunikasikan keunggulan produk yang paling efisien. Dia adalah
pembicara yang berbakat dengan kemampuan luar biasa (referent power).
Karisma Jobs sangat bergantung pada pengetahuan yang mendalam dan pemahaman
tentang teknologi yang ia dalami (expert power). Pengetahuan teknis Jobs tidak dapat
melakukannya. Bagaimanapun, Jobs telah mendirikan Apple bersama dengan Wozniak dan
bersama-sama mereka mengembangkan perangkat keras yang pertama. Tentu pemahaman
Jobs tentang teknologi dapat dikombinasikan dengan bakat visionernya membantu dia untuk

mengembangkan visi lalu mengkomunikasikannya secara efisien untuk eksekusi, kepada para
karyawannya.
Sifat karismanya memungkinkan dia untuk membangkitkan antusiasme karyawan
(keterlibatan kerja) untuk menjadi lebih baik dengan melakukan tugas-tugas yang tampaknya
mustahil, dan juga meyakinkan pelanggan untuk membeli produk Apple.
Jenis karismanya dapat digambarkan sebagai yang telah dipersonalisasi. Ini berarti
yang terutama berfungsi adalah kepentingan sendiri dan latihan hanya hambatan kecil pada
penggunaan kekuasaan. Dalam kasus Jobs ini berarti bahwa ia tidak hanya memotivasi
dengan bercerita, tetapi juga dengan kekerasan. Jobs digambarkan oleh beberapa orang
sebagai orang yang manipulatif, tidak jujur, dan kasar.
Indikasi ini dapat ditemukan ketika ia mengatakan, " My job is to not be easy on
people. My job is to make them better. My job is to pull things together from different parts of
the company and clear the ways and get the resources for the key projects. And to take these
great people we have and to push them and make them even better, coming up with more
aggressive visions of how it could be." Ia ingin orang-orang mengikutinya, mengharapkan
ketaatan dan lebih dari itu nampak keluar dari minatnya sendiri karena bekerja di Apple
adalah tujuan yang berharga dalam hidupnya.
D. PERILAKU KEPEMIMPINAN STEVE JOBS
Karena perilaku manipulatifnya ia dianggap oleh beberapa karyawan sebagai
otokratis. Perilakunya dalam pertemuan misalnya digambarkan sebagai kasar, berwibawa dan
menjengkelkan.Dubrin menjelaskan pentingnya pertimbangan dan memulai struktur.
Pertimbangan maksudnya untuk tingkat seorang pemimpin menawarkan dukungan
emosional, sementara struktur adalah cara mengorganisasi pekerjaan, yaitu dengan jadwal,
perintah, pedoman, dll. "Menyelesaikan pekerjaan merupakan prioritas utama mereka.
Karena sifat perfeksionisnya, Jobs mendominasi keberadaan yang membuat beberapa
karyawan takut. Ini akan membuat kita mengasumsikan bahwa tingkat pertimbangannya agak
rendah (selain itu ia akan peduli tentang ketakutan orang-orang dan mencoba untuk melawan
itu) dan tingkat struktur memulainya agak tinggi, seperti yang kita lihat dalam paragraf
"karisma".
Namun, dalam beberapa tahun kemudian, ia menunjukkan kehangatan dan
mengurangi balas dendam terhadap karyawannya. Bahkan, nilai persetujuan oleh
karyawannya sekarang menunjukkan Jobs harus mendapatkan persetujuan 90%. Namun

demikian, tidak semuanya jelas bahwa nilai ini didasarkan pada dia yang menjadi lebih lunak
pada orang akhir-akhir ini atau hanya pada kekaguman orang kepadanya karena
kesuksesannya.
1. Lakukan

Apa

yang

Anda

Cintai

Steve Jobs mengikuti kata hati dan seluruh hidupnya untuk membuat perbedaan. Inovasi
tidak akan dapat terjadi tanpa ada gairah dan gairah itu muncul jika anda melakukan hal
yang anda senangi.
2. Tinggalkan

Jejak

dalam

Semesta

Steve Jobs berhasil menularkan visinya ke orang lain di dalam perusahaan, sehingga Jobs
menarik orang-orang yang memberikan berbagai ide dan inovasi ke dalam Apple.
Berbagai gairah, mendorong Apple mencapai tujuan.
3. Terus

Berfikir

Inovasi tidak akan ada tanpa kreativitas, dan kreativitas adalah menghubungkan berbagai
hal dan mewujudkannya. Di saat mencapai puncak tertinggi kariernya, Steve Jobs terus
melakukan inovasi dan kreasi agar tetap dapat bersaing dengan para kompetitor seperti
Samsung dan Google.
4. Jual

Mimpi,

Bukan

Produk

Jobs selalu berpikir berbeda terhadap konsumen. Bagi Jobs, orang-orang yang membeli
produk Apple bukanlah konsumen melainkan orang-orang dengan impian, harapan dan
ambisi. Jobs membuat produk untuk membantu mereka mewujudkan mimpi.
5. Katakan

Tidak

Untuk

1.000

Produk

Jobs selalu memikirkan baik-baik setiap produk yang ia buat. Jobs memiliki prinsip,
kesederhanaan adalah kemajuan tertinggi. Kemasan, desain bahkan interaksi di situs
Apple selalu dibuat sederhana. Inovasi berarti menghilangkan hal yang tidak perlu.
6. Menciptakan

Pengalaman

yang

Hebat

Bagi

Pembeli

Produk.

Jobs memiliki standar tinggi dalam layanan pelanggan. Setiap produk Apple dipasarkan
khusus di Apple store dan menjadi toko teknologi terbaik di dunia. Apple store menjadi
tempat menjalin hubungan emosional dengan para pelanggan.
7. Ahli

Menyampaikan

Pesan

Jobs dikenal senagai orang yang ahli berbicara. Jobs mengubah peluncuran produk

menjadi sebuah bentuk seni. Jobs memiliki ide dan inovasi terbaik di dunia, dan ia
berhasil mengantarkan inovasi tersebut kepada orang-orang. Inovasi terbaik akan sia-sia
jika

anda

tidak

dapat

meyakinkan

pesan

tersebut

ke

masyarakat.

Cara Jobs berbicara dan berjalan merefleksikan Apple itu sendiri, kata Carmine.
steve job berkata Yang paling penting adalah bagaimana anda berpikir tentang diri anda
sendiri untuk terus berinovasi sehingga menciptakan ide yang akan berdampak pada
pertumbuhan bisnis anda,

E. KALIMAT MOTIVASI STEVE JOBS


1. Steve Jobs mengatakan: Inovasi membedakan antara pemimpin dan pengikut.
Inovasi tidak memiliki batas. Batas hanya imajinasi Anda. Sudah waktunya bagi Anda
untuk mulai berpikir keluar dari kotak. Jika Anda terlibat dalam industri yang berkembang,
memikirkan cara untuk menjadi lebih efisien, pelanggan lebih ramah, dan lebih mudah untuk
melakukan bisnis dengan. Jika Anda terlibat dalam industri menyusut keluar dari itu cepat
dan perubahan sebelum Anda menjadi usang, keluar dari pekerjaan, atau keluar dari bisnis.
Dan ingat bahwa penundaan adalah bukan pilihan di sini. Mulailah berinovasi sekarang!
2. Steve Jobs mengatakan: Jadilah tolok ukur kualitas. Beberapa orang tidak
digunakan untuk suatu lingkungan di mana keunggulan yang diharapkan.
Tidak ada jalan pintas untuk keunggulan. Anda harus membuat komitmen untuk
membuat keunggulan prioritas Anda. Gunakan bakat Anda, kemampuan, dan keterampilan
dalam cara yang terbaik dan maju dari orang lain dengan memberikan yang sedikit tambahan.
Hidup dengan standar yang lebih tinggi dan membayar perhatian ke rincian yang benar-benar
membuat perbedaan. Keunggulan tidak sulit hanya memutuskan sekarang untuk
mencobanya terbaik Anda dan Anda akan kagum dengan apa yang diberikan kehidupan
kembali.
3. Steve Jobs mengatakan: Satu-satunya cara untuk melakukan pekerjaan besar adalah
mencintai apa yang Anda lakukan. Jika Anda memiliki belum menemukannya,
teruslah mencari. Jangan menetap. Seperti dengan semua masalah hati, Anda akan
tahu bila Anda telah menemukannya.
Aku punya itu ke empat kata: Lakukan apa yang Anda cintai. Carilah suatu
pekerjaan yang memberikan Anda rasa makna, arah dan kepuasan dalam hidup. Memiliki rasa
tujuan dan berjuang menuju tujuan memberi makna kehidupan, arah dan kepuasan. Ini tidak

hanya memberikan kontribusi untuk kesehatan dan umur panjang, tetapi juga membuat Anda
merasa lebih baik dalam masa sulit. Apakah Anda melompat dari tempat tidur pada pagi hari
Senin dan berharap untuk minggu kerja? Jika jawabannya adalah tidak terus mencari, Anda
akan tahu bila Anda telah menemukannya.
4. Steve Jobs mengatakan: Anda tahu, kita tidak tumbuh sebagian besar makanan yang
kita makan. Kami memakai pakaian orang lain membuat. Kami berbicara bahasa yang
orang lain dikembangkan. Kami menggunakan matematika yang orang lain
berkembang Maksudku, kita terus-menerus mengambil hal-hal. Rasanya, indah
senang untuk menciptakan sesuatu yang menempatkan kembali di kolam pengalaman
manusia dan pengetahuan.
Hidup dalam cara yang etis bertanggung jawab. Cobalah untuk membuat perbedaan di
dunia ini dan berkontribusi untuk kebaikan yang lebih tinggi. Anda akan menemukan
memberi arti lebih untuk hidup Anda dan itu bagus untuk obat penawar kebosanan. Selalu ada
begitu banyak yang harus dilakukan. Dan berbicara dengan orang lain tentang apa yang Anda
lakukan. Jangan berkhotbah atau merasa benar sendiri, atau fanatik tentang hal itu, yang
hanya menempatkan orang off, tapi pada saat yang sama, jangan malu teladan, dan
menggunakan kesempatan yang muncul untuk membiarkan orang lain tahu apa yang Anda
lakukan .
5. Steve Jobs mengatakan: Ada sebuah ungkapan dalam Buddhisme, pikiran Pemula.
Ini bagus untuk memiliki pikiran pemula.
Ini adalah jenis pikiran yang dapat melihat segala sesuatu sebagaimana adanya, yang
langkah demi langkah dan dalam sekejap dapat mewujudkan sifat asli dari segala sesuatu.
Pikiran pemula adalah latihan Zen dalam tindakan. Ini adalah pikiran yang tidak bersalah atas
prasangka dan, harapan penilaian dan prasangka. Pikirkan pikiran pemula sebagai pikiran
yang menghadapi hidup seperti anak kecil, penuh rasa ingin tahu dan bertanya-tanya dan
takjub.
6. Steve Jobs mengatakan: Kami pikir pada dasarnya Anda menonton televisi untuk
mengubah otak Anda pergi, dan Anda bekerja di komputer Anda bila Anda ingin
mengaktifkan otak Anda.
Rim studi akademis selama beberapa dekade telah cukup mengkonfirmasi pengaruh
televisi merusak mental dan moral. Dan pengamat TV yang paling tahu bahwa kebiasaan
mereka mematikan pikiran dan boros, tapi masih menghabiskan sebagian besar waktu mereka
di depan kotak itu. Maka berpalinglah TV Anda off dan menyimpan beberapa sel-sel otak.
Tapi berhati-hati, Anda dapat mengaktifkan otak Anda off dengan menggunakan komputer

juga. Coba dan memiliki percakapan cerdas dengan seseorang yang memainkan penembak
orang pertama selama 8 jam sehari. Atau permainan balap mobil, atau peran-bermain game.
7. Steve Jobs mengatakan: Saya orang yang saya tahu itu kehilangan seperempat miliar
dolar dalam satu tahun . Ini sangat karakter bangunan.
Jangan menyamakan membuat kesalahan dengan menjadi kesalahan. Tidak ada hal
seperti orang sukses yang tidak gagal atau membuat kesalahan, ada orang-orang sukses yang
membuat kesalahan dan mengubah hidup mereka atau kinerja dalam menanggapi mereka,
sehingga sudah benar waktu berikutnya. Mereka dipandang sebagai peringatan kesalahan
daripada tanda-tanda ketidakmampuan harapan. Jangan pernah membuat kesalahan berarti
tidak menjalani hidup dengan penuh.
8. Steve Jobs mengatakan: Saya akan perdagangkan semua teknologi saya untuk sore
dengan Socrates.
Selama dekade terakhir, banyak buku yang menampilkan tokoh-tokoh sejarah
pelajaran dari telah muncul di rak-rak toko buku di seluruh dunia. Dan Socrates berdiri
dengan Leonardo da Vinci, Copernicus Nicholas, Charles Darwin dan Albert Einstein sebagai
mercusuar inspirasi bagi pemikir mandiri. Tapi dia datang lebih dulu. Cicero mengatakan
bahwa Socrates, disebut filsafat Dia turun dari langit dan ke dalam kehidupan manusia. Jadi
gunakan prinsip-prinsip Sokrates dalam kehidupan Anda, pekerjaan Anda, belajar Anda, dan
hubungan Anda. Ini bukan tentang Socrates, itu benar-benar tentang Anda, dan bagaimana
Anda dapat membawa lebih banyak kebenaran, keindahan dan kebaikan ke dalam hidup Anda
sehari-hari.
9. Steve Jobs mengatakan: Kami di sini untuk menempatkan penyok di alam semesta.
Kalau tidak mengapa lain bahkan berada di sini?
Apakah Anda tahu bahwa Anda memiliki hal-hal besar untuk capai dalam hidup? Dan
tahukah Anda bahwa hal-hal besar semakin agak berdebu saat Anda tuangkan sendiri
secangkir kopi, dan memutuskan untuk memikirkan hal-hal yang lebih daripada melakukan
mereka? Kami semua lahir dengan hadiah untuk diberikan dalam kehidupan, salah satu yang
menginformasikan semua, kami kepentingan keinginan, nafsu dan keingintahuan. Karunia ini,
pada kenyataannya, tujuan kita. Dan Anda tidak perlu izin untuk memutuskan tujuan Anda
sendiri. Tidak ada bos, guru, orangtua, pendeta atau otoritas lainnya dapat memutuskan ini
untuk Anda. Hanya menemukan bahwa tujuan yang unik.

10. Steve Jobs mengatakan: Waktu Anda terbatas, jadi jangan sia-siakan hidup orang
lain. Jangan terperangkap dengan dogma yaitu hidup dengan hasil pemikiran orang
lain.
Jangan biarkan suara pendapat lain menenggelamkan suara batin Anda sendiri. Dan
yang paling penting, miliki keberanian untuk mengikuti hati dan intuisi. Entah bagaimana
mereka sudah tahu apa yang Anda benar-benar ingin menjadi. Segala sesuatu yang lain adalah
sekunder.

F. STRATEGI PENGEMBANGAN ORGANISASI YANG DIKEMBNGKAN


STEVE JOBS
Teknik pengembangan oraganisasi pada hakekatnya adalah strategi interfensi yang
dapat dipergunakan untuk mengatasi dan memecahkan masalah yang dihadapi oleh organisasi
atau di dalam melakukan perubahan-perubahan. Sampai sekarang cukup banyak teknik
pengembangan

organisasi

yang

telah

dikembangkan

oleh

para

pakar.

Di antara teknik-teknik tersebut adalah sebagai berikut:


1. Latihan Kepekaan (sensitivity taining);
Merupakan teknik pengembangan yang pertama diperkenalkan dan ayang dahulu
paling sering digunakan. Teknik ini sering disebut juga T-group. Dalam kelompok kelomok T
(singkatan training) yang masing masing terdiri atas 6 10 peserta, pemimpin kelompok
(terlatih) membimbing peserta meningkatkan kepekaan (sensitivity) terhadap orang lain, serta
ketrampilan dalam hubunga antar-pribadi.
2. Kisi Pengembangan Organisasi;
Pendekatan grip pada pengembangan organisasi di dasarkan pada konsep managerial
grip yang diperkenalkan oleh Robert Blake dan Jane Mouton. Konsep ini mengevaluasi gaya
kepemimpinan mereka yang kurang efektif menjadi gaya kepemimpinan yang ideal, yang
berorientasi maksimum pada aspek manusia maupun aspek produksi.
3. Survai Umpan Balik;
Tiap peserta diminta menjawab kuesioner yang dimaksud untuk mengukur persepsi
serta sikap mereka (misalnya persepsi tentang kepuasan kerja dan gaya kepemimpinan
mereka). Hasil surveini diumpan balikkan pada setiap peserta, termasuk pada para penyelia

dan manajer yang terlibat. Kegiatan ini kemudian dilanjutkan dengan kuliah atau lokakarya
yang mengevaluasi hasil keseluruhan dan mengusulkan perbaikan perbaikan konstruktif.
4. Konsultasi Proses;
Dalam Process consultation, konsultan pengembangan organisasi mengamati
komunikasi, pola pengambilan keputusan, gaya kepemimpinan, metode kerjasama, dan
pemecahan konflik dalam tiap unit organisasi. Konsultan kemudian memberikan umpan balik
pada semua pihak yang terlibat tentang proses yang telah diamatinya, serta menganjurkan
tindakan koreksi.
5. Pembentukan Tim;
Adalah pendekatan yang bertujuan memperdalam efektivitas serta kepuasaan tiap
individu dalam kelompok kerjanya atau tim. Teknik tim building sangat membantu
meningkatkan kerjasama dalam tim yang menangani proyek dan organisasinya bersifat
matriks.
6. Transcational Analysis (TA);
TA berkonsentrasi pada gaya komunikasi antar-individu. TA mengajarkan cara
menyampaikan pesan yang jelas dan bertanggung jawab, serta cara menjawab yang wajar dan
menyenangkan. TA dimaksudkan untuk mengurangi kebiasaan komunikasi yang buruk dan
menyesatkan.
7. Intergroup Activities;
Fokus dalam teknik intergroup activities adalah peningkatan hubungan baik antarkelompok.Ketergantungan antar kelompok , yang membentuk kesatuan organisasi,
menimbulkan banyak masalah dalam koordinasi. Intergroup activities dirancang untuk
meningkatkan kerjasama atau memecahkan konflik yang mungkin timbul akibat saling
ketergantungan tersebut.
8. Third-party Peacemaking;
Dalam menerapkan teknik ini, konsultan pengembangan organisasi berperan sebagai
pihak ketiga yang memanfaatkan berbagai cara menengahi sengketa, serta berbagai teknik
negosiasi untuk memecahkan persoalan atau konflik antar-individu dan kelompok.

G. KESIMPULAN
Banyak pelajaran yang dapat diambil dari kepemimpinan Steve Jobs sebagai CEO
Apple Inc. Pengalaman hidupnya dari seorang anak angkat keluarga kurang mampu hingga
menjadi multibillionaire juga bisa menginspirasi kita. Sifat yang paling mencolok dari Jobs
adalah entrepreneurship dan kharismanya.
Sebagai salah satu entrepreneur yang paling sukses di dunia, Jobs telah menciptakan
produk-produk inovatif yang mengubah industri elektronik. Mulai dari Apple I sebagai
komputer personal pertama, Mac dengan GUI yang revolusioner, hingga iPod, iPhone dan
iPad yang sekarang telah menjadi trend setter dunia gadget. Produk-produk tersebut bukan
sekadar alat elektronik dengan fitur-fitur canggih, tetapi telah menjadi karya seni yang
bernilai estetika tinggi sehingga dapat memberikan rasa bangga terhadap para pemiliknya.
Hal tersebut tidak dimiliki oleh para kompetitornya.
Jobs juga dapat melihat keinginan para konsumen dengan tepat. Meskipun lebih
banyak menggunakan intuisi daripada riset, produk-produk yang dibuatnya selalu ramah
pengguna. Oleh karena itulah produk Apple dapat dengan mudah diterima pasar. Selain itu,
Jobs telah membangkitkan kembali industri musik denga iPod dan iTunes-nya.
Jobs termasuk orang yang pantang menyerah. Kecewa karena dikeluarkan dari
perusahaan yang didirikannya dengan susah payah, Jobs tidak menyerah. Dia malah
mendirikan perusahaan baru, yaitu NeXT dan Pixar. Di sinilah ia membuktikan bahwa dia
adalah seorang entrepreneur yang handal karena dapat membesarkan perusahaan barunya
tersebut. Bahkan sampai Apple memutuskan untuk membeli NeXT dan mengangkat kembali
Jobs sebagai CEO-nya. Pixar juga telah dibawa menjadi perusahaan film animasi yang sukses
dengan Toy Story sebagai film pertamanya hingga akhirnya Pixar dibeli oleh Walt Disney.
Walaupun Jobs sering disebut kasar dalam memimpin, namun kharismanya telah
membawa Apple Inc menjadi seperti apa yang ia inginkan. Sifat visioner yang dimilikinya
dapat memberikan pencerahan bagi para karyawannya. Lalu kemampuannya yang luar biasa
dalam berkomunikasi di depan para konsumen seolah-olah menjadi sihir sehingga para
konsumen tersebut dan dunia mengakui produknya sebagai yang paling inovatif dan keren.

DAFTAR RUJUKAN
Sieczkowski, Cavan. Steve Jobs: Innovation, Capitalism, and the American Dream.
International Business Time, October 12, 2011
Markoff, John. Apples Visionary Redefined Digital Age. The New York Times, October 5,
2011
http://mac-inul.com/viewtopic.php?p=19709&sid=9cfbe9cb0fa62aa500b9976fd1188c71
http://techno.cukupsatu.com/news/read/2011/03/03/258/tokoh-dibalik-kesuksesan-apple
http://diahanandagibran.wordpress.com/2013/06/15/steve-jobs/
http://www.muhammadnoer@wordpress.com
http://ikhtisar.com/sosok-inspirasional-dunia-sebagai-motivasi- diri/#sthash.xacJbHkO.dpuf

Vous aimerez peut-être aussi