Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
INTERMEDIATE MACROECONOMIC
RESUME CHAPTER 7
MACROECONOMICS
OLEH N. GREGORY MANKIW EDISI VII
ROHMAD ADI SIAMAN
KELAS BPKP
MAGISTER EKONOMIKA PEMBANGUNAN
UNIVERSITAS GADJAH MADA
2012
CHAPTER 7
PERTUMBUHAN EKONOMI I :
AKUMULASI MODAL DAN PERTUMBUHAN PENDUDUK
A. Akumulasi Modal
a. Fungsi Produksi dan Persediaan Barang
Fungsi produksi merepresentasikan transformasi dari input (angkatan kerja (L),
modal (K), teknologi produksi) ke dalam output (barang jadi dan jasa pada waktu
tertentu). Hal ini bisa ditulis dalam persamaan :
Y = F (K, L)
Dengan asumsi fungsi produksi memiliki skala tingkat pengembalian yang konstan ,
maka persamaan dapat ditulis menjadi :
zY
= F (zK , zL )
Kelandaian fungsi produksi adalah produk marjinal modal : jika k meningkat sebesar
1 unit, y meningkat sebesar MPK unit.
b. Fungsi Konsumsi dan Permintaan Barang
Fungsi konsumsi per tenaga kerja ditulis :
y=c+i
Solo mengasumsikan selain mengonsumsi sebesar c, pekerja juga memiliki simpanan
sebesar s, dimana jika jumlah yang bisa dikonsumsi adalah 1,maka jumlah aktual
yang dikonsumsi adalah 1 dikurangi s, sehingga didapatkan persamaan :
c = (1-s) y
c disubstitusikan menjadi :
y = (1-s) y + i
i=sy
Pertumbuhan Persediaan Modal dan Kondisi Mapan (Steady State)
Berikut adalah dua kekuatan yang mempengaruhi persediaan modal :
Mari kita substitusi fungsi produksi untuk y, kita dapat mengungkapkan investasi
tiap pekerja sebagai fungsi dari persediaan modal tiap pekerja :
i = s f(k)
Persamaan ini menghubungkan persediaan modal yang ada k dengan akumulasi
modal baru i. Tingkat tabungan s menentukan alokasi output antara konsumsi dan
investasi. Untuk setiap tingkat k, output adalah f(k), investasi adalah s f(k), dan
konsumsi adalah f(k) sf(k).
Grafik dibawah menjelaskan bahwa pada saat k*, maka depresiasi sebanding dengan
investasi. Ketika investasi melebihi depresiasi, maka modal akan naik, begitu juga
sebaliknya.
Menurut persamaan ini, konsumsi pada kondisi-mapan adalah sisa dari output
kondisi-mapan dikurangi depresiasi kondisi-mapan. Ini lebih jauh menunjukkan
bahwa kenaikan modal kondisi-mapan memiliki dua efek berlawanan pada konsumsi
kondisi-mapan. Di satu sisi, lebih banyak modal berarti lebih banyak output. Di sisi
lain, lebih banyak modal juga berarti lebih banyak output yang harus digunakan
untuk mengganti modal yang habis dipakai.
Pada tingkat modal Kaidah Emas, produk marjinal modal sama dengan tingkat
depresiasi.
Ingat perekonomian tidak otomatis bergravitasi menuju kondisi mapan Kaidah Emas.
Jika kita ingin persediaan modal kondisi mapan tertentu, seperti Kaidah Emas, kita
butuh tingkat tabungan tertentu untuk mendukungnya.
Transisi Golden Rule Steady State
a. Jika modal awal terlalu besar
Jika persediaan modal terlalu besar, maka pemerintah akan mengeluarkan kebijakan
yang membuat tingkat tabungan menurun (misalnya menurunkan tingkat bunga
deposito). Penurunan tingkat simpanan membuat konsumsi meningkat, investasi
menurun, dan secara bertahap persediaan modal menurun. Investasi menurun
membuat jumlahnya kurang dari depresiasi, akibatnya ekonomi tidak lagi dalam
kondisi mapan.
Persediaan modal yang secara bertahap menurun membuat output, konsumsi dan
investasi juga menurun. Tiga variabel akan terus menurun sampai ekonomi
mencapai kondisi mapan baru.
C. Pertumbuhan Penduduk
Model Solow dasar menunjukkan bahwa akumulasi modal, sendiri, tak bisa
menjelaskan pertumbuhan ekonomi berkelanjutan : tingkat tabungan tinggi
menyebabkan pertumbuhan tinggi sementara, tapi perekonomian akhirnya
mendekati kondisi mapan di mana modal dan output konstan.
Untuk menjelaskan pertumbuhan ekonomi berkelanjutan, kita harus memperluas
model Solow untuk mencakup dua sumber lain dari pertumbuhan ekonomi.Jadi, kita
tambahkan pertumbuhan populasi pada model. Kita akan mengasumsikan bahwa
populasi dan angkatan kerja tumbuh dengan tingkat konstan n.
Steady State dengan Pertumbuhan Penduduk
Seperti depresiasi, pertumbuhan populasi adalah salah satu alasan mengapa
persediaan modal per pekerja menurun. Jika n adalah tingkat pertumbuhan populasi
dan d adalah tingkat depresiasi, maka (d + n)k adalah investasi impas (break-even
investment) - jumlah yang diperlukan untuk mempertahankan persediaan modal per
pekerja k konstan.
Agar perekonomian ada di kondisi mapan, investasi s f(k) harus mengatasi dampak
depresiasi dan pertumbuhan populasi (d + n)k. Ini ditunjukkan oleh perpotongan
dua kurva. Kenaikan tingkat tabungan menyebabkan persediaan modal tumbuh ke
kondisi mapan.
Efek Pertumbuhan Penduduk
10
Kenaikan
tingkat
pertumbuhan
populasi
menggeser
garis
yang
mewakili
pertumbuhan populasi dan depresiasi ke atas. Kondisi mapan baru memiliki tingkat
modal per pekerja lebih rendah daripada kondisi awal. Jadi, model Solow
memprediksi perekonomian dengan tingkat pertumbuhan populasi lebih tinggi akan
memiliki tingkat modal per pekerja lebih rendah dan karenanya pendapatan lebih
rendah.
11
Ketika kita tidak memasukkan variabel n dalam versi sederhana kitakita sedang
mengasumsikan kasus khusus di mana pertumbuhan populasi adalah 0.
Di kondisi mapan, dampak positif investasi pada modal per pekerja hanya
menyeimbangkan dampak negatif depresiasi dan pertumbuhan populasi. Begitu
perekonomian ada pada kondisi mapan, investasi memiliki dua maksud :
Beberapa di antaranya, ( k*), mengganti modal yang terdepresiasi
Sisanya, (nk*), menyediakan pekerja baru dengan jumlah modal kondisi mapan.
Kenaikan tingkat pertumbuhan populasi akan menurunkan tingkat output per
pekerja.
Point-poin akhir tentang Tabungan
Dalam jangka panjang, tabungan perekonomian menentukan ukuran dari k dan
kemudian y
Semakin tinggi tingkat tabungan, semakin tinggi persediaan modal dan semakin
tinggi tingkat y
Kenaikan tingkat tabungan menyebabkan periode pertumbuhan cepat tapi
akhirnya pertumbuhan itu melambat seiring kondisi mapan baru tercapai.
Kesimpulannya meskipun tingkat tabungan tinggi menghasilkan tingkat output
kondisi-mapan yang tinggi, tabungan sendiri saja tidak bisa membangkitkan
pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Perspektif Alternatif terhadap Pertumbuhan Penduduk
Model Malthusian
Thomas Robert Malthus dalam bukunya An Essay on the Principle of Population as
It Affects the Future Improvement of Society, menyatakan bahwa kenaikan populasi
penduduk adalah hambatan dalam usaha meningkatkan standar hidup.
Model Kremerian
Sementara itu Kremerian menyatakan bahwa kenaikan populasi adalah kunci dari
kenaikan kesejahteraan ekonomi. Jika terdapat lebih banyak orang, maka akan
terdapat lebih banyak ilmuwan, penemu dan teknisi untuk berkontribusi dalam
penemuan dan kemajuan teknologi.
12