Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
KN
DENGAN P2012 POST PARTUM SPONTAN B HARI KE 0
DI RUANG BAKUNG TIMUR RSUP SANGLAH DENPASAR
TGL 15-16 JUNI 2010
OLEH :
I MADE SANDIADNYANA, S.KEP
NIM 083220036
A. PENGKAJIAN
I. IDENTITAS PASIEN
PENANGGUNG/SUAMI
Nama
: Ny.KN
Nama
: BPK S
Umur
: 36 tahun
Umur
: 39 tahun
Pendidikan
: Tamat SMA
Pendidikan
: Tamat SMA
Pekerjaan
: IRT
Pekerjaan
: PNS
: Hindu
Suku
: Bali
Alamat
No. CM
: 01 33 03 25
Tanggal MRS
: 15 Juni 2010
pkl
10.00 wita)
Pasien mengatakan sakit perut hilang timbul
2.
keluhan yang dirasakan pasien sebelum dan selama haid. HPHT pasien
mengatakan lupa, Tapsiran Partus : 13 Juni 2010 ( USG )
B. Riwayat Pernikahan
Pasien mengatakan menikah 1 kali, dan saat ini umur pernikahannya sudah 10
tahun.
C. Riwayat Kehamilan, Persalinan, Nifas Yang Lalu
Anak ke
N Tahu
o
n
1 8 th
2 Abor
tus
( 2
bln )
Kehamilan
Umur Pen
Keha yulit
milan
9 bln
-
Persalinan
Jenis
Penol Peny
ong
ulit
normal Bidan
Komplikasi Nifas
Lase Infeks Perdar
rasi
i
ahan
+
Anak
JK BB PJ
lk
3,5
50
kg
cm
2 bln
2.
Nutrisi/Metabolik
Pasien mengatakan makan 3-4 kali sehari dan setiap kali makan habis 1 porsi
dengan menu nasi, sayur dan lauk-pauk. Pasien minum 7-8 gelas perhari (
1500-1600 cc). Saat pengkajian, pasien mengatakan nafsu makannya baik dan
tidak mengalami mual muntah.
3.
Pola Eliminasi
Pasien mengatakan belum mengalami gangguan dalam BAB, pasien BAB 1 kali
sehari. Pasien mengatakan BAK 5-7 kali sehari ( 1000-1400ml) dengan
warna kuning jernih. Saat pengkajian, pasien mengatakan belum BAB dan sudah
BAK 5 6 kali sehari (-+ 200cc) warna kemerahan.
4.
0 : Mandiri, 1 : Alat bantu, 2: dibantu orang lain, 3: dibantu orang lain dan alat, 4 : tergantung
total
Kesimpulan :
Untuk makan/minum, berpakaian dan mobilisasi ke kamar mandi, pasien mampu
melakukannya secara mandiri. Namun masih tampak hati-hati saat bergerak
karena masih nyeri pada luka episiotomi. Sedangkan untuk mandi, toileting dan
berpindah pasien masih dipapah oleh suaminya.
5.
6.
7.
8.
9.
Pola Peran-Hubungan
Hubungan suami istri tampak harmonis, pasien selalu mendapatkan dukungan
dari suaminya, hubungan pasien dengan anggota keluarga lainnya sangat baik.
V. PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan Umum
GCS
: E4, V5, M6
Tanda-tanda vital
: TD : 120/80 mmHg
N : 96
x/mnt
RR : 18 x/mnt
T : 36,8 oC
Head to toe
1) Kepala Wajah
Inspeksi
Palpasi
2) Leher
Inspeksi
Palpasi
3) Dada/Payudara
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
: Sonor +/+
Auskultasi :
Jantung
Paru
4) Abdomen
Inspeksi
5) Genetalia
Kebersihan
: cukup
Lokhea
Bawah : oedema (-), varises tidak ada, capillari refill < 2 detik
- SF 2 x 1 tab
B. ANALISA DATA
DATA
1
INTERPRETASI
2
Trauma jalan lahir
DS :
-
MASALAH
3
Nyeri akut
merangsang reseptor
nyeri
pelepasan mediator2
nyeri
sedang).
DO :
-
respon nyeri
Pasien tampak bergerak dengan
hati-hati
saat
berpindah
obat
kemaluan
untuk
saya
luka
agar
pada
tidak
infeksi.
DO :
-
Prosedur invasive/
Trauma jalan lahir
Beresiko terjadi
Infeksi
Risiko infeksi
C. RENCANA KEPERAWATAN
NO
1
1
DIAGNOSA
2
Nyeri
akut
berhubungan dengan
trauma jalan lahir
ditandai dengan pasien
mengatakan nyeri dan
perih
pada
kemaluannya
saat
berkemih dan nyeri
bertambah
saat
bergerak,
pasien
mengatakan nyeri yang
dirasakan ada pada
nilai 6 dari 10 skala
nyeri yang diberikan
(nyeri sedang), pasien
tampak
bergerak
dengan hati-hati saat
berpindah posisi/turun
dari
tempat
tidur,
wajah pasien tampak
meringis
kerakitan,
N=96x/mnt
TUJUAN
3
Setelah diberikan asuhan
keperawatan selama 1 x 6
jam, diharapkan pasien
mendemonstrasikan teknik
mengontrol nyeri dengan
kriteria:
Secara verbal pasien
mengatakan
nyeri
berkurang
Skala nyeri 3 (nyeri
ringan)
Vital sign dalam batas
normal,
Pasien
menunjukkan
peningkatan aktifitas
INTERVENSI
RASIONAL
4
5
1. Kaji ketidaknyamanan melalui 1. Tindakan dan relaksasi adalah
isyarat
verbal
maupun
individual
dan
berdasarkan
nonverbal
pengalaman masa lalu
2. Kaji tanda-tanda vital dan skala 2. Respon nyeri dimanifestasikan dengan
nyeri
peningkatan nadi dan tekanan darah.
Skala
nyeri
diketahui
untuk
pemberian intervensi yang sesuai.
3. Jelaskan fisiologi terjadinya 3. Mengurangi kecemasan ibu terkait
nyeri post partum secara
nyeri.
sederhana.
4. Anjurkan teknik distraksi & 4. Teknik distraksi dan relaksasi
relaksasi.
membantu mengalihkan focus pasien
dari nyeri yang dirasakannya sehingga
mengurangi kualitas nyeri.
5. Latih mobilisasi bertahap
5. Mobilisasi mencegah statis sirkulasi
yang dapat memperberat nyeri
6. Kolaboratif dalam pemberian 6. Terapi farmakologi untuk nyeri
analgetik (Asam Mefenamat 3 x
500 mg)
NO
1
DIAGNOSA
2
TUJUAN
3
Risiko
infeksi
berhubungan dengan
tempat
masuknya
organisme sekunder
akibat trauma jalan
lahir
Setelah
diberikan
asuhan
keperawatan selama 2 x 24 jam,
diharapkan infeksi tidak terjadi
dengan kriteria :
Luka episiotomy kering dan
bersih
Tanda-tanda infeksi seperti
bengkak, kemerahan, suhu
badan meningkat tidak ada
pada luka episiotomy
Kebersihan genetalia baik
Pasien tidak takut berkemih
dan BAB
Vital sign dalam batas
normal
INTERVENSI
4
RASIONAL
5
1. Mengidentifikasi
penyimpangan
dan
kelainan
pengeluaran
luka
perineum,
keadaan
jahitan.
daerah
basah
mengakibatkan
dalam
pemberian
D. IMPLEMENTASI
6. Terapi farmakologi
infeksi
untuk
mencegah
Hari/Tgl/Jam
1
Selasa, 15/6/
2010
16.00 wita
No DX
2
Implementasi
3
Evaluasi
4
Paraf/Nama
5
Sandi
1,2
16.05 wita
Sandi
16.10 wita
Sandi
16.15 wita
Sandi
18.00 wita
Sandi
18.10 wita
1,2
Sandi
1
Rabu, 16/6/
Sandi
2010
08.00 wita
1,2
08.05 wita
08.10 wita
Sandi
Sandi
08.15wita
1,2
09.30 wita
2
10.30 wita
1,2
E. EVALUASI
Sandi
Sandi
Sandi
HARI/TGL/JAM
NO DIAGNOSA
EVALUASI
PARAF/NAMA
Rabu, 16/6/
2010
PK. 12.00 wita
S : Pasien mengatakan nyeri berkurang, skala nyeri 3 dari 10 skala nyeri yang
diberikan
Sandi
S: -
Sandi
A : Tujuan tercapai
P : Pertahankan kondisi pasien
Pertahankan teknik septik aseptik dalam merawat pasien (merawat luka perineum,
merawat payudara, merawat bayi).
Mengetahui
Pembimbing Klinik/ CI
(.)
NIP:
Clinical Teacher/CT 1
(...)
NIP:
Clinical Teacher/CT 2
(.)
NIK:
Denpasar,
Juni
Mahasiswa
2010
(I Md Sandiadnyana, S.Kep.)
NIM. 083220036