Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Ny. Lola, 40 tahun, datang ke dokter karena mengeluh demam yang hilang timbul sejak
pulang dari Bangka enam bulan yang lalu. Sejak satu minggu ini demam muncul setiap hari,
disertai menggigil dan berkurang setelah keluar keringat dingin. Ny. Lola juga mengeluh sakit
kepala, mual, dan rasa penuh di perut.
Pemeriksaan Fisik:
Keadaan Umum: Kesadaran Compos Mentis, Tekanan Darah: 120/80 mmHg, Nadi: 96x/menit,
Respiration Rate 24x/menit, Temperatur Axilla: 390C
Kepala: Sklera ikterik -/-, konjungtiva pucat +/+
Leher: Pembesaran KGB -/Thorak: Paru dan Jantung dbn
Abdomen: Lien teraba Schuffner 4, hepar teraba 1 jari dibawah arcus costae
Ekstremitas: Edema pretibia -/Pemeriksaan Penunjang:
Hb 9 gr/dl, RBC 4,5 juta, WBC: 11.000/mm3, Trombosit: 200.000/mm3
DDR: Tampak eritrosit yang terinfeksi membesar dengan gambaran ring form cenderung tebal
dan kasar, tampak sitoplasma tidak teratur (ameboid) dan terdapat Schuffners dot.
KLARIFIKASI ISTILAH
a) Demam 1, 2
b) Sakit Kepala 3, 4
c) Mual 5, 6
d) Rasa Penuh di perut 7, 8
e) Tempratur Axilla 9, 10
f) Konjuctiva Pucat 11, 1
g) Lien Teraba Schuffner 4 2, 3
h) Hepar teraba 1 jari di bawah arcus costae 4, 5
i) HB 9 gr/dl 6, 7
j) WBC 11.00/mm3 8, 9
k) DDR 10, 11
l) Eritrosit yang terinfeksi membesar dengan gamabran ring form 1, 2
m) Sitoplasma tidak teratur (ameboid) 3, 4
n) Schuffners dot 5, 6
IDENTIFIKASI MASALAH
A. Ny. Lola, 40 tahun, datang ke dokter karena mengeluh demam yang hilang timbul
sejak pulang dari Bangka enam bulan yang lalu.
B. Sejak satu minggui ini demam muncul setiap harim
C. Ny. Lola juga menderita menggigil dan berkurang setelah keluar keringat dingin.
D. Ny. Lola juga mengeluh sakit kepala,
E. Ny. Lola mengeluh mual
F. Ny. Lola mengeluh rasa penuh di perut.
G. Pemeriksaan Fisik :
Konjungtiva pucat,
Abdomen
Leher
Kepala
H. Pemeriksaan Penunjang :
Hb 9 gr/dl, RBC 4,5 juta, WBC: 11.000/mm3, Trombosit: 200.000/mm3
I. DDR :
Tampak eritrosit yang terinfeksi membesar dengan gambaran ring form cenderung
tebal dan kasar, tampak sitoplasma tidak teratur (ameboid) dan terdapat
Schuffners dot.
ANALISIS MASALAH
1. Ny. Lola, 40 tahun, datang ke dokter karena mengeluh demam yang hilang timbul
sejak pulang dari Bangka enam bulan yang lalu.
a) Apa yang di maksud dengan demam ? Klasifikasi demam dan Jenis demam apa yang
di derita? 1, 2, 3
b) Patofisiologi dari demam? 4, 5, 6
Pada kasus ini eritrosit terinfeksi oleh plasmodium. Plasmodium mengeluarkan
antigen GP1 yang merangsang makrofag mengeluarkan pirogen-pirogen yang akan
dikirim ke hipotalamus. Terjadi pengeluaran asam arakidonat yang menyebabkan
adanya sintesis PGE2 yang membuat set point di hipotalamus meningkat maka
terjadilah demam.
c) Hubungan kejadian demam dengan riwayat bepergian ke Bangka? 7, 8, 9
2. Sejak satu minggui ini demam muncul setiap hari.
a) Mengapa demam terjadi setiap hari ? 10, 11, 1
3. Ny. Lola juga menderita menggigil dan berkurang setelah keluar keringat dingin.
a) Bagaimana Patofisiologi dari menggigil dan bekeringat dingin 2, 3, 4
8. DDR :
TEMPLATE
Differential Diagnosis 1, 2, 3
Working Diagnosis 4, 5, 6
Malaria tersiana yang disebabkan oleh plasmpdium vivax
How to diagnose 7, 8, 9
Penatalaksanaan 2, 3, 4
a. Tatalaksana Umum
Terapi malaria tanpa komplikasi
Malaria vivaks
Untuk usia kehamilan <3 bulan, berikan kina 3 x 2 tablet selama 7 hari atau 3 x 10mg/kgBB
selama 7 hari. Dapat DITAMBAH parasetamol 1 tablet tiap 6 jam bila demam.
Untuk usia kehamilan > 3 bulan, berikan DHP 1 x 3 tablet (BB 41-59 kg) / 14 tablet (BB 60
kg) selama 3 hariATAU artesunat 1 x 4 tablet dan amodiakuin 1 x 4 tablet selama 3 hari. Dapat
DITAMBAH parasetamol 1 tablet tiap 6 jam bila demam.
Anjuran untuk malaria tanpa komplikasi
Minum obat sesudah makan atau perut tidak dalam keadaan kosong.
Apabila memungkinkan awasi pasien secara langsung pada waktu minum obat.
Anjurkan pasien untuk meneruskan minum tablet zat besi dan asam folat serta
mengkonsumsi makanan yang mengandung zat besi.
Anjurkan pasien untuk menggunakan kelambu setiap malam di rumah atau di kebun.
Pastikan semua obat yang diberikan dihabiskan, meskipun ibu hamil sudah merasa mulai
membaik.
Informasikan kepada pasien untuk kembali ke Puskesmas, Pustu, atau Polindes segera jika
dia merasa tidak lebih baik setelah menyelesaikan pengobatan.
Informasikan kepada pasien dan keluarganya untuk kembali ke Puskesmas, Pustu, atau
Polindes segara bila ada 1 atau lebih tanda-tanda bahaya selama pengobatan, yaitu:
Hari
Jenis Obat
Dosis Tunggal
0-1
2-11
1-4
5-9
10-
> 15
bulan
bulan
tahu
tahu
14
tahu
tahu
n
1
4-
Artesunate
1/4
1/2
Amodiakuin
1/4
1/2
Primakuin
1/4
1/2
3/4
Artesunate
1/4
1/2
Amodiakuin
1/4
1/2
Primakuin
1/4
1/2
3/4
Artesunate
1/4
1/2
Amodiakuin
1/4
1/2
Primakuin
1/4
1/2
3/4
Primakuin
1/4
1/2
3/4
14
Prognosis 5, 6, 7
Komplikasi 8, 9, 10
Preventif 11, 1, 2
SKDI 2, 3, 4
LEARNING ISSUE
Malaria 1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,11
Malaria
1. Definisi Malaria
Malaria adalah salah satu penyakit menular yang bersifat akut maupun
kronis. Terdiri dari kata mal dan area yang berarti udara yang busuk, diambil
dari kondisi yang terjadi yaitu suatu penyakit yang banyak diderita masyarakat
yang tinggal di sekitar rawa-rawa yang mengeluarkan bau busuk (Gandahusada
dkk,1998). Penyakit malaria merupakan infeksi yang disebabkan oleh parasit
malaria, suatu protozoa darah genus plasmodium yang ditularkan oleh nyamuk
anopheles betina yang terinfeksi (Nugroho,2000).
diselingi kambuh beberapa kali. Kambuhnya penyakit ini sangat mirip dengan
serangan pertama. Sementara itu rekrudensi sering terjadi pada infeksi yang
disebabkan plasmodium malariae ( Harijanto,2010).
Demam yang terjadi pada penderita berhubungan dengan proses
skizogoni (pecahnya merozoit/skizon). Berat ringannya pun tergantung pada
jenis plasmodium yang menyebabkan infeksi. Di Indonesia sampai saat ini
terdapat empat macam plasmodium penyebab infeksi malaria yaitu :
a.
Periode dingin.
Stadium ini mulai dengan menggigil, kulit dingin dan kering. Gigi gemeretak
dan penderita biasanya menutup tubuhnya dengan selimut yang tersedia.
Nadi cepat tetapi lemah. Bibir dan jari pucat kebiru-biruan, kulit kering dan
pucat. Stadium ini berlangsung antara 15 menit sampai 1 jam. diikuti
meningkatnya temperatur.
b.
Periode demam
Setelah merasa kedinginan, pada stadium ini penderita merasa kepanasan. Suhu badan
dapat meningkat sampai 40C atau lebih. Muka merah, kulit kering dan terasa sangat
panas seperti terbakar, sakit kepala, nadi cepat, respirasi meningkat, muntah-muntah dan
dapat terjadi syok (tekanan darah turun) bahkan sampai terjadi kejang (pada anak).
Stadium ini berlangsung lebih lama dari periode dingin, antara 2 sampai 4 jam. Demam
disebabkan oleh pecahnya sison darah yang telah matang dan masuknya merozoit ke
dalam aliran darah.
c.
Periode Berkeringat.
Pada periode ini penderita berkeringat banyak sekali sampai-sampai tempat
tidurnya basah. Temperatur turun dan penderita merasa capek dan biasanya
dapat tidur nyenyak. Pada saat bangun dari tidur merasa lemah tetapi tidak
ada gejala lain, stadium ini berlangsung antara 2 sampai 4 jam. Gejala-gejala
yang disebutkan di atas tidak selalu sama pada setiap penderita, tergantung
pada spesies parasit dan umur dari penderita, gejala klinis yang berat
biasanya terjadi pada malaria tropika. Hal ini disebabkan oleh adanya
3. Diagnosis malaria
Diagnosis malaria umumnya didasarkan pada manifestasi klinis
(termasuk
anamnesis),
uji
imunoserologis
dan
ditemukannya
parasit
dan
mengandalkan
demam
tifoid,
pengamatan
sehingga
secara
sulit
klinis
dilakukan
saja,
namun
diagnosa
perlu
dengan
dilakukan
4. Epidemiologi Malaria
Penularan malaria banyak terjadi pada kebanyakan daerah tropis dan sub
tropis,
mempunyai
dapat terjadi melalui infeksi nyamuk lokal oleh wisatawan yang datang dari
daerah endemis (Nelson, 2000).
Daerah yang sejak semula bebas malaria adalah Pasifik Tengah dan
Selatan (Hawai dan Selandia Baru). Ini terjadi karena di daerah tersebut malaria
tidak dapat berlangsung dalam tubuh nyamuk anopheles (Anophelism without
malaria) karena kondisi iklim/temperatur yang tidak sesuai (Sutanto dkk, 2008).
Batas dari penyebaran malaria adalah 64LU (Rusia)
dan 32LS
parasit
malaria
yang
nantinya
dapat
menyebabkan
b.
6. Cara Penularan
a. Penularan
secara
alamiah
(natural
infection)
terjadi
pada
nyamuk
anopheles.
b.
yang
tidak steril.
banyak terjadi pada pecandu obat bius yang menggunakan jarum suntik
yang tidak steril. Malaria lewat transfusi hanya menghasilkan siklus
eritrositer karena tidak melalui sporozoit yang memerlukan siklus hati
sehingga dapat di obati dengan mudah
3) Secara Oral, cara penularan ini pernah dibuktikan pada burung, ayam
(P.gallinasium), burung dara (P.Relection) dan monyet (P.Knowlesi) yang
akhir-akhir ini dilaporkan menginfeksi manusia (Rampengan, 2010).
Rate
(PR)
adalah
persentase
penduduk
yang
darahya
d. Spleen
tergenang
atau
mengeringkannya
sedangkan
manipulasi
9. Pengobatan Malaria
cepat menjadi
Pengobatan
dengan
ACT
harus
disertai
dengan
kepastian
ini
adalah
penatalaksanaan
malaria
ringan/tanpa
komplikasi
Hari
Jenis Obat
Dosis Tunggal
0-1
2-11
1-4
5-9
10-
> 15
bulan
bulan
tahu
tahu
14
tahu
tahu
n
1
Artesunate
1/4
1/2
Amodiakuin
1/4
1/2
Primakuin
3/4
1 1/2
2-3
Artesunate
1/4
1/2
Amodiakuin
1/4
1/2
Artesunate
1/4
1/2
Amodiakuin
1/4
1/2
Pada
kasus-kasus
dengan
kegagalan
artesunate+amodiakuin
maka
Jenis Obat
Dosis Tunggal
2-11
1-4
5-9
10-
> 15
bulan
bulan
tahu
tahu
14
tahu
tahu
n
1
4-
Artesunate
1/4
1/2
Amodiakuin
1/4
1/2
Primakuin
1/4
1/2
3/4
Artesunate
1/4
1/2
Amodiakuin
1/4
1/2
Primakuin
1/4
1/2
3/4
Artesunate
1/4
1/2
Amodiakuin
1/4
1/2
Primakuin
1/4
1/2
3/4
Primakuin
1/4
1/2
3/4
14
Vektor Malaria
Nyamuk anopheles di seluruh dunia meliputi 2000 spesies, yang ada di
Indonesia berjumlah lebih dari 80 spesies, namun tidak semua jenis spesies
anopheles berperan penting dalam penularan.
rumah penduduk, setelah itu biasanya langsung keluar. Nyamuk ini biasanya
suka hinggap di daerah-daerah yang lembab seperti di pinggir-pinggir parit,
tebing sungai, dekat air yang selalu basah dan lembab. Tempat perindukan
vektor An. aconitus terutama di daerah persawahan dan saluran irigasi.
Persawahan yang berteras merupakan tempat yang baik untuk perkembangan
nyamuk ini.
2. Anopheles sundaicus
Pada vektor jenis ini umurnya lebih sering menghisap darah manusia dari
pada darah binatang. Nyamuk ini aktif menggigit sepanjang malam tetapi paling
sering antara pukul 22.00 - 01.00 dini hari. Pada waktu malam hari nyamuk
masuk ke dalam rumah untuk mencari darah, hinggap di dinding baik sebelum
maupun sesudah menghisap darah.
Vektor An. sundaicus biasanya berkembang biak di air payau, yaitu
campuran antara air tawar dan air asin, dengan kadar garam optimum antara
12% -18%. Penyebaran jentik di tempat perindukan tidak merata di permukaan
dan
tanaman
perdu
disekitar
rumah.
Tempat
berkembang
biak
ketimbang
darah
binatang.
Nyamuk
ini mempunyai
kebiasaan
menggigit pada tengah malam hingga menjelang fajar sekitar jam 4 pagi.
Spesies ini memiliki habitat asli di hutan-hutan berkembang biak di genangan
air tawar. Pada siang hari sulit sekali menemukan nyamuk ini dalam rumah.
Mereka lebih menyukai hutan-hutan atau semak di sekitar pekarangan rumah.
6. Anopheles subpictus
Anopheles subpictus lebih menyukai darah ternak ketimbang darah
manusia. Nyamuk ini aktif sepanjang malam dan beristirahat di dinding rumah.
Jentik nyamuk ini sering dijumpai bersama jentik An. sundaicus, namun lebih
toleran terhadap salinitas yang rendah mendekati tawar (Achmadi,2005)
Demam
Gejala utama malaria berupa :
- Demam yang bersifat periodik (tidak terus-menerus). Pada malaria tertiana,
demam terjadi tiap hari ke-3. Sedangkan pada malaria kuartana, demam terjadi tiap
4 hari. Demam khas malaria terdiri atas 3 stadium yaitu menggigil (15 menit-1 jam),
puncak demam (2-6 jam), dan berkeringat (2-4 jam).
- Anemia, disebabkan oleh penghancuran sel darah merah yang berlebihan.
- Splenomegali (pembesaran limpa), merupakan gejala khas malaria kronik.
- Ikterus (penumpukan zat warna bilirubin yang ditandai dengan kulit dan mata
menguning).
Demam malaria adalah demam yang terjadi berulang secara periodik ada yang 3
hari sekali, ada yg 4 hari sekali dan diakhiri dengan periode menggigil, dan
menghilang dengan sendirinya. Sekali terinfeksi malaria seumur hidup akan
mengalami serangan demam menggigil itu jika kekebalan tubuh menurun. sedang
demam biasa adalah demam yang hanya bersifat situasinoal dan bisa sembuh total
dan
biasanya
karena
penyakit
infeksi
akut
non
Plasmodium.
Gejala dan ciri ciri demam pada malaria yaitu penderita akan merasa menggigil
seperti orang yang kedinginan namun suhu tubuh sangat tinggi. Kejadian menggigil
disertai dengan demam tinggi ini bisa berlangsung beberapa jam kemudian
penderita akan berkeringat dan suhu tubuh akan turun kembali normal. Kejadian ini
bisa berlangsung tiap hari, atau tiap 2 hari atau tiap 3 hari atau tidak tentu
tergantung jenis malarianya.
Pengobatan demam
Obat demam jenisnya banyak namun obat demam yang paling banyak beredar di
pasaran adalah paracetamol.
tergolong aman dan banyak terdapat pada obat flu dan sakit kepala. paracetamol
bisa menjadi pertolongan pertama di saat bayi, anak anak maupun orang dewasa
ketika mengalami demam di malam hari di mana klinik atau RS sangat jauh. ketika
seseorang telah minum paracetamol namun belum mengalami kesembuhan dalam
2 hari maka harus segera berobat ke dokter untuk mencari penyebab demamnya.
Demam bukanlah sesuatu yang buruk tetapi merupakan suatu alarm dari tubuh
adanya suatu yang tidak beres dari dalam tubuh. Demam umumnya disebabkan
karena adanya infeksi oleh karena itu jika demam telah berlangsung selama 2 hari
maka pada hari ketiga harus berobat ke dokter untuk mencari penyebabnya.
Adapun tanda seseorang harus berobat ke dokter ketika demam adalah suhu diatas
39C, demam yang sifatnya naik turun, demam belum hilang selama 2 hari, adanya
gejala gejala lainnya yang menyertai berupa nafsu makan yang hilang, sakit
perut, menggigil, sakit kepala hebat, sesak napas disertai batuk, mual, muntah dan
gejala gejala lain yang tidak dapat dijelaskan. Untuk bayi di bawah 6 bulan harus
segera di bawa ke dokter jika mengalami demam di atas 38C untuk mencegah
kejang demam pada bayi.
HIPOTESIS
Ny. Lola, 40 tahun, dating the dokter karena mengeluh demam hilang timbul di diagnose
menderita Malaria.
NOMOR
1. Ardysyah Ariestya
2. Dhiya Silfi Ramadhini
3. Dwi Andari Maharani
4. Tia Okidita
5. Wahyudo Imami Muhammad
6. Al-Amirah Zainab
7. Ignatius Aldo Winardi
8. Muthiah Ramadhina
9. Inthan Atika
10. Ivan Alexander Liando
11. Mandeep Singh Mukand Singh
12. Dimas Djiwandono Daryanto
DEADLINE :