Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
OLEH
NI DWI ANGGRAENI WULANDARI
P07120012022
3.1 REGULER
KEMENTRIAN KESEHATAN RI
POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR
JURUSAN KEPERAWATAN
TAHUN 2014
LAPORAN PENDAHULUAN
ASUHAN KEPERAWATAN ANTENATAL CARE
6. Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran janin agar
dapat tumbuh kembang secara normal
7. Mengurangi bayi lahir premature, kelahiran mati dan kematian neonatal
8. Mempersiapkan kesehatan yang optimal bagi janin
C. GEJALA KLINIS DAN TANDA KEHAMILAN
1. Tanda kehamilan :
a. Presumtif ( Bukti Subjektif)
1) Amenorea
2) Perubahan payudara
3) Anoreksia
4) Mengidam
5) Lelah (fatigue)
6) Mual & muntah (morning sickness)
7) Frekuensi berkemih
8) Pigmentasi kulit
9) Konstipasi
b. Probabilitas ( Bukti Objektif)
1) Pertumbuhan & perubahan uterus
2) Tanda Hegars (melunaknya segmen bawah uterus.
3) Ballotement (lentingan janin dalam uterus saat palpasi)
4) Braxton hicks (kontraksi selama kehamilan)
5) Perubahan abdomen
6) Pembesaran abdomen
c. Absolut ( Bukti Positif)
1) Gerakan janin dapat dirasa, diraba juga bagian-bagian janin
2) Terdengar denyut jantung janin
3) Terlihat tulang-tulang janin dalam foto rontgen
D. ADAPTASI
FISIOLOGIS
ORGAN-ORGAN
TUBUH
SELAMA
KEHAMILAN
Perubahan-perubahan dan adaptasi fisiologis organ-organ tubuh pada masa
kehamilan adalah sebagai berikut:
1) Trimester I (0-12 minggu)
Seseorang yang mengalami kehamilan akan menunjukkkan gejala-gejala
yang berasal dari janin dan plasenta.
a. Adanya human chorionic gonadotropic (HCG) dalam urine
b. Masalah gastrointestinal
1. Mual dan muntah (4-6 minggu)
2. Morning Sickness
3. Anoreksia
4. Saliva berlebihan
h. Uterus
1. Pada saat tidak hamil beratnya 35-50 gram, volume 10 cc
2. Pada hamil aterm 1000-1100 gram, volume 5-10 liter
3. Ismus hipertropi, panjang, lunak
i. Payudara
Membesar, tegang dan sedikit nyeri disebabkan pengaruh estrogen dan
progesteron yang merangsang duktus alveoli payudara
j. Vagina
1. Peningkatan vaskularisasi
2. Peningkatan sekresi, berwarna putih dan asam
k. Respirasi
1. Estrogen meningkat menyebabkan peningkatan jaringan ikat
d. Payudara
1.
Duktus dan alveoli hipertropi
2. Areola dan putting membesar
3. Mulai ada sekresi kolostrum
e. Sistem kardiovaskuler
1. Volume darah meluas
2. Hb menurun akibat eskpirasi plasma lebih besar dari pada sel darah
merah
3. Output meningkat 30-50 %
4. stroke volume meningkat
5. tekanan darah sama dan cenderung sedikit menurun
6. Terjadi hipertropi, supine khusus pada trimerter kedua akhir
f. Sistem respiratory
1.
Oksigen dalam darah meningkat
2. Pernafasan lebih dalam
3. Volume darah stabil
4. Kebutuhan oksigen meningkat
5. Uterus membesar dan menekan diagfragma menyebabkan sulit/sesak
nafas
g. Sistem Urinary
1.
Perubahan ukuran pada kandung kemih meningkat
2. udema fisiologis pada kandung kemih
3. frekuensi berkemih menurun
4. Dilatasi ginjal dan ureter
5. Ibu rentang terhadap infeksi traktus urinarius
6. Filtrasi glomerolus meningkat 50 %
7. Aliran plasma renal meningkat
8. Ekskresi glokosa, polipeptida, elektrolit dan vitamin yang larut dalam
air meningkat
h. Sistem muskuloskeletal
1. Pusat graviti berubah sebagai akibat membesarnya uterus, lordosis
fisiologis
2. Kram pada kaki
i. Sistem integumen
2.
3.
dari jaringan fibrosa sehingga struktur dinding uterus menjadi lebih kuat
terhadap regangan dan distensi. Hipertrofi myometrium juga disertai dengan
peningkatan vaskularisasi dan pembuluh limfatik. Peningkatan vaskularisasi,
kongesti dan edema jaringan dinding uterus dan hipertrofi kelenjar serviks
menyebabkan berbagai perubahan yang dikenali sebagai tanda Chadwick,
Goodell dan Hegar.
b. Payudara
Konsentrasi tinggi estrogen dan progesteron yang dihasilkan oleh plasenta
menimbulkan perubahan pada payudara (tegang dan membesar), pigmentasi
kulit dan pembesaran uterus. Adanya chorionic gonadotropin (hCG) digunakan
sebagai dasar uji imunologik kehamilan. Chorionic somatotropin (Human
Placental Lactogen/HPL) dengan muatan laktogenik akan merangsang
pertumbuhan kelenjar susu di dalam payudara dan berbagai perubahan
metabolik yang mengiringinya.
Secara
spesifik,
estrogen
akan
merangsang
pertumbuhan
sistem
akan
membesar
dan
mengencang,
karena
terjadi
c.Ibu akan selalu mencari tanda-tanda apakah ia benar-benar hamil. Hal ini
dilakukan sekedar untuk meyakinkan dirinya
d.
Semakin erat dan penting, tukar pengalaman, perlu penerimaan ibunya yang
membutuhkan support.
f. Hubungan dengan janin
Sadar dengan adanya pergerakan janin, memulai perilaku kontak dengan
janin, gerak janin diartikan sebagai Bentuk komunikasi yang rutin.
g. Body image
Janin merupakan bagian yang terpisah dari ibu, tanda-tanda kehamilan
mulai dapat diobservasi.
h. Waktu dan jarak
Kehamilan tidak akan lama lagi berakhir, ibu berfokus pada janinnya, ibu
mungkin menarik diri dari orang lain.
2. Perubahan Psikologis pada Trimester II (Periode Kesehatan Yang Baik)
a.Ibu merasa sehat, tubuh ibu sudah terbiasa dengan kadar hormone yang
tinggi
b.
e.Libido meningkat
f. Menuntut perhatian dan cinta
g.
h.
c.Takut akan rasa sakit dan bahaya fisik yang timbul pada saat melahirkan,
khawatir akan keselamatannya
d.
h.
Libido menurun
Berikut ini adalah perubahan psikologis yang dapat dialami oleh ibu dan
6.
kebiasaan
merokok,
minum
pernapasan
Oedema
TB
BB
Reflek
Pemeriksaan laboratorium sederhana bila ada, untuk kadar Hb,
Leopold 3
Leopold 4
mempersiapkan
kelahiran,
dan
mendeteksi
keluhan-keluhan
lazim
dalam
kehamilan,
kekhawatiran-
kekhawatiran lain.
b) Pemeriksaan fisik: BB, TD, pengukuran TFU, palpasi abdomen untuk
mendeteksi kehamilan ganda, maneuver Leopold, bunyi jantung janin,
menghitung taksiran BB janin.
c) Pemeriksaan laboratorium:khususnya terhadap protein dalam urin,
pemeriksaan laboratorium lainnya dilakukan apabila ada indikasi
Kunjunga
Kunjungan
Kunjunga
nI
n II
III
n IV
jika ada
Jika ada
Jika ada
indikasi
indikasi
indikasi
(dalam)
Pemeriksaan laboratorium
Jika ada
Jika ada
Cek Hb &
indikasi
indikasi
periksa lab
lain jika
ada
indikasi
2. Penanganan:
Pemberian Tetanus Toksoid
Pemberian tablet tambah darah
Konseling umum
Konseling khusus
Perencanaan persalinan
Perencanaan
penanganan
komplikasi
Sesuaikan
Sesuaikan
Sesuaikan
Sesuaikan
90 hari
Jika ada
indikasi
Memperku Memperkuat
at
Jika ada
indikasi
Jika ada
indikasi
Memperku
at
Jika ada
indikasi
c. Diagnosa
Setelah dilakukan anamesa & pemeriksaan fisik, maka dapat ditegakkan
diagnosa. Selain itu dapat pula diketahui:
a) Hamil atau tidak
b) Primi atau multigravida
c) Usia kehamilan
d) Janin hidup atau mati
e) Janin tunggal atau kembar
f) Letak anak
J. PATHWAY ANC
Trimester I
Konsepsi
Fertilitas
Implantasi
Embryogenesis
Maturasi janin
Perubahan pada ibu
Perubahan psikologis
Krisis situasional,
perub.psikologis,
ketidakstabilan hormon
Ansietas
Perubahan
peran sebagai
calon ibu
Koping
individu tdk
efektif
Perubahan fisiologis
GIT
Instabilitas
hormone
Asam lambung
meningkat
Rasa
sebah/mual
Muntah
Intake makanan
menurun
Ketidak
seimbangan
nutrisi kurang
dari
kebutuhan
tubuh
Sist.kardio
vascular
Peningkatan
TD
Sakit kepala
Nyeri
Sist.urinaria
Penekanan
vesika urinaria
karena
pembesaran
uterus
Frekuensi BAK
meningkat
Gangguan
eliminasi urin
Trimester II
TRIMESTER II
Perubahan fisiologis
Perubahan
psikologis
Sist.endokrin
Sist.kardiovaskular
Sist.reproduksi
Sist.integumen
Sist.GIT
Musculosceletal
Sist.respirasi
Krisis situasional
Inotropik
Sekresi aldosteron
meningkat
Vaskularisasi
serviks &
vagina
Estrogen
meningkat
Progesterone
meningkat
BB janin
meningkat
Proses adaptasi
Kulit
meregang
Postur tubuh
berubah
Desakan
uterus ke
diafragma
Hiperpegmintas
i
Gangguan
Citra Tubuh
Perub.cardiac
output
Resiko cidera
janin &
maternal
Sakit kepala
Nyeri
Sensitifitas
serviks
meningkat
Rangsang
seksual
Disfungsi
Seksual
Striae
gravidarum
Gangguan
Citra Tubuh
Peristaltic
menurun
Pengosongan
lambung lambat
Kembung, mual,
muntah
Ketidak
seimbangan
nutrisi kurang
dari kebutuhan
Lordosis
berlebihan
Nyeri
Ekspansi
paru tidak
maksimal
Gangguan
pola nafas
Persiapan anggota
baru dlam
keluarga
Ketidakefektifan
koping
tubuh
Trimester III
TRIMESTER III
Perubahan fisiologis
Pembesaran uterus
Perubahan
psikologis
Sistem endokrin
Retensi H2O & Na+
Perub.skelet &
persendian
Berat uterus
menigkat
Perub.pusat
gravitasi tubuh
Menekan saraf
sekitar
Pelepasan
mediator nyeri
(prostaglandin,
histamin)
Nyeri
Menekan paru
Ekspansi paru
menurun
Gangguan
pola nafas
Urine output
menurun,
volume plasma
meningkat,
tekanan
hidrostatik
menurun
Edema
ekstremitas
Kelebihan
volume cairan
Vasokontriksi
pembuluh darah
TD meningkat
Hipertrofi
ventrikel
Penurunan
cardiac output
Resiko cidera
janin &
maternal
Persiapan
melahirkan
Primi:kurang
pengetahuan
Ansietas
tubuh
berhubungan
dengan
hiperpigmentasi
pada
integument
b. Gangguan pola nafas berhubungan dengan ekspansi paru tidak maksimal
c. Nyeri berhubungan dengan sekeresi aldosteron meningkat
uterus.
Gangguan pola nafas berhubungan dengan ekspansi paru menurun
Kelebihan volume cairan berhubungan dengan retensi H2O & Na+
Resiko cedera berhubungan dengan cardiac output
Ansietas berhubungan dengan krisi situasional, perubahan psikologis,
ketidakstabilan hormone.
C. INTERVENSI KEPERAWATAN
Diagnosa Keperawatan
Ketidakseimbangan nutrisi
kurang dari kebutuhan
tubuh
NOC
NOC :
a. Nutritional Status
b. Nutritional Status : food
and fluid intake
c. Nutritional Status : nutrient
intake
d. Weight control
Kriteria Hasil :
a. Adanya peningkatan berat
badan sesuai dengan tujuan
b. Berat badan ideal sesuai
dengan tinggi badan
c. Mampu mengidentifikasi
kebutuhan nutrisi
d. Tidak ada tanda-tanda
malnutrisi
NIC
NIC :
Nutrision Management
a. Kaji adanya alergi
makanan
b. Kolaborasi dengan ahli
gizi untuk menentukan
jumlah kalori dan
nutrisi yang
dibutuhkan pasien
c. Anjurkan pasien untuk
meningkatkan intake
Fe
d. Anjurkan pasien untuk
meningkatkan protein
e. Menunjukkkan peningkatan
fungsi pengecapan dari
menelan
Tidak terjadi penurunan berat
badan yang berarti
dan vitamin C
e. Monitor jumlah nutrisi
dan kandungan kalori
f. Berikan informasi
tentang kebutuhan
nutrisi
g. Kaji kemempuan
pasien untuk
mendapatkan nutrisi
yang dibutuhkan
Nutrition Monitoring
a. BB pasien dalam
batas normal
b. Monitor adanya
penurunan berat badan
c. Monitor tipe dan
jumlah aktivitas yang
Oact dilakukan
d. Monitor lingkungan
selama makan
e. Jadwalkan pengobatan
dan tindakan tidak
selama jam makan
f. Monitor mual muntah
g. Monitor kadar
albumin, total protein,
Hb, dan kadar Ht
h. Monitor kalori dan
Nyeri
akut/kronis NOC :
intake nutrisi
NIC :
Pain level
Pain Management:
Pain control
a. Lakukan
Comfort level
nyeri
pengkajian
secara
komprehensif termasuk
Kriteria hasil :
a. Mampu mengontrol nyeri
(tahu
penyebab
lokasi,
karakteristik,
durasi,
frekuensi,
kualitas,
nyeri,
dan
Oactua
presipitasi.
menggunakan b. Observasi
reaksi
teknik
nonfarmakologi
nonverbal
dari
untuk mengurangi nyeri,
ketidaknyamanan
c.
Kontrol
Oactua
mencari bantuan)
b. Melaporkan bahwa nyeri
lingkungan
yang
mampu
berkurang
dengan
mempengaruhi
menggunakan manajemen
nyeri
nyeri.
c. Mampu mengenali nyeri
pencahayaan,
kebisingan.
Kurangi
Oactua
presipitasi nyeri.
Ajarkan teknik
non
farmakologis (relaksasi,
distraksi
dll)
untuk
bila
ada
OactualO
tentang
pemberian
analgetik
tidak berhasil.
Administrasi analgetik :.
a. Cek program pemberian
analogetik; jenis, dosis,
dan frekuensi.
tanda
dan
NOC :
berhasil
NIC :
Anxiety Self-control
Anxiety
(penurunan
Anxiety level
kecemasan)
Coping
a. Gunakan pendekatan
Kriteria Hasil :
a. Klien
mampu
mengidentifikasi
dan
mengungkapkan
gejala
cemas
b. Mengidentifikasi,
mengungkapkan
dan
mengontol cemas
c. Vital sign dalam batas
harapan
terhadap
pelaku pasien
c. Jelaskan
dirasakan
semua
ekspresi
aktivitas
menunjukkan
berkurangnya kecemasan
selama
prosedur
d. Temani pasien untuk
memberikan
keamanan
yang menenangkan
b. Nyatakan dengan jelas
normal
d. Postur tubuh,
Reduction
dan
mengurangi takut
e. Berikan
informasi
Oactual
mengenai
diagnosis,
tindakan
prognosis
f. Libatkan
keluarga
untuk
mendampingi
klien
g. Instruksikan
pada
pasien
untuk
menggunakan tehnik
relaksasi
h. Dengarkan
dengan
penuh perhatian
i. Identifikasi
tingkat
kecemasan
j. Bantu
pasien
ketakutan,
pemberian
obat anti
cemas
Gangguan eliminasi urine
NOC :
NIC
1. Urinary elimination
2. Urinary continuence
Kriteria hasil :
1. Kandung
kemih
1. Lakukan
kosong
secara penuh
2. Tidak ada residu urine >100200cc
3. Intake cairan dalam rentang
normal
4. Bebas dari ISK
5. Tidak ada spasme bladder
6. Balance cairan seimbang
penilaian
inkontinensia
kognitif,
masalah
dan
kencing
praeksisten)
2. Memantau
penggunakan
obat
dengan
sifat
antikolinergik
atau
kemih
menerapkan
untuk
perut,
tingkat
kandung
NOC :
1. Decision making
2. Role inhasment
3. Social support
Kriteria Hasil :
1. Mengidentifikasi pola
koping yang efektif
2. Mengungkapkan secara
verbal tentang koping yang
efektif
3. Mengatakan penurunan
stress
4. Klien mengatakan telah
menerima tentang
keadaannya
5. Mampu mengidentifikasi
strategi tentang koping
NIC
Dicision making
1. Menginformasikan
pasien alternative atau
solusi lain penanganan
2. Memfasilitasi pasien
untuk membuat
keputusan
3. Bantu pasien
mengidentifikasi
keuntungan, kerugian
dari keadaan
Role inhancement
1. Bantu pasien untuk
mengidentifikasi
bermacam macam nilai
kebutuhan
2. Bantu pasien
identifikasi strategi
NOC:
NIC:
1. Body Image
2. Self esteem
Kriteria Hasil:
1. Body image positif
2. Mampu
Body
mengidentifikasi
Image
Enhancement
1. Diskusikan dengan
klien
tentang
kekuatan personal
3. Mendiskripsikan secara
perubahan dirinya
2. Bantu klien dalam
memutuskan tingkat
tubuh
4. Mempertahankan
interaksi sosial
actual
perubahan
sacara
NOC:
NIC:
1. Mendemonstrasikan batuk
efektif dan suara nafas
yang bersih, tidak ada
(mampu
dan
dyspneu
mengeluarkan
memaksimalkan
ventilasi
2. Pasang mayo
Kriteria hasil:
sianosis
paten (klien
tidak
tercekik,
irama
frekuensi
perlu
3. Lakukan
bila
fisioterapi
batuk
atau
suction
5. Auskultasi
nafas,
catat
suara
adanya
suara tambahan
6. Berikan bronkodilator
7. Berikan
pelembab
udara
Kassa
basah
NaCl Lembab
8. Atur intake
untuk
cairan
mengoptimalkan
keseimbangan.
9. Monitor respirasi dan
status O2
10. Bersihkan
hidung
mulut,
dan
trakea
11. Pertahankan
nafas yang paten
secret
jalan
12. Observasi
adanya
tanda
tanda
hipoventilasi
13. Monitor
adanya
kecemasan
pasien
terhadap oksigenasi
14. Monitor vital sign
15. Informasikan
pada
pasien dan keluarga
tentang
tehnik
relaksasi
untuk
memperbaiki
nafas.
16. Ajarkan
Disfungsi seksual
pola
bagaimana
NOC :
batuk efektif
17. Monitor pola nafas
NIC
1. Sexuality
Sexual Counseling
patern,inefefective
2. Self-esteem situasional low 1. Membangun hubungan
3. Rape trauma syndrome
terapeutik, berdasarkan
silent reaction
kepercayaan dan rasa
4. Knowledge
:
Sexual
hormat
Functioning
2. Menetapkan
panjang
hubungan konseling
3. Menyediakan
privasi
Kriteria hasil :
1. Pemulihan
dan
dan
menjamin
kerahasiaan
penganiayaan seksual
4.
Memberikan informasi
2. Perubahan fisik dengan
fungsi seksual
penuaan pria dan wanita
tingkat
3. Pengenalan dan penerimaan 5. Diskusikan
indentitas seksual pribadi
4. Mengetahui
masalah
reproduksi
5. Control resiko
pengetahuan
tentang
seksual
pasien
pada
umumnya.
penyakit 6. Diskusikan
menular seksual (PMS)
diperlukan,modifikasi
Resiko cedera
NOC:
1. Risk Kontrol
Kriteria Hasil:
1. Klien terbebas
cidera
2. Klien
NIC :
Enviroment Management
dari
mampu
untuk
mencegah injury/cidera
3. Klien
mampu
menjelaskan
faktor
resiko
dari
lingkungan/perilaku
personal
4. Mampu
menggunakan
kebutuhan keamanan
pasien berdasarkan
menjelaskan
cara/metode
(Manajemen Lingkungan)
1. Indentifikasi
NOC :
1. Electrolit and acud base
NIC
Fluid management
1. Pertahankan catatan
balance
2. Fluid balance
3. Hydration
Kriteria hasil :
hb
dan anarsaka
2. Bunyi nafas bersih, tidak
retensi
cairan
HCT,
ada dyspnue/ortopnue
3. Terbebas dari distensi vena
jugularis,
reflek
hepatojugular (+)
4. Memelihara tekanan vena
sentral,
tekanan
kapiler
paru,output
jantung
vital
dalam
sign
normal.
dan
BUN,
osmolalitas urine)
3. Memonitor
vital
sign
4. Kaji lokasi dan luas
edema
5. Kolaborasi
pemeberian diuretic
DAFTAR PUSTAKA
Bagian Obstetri dan Ginekologi FK Unpad Bandung. (2000). Obstetri Fisiology.
Bandung: Elemen.
Bobak, I.M. dkk., 2005. Buku Ajar Keperawatan Maternitas Edisi 4. Jakarta: EGC
Departemen
Kesehatan
RI.
2007.
Pedoman
Pelayanan
Antenatal.
41