Produk kerajinan fungsi hias dari bahan limbah dan
pengemasannya, meliputi : 1. Kerajinan fungsi hias merupakan kerajinan yang mengutamakan fungsi hias atau estetika dalam proses pembuatannya 2. Contoh produk kerajinan dari limbah adalah gantungan kunci dari kerang, tempat lilin dari batok kelapa. 3. Fungsi hias dari produk kerajinan bahan hias tersebut ialah, tempat lilin dari batok kelapa dapat menambah suasana natural di rumah, gantungan kunci dari kulit kerang dapat menambah suasana dekat pantai. 4. Unsur Estetika adalah usnsur keindahan bentuk, selalu bergantung pada sentuhan keindahan. Karena itu, dalam penciptaannya, seorang pengrajin harus menguasai unsur-unsur seni seperti garis, bentuk, warna, komposisi dan lain-lain dari benda berbahan baku limbah tekstil yang akan dibuatnya. Sedangkan unsur ergonomis adalah dalam teori desain dikenal prinsip form follow function, yaitu bentuk desain mengikuti fungsi. Jadi Unsur ergonomis adalah unsur tekstil yang mengutamakan kenyamanan dalam penggunaan nya misalkan pakaian batik atau pakaian dari bahan kain tenun. Ada tiga aspek desain yang harus dipenuhi jika suatu produk desain ingin dianggap berhasil, yaitu produk desain harus memiliki aspek keamanan (safety), kenyamanan (ergonomi) dan keindahan (estetika). Dari unsur estetika, kerajinan tangan seperti ini dapat menambah keindahan dekoratif sebuah ruangan dan dari segi ergonomis kerajinan ini dapat dijual dan menghasilkan uang. 5. Ragam hias merupakan karya seni rupa yang diambil dari bentukbentuk flora, fauna, bentuk geometris, bentuk figuratif. Ragam hias tersebut dapat diterapkan pada dua dimensi dan tiga dimensi yaitu : 1. Ragam Hias Flora Flora sebagai sumber objek motif ragam hias dapat dijumpai hampir di seluruh pulau di Indonesia. Ragam hias dengan motif flora mudah dijumpai pada barang-barang seni seperti batik, ukiran, dan tenunan. 2. Ragam Hias Fauna Ragam hias fauna merupakan bentuk gambar motif yang diambil dari hewan tertentu. Hewan pada umumnya telah mengalami perubahan bentuk atau gaya. Beberapa hewan yang biasa dipakai sebagai objek ragam hias adalah kupu-kupu, burung, kadal, gajah, dan ikan. 3. Ragam Hias Geometris Ragam hias geometris merupakan motif hias yang dikembangkan dari bentukbentuk geometris dan kemudian
digayakan sesuai dengan selera dan imajinasi pembuatnya. Ragam hias
geometris juga dapat dibuat dengan menggabungkan bentuk-bentuk geometris ke dalam satu motif ragam hias. 4. Ragam Hias Figuratif Bentuk ragam hias figuratif berupa objek manusia yang digambar dengan mendapatkan penggayaan bentuk. Ragam hias figuratif biasanya terdapat pada bahan tekstil maupun bahan kayu, yang proses pembuatannya dapat dilakukan dengan cara menggambar.
6. Teknik pembuatan limbah (Tekstil)
1. Teknik Quilting : menggabung-gabungkan kain dengan ukuran dan potongan tertentu untuk membentuk motif-motif yang unik. 2. Teknik Aplikasi Perca : teknik menghias kain atau benda-benda lainnya dengan menggunakan kain perca yang dilekat dengan lem atau jahit 3. Makrame : teknik kerajinan klasik dengan ciri utama menampilkan bentuk-bentuk simpulan dari jalinan tali atau banang 4. Teknik anyam : 7. Pengemasan Pengemasan dan perawatan memiliki kesamaan tujuan, yaitu untukmemb uat produk menjadi awet dan tahan lama. Pengemasanmelindungi produk agar tidak mengalami penurunan kualitas padasaat sampai kepada pembe li. Selain berfung- si sebagai pelindung,kemasan juga memiliki fungsi untu k kemudahan membawa sertapengiriman, memberikan informasi, dan unt uk menjadi daya tarikbagi calon pembeli. Pengemasan produk kerajinan s elain menjagakebersihan dan kualitas produk tetap baik, juga akanmemu dahkan dalam proses pengiriman produk. Pengemasandapat bersifat satu an maupun bersifat kesatuan untuk satu set atausatu paket atau satu lusin maupun satu kodi. Teknik pengemasanyang baik akan menjaga kualitas pr oduk dalam pengiriman ketempat tujuan. 8. Design (tekstil) Kerajinan tekstil yang akan diwujudkan menjadi karya seni akan terwujud secara maksimal apabila melalui tahap pembuatan produk kerajinan tekstil. Desain merupakan langkah awal dalam mewujudkan suatu karya seni, dan desain merupakan rancangan yang akan memudahkan dalam
pencapaian tujuan atau penciptaan karya seni. Dengan demikian desain
dapat diartikan sebagai suatu rancangan gambar yang nantinya dilaksanakan dengan tujuan tertentu yang berupa susunan dari garis, bentuk, warna, dan tekstur. Desain dapat diterapkan pada berbagai benda yang ada di lingkungan kita.Untuk mendapatkan suatu produk kerajinan tekstil yang baik memerlukan sebuah perencanaan yang didalamnya terdapat kesatuan antara bahan yang digunakan dengan fungsi serta jenis benda yang dibuat, kerumitan dalam pengerjaannya yaitu perpaduan yang seimbang, berlawanan, atau saling bertentangan yang menghasilkan nilai estetis pada benda tersebut. Suatu desain yang baik akan memperlihatkan susunan yang teratur dari bahan-bahan yang dipergunakan sehingga menghasilkan suatu benda yang indah dan dapat dipergunakan. Dalam hal ini terdapat dua macam desain, yaitu structural design (desain struktur) dan decorative design(desain hiasan) Structural Design (desain struktur) Structural Design (desain struktur) adalah susunan dari garis, bentuk, warna, dan tekstur dari suatu benda baik berupa benda yang mempunyai ruang maupun gambaran dari suatu benda. Contoh deesain struktur: gambaran suatu benda yang akan dibuat dilengkapi dengan keterangan ukuran, warna, dan bentuknya. Decorative Design (garnitur) Decorative Design (garnitur) adalah sentuhan/perlakuan yang diberikan pada permukaan busana yang memberikan efek visual memperindah penampilan. Garnitur bisa sebagai unsure dekoratif/hiasan atau sebagai unsur fungsional. Terdapat tiga cara dalam menyusun decorative desain, yaitu: By the color and pattern, Byconstruction dedtails, By decorative trims. (Davis dalam Mila Karmila, 2006: 27) By the color and pattern, yaitu warna dan motif yang tersusun dalam suatu bahan tekstil pada busana, secara tidak langsung juga berfungsi sebagai decorative design. Contoh :Batik Tapis Tapestry Songket By construction details, yaitu membentuk detail hiasan tertentu pada busana disini biasanya dilakukan dengan membuat jahitan/setikan pada kain/tekstil. Contoh : Quilting Smocking Shiring Pintucks By decorative trims, yaitu teknik yang biasanya berupa tempelan kain diatas
permukaan kain dengan menambahkan unsur pelengkap lain pada
permukaan kain. Contoh : Buttons (kancing) Lace (renda) Braids (kepang) Fringe(susur/ekorkuda) Pembuatan produk kerajinan tekstil dilakukan dengan cara menentukan jenis benda apa yangakan dibuat (benda hias atau benda pakai), membuat desain produk, membuat desain hiasan padaproduk, menyiapkan bahan dan alat serta langkah kerja pembuatan produk kerajinan tekstil. 9.