Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Disusun Oleh :
NI MADE ARTHA AYU TANJUNG WANGI
NIM : B09 034
KATA PENGANTAR
Surakarta,
Penulis
Juli 2012
MOTTO
Awali semuanya dengan doa dan senyuman
Uang itu seperti indera keenam, Anda tidak bisa membuatnya berguna
tanpa lima indera lainnya (William Somerset Maugham)
Beranilah mengambil resiko, sebab tidak ada hal lain
yang bisa
PERSEMBAHAN
Dengan segala rendah hati, karya tulis ilmiah
ini penulis persembahkan :
Sang
Yang
Widhi
yang
telah
CURICULUM VITAE
BIODATA
Nama
Agama
: Hindu
Jenis Kelamin
: Perempuan
Alamat
RIWAYAT PENDIDIKAN
1. SD Negeri Manahan, Solo
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1.
Lampiran 2.
Lampiran 3.
Surat Keterangan
Lampiran 4.
Lampiran 5.
Surat Keterangan
Lampiran 6.
Lampiran 7.
Surat Keterangan
Lampiran 8.
Lampiran 9.
Informed Consent
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kualitas anak masa kini merupakan penentu kualitas sumber daya
manusia dimasa yang akan datang. Pembangunan
perkembangan
dan
memberikan
rangsangan
terhadap
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas perumusan masalah dalam
penelitian ini adalah Bagaimana tingkat pengetahuan ibu tentang tumbuh
kembang balita di Posyandu klengkeng 1 Asrama Polisi Manahan Surakarta ?
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Mengetahui tingkat pengetahuan ibu tentang tumbuh kembang balita di
Posyandu Klengkeng 1 Asrama Polisi Manahan Surakarta.
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui tingkat pengetahuan ibu tentang tumbuh kembang balita
pada tingkat baik.
b. Mengetahui tingkat pengetahuan ibu tentang tumbuh kembang balita
pada tingkat cukup.
c. Mengetahui tingkat pengetahuan ibu tentang tumbuh kembang balita
pada tingkat kurang.
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi ilmu pengetahuan
Menambah dan memperkaya ilmu pengetahuan tentang pertumbuhan dan
perkembangan balita.
2. Bagi diri sendiri
Mengaplikasikan ilmu yang diperoleh dari perkuliahan dan pengalaman
nyata dalam melaksanakan penelitian tentang tumbuh kembang balita.
3. Bagi institusi
a. Posyandu
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi informasi
baru yang sebelumnya belum diketahui..
b. Pendidikan
Sebagai referensi pustaka, sebagai bahan bacaan tambahan di
perpustakaan, serta sebagai dasar penelitian berikutnya.
E. Keaslian Penelitian
Penelitian tumbuh kembang anak pernah di teliti oleh :
1. Kadarini (2002), dengan judul Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang
Tumbuh Kembang Bayi di RS Dr. Sardjito Yogyakarta. Jenis penelitian
ini menggunakan metode deskriptif korelatif. Teknik pengambilan sampel
dilakukan dengan total sampling . Jumlah responden dalam penelitian ini
berjumlah 38 responden. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner.
Analisis yang digunakan adalah analisis univariat. Hasil penelitiannya
adalah tingkat pengetahuan ibu-ibu tentang tumbuh dan kembang bayi
F. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan Karya Tulis Ilmiah ini adalah sebagai berikut :
BAB I
PENDAHULUAN
Bab ini berisi tentang latar belakang, perumusan masalah, tujuan
penelitian, manfaat penelitian, keaslian penelitian, dan sistematika
penelitian.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Bab ini berisi tinjauan teori tentang pengetahuan yang meliputi
pengertian,
mempengaruhi
tingkatan
pengetahuan,
perkembangan
faktor-faktor
pengetahuan.
Teori
yang
tumbuh
BAB V
PENUTUP
Bab ini berisikan tentang kesimpulan dari penelitian dan saran.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Pengetahuan
a. Pengertian
Pengetahuan adalah hasil dari tahu dan ini terjadi setelah orang
melakukan penginderaan terhadap suatu obyek tertentu. Penginderaan
terjadi melalui panca indera manusia, yakni indra penglihatan,
pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Sebagian besar pengetahuan
manusia diperoleh melalui mata, telinga. Pengetahuan atau kognisi
merupakan domain yang sangat pcnting untuk terbentuknya tindakan
seseorang (Notoatmodjo, 2009).
Pengetahuan adalah segala sesuatu yang diketahui berhubungan
dengan kepandaian segala sesuatu yang diketahui berkenaan dengan hal
(Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2009).
b. Tingkatan pengetahuan.
Menurut Notoatmodjo (2008), tingkatan pengetahuan meliputi :
1) Tahu (Know)
Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah
dipelajari sebelumnya. Temasuk ke dalam pengetahuan tingkat ini
adalah mengingat kembali (review) terhadap suatu yang spesifik dari
seluruh lahan yang dipenuhi atau rangsangan yang telah diterima.
2) Memahami (Comprehension)
Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan
secara benar objek yang diketahui dan dapat menginterpretasikan
materi tersebut secara benar.
3) Aplikusi (Aplication)
Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi
yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi riil (sebenarnya).
4) Analisis (Analisys)
Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi suatu
objek ke dalam komponen, tetapi masih didalam suatu struktur
organ isasi tersebut dan masih ada kaitannya antara yang satu
dengan yang lain.
5) Sintesis (Sintesys)
Sintesis menunjuk kepada suatu kemampuan untuk meletakkan
atau
suatu
bentuk
Soekanto
(2010),
faktor-faktor
yang
mempengaruhi
yang meningkat,
dengan demikian
pengetahuan juga
meningkat.
2) Informasi
Seseorang yang mempunyai sumber informasi yang lebih banyak akan
mempunyai pengetahuan yang lebih luas.
3) Budaya
Tingkah laku manusia atau kelompok manusia dalam memenuhi
kebutuhan yang meliputi sikap dan kepercayaan.
4) Pengalaman
Sesuatu yang pernah dialami seseorang akan menambah pengetahuan
tentang sesuatu yang bersifat informal.
5) Sosial Ekonomi
Tingkat kemampuan seseorang untuk memenuhi kebutuhan hidup.
Semakin tinggi tingkat sosial ekonomi akan menambah tingkat
pengetahuan.
6) Umur
Usia mempengaruhi terhadap daya tangkap dan pola pikir
seseorang. Semakin bertambah usia akan semakin berkembang pula
daya tangkap dan pola pikirnya, sehingga pengetahuan yang
diperolehnya semakin membaik. Pada usia madya, individu akan lebih
berperan aktif dalam masyarakat dan kehidupan sosial serta lebih
banyak melakukan persiapan demi suksesnya upaya menyesuaikan
diri menuju usia tua, selain itu orang usia madya akan lebih banyak
menggunakan
banyak
waktu
untuk
membaca.
Kemampuan
Pengertian
Menurut Hariyono Suyitno (2011), balita atau bawah lima tahun
merupakan salah satu periode usia manusia setelah bayi sebelum anak
awal.
Menurut UU No.20 (2010), anak balita sebagai masa emas atau
golden age yaitu insan manusia yang berusia 0-5 tahun. Kelompok
anak yang berada dalam proses pertumbuhan dan perkembangan yang
bersifat unik, artinya memiliki pola pertumbuhan dan perkembangan
fisik (koordinasi motorik halus dan motorik kasar), kecerdasan (daya
pikir, daya cipta, kecerdasan emosi, kecerdasan spiritual), sosioemosional (sikap dan perilaku serta agama), bahasa dan komunikasi
b.
11)
12)
13)
Antusias bermain
14)
15)
Harum baunya.
laku
sebagai
hasil
interaksi
dengan
lingkungannya
(Soetjiningsih, 2009).
Pertumbuhan ialah bertambahnya ukuran dan jumlah sel serta
jaringan interseluler, berarti bertambah arti sebagian atau keseluruhan.
Sehingga dapat diukur dengan mempergunakan satuan panjang atau
satuan
berat.
Sedangkan
perkembangan
ialah
bertambahnya
pada
potensi
biologis
seseorang,
pertumbuhan
dan
tumbuh kembang ini terjadi dengan sangat cepat terutama pada periode
tertentu. Proses pertumbuhan dan perkembangan anak terjadi sejak
dalam masa kandungan. Setiap organ dan fungsinya mempunyai
kecepatan tumbuh yang berbeda-beda ( Depkes RI, 2006).
Periode penting dalam tumbuh kembang anak adalah masa balita,
karena pada masa ini pertumbuhan dasar yang akan mempengaruhi dan
menentukan perkembangan anak selanjutnya. Pada masa balita ini
perkembangan kemampuan berbahasa, kreativitas, kesadaran sosial,
emosional, dan intelegensia berjalan sangat cepat dan merupakan
landasan perkembangan berikutnya (Soetjiningsih, 2010).
b. Faktor-faktor yang mempengaruhi tumbuh kembang balita.
Menurut Soetjiningsih (2010), ada dua faktor yang mempengaruhi
tumbuh kembang yaitu.:
1) Faktor genetik
Faktor genetik merupakan modal dasar dalam mencapai hasil akhir
proses tumbuh kembang anak. Dengan demikian, instruksi genetic
dalam sel telur menentukan kualitas dan kuantitas pertumbuhan.
2) Faktor Lingkungan
Lingkungan sangat menentukan tercapainya atau tidaknya potensi
bawaan. Lingkungan bio-psiko-fisik-sosial mcmpengaruhi individu
setiap hari, mulai dari konsepsi sampai akhir hayatnya. Secara garis
besar faktor lingkungan dibagi menjadi:
a) Faktor Lingkungan Prenatal.
Pangan / gizi.
Sandang.
f)
anak
yang
dapat
mengembangkan
perkembangan
kreatifitas,
kesehatan.
Keberhasilan
pemeriksaan
yang
kontinue
terhadap
kesehatannya
(Rochmawati, 2010).
d. Ciri-Ciri Tumbuh Kembang
Ciri-ciri tumbuh kembang anak dari konsepsi sampai dengan dewasa
(Soetjiningsih, 2010) yaitu
1) Tumbuh kembang adalah proses kontinue dari konsepsi sampai
maturitas yang dipengaruhi oleh faktor bawaan dan lingkungan.
bentuk
dan
fungsi
dari
organisme.
Pertumbuhan
b)
c)
d)
berhubungan
dengan
kemainpuan
mandiri.
telah
mulai
mempengaruhi
perkembangan
Motorik kasar
Motorik kasar anak usia 0-1 bulan meliputi meringkuk,
mendekut, mengangkat
mendengkur, makan, tidur.
(2)
Motorik halus
Motorik halus anak usia 0-1 bulan menunjukkan perilaku
pemicu
kasih sayang,
penglihatan masih
buram,
tersenyum.
(3)
b) Usia 2 bulan
(1) Motorik kasar
Motorik kasar anak usia 2 bulan meliputi mengangkat
kepala setinggi 45 derajat, kepala masih terhuyung bila
digendong dalam keadaan duduk, sebagian jari mulai
membuka, mulai dapat menggenggam tangan yang
menyentuh tangannya.
(2) Motorik halus
Motorik halus anak usia 2 bulan terhubung secara visual
dengan
orang
tua
maupun
dengan
orang
lain,
Usia 3 bulan.
(1) Motorik kasar
Anak dapat menggerakkan atau memainkan tangan, lengan
dan kaki digerakkan secara sempurna, dapat membuat
gerakan bebas dan memutar, kepala diangkat lebih tinggi
dari punggung, kepala bisa diangkat tegak saat digendong.
(2) Motorik halus
Anak sudah bisa menggoyangkan kepalanya ke kanan dan
ke kiri, anak bisa mengisap ibu jari kedua tangannya.
(3) Bicara dan bahasa
Anak sudah bisa membuat suara lebih keras, mulai tertawa,
bisa menyebabkan orang bereaksi dengan senyum, tangisan,
dan bahasa tubuh.
d) Usia 4 bulan
(1) Motorik kasar
Anak
sudah
menggenggam,
bisa
memeluk
memegang,
dengan
dua
tangan,
merangkuh
dada
bunda,
satu
tangan,
berguling
ke
belakang,
bisa
Usia 6 bulan
(1) Motorik kasar
Pada usia 6 bulan anak dapat duduk sendiri, bergulingguling, berdiri dengan berpegangan pada kursi atau meja.
atau
berantakan,
menjatuhkan
memberantakan mainan.
(3) Bicara dan bahasa
Anak akan menengok ke belakang jika dipanggil
namanya.
atau
h)
dominasi
tangan,
bertepuk
tangan,
berkuah,
mengenali gambar
mengamati
bermacam
bentuk,
ataupun majalah.
(3) Bicara dan bahasa
Anak
mulai
mengerti
bahasa
sederhana,
k)
l)
Usia 30 bulan
(1) Motorik kasar
Anak bisa berjalan menaiki tangga sendiri tanpa bantuan
orang lain, menendang bola kecil (seperti bola tenis) ke
depan tanpa berpegangan pada apapun.
(2) Motorik halus
Anak bisa mencoret-coret kertas atau dinding, meletakkan
4 buah kubus satu persatu di atas kubus yang lain tanpa
menjatuhkan kubus itu.
Usia 36 bulan
(1) Motorik kasar
Anak dapat berdiri dengan satu kaki tanpa bantuan dari
orang lain.
(2) Motorik halus
Anak bisa mencoret-coret kertas tanpa petunjuk, mulai
tertarik masuk sekolah taman kanak-kanak (TK).
(3) Bicara dan bahasa
Anak dapat menyebutkan 2 atau lebih nama-nama
binatang, menggunakan 2 kata dalam berbicara seperti
minta minum, mau makan.
n)
Usia 48 bulan
(1) Motorik kasar
Pada usia ini anak dapat berlari, melompat, memanjat,
naik sepeda roda tiga.
(2) Motorik halus
Anak dapat meletakkan 8 buah kubus satu persatu di atas
yang lain tanpa bantuan orang lain.
Usia 60 bulan
(1) Motorik kasar
Anak dapat melompat dengan satu kaki, memanjat,
bermain sepatu roda, bermain sepeda.
(2) Motorik halus
Anak dapat menggambar garis tegak lurus tanpa dibantu
orang lain.
(3) Bicara dan bahasa
Anak dapat mengenali 4 warna dengan benar seperti
merah, kuning, biru, hijau, anak mengerti perintah yang
diberikan kepada anak (letakkan pensil itu di meja).
B.
KERANGKA TEORI
Tingkat Pengetahuan
1.
Tahu
2.
Memahami
3.
Aplikasi
4.
Analisis
5.
Syntesis
6.
Evaluasi
Balita
Pengetahuan
Faktor yang
mempengaruhi
1. Tingkat Pendidikan
2. Informasi
3. Budaya
4. Pengalaman
5. Sosial ekonomi
6. Umur
Tumbuh kembang
balita
1. Pengertian tumbuh
kembang balita
2. Faktor-faktor yang
mempengaruhi tumbuh
kembang
3. Kebutuhan tumbuh
kembang
4. Ciri-ciri tumbuh kembang
5. Pertumbuhan fisik
6. Perkembangan anak
C.
KERANGKA KONSEP
Baik
Tingkat
pengetahuan
ibu tentang
tumbuh
kembang balita
Cukup
Kurang
Faktor-faktor yang
mepengaruhi :
1. Umur
2. Pcndidikan
3. Pekerjaan
4. Jumlah balita
5. Sosial ekonomi
6. Budaya
7. Pengalaman
8. Informasi
Keterangan :
: Diteliti
: Tidak diteliti
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Ditinjau dari segi tujuan penelitian yang hendak dicapai, penelitian ini
menggunakan penelitian deskriptif kuantitatif. Menurut Notoatmodjo (2010),
deskritif kuantitatif adalah penelitian yang dilakukan dengan tujuan utama
untuk membuat gambaran atau diskripsi suatu keadaan secara objektif.
Metode ini digunakan untuk memecahkan atau menjawab permasalahan yang
sedang dihadapi pada situasi sekarang atau yang sedang terjadi. Kuntitatif
adalah data yang dihasilkan berupa angka (Riwidikdo, 2009).
Pada penelitian ini menggambarkan tingkat pengetahuan ibu tentang
tumbuh kembang balita.
D.
Instrumen Penelitian
Alat yang dipergunakan dalam pengumpulan data penelitian ini adalah
kuesioner. Menurut Notoatmodjo (2010), kuesioner adalah daftar pertanyaan
yang sudah tersusun dengan baik, matang, dimana responden tinggal
memberikan jawaban atau dengan memberikan tanda tanda tertentu.Untuk
mengetahui pengetahuan ibu tentang tumbuh kembang balita, kuesioner yang
digunakan adalah kuesioner tertutup dengan jawaban benar dan salah. Untuk
menghindari ketidakseriusan responden yang sering kali terjadi dalam
pengisian kuisioner, maka pertanyaan dibuat 2 kategori, yaitu pertanyaan
positif dan pertanyaan negatif. Jawaban benar dengan pertanyaan positif
(favorable) dan jawaban salah jika pertanyaan negatif (unfavorable) mendapat
nilai 1. Jawaban yang salah dengan pertanyaan positif (favorable) dan benar
jika pertanyaan negatif (unfavorable) mendapatkan nilai 0. Pengisian
kuesioner tersebut dengan memberi tanda centang () pada jawaban yang
dianggap benar.
Kuesioner penelitian ini terlebih dahulu dilakukan uji validitas dan
reliabilitas untuk mendapatkan hasil yang berkualitas. Untuk itu, kuesioner
tersebut harus dilakukan uji coba di lapangan (Notoatmodjo, 2010).
Uji coba instrumen dilakukan di Posyandu Melati Indah Gremet Surakarta
dengan jumlah responden 30 orang. Menurut Mahfoed (2007), alasan jumlah
responden 30 adalah karena kaidah umum penelitian agar diperoleh distribusi
nilai hasil penelitian mendekati kurva normal.
1. Uji validitas
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan sejauh mana
instrument pengukur mampu mengukur sesuatu dan melakukannya
dengan cermat (Riwidikdo, 2007).
Pada skala pengukuran Tingkat Pengetahuan Ibu tentang Tumbuh
Kembang Balita disusun suatu skala pengukuran dengan menggunakan
kuesioner tertutup dengan tehnik memberikan tanda centang pada
jawaban yang dianggap benar. Validitas empiris diuji dengan Pearson
Product Moment secara SPSS (Seri Program Statistik) dengan rumus
sebagai berikut :
r =
{N
X . Y
( X ) }{N Y (
N . X .Y
2
)}
Keterangan :
N
: Jumlah Responden
r xy
: Skor pertanyaan
: Skor total
xy
(Riwidikdo, 2010)
Instrumen dikatakan valid atau sahih jika nilai r hitung > r tabel
karena menyatakan adanya korelasi antara skor item dengan jumlah skor
total, dimana r table : 0,361 (Riwidikdo, 2009).
Berdasarkan hasil uji validitas, terdapat 31 butri soal yang valid
dan 4 butir yang tidak valid yaitu 8, 18, 20, 24 untuk selanjutnya
Keterangan
= Reliabilitas Instrumen
= Banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal
= Jumlah varian butir
= Varian total
Menurut Riwidikdo (2009), kuesioner atau angket dikatakan reliabel jika
memiliki nilai Alpha Chronbach minimal 0,7. Setelah dilakukan uji
reliabilitas didapatkan nilai Alpha Chronbach 0,892 > 0,7, sehingga
instrumen dikatakan reliabel.
3. Kisi-kisi kuesioner
Tabel. 3.1 . Kisi kisi kuesioner
Variabel penelitian
Indikator
Tingkat pengetahuan
ibu tentang tumbuh
kembang balita
Pengertian
balita
Faktor yang
mempengaruhi
tingkat
pertumbuhan
dan
perkembangan
balita
Pertumbuhan
psikomotorik
pada balita
Nomor
pertanyaan
favorable
5
Nomor
pertanyaan
unfavorable
10
Jumlah
1, 2, 3, 4,
6, 7, 8*, 9,
11, 12, 31,
33, 34 dan
35.
32
15
18
Jumlah
31
Keterangan * : tidak valid
D.
Sumber data.
Sumber data menurut Riwidikdo (2009), meliputi :
a. Data primer
Data primer yaitu sumber data yang langsung memberikan data kepada
peneliti. Data primer dari penelitian ini yaitu pengetahuan ibu yang
memiliki balita yang diperoleh dari jawaban kuesioner tentang tumbuh
kembang balita.
b. Data sekunder
Data sekunder yaitu sumber data yang tidak langsung diberikan kepada
peneliti. Peneliti mendapatkan data yang sudah jadi yang dikumpulkan
oleh pihak lain dari berbagai cara atau metode baik secara komersial
maupun non komersial. Data sekunder dari penelitian ini yaitu data
dari Puskesmas Manahan Surakarta dan Posyandu Klengkeng I
Asrama Polisi Manahan Surakarta berupa data semua balita yang
datang ke Posyandu tersebut.
E.
Variabel Penelitian
Variabel adalah gejala yang bervariasi yang menjadi objek penelitian
(Riwidikdo, 2008). Variabel dalam penelitian ini adalah variabel tunggal
yaitu pengetahuan ibu tentang tumbuh kembang balita.
F.
Definisi Operasional
Tabel. 3.2 . Definisi Operasional
No
1.
Variabel
Definisi Operasional
Skala
Kategori
Tingkat
pengetahuan
ibu tentang
tumbuh
kembang
balita
Ordinal
c. Tabulasi.
x
n
Keterangan :
x : Nilai rata-rata
X : Jumlah seluruh data
n : banyaknya data
xi2
sd :
( xi) 2
n
n 1
Keterangan :
sd : Simpangan baku
xi : nilai dari data
n : banyaknya data
H. Etika Penelitian
Peneliti membuat informent consent atau persetujuan kepada responden
terlebih dahulu dengan menuliskan jati diri, identitas peneliti, tujuan
penelitian, serta permohonan kesediaan responden untuk berpartisipasi dalam
penelitian. Pelaksanaan penelitian ini peneliti mendapat ijin dari STIKes
Kusuma Husada Surakarta, Kepala Dinas Kesehatan Surakarta, kepala
Puskesmas Manahan Surakarta, dan dari responden sendiri melalui informent
consent yang terjamin kerahasiaannya.
Menurut Hidayat (2008), masalah etika penelitian keperawatan
merupakan masalah yang sangat penting dalam penelitian, mengingat
penelitian keperawatan berhubungan langsung dengan manusia, maka segi
etika penelitian harus diperhatikan.
Setiap penelitian yang menggunakan obyek manusia tidak boleh
bertentangan dengan etika agar hak responden dapat terlindungi, kemudian
kuesioner dikirim ke subyek yang diteliti dengan menekankan pada masalah
etika penelitian.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum.
Lokasi penelitian ini adalah Posyandu Klengkeng I Asrama Polisi
Manahan Surakarta RT 02, Rw 12, Kelurahan Manahan Kecamatan
Banjarsari Surakarta. batas wilayah tersebut adalah sebelah Timur : Jalan
KS.Tubun, batas sebelah Selatan yaitu Jalan Adisucipto, Batas sebelah
Utara adalah Jalan MT. Hariyono dan batas sebelah Barat adalah Jalan
Kepodang.
Posyandu Klengkeng I Asrama Polisi Manahan Surakarta
memiliki tenaga kesehatan yang terdiri dari 1 Bidan Puskesmas dan
5 kader yang terlatih. Sarana dan prasarana di posyandu ini terdiri dari:
Meja Pendaftaran, Penimbangan Balita, Pencatatan, Pengisian
KMS,
B. Hasil Penelitian.
1. Karakteristik Responden.
Responden dalam penelitian ini adalah ibu-ibu yang memiliki balita
usia 0-5 tahun di Posyandu Klengkeng 1 Asrama Polisi Manahan
Surakarta yang berjumlah 78 orang dapat dikategorikan dalam kelompok
umur, pendidikan dan pekerjaan yaitu:
a. Karakteristik Responden berdasarkan Umur
Tabel 4.1 Karakteristik Responden berdasarkan Umur
No
Umur
1
2
3
< 20 tahun
20 35 tahun
> 35 tahun
Total
Sumber: Data Primer, 2012
Jumlah
2
62
14
78
Persentase
(%)
2,6
79,5
17,9
100
Pekerjaan
1
2
3
IRT
Swasta
PNS
Total
Sumber: Data Primer, 2012
Jumlah
23
30
25
78
Persentase
(%)
29,5
38,5
32,0
100
23,2
4,8
b. Cukup
c. Kurang
baik sebanyak
C. PEMBAHASAN
Hasil penelitian menunjukkan Tingkat Pengetahuan Ibu tentang
tumbuh kembang balita dapat dikategorikan pengetahuan baik sebanyak 13
responden (16,7%), pengetahuan cukup sebanyak 51 responden (65,4%) dan
pengetahuan kurang sebanyak 14 responden (27,9%). Hasil penelitian ini
menunjukkan sebagian besar berpengetahuan cukup yaitu sebanyak 51
responden (65,4%).
Menurut Notoatmodjo (2009), pengetahuan adalah hasil dari tahu dan
ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu obyek
tertentu. Penginderaan terjadi melalui panca indera manusia, yakni indra
penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Sebagian besar
pengetahuan manusia diperoleh melalui mata, telinga. Pengetahuan atau
kognisi merupakan domain yang sangat pcnting untuk terbentuknya tindakan
seseorang.
Menurut
Soekanto
(2010),
faktor-faktor
yang
mempengaruhi
keseimbangan
metabolik
(retensi,
kalsium,
dan
nitrogen
tubuh).
Keterbatasan penelitian
a.
b.
2.
Kendala penelitian
Selama penelitian berlangsung banyak responden yang tidak serius dalam
mengisi kuesioner yang diberikan, dikarenakan balita responden rewel.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Responden dalam penelitian ini adalah ibu yang memiliki balita usia
0-5 tahun di Posyandu Klengkeng 1 Asrama Polisi Manahan Surakarta yang
berjumlah 78 orang. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa :
1. Responden dengan tingkat pengetahuan baik tentang tumbuh kembang
balita sebanyak 13 responden (16,7%).
2. Responden dengan tingkat pengetahuan cukup tentang tumbuh kembang
balita sebanyak 51 responden (65,4%).
3. Responden dengan tingkat pengetahuan kurang tentang tumbuh kembang
balita sebanyak 14 responden (17,9%).
4. Jadi tingkat pengetahuan ibu tentang tumbuh kembang balita paling
banyak pada tingkat pengetahuan cukup yaitu sebanyak 51 responden
(65,4%)
B. Saran
3. Bagi Posyandu.
a. Bidan
Dapat memberikan informasi-informasi baru melalui pelatihan,
penyuluhan dan konseling kepada Ibu-ibu yang memiliki balita.
b. Kader
Dapat memberikan informasi-informasi baru melalui penyuluhan dan
konseling kepada Ibu-ibu yang memiliki balita sehingga menambah
pengetahuan dan wawasan tentang tumbuh kembang balita.
4. Responden
Diharapkan responden ikut aktif dalam kegiatan penyuluhan-penyuluhan
yang diadakan oleh bidan setempat atau kader posyandu.
5. Peneliti lain
Untuk penelitian selanjutnya diharapkan mengembangkan variabel
penelitian sehingga didapatkan hasil yang lebih sempurna.