Vous êtes sur la page 1sur 1

Membaca kilas balik dunia pendidikan di surat kabar tempo hari, akan membuat

kita bertanya dua kali. Mengapa negara yang tampaknya banyak menghasilkan
kualitas sumber daya yang jauh lebih baik ini tak banyak berkiprah dalam
peningkatan mutu pendidikan untuk dirinya. Ya, Negara kita masih ketinggalan jauh
jika dibandingkan dengan Negara-negara tetangga lainnya. Pasalnya, sejumlah data
dan survei internasional menunjukkan rendahnya peringkat Indonesia di bidang
pendidikan.
Global Index of Cognitive Skills and Educational Attainment yang dirilis Pearsons
pada November 2012 silam dalam websitenya (www.bbc.co.uk) memuat peringkat
40 negara berdasarkan dua indikator, yakni cognitive skills dan educational
attainment. Dan sangat disayangkan bahwa Indonesia menduduki peringkat 40 dari
40 negara yang diteliti. Finlandia dan Korsel menempati urutan teratas, disusul
Hongkong, Jepang, dan Singapura. Sementara itu, negara belahan barat seperti AS,
Inggris, Belanda, Jerman, and Prancis berada di urutan menengah.
Jadi, apa yang salah dengan sistem pendidikan kita? Jika pertanyaan seperti itu
muncul, jawabannya sangat kompleks karena banyak faktor yang mempengaruhi.
Indonesia masih punya beberapa kendala yang berkaitan dengan mutu pendidikan,
misalnya dalam hal kebijakan-kebijakan pendidikan yang cenderung tentatif.
Kurikulum yang suka berubah-ubah yang terjadi saat ini akhirnya membuat
stabilitas pendidikan tidak konsisten dengan aturannya sendiri. Selain itu,
keterbatasan sarana dan prasarana, jumlah guru yang belum merata, dan anggaran
operasional yang belum memadai menjadi pelengkap rendahnya kualitas
pendidikan di negeri ini.
Belajar dari Finlandia, yang notabenenya telah menyandang gelar negara dengan
sistem pendidikan paling berkualitas di dunia, keberhasilannya dalam meningkatkan
kualitas pendidikan telah menaikkan pendapatan negara sebesar 25%. Bahkan kini,
negara yang dulunya saya tidak terlalu kenal itu telah mengalami kemajuan di
bidang teknologi. Hal itu tidak terlepas dari kebijakan pendidikan yang konsisten
yang mereka terapkan. Ditambah lagi, semua sekolah negeri disana menggratiskan
biaya pendidikan siswa-siswanya. Bahkan, gaji para guru menduduki kelas
pendapatan tertinggi di negara itu. Satu hal yang juga

Vous aimerez peut-être aussi