Vous êtes sur la page 1sur 3

PEMBAHASAN

Pada praktikum uji kehamilan (direct latex agglutination)kita menguji urin untuk menunjukkan
pada urin wanita hamil tekandung hormon hCG (Human Chorionic Gonadtropine) dan
menunjukkan tidak terkandung (negative) hCG (Human Chorionic Gonadtropine) pada urin
wanita tidak hamil dan urin pria. Dengan menggunakan metode aglutinasi lateks. Hormon
Chorionic Gonadotropin (hCG) adalah hormon gonadotropin
yang disekresi oleh wanita hamil dan disintesa oleh sel-sel sintitio tropoblas dari placenta.
Hormon hCG mempunyai dua rangkaian rantai peptide yaitu yang mengandung 92 asam amino
dan mengandung 145 asam amin. Hormon Chorionic Gonadotropin (hCG) mempertahankan
korpus luteum yang terbentuk ketika sel telur dibuahi yang dilanjutkan dengan terjadinya
ovulasi. Hormon hCG berdampak pada meningkatnya produksi progesterone oleh indung telur
sehingga menekan menstruasi dan menjaga kehamilan. Produksi hormon hCG akan meningkat
hingga hari ke 70 dan akan menurun selama sisa kehamilan. Hormon ini di ekskresikan melalui
urin juga terdapat dalam serum. Kali ini kta akan mendeteksi hormon hormon hCG di urin
wanita hamil.

Penentuan kehamilan dengan menggunakan urine dapat dilakukan dengan dua cara yaitu cara
biologik dan cara imuno- logik. Percobaan biologik dengan tiga cara yaitu cara Ascheim Zondek,
cara Friedman dan cara Galli Mainini; masing-masing cara biologik ini menggunakan binatang
percobaan yaitu tikus putih, kelinci dan katak jantan. Sedangkan pemeriksaan secara imunologik
dapat dilakukan secara langsung dengan cara Direct Latex Agglutination (DLA) atau secara tidak
langsung dengan caraLatex Agglutination Inhibition (LAI) serta cara Hemagluti- nation
Inhibition (HAI) (2,3,4,5) Sejak tahuri 1960 cara imunologik telah mendapat tempat yang luas.
Hal ini disebabkan karena cara ini lebih mudah, cepat dan lebih sensitif dari cara biologik;
walaupun demikian cara Galli Mainini masih tetap digunakan sampai sekarang. Dewasa ini
untuk pemeriksaan kehamilan di laboratorium-laboratorium yang paling banyak digunakan
adalah cara imunologik dengan cara Latex Agglutination Inhibition. Prinsip tes imunologik ini
adalah berdasarkan terjadinya reaksi imunologis kimiawi antara HCG dalam urine dengan
antobodi HCG (anti HCG)
Pada praktikum ini deteksi hormon hCG dilakukan dengan menggunakan metode aglutinasi
lateks. Aglutinasi adalah Teknik yang dapat menentukan antigen atau antibodi secara
semikuantitatif, aglutinasi dapat dilihat dengan mata atau dengan mikroskop. Metode aglutinasi
yang sering dipakai adalah aglutinasi lateks dan hemaglutinasi, yang masing-masing
menggunakan partikel lateks dan sel eritrosit yang dilapisi antibody atau antigen.
Tergantung apakah yang hendak ditentukan itu antigen atau antibodi. Cara aglutinasi lateks
banyak dipakai untuk menetapkan adanya rheumatoid faktor (RA) atau CRP dalam serum dan

Human chorionic gonadotropin (hCG) dalam urin, sedangkan cara hemaglutinasi sering dipakai
untuk menetapkan HBsAg dan anti--HBsAg, masing - masing cars reverse passive hemaglutination (RPHA) dan passive hemaglutination (PHA), disamping itu juga untuk menetapkan
adanya antibodi terhadap Treponema pallidum.
Prinsip tes imunologik ini adalah berdasarkan terjadinya reaksi imunologis kimiawi antara
hormon hCG dalam urine dengan antobodi (anti HCG). Suspensi lateks mengandung antibody
monoclonal anti hCG dengan natrium azida sebagai pengawet sebagai anti hCG dan hormon
hCG yang terkandung dalam urin sebagai antigen. Ketika anti hCG (antibodi) bertemu dengan
antigen(hormon hCG) maka terbentuklah kompleks imun.
Pada praktikum ini hormon hCG akan dideteksi pada
Urin uji (urin wanita hamil)
kontrol + (urin yg positif mengandung hCG)
Kontrol- ( urin cowok dan urin cewek tidak hamil)
Semua urin diatas masing masing ditetesi pada plat kaca dan ditambahkan suspense lateks
selanjutnya diaduk hingga seluruh lingkaran penuh. Positif hCG ditunjukkan dengan
terbentuknya gumpalan bewarna putih pada urin. Pada hasil pengamatan menunjukkan bahwa
hanya pada urin uji terbentuk gumpalan bewarna putih. Walaupun tidak terlihat jelas akan tetapi
menunjukkan perbedaan warna dan tekstur dengan urin lainnya. Gumpalan tidak terlihat jelas
disebabkan oleh urin uji / urin wanita hamil yang diambil telah memasuki kehamilan bulan ke
5. Dimana pada bulan tersebut hormon hCG yang disekresikan oleh placenta telah berkurang.
Hormon hCG diproduksi banyak pada trimester pertama. Akan tetapi hCG tidak specific untuk
menentukan kehamilan karena beberapa sekresi hCG disebabkan oleh adanya tumor .

Kita tidak melakukan uji control + dikarenakan zat nya tidak tersedia di laboratorium. Kita juga
melakukan uji kehamilan menggunakan test pack. Test pack sangat tergantung pada kerja sama
antara antibody dan antigen. Antibodi zat kimia yang dihasilkan oleh limfosit dan struktur lain di
dalam tubuh. Sedangkan antigen, zat asing yang masuk dan merangsang reaksi kimia tubuh. Jika
antigen masuk ke dalam jaringan tubuh , antibody bereaksi sehingga antigen tidak berbahaya
lagi. Tiap antibodi hanya bereaksi terhadap antigen tertentu.
Antibodi-antibodi yang terdapat pada media tes, yang mempunyai dua strip (garis) indicator.
Hormon hCG yang terdapat pada urine wanita hamil, berperan sebagai antigen. Antibodi yang
digunakan pada media tes ini ada tiga tipe antibody. Sebagian terdapat enzim yang dapat
menampilkan warna saat menangkap antibodi lainnya.

Antibodi tipe 1 bertugas "menangkap" antigen, antibodi tipe 2 berjaga-jaga di salah satu strip
untuk "menambatkan" antibodi tipe 1 (berikut antigen yang ditangkapnya) di strip A. Sedangkan
antibodi tipe 3 menangkap antibodi tipe 1 yang tak "mendapat pasangan", lalu menambatkannya
di strip B.
Jika hanya strip B yang berwarna berarti tidak terdapat hormon hCG (tidak hamil ). Karena
antibodi yang tertambat dan memberi warna strip itu bukan pembawa hCG melainkan antibody 3
yang menangkap antibody 1. Sebaliknya, kalau kedua strip menampilkan warna maka
menunjukkan adanya hCG yang tertawan di strip A (hamil ). Alat uji kehamilan test pack
mendeteksi hormon hCG dalam urin yang diproduksi selama masa kehamilan dengan kepekaan
hingga 25 mIU/ml urin. Cara penggunaannya dengan urin pertama pagi hari di tampung pada
wadah yang bersih dan kering. Buka kemasan alumunium foil, keluarkan strip. Celupkan strip ke
dalam sampel urin sampai batas maksimum selama 1/2 menit. Dan lihat hasilnya dua strip
menunjukkan hamil dan satu strip menunjukkan tidak hamil.

KESIMPULAN

Hormon hCG digunakan sebagai uji kehamilan


Hormon hCG dihasilkan oleh plesenta untuk mempertahankan korpus luteum pada tri mester
pertama
Prinsip yang digunakan pada praktikum ini adalah immunokimia (reaksi antibody dan antigen)
Hanya pada urin wanita hamil yang positif terkandung hormon hCG.

DAFTAR PUSTAKA
Boedina Kresno , Siti Berbagai Pemeriksaan Imunologi untuk Menunjang Diagnosa Bagian,
Patologi Klinik Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia/RSCM, Jakarta
Van De Graaff , Human Anatomy, 6th ed, McGraw-Hill 2001

Vous aimerez peut-être aussi