Vous êtes sur la page 1sur 28

PENYAKIT KATUP JANTUNG

Dewi Rafika
I11106018
Stase Kardiologi
RS dr.Soedarso
FK Untan Pontianak
Dua jenis gangguan fungsional katup jantung:

1. Regurgitasi
2. Stenosis katup Lesi campuran
Disfungsi katup  me↑ kerja jantung
Insufisiensi Stenosis

Jantung memompa Jantung


darah lebih banyak meningkatkan
tekanannya

Me↑ volume Me↑ tekanan


kerja jantung kerja jantung

Dilatasi ruang &


hipertrofi otot
Etiologi
• Tersering
– Demam rematik (sekuele faringitis akibat
streptokokus β-hemolitikus grup A, timbul jika
terjadi respon antibodi atau imunologis yang
bermakna terhadap infeksi streptokokus
sebelumnya
– Proses degeneratif (kalsifikasi dan sklerosis
jaringan katup)
• Etiologi lain
– Destruksi katup oleh endokarditis bakterialis
– Defek jaringan penyambung sejak lahir
– Disfungsi atau rupture otot papilaris karena
aterosklerosis koroner
– Malformasi congenital.
Patogenesis
(1) respon hiperimun yang bersifat autoimun
maupun alergi,
(2) efek langsung organisme streptokokus atau
toksinnya.
Reaksi autoimun terhadap infeksi
streptokokus
1. Streptokokus grup A menyebabkan infeksi faring,
2. Antigen streptokokus menyebabkan pembentukan
antibody pada pejamu yang hiperimun.
3. Antibodi akan bereaksi dengan antigen streptokokus,
dan dengan jaringan pejamu yang secara antigenik
sama seperti streptokokus (antibody tidak dapat
membedakan antara antigen streptokokus dengan
antigen jaringan jantung),
4. Autoantibody tersebut bereaksi dengan jaringan
pejamu  mengakibatkan kerusakan jaringan.
Manifestasi demam rematik akut (menyerang
jaringan ikat berbagai organ, terutama jantung,
sendi dan kulit)

• demam
• arthritis yang berpindah-pindah
• artralgia
• ruam kulit
• korea
• takikardi
• Demam rematik akut menyebabkan
pankarditis (peradangan pada semua lapisan
jantung)
• Peradangan endokardium mengenai endotel
katup  pembengkakan daun katup dan erosi
pinggir daun katup, vegetasi timbul di sepanjang
pinggir daun katup mengganggu penutupan
katup yang efektif regurgitasi katup
• Stenosis tidak terdeteksi sebagai lesi akut
• Gangguan katup bermanifestasi klinis sebagai
bising jantung
• Miokardium terserang  timbul lesi nodular
khas (badan Aschoff pada dinding jantung).
• Miokarditis dapat menyebabkan pembesaran
jantung atau gagal jantung kongestif.
• Perikarditis eksudatif yang disertai penebalan
lapisan pericardium merupakan ciri khas
demam rematik akut.
• Insiden tertinggi penyakit katup
– katup mitralis
– katup aorta
• Penyakit trikuspidalis relative rendah.
• Penyakit katup pulmonalis jarang terjadi
1. Stenosis Mitral

• Patofisiologi :
Abnormalitas katup, fibrosis, kalsifikasi Mitral →
Penyempitan katup mitral → obstruksi aliran darah
dari atrium kiri ke ventrikel kiri → volume &
tekanan atrium kiri meningkat → dilatasi atrium.
• Penyebab : reumatic fever
• Manifestasi klinis : dispnea pd saat exercise,
fatigue, orthopnea, palpitasi, edema perifer,
kelemahan tubuh.
Temuan yang dijumpai pada stenosis mitral:
• Auskultasi : bising diastolic berfrekuensi rendah dan bunyi
jantung pertama (sewaktu katup AV menutup) mengeras, dan
timbul suara saat pembukaan daun katup (opening snap)
akibat hilangnya kelenturan daun katup.
• Ekokardiografi : menilai keparahan stenosis mitral. EKG
biasanya memberikan perhitungan daerah katup yang akurat.
• EKG : pembesaran atrium kiri (gelombang P melebar dan
bertakik, paling jelas pada sadapan II, dikenal sebagai P
mitral), bila iramanya sinus normal; hipertrofi ventrikel
kanan;fibrilasi atrium lazim terjadi tetapi tidak spesifik untun
stenosis mitral.
• Radiografi dada : pembesaran atrium kiri dan ventrikel kanan;
kongesti vena pulmonalis; edema paru interstisial; redistribusi
pembuluh darah paru ke lobus bagian atas; kalsifikasi katup
mitral.
2. INSUFISIENSI MITRAL
• Patofisiologi :
IM → aliran darah dr ventrikel kiri kembali
lagi ke atrium kiri selama sistole→ atrium kiri
membesar → ventrikel kiri berdilatasi
• Penyebab : Kardiomiopati hipertropi, gagal
ventrikel kiri, prolap katup mitral, reumatic
fever.
• Manifestasi klinik : angina, dispnea, fatigue,
orthopnea, edema perifer.
Urutan kejadian yang diperkirakan akan terjadi
pada paru-paru dan jantung kanan yang
terkena adalah:
(1) kongesti vena pulmonal;
(2) edema interstisial;
(3) hipertensi arteri pulmonalis;
(4) hipertrofi ventrikal kanan
Temuan yang dijumpai pada regurgitasi
mitral
• Auskultasi : bising sepanjang fase sistol (bising holosistolik atau
pansistolik)
• Ekokardiografi : memastikan pembesaran ruang jantung,
pemeriksaan aliran darah dengan warna pada katup mitral
memberikan pola gangguan aliran darah akibat regurgitasi pada
katup mitral.
• EKG : pembesaran atrium kiri (P mitral) bila iramanya sinus
normal; fibrilasi atrium; hipertrofi ventrikel kiri.
• Radiografi dada : pembesaran atrium kiri; pembesaran ventrikel
kiri; kongesti pembuluh darah paru-paru dalam berbagai derajat.
• Temuan hemodinamik : peningkatan tekanan atrium kiri
3. Stenosis Aorta
• Stenosis aorta menghalangi aliran darah
dari ventrikel kiri ke aorta (waktu sistolik
ventrikel)beban tekanan ventrikel kiri
meningkatventrikel kiri menjadi hipertrofi

• Trias gejala khas


(1) angina,
(2) sinkop,
(3) kegagalan ventrikel kiri.
Tanda-tanda yang menonjol pada stenosis aorta berat
• Auskultasi : bising ejeksi sistolik; pemisahan bunyi jantung
kedua yang paradoksal.
• Ekokardiografi : alat pilihan untuk menilai mobilitas daun
katup, ketebalan katup, kalsifikasi pada katup, penyatuan
subvalvular, perkiraan daerah katup, dan tampilan komisura.
• EKG : hipertrofi ventrikel kiri; cacat hantaran.
• Radiografi dada : dilatsi pasca stenosis pada aorta asendens
(akibat trauma local ejeksi darah bertekanan tinggi yang
mengenai dinding aorta); kalsifikasi katup (paling baik diamati
dari lateral atau oblik).
• Temuan hemodinamik :perbedaan tekanan aorta yang
bermakna (50 sampai 100 mmHg); peningkatan tekanan
diastolic akhir ventrikel kiri
4. Regurgitasi Aorta
• Patofisiologi :
Penutupan katup aorta tdk sempurna → aliran darah
kembali ke ventrikel kiri selama diastol → overload
cairan di ventrikel kiri → overload cairan di atrium kiri
→ edema pulmonal.
• Penyebab : endokarditis, hipertensi, idiopatik, reumatic
fever
• Manifestasi klinik : angina, batuk, dispnea, fatigue,
palpitasi, kongesti vena pulmonal, nadi cepat & lemah.
Tanda-tanda regurgitasi aorta kronis
• Auskultasi : bising diastolic, bising Austin Flint yang khas atau
bising diastolic yang kasar; systolic ejection click disebabkan
oleh peningkatan volume ejeksi.
• EKG : hipertrofi ventrikel kiri
• Radiografi dada : pembesaran ventrikel kiri; dilatasi aorta
proksimal
• Temuan hemodinamik : pengisian dan pengosongan denyut
arteri yang cepat; tekanan nadi melebar disertai peningkatan
tekanan sistemik dan penurunan tekanan diastolic
• Kateterisasi jantung : ventrikel kiri tampak opak selama
penyuntikan bahan kontras ke dalam pangkal aorta.
Temuan-temuan khas
(1) denyut pukulan air (waterhammer pulse) atau denyut
Corrigan, dicirikan oleh pengisian dan pengosongan cepat
denyut nadi;
(2) denyut tembakan pistol (pistol shot pulse) atau bising
Duriziez, terdengar melalui auskultasi pada arteri femoralis;
(3) pulsasi kapiler Quincke, terlihat sebagai perubahan warna
pembuluh darah kecil di dasar kuku yang secara bergantian
menjadi merah dan menjdi pucat;
(4) penonjolan sistolik di kepala yang terjadi saat pembuluh
darah kolaps di leher terisi dengan cepat (atau tanda de
Musset).
5. Penyakit katup trikuspidalis

• menghambat aliran darah dari atrium kanan


ke ventrikel kanan selama diastolic
• meningkatkan beban kerja atrium kanan
• memaksa pembentukan tekanan yang lebih
besar
• Kemampuan kompensasi atrium kanan
terbatas  atrium akan mengalami dilatasi
dengan cepat
Temuan klasik pada gagal jantung kanan
adalah:
• Peregangan vena dengan gelombang a yang
besar
• Edema perifer
• Asites
• Pembesaran hati
• Nausea dan anoreksia akibat bendungan
darah pada saluran pencernaan.
Tanda-tanda berikut ini berkaitan dengan
stenosis trikuspidalis:
• Auskultasi : bising diastolic
• EKG : pembesaran atrium kanan (gelombang P
yang runcing dan tinggi, dikenal sebagai P
pulmonal)
• Radiografi dada : pembesaran atrium kanan
• Temua hemodinamik : perbedaan tekanan pada
kedua sisi katup trikuspidalis dan peningkatan
tekanan atrium kanan dan tekanan vena sentralis
Regurgitasi trikuspidalis berkaitan dengan
gagal jantung kanan
• Auskultasi : bising sepanjang sistol
• EKG : pembesaran atrium kanan (gelombang P
tinggi dan sempit dikenal sebagai P pulmonal)
bila irama sinus normal; fibrilasi atrium;
hipertrofi ventrikal kanan
• Radiografi dada : pembesaran ventrikel dan
atrium kanan
• Temuan hemodinamik : peningkatan tekanan
atrium kanan dengan gelombang v yang nyata.
6. Penyakit katup pulmonalis
• Etilogi : congenital
• Stenosis katup pulmonalis meningkatkan
beban kerja ventrikel kanan  menyebabkan
hipertrofi ventrikel kanan.
• Gejala-gejala baru timbul bila terjadi
kegagalan ventrikel kanan yang menimbulkan
pelebaran vena sistemik dan segala sekuele
klinisnya.
• Insufisiensi pulmonalis fungsional dapat
terjadi sebagai sekuele disfungsi katup sebelah
kiri dengan hipertrofi pulmonalis kronis dan
dilatasi orifisium katup pulmonalis.
TRIM’S

Vous aimerez peut-être aussi