Vous êtes sur la page 1sur 6

SINOPSIS RENCANA TESIS

PENGARUH STATUS GIZI PADA IBU HAMIL


TERHADAP KEJADIAN ANEMIA
Oleh : Tri Indah Idi Retnani

1.1 Latar Belakang


Anemia merupakan masalah gizi yang banyak di seluruh dunia, yang
tidak hanya terjadi di negara berkembang tetapi juga di negara maju.
Penderita anemia diperkirakan 2 milyar, dengan prevalensi terbanyak di
wilayah Asia dan Afrika (UN-SCN, 2004). Bahkan WHO menyebutkan
bahwa anemia adalah merupakan 10 masalah kesehatan terbesar di abad
modern ini. Anemia masih menjadi masalah kesehatan masyarakat
sehubungan dengan prevalensinya yang tinggi dan dampaknya terhadap
kesehatan ibu beserta bayinya. Prevalensi yang tinggi menyerang hampir
seluruh kelompok umur di masyarakat. Salah satu kelompok masyarakat
yang memiliki prevalensi tinggi adalah kelompok wanita hamil. (Ani, 2015)
Berbagai negara termasuk Indonesia melaporkan prevalensi anemia
pada wanita hamil tetap tinggi meskipun bervariasi lebar. Dimulai dari yang
paling rendah adalah prevalensi anemia pada kehamilan di negara maju,
yaitu rata-rata 15%, sedangkan prevalensi rata-rata anemia pada wanita hamil
di negara berkembang sekitar 33% - 75%.(Husin,2014). Penyebab paling
umum dari anemia adalah anemia defisiensi besi selain anemia pernisiosa,
anemia aplastik dan anemia asam folat. Meskipun anemia sudah dikenal
sebagai masalah gizi masyarakat selama bertahun-tahun, kemajuan di dalam
penurunan angka kejadian (prevalensi) masih dinilai sangat rendah. Masalah
1

gizi dan pangan merupakan masalah yang mendasar karena secara langsung
menentukan kualitas sumber daya manusia serta dapat meningkatkan derajat
kesehatan. Empat masalah gizi utama di Indonesia yang belum teratasi, salah
satunya adalah anemia (Hb <11gr%) yang menduduki 40% dari penyebab
kematian ibu selain : perdarahan (28%), eklampsia (24%), infeksi (11%),
Kurang Energi Kronis (KEK) 37%. Penyebab paling besar anemia adalah
anemia karena kekurangan zat besi. (Ikhsan Soebroto, 2009).
Anemia dalam kehamilan menurut WHO didefinisikan sebagai kadar
hemoglobin kurang dari 11 gr/dl. Dari hasil Survei Kesehatan Rumah Tangga
tahun 2009 menunjukkan bahwa prevalensi anemia pada ibu hamil 50%,
Wanita Usia Subur (15-44 tahun) 39,5%, dan anak-anak (usia 10-14 tahun)
57,1 %. Sarwono (2010). Anemia merupakan penurunan kapasitas darah
dalam membawa oksigen yang disebabkan oleh penurunan jumlah sel darah
merah atau kondisi ibu dengan kadar Hemoglobin di bawah 11 gr %.
(Husin,2014). Anemia pada ibu hamil dapat memperburuk atau diperburuk
oleh kehamilan itu sendiri. Dalam kehamilan, terjadi peningkatan plasma
yang mengakibatkan meningkatnya volume darah ibu. Peningkatan plasma
tersebut tidak mengalami keseimbangan dengan jumlah sel darah merah,
sehingga mengakibatkan terjadinya penurunan hemoglobin.
Frekuensi anemia dalam kehamilan masih cukup tinggi yaitu berkisar
antara 10% sampai 20% (Hanifa Winkjosastro, 2009). Menurut rekapitulasi
dari data Provinsi Jawa Timur tahun 2009 angka kejadian anemia sebesar
4,88% dan Kota Surabaya sebesar 12,65. Dalam Rencana Pembangunan
Jangka Menengah (RJPKM 2014-2019) pemerintah mempunyai target

menurunkan prevalensi anemia ibu hamil dari 37,1 % menjadi 28 %.


http://www.varia.id/2015 (diakses 15 April 2015)
Tingginya prevalensi anemia oleh karena berbagai faktor diantaranya
faktor langsung adalah status gizi yang kurang (malnutrisi) baik pada saat
sebelum hamil maupun selama hamil, malabsorbsi, penyakit kronis yang
diderita baik sebelum maupun selama hamil misalnya TBC, malaria penyakit
cacing, diare, maupun penyakit infeksi lainnya. Faktor tidak langsung
meliputi: sosial ekonomi yang rendah, paritas, grandemultipara, jarak anak
tidak teratur.
Berbagai studi melaporkan bahwa anemia pada wanita hamil dapat
menimbulkan dampak mulai saat dalam kandungan, setelah lahir, usia
sekolah hingga masa dewasa. Dampak bagi ibu yaitu menurunnya kenerja
fisik dan mental, penurunan fungsi kekebalan tubuh, penurunan fungsi
kardiovaskuler dan kelelahan. Dampak terhadap janin yaitu gangguan
pertumbuhan janin dalam rahim, prematuritas, kematian janin dalam rahim,
pecahnya ketuban, cacat pada persyarafan dan berat badan lahir rendah.
Dampak yang lebih jauh ditemukan adalah penurunan kualitas sumber daya
manusia, penurunan produktivitas kerja, serta implikasi ekonomi.(Husin
2014)
Upaya penanggulangan yang dapat dilakukan dengan memberikan
komunikasi informasi dan edukasi terhadap persiapan pranikah pada calon
pasangan suami istri serta mengusahakan agar ibu hamil memeriksakan
kehamilan secara rutin sejak hamil muda untuk mendeteksi secara dini
kejadian anemia melalui pemeriksaan Hb saat pemeriksaan kehamilan
pertama kali, mengonsumsi makanan bergizi seimbang dengan asupan zat

besi yang cukup serta menerapkan program pemerintah dengan memberikan


tablet zat besi pada ibu hamil.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka penulis merumuskan sebagai
berikut:
Apakah ada pengaruh status gizi ibu hamil terhadap kejadian anemia ?.
1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1 Tujuan Umum
Diketahuinya pengaruh status gizi ibu hamil terhadap kejadian
anemia.
1.3.2

Tujuan Khusus
1. Mengidentifikasi status gizi ibu hamil.
2. Mengidentifikasi kejadian anemia pada ibu hamil
3. Menganalisis pengaruh status gizi ibu hamil terhadap kejadian
anemia

1.4 Manfaat penelitian


1.4.1 Bagi Penelitian
1.4.2 Diharapkan dapat menambah pengetahuan dan pengalaman dalam
melakukan penelitian serta mendapatkan tambahan wawasan tentang
1.4.3

pengaruh status gizi ibu hamil terhadap kejadian anemia


Bagi Institusi Pendidikan
Memberikan gambaran proses penelitian ilmiah tentang anemia pada
ibu hamil dan juga untuk evaluasi seberapa jauh pemahaman peneliti

1.4.4

terhadap kejadian anemia


Bagi Tempat Pelayanan
Sebagai bahan masukan untuk meningkatkan pelayanan dan
perawatan pada ibu hamil.

1.4.5

Bagi Ibu Hamil

Memotivasi para ibu hamil untuk mengetahui tentang pentingnya


pengaruh makan makanan yang mengandung zat besi dan mau
melaksanakan hal-hal yang bisa mencegah terjadinya anemia dan
penanggulangannya.

DAFTAR PUSTAKA

Ani, 2015. Anemia Defisiensi Besi Masa Prahamil dan Hamil. Jakarta : EGC
Anonim, 2015. Upaya Pemerintah Percepat Perbaikan Kesehatan Dan Gizi
Masyarakat. Tersedia di :
http://www.varia.id (diakses 15 April 2015)
Husin, 2014. Asuhan Kehamilan Berbasis Bukti, Jakarta : 2014
Prawirohardjo, Sarwono. 2010. Ilmu Kehamilan. Jakarta :
Soebroto, Ikhsan. 2009. Cara Mudah Mengatasi Problem Anemia.
Yogyakarta : Bangkit
UN-SCN, (United Nation-Standing Committee On Nutrition).2004. Dalam 5th
Report On The World Nutrition Situation : Geneva
Wiknjosastro, Hanifa. 2009. Ilmu Kebidanan. Jakarta : YBP-SP

Vous aimerez peut-être aussi