Vous êtes sur la page 1sur 3

Kibasan Ekor di tengah Malam

"hay Jonn!!, apakah kau di rumah? Aku butuh bantuanmu, Jonn".


Aku berulang kali mengetuk pintu tetangga dekatku, tak pedulikan sang pagi
yang belum sampai di ufuk timur.
"hay Sam, hampir selama ini aku habiskan hidupku bertetangga denganmu,
adakah pertanyaan lain untuk basa-basimu?".
Terdengar suara rendah dari belakang pintu. Juga sebuah basa-basi.
Nadanya cukup menunjukan bahwa ia terganggu namun tak jadi masalah
baginya. Terdengar basa-basinya sambil mencari kunci yang tepat untuk
pintu yang akan dibukanya.
"Sudah pastilah aku di rumah, Sam. Apakah selama ini kau pernah
melihatku masih bekerja di pagi buta seperti ini?" Sapa Jonny dan diakhiri
dengan senyuman khasnya, ketika pintu berhasil dibuka.
Pagi ini aku memang sedang terburu-buru. Padahal sudah semalaman aku
belum tidur. Apa boleh buat, malam ini Lovejoy akan melintas di langit pada
jarak yang paling dekat dan aku tak tak ingin melewati kesempatan in begitu
saja. Yang pasti aku harus bisa mengabadikan kesempatan ini. Aku berharap
langit akan cerah nanti malam. Beberapa perlengakapan pengamatan
sedang aku persiapkan, dari teleskop, kamera, laser, dan lainnya. Aku akan
mengajak Jonny untuk melihatnya. Kesempatan ini benar-benar tak boleh
terlewatkan. Ribuan tahun lagi Lovejoy baru akan kembali lagi. Dan saat itu
pasti sudah ada entah dimana aku ini. Mungkin sedang melihat lovejoy yang
lain di alam lain.
Pagi ini aku baru ingat, tahun lalu tripod teleskopku patah akibat tertindih
barang di gudang. Aku telah lama tak menggunakannya. Aku sudah lama tak
mengamat langit. Dan malam ini aku akan melampiaskan segala
kerinduanku ini.
Jonn, sepertinya kau punya dua tripod kamera, bolehkah aku
meminjamnya?, satu cukup, Jonn. Lagipula aku tak pernah melihatmu
menggunakan dua sekaligus kalau kau bermain kamera? rayuan
kulontarkan padanya.
untuk apa Sam? Tanya Jonn.

Untuk malam ini, Jonn Jawabku.


apakah kau akan kembali menjadi pemburu? Berharap kau butuh bantuanku
nanti malam, Sam ungkap Jonn sambil tersenyum.
O, um, Sudah pasti, Jonn jawabku.
Jonn memang tetanggaku yang paling baik, dan ia memang sudah kukenal
baik sejak SMA. Sekarang semua perlengkapan sudah siap. Dan aku sudah
siap berburu. Namun tidur sepertinya aku butuhkan sebeum pemburan. Aku
sedang mengambil libur kerja selama 3 hari.
Sam, disini hujan, mungin aku akan pulang agak malam, ada pekerjaan
tambahan juga ini. Pesan singkat singkat dari Jonn.
Aku baru terbangun ketika telepon gemgamku berdering. Setelah kubaca
pesan darinya seketika aku keluar rumah, dan sungguh pemandangan yang
tak diinginkan ada di depan mataku, langit bagian barat tampak sangat
gelap. Aku tahu komet itu akan masih tampak hingga beberapa hari ke
depan. Tapi itu akan semakin samar. Belum lagi kalau beberapa hari ke
depan kembali hujan, bisa benar-benar kulewatkan kesempatan ini tanpa
hasil apapun. Aku telah lama tak beruru fenomena langit, dan ketika aku
memulainya lagi langit mengecewakanku. Sepertinya aku gagal berburu
bersama Jonn malam ini.
Rintik hujan yang biasanya terdengar merdu, malam ini ia terdengar
gaduh ,begitu antusias menghantam atap rumah, rerumputan dan
dedaunan. Terdengar segaduh batinku mengungkapkan kekecewaan. Semua
peralatan sudah ku siapkan di sampingku. Aku hanya terduduk di ruang tamu
sambil menikmati secangkir teh hangat. Berharap bisa sedikit terhibur.
Secangkir teh sudah habis dan ternyata tidak cukup menghiburku.
Kuberanjak ke tempat tidur. bagaimanapun caranya aku mau aku tertidur.
Mendengarkan irama hujan membuatku semakin kecewa saja. Bisa
dibayangkan betapa susahnya aku tertidur, seharian aku sudah tertidur dan
baru bebebrapa jam terbangun aku memaksa diriku untuk tertidur kembali.
Sam!! Apa kau sudah selesai berburu? Apa kau lupa tak mengajaku??
teriak Jonn sambil mengetuk pintu rumahku.
Dan benar aku berhasil tertidur. Aku terbangun mendengar Jonn mengetuk
pintu. Hampir jam duabelas malam.

maaf Sam, aku tadi mampir ke tempat ibuku, aku baru saja pulang, apakah
Lovejoy sudah berlalu? ucap Jonn.
aku harap hujan yang sudah berlalu, Jonn. Sambil ku lihat langit.
dan benar Jonn!! Hujan sudah berlalu!! aku berteriak.
tunggu sebentar Jonn, aku akan mengambil peralatanku. Coba kau amati
langit sebelah barat agak ke utara, Taurus hampir tenggelam, jika aku
melihat cahaya hijau berekor mungkin itu Lovejoy!! aku berseru dari ruang
tamu.
aku tak melihatnya apapun teriak Jonn.
Aku terkejut mendengar teriakan Jonn, apa mungkin mendung kembali
datang,
aku tak melihat apapun selain bintang-bintang itu Sam!! Aku melihatnya!!
Ya, hijau Berekor Sam, cepat ambil teleskopmu!! lanjut Jonn.

Vous aimerez peut-être aussi