Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Pulmonary Tuberculosis
Prompt diagnosis and effective treatment
Gejala umum
Penurunan BB, malaise, demam
Gejala pernafasan
batuk, sputum dan haemoptysis
Resisten M. tuberculosis dapat disebabkan oleh
Mutasi spontan
Pemberian terapi yang kurang tepat
Erratic drug ingestion
Dosis yang inadekuat
Terapi yang tidak tuntas
Lack of compliance by px
Multi Drugs Resisten (MDR) untuk INH dan Rifampicin
XDR : + Fluoroquinolone + 1 injection drug
Primary
Secondary
MDR (Multi Drugs Resisten) di Indonesia
1
A. Isoniazid
Bakterisidal berkerja dengan menghambat sintesis dinding sel
Harus diberikan dalam bentuk kombinasi
Untuk infeksi aktif
Untuk pencegahan sekunder (harus diberikan dengan 2 atau lebih jenis obat)
2
Pengobatan Awal
Minimal 3 jenis obat = INH, Rifampicin, Pyrazinamide
Minimal diberikan selama 8 minggu sensitifitas masih teruji
Terapi Lanjutan
Rifampicin dan INH
Pengobatan lanjutan minimal 4 bulan
2HRZ/4HR 6 bulan
2EHR/7HR 9 bulan
4
2HRZE/4H3R3
2HRZE/4HR
2HRZE/6HE
Tbc with + AFB
Severe TB extra
pulmonar
CATEGORY 2
2HRZES/HRZE/5H3R3E3
2HRZES/HRZE/5HRE
TB relaps
TB fail with regular tx
2HRZ/4H3R3
2HRZ/4HR
2HRZ/6HE
Tbc with AFB,
rontgent +
Mild TB extra pulmonar
MONITORING
Monitoring efek samping dan efikasi obat
Monitoring sampai 1 tahun setelah pengobatan lengkap
FOLLOW UP (AFB +)
CATEGORY 3
FOLLOW UP (AFB -)
Target
Dapat mendeteksi kasus sebanyak 70% dari total populasi melalui px BTA/AFB +
Kesembuhan mencapi 85%
DO kurang dari 15%
Kondisi Spesifik
Terapi pada kehamilan
INH, Ethambutol, Rifampicin (aman)
INH, Pyrazinamide, Rifampicin (ditoleransi kurang baik)
Ethionamide adalah KONTRAINDIKASI
Streptomycin lebih baik dihindari (dapat menyebabkan keputihan)
Terapi pada pasien dengan gangguan ginjal
Rifampicin (dosis normal)
Obat lain (dosis diturunkan)
Pyrazinamide menyebabkan gout
5