Vous êtes sur la page 1sur 22

ASUHAN KEPERAWATAN

PADA ANAK DENGAN


GIGANTISME
Noor Ariyani Rokhmah

Pendahuluan
Bagian

anterior kelenjar hipofisis


mempunyai banyak fungsi dan
karena memiliki kemampuan dalam
mengatur fungsi-fungsi dari kelenjar
endokrin lain, maka bagian anterior
kelenjar hipofisis ini dikenal juga
dengan nama kelenjar utama
(master gland)

Lanjutan....
Sel-sel

hipofisis anterior merupakan


sel-sel yang khusus mensekresi
hormon-hormon tertentu. Tujuh macam
hormon dan peranan metabolik
fisiologinya adalah adenocorticotropic
hormone (ACTH), melanocytestimulating hormone (MSH), thyroidstimylating hormone (FSH), luteinizing
hormone (LH), growth hormone (GH),
dan prolactin (PRL)

Definisi
Gigantisme

adalah kondisi seseorang


yang kelebihan pertumbuhan, dengan
tinggi dan besar yang diatas normal.
Gigantisme disebabkan oleh kelebihan
jumlah hormon pertumbuhan.

Penyebab
Gigantisme

disebabkan oleh sekresi


GH yang berlebihan. Keadaan ini dapat
diakibatkan tumor hipofisis (adenoma
eosinofilik) yang mensekresi GH atau
karena kelainan hipotalamus yang
mengarah pada pelepasan GH secara
berlebihan.

Gigantisme

merupakan penyakit
kronis yang diakibatkan oleh
kelebihan GH (growth hormone) /
IGF-1 (insulin like growth factor-1)
yang dapat mengganggu faal jantung
dan pernapasan sehingga
meningkatkan angka morbiditas dan
mortalitas.
Penyebab kematian tersering adalah
penyakit kardiovaskuler.

Ciri Khas
Ciri

utama gigantisme
adalah perawakan
yang tinggi hingga
mencapai 2 meter
atau lebih dengan
proporsi tubuh yang
normal. Timbulnya
gambaran klinis
berlangsung perlahanlahan dimana waktu
rata-rata antara mulai
keluhan sampai
terdiagnosis berkisar
sekitar 12 tahun.

GH

terjadi selama masa anak-anak dan


remaja, maka pertumbuhan longitudinal
pasien sangat cepat, dan pasien sangat
cepat akan menjadi seorang raksasa.
Kelebihan GH pada masa kanak-kanak,
dimana lempeng epifisis (epiphyseal
plate) pada ujung-ujung tulang panjang
masih belum tertutup, akan berakibat
timbulnya tubuh raksasa (gigantisme)

Tangan

dan kaki membesar dan jari-jari


tangan kaki dan tangan sangat menebal.
Tangan tidak saja menjadi lebih besar,
tetapi bentuknya akan makin menyerupai
persegi empat (seperti sekop) dengan jarijari tangan lebih bulat dan tumpul.

Raut

wajah menjadi makin kasar, sinus


paranasalis dan sinus frontalis
membesar. Bagian frontal menonjol,
tonjolan supraorbital menjadi semakin
nyata, dan terjadi deformitas
mandibula disertai timbulnya
prognatisme (rahang yang menjorok
ke depan)

Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan radiografi tengkorak pasien
akromegali menunjukkan perubahan khas
disertai pembesaran sinus paranasalis,
penebalan kalvarium, deformitas mandibula
(yang menyerupai bumerang), dan yang
paling penting ialah penebalan dan
destruksi sela tursika yang menimbulkan
dugaan adanya tumor hipofisis.
2. CT scan dan MRI pada sela tursika
memperlihatkan mikroadonema hipofisis,
serta makroadonema yang meluas ke luar
sel
1.

Pada

gigantisme, pemeriksaan umur


tulang (bone age) akan
memperlihatkan umur tulang
tertinggal jauh dibelakang umur
kronologis (chronological age).

Laboratorium
1.

2.

3.

Pemeriksaan IGF-1 (insulin like growth


factor-1) (waktu paruh lebih panjang)
lebih berguna untuk menilai sekresi
Pemeriksaan kadar PRL (prolaktin) perlu
dilakukan oleh karena sekitar 20% adenoma
hipofisis menghasilkan PRL bersamaan
dengan GH. Prolaktin biasanya meningkat
pada anak-anak dengan kelebihan GH.
Disamping itu perlu dilakukan pemeriksaan
kadar gula darah, trigliserida, kalsium urine
dan fosfat darah.

Komplikasi
Komplikasi

gigantisme dapat berupa


hipopituitarisme, hipertensi, intoleransi
glukosa / DM, kardiomegali dan gagal
jantung.
Carpal tunnel syndrome dapat
menyebabkan kelemahan ibu jari dan atrofi
thenar. Pasien dapat sangat terganggu oleh
artritis panggul, lutut dan tulang belakang.
Gangguan lapangan pandangan dapat
menjadi berat dan progresif.

Pengobatan
1.

2.

3.

Radiasi hipofisis, pembedahan kelenjar hipofisis


untuk mengangkat tumor hipofisis, atau kombinasi
keduanya, dapat mengakibatkan penurunan atau
perbaikan penyakit.
Pengobatan medis dengan menggunakan ocreotide,
suatu analog somatostatin dan analog dopamin,
juga tersedia. Ocreotide dapat menurunkan supresi
kadar GH dan IGF-1, mengecilkan ukuran tumor, dan
memperbaiki gambaran klinis.
Terapi yang paling tepat untuk kelebihan hormone
pertumbuhan tak lain adalah pengangkatan tumor
pada hipofisis sedini mungkin untuk mencegah efek
negative darinya.

Prognosis
Tanpa

diobati, akromegali / gigantisme akan


berakibat penyakit kardiovaskuler prematur
dengan gejala-gejala yang progresif. Apabila
pengobatan dapat menurunkan kadar GH
sampai normal (< 2 2,5 ng/ml)
Pembedahan transsphenoid berhasil pada 80
90% pasien dengan tumor berdiameter < 2
cm dan kadar GH < 50 ng / ml. Pasca
pembedahan, biasanya faal hipofisis tetap
baik, pembengkakan jaringan lunak
menyusut, namun pembesaran tulang
menetap.
Kadar GH > 5 ng / ml yang makin meningkat
setelah pengobatan menunjukkan rekurensi.

Pengkajian Keperawatan
Riwayat penyakit dahulu ?
Riwayat penyakit sekarang ?
3. Riwayat penyakit keluarga ?
4. Riwayat tumbuh kembang ?
5. Apakah klien mengalami
penambahan pada lingkar
kepala?
6. Apakah klien mengalami
pembesaran hidung ?
7. Apakah mandibula tumbuh
berlebihan ?
8. Apakah klien mengalami
gigi yang terpisah-pisah
9. Apakah jari dan ibu jari
tumbuh menebal ?
10. Apakah klien mengalami
kifosis ?
1.
2.

12. Apakah

klien mengalami
kelelahan dan kelemahan
pada gejala awal ?
13. Apakah klien mengalami
hipogonadisme ?
14. Apakah kien mengalami
keterlambatan maturasi
seksual ?
15. Apakah terjadi tandatanda peningkatan
tekanan
intra kranial ?
16. Apakah klien mengalami
kehilangan penglihatan
pada pemeriksaan lapang
pandang ?

Diagnosis Keperawatan
Gangguan

gambaran diri b.d perubahan


struktur tubuh
Resiko ketidakseimbangan nutrisi kurang
dari kebutuhan tubuh b.d peningkatan
metabolisme, lidah membesar, mandibula
tumbuh berlebih, gigi menjadi terpisahpisah.
Perubahan proses keluarga b.d keluarga
dengan gigantisme
Kelelahan b.d hipermetabolik dengan
peningkatan kebutuhan energi

Tujuan
Tujuan

: setelah dilakukan tindakan


keperawatan selama ......tidak terjadi
perubahan gambaran diri pada klien
Kriteria :
Klien dapat menerima perubahan diri
Klien mau bersosialisasi dengan
lingkungan

Intervensi

Pertahankan lingkungan
yang kondusif untuk
membicarakan perubahan
citra tubuh
Diskusikan perasaan yang
berhubungan dengan
perubahan yang dialami
oleh klien
Kaji klien dengan
mengidentifikasi dan
mengembangkan
mekanisme koping untuk
mengatasi perubahan fisik
Berikan dorongan untuk
mengungkapkan perasaan
yang berhubungan
dengan perubahan fisik

Bantu klien dalam


mengembangkan
mekanisme koping untuk
mengatasi perubahan
fisik
Bantu pasien dalam
mengembangkan
rencana
untuk menyelaraskan
semua perubahan ke
alam gaya hidup
Berikan penekanan
perilaku yang
memperlihatkan
penerimam terhadap
perubahan

Vous aimerez peut-être aussi