Vous êtes sur la page 1sur 184

2010

PT PP London Sumatra Indonesia Tbk

Annual Report
Laporan Tahunan

Annual Report
Laporan Tahunan

2010

Strengthening Capabilities, Enhancing Value

Strengthening Capabilities,
Enhancing Value
Memperkuat Kemampuan,
Mengembangkan Nilai

Prudential Tower 15th Floor


Jl. Jend Sudirman Kav 79
Jakarta, 12910
Tel. (62-21) 5795 7718
Fax.(62-21) 5795 7719
www.londonsumatra.com

Annual Report 2010 Laporan Tahunan

PT PP London Sumatra Indonesia Tbk

Strengthening Capabilities,
Enhancing Value
Memperkuat Kemampuan,
Mengembangkan Nilai

LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2010 PT PP London Sumatra IndonesiaTbk

The Company

CONTENTS

Perseroan
4.

Corporate Structure

14. Operational Highlights

Struktur Perusahaan

5.

Organization Structure

16. Share Information

Struktur Organisasi

6.

2010 Significant Events

16. Capital Movement

Peristiwa Penting 2010

Ikhtisar Operasional
Informasi Saham
Pergerakan Modal

12. Financial Highlights

Daftar Isi

Ikhtisar Keuangan

The Reports
Laporan

20. From the Desk of



President Commissioner

Sambutan Presiden Komisaris

24. From the Desk of



President Director
Sambutan Presiden Direktur

28. Financial Review


Tinjauan Keuangan

34. Operational Review


Tinjauan Operasional

42. Research and Development


Penelitian dan Pengembangan

46. Environment and



Corporate Social Responsibility

Lingkungan dan Tanggung Jawab


Sosial Perusahaan

Strengthening Capabilities,
Enhancing Value

50. Human Capital Report


Laporan Sumber Daya manusia

Memperkuat Kemampuan,
Mengembangkan Nilai

54. Corporate Governance


Tata Kelola Perusahaan

65. Audit Committee Report


Laporan Komite Audit

Data Perusahaan

68. Board of Commissioners Profile

84. Estate Location Map

Profil Dewan Komisaris

Peta Lokasi Perkebunan

74. Board of Directors Profile

86. Factory Location Map

Profil Direksi

Peta Lokasi Pabrik

80. Committee Members Profile

88. Corporate Information

Profil Anggota Komite

Informasi Perusahaan

82. Senior Officers

90. Ratification of Annual Report

Pejabat Senior

Pengesahan Laporan Tahunan

The Consolidated Financial Statements


Laporan Keuangan Konsolidasi

3
4

PT PP London Sumatra Indonesia Tbk

Corporate Data

Prudential Tower 15th Floor


Jl. Jend Sudirman Kav 79
Jakarta, 12910
Tel. (62-21) 5795 7718
Fax.(62-21) 5795 7719
www.londonsumatra.com

LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2010 PT PP London Sumatra Indonesia Tbk

VISION, MISSION,
core VALUES
Visi, Misi, Nilai-Nilai Perusahaan

Vision
Visi

To be the Leading 3C (Crops, Cost, Conditions)


and Research-Driven Sustainable Agribusiness
Menjadi Perusahaan Agribisnis Terkemuka
yang Berkelanjutan dalam hal Tanaman, Biaya,
Lingkungan (3C) yang Berbasis Penelitian dan
Pengembangan

Mission
Misi

To Add Value for Stakeholders in Agribusiness


Industry
Menambah Nilai bagi Stakeholders di Bidang
Agribisnis

Core Values
Nilai-Nilai
Perusahaan

Integrity - Honesty & Responsibility


Teamwork - Mutual Respect & Caring
Excellence - Discipline & Continuous

Improvement (Kaizen)
Integritas - Jujur & Bertanggung Jawab
Kerjasama - Saling Menghormati & Peduli
Unggul - Disiplin & Perbaikan Terus Menerus

LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2010 PT PP London Sumatra Indonesia Tbk

The Company
Perseroan

LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2010 PT PP London Sumatra Indonesia Tbk

The origin of PT PP London Sumatra Indonesia Tbk


goes back more than a century to 1906 with
the initiatives of the London-based Harrisons &
Crosfield Plc, as a general trading and plantation
management services firm. The London-Sumatra
plantations, which later came to be known as
Lonsum, evolved over time to become one of
the worlds renowned plantation companies,
with over 100,000 hectares of planted oil palm,
rubber, cocoa and tea plantations spread across
Indonesias four largest islands.

Sejarah PT PP London Sumatra Indonesia Tbk


berawal lebih dari satu abad yang lalu di tahun
1906 melalui inisiatif Harrisons & Crosfield
Plc, perusahaan perkebunan dan perdagangan
yang berbasis di London. Perkebunan LondonSumatra, yang kemudian lebih dikenal dengan
nama Lonsum, berkembang menjadi salah satu
perusahaan perkebunan terkemuka di dunia,
dengan lebih dari 100.000 hektar perkebunan
kelapa sawit, karet, kakao dan teh di empat pulau
terbesar di Indonesia.

Having diversified into rubber, tea and cocoa in


its early years, Lonsum concentrated on rubber
throughout Indonesias formative years as an
independent nation, and commenced oil palm
production in the 1980s. By the end of the
following decade, oil palm had replaced rubber
as the Companys primary commodity. Lonsums
38 inti estates (Company owned) and 13 plasma
estates (smallholder farmers), which are currently
operational in Sumatra, Java, Kalimantan and
Sulawesi, make use of advanced research and
development as well as agro-management
expertise and a highly skilled and an experienced
workforce.

Di awal berdirinya, Perseroan melakukan


diversifikasi melalui penanaman karet, teh dan
kakao. Di awal kemerdekaan Indonesia, Lonsum
lebih memfokuskan usahanya pada tanaman
karet, dan kemudian beralih ke kelapa sawit di
era tahun 1980. Pada akhir dekade ini, kelapa
sawit telah menggantikan karet sebagai komoditas
utama Perseroan. Lonsum memiliki sebanyak 38
perkebunan inti dan 13 perkebunan plasma di
Sumatera, Jawa, Kalimantan dan Sulawesi, yang
memanfaatkan keunggulan Perseroan di bidang
penelitian dan pengembangan, keahlian di bidang
agro-manajemen, serta tenaga kerja yang terampil
dan profesional.

The scope of the business has broadened to


include plant breeding, planting, harvesting,
processing and the selling of palm products,
rubber, seeds, cocoa and tea. The Company now
has 22 processing facilities which are operational in
Sumatra, Java, Kalimantan and Sulawesi. Lonsum
is also known in the industry for the quality of its
oil palm seeds, and this business is now part of the
growth driver for the Company.

Lingkup usaha telah berkembang meliputi


pemuliaan tanaman, penanaman, pemanenan,
pengolahan dan penjualan produk-produk kelapa
sawit, karet, kakao dan teh. Perseroan memiliki 22
fasilitas pengolahan di Sumatera, Jawa, Kalimantan
dan Sulawesi. Lonsum juga dikenal sebagai
produsen bibit kelapa sawit yang berkualitas, yang
kini menjadi salah satu pendorong pertumbuhan
Perseroan.

Lonsum is currently the second largest producer of


certified sustainable palm oil (CSPO) in Indonesia,
having been certified by the Roundtable on
Sustainable Palm Oil (RSPO) in 2009 following an
independent expert audit of its North Sumatra
estates and mills. Lonsums commitment as
a sustainable palm oil producer is further
demonstrated by passing the annual surveillance
audit in 2010.

Lonsum merupakan penghasil minyak sawit lestari


(CSPO) terbesar kedua di Indonesia yang telah
menerima sertifikasi Roundtable on Sustainable
Palm Oil (RSPO) di tahun 2009 setelah pelaksanaan
audit ahli independen atas perkebunan dan pabrik
kelapa sawit di Sumatera Utara. Komitmen Lonsum
sebagai produsen minyak sawit lestari berlanjut
dengan keberhasilan menyelesaikan audit tahunan
di tahun 2010.

In 1994, Harrisons & Crosfield sold its entire


interest in Lonsum to PT Pan London Sumatra
Plantation (PPLS), which took Lonsum public by
listing its shares on the Jakarta and Surabaya stock
exchanges in 1996. In October 2007, Indofood
Agri Resources Ltd (IndoAgri), the plantation
arm of PT Indofood Sukses Makmur Tbk, became
the Companys majority shareholder through its
Indonesian subsidiary, PT Salim Ivomas Pratama
(SIMP), hence become part of Indofood Group
(Group). In December 2010, IndoAgri divested 8%
interest in Lonsum, of which 3.1% sold to SIMP.
This divestment has increased Lonsums public
float to 40.5% from 35.6%.

Di tahun 1994, Harrisons & Crosfield menjual


seluruh kepemilikan sahamnya di Lonsum kepada
PT Pan London Sumatra Plantations (PPLS),
yang kemudian mencatatkan Lonsum sebagai
perusahaan publik melalui pencatatan saham di
Bursa Efek Jakarta dan Surabaya pada tahun 1996.
Pada bulan Oktober 2007, Indofood Agri Resources Ltd
(IndoAgri), anak perusahaan PT Indofood Sukses
Makmur Tbk di bidang perkebunan, menjadi
pemegang saham mayoritas Perseroan melalui
anak perusahaannya di Indonesia,
PT Salim Ivomas Pratama (SIMP), sehingga
Perseroan menjadi bagian dari Indofood Grup
(Grup). Di bulan Desember 2010, IndoAgri
melepaskan 8% kepemilikannya di Lonsum, dimana
3,1% dijual ke SIMP. Pelepasan kepemilikan ini
telah meningkatkan porsi saham bagi investor
publik menjadi sebesar 40,5% dari 35,6%.

LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2010 PT PP London Sumatra Indonesia Tbk

Corporate
Structure
Struktur Perusahaan

83.8 %

Indofood Singapore
Holdings Pte Ltd

31.1 %
68.9%

100.0 %

Indofood Oil &


Fats Pte Ltd

90.0 %

8.4 %

59.5 %

40.5 %
Public

Public

LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2010 PT PP London Sumatra Indonesia Tbk

Organization
Structure
Struktur Organisasi

Board of
Commissioners

Board of Directors

NSJS
Operations
Directorate

SSKT
Operations
Directorate

Procurement &
General Services
Directorate

Presidents
Office

Human Resources
Directorate

Finance
Directorate

Area
Agronomy
Serdang

Area Agronomy
Muba

Procurement

Sales

Human Resources

Treasury

Area
Agronomy
Lima Puluh

Area
Agronomy
Bingin Teluk

General Services

Internal Audit &


Risk Management

Financial Control

Area
Agronomy
Jasul

Area
Agronomy
Muara Rupit

Corporate
Secretary &
Legal Affairs

Accounting
& Taxation

Area
Processing A

Area
Agronomy
Lahat

Information
Technology
Services

Area
Processing C

Area
Agronomy
Cengal

Investor Relations
& Communications

Environment
& CSR

Area
Agronomy
Kaltim

Engineering
& Processing

Area
Processing B

Research &
Development

Area
Processing D

Operations
Administration

Plasma
Operational

Estates
Coordination
& Inspection

Jade Project

Estate Services

LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2010 PT PP London Sumatra Indonesia Tbk

2010
Significant Events
Peristiwa Penting 2010

February 2010

November 2010

Lonsum passed the annual surveillance audit from


TUV Nord for the North Sumatra estates and mills
that recently received RSPO certification in 2009.

Sei Lakitan & Turangie POM received Blue Grade


for PROPER and 16 estates/mills received Gold
Flags certificates from SMK3 (Sistem Manajemen
Keselamatan dan Kesehatan Kerja) & OHSAS
(Occupational Health and Safety System).

Lonsum berhasil menyelesaikan proses audit


tahunan dari TUV Nord untuk seluruh perkebunan
dan pabrik kelapa sawitnya di Sumatera Utara, yang
di tahun 2009 telah menerima sertifikasi RSPO.

Lonsum deleverage its financial position by fully


paying the US$32.7 million loan in November 2010.
Penyerahan Peringkat Biru untuk PROPER untuk
Sei Lakitan & Turangie POM dan sertifikasi Bendera
Emas dari SMK3 (Sistem Manajemen Keselamatan
dan Kesehatan Kerja) & OHSAS (Occupational Health
and Safety System) untuk 16 area perkebunan/
pabrik minyak sawit.
Pelunasan pinjaman sebesar US$32,7 juta di bulan
November 2010 untuk memperkuat posisi keuangan
Lonsum.

December 2010
March 2010
Palm Oil Mill Pahu Makmur & SMK3 & OHSAS 18001:
2007 Certificate Award Ceremony.
Upacara pemberian Sertifikasi SMK3 & OHSAS
18001:2007 untuk Pabrik Sawit di Pahu Makmur.

Lonsums headquarter moved to a new office at


Prudential Tower 15th Floor, Jakarta.
IndoAgri, Lonsums parent company, divested
approx. 8% interest in Lonsum, of which 3.1% were
sold to SIMP. With this, SIMPs interest in Lonsum
has increased from 56.4% to 59.5%.
Lonsum menempati gedung baru untuk kantor
pusatnya di Prudential Tower Lantai 15, Jakarta.
IndoAgri, induk perusahaan Lonsum, melakukan
divestasi sekitar 8% kepemilikan di Lonsum, dimana
3,1% dijual ke SIMP. Dengan demikian, kepemilikan
SIMP atas Lonsum meningkat dari 56,4% menjadi
59,5%.

LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2010 PT PP London Sumatra Indonesia Tbk

LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2009 PT PP London Sumatera Tbk

OIL PALM
Kelapa Sawit

Lonsums nucleus oil palm average age is around 11 years old,


with 35% of the planted area are still below 7 years.
Umur rata-rata tanaman kelapa sawit inti Lonsum adalah sekitar 11 tahun,
dengan komposisi sekitar 35% masih di bawah umur 7 tahun.

LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2010 PT PP London Sumatra Indonesia Tbk

RUBBER
Karet

Lonsums nucleus rubber plantation covered over 17,600 ha,


of which around 25% still immature.
Kawasan perkebunan karet inti Lonsum meliputi area lebih dari 17.600 ha,
dimana sekitar 25% masih belum menghasilkan.

10

LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2009 PT PP London Sumatera Tbk

OIL PALM SEEDS


Bibit Sawit

SumBio produces on average 20 million high quality oil palm seeds


per annum and commands premium price in the market.
SumBio rata-rata memproduksi sekitar 20 juta bibit sawit unggul
per tahun dan memiliki harga premium di pasaran.

11

LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2009 PT PP London Sumatera Tbk

COCOA
Kakao
Lonsum manages around 2,700 ha
of cocoa plantations in East Java, North Sulawesi
and North Sumatra
Lonsum mengelola sekitar 2.700 ha
perkebunan kakao di Jawa Timur, Sulawesi Utara
dan Sumatera Utara

TEA
Teh
Lonsum also manages tea plantation in West Java
Lonsum juga memiliki perkebunan teh di Jawa Barat

12

LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2010 PT PP London Sumatra Indonesia Tbk

FINANCIAL
HIGHLIGHTs
Ikhtisar Keuangan
In million Rupiah (unless stated otherwise)
Dalam jutaan Rupiah (kecuali disebutkan lain)

2010

2009

2008

2007

2006

Sales

Penjualan

3,592,658

3,199,687

3,846,154

2,929,993

2,153,200

Gross Profit

Laba Kotor

1,771,414

1,390,493

1,860,775

1,403,830

771,902

Operating Profit

Laba Usaha

1,399,520

1,018,651

1,314,416

990,900

454,648

Net Income (Loss)

Laba (Rugi) Bersih

1,033,329

707,487

927,555

564,034

303,105

Outstanding Shares

Jumlah Saham Beredar

(thousand)*

(ribu)*

6,822,864

6,822,864

6,822,864

6,822,864

5,476,145

Income (Loss) per Share

Laba (Rugi) per saham

(full Rp)*

(Rp penuh)*

151

105

136

83

44

Current Assets

Aset Lancar

1,487,257

964,362

1,399,810

914,538

496,927

Fixed Assets

Aset Tetap

3,747,572

3,559,238

3,173,454

2,770,111

2,247,733

Other Assets

Aset Lain-lain

Total Assets

Total Aset

Current Liabilities
Non-Current Liabilities
Total Liabilities

326,604

321,780

348,046

253,491

240,552

5,561,433

4,845,380

4,921,310

3,938,140

2,985,212

Kewajiban Lancar

621,593

679,496

850,158

833,347

933,191

Kewajiban Tidak Lancar

385,735

352,419

874,093

789,766

706,120

Jumlah Kewajiban

1,007,328

1,031,915

1,724,251

1,623,113

1,639,311

Total Equity

Jumlah Ekuitas

4,554,105

3,813,465

3,197,059

2,315,027

1,345,901

Net Working Capital

Modal Kerja Bersih

865,664

284,866

549,652

81,191

(436,264)

IN PERCENTAGE (%)

DALAM PERSENTASE (%)

Sales Growth

Pertumbuhan Penjualan

12.3

(16.8)

31.3

36.1

17.5

Gross Profit Margin

Marjin Laba Kotor

49.3

43.5

48.4

47.9

35.8

Operating Profit Margin

Marjin Laba Usaha

39.0

31.8

34.2

33.8

21.1

Net Profit Margin

Marjin Laba Bersih

28.8

22.1

24.1

19.3

14.1

Return on Total Assets

Rasio Laba (Rugi) Bersih


18.6

14.6

18.8

14.3

10.2

terhadap Jumlah Aktiva


Return on Total Equity

Rasio Laba (Rugi) Bersih


terhadap Jumlah Ekuitas

Current Ratio

Rasio Lancar

Total Liabilities to Total

Rasio Jumlah Kewajiban

Equity Ratio

terhadap Jumlah Ekuitas

Total Liabilities to Total

Rasio Jumlah Kewajiban

Assets Ratio

terhadap Jumlah Aktiva

22.7

18.6

29.0

24.4

17.3 **

239.3

141.9

164.7

109.7

94.1 **

22.1

27.1

53.9

70.1

70.5 **

18.1

21.3

35.0

41.2

41.3 **

* After the retroactive effect of implementation PSAK No. 56 of stock split from the original nominal value of Rp500 become
Rp100 per share.
** Assuming MCN is converted.
Certain accounts in the 2006, 2007, 2008, and 2009 Consolidated Financial Statements have been reclassified to conform with
the presentation of accounts in the 2010 Consolidated Financial Statements.
* Sesudah pengaruh retroaktif sehubungan dengan penerapan PSAK No. 56 atas pemecahan nilai nominal saham dari sebesar
Rp500 menjadi Rp100.
** Asumsi MCN dikonversi.
Beberapa akun tertentu pada Laporan Keuangan Konsolidasi tahun 2006, 2007, 2008 dan 2009 telah disesuaikan dengan akun
yang disajikan dalam Laporan Keuangan Konsolidasi tahun 2010.

13

LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2010 PT PP London Sumatra Indonesia Tbk

performance
graphs
Grafik Kinerja Keuangan
Sales
Penjualan

Operating Profit
Laba Usaha
3,846.2

4,000
3,500

2,500

2,153.2

1,500

800
600

454.6

400

1,000

200

500

0
2006

2007

2008

2009

2006

2010

Total Assets
Jumlah Aset

2007

2008

2009

2010

Total Equity
Jumlah Ekuitas
5,561.4

6,000
4,921.3
5,000

4,554.1

5,000
4,500

4,845.4

3,813.5

4,000
3,938.1

3,500
Rp billion
Rp miliar

4,000
Rp billion
Rp miliar

1,018.7

990.9

1,000

2,000

3,000

1,314.4

1,200

Rp billion
Rp miliar

Rp billion
Rp miliar

3,000

3,592.7
3,199.7

2,930.0

1,399.5

1,400

2,985.2

2,000

3,197.1

3,000
2,315.0

2,500
2,000
1,500

1,345.9

1,000

1,000

500
0

0
2006

2007

2008

2009

2010

2006

2007

2008

2009

2010

14

LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2010 PT PP London Sumatra Indonesia Tbk

OPERATIONAL
HIGHLIGHTS
Ikhtisar Operasional

2010 2009

In hectares (unless stated otherwise)


Dalam hektar (kecuali disebutkan lain)

2008

2007

2006

Planted Area - Nucleus

Lahan Tertanam - Inti

101,705

100,296

96,640

89,982

85,463

Oil Palm

Kelapa Sawit

80,372

79,268

75,615

69,472

63,203

Mature

Menghasilkan

68,583

61,839

57,257

52,689

48,703

Immature

Belum Menghasilkan

11,789

17,429

18,358

16,783

14,500

Rubber

Karet

17,619

17,330

17,394

16,988

16,586

Mature

Menghasilkan

13,147

12,854

12,858

13,940

13,937

Immature

Belum Menghasilkan

4,472

4,476

4,537

3,048

2,649

Others

Lainnya

3,714

3,698

3,631

3,522

5,674

Mature

Menghasilkan

3,199

2,971

2,870

2,800

5,067

Immature

Belum Menghasilkan

515

727

761

722

607

35,976

36,102

35,781

35,778

35,973

Plasma - Mature

Kebun plasma yang telah


menghasilkan

Age Maturity of Oil Palm Trees

Profil Umur Tanaman Kelapa Sawit

4 - 6 years

4 - 6 tahun

16,210

13,370

9,378

5,928

3,896

7 - 20 years

7 - 20 tahun

46,751

42,734

42,052

41,220

40,637

> 20 years

> 20 tahun

Total

Jumlah

Distribution of Planted Areas - Nucleus

Distribusi Lahan Tertanam - Inti

North Sumatra

5,622

5,735

5,827

5,540

4,170

68,583

61,839

57,257

52,688

48,703

Sumatera Utara

40,501

40,462

40,506

40,536

39,566

Sumatera Selatan

44,719

44,347

42,706

36,802

33,637

East Kalimantan

Kalimantan Timur

8,071

7,119

5,100

4,556

4,556

Java

Jawa

2,862

2,860

2,795

2,554

2,313

North Sulawesi

Sulawesi Utara

729

729

729

729

729

South Sulawesi

Sulawesi Selatan

4,823

4,779

4,804

4,805

4,662

Total

Jumlah

101,705

100,296

96,640

89,982

85,463

Production Volume (Tons)

Volume Produksi (Ton)

Fresh Fruit Bunches (FFB) - Nucleus

Tandan Buah Segar (TBS) - Inti

1,170,398

1,174,055

1,021,822

1,067,038

1,027,887

Processed FFB

TBS yang diolah

1,585,449

1,596,496

1,454,995

1,494,741

1,455,737

Crude Palm Oil (CPO)

Minyak Sawit

365,669

377,505

341,553

350,637

340,015

Palm Kernel (PK) *

Inti Sawit *

92,170

96,785

87,001

85,999

82,335

Oil Palm Seed (thousands of seeds)

Benih Sawit (ribu bibit)

20,691

18,113

22,125

19,804

15,870

Rubber

Karet

18,492

21,806

23,440

31,234

26,625

Cocoa

Kakao

1,247

1,985

1,904

2,507

4,739

Tea

Teh

1,394

1,205

1,116

1,243

1,112

Sales Volume (Tons)

Volume Penjualan (Ton)

Crude Palm Oil (CPO)

Minyak Sawit

352,437

374,134

353,861

332,995

354,159

Palm Kernel (PK) *

Inti Sawit *

90,723

93,796

82,158

78,879

75,810

Oil Palm Seed (thousands of seeds)

Bibit Sawit (ribu bibit)

18,232

5,377

17,877

17,215

15,066

Rubber

Karet

18,318

22,110

22,870

31,391

26,999

Cocoa

Kakao

1,149

2,015

1,974

2,551

4,940

Teh

1,408

1,213

1,040

1,153

1,429

South Sumatra

Tea

*Including PKO & PKC / Termasuk Minyak & Ampas Inti Sawit

15

LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2010 PT PP London Sumatra Indonesia Tbk

production
graphs
Grafik Produksi
FFB - Nucleus
TBS - Inti

Crude Palm Oil (CPO)


Minyak Sawit

1,200

1,174.1

380

1,170.4

1,100
1,050

Thousand Tons
Ribuan Ton

370

1,067.0
1,027.9

1,021.8

330

2007

2008

2009

341.6

340.0

950

2006

2010

Rubber
Karet

2007

2008

2009

2010

Oil Palm Seed


Bibit Sawit
35
30

Thousand Tons
Ribuan Ton

350.6
350
340

2006

365.7

360

1,000

25

31.2
26.6

22.1
19.8

20

25

23.4

21.8
18.5

20
15

Thousand Tons
Ribuan Ton

Thousand Tons
Ribuan Ton

1,150

377.5

18.1

20.7

15.9
15

10

10
5

5
0

0
2006

2007

2008

2009

2010

2006

2007

2008

2009

2010

16

LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2010 PT PP London Sumatra Indonesia Tbk

share INFORMATION
Informasi Saham
Shareholder Composition
Struktur Kepemilikan Saham

Shareholders
Pemegang Saham

Number of Shares
Jumlah Saham

Percentage
Persentase

PT Salim Ivomas Pratama

811,685,002

59.5

Public

552,887,791

40.5

Total

1,364,572,793

100.0

Share Price Performance


Kinerja Harga Saham

Quarter
Kuartal

2010
Highest
Tertinggi

Lowest
Terendah

2009
Closing
Penutupan

Volume
Volume

Highest
Tertinggi

Lowest
Terendah

Closing
Penutupan

Volume
Volume

10,100

8,100

9,800

174,797,000

4,050

2,850

3,300

273,685,000

II

10,350

7,300

8,300

151,295,000

7,300

3,300

6,000

437,534,500

III

10,500

7,450

9,850

320,551,000

8,250

5,100

7,650

298,516,000

IV

12,850

9,700

12,850

150,591,500

8,750

7,000

8,350

190,208,000

During The Year


Selama Tahun
Laporan

12,850

7,300

12,850

797,234,500

8,750

2,850

8,350

1,199,943,500

capital
movement
Pergerakan Modal
Initial Public Offering of 38,800,000 shares
with a total number of 202,338,872 shares
issued and outstanding each with nominal
value of Rp500 per share.

Bonus shares of 283,274,421 shares from


the capitalization of the additional paid-in
capital from the initial public offering and
thus increased the number of shares issued
and outstanding to 485,613,293 shares.

Issuance of new shares as the conversion of


Companys debts. Number of shares issued
and outstanding increased to 765,709,793
shares.

Penawaran Umum Perdana sebesar 38.800.000


saham dengan jumlah saham ditempatkan dan
beredar sebesar 202.338.872 dengan nilai
nominal Rp500 per saham.

Saham bonus sebanyak 283.274.421 saham


yang berasal dari kapitalisasi agio saham hasil
penawaran umum saham perdana sehingga
jumlah saham yang ditempatkan dan beredar
meningkat menjadi 485.613.293 saham.

Penerbitan saham baru sebagai konversi dari


hutang Perusahaan. Jumlah saham yang
ditempatkan dan beredar meningkat menjadi
765.709.793 saham.

June 1996
Juni 1996

June 1997
Juni 1997

May 2004
Mei 2004

17

LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2010 PT PP London Sumatra Indonesia Tbk

2010 Lonsum Share Price Movement


Pergerakan Harga Saham Lonsum 2010
13,000

12,000

Rp/Share
Rp/Lembar Saham

11,000

10,000

9,000

8,000

7,000

Jan-10

Feb-10 Mar-10 Apr-10 May-10 Jun-10

Jul-10 Aug-10 Sep-10 Oct-10 Nov-10 Dec-10

Issuance of new shares as the conversion


of Mandatory Convertible Notes (MCN).
Number of shares issued and outstanding
increased to 1,034,334,293 shares.

Issuance of new shares as the conversion


of Mandatory Convertible Notes (MCN).
Number of shares issued and outstanding
increased to 1,095,229,293 shares.

Issuance of new shares as the conversion


of Mandatory Convertible Notes (MCN).
Number of shares issued and outstanding
increased to 1,364,572,793 shares.

Penerbitan saham baru sebagai konversi dari


Surat Hutang Wajib Konversi. Jumlah saham
ditempatkan dan beredar meningkat menjadi
1.034.334.293 saham.

Penerbitan saham baru sebagai konversi dari


Surat Hutang Wajib Konversi. Jumlah saham
ditempatkan dan beredar meningkat menjadi
1.095.229.293 saham.

Penerbitan saham baru sebagai konversi dari


Surat Hutang Wajib Konversi. Jumlah saham
ditempatkan dan beredar meningkat menjadi
1.364.572.793 saham.

June 2004
Juni 2004

August 2004
Agustus 2004

October 2007
Oktober 2007

18

LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2010 PT PP London Sumatra Indonesia Tbk

The Reports
Laporan

LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2010 PT PP London Sumatra Indonesia Tbk

19

20

LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2010 PT PP London Sumatra Indonesia Tbk

From the Desk of


President Commissioner
Sambutan Presiden Komisaris

Eddy Kusnadi sariaatmadja


President Commissioner
Presiden Komisaris

We continued our sustainability journey by passing the RSPO


annual surveillance audit in 2010. With approximately 170,000 tons
of certified sustainable palm oil (CSPO) produced by our North
Sumatras estates and mills, Lonsum was currently the second
largest producer of CSPO in Indonesia.
Kami melanjutkan perjalanan keberlanjutan dengan
menyelesaikan proses audit tahunan RSPO pada tahun 2010.
Lonsum saat ini merupakan produsen minyak sawit lestari
(CSPO) kedua terbesar di Indonesia, dengan produksi sekitar
170.000 ton minyak sawit lestari dari perkebunan dan pabrik
pengolahan kami di Sumatera Utara.

21

LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2010 PT PP London Sumatra Indonesia Tbk

Dear Shareholders,

Yang Terhormat Para Pemegang Saham,

In 2010, we continued to experience global

Di tahun 2010, pemulihan ekonomi global terus

economic recovery, led by strong growth among

berlanjut, didorong pertumbuhan positif di

the emerging economies in Asia. Within Indonesia,

negara-negara berkembang Asia. Indonesia,

our major market and where the Companys

yang merupakan pasar utama serta lokasi dari

plantations are located, we saw a considerable

area perkebunan Perseroan, berhasil meraih

economy expansion to 6.1 percent compared to

pertumbuhan ekonomi signifikan sebesar 6,1 persen

4.5 percent in 2009. Consumption remained

dibandingkan 4,5 persen di tahun 2009. Konsumsi

robust, backed by the increase in GDP per capita

tetap tinggi, didukung peningkatan PDB per kapita

to over US$3,000 in 2010. The Rupiah also

yang mencapai lebih dari US$3.000 di tahun 2010.

continued to strengthen to Rp8,991 per USD at

Rupiah juga terus menguat menjadi Rp8.991 per

the end of the year from Rp9,400 per USD in 2009.

USD di akhir tahun dari Rp9.400 per USD di tahun


2009.

During the year, prices of our key commodities

Sepanjang tahun 2010, harga-harga komoditas

continued to appreciate driven by a combination

utama kami terus mengalami apresiasi, didorong

of strong demand backed by growth in emerging

oleh faktor-faktor peningkatan permintaan akibat

markets and tight supplies due to unfavorable

pertumbuhan pasar di negara berkembang, serta

weather condition. CPO price (CIF Rotterdam)

penurunan produksi akibat kondisi cuaca yang

peaked at US$1,240 per ton in December 2010,

kurang mendukung. Harga CPO (CIF Rotterdam)

almost reaching the highest level recorded during

mencapai US$1.240 per ton di bulan Desember

2008, while rubber price (RSS3 SICOM) increased

2010, hampir mencapai level tertinggi di tahun

significantly from US$3,108 per ton in January

2008, sedangkan harga karet (RSS3 SICOM)

2010 to US$4,727 per ton at the end of the year.

mencatat kenaikan signifikan dari US$3.108 per


ton di bulan Januari 2010 menjadi US$4.727 per
ton di akhir tahun 2010.

I am pleased to report that in 2010 Lonsum was

Saya gembira dapat melaporkan, bahwa di tahun

able to benefit from this favorable market condition

2010 Lonsum berhasil mengambil keuntungan dari

and delivered satisfactory business results.

kondisi pasar yang positif ini dan mencapai kinerja


usaha yang cukup memuaskan.

We continued our sustainability journey by

Di tahun 2010, kami melanjutkan perjalanan

passing the Roundtable of Sustainable Palm Oil

keberlanjutan dengan menyelesaikan proses

(RSPO) annual surveillance audit in 2010. With

audit tahunan Roundtable of Sustainable Palm Oil

approximately 170,000 tons of certified sustainable

(RSPO). Pada tahun 2010, Lonsum merupakan

palm oil (CSPO) produced by our North Sumatras

produsen minyak sawit lestari (CSPO) kedua

estates and mills, in 2010 Lonsum was the second

terbesar di Indonesia, dengan produksi sekitar

largest producer of CSPO in Indonesia. Lonsum

170.000 ton minyak sawit lestari dari perkebunan

has always put sustainability at the core of the

dan pabrik pengolahan kami di Sumatera

Companys strategic priorities by promoting

Utara. Lonsum senantiasa menempatkan faktor

sustainable farming practices and is committed

keberlanjutan sebagai bagian dari prioritas

to pursue further RSPO certifications for the

strateginya dengan mendorong praktek

remaining estates.

perkebunan yang berkelanjutan, serta melalui


komitmen untuk terus berupaya meraih sertifikasi
RSPO bagi area perkebunan yang lain.

22

LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2010 PT PP London Sumatra Indonesia Tbk

It is also imperative for us to observe our corporate

Perseroan juga senantiasa memberikan perhatian

social responsibility practices. We believe that

pada upaya-upaya tanggung jawab sosialnya.

business sustainability could only be achieved

Kami meyakini bahwa keberlanjutan usaha hanya

through harmonious relationship, based on mutual

dapat dicapai melalui hubungan harmonis yang

trust and respect, among all stakeholders. We

didasari saling percaya dan menghargai di antara

continuously focus our community service activities

seluruh pemangku kepentingan. Kami terus

through various programs in the areas of local

melanjutkan aktivitas pengembangan masyarakat

economic development, education, and health-care

melalui berbagai program di bidang pengembangan

for the surrounding communities.

ekonomi, pendidikan dan kesehatan bagi


masyarakat di sekitar area perkebunan.

Our leadership in research and development

Kepemimpinan Perseroan di bidang penelitian dan

activities is integral to our commitment to

pengembangan merupakan bagian integral dari

sustainability, as evidenced by the cultivation

komitmen kami pada praktek yang berkelanjutan,

of high-yielding seeds with lower environmental

yang dilaksanakan melalui budidaya bibit unggul

impact. Collaboration with IndoAgris R&D has

yang memiliki dampak lingkungan rendah.

been developed in various areas and will be further

Kerjasama dengan IndoAgri di bidang penelitian

expanded to benefit both Lonsum and Group.

telah dikembangkan di berbagai bidang, serta akan


terus ditingkatkan bagi kepentingan Lonsum dan
Grup.

In December 2010, the Group decided to

Di bulan Desember 2010, Grup telah melaksanakan

consolidate its ownership in Lonsum through SIMP

konsolidasi kepemilikannya di Lonsum melalui

and improve shares liquidity by increasing publics

SIMP, serta meningkatkan likuiditas sahamnya

float to over 40%. In the long run, this corporate

melalui penambahan saham publik menjadi lebih

action is expected to enhance shareholders value.

dari 40%. Dalam jangka panjang, aksi korporasi


ini akan dapat meningkatkan nilai bagi para
pemegang saham.

To strengthen our good corporate governance

Untuk memperkokoh praktek tata kelola

practices, we appointed Mr. Hans Kartikahadi

perusahaan, kami telah mengangkat Bapak Hans

as Independent Commissioner. With his vast

Kartikahadi sebagai Komisaris Independen. Dengan

experience and expertise, I am confident that

pengalaman dan keahliannya yang luas, saya

he will provide invaluable contribution to the

percaya Beliau akan memberikan sumbangsih yang

Company.

berarti bagi Perseroan.

Going forward, the positive economic condition is

Ke depan, kondisi ekonomi positif diperkirakan

expected to continue with demands for our key

akan berlanjut dengan tetap bertahannya

commodities remain strong, especially given the

permintaan atas komoditas-komoditas kami,

growing affluence of China and India. Domestic

terutama seiring dengan kenaikan taraf hidup di

consumption of palm oil related products will also

Cina dan India. Konsumsi produk-produk kelapa

continue to increase, fueled both by Indonesias

sawit di dalam negeri juga akan meningkat,

large population and rising income expenditure.

didorong oleh jumlah populasi Indonesia, serta


peningkatan pendapatan.

I believe that efforts in strengthening our

Saya percaya, bahwa upaya-upaya peningkatan

capabilities in 2010, combined with our more than

kapabilitas selama tahun 2010, serta pengalaman

a century expertise in plantation management, will

kami di bidang pengelolaan perkebunan selama

enable Lonsum to take advantage of this positive

lebih dari seratus tahun, akan mendukung Lonsum

outlook to deliver long term sustainable growth.

dalam mengambil manfaat kondisi positif ini guna


mencapai pertumbuhan yang berkelanjutan.

I would like to use this opportunity to announce

Saya ingin menggunakan kesempatan ini untuk

several changes in the composition of the Board of

mengumumkan beberapa perubahan komposisi

Commissioners and the Board of Directors.

pada Dewan Komisaris dan Direksi.

23

LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2010 PT PP London Sumatra Indonesia Tbk

Mr. Gunadi Sutopo retired his position as the

Bapak Gunadi Sutopo telah mengundurkan diri dari

Companys Commissioner and now serves as

jabatannya sebagai Komisaris dan kini menjabat

Lonsums Vice President Director. At the same

sebagai Wakil Presiden Direktur Lonsum. Selain

time, we welcomed Mr. Franciscus Welirang,

itu, kami juga mengucapkan selamat bergabung

Ms. Werianty Setiawan and Mr. Hans Ryan Aditio

kepada Bapak Franciscus Welirang, Ibu Werianty

as new members of the Board of Commissioners.

Setiawan dan Bapak Hans Ryan Aditio sebagai

At the Board of Directors level, I want to use this

anggota-anggota baru Dewan Komisaris. Di tingkat

opportunity to say thank you to Mr. Allan Goh for

Direksi, kami mengucapkan terima kasih kepada

his contribution and welcome Mr. Eddy Hariyanto

Bapak Allan Goh atas kontribusi yang diberikan,

as a new Director.

serta selamat bergabung bagi Bapak Eddy


Hariyanto sebagai Direktur baru Perseroan.

In closing, on behalf of the Board of Commissioners,

Sebagai penutup, mewakili Dewan Komisaris saya

I would like to express my highest appreciation to

ingin menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya

the Board of Directors and all employees for their

kepada jajaran Direksi dan seluruh karyawan

remarkable dedication and contribution. Not least,

atas dedikasi dan kontribusinya. Tidak kalah

our appreciation goes to all stakeholders for the

pentingnya, saya juga sampaikan apresiasi kepada

trust and support bestowed to the Company and

seluruh pemangku kepentingan atas kepercayaan

we are hopeful for a better year ahead.

dan dukungannya bagi Perseroan. Semoga


kami dapat meraih hasil lebih baik lagi di tahun
mendatang.

Eddy Kusnadi sariaatmadja


President Commissioner
Presiden Komisaris

24

LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2010 PT PP London Sumatra Indonesia Tbk

From the Desk of


President director
Sambutan Presiden Direktur

benny tjoeng
President Director
Presiden Direktur

Combined with Lonsums more than 100 years of experience,


the achievements delivered in 2010 will further strengthen
the Companys capabilities and foundation to ensure long-term
sustainable growth.
Didukung pengalaman Lonsum selama lebih dari seratus tahun,
pencapaian tahun 2010 akan terus meningkatkan kemampuan
dan landasan Perseroan untuk meraih pertumbuhan jangka
panjang yang berkelanjutan.

25

LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2010 PT PP London Sumatra Indonesia Tbk

Distinguished Shareholders,

Yang Terhormat Para Pemegang Saham,

It gives me a great pleasure to report Lonsums

Bersama ini saya sampaikan kinerja usaha Lonsum

business results for the financial year of 2010.

untuk tahun buku 2010.

We ended the year with a 46.1% increase in net

Tahun 2010 diakhiri dengan peningkatan laba

income that reached Rp1.03 trillion on the back

bersih sebesar 46,1% mencapai Rp1,03 triliun,

of higher commodity prices, especially rubber

didukung peningkatan harga komoditas, terutama

and palm products, and improved oil palm seeds

produk karet dan kelapa sawit, serta peningkatan

sales volume. At the same time, we were able to

volume penjualan bibit kelapa sawit. Selain itu,

maintain our cost advantage with relatively flat

kami juga berhasil mempertahankan tingkat biaya,

production cost and operating expenses.

dengan biaya produksi dan biaya operasional yang


relatif stabil.

Strong growth in the developing world helped to

Pertumbuhan di negara-negara berkembang

support the prices of CPO and rubber. Combined

telah mendorong kenaikan harga CPO dan karet.

with tightening global supplies due to unfavorable

Bersamaan dengan produksi global yang semakin

weather condition, these factors have led to all

terbatas akibat kondisi cuaca yang kurang

time high CPO and rubber prices during the year.

mendukung, faktor-faktor tersebut menjadi


pendorong kenaikan harga CPO dan karet yang
signifikan selama tahun 2010.

Net Sales increased by 12.3% to Rp3.59 trillion,

Penjualan bersih meningkat 12,3% menjadi

from Rp3.20 trillion a year earlier, despite lower

Rp3,59 triliun dari Rp3,20 triliun di tahun

oil palm and rubber sales volume. CPO sales

sebelumnya, walaupun terjadi penurunan volume

volume reached 352,437 tons, 5.8% lower than

penjualan minyak sawit dan karet. Volume

2009 performance, while rubber sales decreased

penjualan CPO mencapai 352.437 ton, turun 5,8%

by 17.2% to 18,318 tons by the end of the year.

dibanding tahun 2009, sedangkan penjualan karet

Oil palm seeds sales posted a considerable 239.1%

menurun 17,2% menjadi 18.318 ton di akhir

increase however, reaching 18.2 million seeds from

2010. Penjualan bibit sawit naik signifikan sebesar

5.4 million seeds in the previous year.

239,1%, mencapai 18,2 juta bibit dari 5,4 juta


bibit di tahun sebelumnya.

FFB harvested from nucleus estates reached

Hasil panen TBS inti mencapai 1.170.398 ton,

1,170,398 tons, almost the same performance

relatif sama dengan pencapaian tahun 2009

compared to 1,174,055 tons in 2009, while FFB

sebesar 1.174.055 ton, sedangkan jumlah TBS

purchased from plasma and third parties decreased

yang dibeli dari plasma dan pihak ketiga menurun

by 11.7% to 415,119 tons. As a result, total CPO

11,7% menjadi 415.119 ton. Sebagai hasilnya,

production volume reached 365,669 tons, or 3.1%

total volume produksi CPO mencapai 365.669 ton,

lower compared to the previous years results and

atau 3,1% lebih rendah dari hasil di tahun

palm kernel production decreased to 92,170 tons or

sebelumnya, sedangkan produksi inti sawit

4.8% lower compared to last year. Oil extraction

menurun menjadi 92.170 ton atau 4,8% lebih

rate (OER) and Kernel extraction rate (KER) stood

rendah dari tahun sebelumnya. Tingkat rendemen

at 23.1% and 5.8%, respectively.

minyak sawit dan tingkat rendemen inti sawit


masing-masing mencapai sebesar 23,1% dan
5,8%.

By the end of the year, Lonsum manages over

Di akhir tahun, Lonsum mengelola area

100,000 ha planted area, comprises 79% oil palm,

perkebunan seluas lebih dari 100.000 ha, terdiri

17% rubber and 4% other crops. Lonsum also has

dari 79% kelapa sawit, 17% karet dan 4%

access to around 36,000 ha of planted plasma

tanaman lainnya. Lonsum juga memiliki akses ke

area, consisting of 89% oil palm and 11% rubber

sekitar 36.000 ha area perkebunan plasma, yang

plantations.

terdiri dari 89% perkebunan kelapa sawit dan 11%


perkebunan karet.

In terms of capability building, last year we

Di bidang pengembangan kapabilitas, selama

continued to register important progress in various

tahun 2010 kami terus meraih kemajuan berarti

areas.

di berbagai bidang.

26

LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2010 PT PP London Sumatra Indonesia Tbk

Benefiting from our strong cash flow and cash

Memanfaatkan posisi arus kas dan keuangan

position during the year, last November we

Perseroan yang kuat selama tahun berjalan, di

succeeded in improving our financial capabilities

bulan November kami berhasil meningkatkan

by deleveraging the Companys balance sheet

kemampuan keuangan Lonsum melalui pelunasan

after fully paid the remaining US$32.7 million loan

hutang sebesar US$32,7 juta. Dengan demikian,

balance. This will allow Lonsum to enter the year

Lonsum dapat memasuki tahun 2011 dengan posisi

2011 with a stronger financial position.

keuangan yang lebih solid.

In the area of corporate governance, Lonsum is an

Di bidang tata kelola perusahaan, Lonsum

RSPO certified company that adopts the standards

adalah perusahaan dengan sertifikasi RSPO

incorporated in the RSPOs Principles and Criteria

yang sepenuhnya mematuhi prinsip-prinsip dan

(P&C), which ensure our performance with regard

kriteria RSPO, yang mencakup aspek transparansi,

to transparency, legal compliance, as well as

kepatuhan terhadap ketentuan perundang-

responsibility to our environment and community.

undangan, serta tanggung jawab lingkungan

In 2010, we successfully passed the RSPO annual

dan komunitas. Di tahun 2010, kami berhasil

surveillance audit for our North Sumatras estates

menyelesaikan audit RSPO tahunan di area

and mills. Further improvement was recorded

perkebunan dan pabrik pengolahan di Sumatera

in our risk management, internal audit and

Utara. Berbagai kemajuan juga diraih di bidang

compliance practices that enable us to perform

pengelolaan risiko, audit internal dan praktek

oversight and control activities more effectively.

kepatuhan, yang meningkatkan efektivitas


Perseroan dalam melaksanakan pengawasan dan
kontrol.

We also saw continuing development of Lonsums

Kemajuan di bidang sumber daya manusia juga

human capital based on the Companys core

berhasil dicapai, yang didasarkan pada nilai-

values of Integrity, Teamwork and Excellence. This

nilai Perseroan, yakni Integritas, Kerjasama dan

year, we started to institute Lonsums leadership

Unggul. Di tahun 2010, kami telah meluncurkan

program to develop the Companys future leaders.

program kepemimpinan Lonsum dalam rangka

The program includes a leadership assessment

mengembangkan pemimpin-pemimpin masa depan

process which will guide the Companys further

Perseroan. Program tersebut mencakup kegiatan

leadership development program.

evaluasi kepemimpinan, yang akan menjadi


landasan bagi kelanjutan program pengembangan
kepemimpinan Lonsum.

We enjoyed the benefits from greater synergies

Berbagai manfaat berhasil dicapai dari peningkatan

with the Group. Our efforts in joining the

sinergi dengan Grup. Upaya-upaya penggabungan

procurement and sales activities have so far

kegiatan pengadaan dan penjualan telah

generated considerable benefits. To further

memberikan banyak manfaat. Guna meningkatkan

improve coordination with the Group, in December

koordinasi dengan Grup, di bulan Desember 2010

2010, we moved our headquarter office in Jakarta

kami telah memindahkan kantor pusat di Jakarta

to Prudential Tower, a building right behind the

ke Prudential Tower yang letaknya bersebelahan

Groups head office. Closer collaboration with the

dengan kantor pusat Grup. Peningkatan kerjasama

Group was also evident in the implementation of

dengan Grup juga dilaksanakan di bidang

internal transport system as well as research and

sistem transportasi internal serta penelitian dan

development area, which enables us to combine

pengembangan, yang mendorong tercapainya

our unique strengths and further enhance our

penggabungan kekuatan yang unik guna

innovation capabilities.

meningkatkan kemampuan inovasi Perseroan.

Combined with Lonsums more than 100 years of

Didukung pengalaman Lonsum selama lebih dari

experience, the achievements delivered in 2010

seratus tahun, pencapaian tahun 2010 akan terus

will further strengthen the Companys capabilities

meningkatkan kapabilitas dan landasan Perseroan

and foundation to ensure long-term sustainable

untuk meraih pertumbuhan jangka panjang yang

growth.

berkelanjutan.

27

LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2010 PT PP London Sumatra Indonesia Tbk

2011 Outlook and Priorities

Pandangan dan Prioritas 2011

Looking ahead, improved economic conditions and

Ke depan, pemulihan kondisi perekonomian serta

the growing prosperity in China, India and other

peningkatan kesejahteraan di Cina, India dan

emerging economies, including Indonesia, will

negara-negara berkembang lainnya termasuk

be the major factors behind higher demand for

Indonesia, akan menjadi faktor penentu

commodities, including oil palm and rubber.

meningkatnya permintaan akan produk komoditas,


termasuk produk kelapa sawit dan karet.

As part of our commitment to pursue further RSPO

Sebagai bukti komitmen kami pada sertifikasi

certifications, in 2011 we are commencing the

RSPO, di tahun 2011 kami akan memulai proses

audit of one of Lonsums mills in South Sumatra,

audit bagi salah satu pabrik kelapa sawit Lonsum

which is expected to receive certification by the

di Sumatera Selatan, yang diharapkan akan

end of the year.

menerima sertifikasi pada akhir tahun.

We will continue to emphasize on improvement

Kami akan terus melakukan upaya peningkatan

of operational excellence to ensure higher

keunggulan operasional guna meraih produktivitas

productivity thus lower cost. With more favorable

yang lebih tinggi serta menekan tingkat

weather expected next year, we will accelerate our

biaya. Dengan proyeksi cuaca yang lebih baik

infrastructure development to catch-up the delays

tahun depan, kami akan meningkatkan upaya

experienced in 2010 due to short dry months. We

pengembangan infrastruktur yang mengalami

will continue to expand our planted area with focus

penundaan akibat tingginya curah hujan di

on oil palm to strengthen our capabilities for future

tahun 2010. Kami juga akan melanjutkan upaya

growth. Further synergy with the Group will also be

perluasan area perkebunan dengan fokus pada

pursued to find more ways to combine strengths

kelapa sawit guna memperkuat kemampuan kami

and enhance value.

untuk pertumbuhan masa depan. Upaya sinergi


dengan Grup akan berlanjut guna meraih peluangpeluang baru untuk penggabungan kekuatan dan
peningkatan nilai Perseroan.

Closing

Penutup

In closing, I want to use this opportunity to say

Sebagai penutup, saya ingin sampaikan terima

thank you to Mr. Allan Goh for his contribution and

kasih kepada Bapak Allan Goh atas kontribusi yang

welcome Mr. Gunadi Sutopo and Mr. Eddy Hariyanto

diberikan atas Perseroan, serta menyampaikan

as new members of the Board. I also want to share

selamat bergabung kepada Bapak Gunadi Sutopo

my appreciation to the Board of Commissioners for

dan Bapak Eddy Hariyanto sebagai anggota Direksi

the supervision and counsel they provided to the

baru. Saya juga ingin menyampaikan apresiasi

Management throughout the year.

kami kepada Dewan Komisaris atas supervisi dan


dukungannya kepada manajemen selama tahun
2010.

Finally, on behalf of the Board of Directors, allow

Akhirnya, mewakili seluruh anggota Direksi, ijinkan

me to close this message with profound thanks

saya menutup laporan ini dengan mengucapkan

to all stakeholders shareholders, customers,

terima kasih sebesar-besarnya kepada para

business partners and all employees who have

pemangku kepentingan para pemegang saham,

provided the fullest support to the Company.

pelanggan, mitra usaha dan seluruh karyawan


yang telah sepenuhnya memberikan dukungan
pada Perseroan.

benny tjoeng
President Director
Presiden Direktur

28

LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2010 PT PP London Sumatra Indonesia Tbk

Financial
Review
Tinjauan Keuangan

29

LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2010 PT PP London Sumatra Indonesia Tbk

2010 was an impressive year for Lonsum with Net Income grew
46.1% to a record Rp1.03 trillion compared to Rp707.5 billion in
2009. Net profit margin improved to 28.8% from 22.1% a year
earlier, with EBITDA margin of 44.3% from 37.6%.
2010 adalah tahun yang mengesankan untuk Lonsum dengan kenaikan Laba
Bersih sebesar 46,1% mencapai rekor Rp1,03 triliun dibandingkan Rp707,5 miliar
di tahun 2009. Marjin laba bersih meningkat menjadi 28,8% dari 22,1% setahun
sebelumnya sedangkan marjin EBITDA mencapai 44,3% dari 37,6%.

PROFIT & LOSS STATEMENT

LAPORAN LABA RUGI

The Company recorded a 12.3% increase in sales

Perseroan membukukan peningkatan penjualan

from Rp3.20 trillion to Rp3.59 trillion, driven by

sebesar 12,3% dari Rp3,20 triliun menjadi

higher commodity prices, particularly rubber and

Rp3,59 triliun, didorong oleh kenaikan harga

palm products, as well as higher sales volume of

komoditas, terutama karet dan kelapa sawit,

SumBio oil palm seeds.

serta peningkatan volume penjualan bibit sawit


SumBio.

In 2010, palm products represented 78.4% of

Di tahun 2010, produk kelapa sawit

total sales (2009: 84.6%), while rubber, seeds and

menyumbangkan sebesar 78,4% dari total

other products contributed 14.9% (2009: 11.4%),

penjualan (2009: 84,6%), sedangkan karet, bibit

5.4% (2009: 2.0%) and 1.3% (2009: 2.0%) of

dan produk lain masing-masing menyumbangkan

total sales respectively. Of the total sales, about

sebesar 14,9% (2009: 11,4%), 5,4% (2009: 2,0%)

85% was absorbed by the local market while the

dan 1,3% (2009: 2,0%). Dari total penjualan,

remaining 15% was for export sales. In 2009,

sekitar 85% diserap oleh pasar dalam negeri,

about 77% went to the local market and about

sedangkan sisanya sebesar 15% oleh pasar ekspor.

23% was for export sales.

Di tahun 2009, sekitar 77% diperuntukan bagi


pasar dalam negeri sedangkan sekitar 23% untuk
pasar ekspor.

CPO sales volume decreased by 5.8% to 352,437

Volume penjualan CPO menurun 5,8% menjadi

tons from 374,134 tons in 2009, with palm kernel

352.437 ton dari 374.134 ton di tahun 2009,

products decreased by 3.3% from 93,796 tons to

dengan produk inti sawit menurun 3,3% dari

90,723 tons by the end of the year. About 83% of

93.796 ton menjadi 90.723 di akhir tahun. Sekitar

total CPO sales volume was absorbed by Lonsums

83% dari total volume penjualan CPO diserap oleh

parent company, SIMP, from 41% in 2009 on an

induk perusahaan Lonsum, SIMP, meningkat dari

2010 Sales Mix


Bauran Penjualan Tahun 2010
Rubber
14.9%

Palm Product
78.4%

2009 Sales Mix


Bauran Penjualan Tahun 2009
Rubber
11.4%

Seeds
5.4%

Others
1.3%

Palm Product
84.6%

Seeds
2.0%
Others
2.0%

30

LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2010 PT PP London Sumatra Indonesia Tbk

arms length commercial terms transactions. A very

sebesar 41% di tahun 2009, dimana transaksi-

small volume of CPO was sold to the export market

transaksi dilaksanakan berdasarkan syarat-syarat

in 2010 compared to roughly 14% in 2009.

dan ketentuan komersial yang wajar. Sejumlah


kecil volume CPO dijual ke pasar ekspor di tahun
2010 dari sekitar 14% di tahun 2009.

Lonsum recorded 8.2% higher average CPO selling

Lonsum mencatat kenaikan harga jual rata-rata

price of Rp6,943/kg in 2010 compared to Rp6,415/kg

CPO sebesar 8,2% menjadi Rp6.943/kg di tahun

in 2009, and 40.9% higher average selling price

2010 dibanding Rp6.415/kg di tahun 2009, serta

for palm kernel products of Rp4,085/kg from

kenaikan harga jual rata-rata produk inti sawit

Rp2,900/kg in 2009.

sebesar 40,9% menjadi Rp4.085/kg dari


Rp2.900/kg di tahun 2009.

Rubber sales volume reached 18,318 tons, 17.2%

Volume penjualan karet mencapai 18.318 ton,

lower than the previous years result of 22,110

17,2% lebih rendah dari tahun sebelumnya sebesar

tons, mainly due to lower production. About 96%

22.110 ton, terutama akibat penurunan produksi.

of the rubber sales were absorbed by the export

Sekitar 96% penjualan karet diserap oleh pasar

market in 2010, compared to 92% in 2009. The

ekspor, dibandingkan sebesar 92% di tahun 2009.

Company recorded 78.3% higher average selling

Perseroan mencatat kenaikan harga jual rata-rata

price of rubber from Rp16,426/kg to Rp29,292/kg

karet sebesar 78,3% dari Rp16.426/kg menjadi

in 2010, due to higher commodity prices.

Rp29.292/kg di tahun 2010 akibat kenaikan harga


komoditas.

Oil palm seeds sales volume increased considerably

Volume penjualan bibit sawit naik secara signifikan

to 18.2 million seeds, up by 239.1% from

menjadi 18,2 juta bibit, meningkat 239,1% dari

5.4 million seeds a year earlier. The recovery

5,4 juta bibit di tahun sebelumnya. Pemulihan

from recession started in 4Q 2009, in which the

atas resesi berawal di Kuartal IV-2009, di mana

Company sold 2.6 million seeds out of the total

Perseroan menjual sebanyak 2,6 juta bibit dari

5.4 million seeds sold in 2009. The trend continued

total 5,4 juta bibit yang terjual di tahun 2009.

during 2010, in which the Company sold about

Trend tersebut berlanjut di tahun 2010, di mana

7.4 million seeds in first half of 2010 to about

Perseroan berhasil menjual sekitar 7,4 juta bibit di

10.8 million seeds during the second half of 2010.

semester pertama tahun 2010 serta sekitar

The average selling price of oil palm seeds was

10,8 juta bibit di semester kedua tahun 2010.

maintained at US$1.20 per seed.

Harga jual rata-rata bibit sawit terjaga pada


US$1,20 per bibit.

With cost of goods sold remained flat from

Beban pokok penjualan tetap terjaga dari

Rp1.81 trillion to Rp1.82 trillion in 2010, gross

Rp1,81 triliun menjadi Rp1,82 triliun di tahun

profit reached Rp1.77 trillion from Rp1.39 trillion,

2010, sehingga laba kotor mencapai Rp1,77 triliun

Sales Volume Crude Palm Oil (CPO)


Volume Penjualan Minyak Sawit

Sales Volume Oil Palm Seed


Volume Penjualan Bibit Sawit
20

374.1

380
370
353.9

354.2

352.4

350
340

333.0

Million Seeds
Jutaan Bibit

Thousand Tons
Ribuan Ton

16
360

17.2

18
15.1

14
12
10
8
5.4

330

18.2

17.9

320

2
0
2006

2007

2008

2009

2010

2006

2007

2008

2009

2010

31

LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2010 PT PP London Sumatra Indonesia Tbk

Sales Revenue and Volume by Product Type


Pendapatan dan Volume Penjualan berdasarkan jenis Produk

FY 2010

Sales (Rp billion)


FY 2009

2,817.5

2,707.3

4.1

2,446.9

2,400.2

1.9

352,437

374,134

(5.8)

370.6

272.0

36.3

90,723

93,796

(3.3)

Rubber

536.6

363.2

47.7

18,318

22,110

(17.2)

Seeds

(2)

193.2

64.2

200.8

OP Seeds

192.8

63.7

202.8

18,232

5,377

239.1

45.3

64.9

(30.2)

3,592.7

3,199.7

12.3

Palm Product

(1)

CPO

PK (PK, PKO & PKC)

Others
Total

Volume (tons/000s Seeds)


FY 2010
FY 2009
%

(1) Includes FFB sold


(2) Includes Cocoa seeds

or 27.4% higher than the previous years

dari Rp1,39 triliun, atau meningkat 27,4% dari

performance. Operating expenses also relatively

kinerja di tahun sebelumnya. Beban usaha juga

flat at Rp371.9 billion from Rp371.8 billion in 2009.

relatif terjaga sebesar Rp371,9 miliar dari

As a result, income from operations grew 37.4%

Rp371,8 miliar di tahun 2009. Dengan demikian,

from Rp1.02 trillion to Rp1.40 trillion by the end of

laba usaha meningkat 37,4% dari Rp1,02 triliun

2010. Operating margin also improved to 39.0%

menjadi Rp1,40 triliun di akhir tahun 2010. Marjin

from 31.8% a year earlier.

laba juga meningkat menjadi 39,0% dari 31,8%


di tahun sebelumnya.

2010 was an impressive year for Lonsum with net

2010 adalah tahun yang mengesankan untuk

income grew 46.1% to a record Rp1.03 trillion

Lonsum dengan kenaikan laba bersih sebesar

compared to Rp707.5 billion in 2009, which was

46,1% mencapai rekor Rp1,03 triliun dibandingkan

translated around 44% increase of earnings per

Rp707,5 miliar di tahun 2009, sehingga terjadi

share to Rp151 per share from Rp105 per share

peningkatan sekitar 44% terhadap laba bersih per

in 2009 (after retroactive effect of Stock Split with

saham menjadi Rp151 per saham dari Rp105 per

ratio of 1:5). Net profit margin improved to 28.8%

saham di tahun 2009 (setelah pengaruh retroaktif

from 22.1% a year earlier, with EBITDA margin of

dari pelaksanaan stock split dengan rasio 1:5).

44.3% from 37.6%.

Marjin laba bersih meningkat menjadi 28,8%


dari 22,1% setahun sebelumnya sedangkan marjin
EBITDA mencapai 44,3% dari 37,6%.

Net Income (Loss)


Pendapatan Bersih

Net Profit Margin


Marjin Laba Bersih
30.0%

1,200

1,033.3
927.6

1,000

Rp billion
Rp miliar

15.0%

564.0

600
400

20.0%

707.5

800

28.8%

25.0%

24.1%

22.1%

2009

2009

19.3%
14.1%

10.0%

303.1

5.0%

200
0

0.0%
2006

2007

2008

2009

2010

2006

2007

2010

32

LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2010 PT PP London Sumatra Indonesia Tbk

financial position

Posisi keuangan

Assets

Aset

In the 2010 financial year, the Companys total

Untuk tahun buku 2010, total aset Perseroan

assets grew by 14.8% to Rp5.56 trillion compared

tumbuh 14,8% mencapai Rp5,56 triliun dibanding

to Rp4.85 trillion in 2009. Total current assets

Rp4,85 triliun di tahun 2009. Total aset lancar

rose by 54.2% to Rp1.49 trillion, mainly due

meningkat 54,2% mencapai Rp1,49 triliun

considerable increase in cash and cash equivalents

terutama akibat peningkatan kas dan setara kas

that booked a 70.1% increase to Rp1.16 trillion

yang signifikan dengan meraih pertumbuhan

from Rp682.2 billion on the back of higher net

sebesar 70,1% menjadi Rp1,16 triliun dari

income.

Rp682,2 miliar yang didorong oleh peningkatan


laba bersih.

Liabilities

Kewajiban

Total liabilities reached a total value of Rp1.01 trillion

Total kewajiban mencapai Rp1,01 triliun di tahun

in 2010, representing a decline of 2.4% compared

2010, menurun 2,4% dibandingkan sebesar

to Rp1.03 trillion posted in 2009. This slight decline

Rp1,03 triliun di tahun 2009. Penurunan ini

was primarily attributed to early settlement of the

terutama disebabkan pelunasan yang lebih awal

remaining bank loans amounting US$32.7 million.

dari hutang bank sebesar US$32,7 juta.

Shareholders Equity

Ekuitas Pemegang Saham

Net shareholders equity continued to strengthen,

Ekuitas bersih terus menguat dari Rp3,81 triliun di

from Rp3.81 trillion in 2009 to Rp4.55 trillion in

tahun 2009 menjadi Rp4,55 triliun di tahun 2010,

2010, an increase of 19.4% due to higher retained

atau naik 19,4% akibat peningkatan saldo laba

earnings that posted a 35.3% increase from

yang tumbuh sebesar 35,3% dari Rp2,10 triliun

Rp2.10 trillion to Rp2.84 trillion by end of 2010.

menjadi Rp2,84 triliun di akhir tahun 2010.

Solvability

Solvabilitas

The Company holds a net cash position and was

Perseroan membukukan posisi kas bersih positif

able to deleverage as a result of strong cash

dan berhasil melunasi seluruh hutangnya yang

balance at the end of December 2010.

didukung oleh posisi saldo kas yang kuat di akhir


Desember 2010.

Cash Flow

Arus Kas

Net cash flow from operating activities increased

Arus kas bersih dari kegiatan operasional

to Rp1.38 trillion compared to Rp881.2 billion in

meningkat mencapai Rp1,38 triliun dibandingkan

2009, in line with the increase in net income,

Rp881,2 miliar di tahun 2009 sejalan dengan

while net cash used in investing activities of

peningkatan laba bersih, sedangan kas bersih

Rp402.1 billion was lower compared to

yang digunakan untuk kegiatan investasi mencapai

Rp531.5 billion due to lower capital expenditure

Rp402,1 miliar atau lebih rendah dari Rp531,5 miliar

(capex) spending during the year. In 2010, the

akibat penurunan belanja modal di tahun berjalan.

Company spent approximately 40% of its capex

Di tahun 2010, sekitar 40% belanja modal

on planting activities including maintenance of

digunakan untuk kegiatan penanaman termasuk

immature plantations, while the remaining 60%

pemeliharan tanaman yang belum menghasilkan,

was spent mainly for infrastructure development

sedangkan sisanya sebesar 60% digunakan untuk

covering road and housing construction, internal

pengembangan infrastruktur yang mencakup

transportation as well as the expansion of one

pembangunan jalan dan perumahan, pengangkutan

palm oil mill in North Sumatra from 30 tons/hour

internal serta ekspansi salah satu pabrik kelapa

to 45 tons/hour.

sawit di Sumatera Utara dari kapasitas 30 ton/jam


menjadi 45 ton/jam.

Net cash used for financing activities decreased

Kas bersih yang digunakan untuk kegiatan

from Rp701.8 billion to Rp496.6 billion in 2010,

pendanaan menurun dari Rp701,8 miliar menjadi

mainly due to lower payment of bank loans. As

Rp496,6 miliar di tahun 2010, terutama akibat

a result, cash balance as of 31 December 2010

penurunan pembayaran pinjaman bank. Dengan

increased to Rp1.16 trillion compared to Rp682.2 billion

demikian saldo kas per 31 Desember 2010

at the end of 2009.

meningkat menjadi Rp1,16 triliun dibanding


sebesar Rp682,2 miliar di akhir tahun 2009.

33

LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2010 PT PP London Sumatra Indonesia Tbk

Dividends and Market Capitalization

Dividen dan Kapitalisasi Pasar

For financial year 2009, shareholders approved

Untuk tahun buku 2009, para pemegang saham

a total dividend of Rp285.2 billion or Rp209 per

telah menyetujui pembayaran dividen sebesar

share, representing 40% payout ratio. The

Rp285,2 miliar atau Rp209 per saham dengan

dividend was disbursed, pursuant to prevailing

payout ratio sebesar 40%. Sesuai ketentuan dan

capital market laws and regulations, on July 7, 2010.

peraturan pasar modal yang berlaku, dividen telah

As of 31 December 2010, Lonsums market

dibagikan pada tanggal 7 Juli 2010. Per tanggal

capitalization was valued at about Rp17.5 trillion.

31 Desember 2010, kapitalisasi pasar Lonsum


adalah sekitar Rp17,5 triliun.

34

LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2010 PT PP London Sumatra Indonesia Tbk

OPERATional
Review
Tinjauan Operasional

35

LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2010 PT PP London Sumatra Indonesia Tbk

Plans are already in place to further combine


the experience and expertise that is expected to improve
operational excellence for further efficiency and productivity.
Kami telah menyiapkan rencana lanjutan untuk terus menggabungkan pengalaman
dan keahlian guna meningkatkan keunggulan operasional yang dapat meningkatkan
efisiensi dan produktivitas.

OVERVIEW

GAMBARAN UMUM

Lonsum is the second largest listed plantation

Lonsum adalah perusahaan perkebunan publik

company in Indonesia, managing over 100,000

terbesar kedua di Indonesia, yang mengelola

hectares of oil palm, rubber, cocoa and tea estates

lebih dari 100,000 hektar perkebunan kelapa

spread across North Sumatra, South Sumatra,

sawit, karet, kakao dan teh di Sumatera Utara,

East Kalimantan, Sulawesi and Java. Since

Sumatera Selatan, Kalimantan Timur, Sulawesi dan

commencing oil palm production in the 1980s,

Jawa. Sejak mulai memproduksi kelapa sawit di

oil palm has evolved to become the Companys

tahun 1980an, kelapa sawit berkembang menjadi

primary commodity. As of end 2010, Lonsum had

komoditas utama Perseroan. Di akhir tahun 2010,

a total of 80,372 ha oil palm plantation across

Lonsum memiliki seluas 80.372 ha perkebunan

its nucleus (Company-owned) estates in North

kelapa sawit yang merupakan perkebunan inti

Sumatra, South Sumatra and East Kalimantan. The

(milik Perseroan) di Sumatera Utara, Sumatera

Company also has access to about 32,000 ha of

Selatan dan Kalimantan Timur. Perseroan juga

plasma (smallholder) oil palm plantations in South

memiliki akses ke sekitar 32.000 ha perkebunan

Sumatra.

kelapa sawit plasma (perkebunan rakyat) di


Sumatera Selatan.

Lonsum operates eleven palm oil mills, four in

Lonsum memiliki sebelas pabrik pengolahan

North Sumatra, six in South Sumatra and one

kelapa sawit, empat pabrik di Sumatera Utara,

in East Kalimantan. During 2010, the Company

enam di Sumatera Selatan dan satu di Kalimantan

expanded one of its mills in North Sumatra from

Timur. Sepanjang tahun 2010, Perseroan telah

30 tons FFB per hour to 45 tons FFB per hour,

meningkatkan kapasitas salah satu pabriknya di

which was completed in December 2010, resulting

Sumatera Utara dari 30 ton TBS per jam menjadi

in total annual processing capacity of 2,268,000

45 ton TBS per jam, yang diselesaikan di bulan

tons of FFB.

Desember 2010. Total kapasitas pengolahan per


tahun kini mencapai sebesar 2.268.000 ton TBS.

36

LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2010 PT PP London Sumatra Indonesia Tbk

Since 2009, North Sumatras estates and mills

Sejak tahun 2009, perkebunan dan pabrik

are RSPO-certified with production volume of

pengolahan di Sumatera Utara telah memperoleh

approximately 170,000 tons of certified sustainable

sertifikasi RSPO dengan volume produksi sekitar

palm oil (CSPO) annually, putting Lonsum as the

170.000 ton minyak sawit lestari (CSPO) per

second largest CSPO producer in Indonesia.

tahun, yang menempatkan Lonsum sebagai


produsen minyak sawit lestari terbesar kedua di
Indonesia.

At the end of 2010, Lonsums rubber plantation

Di akhir tahun 2010, kawasan perkebunan

covered 17,619 ha in North Sumatra, South

karet Lonsum meliputi area seluas 17.619 ha di

Sumatra and South Sulawesi, of which 13,147 ha

Sumatera Utara, Sumatera Selatan dan Sulawesi

comprises mature crops. Lonsum operates four

Selatan, dengan 13.147 ha diantaranya merupakan

rubber factories, consisting of four crumb rubber

lahan yang menghasilkan. Lonsum mengoperasikan

production lines with annual processing capacity

sebanyak empat pabrik pengolahan karet, yang

of 42,720 tons and three sheet rubber production

terdiri dari empat lini produksi crumb rubber

lines with annual processing capacity of 11,100 tons.

dengan kapasitas produksi per tahun sebesar


42.720 ton serta tiga lini produksi sheet rubber
dengan kapasitas produksi per tahun sebesar
11.100 ton.

The Company also owns small plantations of cocoa

Perseroan juga memiliki perkebunan kakao

in East Java, North Sulawesi and North Sumatra

berskala kecil di Jawa Timur, Sulawesi Utara dan

and tea in West Java.

Sumatera Utara, serta perkebunan teh di Jawa


Barat.

2010 HIGHLIGHTS

KINERJA PENTING 2010

Facing unusually wet weather especially in

Akibat curah hujan yang tinggi di Sumatera

South Sumatra during the first half of the year,

Selatan selama semester pertama tahun 2010,

Lonsums CPO production reached 365,669 tons

produksi CPO Lonsum mencapai 365.669 ton di

in 2010 compared to 377,505 tons in the previous

tahun 2010 dibanding sebesar 377.505 ton di

year, a decrease of 3.1%. FFB harvested from

tahun sebelumnya, atau menurun sebesar 3,1%.

our nucleus estates reached 1,170,398 tons,

TBS yang dipanen dari perkebunan inti kami

relatively flat compared to 1,174,055 tons a year

mencapai 1.170.398 ton, relatif sama dengan hasil

earlier. However, nucleus FFB yield declined from

tahun sebelumnya sebesar 1.174.055 ton. Namun

19.0 tons/ha to 17.1 tons/ha in 2010, amongst

demikian, hasil panen TBS dari kebun inti menurun

Nucleus Yield (tons/ha)


Panen Inti (ton/ha)
19.0

Extraction Rate (%)


Tingkat Rendemen (%)
23.6% 23.1%

17.1

4.3

5.9%

4.0
1.1

FFB

CPO
2009

1.0

PK
2010

OER

KER
2009

2010

5.8%

37

LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2010 PT PP London Sumatra Indonesia Tbk

Oil Palm Age Profile - Nucleus


Profil Umur Kelapa Sawit - Inti

Rubber Age Profile - Nucleus


Profil Umur Karet - Inti

35% are below 7 Years

> 20 Years
7%

Immature
15%

04-06 Years
20%
07 - 20 Years
58%

31 December 2010
Planted Area:
80,372 ha
Avg Age: 11.0 Years

> 20 Years
13%

Immature
25%

06 - 20 Years
62%

31 December 2010
Planted Area:
17,619 ha
Avg Age: 12.6 Years

others due to additional newly mature area of

dari 19,0 ton/ha menjadi 17,1 ton/ha

6,744 ha. FFB purchased from plasma and third

di 2010, antara lain karena penambahan area

parties declined by 11.7% to 415,119 tons by end

menghasilkan sebesar 6.744 ha. TBS yang dibeli

2010, partly due to the impact of adverse weather.

dari plasma dan pihak ketiga menurun 11,7% menjadi

FFB from plasma and third parties represented

415.119 ton di akhir tahun 2010, akibat pengaruh

approximately 26% of the total FFB processed by

cuaca yang kurang mendukung. Di tahun 2010,

the Companys mills in 2010, declined from 29%

TBS dari plasma dan pihak ketiga menyumbangkan

in 2009. Nucleus CPO yield reached 4.0 tons/ha

sekitar 26% dari total TBS yang diolah oleh pabrik

with oil extraction rate (OER) and Kernel extraction

Perseroan, menurun dari sebesar 29% di tahun

rate (KER) stood at 23.1% and 5.8% respectively.

2009. Hasil panen CPO inti mencapai 4,0 ton/ha


dengan tingkat rendemen minyak sawit (OER) dan
tingkat rendemen inti sawit masing-masing sebesar
23,1% dan 5,8%.

Adverse weather, especially wet morning rains,

Kondisi cuaca yang kurang mendukung, terutama

took its toll again affecting the effectiveness of

hujan di pagi hari, kembali mempengaruhi

rubber tapping and latex wash-out both in nucleus

efektivitas proses penyadapan karet dan

and plasma estates in South Sulawesi and South

menyebabkan terbuangnya lateks di perkebunan

Sumatra. As a result, rubber production declined

inti maupun plasma di Sulawesi Selatan dan

by 15.2% to 18,492 tons in 2010 from 21,806 tons

Sumatera Selatan. Akibatnya, produksi karet

in 2009. High rubber prices also created more

mengalami penurunan sebesar 15,2% menjadi

competition in securing good quality rubber from

18.492 ton di 2010 dari sebesar 21.806 ton

plasma and third parties and thus affected the

di tahun 2009. Tingginya harga karet juga

overall volume of rubber production.

menciptakan persaingan dalam memperoleh


produk karet yang berkualitas dari perkebunan
plasma dan pihak ketiga, yang mempengaruhi
total volume produksi karet.

Lonsums seed processing center, Sumatra

Pusat pengolahan bibit Lonsum, Sumatra

Bioscience (SumBio) Bah Lias Research Station,

Bioscience (SumBio) Pusat Penelitian Bah Lias,

produced 20.7 millions high quality oil palm seeds

memproduksi sebanyak 20,7 juta bibit sawit

this year compared to 18.1 million in 2009. The

unggul tahun ini, dibanding sebanyak 18,1 juta

Company remains confident in the demand for

bibit di tahun 2009. Perseroan meyakini, bahwa

oil palm seeds as the market recovered from

permintaan bibit sawit akan bertahan seiring

global financial crisis. Lonsum sells its seeds with

pemulihan pasar dari krisis keuangan global.

38

LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2010 PT PP London Sumatra Indonesia Tbk

official certification from the government directly

Lonsum melakukan penjualan bibit tanaman

to customers, without appointing any agents or

yang dilengkapi dengan sertifikasi resmi dari

distributors. SumBio prides itself in the quality of

Pemerintah, langsung kepada para pelanggan

the seeds through renowned research program.

tanpa melalui agen ataupun distributor perantara.


SumBio dikenal memproduksi bibit berkualitas
yang didukung oleh keunggulan program
penelitiannya.

Together, cocoa and tea accounted for less than

Kakao dan teh meliputi kurang dari 5% area

5% of Lonsums plantation area with production of

perkebunan Lonsum, dengan produksi sebesar

1,247 tons of cocoa and 1,394 tons of tea in 2010.

1.247 ton kakao dan 1.394 ton teh di tahun 2010.

Infrastructure Development

Pengembangan Infastruktur

Infrastructure development has been one of

Pengembangan infrastruktur merupakan salah

Lonsums key priorities to improve productivity

satu prioritas utama Lonsum untuk meningkatan

and production level within the Companys estates.

produktivitas dan produksi area perkebunannya.

Despite delays in several areas due to heavy

Walaupun harus mengalami penundaan akibat

rainfalls and short dry months, we recorded some

curah hujan yang tinggi, kami berhasil meraih

notable progress during the year.

kemajuan berarti selama tahun 2010.

Ongoing road works in 2010 have improved the

Pekerjaan konstruksi jalan di tahun 2010 telah

transportation of crops and fertilizers during

meningkatkan proses pengangkutan hasil panen

the rainy season, particularly in South Sumatra.

dan pupuk selama musim hujan, terutama di

The Company completed the construction of

Sumatera Selatan. Perseroan telah menyelesaikan

river crossing infrastructure that facilitates

pembuatan infrastruktur penyeberangan sungai,

transportation of FFBs from a newly matured area

yang mendukung proses pengangkutan TBS dari

of around 1,100 ha in South Sumatra to the closest

area yang baru menghasilkan sekitar 1.100 ha di

mill.

Sumatera Selatan ke pabrik pengolahan terdekat.

To enhance transportation reliability, in 2009 the

Guna meningkatkan kehandalan proses

Company decided to build its internal transport

pengangkutan, di tahun 2009 Lonsum telah

capability, adopting the practice from our parent

memutuskan untuk membangun kemampuan

company, IndoAgri. Internal transport is a more

transportasi internalnya, dengan mengadopsi

reliable alternative to third party outsourcing and

praktek yang dilakukan oleh perusahaan induk

it will also improve overall productivity as well as

Perseroan, IndoAgri. Transportasi internal

deliver greater control over logistics management

merupakan alternatif yang lebih dapat diandalkan

in the long run. The internal transport procurement

dibandingkan pengangkutan dari pihak ketiga,

program was largely completed in 2010 with a few

serta juga dapat meningkatkan produktivitas dan

more trucks expected to be delivered in the first

kontrol manajemen logistik yang lebih baik dalam

quarter of 2011. The operational implementation

jangka panjang. Program pengadaan transportasi

of internal transport will continue to be fine tuned

internal sebagian besar telah terealisasi di tahun

with the full benefit to be realized in the following

2010, dengan beberapa truk lagi diharapkan

years.

dapat diperoleh di kuartal pertama tahun 2011.


Implementasi operasional dari transportasi internal
akan terus disempurnakan, dan manfaatnya
diharapkan dapat dirasakan di tahun-tahun
mendatang.

Housing construction and rehabilitation for

Pembangunan dan rehabilitasi fasilitas perumahan

permanent workers remained one of Lonsums

bagi para pekerja tetap merupakan salah satu

key priorities, especially in South Sumatra

prioritas utama Lonsum, terutama di area

estates. This will be part of medium-term

perkebunan Sumatera Selatan. Inisiatif ini

projects, following the Companys strategy to raise

merupakan bagian dari proyek jangka menengah

productivity by hiring more permanent workers,

Perseroan, sejalan dengan strategi peningkatan

especially harvesters.

produktivitas Lonsum melalui penambahan jumlah


karyawan tetap, terutama pekerja pemanen.

39

LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2010 PT PP London Sumatra Indonesia Tbk

Unfavorable weather condition during the year,

Kondisi cuaca yang kurang mendukung sepanjang

readiness of the area and some social issues,

tahun, kesiapan area serta beberapa permasalahan

hampered the expansion of plantation acreage.

sosial telah menghambat proses perluasan area

As a result, the Company was only able to carry

perkebunan. Perseroan hanya dapat melakukan

out oil palm planting program of 1,815 ha,

program penanaman kelapa sawit di area seluas

comprises 1,090 ha new planting and 725 ha

1.815 ha, yang terdiri dari 1.090 ha penanaman

replanting, while replanting program for rubber

baru serta 725 ha penanaman kembali. Program

was 704 ha in 2010.

penanaman kembali karet di tahun 2010 mencapai


seluas 704 ha.

As part of ongoing synergy building program

Sebagai kelanjutan program pembangunan sinergi

with the Group to promote best practices in

dengan Grup untuk melaksanakan manajemen

agriculture management and standardization, in

perkebunan dan standarisasi yang terbaik, di tahun

2010 the Company was preparing its estates for

2010 Perseroan telah menyiapkan implementasi

the implementation of a block management control

sistem kontrol manajemen blok di area

system. The preparation includes new block sizing

perkebunannya. Persiapan mencakup pembentukan

with smaller parcels of 25 30 ha per block which

blok baru yang lebih kecil seluas antara 25-30 ha

will allow more rigorous, block-per-block analysis

per blok, guna mendukung analisa blok yang

on nutrient requirement, productivity and yield

lebih menyeluruh dalam hal kebutuhan nutrisi,

performance.

produktivitas dan kinerja hasil panen.

More tangible synergies with the Group also

Hasil nyata dari sinergi dengan Grup juga dicapai

continued in other areas, such as information

di bidang-bidang lain, seperti bidang teknologi

technology (IT), community development,

informasi, pengembangan komunitas, kepatuhan

compliance and risk management practices.

dan pengelolaan risiko. Di bidang teknologi

With respect to IT, Lonsum is taking part in the

informasi, Lonsum aktif terlibat dalam fase

designing phase of SAP blue print as well as in the

perencanaan cetak biru SAP serta dalam tim

implementation team during the pilot testing.

implementasi selama proses uji coba.

All these initiatives have started to bring positive

Inisiatif-inisiatif di atas telah mulai memberikan

outcomes, both for Lonsum and the Group.

sumbangan positif bagi Lonsum dan Grup. Kami

Plans are already in place to further combine

telah menyiapkan rencana lanjutan untuk terus

the experience and expertise that is expected

menggabungkan pengalaman dan keahlian guna

to improve operational excellence for further

meningkatkan keunggulan operasional yang dapat

efficiency and productivity.

meningkatkan efisiensi dan produktivitas.

OUTLOOK AND FUTURE PRIORITIES

PANDANGAN DAN PRIORITAS KE DEPAN

Volatility in CPO and rubber prices is expected to

Gejolak harga CPO dan karet diperkirakan akan

continue in 2011 and beyond. Nevertheless, above

terus berlanjut di tahun 2011 serta tahun-tahun

and beyond year-to-year price fluctuations of CPO,

mendatang. Namun demikian, terlepas dari

rubber and other agriculture products, we are

berlanjutnya fluktuasi harga CPO, karet dan

confident that over the longer term, the demand is

produk-produk perkebunan lainnya, kami meyakini

likely to remain strong.

bahwa permintaan akan tetap tinggi dalam jangka


panjang.

The global demand for palm oil has soared in the

Permintaan dunia akan minyak sawit terus

last two decades, first for its use in food, consumer

meningkat selama dua dekade terakhir, baik

products and more recently as the raw material for

untuk digunakan sebagai bahan makanan, produk

biofuel. The growing affluence of China and India,

konsumen maupun baru-baru ini sebagai bahan

the worlds top two importing nations, means that

kandungan biofuel. Peningkatan taraf hidup di Cina

the demand for edible vegetable oils is likely to

dan India, dua negara pengimpor terbesar di dunia,

continue to increase.

akan terus mendorong berlanjutnya permintaan


minyak nabati.

40

LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2010 PT PP London Sumatra Indonesia Tbk

As the second largest producer of CSPO in

Sebagai produsen CSPO terbesar kedua di

Indonesia, Lonsum continues to promote

Indonesia, Lonsum terus mendorong praktek

sustainable farming practices and is committed

perkebunan berkelanjutan dan berkomitmen untuk

to pursue further RSPO certifications for the

terus meraih sertifikasi RSPO di area perkebunan

remaining estates. Lonsum will continue

lainnya. Lonsum akan terus melakukan perluasan

expanding its planted area by developing lands

area perkebunan secara berkelanjutan tanpa

into plantations in a sustainable way without

membahayakan keberadaan keanekaragaman

endangering biodiversity or threatening high

hayati atau mengancam kelestarian hutan

conservation value forests. The expansion focuses

konversi. Proses perluasan akan difokuskan pada

on oil palm, especially in South Sumatra and East

kelapa sawit, terutama di Sumatera Selatan dan

Kalimantan.

Kalimantan Timur.

We will continue executing Lonsums medium term

Kami akan terus melaksanakan proyek jangka

project with emphasis on operational excellence to

menengah Lonsum, yang mengedepankan

achieve higher productivity and efficiency. Further

keunggulan operasional guna mencapai tingkat

fine tuning on the implementation of internal

produktivitas dan efisiensi yang lebih baik.

transport will be carried out with assistance from

Selain itu, upaya penyempurnaan implementasi

IndoAgri. With more normalized weather condition

transportasi internal akan berlanjut dengan

in 2011, infrastructure development on road works

bantuan IndoAgri. Dengan kondisi cuaca yang

will be accelerated. More housing construction is

kembali normal pada tahun 2011, pengembangan

to be expected including water supply and other

infrastruktur jalan akan dipercepat. Pembangunan

facility development to improve the working

perumahan juga akan ditingkatkan, yang

condition of our workers.

mencakup pembangunan fasilitas air serta fasilitas


lainnya untuk memperbaiki kondisi kerja para
pekerja Perseroan.

Lonsum always recognizes the strategic importance

Lonsum senantiasa menyadari nilai strategis dari

of fostering mutually beneficial partnerships

terciptanya kemitraan saling menguntungkan

with local communities by promoting stronger

dengan komunitas setempat, antara lain dengan

partnerships, including with the plasma farmers.

membangun kemitraan yang solid dengan para

Further relationship enhancement with the plasma

petani plasma. Peningkatan kerjasama dengan

farmers is one of the strategies to be carried out

para petani plasma merupakan salah satu strategi

next year to improve the flow of FFB from plasma

di tahun mendatang untuk meningkatkan jumlah

to our mills which will increase our mill utilization.

TBS dari lahan plasma ke pabrik pengolahan,


sehingga dapat meningkatkan utilisasi dari pabrikpabrik kami.

Further synergies with the Group will also continue

Upaya sinergi dengan Grup akan terus berlanjut

in the area of IT, in the form of preparation for

di bidang teknologi informasi, dalam bentuk

implementing and rolling out the SAP system to

persiapan implementasi sistem SAP di unit-unit

other parts of the Group and the Company.

Grup dan Perseroan.

LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2010 PT PP London Sumatra Indonesia Tbk

41

42

LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2010 PT PP London Sumatra Indonesia Tbk

Research and
Development
Penelitian dan Pengembangan

43

LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2010 PT PP London Sumatra Indonesia Tbk

SumBio, our R&D arm, operates comprehensive


facilities for the analysis of soil, plant tissue, fertilizer,
palm oil and latex.
SumBio, divisi R&D kami, memiliki fasilitas yang lengkap untuk analisa
tanah, jaringan tanaman, pupuk, kelapa sawit dan lateks.

Sumatra Bioscience (SumBio), our research and

Sumatra Bioscience (SumBio), divisi penelitian dan

development (R&D) arm, with its main station

pengembangan (R&D: research & development)

at Bah Lias, North Sumatra, provides expertise

kami yang berpusat di Bah Lias, Sumatera Utara,

in the areas of agronomy, crop protection, plant

memiliki keahlian penelitian di bidang agronomi,

tissue culture, biotechnology, pathology and

perlindungan tanaman, kultur jaringan tanaman,

entomological research as well as producing

teknologi hayati, patologi dan ilmu entomologi

quality oil palm and cocoa planting material.

serta memproduksi bahan tanaman berkualitas

The research center operates comprehensive

untuk kelapa sawit dan kakao. Pusat penelitian

facilities for the analysis of soil, palm oil,

tersebut dilengkapi dengan fasilitas yang lengkap

latex and tissue culture, as well as fertilizer

untuk analisa tanah, kelapa sawit, lateks dan kultur

recommendations. In addition, SumBios advanced

jaringan, serta rekomendasi pemupukan. Selain

palm oil seed-breeding program also operates

itu, program pembibitan kelapa sawit SumBio

seed germination facilities capable of producing up

juga mengelola fasilitas germinasi bibit sawit yang

to 25 million superior oil palm seeds per annum.

mampu memproduksi hingga 25 juta bibit sawit

It also continues to support Lonsums plantation

unggul per tahun. SumBio juga terus mendukung

management.

pengelolaan perkebunan Lonsum.

Plant Breeding

Pemuliaan Tanaman

Our plant breeding research activities focus

Kegiatan penelitian kami di bidang pemuliaan

on the development of top quality seed and

tanaman difokuskan pada pengembangan bibit

planting material through parental selection,

dan bahan tanaman berkualitas prima melalui

crossing, numerous field trials and biotechnology.

pemilihan asal-usul bibit, persilangan, berbagai

The Quality Management Systems of SumBios

percobaan di lapangan serta teknologi hayati.

seed production, sales, breeding and tissue

Sistem Manajemen Mutu untuk produksi bibit,

culture operations remain fully compliant with

penjualan, kegiatan pemuliaan dan kultur

ISO9001:2008 standards, thereby ensuring the

jaringan telah sepenuhnya memenuhi standar

quality and consistency of our seed products, and

ISO9001:2008, sehingga menjamin kualitas

preserving our status as the premium oil palm

dan konsistensi produk-produk bibit kami, serta

seeds producer in Indonesia.

tetap menempatkan Perseroan sebagai produsen


bibit sawit berkualitas prima yang terdepan di
Indonesia.

44

LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2010 PT PP London Sumatra Indonesia Tbk

Agronomy

Agronomi

The agronomy division conducts fertilizer and

Divisi agronomi melakukan analisa percobaan

herbicide trials, undertakes yield forecasts, as

pupuk dan herbisida, pengukuran hasil panen serta

well as the analysis of oil extraction rates and

analisa tingkat rendemen dan kepadatan tanaman

optimal planting densities to ensure the highest

yang optimal untuk mendukung tercapainya tingkat

productivity across our estates. The division

produktivitas tertinggi di area perkebunan kami.

continues the development of aerated bunkers for

Divisi ini juga terus mengembangkan aerated

the conversion of palm oil mill effluent (POME) and

bunkers untuk konversi limbah pengolahan kelapa

empty fruit bunches (EFB) to organic fertilizer.

sawit (POME: palm oil mill effluent) dan janjang

This offers cost advantages by saving inorganic

kosong (EFB: empty fruit bunches) untuk menjadi

fertilizer costs and environmental advantages. It

pupuk organik. Hal ini akan memberikan manfaat

is also developing innovative solutions to manage

melalui penghematan biaya pupuk anorganik dan

other wastes and reduce production costs.

keuntungan untuk lingkungan. Divisi agronomi


juga mengembangkan berbagai solusi inovatif
pengelolaan limbah serta penghematan biaya
produksi.

Crop Protection

Perlindungan Tanaman

Crop protection activities are focused on preventing

Kegiatan perlindungan tanaman difokuskan pada

crop losses by developing effective integrated

pencegahan kehilangan hasil tanaman melalui

pest and disease management (IPM) systems

pengembangan sistem penanggulangan hama

based on the monitoring of potential pest and

dan penyakit terpadu (IPM: integrated pest and

disease outbreaks, identification of new pests and

disease management) yang efektif berdasarkan

pathogens and development of effective biological

pemantauan potensi berjangkitnya hama dan

control methods.

penyakit, identifikasi hama dan patogen baru,


serta pengembangan metode pengendalian
berbasis teknologi hayati yang efektif.

We continued to make good progress in developing

Kami terus meraih kemajuan berarti dalam

planting material which can be identified as being

pengembangan bahan tanaman yang lebih

more resistant to Ganoderma and multi-location

tahan terhadap Ganoderma, dan saat ini sedang

trials are in progress to confirm this material shows

dilakukan uji coba di beberapa lokasi untuk

this resistance in a wide range of environments.

membuktikan ketahanan bahan tanaman tersebut

There is also extensive work to optimize oil palm

di berbagai kondisi lingkungan. Kami juga

and rubber replanting practices to prevent high

melakukan upaya intensif untuk mengoptimalkan

losses during the first years after planting and

praktek penanaman kembali kelapa sawit dan karet

to further develop an antagonistic fungus (eg.

guna mencegah kehilangan hasil tanaman selama

Trichoderma spp) to prevent Ganoderma re-

tahun-tahun pertama pasca penanaman serta

infection in the field.

pengembangan jamur antogonis (Trichoderma


spp) untuk mencegah terjadinya infeksi ulang
Ganoderma di area perkebunan.

Data management analysis

Analisa Pengelolaan Data

To enhance Lonsums data analysis capabilities,

Dalam rangka meningkatkan kemampuan

we continue to develop the collection, organization

Lonsum di bidang analisa data, kami terus

and analysis of data from the hundreds of field

mengembangkan proses pengumpulan, organisasi

trials conducted by SumBio. As part of the ongoing

dan analisa data dari berbagai uji coba lapangan

synergy building program to promote best practices

yang dilakukan oleh SumBio. Sebagai bagian

in agriculture management and standardization

dari program peningkatan sinergi dengan Grup

with the Group, in 2010 the Company was

guna melaksanakan praktek terbaik di bidang

preparing its estates for the implementation of a

manajemen dan standarisasi perkebunan, di

block management control system, which includes

tahun 2010 Perseroan mulai menyiapkan area

45

LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2010 PT PP London Sumatra Indonesia Tbk

new block sizing with smaller parcels of 25

perkebunannya untuk implementasi sistem kontrol

30 ha per block. This will allow more rigorous,

manajemen blok, yang meliputi pembentukan

block-per-block analysis of nutrient requirements,

blok baru yang lebih kecil seluas 25-30 ha per

productivity and yield performance. We have also

blok. Sistem blok baru ini akan mendorong analisa

intensified the deployment of GPS and satellite

blok yang lebih menyeluruh dalam hal kebutuhan

imagery technologies to ensure that our estate

nutrisi, produktivitas dan kinerja hasil panen.

maps are up to date as modern management tools,

Kami juga telah meningkatkan upaya perluasan

and include the complete mapping of HGU points,

penggunaan teknologi GPS dan pencitraan satelit

land compensation, security drains, portals and

sebagai alat manajemen yang moderen untuk

high conservation value (HCV) areas.

menjamin tersedianya peta perkebunan yang


terkini, dan mencakup titik-titik HGU, kompensasi
lahan, parit pengaman, portal dan kawasan bernilai
konservasi tinggi (HCV: high conservation value).

In 2010, SumBio was the organization with

Di tahun 2010, SumBio berhasil menempatkan

the highest number of scientific papers at the

diri sebagai organisasi dengan jumlah publikasi

principal international oil palm conference held

ilmiah terbanyak pada konferensi kelapa sawit

in Yogyakarta, Indonesia, thereby enhancing

internasional di Yogyakarta, Indonesia, yang

SumBio brand awareness and motivating our

telah meningkatkan brand SumBio dan motivasi

researchers, without sacrificing competitiveness.

para periset tanpa mengorbankan kemampuan

The papers reported leading results from all areas

bersaing Perseroan. Publikasi ilmiah tersebut

of research including the significant progress

melaporkan hasil-hasil penting di berbagai

with biotechnology research. They also outlined

bidang penelitian, termasuk kemajuan signifikan

strategies to apply these results to breeding

di bidang penelitian teknologi hayati. Publikasi

programs. A total of 26 scientific papers were

tersebut juga menguraikan strategi-strategi

presented at conferences and published in scientific

untuk mengaplikasikan hasil temuan ke dalam

journals during the year.

program budi daya. Selama tahun 2010, sebanyak


26 publikasi ilmiah telah dipresentasikan dalam
berbagai konferensi dan diterbitkan dalam jurnaljurnal ilmiah.

2011 Outlook

Pandangan 2011

Over the longer term, improvement in crop yields

Dalam jangka panjang, peningkatan hasil

will lower production costs and increase supplies

panen akan mengurangi biaya produksi,

and reduce the pressure for new land clearing.

meningkatkan panen dan mengurangi tekanan

Lonsum continues its adherence to its strategy of

untuk perluasan lahan perkebunan yang baru.

selling seeds with increasing yield potential which

Lonsum terus mempertahankan strateginya

are of the highest genetic integrity and quality.

dalam hal menjual bibit yang memberikan hasil

SumBio will not sacrifice product quality in order

panen yang semakin tinggi, dengan integritas

to achieve additional sales volumes. Currently

genetik dan kualitas tertinggi. SumBio tidak

we are evaluating the establishment of a new

akan mengorbankan tingkat kualitas produknya

Genetic Research and Development Center at Bah

untuk meningkatkan volume penjualan. Untuk

Lias, North Sumatra to support further genomics

terus mendukung penelitian di bidang genomik

and tissue culture research for the seed breeding

dan kultur jaringan yang menunjang program

programs. We aim to improve our competitiveness

pemuliaan bibit tanaman, saat ini kami sedang

and capabilities by continuing the establishment of

melakukan kajian tentang pendirian Pusat

an integrated R&D organization which can exploit

Penelitian dan Pengembangan Genetik baru

synergies within the Groups R&D to enhance the

di Bah Lias, Sumatera Utara. Kami akan terus

value of our seed products and to increase our

meningkatkan daya saing dan kemampuan kami

brand presence as a high quality seed producer.

dengan terus melanjutkan pembentukan organisasi


penelitian & pengembangan yang terintegrasi serta
memanfaatkan peluang sinergi dengan Grup dalam
rangka meningkatkan nilai produk bibit dan merek
kami sebagai produsen bibit berkualitas prima.

46

LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2010 PT PP London Sumatra Indonesia Tbk

Environment and
Corporate Social
Responsibility
Lingkungan dan Tanggung Jawab
Sosial Perusahaan

47

LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2010 PT PP London Sumatra Indonesia Tbk

Lonsum believes the importance of balancing solid business


results with a commitment to the Companys responsibility
towards the environment and community.
Lonsum meyakini pentingnya menjaga keseimbangan antara pencapaian
kinerja usaha yang positif dengan tanggung jawabnya kepada lingkungan
dan masyarakat sekitar.
As clearly stated in our corporate mission to add

Seperti diuraikan dalam misi Perseroan untuk

value for stakeholders in agribusiness, Lonsum

menambah nilai bagi para pemangku kepentingan

always believes the importance of balancing

dibidang agribisnis, Lonsum senantiasa meyakini

solid business results with a commitment to the

pentingnya menjaga keseimbangan antara

Companys responsibility towards the environment

pencapaian kinerja usaha yang positif dengan

and community.

tanggung jawabnya kepada lingkungan dan


masyarakat sekitar.

In 2009, Lonsum received the Roundtable of

Pada tahun 2009, Lonsum berhasil meraih

Sustainable Palm Oil (RSPO) certification for its

sertifikasi Roundtable of Sustainable Palm Oil

North Sumatra estates and mills, following a four-

(RSPO) untuk area perkebunan dan pabriknya di

year program to comply with all eight principles,

Sumatera Utara, setelah melalui proses panjang

39 criterias and 139 indicators. RSPO is the first

selama empat tahun untuk memenuhi delapan

sustainability standard in the world for any food

prinsip, 39 kriteria dan 139 indikator RSPO. RSPO

crop. Lonsum produced approximately 170,000

merupakan standar keberlanjutan pertama di dunia

tons of certified sustainable palm oil (CSPO), which

untuk tanaman pangan. Lonsum memproduksi

positioned Lonsum as currently the second largest

sekitar 170.000 ton minyak sawit lestari (CSPO),

producer of CPSO in the country.

yang menempatkan Lonsum saat ini sebagai


produsen CSPO terbesar kedua di Indonesia.

In February to March 2010, the Company has

Dari bulan Februari hingga Maret 2010, Perseroan

successfully passed the annual surveillance audit

berhasil menyelesaikan proses audit tahunan oleh

from TUV Nord for its North Sumatra estates and

TUV Nord untuk area perkebunan dan pabrik di

mills, a further evidence of Lonsums commitment

Sumatera Utara. Pencapaian ini merupakan bukti

toward sustainability by meeting the standards

komitmen Lonsum terhadap praktek keberlanjutan,

set by RSPOs rigorous Principles and Criteria

dengan memenuhi standar yang telah ditetapkan

(P&C). Lonsum is currently in the process to

dalam prinsip-prinsip dan kriteria RSPO (RSPO

48

LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2010 PT PP London Sumatra Indonesia Tbk

receive certification from RSPO for one of its South

P&C). Saat ini Lonsum sedang dalam proses

Sumatra estates and mills.

sertifikasi RSPO bagi salah satu area perkebunan


dan pabriknya di Sumatera Selatan.

Lonsum is also one of the founding members of,

Lonsum juga merupakan salah satu pendiri,

and continued to become an active player in the

serta terus aktif berperan dalam Kelompok Kerja

Indonesian National Interpretation Working Group

Interpretasi Nasional Indonesia (INA-NIWG: the

(INA-NIWG), which oversees the interpretation

Indonesian National Interpretation Working Group),

of RSPOs P&C within the context of Indonesias

yang bertanggung jawab menginterpretasikan P&C

legislation and language.

RSPO dalam konteks hukum, peraturan dan bahasa


Indonesia.

With respect to meeting the sustainability

Dalam rangka memenuhi standar-standar

standards, Lonsum recognizes the importance

keberlanjutan, Lonsum juga memastikan bahwa

of conducting its operations in line with the

operasi usahanya sejalan dengan standar yang

standards set by the Government. In 2010, for

telah ditetapkan pemerintah. Pada tahun 2010,

two consecutive years our Turangie mill in North

untuk dua tahun berturut-turut pabrik kelapa sawit

Sumatra and Sei Lakitan mill in South Sumatra

kami di Turangie, Sumatera Utara dan pabrik di

received a Grade Blue for PROPER (Company

Sei Lakitan, Sumatera Selatan, berhasil meraih

Environmental Performance Rating Program) from

Peringkat Biru untuk PROPER (Program Penilaian

Indonesias Environment Ministry. During the year,

Peringkat Kinerja Perusahaan) dari Kementerian

16 locations in our estates were also awarded with

Lingkungan Hidup Republik Indonesia. Di tahun

the Gold Flag SMK3 (Health & Safety Management

yang sama, 16 area perkebunan kami juga

System) certificate from the Indonesian Ministry

meraih sertifikasi Bendera Emas untuk Sistem

of Manpower, the highest workplace safety related

Manajemen Kesehatan dan Keselamatan (SMK3)

recognition awarded by the government, and

dari Kementerian Tenaga Kerja Republik Indonesia,

the OHSAS 18001:2007 (Occupational Health

penghargaan tertinggi di bidang keselamatan

and Safety Assessment Series) certificate from

kerja dari pemerintah, serta sertifikasi OHSAS

Sucofindo.

18001:2007 (Penilaian Kesehatan dan Keselamatan


kerja) dari Sucofindo.

We recognize that community is an essential

Kami menyadari bahwa masyarakat sekitar

stakeholder in our business and will ensure to

merupakan anggota pemangku kepentingan yang

maintain healthy relationships through regular,

penting bagi Perseroan. Oleh karenanya, Perseroan

genuine consultation and by facilitating community

senantiasa menjalin hubungan yang sehat melalui

development. In the area of community

interaksi yang tulus dan berkelanjutan, serta

development, Lonsum believes that projects

program-program pengembangan komunitas.

conducted in the name of Corporate Social

Lonsum meyakini, bahwa proyek tanggung

Responsibility (CSR) should be sustainable, hence

jawab sosial haruslah merupakan proyek yang

our continued pursuit of activities in the field of

berkelanjutan, melalui kegiatan-kegiatan di bidang

education, public health, community development

pendidikan, kesehatan masyarakat, pengembangan

and disaster relief efforts.

komunitas dan penanggulangan bencana.

In the field of education, we continued to give

Di bidang pendidikan, kami terus memberikan

support in communities adjacent to our plantation

dukungan pada masyarakat di sekitar area

estates. Working together with Indonesia Heritage

perkebunan Perseroan. Bekerja sama dengan

Jakarta, we organized training sessions for 15

Indonesia Heritage Jakarta, di tahun 2010 kami

kindergarten schools in South Sumatra. In 2010,

telah melaksanakan program pelatihan bagi

we also took part in the rehabilitation of seven

sebanyak 15 sekolah taman kanak-kanak di

school buildings in North and South Sumatra,

Sumatera Selatan. Kami juga terlibat dalam proses

East Kalimantan, West Java and South Sulawesi,

rehabilitasi tujuh gedung sekolah di Sumatera

as well as the construction of three new schools

Utara dan Selatan, Kalimantan Timur, Jawa Barat

in South Sumatra. Honorarium support continued

dan Sulawesi Selatan, serta proses pembangunan

to be provided this year, to 78 teachers working

tiga sekolah baru di Sumatera Selatan. Kami

in schools with insufficient numbers of teachers.

melanjutkan program pemberian tunjangan honor

49

LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2010 PT PP London Sumatra Indonesia Tbk

Lonsums scholarship program, Beasiswa Merdeka,

bagi 78 guru di sekolah-sekolah yang kekurangan

provides financial assistance to 85 kindergarten,

tenaga guru. Program beasiswa Lonsum, Beasiswa

primary, secondary and high school students

Merdeka, memberikan bantuan keuangan bagi

living in our estate areas. During the year, we

sebanyak 85 siswa taman kanak-kanak, SD, SMP

sponsored one of our employees children who got

dan SMA yang tinggal di wilayah perkebunan. Di

the opportunity to participate in Intel International

tahun 2010, kami menjadi sponsor bagi salah

Science and Engineering (LSIEF) competition in

satu putra karyawan Perseroan yang memperoleh

San Jose, California, U.S. Lonsum also continued

kesempatan berpartisipasi dalam kompetisi Intel

to donate books, computers and other learning

International Science and Engineering (LSIEF) di

facilities that so far succeeded in helping students

San Jose, California, Amerika Serikat. Lonsum

raise their skill and knowledge levels.

juga terus memberikan sumbangan dalam bentuk


buku, komputer serta fasiltas belajar lainnya,
yang sejauh ini berhasil membantu meningkatkan
pengetahun para siswa.

In public health development, 2010 was the second

Di bidang pengembangan kesehatan masyarakat,

year where Lonsum worked in partnership with

tahun 2010 merupakan tahun kedua kerjasama

the Group by providing free medical checkups,

Lonsum dengan Grup dalam penyediaan

vitamins and healthy food as well as free

pengecekan kesehatan gratis, vitamin, makanan

consultations for about 400 pregnant mothers and

sehat serta konsultasi gratis bagi sekitar 400 ibu

children. We implemented clean water programs

hamil dan anak-anak. Kami telah melaksanakan

for 300 families with limited access to clean water

program penyediaan air bersih bagi 300 keluarga

in South Sulawesi and provided free house fogging

di lokasi yang mengalami kelangkaan air bersih

programs in North Sumatra for malaria disease

di Sulawesi Selatan, serta program pengasapan

prevention in 44 villages, which covered close to

rumah tinggal gratis di Sumatera Utara untuk

14,000 families. In May 2010, Lonsum organized

penanggulangan wabah malaria di 44 desa yang

its annual blood donor program participated by

menjangkau sekitar 14.000 keluarga. Pada bulan

employees in its Jakarta head office and branch

Mei 2010, Lonsum mengadakan program donor

offices in Medan, Palembang and Samarinda.

darah yang diikuti oleh para karyawan di kantor


pusat Jakarta serta kantor-kantor cabang di
Medan, Palembang dan Samarinda.

Participation in community development covers

Partisipasi di bidang pengembangan masyarakat

initiatives supporting various religious activities

mencakup kegiatan mendukung berbagai kegiatan

such as MTQ (Quran reading competitions) in

keagamaan, seperti kegiatan MTQ bekerja sama

collaboration with the local government. The

dengan pemerintah setempat. Perseroan juga

Company also donated more than 4,000 packages

menyumbangkan lebih dari 4.000 paket sembako

of basic supplies during the Lebaran and Christmas

selama masa Lebaran dan Natal bagi para keluarga

periods to disadvantaged families living in and

yang kekurangan di area perkebunan. Lonsum

around the plantation areas. Lonsum is taking

aktif terlibat dalam rehabilitasi jalan-jalan desa

part in the rehabilitation of rural roads connecting

untuk menghubungkan desa-desa terpencil dengan

remote villages with the provincial highway system.

infrastruktur jalan raya propinsi. Tidak kalah

Equally important, Lonsum serves as an active

pentingnya, Lonsum juga aktif berperan dalam

agent in promoting the welfare of the community

peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui

through its economy development programs for

program-program pengembangan ekonomi bagi

plasma farmers. Last year, we invited more than

para petani plasma. Di tahun 2010, Perseroan

270 farmers in East Kalimantan to become part of

mengundang lebih dari 270 petani di Kalimantan

the Companys plasma farmer network.

Timur untuk bergabung dalam jaringan petani


plasma Lonsum.

Finally, we always take part in relief and recovery

Kami selalu mengambil bagian dalam upaya

efforts to help victims in the event of natural

pemberian bantuan bagi para korban bencana

disasters. Last year, we provided assistance for

alam. Di tahun 2010, kami telah membantu

470 families covering at least 1,600 beneficiaries

sebanyak 470 keluarga yang terdiri dari 1.600

that were the victims of the Sinabung, Merapi

penerima manfaat korban bencana di Sinabung,

Yogyakarta and Mentawai West Sumatra natural

Merapi Yogyakarta, dan kepulauan Mentawai

disasters by distributing free medication, mineral

Sumatera Barat melalui pemberian pengobatan

water and ready-to-eat food in areas stricken by

cuma-cuma, air mineral dan makanan.

these calamities.

50

LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2010 PT PP London Sumatra Indonesia Tbk

Human Capital
Report
Laporan Sumber Daya manusia

51

LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2010 PT PP London Sumatra Indonesia Tbk

Human capital development is considered as one of the


most important activities within the Company, which
is guided by the Lonsums core values that promote
Integrity, Teamwork and drive for Excellence.
Pengembangan sumber daya manusia senantiasa merupakan salah satu
kegiatan terpenting Perseroan, dengan berpedoman nilai-nilai Lonsum yang
mengedepankan aspek Integritas, Kerjasama dan upaya mencapai Keunggulan.

As a Company with a total employee of more

Sebagai Perusahaan dengan lebih dari 12.000

than 12,000 people, Lonsum always recognizes

karyawan, Lonsum senantiasa menyadari nilai

the importance of its employees contribution

sumbangan para karyawan dalam keberhasilan

towards the success of its strategic programs and

program dan inisiatif strategisnya. Untuk itu,

initiatives. Therefore, human capital development

pengembangan sumber daya manusia (HCD: Human

(HCD) is considered as one of the most important

Capital Development) senantiasa dipandang sebagai

activities within the Company, which is guided by

salah satu kegiatan terpenting Perseroan, dengan

the Companys core values that promote Integrity,

pedoman nilai-nilai Perseroan yang mengedepankan

Teamwork and drive for Excellence.

aspek Integritas, Kerjasama dan upaya mencapai


Keunggulan.

HCD develops and implements training,

HCD mengembangkan dan melaksanakan program

organizational development and cultural

pelatihan, serta pengembangan organisasi dan

development programs within the Company.

budaya organisasi Perseroan. Melalui serangkaian

Through the HCD activities, the Company

kegiatan HCD, Perseroan melakukan investasi

invests in the development of its people by

pengembangan sumber daya manusianya dengan

creating a stimulating environment and culture

menciptakan lingkungan dan budaya kerja yang

that promotes leadership, professionalism and

mendorong proses kepemimpinan, profesionalisme

continuous learning. This will enable us to build the

dan pembelajaran yang berkelanjutan. Kegiatan

competencies and qualities of our employees that

diatas akan memungkinkan kami membangun

will support our growth strategies, as well as our

kompetensi dan kualitas karyawan guna menunjang

succession plans to develop future leaders.

strategi perumbuhan serta rencana suksesi untuk


pengembangan pemimpin masa depan.

52

LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2010 PT PP London Sumatra Indonesia Tbk

As part of its leadership development program,

Sebagai bagian program pengembangan

the Company published and distributed a pocket

kepemimpinan, Perseroan telah menerbitkan

book on Leader Traits to leaders in all layers within

dan membagikan buklet berjudul Sifat-sifat

the organization. The pocket book describes eight

Kepemimpinan kepada para pemimpin di

distinct characters that every leader needs to

seluruh jajaran organisasi. Buklet tersebut

develop. Lonsum also develops Staff Mapping on

menjelaskan delapan jenis karakter yang harus

Human Asset Value (HAV) to assess leader trait

dikembangkan oleh setiap pemimpin. Lonsum juga

gaps on managers level and used such analysis

menyelenggarakan kegiatan Staff Mapping atas

to further develop a series of program to close the

Human Asset Value (HAV) untuk mengidentifikasi

gap.

kesenjangan sifat kepemimpinan di level


manajer. Analisa tersebut akan digunakan untuk
mengembangkan program-program mengatasi
kesenjangan tersebut.

In 2010, HCD continued to mobilize employees,

Di tahun 2010, HCD terus melakukan mobilisasi

from field estates to management, to participate in

karyawan, mulai dari area perkebunan sampai

the Lonsum Improvement Project (LIP). Introduced

ke jajaran manajemen, untuk berpartisipasi

in April 2009, LIP is designed as a tool to infuse

dalam Proyek Perbaikan Lonsum (LIP: Lonsum

Lonsum experience and culture into day-to-day

Improvement Project). Diluncurkan pada bulan

operations, which aimed to involve the whole range

April 2009, LIP dirancang untuk menanamkan

of employee at the field level from harvesters and

pengalaman dan budaya Lonsum ke dalam

operators to managers. LIP also aims at rallying

operasi sehari-hari, dengan melibatkan seluruh

a mindset that promotes the spirit of continuous

jajaran karyawan di area perkebunan dari para

improvement and innovation in crops, cost and

pemanen dan operator hingga level manajer. LIP

condition (3Cs) to deliver excellence.

juga bertujuan membangun cara berpikir yang


mendorong semangat perbaikan dan inovasi
yang berkelanjutan di bidang tanaman, biaya dan
lingkungan (3C) guna meraih kesempurnaan.

During the first year, LIP received 104

Dalam tahun pertamanya, LIP menerima sebanyak

improvement projects focusing on operational

104 proyek perbaikan yang berfokus pada

improvements that will yield both tangible and

perbaikan operasional akan memberi berbagai

intangible benefits. In this manner, every level of

manfaat. Melalui metoda tersebut, setiap jajaran

staff is encouraged to make positive impact and

karyawan didorong untuk memberi sumbangan

have a sense of belonging as they carry out their

positif dan mengembangkan rasa memiliki dalam

daily operational activities. The submissions were

melaksanan kegiatan operasional sehari-harinya.

eventually narrowed down by the judges to

Jumlah proyek kemudian diseleksi menjadi

8 projects to compete at the LIP National

8 proyek oleh para juri untuk bersaing dalam

Convention held in Jakarta, March 2010. In the

Konvensi LIP Nasional yang diselenggarakan di

convention, project finalists presented their

Jakarta bulan Maret 2010. Selama konvensi, para

cases and shared their experiences to attending

finalis mempresentasikan proyeknya dan saling

representatives from all estate locations. During

berbagi pengalaman dengan para wakil dari

the second year of LIP, total participating projects

seluruh lokasi perkebunan. Di tahun kedua LIP,

increased to 200.

total proyek yang berpartisipasi meningkat menjadi


200 proyek.

The Company also provides appropriate training

Perseroan juga menyelenggarakan program

programs to ensure that daily plantation activities

pelatihan untuk memastikan tertanamnya

are infused with Lonsums experience and culture.

pengalaman dan budaya Lonsum ke dalam

In 2010, more than 110 training sessions were

kegiatan perkebunan sehari-hari. Selama tahun

organized and attended by over 1,600 participants

2010, sebanyak lebih dari 110 sesi pelatihan

with most programs aimed at aligning strategies,

telah diselenggarkan dan diikuti oleh lebih dari

developing operational management skills and

1.600 peserta, di mana sebagian besar program

nurturing innovation.

memfokuskan kepada pada penyelarasan


strategi, pengembangan ketrampilan manajemen
operasional, serta pengembangan inovasi.

53

LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2010 PT PP London Sumatra Indonesia Tbk

As part of the Companys commitment to

Sebagai bagian komitmen Perseroan untuk

strengthen its research and development

memperkuat kemampuannya di bidang penelitian

capabilities, we continue to sponsor members of

dan pengembangan, kami terus memberikan

SumBios staff to pursue PhDs. To date, two staffs

sponsor kepada para staf SumBio untuk meraih

member has successfully gained their PhD with the

gelar S3. Saat ini, dua anggota staf telah meraih

latest is the head of SumBios genomic research

gelar S3 dimana di tahun 2010 kepala grup riset

group who received her PhD from the University

genomik SumBio berhasil meraih gelar S3 dari

of Aberystwyth, U.K. in 2010. Two other research

University of Aberystwyth, Inggris. Dua orang

officers are currently pursuing their PhD studies in

karyawan lainnya saat ini sedang melaksanakan

agronomy and crop protection.

studi S3-nya di bidang agronomi dan perlindungan


tanaman.

The Company always supports the principle of

Perseroan senantiasa mendukung prinsip hubungan

harmonious industrial relations and promotes

industrial yang harmonis dan mendorong

good communication lines between employees

terciptanya komunikasi yang baik antara karyawan

and the management. To create conducive

dan manjemen. Dalam rangka menciptakan

working environment, improve the welfare of

lingkungan kerja yang kondusif, meningkatkan

the employees and being one of the strategic

kesejahteraan karyawan serta sebagai bagian dari

directions, the Company continued to build and

arah strateginya, Perseroan terus melaksanakan

rehabilitate houses for its employees, especially

pembangunan dan rehabilitasi perumahan

for our estates in South Sumatra and Kalimantan.

karyawan, terutama di area perkebunan di

We also built various supporting facilities,

Sumatera Selatan dan Kalimantan. Kami juga

covering sport facilities, schools, clinics, religious

membangun berbagai fasilitas pendukung,

facilities as well as transportation infrastructure.

seperti fasilitas olah raga, sekolah, klinik, fasilitas

To upgrade the quality of education for the

keagamaan serta infrastruktur transportasi. Guna

children of the employees in the estates, Lonsum

meningkatkan kualitas pendidikan bagi anak-

provided qualified teachers and organized training

anak karyawan di area perkebunan, Lonsum

programs for over 90 teachers aimed at developing

menyediakan tenaga guru berkualitas dan

characters holistically, which will be implemented

melaksanakan program pelatihan bagi lebih dari

as a new curriculum for schools around Lonsums

90 tenaga guru untuk pengembangan karakter

estates.

secara menyeluruh, yang akan diimplementasikan


sebagai bagian dari kurikulum sekolah di seluruh
area perkebunan Lonsum.

Lonsums Health and Safety practices have been

Praktek-praktek di bidang Kesehatan dan

recognized by various certification bodies. The

Keselamatan Kerja telah menerima pengakuan

Company has been certified with Gold Flag SMK3

dari berbagai badan sertifikasi. Perseroan telah

standard issued by the Indonesian Ministry of

memperoleh sertifikasi Bendera Emas untuk

Manpower. Lonsum is also qualified for the OHSAS

SMK3 dari Kementerian Tenaga Kerja Republik

from Sucofindo. Periodically, Lonsum organizes free

Indonesia. Lonsum juga meraih sertifikasi OHSAS

Medical Check Up programs for its employees in

dari Sucofindo. Bekerja sama dengan berbagai

partnership with various hospitals in the location

rumah sakit di sekitar area operasionalnya, secara

where the Company operates. Considering the

rutin Perseroan menyelenggarakan program

importance of Health and Safety matters on

pemeriksaan kesehatan cuma-cuma bagi para

the sustainability of any business, the Company

karyawan. Mengingat pentingnya aspek Kesehatan

constantly finds ways to improve its capabilities in

dan Keselamatan Kerja bagi keberlangsungan

accordance to best practices.

usaha, Perseroan senantiasa mencari peluang


untuk meningkatkan kemampuannya sejalan
dengan praktek-praktek yang terbaik.

54

LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2010 PT PP London Sumatra Indonesia Tbk

CORPORATE
GOVERNANCE
Tata Kelola Perusahaan

55

LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2010 PT PP London Sumatra Indonesia Tbk

Lonsum strives to uphold the highest standard of


corporate governance and is committed to reinforce
good corporate governance (GCG) by strengthening
transparency, accountability, responsibility, fairness
and independence within the Companys entire
operation.
Lonsum senantiasa berupaya mendukung standar tata kelola perusahaan
yang tertinggi dan berkomitmen untuk memperkuat praktek tata kelolanya
melalui peningkatan transparansi, akuntabilitas, pertanggungjawaban,
kewajaran dan independensi di seluruh aspek operasional Perseroan.

Lonsum strives to uphold the highest standard

Lonsum senantiasa berupaya mendukung

of corporate governance and is committed to

standar tata kelola perusahaan yang tertinggi

reinforce good corporate governance (GCG)

dan berkomitmen untuk memperkuat praktek

by strengthening transparency, accountability,

tata kelolanya melalui peningkatan transparansi,

responsibility, fairness and independence within the

akuntabilitas, pertanggungjawaban, kewajaran

Companys entire operation.

dan independensi di seluruh aspek operasional


Perseroan.

Lonsums obvious starting point is to be compliant

Pelaksanaan komitmen tersebut dimulai melalui

with all applicable laws and regulations in

kepatuhan terhadap semua peraturan dan

Indonesia. Nevertheless, Lonsum is setting the bar

ketentuan yang berlaku di Indonesia. Namun

considerably higher in certain areas by adopting

demikian, Lonsum telah menetapkan standar

internationally recognized standards and best

yang lebih tinggi di beberapa area, dengan

practices. An example is the Companys adoption of

mengadopsi standar dan praktek yang diakui

RSPOs P&C.

secara internasional. Sebagai contoh, Perseroan


telah mengadopsi P&C RSPO.

In 2009, Lonsum was one of only three companies

Di tahun 2009, Lonsum merupakan satu dari hanya

in Indonesia to be certified by RSPO, the first

tiga perusahaan di Indonesia yang telah meraih

sustainability standard in the world for any food

sertifikasi dari RSPO, yang merupakan standar

crop. RSPOs P&C, with its eight principles,

kelestarian pertama di dunia untuk tanaman

39 criterias and 139 indicators, covers many

pangan. P&C RSPO dengan delapan prinsip,

aspects within the Companys operation that

39 kriteria dan 139 indikatornya, mencakup

directly related to good governance practices,

berbagai aspek operasional Perseroan yang

including transparency, legal compliance,

langsung terkait dengan tata kelola perusahaan,

environmental responsibility as well as responsibility

termasuk transparansi, kepatuhan terhadap

to employees and the communities.

ketentuan perundang-undangan, pemeliharan


lingkungan serta tanggung jawab terhadap
karyawan dan masyarakat.

56

LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2010 PT PP London Sumatra Indonesia Tbk

Lonsum also develops various policy manuals,

Lonsum juga telah mengembangkan berbagai

standard operating procedures and work

pedoman kebijakan, SOP dan pedoman

instructions detailing processes in the internal

pelaksanaan di bidang audit internal, manajemen

auditing, risk management, human resources,

risiko, sumber daya manusia, penjualan,

sales, procurement, finance and accounting,

pengadaan, keuangan dan akuntansi, keamanan

security and environmental management areas.

dan manajemen lingkungan. Kode Etik Lonsum

Lonsums Code of Conduct adopted in 2006,

yang diberlakukan di tahun 2006 merupakan

explains the principal guidelines for the Companys

pedoman pokok bagi seluruh karyawan mengenai

employees on the expected standards of behavior

standar perilaku dan etika yang diharapkan

and ethics in all workplace activities. Further

dalam kegiatan di seluruh tempat kerja. Kode Etik

improvement of the Code introduced in January

tersebut telah disempurnakan di bulan Januari

2009 also covers Conflict of Interest Rules as

2009 yang kini juga mencakup ketentuan tentang

guidance on issues related to conflicts of interest.

Benturan Kepentingan sebagai pedoman tentang


hal yang terkait dengan benturan kepentingan.

Any action that may breach these ethical codes

Setiap tindakan yang dianggap melanggar kode

can be reported in confidence by any employee or

etik dapat dilaporkan secara rahasia oleh setiap

external stakeholder through a secure, dedicated

karyawan atau pemangku kepentingan eksternal

internal hotline. Established in early 2007, this

melalui saluran internal hotline. Berlaku sejak awal

whistleblower mechanism provides a means for

2007, mekanisme pelaporan tindak pelanggaran

follow up and investigation by the Internal Audit

ini menyediakan sarana bagi tindak lanjut dan

Department. All investigation results are to be

investigasi oleh Departemen Audit Internal. Hasil

reported to the Board of Directors and the Audit

investigasi dilaporkan kepada Direksi dan Komite

Committee for appropriate follow up action.

Audit untuk penetapan tindak lanjutnya.

In 2010, Lonsum implemented its Enterprise Risk

Di tahun 2010, Lonsum telah menerapkan program

Management program on a Group-wide basis to

Enterprise Risk Management-nya di seluruh Grup,

ensure day-to-day risks are uniformly tracked and

untuk menjamin agar risiko-risiko harian diawasi

controlled. During the year, we also completed

dan dimonitor secara seragam. Kami juga telah

the alignment of our Internal Audit function

menyelesaikan proses penyelarasan Audit Internal

to establish a consistent framework for best

untuk menetapkan kerangka yang konsisten untuk

business practices and other corporate governance

praktek bisnis terbaik serta bidang-bidang tata

measures.

kelola lainnya.

GOVERNING STRUCTURE

STRUKTUR TATA KELOLA

General Meeting of Shareholders

Rapat Umum Pemegang Saham

In 2010, Lonsum held its Annual General Meeting

Di tahun 2010, Lonsum menyelenggarakan Rapat

of Shareholders (AGMS) on May 5, 2010.

Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada


tanggal 5 Mei 2010.

The AGMS approved amongst others the following

RUPST antara lain menyetujui keputusan-

resolutions:

keputusan sebagai berikut:

1. Approved the Companys Annual Report for the

1. Menyetujui Laporan Tahunan Perseroan untuk


tahun buku yang berakhir pada tanggal

year ended 31 December 2009.



2. a. Approved and ratified the Companys

31 Desember 2009.

2. a. Menyetujui dan mengesahkan Laporan

Financial Statement that includes Balance

Keuangan Perseroan yang diantaranya

Sheet and Income Statement for the year

memuat Neraca serta Perhitungan Laba-

ended 31 December 2009 which were

Rugi untuk tahun buku yang berakhir

audited by the Public Accountant Firm

pada tanggal 31 Desember 2009, yang

Purwantono, Sarwoko & Sandjaja.

telah di audit oleh Kantor Akuntan Publik


Purwantono, Sarwoko & Sandjaja.

57

LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2010 PT PP London Sumatra Indonesia Tbk

b. Granted full release and discharge (velledig

b. Memberikan pembebasan dan pelunasan

acquit et decharge) to the Board of Directors

sepenuhnya (velledig acquit et decharge)

of Company from their obligations in respect

dari tanggung jawab kepada seluruh

of their management actions and the Board

anggota Direksi Perseroan atas tindakan

of Commissioners of Company from their

pengurusan dan Dewan Komisaris Perseroan

obligations in respect of their supervisory

atas tindakan pengawasan yang telah

actions during the year ended 31 December

dijalankan dalam tahun buku yang berakhir

2009 to the extent that such actions are

pada tanggal 31 Desember 2009 sepanjang

reflected in the Companys Annual Report

tindakan-tindakan mereka tersebut

and Financial Statements for the year ended

tercermin dalam Laporan Tahunan dan

31 December 2009.

Laporan Keuangan tahun buku yang berakhir


pada tanggal 31 Desember 2009.

3. Approved and allocated the cash appropriation

3. Menyetujui dan mengalokasi penggunaan Laba

of the Companys Net Profit for the financial

Bersih Perseroan untuk tahun buku 2009 yaitu

year 2009, as follows:

sebagai berikut:

a. In the aggregate amount of

a. Sebesar Rp5.000.000.000 yang disisihkan

Rp5,000,000,000 from the Companys Net

dari Laba Bersih Perseroan tahun buku 2009

Profit in 2009 is allocated as reserve fund, as

sebagai dana cadangan sebagaimana diatur

set out in Article 70 of Law Number 40 Year

dalam Pasal 70 Undang-undang No. 40 tahun

2007 regarding Limited Liability Company.


b. Approved and allocated cash dividends from

2007 tentang Perseroan Terbatas.


b. Menyetujui dan menetapkan pembagian

the Companys Net Profit for financial year

dividen tunai atas Laba Bersih Perseroan

2009 in the amount of Rp209 per share or in

tahun buku 2009 yaitu sebesar Rp209 per

the aggregate amount Rp285,195,713,737.

saham atau sebesar Rp285.195.713.737.

58

LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2010 PT PP London Sumatra Indonesia Tbk

c. The balance of the Net Profit of the Company

c. Mencatat sisa Laba Bersih sebagai saldo

to be recorded as unappropriated retained

laba Perseroan yang belum ditentukan

earnings of the Company.

penggunaannya.

4. a. Approved the composition of the Board of

4. a. Menetapkan bahwa susunan Dewan

Commissioners and Board of Directors of the

Komisaris dan Direksi Perseroan terhitung

Company as of the closing of the Meeting up

sejak ditutupnya Rapat ini untuk jangka

to closing of the Annual General Meeting of

waktu sampai dengan ditutupnya Rapat

Shareholders of the Company on 2013 for

Umum Pemegang Saham Tahunan Perseroan

fiscal year 2012, as follow:

pada tahun 2013 untuk tahun buku 2012


adalah sebagai berikut:

BOARD OF COMMISSIONERS
President Commissioner

Mr. Eddy Kusnadi Sariaatmadja

Vice President Commissioner

Mr. Franciscus Welirang

Commissioner

Mr. Axton Salim

Commissioner

Ms. Werianty Setiawan

Commissioner

Mr. Hendra Widjaja

Commissioner

Mr. Hans Ryan Aditio

Independent Commissioner

Mr. Rachmat Soebiapradja

Independent Commissioner

Mr. Tengku Alwin Aziz

Independent Commissioner

Mr. Hans Kartikahadi

BOARD OF DIRECTORS
President Director

Mr. Benny (Benny Tjoeng)

Vice President Director

Mr. Gunadi Sutopo

Director

Mr. Tjhie Tje Fie (Thomas Tjhie)

Director

Mr. Mark Julian Wakeford

Director

Mr. Moleonoto (Paulus Moleonoto)

Director

Mr. Joefly Joesoef Bahroeny

Director

Mr. Bryan John Dyer

Director

Mr. Goh Cheng Beng (Allan Goh)*

Director

Mr. Eddy Hariyanto

Director

Mr. Emanuel Loe Soei Kim

Director

Mr. Sonny Lianto

* Resigned as of July 31, 2010 / Mengundurkan diri sejak 31 Juli 2010

59

LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2010 PT PP London Sumatra Indonesia Tbk

b. Granted the authority and power of attorney

b. Memberikan wewenang dan kuasa kepada

to the Companys Board of Directors, both

Direksi Perseroan, sendiri-sendiri maupun

severally and jointly, with the right of

bersama-sama, dengan hak substitusi, untuk

substitution, to perform all acts in relation

melakukan segala tindakan sehubungan

to the changes of the Companys Board

dengan pengangkatan Dewan Komisaris

of Commissioners and Board of Directors

dan Direksi Perseroan serta perubahan dan

including but not limited to drawing up

penetapan susunan Dewan Komisaris dan

or requesting to be drawn up as well

Direksi Perseroan sebagaimana tersebut di

as to sign any deeds passed before the

atas, termasuk tetapi tidak terbatas untuk

Notary in relation to the appointment of

membuat atau meminta untuk dibuatkan

the Companys Board of Commissioners

serta menandatangani akta yang dibuat

and Board of Directors and to notify the

di hadapan notaris sehubungan dengan

competent authorities, and perform any

pengangkatan anggota Dewan Komisaris

necessary actions in accordance with the

dan Direksi Perseroan, dan memberitahukan

prevailing laws and regulations.

kepada pihak yang berwenang, serta


melakukan setiap tindakan yang diperlukan
sesuai dengan peraturan perundangundangan yang berlaku.

5. a. Determined the amount of renumeration

5. a. Menetapkan besarnya jumlah remunerasi

for all members of the Companys

seluruh anggota Dewan Komisaris

Board of Commissioners for year 2010

Perseroan untuk tahun buku 2010 dengan

with a maximum increase of 10% from

kenaikan maksimum sebesar 10% dari

remuneration of all members of the Board of

jumlah remunerasi seluruh anggota Dewan


Komisaris tahun 2009.

Comissioners in 2009.

b. Granted authority to the Companys Board of

b. Menyetujui pelimpahan wewenang

Commissioners to determine the numeration

kepada Dewan Komisaris Perseroan untuk

for the Companys Board of Directors for the

menetapkan remunerasi bagi Direksi

year 2010 considering the proposal from the

Perseroan untuk tahun buku 2010 dengan

Companys Nomination and Renumeration

memperhatikan rekomendasi dari Komite

Committee.

Nominasi dan Remunerasi Perseroan.

6. Granted authority to the Companys Board

6. Memberikan wewenang kepada Direksi

of Directors, subject to a prior consultation

Perseroan, dengan berkonsultasi terlebih

with the Audit Committee, to appoint the

dahulu dengan Komite Audit, untuk menunjuk

Public Accountant that will conduct an audit

Akuntan Publik yang akan melakukan audit

of the Companys Financial Statements for

Laporan Keuangan Perseroan untuk tahun buku

fiscal year 2010, on the condition that the

2010, dengan ketentuan Akuntan Publik yang

appointed Public Accountant possesses a good

akan ditunjuk tersebut mempunyai reputasi

reputation and is registered with Bapepam-

yang baik dan terdaftar di Bapepam-LK serta

LK, and to grant authority to the Companys

memberi wewenang kepada Direksi Perseroan

Board of Directors to determine the amount of

untuk menetapkan honorarium Akuntan Publik

the honorarium for the Public Accountant that

yang akan ditunjuk tersebut berikut syarat-

will be appointed along with the terms and

syarat penunjukannya.

conditions of the appointment.


The Board of Commissioners

Dewan Komisaris

The duties of the Board of Commissioner (BOC) are

Dewan Komisaris bertugas untuk melakukan

to supervise the management of the Company, as

pengawasan kepada manajemen Perseroan

well as to provide advise to the Board of Directors

serta memberikan nasihat kepada Direksi.

(BOD). To perform the duties, the BOC held three

Dalam menjalankan tugasnya, Dewan Komisaris

formal meetings with the BOD for the period of

menyelenggarakan tiga rapat resmi dengan Direksi

January 1 to December 31, 2010.

selama periode tanggal 1 Januari hingga


31 Desember 2010.

60

LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2010 PT PP London Sumatra Indonesia Tbk

In accordance to the resolution of the AGMS

Sesuai keputusan RUPST tanggal 5 Mei 2010,

held on 5 May 2010, the BOC consists of nine

Dewan Komisaris terdiri dari sembilan anggota,

members, including the President Commissioner,

termasuk Presiden Komisaris, Wakil Presiden

the Vice President Commissioner and seven

Komisaris serta tujuh Komisaris, tiga diantaranya

Commissioners, three of which are Independent

adalah Komisaris Independen yang tidak memiliki

Commissioners who are not affiliated with any

afiliasi dengan Komisaris atau Direksi lainnya,

other Commissioners, Directors or the controlling

ataupun dengan pemegang saham pengendali.

shareholders. All members of the BOC are

Semua anggota Dewan Komisaris merupakan

competent professionals with extensive experience

profesional yang kompeten dengan pengalaman

and wide range of expertise.

dan bidang keahlian yang luas.

As of end of 2010, the Independent Commissioners

Di akhir tahun 2010, Komisaris Independen terdiri

were Mr. Rachmat Soebiapradja, Mr. Tengku Alwin

dari Bapak Rachmat Soebiapradja, Bapak Tengku

Aziz and Mr. Hans Kartikahadi.

Alwin Aziz dan Bapak Hans Kartikahadi.

The Board of Directors

Direksi

The Board of Directors (BOD) is responsible for the

Direksi bertanggung jawab pada pengelolaan

day-to-day management of the Company under the

Perseroan sehari-hari di bawah pengawasan

supervision of the BOC. The responsibilities include

Dewan Komisaris. Tanggung jawab Direksi antara

among others, the formulation and execution of

lain meliputi penetapan dan pelaksanaan rencana

business plans, annual budgets and policies, the

usaha, anggaran dan kebijakan tahunan, serta

monitoring and managing of risk, the prudent

pengawasan dan pengelolaan risiko, pengelolaan

management of the Companys assets, resources

aset, sumber daya dan reputasi Perseroan secara

and reputation, the recruitment and conduct of

hati-hati, rekrutmen dan pengawasan perilaku

Company personnel as well as the formation and

karyawan, serta pembentukan dan operasional

operation of management committees in the day-

komite manajemen dalam tata kelola Perseroan

to-day governance of the Company.

sehari-hari.

The BOD consists of ten members, including

Direksi terdiri dari sepuluh anggota, termasuk

the President Director and the Vice President

Presiden Direktur dan Wakil Presiden Direktur,

Director, all are highly qualified professionals

di mana seluruh anggota merupakan profesional

with established reputations in their fields of

berkualifikasi dengan reputasi di masing-masing

competence.

area kompetensinya.

The BOD held 11 (eleven) formal meetings in 2010,

Direksi menyelenggarakan sebelas rapat resmi

whose schedules are determined at the beginning

di tahun 2010, dimana jadwal rapat ditetapkan

of each calendar year to ensure sufficient notice to

pada awal tahun kalender sebagai acuan bagi

the Directors. The BOD also holds several informal

para Direksi. Direksi juga menyelenggarakan

meetings discussing operational matters. The

sejumlah pertemuan informal untuk membahas

agenda and all information relevant to the subject

masalah-masalah operasional. Seluruh agenda dan

of discussion at each meeting are provided to all

informasi terkait dengan materi pembahasan di

meeting participants prior to every meeting.

setiap rapat disampaikan kepada seluruh peserta

sebelum penyelenggaraan rapat.

Committees under the Board of

Komite-komite di Bawah Dewan

Commissioners

Komisaris

In performing its oversight duties, the BOC is

Dalam rangka menjalankan fungsi pengawasannya,

assisted by two Committees, namely:

Dewan Komisaris dibantu oleh dua Komite sebagai


berikut:

1. The Audit Committee, and

1. Komite Audit dan

2. The Nomination and Remuneration Committee

2. Komite Nominasi dan Remunerasi

61

LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2010 PT PP London Sumatra Indonesia Tbk

The Audit Committee

Komite Audit

The Audit Committee has a broad mandate that

Komite Audit memiliki mandat yang luas termasuk

includes reviewing the Companys interim financial

melakukan penelaahan terhadap laporan keuangan

reports, the effectiveness of the Companys internal

interim, efektivitas sistem pengendalian internal

control and governance system, the performance

dan sistem tata kelola Perseroan, kinerja dan

and independence of the Companys external

independensi auditor eksternal Perseroan,

auditors, the effectiveness of the Companys

efektivitas fungsi Audit Internal Perseroan, serta

Internal Audit function, and ensuring the adequacy

memastikan adanya kerangka kerja pengelolaan

of the Companys risk management framework that

risiko yang mendukung proses identifikasi profil

allows proper risk profile identification and effective

risiko secara tepat dan penerapan strategi mitigasi

risk mitigation implementation.

risiko yang efektif.

The regulations of the Capital Market and Financial

Ketentuan Pasar Modal dan Badan Pengawas Modal

Institution Supervisory Agency (Bapepam-

Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) mensyaratkan

LK) require listed companies to have an Audit

bahwa setiap perusahaan publik wajib memiliki

Committee in line with the spirit of good corporate

Komite Audit sejalan dengan semangat tata kelola

governance. The Committee should be chaired

perusahaan yang baik. Komite tersebut harus

by an Independent Commissioner and consists

diketuai oleh seorang Komite Independen, dengan

of two independent professional members with

dua orang anggota professional independen yang

appropriate qualifications and extensive financial

memiliki kualifikasi yang sesuai serta pengalaman

experience.

yang luas di bidang keuangan.

In 2010, the Audit Committee was chaired by

Di tahun 2010, Komite Audit diketuai oleh

Mr. Tengku Alwin Aziz, an Independent

Bapak Tengku Alwin Aziz, seorang Komisaris

Commissioner. The Committees members were

Independen. Anggota Komite terdiri dari

Mr. Bambang Suhermadi and Mr. Hans Kartikahadi,

Bapak Bambang Suhermadi dan Bapak Hans

the newly appointed Independent Commissioner.

Kartikahadi, Komisaris Independen yang baru.

In 2010, the Audit Committee conducted a total

Selama tahun 2010, Komite Audit secara

of 16 meetings with the BOC, BOD, internal and

keseluruhan mengadakan 16 rapat dengan Dewan

external auditor, and also amongst audit committee

Komisaris, Direksi, auditor internal dan eksternal

members.

serta dengan anggota Audit Komite.

The Nomination and Remuneration Committee

Komite Nominasi dan Remunerasi

The Nomination and Remuneration Committee

Komite Nominasi dan Remunerasi bertugas

determines the broad policy for the remuneration

menetapkan kebijakan tentang remunerasi Direksi,

of the BOD, heads of department and expatriate

kepala departemen dan manajer asing, serta

managers and is responsible for reviewing the

bertanggung jawab atas peninjauan terhadap

ongoing appropriateness or relevance of the

kesesuaian kebijakan remunerasi yang berlaku bagi

executive remuneration policy. The Committee is

para eksekutif. Komite juga bertugas melakukan

also tasked with reviewing management succession

peninjauan atas rencana suksesi manajemen dan

planning and making recommendations on the

menyusun rekomendasi tentang nominasi dan

nomination and re-nomination of Directors to the

nominasi kembali para Direksi kepada Dewan

BOC and shareholders. The Committee consisted of

Komisaris dan para pemegang saham. Komite

Mr. Eddy Kusnadi Sariaatmadja as the Chairman

terdiri dari Bapak Eddy Kusnadi Sariaatmadja

of the Committee (President Commissioner) and

sebagai Ketua Komite (Presiden Komisaris) dan

Mr. Hendra Widjaja as a member of the Committee

Bapak Hendra Widjaja sebagai anggota Komite

(Commissioner).

(Komisaris).

Internal Audit and Risk Management

Audit Internal dan Manajemen Risiko

The responsibility for overseeing and coordinating

Dewan Komisaris bertanggung jawab atas

the internal control and monitoring functions of

pengawasan dan koordinasi terhadap fungsi

the Company lies with the BOC. The control and

pengendalian internal dan pemantauan Perseroan.

monitoring function includes the embedded SOP in

Fungsi tersebut mencakup SOP yang berlaku di

every department and business unit, the internal

setiap departemen dan unit usaha, fungsi audit

audit function and the external audit.

internal dan eksternal.

62

LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2010 PT PP London Sumatra Indonesia Tbk

The main responsibility for internal control rests

Tanggung jawab pengawasan internal ada pada

on the Companys Internal Audit function, which

fungsi Audit Internal Perseroan, yang secara

functionally reports to the Audit Committee and

fungsional bertanggung jawab pada Komite Audit

administratively to the Companys President

dan secara administratif pada Presiden Direktur

Director.

Perseroan.

Lonsum adopts a risk-based internal audit process.

Lonsum menggunakan proses audit internal yang

The annual Internal Audit plan is based on the risk

berbasis risiko. Rencana tahunan audit internal

assessment developed by the Risk Management

dibuat berdasarkan evaluasi risiko oleh Risk

Unit (RMU) as well as on risk indicators established

Management Unit (RMU) serta indikator-indikator

by the Internal Audit.

risiko dari fungsi Audit Internal.

The Internal Audit plans target the highest risk

Sasaran dari rencana Audit Internal adalah

areas or operating processes for review, testing

meninjau area-area atau proses operasional

the control system to ensure that all key risks

dengan tingkat risiko tertinggi, menguji sistem

have ben properly mitigated and recommending

pengendalian guna memastikan bahwa risiko-

remedial action if required. The Internal Audit

risiko utama telah dimitigasi secara tepat dan

function also tracks all agreed remedial actions to

merekomendasikan tindakan perbaikan sesuai

ensure they have been properly implemented.

kebutuhan. Fungsi Audit Internal juga melakukan


pemantauan terhadap tindakan-tindakan perbaikan
yang telah disepakati untuk memastikan bahwa
tindakan perbaikan tersebut telah dilaksanakan
secara tepat.

Risk assessments are performed regularly every

Penilaian risiko dilaksanakan secara rutin tiap

quarter with the assistance of the RMU for each

kuartal dengan bantuan RMU di setiap area

of Lonsums estates, mills and department by

perkebunan, pabrik pengolahan dan departemen

63

LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2010 PT PP London Sumatra Indonesia Tbk

identifying and assessing the risks within their area

Lonsum, dengan mengidentifikasi dan menilai

of responsibility. Based on the assessment, RMU

risiko-risiko di dalam lingkup tanggung jawabnya.

prepares a risk profile report on each operating

Berdasarkan hasil penilaian, RMU menyiapkan

unit, prioritizing the highest risks and detailing

laporan profil risiko untuk masing-masing unit

the appropriate mitigation strategies and control

operasional, dengan prioritas pada risiko-risiko

systems. RMU also maintains a risk register for all

tertinggi, serta merinci strategi mitigasi dan sistem

estates, mills and departments, which is updated

pengendalian yang tepat. RMU juga menyimpan

after each quarterly review.

daftar risiko untuk seluruh area perkebunan, pabrik


pengolahan dan departemen yang diperbaharui
setelah selesainya tinjauan setiap kuartal.

The Internal Audit unit examines the accuracy

Unit Audit Internal memeriksa ketepatan laporan

of the risk reports and tests the mitigation

profil risiko serta melakukan pengujian atas

strategies and control systems. Any finding is then

strategi mitigasi dan sistem pengendalian. Hasil

incorporated in the internal audit report. RMU then

temuan kemudian digabungkan dalam laporan

uses these reports to prepare an enterprise-wide

audit internal. Selanjutnya, RMU menggunakan

risk profile report to the Audit Committee and BOD

laporan-laporan tersebut sebagai bahan

to facilitate the design and implementation of risk

penyusunan laporan profil risiko menyeluruh

mitigation strategies.

untuk Komite Audit dan Direksi guna memfasilitasi


pembuatan rancangan dan implementasi strategi
mitigasi risiko.

Corporate Secretary

Sekretaris Perusahaan

Pursuant to the regulation on disclosure policy, the

Sesuai dengan peraturan tentang kebijakan

Corporate Secretary is among others responsible

keterbukaan, Sekretaris Perusahaan antara lain

for playing a bridging role between Lonsum and the

bertanggung jawab sebagai penghubung antara

capital market authority, shareholders, investors

Lonsum dan otoritas pasar modal, pemegang

and other stakeholders. The Corporate Secretary

saham, investor dan para pemangku kepentingan

is also tasked with monitoring compliance with

lainnya. Sekretaris Perusahaan juga bertugas

capital market regulations, providing advice to the

memantau kepatuhan pada ketentuan dan

Board regarding any regulatory changes as well as

peraturan pasar modal, menyampaikan pendapat

administering meetings of the BOC and BOD.

tentang perubahan ketentuan yang berlaku kepada


Direksi dan Dewan Komisaris, serta mengatur tata
laksana rapat Dewan Komisaris dan Direksi.

Investor Relations

Hubungan Investor

The Investor Relations unit is responsible for

Unit Hubungan Investor bertanggung jawab

maintaining sound and open communications

memelihara komunikasi yang sehat dan terbuka

between the Company and the shareholders.

antara Perseroan dan para pemegang saham.

Its primary responsibility is to proactively

Tanggung jawab utamanya adalah untuk secara

communicate information in a consistent and

proaktif mengkomunikasikan informasi secara

transparent way to analysts and investors.

konsisten dan transparan kepada para analis dan


investor.

During 2010, the Investor Relations unit organized

Selama tahun 2010, unit Hubungan Investor

over 70 meetings with investors and analysts

menyelenggarakan sebanyak lebih dari

through formal forums, regular meetings and

70 pertemuan dengan para investor dan analis

conferences.

melalui forum resmi, pertemuan dan konferensi


rutin.

64

LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2010 PT PP London Sumatra Indonesia Tbk

Disclosure Publications

Pengungkapan Keterbukaan

Every year, Lonsum publishes its annual report

Setiap tahun, Lonsum menerbitkan Laporan

in Bahasa Indonesia and English versions, which

Tahunannya dalam versi Bahasa Indonesia dan

provides information on the results of its business.

Inggris, yang menguraikan informasi tentang

The annual report also provides information on

kinerja usaha Perseroan. Laporan Tahunan juga

developments in the Companys efforts regarding

menguraikan informasi berkenaan perkembangan

human resources development, good corporate

upaya Perseroan di bidang pengembangan

governance and corporate citizenship.

sumber daya manusia, tata kelola perusahaan dan


tanggung jawab sosial.

Information dissemination to investors and

Penyebarluasan informasi kepada para investor

shareholders is also carried out through the

dan pemegang saham dilaksanakan melalui

publication of half year financial statements and

publikasi laporan keuangan tengah tahun dan

audited annual financial statements in leading

laporan keuangan tahunan yang diaudit di surat

national newspapers. Press Releases and Quarterly

kabar nasional yang terkemuka. Siaran Pers

Operation Highlights are disclosed to Bapepam-LK

dan Kinerja Operasional per Kuartal dilaporkan

and the Indonesia Stock Exchange. All publications

kepada Bapepam-LK dan Bursa Efek Indonesia.

are also available in the Companys website,

Seluruh publikasi juga dapat diakses melalui situs

www.londonsumatra.com.

Perseroan di www.londonsumatra.com

65

LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2010 PT PP London Sumatra Indonesia Tbk

audit committee report


Laporan Komite Audit

The Audit Committee is established and organized

Komite Audit dibentuk dan disusun sesuai dengan

in accordance to the Decree issued by the Capital

Ketentuan Pasar Modal dan Badan Pengawas Pasar

Market and Financial Institution Supervisory

Modal - Lembaga Keuangan (Bapepam-LK).

Agency (Bapepam-LK).
Effective on 1 January 2010, Mr. Hans Kartikahadi

Efektif sejak tanggal 1 Januari 2010, Bapak Hans

becomes a member of the Audit Committee,

Kartikahadi menjadi anggota Komite Audit

replacing Ms. Ika Bethari who resigned as a

menggantikan Ibu Ika Bethari yang mengundurkan

member of the Audit Committee.

diri dari keanggotan Komite Audit.

In 2010, the Audit Committee held 16 meetings

Di tahun 2010, Komite Audit menyelenggarakan

with the Board of Commissioners, the Board of

16 rapat dengan Dewan Komisaris, Direksi, unit

Directors, the Internal Audit unit and the external

Audit Internal serta auditor eksternal, serta

auditor, and submitted a number of reports to

menyerahkan sejumlah laporan kepada Dewan

the Board of Commissioners. The activities of

Komisaris. Kegiatan-kegiatan Komite Audit selama

the Audit Committee during the year included the

tahun pelaporan mencakup:

following:
(i) discussing the Companys business strategy,

i.

pembahasan strategi bisnis Perseroan, kinerja

financial and operational performance and

keuangan dan operasional, serta anggaran

annual budget for 2011;

tahun 2011;

(ii) reviewing affiliated transactions and financial


reports prior to their publication;
(iii) discussing with the external auditor regarding

ii. penelahaan terhadap transaksi terafiliasi dan


laporan keuangan sebelum dipublikasikan;
iii. pembahasan dengan auditor eksternal tentang

the scope of their audit and reviewing the

lingkup audit mereka dan penelaahan terhadap

financial reports for the year 2010; and

Laporan Keuangan tahunan 2010; dan

(iv) discussing with the Internal Audit Department

iv. pembahasan dengan Departemen Audit

and Risk Management Unit regarding the

Internal dan Unit Manajemen Risiko mengenai

regular audit plan for 2010, quality assurance

rencana audit tahun 2010, quality assurance

and audit findings.

dan temuan audit.

Corporate Data
Data Perusahaan

68

LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2010 PT PP London Sumatra Indonesia Tbk

Board of
commissioners Profile
Profil Dewan Komisaris

LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2010 PT PP London Sumatra Indonesia Tbk

Eddy Kusnadi Sariaatmadja


President Commissioner
Indonesian Citizen
Presiden Komisaris
Warga Negara Indonesia

Mr. Eddy Kusnadi Sariaatmadja currently serves as the President Commissioner of Lonsum in 2009, and previously
served as the President Director of Lonsum (2007-2009). He concurrently serves as Commissioner of PT Abhimata
Citra Abadi, Commissioner of PT Surya Citra Televisi since 2001, and President Commissioner of PT Elang Mahkota
Teknologi Tbk since 1983. He was also Commissioner of PT AGC Leasing (1983 to 1989). Mr. Eddy Kusnadi
Sariaatmadja holds a Bachelor of Engineering degree and Master of Engineering Science degree from University of
New South Wales, Sydney, Australia.
Bapak Eddy Kusnadi Sariaatmadja menjabat sebagai Presiden Komisaris Lonsum pada tahun 2009, dan sebelumnya
menjabat sebagai Presiden Direktur Lonsum (2007-2009). Saat ini Beliau juga menjabat sebagai Komisaris
PT Abhimata Citra Abadi, Komisaris PT Surya Citra Televisi sejak tahun 2001, dan Presiden Komisaris PT Elang
Mahkota Teknologi Tbk sejak tahun 1983. Beliau juga pernah menjabat sebagai Komisaris PT AGC Leasing (19831989). Bapak Eddy Kusnadi Sariaatmadja meraih gelar Bachelor of Engineering dan Master of Engineering Science di
University of New South Wales, Sydney, Australia.

Franciscus Welirang
Vice President Commissioner
Indonesian Citizen
Wakil Presiden Komisaris
Warga Negara Indonesia

Mr. Franciscus Welirang was appointed as Vice President Commissioner of Lonsum in 2010. He concurrently serves
as Director of PT Indofood Sukses Makmur Tbk since 1995 and has been responsible for the Bogasari Strategic
Business Group; Commissioner of PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk from 2009; Chairman of the Indonesian
Flour Mills Association; Vice Chairman of the National Consumer Protection Agency; Head Permanent Committee
on Food Security Indonesian Chamber of Commerce and Industry; and member of the Advisory Board of the
Indonesian Association of Food Technologists. He was President Commissioner of the Surabaya Stock Exchange
from 2001 to October 2007. Mr. Franciscus Welirang was awarded a Higher National Diploma in Chemical
Engineering from South Bank Polytechnic in London, United Kingdom.
Bapak Franciscus Welirang menjabat sebagai Wakil Presiden Komisaris Lonsum pada tahun 2010. Beliau saat
ini juga menjabat sebagai Direktur PT Indofood Sukses Makmur Tbk sejak tahun 1995 dan bertanggung jawab
memimpin Kelompok Usaha Strategis Bogasari, Komisaris PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk dari tahun 2009,
Ketua Umum Asosiasi Produsen Tepung Terigu Indonesia, Wakil Ketua Badan Perlindungan Konsumen Nasional,
Ketua Komite Tetap Ketahanan Pangan Kadin Indonesia dan anggota Dewan Penasihat Asosiasi Perhimpunan
Ahli Teknologi Pangan Indonesia. Beliau juga pernah menjabat sebagai Komisaris Utama Bursa Efek Surabaya dari
tahun 2001 hingga bulan Oktober 2007. Bapak Franciscus Welirang meraih gelar Diploma dalam bidang Chemical
Engineering dari South Bank Polytechnic di London, Inggris.

69

70

LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2010 PT PP London Sumatra Indonesia Tbk

Axton Salim
Commissioner
Indonesian Citizen
Komisaris
Warga Negara Indonesia

Mr. Axton Salim was appointed as Commissioner of Lonsum in 2009. He concurrently serves as Director of
PT Indofood Sukses Makmur Tbk since 2009; Director of PT Indofood CBP Sukses Makmur since 2009 and heads the
Dairy Division; Commissioner of PT Nestl Indofood Citarasa Indonesia from April 2010; Non-Executive Director of
Indofood Agri Resources Ltd since 2007; Commissioner of PT Salim Ivomas Pratama since 2007; as well as Director
of PT Indolakto since 2009 and Pacsari Pte. Ltd. since 2007. He began his career with Credit Suisse Singapore in
the Investment Banking division. He joined PT Indofood Sukses Makmur Tbk in 2004 as Marketing Manager of PT
Indofood Fritolay Makmur and was subsequently promoted to an executive position as the Assistant to the CEO.
He was awarded a Bachelor of Science in Business Administration from the University of Colorado.
Bapak Axton Salim menjabat sebagai Komisaris Lonsum pada tahun 2009. Beliau saat ini juga menjabat sebagai
Direktur PT Indofood Sukses Makmur Tbk sejak tahun 2009, Direktur PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk sejak
tahun 2009 dan mengepalai Divisi Dairy, Komisaris PT Nestl Indofood Citarasa Indonesia dari bulan April 2010,
Non-Executive Director Indofood Agri Resources Ltd. sejak tahun 2007, Komisaris PT Salim Ivomas Pratama sejak tahun
2007, serta Direktur PT Indolakto sejak tahun 2009 dan Pacsari Pte. Ltd. sejak tahun 2007. Beliau memulai karirnya di
Credit Suisse Singapore, Divisi Investment Banking. Beliau bergabung di PT Indofood Sukses Makmur Tbk pada tahun
2004 sebagai Marketing Manager PT Indofood Fritolay Makmur dan kemudian dipromosikan menjadi Asisten CEO
Indofood. Bapak Axton Salim meraih gelar Bachelor of Science in Business Administration dari University of Colorado.

Werianty Setiawan
Commissioner
Indonesian Citizen
Komisaris
Warga Negara Indonesia

Ms. Werianty Setiawan was appointed as Commissioner of Lonsum in 2010. She concurrently serves as Director and
Corporate Secretary and Head of Investor Relations of PT Indofood Sukses Makmur Tbk; Director of PT Indofood
CBP Sukses Makmur Tbk; Commissioner of PT Indofood Fritolay Makmur; PT Surya Rengo Containers;
PT Nestl Indofood Citarasa Indonesia and PT Indolakto. She began her career in 1983 as a management
trainee with the Chase Manhattan Bank N.A. Jakarta; her last position with the bank was VP Treasury Marketing.
Subsequently she joined Nawa Panduta Group as the Group Treasury Manager and Finance Director of SCTV, and
at Bank Universal as Treasury Manager. Prior to joining Indofood, she served as Managing Directors in various
securities companies including PT Natura Pacific Sekuritas, PT Danpac Sekuritas and PT Victoria Kapitalindo
International Sekuritas (VCAP), as well as Commissioner of PT Jakarta Setiabudi Internasional Tbk. Ms. Werianty
Setiawan was awarded a Bachelor of Science in Accounting from San Francisco State University, California, USA.
Ibu Werianty Setiawan menjabat sebagai Komisaris Lonsum pada tahun 2010. Saat ini Beliau juga menjabat sebagai
Direktur dan Corporate Secretary, serta Head of Investor Relations PT Indofood Sukses Makmur Tbk, Direktur
PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk, Komisaris PT Indofood Fritolay Makmur, PT Surya Rengo Containers, PT Nestl
Indofood Citarasa Indonesia, dan PT Indolakto. Beliau memulai karirnya pada tahun 1983 sebagai management
trainee di Chase Manhattan Bank N.A. Jakarta dengan posisi terakhirnya sebagai VP Treasury Marketing. Kemudian
Beliau bergabung dengan Nawa Panduta Group sebagai Group Treasury Manager dan Finance Director SCTV, serta
Bank Universal sebagai Treasury Manager. Sebelum bergabung dengan Indofood, Beliau pernah menjabat sebagai
Managing Director di berbagai perusahan sekuritas termasuk PT Natura Pacific Sekuritas, PT Danpac Sekuritas dan
PT Victoria Kapitalindo International Sekuritas (VCAP), serta Komisaris PT Jakarta Setiabudi Internasional Tbk. Ibu
Werianty Setiawan meraih gelar Bachelor of Science in Accounting dari San Francisco State University, California, AS.

LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2010 PT PP London Sumatra Indonesia Tbk

Hendra Widjaja
Commissioner
Indonesian Citizen
Komisaris
Warga Negara Indonesia

Mr. Hendra Widjaja was appointed as Commissioner of Lonsum in 2009 and concurrently serves as Director at
PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk, Director & Chief Financial Officer at PT Indolakto since 2009 and serves as
the Deputy Division Head Controller at PT Indofood Sukses Makmur Tbk since 2002. He started his career as a
National Administration Manager at PT Intiboga Sejahtera (1991 2000); and he was appointed as the Director &
Chief Financial Officer at PT Indomarco Adi Prima (2000 2002). Mr. Hendra Widjaja was awarded Management and
Finance degree from Atmajaya University, Jakarta.
Bapak Hendra Widjaja diangkat sebagai Komisaris Lonsum pada tahun 2009 dan saat ini Beliau juga menjabat
sebagai Direktur PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk, Direktur & Chief Financial Officer di PT Indolakto sejak
tahun 2009 dan menjabat sebagai Deputy Division Head Controller di PT Indofood Sukses Makmur Tbk sejak tahun
2002. Perjalanan karirnya dimulai sebagai National Administration Manager di PT Intiboga Sejahtera (1991 2000);
kemudian sebagai Direktur & Chief Financial Officer di PT Indomarco Adi Prima (2000 2002). Bapak Hendra Widjaja
menamatkan pendidikan pada jurusan Manajemen dan Keuangan di Universitas Atmajaya, Jakarta.

Hans Ryan Aditio


Commissioner
Indonesian citizen
Komisaris
Warga Negara Indonesia

Mr. Hans Ryan Aditio was appointed as Commissioner of Lonsum in 2010. Currently he is also Director of PT Laju
Perdana Indah and PT Inti Abadi Kemasindo and concurrently serves as Senior Vice President Commercial of
Bogasari Division at PT Indofood Sukses Makmur Tbk. Previously, he worked at PT Binatara Grafikomindo and
PT Bank Windu Kencana. He holds a Bachelor degree in Economics from University of Tarumanagara while his
Master of Business Administration was from Prasetya Mulia Business School.
Bapak Hans Ryan Aditio menjabat sebagai Komisaris Lonsum pada tahun 2010. Beliau saat ini juga menjabat
sebagai Direktur di PT Laju Perdana Indah dan PT Inti Abadi Kemasindo, sekaligus menjabat sebagai Senior Vice
President Commercial Divisi Bogasari pada PT Indofood Sukses Makmur Tbk. Beliau sebelumnya bekerja pada
PT Binatara Grafikomindo dan PT Bank Windu Kencana. Beliau meraih gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas
Tarumanagara sementara gelar Master of Business Administration diraihnya dari Prasetya Mulya Business School.

71

72

LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2010 PT PP London Sumatra Indonesia Tbk

Rachmat Soebiapradja
Independent Commissioner
Indonesian citizen
Komisaris Independen
Warga Negara Indonesia

Mr. Rachmat Soebiapradja was appointed as an Independent Commissioner of Lonsum and Commissioner of
PT REA Kaltim since 1993. He is also a Visiting Lecturer and Former Dean of the Faculty of Agriculture, Universitas
Mercu Buana. He previously served as President Commissioner of PT Perkebunan XIII (1994-2002), President
Commissioner of PT Socfindo (1987-1993) and President Commissioner of PTP XII, Bandung, West Java (1982-1988).
He holds a Master of Science degree and a PhD from Oklahoma State University.
Bapak Rachmat Soebiapradja menjabat sebagai Komisaris Independen Lonsum dan Komisaris PT REA Kaltim
sejak 1993. Beliau juga adalah dosen tidak tetap dan mantan Dekan Fakutas Pertanian Universitas Mercu Buana.
Sebelumnya Beliau menjabat sebagai Presiden Komisaris PT Perkebunan XIII (1994-2002), Presiden Komisaris
PT Socfindo (1987-1993) dan Presiden Komisaris PTP XII, Bandung, Jawa Barat (1982-1988). Beliau memperoleh
gelar Master of Science dan PhD dari Oklahoma State University.

Tengku Alwin Aziz


Independent Commissioner
Indonesian citizen
Komisaris Independen
Warga Negara Indonesia

Mr. Tengku Alwin Aziz was appointed as an Independent Commissioner of Lonsum since 2000 and concurrently
serves as Vice Chairman and Non-Executive Director at Kencana Agri Ltd. based in Singapore, since 2008. He has
previously served as President Director of Bank Umum Nasional (1998-1999), President Commissioner of Staco
Graha, Staco Mitra Sedaya, Staco Jasa Pratama, Salindo Perdana Finance (1993-1998), and as a Director of Bank
Dagang Negara (1992-1997). He holds a degree in Economics majoring in Accountancy from Universitas Sumatera
Utara, Medan.
Bapak Tengku Alwin Aziz menjabat sebagai Komisaris Independen Lonsum sejak tahun 2000 dan saat ini Beliau
juga menjabat sebagai Wakil Komisaris dan Non-Executive Director di Kencana Agri Ltd. yang berkedudukan di
Singapura sejak tahun 2008. Beliau sebelumnya pernah menjabat sebagai Presiden Direktur Bank Umum Nasional
(1998-1999), Presiden Komisaris Staco Graha, Staco Mitra Sedaya, Staco Jasa Pratama, Salindo Perdana Finance
(1993-1998) dan Direktur Bank Dagang Negara (1992-1997). Beliau memperoleh gelar Sarjana Ekonomi bidang
Akuntansi dari Universitas Sumatera Utara, Medan.

LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2010 PT PP London Sumatra Indonesia Tbk

Hans Kartikahadi
Independent Commissioner
Indonesian citizen
Komisaris Independen
Warga Negara Indonesia

Mr. Hans Kartikahadi was appointed as Independent Commissioner of Lonsum in 2010. He has over 40 years
experience as public accountant, management and tax consultant. He is a Certified Public Accountant and Tax
Consultant Brevet C (Advance). He started his career as Partner at Sie (Siddharta) & Co. from 1966-1973. He was
also the Founding/Managing Partner of Hans Kartikahadi & Co. a correspondent firm of Deloitte Haskin & Sells from
1973-1990, Founding Partner of HTM (Hans Tuanakotta & Mustofa), which was the member firm of Deloitte Touche
Tohmatsu as Chairman/CEO from 1990-2001, and continued as Chairman until 2004. Since 2004 until now, he is
also the Founder/Senior Advisor of DELOITTE (Deloitte Touche Tohmatsu), member firm in Indonesia. Mr. Hans
Kartikahadi is a Senior Lecturer Faculty of Economy, University of Indonesia (FEUI). He holds Bachelor in Economics,
Majoring in Accountancy, University of Indonesia.
Bapak Hans Kartikahadi menjabat sebagai Komisaris Independen Lonsum pada tahun 2010. Beliau memiliki
pengalaman lebih dari 40 tahun sebagai akuntan publik, konsultan pajak dan konsultan manajemen. Beliau
merupakan Akuntan dan Konsultan Pajak Brevet C (Advance) terdaftar. Beliau mengawali kariernya sebagai Partner
pada Sie (Siddharta) & Co.pada tahun 1966 -1973. Beliau adalah Founding/ Managing Partner Hans Kartikahadi &
Co. yang merupakan correspondent firm of Deloitte Haskins & Sells pada tahun 1973 -1990, Founding Partner HTM
(Hans Tuanakotta & Mustofa), yang merupakan anggota dari Deloitte Touche Tohmatsu sebagai Chairman/CEO
pada tahun 1990 2001 selanjutnya menjadi Chairman sampai tahun 2004. Sejak tahun 2004 sampai sekarang,
Beliau merupakan Founder/ Senior Advisor DELOITTE (Deloitte Touche Tohmatsu), member firm di Indonesia. Bapak
Hans Kartikahadi adalah Dosen Senior Fakultas Ekonomi dari Universitas Indonesia (FEUI). Beliau meraih gelar
Sarjana Ekonomi, Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

73

74

LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2010 PT PP London Sumatra Indonesia Tbk

Board of
directors Profile
Profil Direksi

LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2010 PT PP London Sumatra Indonesia Tbk

Benny Tjoeng
President Director
Indonesian Citizen
Presiden Direktur
Warga Negara Indonesia

Mr. Benny Tjoeng was appointed as the President Director of Lonsum in 2009. He started his career with SGV
Prasetio Utomo Co as a Senior Auditor during 1984-1989 prior to joining PT United Tractors Tbk as the Head of
Accounting Department in 1990 and Head of Accounting & Budgeting Division of PT Astra International Tbk in
1993. He subsequently became Director of PT Astra Grafia Tbk in 1996, Director of PT Astro Agro Lestari Tbk and
held various Commissioner positions in several subsidiaries of PT Astra Agro Lestari Tbk. He was later appointed as
Vice President Director at that company from 2000 to 2006. His last position before joining Lonsum was President
Director at PT Astra Sedaya Finance from 2006 to 2008. Mr. Benny Tjoeng holds a Diploma Degree in Accountancy
from Jayabaya Accounting Academy and a Bachelor Degree from the University of Indonesia, majoring in Financial
Management.
Bapak Benny Tjoeng menjabat sebagai Presiden Direktur Lonsum pada tahun 2009. Karir Beliau berawal sebagai
Senior Auditor di SGV Prasetio Utomo Co selama tahun 1984 1989, untuk selanjutnya bergabung dengan
PT United Tractors Tbk di tahun 1990 sebagai Kepala Departemen Akuntansi dan menjabat sebagai Kepala Divisi
Akuntansi dan Anggaran di PT Astra International Tbk pada tahun 1993. Selanjutnya Beliau menjabat sebagai
Direktur di PT Astra Grafia Tbk pada tahun 1996, menjadi Direktur di PT Astra Agro Lestari Tbk dan memangku
berbagai jabatan Komisaris di beberapa anak perusahaan PT Astra Agro Lestari Tbk. Beliau kemudian diangkat
menjadi Wakil Presiden Direktur di PT Astra Agro Lestari Tbk dari tahun 2000 sampai tahun 2006. Sebelum
bergabung dengan Lonsum, jabatan terakhir Beliau adalah Presiden Direktur di PT Astra Sedaya Finance selama
tahun 2006 - 2008. Bapak Benny Tjoeng lulus Sarjana Muda Akuntansi di Akademi Akuntansi Jayabaya dan meraih
gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Manajemen Keuangan di Universitas Indonesia.

Gunadi Sutopo
Vice President Director
Indonesian citizen
Wakil Presiden Direktur
Warga Negara Indonesia

Mr. Gunadi Sutopo was appointed as Vice President Director of Lonsum in 2010. He previously served as
Commissioner of Lonsum in 2009. Concurrently, he is also Director and Chief Operating Officer of PT Salim Ivomas
Pratama since 2004 and Executive Director of Indofood Agri Resources Ltd. since 2007. He started his career
with Drs Hans Kartikahadi & Co, a public accounting firm in Jakarta, as Assistant Accountant (1977-1979). He
then joined PT Besuki Indah Electric Industry (Luxor) as Finance Manager (1979-1980), PT Lippo Mulia as Finance
and Administration Manager (1980-1981), PT Broco as Group Finance Director (1981-1991) and Salim Plantation
Group as Senior Vice President of Finance (1991-2002). He was awarded Bachelor of Accountancy degree from the
University of Indonesia.
Bapak Gunadi Sutopo diangkat sebagai Wakil Presiden Direktur Lonsum di tahun 2010 dan sebelumnya menjabat
sebagai Komisaris Lonsum pada tahun 2009. Saat ini Beliau juga menjabat sebagai Direktur dan Chief Operating
Officer di PT Salim Ivomas Pratama sejak tahun 2004 dan juga menjabat sebagai Executive Director di Indofood
Agri Resources Ltd. sejak tahun 2007. Beliau memulai karirnya di Drs Hans Kartikahadi & Co, sebuah perusahaan
akuntan publik di Jakarta sebagai Assistant Accountant (1977-1979). Kemudian Beliau bergabung dengan
PT Besuki Indah Electric Industry (Luxor) sebagai Finance Manager (1979-1980), PT Lippo Mulia sebagai Finance and
Administration Manager (1980-1981), PT Broco sebagai Group Finance Director (1981-1991) dan Salim Plantation
Group sebagai Senior Vice President of Finance (1991-2002). Beliau memperoleh gelar Sarjana Akuntansi dari
Universitas Indonesia.

75

76

LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2010 PT PP London Sumatra Indonesia Tbk

Tjhie Tje Fie (Thomas Tjhie)


Director
Indonesian citizen
Direktur
Warga Negara Indonesia

Mr. Thomas Tjhie has been a Director of Lonsum since 2007, and previously served as Vice President Director in 2009.
Currently, he is also Director of PT Indofood Sukses Makmur Tbk from 2004 and concurrently heads the Treasury
Division. Mr. Tjhie also serves as Director of PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk from 2009; President Commissioner
of PT Indofood Fritolay Makmur from 2009; Non-Executive Director of Indofood Agri Resources Ltd from 2006; a Vice
President Commissioner of PT Indolakto from 2009; and President Commissioner of PT Salim Ivomas Pratama from
2009. He previously served as a Director of PT Indomiwon Citra Inti and as Senior Executive of PT Kitadin Coal Mining.
Mr. Tjhie was awarded a Bachelors Degree in Accounting from the Perbanas Banking Institute.
Bapak Thomas Tjhie menjabat menjadi Direktur Lonsum sejak tahun 2007, dan sebelumnya menjabat sebagai Wakil
Presiden Direktur pada tahun 2009. Saat ini, Beliau juga menjabat sebagai Direktur PT Indofood Sukses Makmur Tbk
dari tahun 2004 dan sekaligus mengepalai Divisi Treasury. Beliau saat ini juga menjabat sebagai Direktur PT Indofood
CBP Sukses Makmur Tbk dari tahun 2009, Komisaris Utama PT Indofood Fritolay Makmur dari tahun 2009, NonExecutive Director Indofood Agri Resources Ltd dari tahun 2006, Wakil Komisaris Utama PT Indolakto dari tahun 2009
dan Komisaris Utama PT Salim Ivomas Pratama dari tahun 2009. Sebelumnya Beliau menjabat sebagai Direktur
PT Indomiwon Citra Inti dan Senior Executive PT Kitadin Coal Mining. Bapak Thomas Tjhie meraih gelar Sarjana dalam
bidang Akuntansi dari Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Perbanas Jakarta.

Mark Wakeford
Director
British Citizen
Direktur
Warga Negara Inggris

Mr. Mark Wakeford was appointed as Director of Lonsum in December 2007. He is currently also Chief Executive
Officer and Executive Director of Indofood Agri Resources Ltd (IndoAgri). Prior to his appointment as Executive
Director and CEO of IndoAgri in 2007, he had been an Advisor to the Group since January 2007. He is currently the
President Director of PT Salim Ivomas Pratama. He started his career with Kingston Smith & Co, a firm of Chartered
Accountants in London, England, and has been in the plantation industry since 1993, working with plantation
companies in Indonesia, Papua New Guinea and Thailand. Mr. Mark Wakeford began his plantation career as
Finance Director of PT PP London Sumatra in 1993 before moving to Pacific Rim Plantations Limited (PRPOL) as
Chief Financial Officer (1995-1999), based in Papua New Guinea. In 1999 he became CEO and Executive Director of
PRPOL. When the company was sold to Cargill in 2005, he spent one year with Cargill prior to joining IndoAgri in
January 2007. Mr. Mark Wakeford trained and qualified as a Chartered Accountant in London, England and attended
the Senior Executive Program at the London Business School.
Bapak Mark Wakeford menjabat sebagai Direktur Lonsum sejak Desember 2007. Saat ini Beliau juga menjabat
sebagai Chief Executive Officer dan Executive Director di Indofood Agri Resources Ltd (IndoAgri). Sebelum menjabat
sebagai Executive Director dan Chief Executive Officer IndoAgri pada tahun 2007, Beliau pernah menjabat sebagai
Advisor Grup tersebut sejak Januari 2007. Saat ini Beliau adalah Direktur Utama PT Salim Ivomas Pratama. Beliau
memulai karirnya di Kingston Smith & Co, sebuah firma akuntan di London, Inggris dan sudah berkecimpung di
industri perkebunan sejak 1993, bekerja di perusahaan perkebunan di Indonesia, Papua New Guinea dan Thailand.
Bapak Mark Wakeford memulai karir perkebunannya sebagai Direktur Keuangan di PT PP London Sumatra pada
tahun 1993 sebelum pindah ke Pacific Rim Plantations Limited (PRPOL) sebagai Chief Financial Officer (1995-1999),
berpusat di Papua New Guinea. Pada tahun 1999, Beliau menjabat sebagai CEO dan Executive Director PRPOL. Pada
saat PRPOL dijual ke Cargill pada tahun 2005, Beliau masih bergabung dengan Cargill selama satu tahun, sebelum
bergabung dengan IndoAgri pada Januari 2007. Bapak Mark Wakeford memiliki keahlian dan kemampuan selaku
Chartered Accountant di London, Inggris dan mengikuti Senior Executive Program di London Business School.

LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2010 PT PP London Sumatra Indonesia Tbk

Paulus Moleonoto
Director
Indonesian Citizen
Direktur
Warga Negara Indonesia

Mr. Paulus Moleonoto was appointed as Director of Lonsum in 2007. He is currently a Director of PT Indofood
Sukses Makmur Tbk; a Commissioner of PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk; Executive Director, Head of Finance
& Corporate Services of Indofood Agri Resources Ltd; and Vice President Director of PT Salim Ivomas Pratama. He
started his career in 1984 with Drs Hans Kartikahadi & Co., a public accounting firm in Jakarta. Before joining the
Plantation Division of the Indofood Group as Chief Financial Officer (CFO) in 2001, he had various management
positions in the Salim Plantations Group since 1990. Mr. Moleonoto was awarded a Bachelor of Accountancy
degree from the University of Tarumanagara, a Bachelors degree in Management from the University of Indonesia
and a Master of Science degree in Administration & Business Policy from the University of Indonesia. He is also a
registered accountant in Indonesia.
Bapak Paulus Moleonoto menjabat sebagai Direktur Lonsum pada tahun 2007. Saat ini Beliau menjabat sebagai
Direktur PT Indofood Sukses Makmur Tbk, Komisaris PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk, Executive Director, Head
of Finance & Corporate Services Indofood Agri Resources Ltd dan Wakil Presiden Direktur PT Salim Ivomas Pratama.
Beliau memulai karirnya pada tahun 1984 di sebuah perusahaan akuntan publik Drs. Hans Kartikahadi & Rekan di
Jakarta. Sebelum menjabat sebagai Chief Financial Officer (CFO) pada Divisi Plantations Indofood Grup pada tahun
2001, Beliau pernah menduduki berbagai posisi manajerial di Salim Plantations Grup sejak tahun 1990. Bapak
Paulus Moleonoto meraih gelar Sarjana di bidang Akuntansi dari Universitas Tarumanagara, meraih gelar Sarjana
di bidang Manajemen dari Universitas Indonesia dan meraih gelar Magister Sains bidang Kebijakan Bisnis dan
Administrasi dari Universitas Indonesia. Beliau juga merupakan akuntan terdaftar di Indonesia.

Joefly Joesoef Bahroeny


Director
Indonesian Citizen
Direktur
Warga Negara Indonesia

Mr. Joefly Joesoef Bahroeny was appointed as Director of Lonsum in 2007, and previously a Commissioner of
Lonsum from 2004 to 2007. He is also the Chairman of Indonesian Palm Oil Association (GAPKI) since 2009. He
concurrently serves as a Director of PT Bahruny (Rubber Plantation); Director of PT Sisirau (Palm Oil Plantation &
Mill), President Director of PT Joefly J. Bahroeny (Contractor), President Director of PT Bahrun and Sons (Rubber
Plantation), President Director of PT Mitra Keramika Cemerlang (Distributor Urea, Export Urea), Commissioner of
Minamas Plantation Group and Commissioner of PT Abhimata Mediatama. He has graduated from the University
of News South Wales, Sydney, and has a Magister Management in Agrobusiness from the University of North
Sumatera, Medan.
Bapak Joefly Joesoef Bahroeny menjabat sebagai Direktur Lonsum sejak 2007 dan sebelumnya sebagai Komisaris
Lonsum dari tahun 2004 sampai tahun 2007. Saat ini Beliau juga menjabat sebagai Ketua Umum GAPKI (Gabungan
Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia) sejak tahun 2009. Saat ini Beliau juga menjabat sebagai Direktur PT Bahruny
(Perkebunan Karet), Direktur PT Sisirau (Palm Oil Plantation & Mill), Presiden Direktur PT Joefly J. Bahroeny (Kontraktor),
Presiden Direktur PT Bahrun and Sons (Perkebunan Karet), Presiden Direktur PT Mitra Keramika Cemerlang
(Distributor Urea, Ekspor Urea), Komisaris Minamas Plantation Group dan Komisaris PT Abhimata Mediatama. Beliau
adalah lulusan Universitas New South Wales, Sydney, dan meraih gelar Magister Management in Agrobusiness dari
Universitas Sumatera Utara, Medan.

77

78

LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2010 PT PP London Sumatra Indonesia Tbk

Bryan John Dyer


Director
British Citizen
Direktur
Warga Negara Inggris

Mr. Bryan John Dyer was appointed as Director of Lonsum since 2004, he pursued a multinational career with
Booker Agricultural International Ltd, UK, from 1971 to 1996 in the UK, Papua New Guinea, Somalia, Kenya and
Guyana, as well as consulting for Booker in many other countries. He was CEO of Monaghan Middlebrook Ltd,
UK (1989 2001), and Managing Director of Booker Tate Ltd, UK (2001-2004), which was the largest provider
of corporate management & technical services to the worlds sugar industries. Mr. Bryan Dyer is a graduate of
University of Reading with a BSc Hons in Agricultural Science and also attended the London Business School and
studied Advanced Strategic Marketing at INSEAD, France.
Bapak Bryan John Dyer menjabat sebagai Direktur Lonsum sejak tahun 2004. Beliau mengawali serta menjalani
karirnya di berbagai belahan dunia dalam naungan Booker Agricultural International Ltd, UK, dari tahun 1971
hingga 1996, di UK, Papua New Guinea, Somalia, Kenya dan Guyana. Sebelumnya Beliau merupakan CEO
Monaghan Middlebrook Ltd, UK (1989 2001), dan Managing Director Booker Tate Ltd, UK (2001-2004), yang
merupakan penyedia corporate management & technical services terbesar di dunia dalam industri gula. Bapak Bryan
Dyer adalah Lulusan University of Reading dengan gelar BSc Hons di bidang pertanian dan juga meraih gelar di
London Business School dan mempelajari Advanced Strategic Marketing di INSEAD, France.

Eddy Hariyanto
Director
Indonesian Citizen
Direktur
Warga Negara Indonesia

Mr. Eddy Hariyanto was appointed as Director of Lonsum in 2010. He concurrently serves as Advisor &
Manufacturing Manager of Packaging Division of PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk since 2007. He was
educated at Universitas Kristen Indonesia in major of Civil Engineering and began his career as a Representative
Officer in PT Pakarti Sampurno (1983-1985) and subsequently served as Manager of Operations at CV Multi
Connection until 1989. In 1989, he joined PT Arfak Indra & PT Wenang Sakti engaged in Forest Concessions and
served as Director of Operations & Production from 1996 to 2003.
Bapak Eddy Hariyanto menjabat sebagai Direktur Lonsum tahun 2010. Beliau saat ini juga menjabat sebagai Advisor
& Manufacturing Manager di Divisi Packaging PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk sejak 2007. Beliau menempuh
pendidikan Teknik Sipil di Universitas Kristen Indonesia dan mengawali kariernya sebagai Representative Officer di
PT Pakarti Sampurno (1983-1985) dan selanjutnya menjabat sebagai Manajer Operasional di CV Multi Connection
sampai tahun 1989. Pada tahun yang 1989, Beliau bergabung di PT Arfak Indra & PT Wenang Sakti yang bergerak
di bidang Konsesi Hak Pengusahaan Hutan (HPH) dan menjabat sebagai Direktur Operasional & Produksi dari tahun
1996 sampai 2003.

LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2010 PT PP London Sumatra Indonesia Tbk

Emanuel Loe Soei Kim


Director
Indonesian Citizen
Direktur
Warga Negara Indonesia

Mr. Emanuel Loe Soei Kim serves as Director of Lonsum since May 2008. He joined PT PP London Sumatra Indonesia Tbk
in 2000 as Tax Manager. In 2006, he was appointed as Head of Accounting and Taxation and was appointed as Head
of Treasury and Taxation in 2007. His career started in 1974 as Accounting Assistant Manager at PT Putera Toppan
before joining PT Nawa Panduta (Holding Company) in 1989 as Tax Planning and Control Manager. He holds
a Bachelor of Economy in Accounting from the Indonesian School of Economics, besides having Brevet A, B and C
State Certificates for Tax Consultant bestowed upon by the Finance Department of The Republic of Indonesia (BPLK).
Bapak Emanuel Loe Soei Kim menjabat sebagai Direktur Lonsum sejak Mei 2008. Beliau bergabung dengan
PT PP London Sumatra Indonesia Tbk sejak tahun 2000 sebagai Tax Manager. Pada tahun 2006, Beliau ditunjuk
sebagai Head of Accounting and Taxation, dan Head of Treasury and Taxation di tahun 2007. Karirnya dimulai pada
tahun 1974 sebagai Accounting Assistant Manager PT Putera Toppan. Setelah itu, Beliau bergabung dengan
PT Nawa Panduta (Holding Company) di tahun 1989 sebagai Tax Planning and Control Manager. Beliau meraih gelar
Sarjana Ekonomi di bidang Akuntansi pada Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia, disamping itu memiliki
Sertifikat Negara Brevet A, B, dan C Konsultan Pajak yang diselenggarakan oleh Departemen Keuangan Republik
Indonesia.

Sonny Lianto
Director
Indonesian Citizen
Direktur
Warga Negara Indonesia

Mr. Sonny Lianto was appointed as Director of Lonsum since 2009. He concurrently serves as General Manager
Corporate Controller Division at PT Indofood Sukses Makmur Tbk since 2006. He started his career as a Senior
Auditor at Prasetio Utomo & Co, a member firm of Arthur Andersen & Co (currently Ernst & Young) in 1994
1997. He then joined PT Mulia Industrindo Tbk in 1997 as Chief System & Procedures and PT Admadjaja Korpora,
which is a holding company of Danamon Group, from 1997 to 1999 as Junior Assistant Vice President Finance
& Accounting. He then joined PT Indofood Sukses Makmur Tbk Corporate Controller Division as Management
Accounting Manager from 1999 to 2006. Mr. Sonny Lianto graduated from Trisakti University majoring in
Accounting and holds a Post-Graduate Diploma in Strategic Marketing from Warren Keegan & Associates Inc.
Bapak Sonny Lianto menjabat sebagai Direktur Lonsum sejak tahun 2009. Saat ini Beliau juga menjabat sebagai
General Manager - Corporate Controller Division di PT Indofood Sukses Makmur Tbk sejak tahun 2006. Beliau
mengawali karir sebagai Senior Auditor di Prasetio Utomo & Co, anggota perusahaan Arthur Andersen & Co (saat
ini Ernst & Young) selama periode 1994 -1997. Setelah itu Beliau bergabung di PT Mulia Industrindo Tbk di 1997
sebagai Chief System & Procedures dan PT Admadjaja Korpora yang merupakan holding company Danamon Group,
dari 1997 sampai 1999 sebagai Junior Assistant Vice President Finance & Accounting. Selanjutnya Beliau bergabung
dengan PT Indofood Sukses Makmur Tbk pada Corporate Controller Division sebagai Management Accounting
Manager pada tahun 1999 sampai tahun 2006. Bapak Sonny Lianto meraih gelar sarjana Akuntansi dari Universitas
Trisakti dan memegang Post-Graduate Diploma in Strategic Marketing dari Warren Keegan & Associates Inc.

79

80

LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2010 PT PP London Sumatra Indonesia Tbk

Committee Members
Profile
Profil Anggota Komite
Audit Committee
Komite Audit
Tengku Alwin Aziz
Indonesian Citizen | Warga Negara Indonesia
Mr. Tengku Alwin Aziz was appointed as an Independent Commissioner of Lonsum since 2000 and concurrently serves as
Vice Chairman and Non-Executive Director at Kencana Agri Ltd. based in Singapore, since 2008. He has previously served as
President Director of Bank Umum Nasional (1998-1999), President Commissioner of Staco Graha, Staco Mitra Sedaya, Staco
Jasa Pratama, Salindo Perdana Finance (1993-1998), and as a Director of Bank Dagang Negara (1992-1997). He holds a degree
in Economics majoring in Accountancy from Universitas Sumatera Utara, Medan.
Bapak Tengku Alwin Aziz menjabat sebagai Komisaris Independen Lonsum sejak tahun 2000 dan saat ini Beliau juga menjabat
sebagai Wakil Komisaris dan Non-Executive Director di Kencana Agri Ltd. yang berkedudukan di Singapura sejak tahun 2008.
Beliau sebelumnya pernah menjabat sebagai Presiden Direktur Bank Umum Nasional (1998-1999), Presiden Komisaris Staco
Graha, Staco Mitra Sedaya, Staco Jasa Pratama, Salindo Perdana Finance (1993-1998) dan Direktur Bank Dagang Negara (19921997). Beliau memperoleh gelar Sarjana Ekonomi bidang Akuntansi dari Universitas Sumatera Utara, Medan.
Bambang Suhermadi
Indonesian Citizen | Warga Negara Indonesia
Mr. Bambang Suhermadi is a member of Lonsums Audit Committee (2001-2002, 2006-present) and Head of Lonsums
Internal Audit Department (2002-2006). Previously, he was a Director of Finance of Rumah Sakit Pondok Indah,
Jakarta (1999-2000); Vice Chairman & Corporate Auditor of Caraka Group, Jakarta (1991-1999); Audit Committee
member of PT Bank Bintang Manunggal Tbk, Jakarta and Administrative Specialist of Winrock International AARP II
(1987-1990); Director of Finance of PT RFComm, Bandung (1984-1986); Senior Auditor Bank Dagang Negara,
Jakarta (1973-1983). He graduated from the State University of Padjadjaran (UNPAD), Bandung (1973), majoring
in Accounting, and he is a member of the Indonesian Accountants Association (IAI) Jakarta and a member of the
Institute of Internal Auditors, Florida, USA, Jakarta Chapter.
Bapak Bambang Suhermadi adalah anggota Komite Audit Lonsum (2001-2002, 2006-sekarang) dan Head of Internal
Audit Department Lonsum (2002-2006). Sebelumnya, Beliau menjabat sebagai Direktur Keuangan Rumah Sakit
Pondok Indah, Jakarta (1999-2000); Wakil Ketua & Auditor Perusahaan Caraka Group, Jakarta (1991-1999); Anggota
Komite Audit PT Bank Bintang Manunggal Tbk, Jakarta dan Spesialis Administrasi Winrock International AARP II
(1987-1990); Direktur Keuangan PT RFComm, Bandung (1984-1986); Senior Auditor Bank Dagang Negara, Jakarta
(1973-1983). Beliau adalah lulusan Universitas Padjadjaran (UNPAD), Bandung (1973), jurusan Akuntansi, dan Beliau
merupakan anggota dari Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) Jakarta, serta anggota dari Institute of Internal Auditors,
Florida, USA, Jakarta Chapter.

Hans Kartikahadi
Indonesian Citizen | Warga Negara Indonesia
Mr. Hans Kartikahadi was appointed as Independent Commissioner of Lonsum in 2010. He has over 40 years experience
as public accountant, management and tax consultant. He is a Certified Public Accountant and Tax Consultant Brevet C
(Advance). He started his career as Partner at Sie (Siddharta) & Co. from 1966-1973. He was also the Founding/Managing
Partner of Hans Kartikahadi & Co. a correspondent firm of Deloitte Haskin & Sells from 1973-1990, Founding Partner of HTM
(Hans Tuanakotta & Mustofa), which was the member firm of Deloitte Touche Tohmatsu as Chairman/CEO from 1990-2001, and
continued as Chairman until 2004. Since 2004 until now, he is also the Founder/Senior Advisor of DELOITTE (Deloitte Touche
Tohmatsu), member firm in Indonesia. Mr. Hans Kartikahadi is a Senior Lecturer Faculty of Economy, University of Indonesia
(FEUI). He holds Bachelor in Economics, Majoring in Accountancy, University of Indonesia.
Bapak Hans Kartikahadi menjabat sebagai Komisaris Independen Lonsum pada tahun 2010. Beliau memiliki pengalaman lebih
dari 40 tahun sebagai akuntan publik, konsultan pajak dan konsultan manajemen. Beliau merupakan Akuntan dan Konsultan
Pajak Brevet C (Advance) terdaftar. Beliau mengawali kariernya sebagai Partner pada Sie (Siddharta) & Co.pada tahun 1966
-1973. Beliau adalah Founding/ Managing Partner Hans Kartikahadi & Co. yang merupakan correspondent firm of Deloitte
Haskins & Sells pada tahun 1973 -1990, Founding Partner HTM (Hans Tuanakotta & Mustofa), yang merupakan anggota dari
Deloitte Touche Tohmatsu sebagai Chairman/CEO pada tahun 1990 2001 selanjutnya menjadi Chairman sampai tahun 2004.
Sejak tahun 2004 sampai sekarang, Beliau merupakan Founder/ Senior Advisor DELOITTE (Deloitte Touche Tohmatsu), member
firm di Indonesia. Bapak Hans Kartikahadi adalah Dosen Senior Fakultas Ekonomi dari Universitas Indonesia (FEUI). Beliau
meraih gelar Sarjana Ekonomi, Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2010 PT PP London Sumatra Indonesia Tbk

remuneration and nomination Committee


Komite Remunerasi dan Nominasi
Eddy Kusnadi Sariaatmadja
Indonesian Citizen | Warga Negara Indonesia
Mr. Eddy Kusnadi Sariaatmadja currently serves as the President Commissioner of Lonsum in 2009, and previously served
as the President Director of Lonsum (2007-2009). He concurrently serves as Commissioner of PT Abhimata Citra Abadi,
Commissioner of PT Surya Citra Televisi since 2001, and President Commissioner of PT Elang Mahkota Teknologi Tbk since
1983. He was also Commissioner of PT AGC Leasing (1983 to 1989). Mr. Eddy Kusnadi Sariaatmadja holds a Bachelor of
Engineering degree and Master of Engineering Science degree from University of New South Wales, Sydney, Australia.
Bapak Eddy Kusnadi Sariaatmadja menjabat sebagai Presiden Komisaris Lonsum pada tahun 2009, dan sebelumnya
menjabat sebagai Presiden Direktur Lonsum (2007-2009). Saat ini Beliau juga menjabat sebagai Komisaris
PT Abhimata Citra Abadi, Komisaris PT Surya Citra Televisi sejak tahun 2001, dan Presiden Komisaris PT Elang Mahkota
Teknologi Tbk sejak tahun 1983. Beliau juga pernah menjabat sebagai Komisaris PT AGC Leasing (1983-1989). Bapak Eddy
Kusnadi Sariaatmadja meraih gelar Bachelor of Engineering dan Master of Engineering Science di University of New South
Wales, Sydney, Australia.

Hendra Widjaja
Indonesian Citizen | Warga Negara Indonesia
Mr. Hendra Widjaja was appointed as Commissioner of Lonsum in 2009 and concurrently serves as Director at PT Indofood
CBP Sukses Makmur Tbk, Director & Chief Financial Officer at PT Indolakto since 2009 and serves as the Deputy Division
Head Controller at PT Indofood Sukses Makmur Tbk since 2002. He started his career as a National Administration
Manager at PT Intiboga Sejahtera (1991 2000); and he was appointed as the Director & Chief Financial Officer at
PT Indomarco Adi Prima (2000 2002). Mr. Hendra Widjaja was awarded Management and Finance degree from
Atmajaya University, Jakarta.
Bapak Hendra Widjaja diangkat sebagai Komisaris Lonsum pada tahun 2009 dan saat ini Beliau juga menjabat sebagai
Direktur PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk, Direktur & Chief Financial Officer di PT Indolakto sejak tahun 2009 dan
menjabat sebagai Deputy Division Head Controller di PT Indofood Sukses Makmur Tbk sejak tahun 2002. Perjalanan
karirnya dimulai sebagai National Administration Manager di PT Intiboga Sejahtera (1991 2000); kemudian sebagai
Direktur & Chief Financial Officer di PT Indomarco Adi Prima (2000 2002). Bapak Hendra Widjaja menamatkan pendidikan
pada jurusan Manajemen dan Keuangan di Universitas Atmajaya, Jakarta.

corporate secretary
Sekretaris Perusahaan
Endah R. Madnawidjaja
Indonesian Citizen | Warga Negara Indonesia
Ms. Endah R. Madnawidjaja was appointed as Corporate Secretary & Head of Legal Affairs of the Company in 2007.
She graduated in law, majoring in Economic Activities Law, from the University of Indonesia and is a Licensed
Advocate as well as a member of IKADIN (equivalent to BAR Associates). Prior to joining the Company, she had
been a Legal Consultant of Lubis, Ganie, Surowidjojo law firm since 1995.
Ibu Endah R. Madnawidjaja ditunjuk sebagai Corporate Secretary & Head of Legal Affairs Perseroan pada tahun
2007. Beliau meraih gelar Sarjana Hukum di bidang Hukum Kegiatan Perekonomian dari Universitas Indonesia dan
adalah seorang Licensed Advocate & anggota dari IKADIN (sejajar dengan BAR Associates). Sebelum bergabung
dengan Perseroan, Beliau merupakan Konsultan Hukum dari law firm Lubis, Ganie, Surowidjojo sejak 1995.

81

82

LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2010 PT PP London Sumatra Indonesia Tbk

Senior
officers
Pejabat Senior
Operational
Head of Estates Coordination & Inspection

A. Fattah Ibrahim

Area Manager Agronomy Kaltim

Pieter Victor

Area Manager Agronomy Lima Puluh

M. Topan Ketaren

Area Manager Agronomy Serdang

Win Alamsyah

Area Manager Agronomy Musi Banyuasin

Sular Pramu Nissiyoko

Area Manager Agronomy Bingin Teluk

Sudarsih

Area Manager Agronomy Muara Rupit

Indra Purnama

Area Manager Agronomy Cengal

Syaiful Fitri

Area Manager Agronomy Lahat

Usul

Area Manajer Agronomy Jasul

A. Fattah Ibrahim

Head of Jade Project*

Dinar Ariefin

Area Manager Processing A

Peribadi Karo Karo

Area Manager Processing B

Yose Rizal

Area Manager Processing C

Samuel Leki

Area Manager Processing D

Kirjan

Head of Engineering & Processing Services

Samuel Leki

Head of Research & Development

Stephen Nelson

Head of Operations Administration

Ukur Kami Surbakti

Head of Environment & CSR Coordination

Bambang Dwi Laksono

General Manager Plasma Operation

Ignatius Wiraharjo

Head of Sales

Subakri

Sales
Support Services
Head of General Services

Mino Lesmana

Coordinator of Human Resources

Muhammad Waras

Head of Procurement*

Benny Y. Setiawan

Finance & IT
Head of Accounting & Taxation

Sonny Lianto

Head of Financial Control

Andjurken Tarigan

Head of Information Technology Services

Rafii Nyomin

Head of Treasury

Widya P. Hartanto

Corporate Office

* Acting

Corporate Secretary & Head of Legal Affairs

Endah Resmiati Madnawidjaja

Head of Internal Audit & Risk Management

Rogers H. Wirawan

Head of Investor Relations & Communication

Sonny Lianto

LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2009 PT PP London Sumatera Tbk

83

84

LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2010 PT PP London Sumatra Indonesia Tbk

estate location map


Description - Keterangan

Peta Lokasi Perkebunan

Oil Palm Estate / Kebun Kelapa Sawit


Rubber Estate / Kebun Karet
Coconut Estate / Kebun Kelapa
Cocoa Estate / Kebun Kakao
Tea Estate / Kebun Teh

5
4

1. Nucleus Estate - Kebun Inti

4. Nucleus Estate - Kebun Inti

5. Nucleus Estate - Kebun Inti

lima puluh

bingin teluk

musi banyuasin

kutai barat

Batubara - Dolok

Musi Rawas - Bukit Hijau

Musi Banyuasin - Tirta Agung

Kutai Barat - Isuy Makmur

Asahan - Gunung Malayu

Musi Rawas - Belani Elok

Musi Banyuasin - Budi Tirta

Kutai Barat - Pahu Makmur

Serdang Bedagai - Sibulan

Musi Rawas - Batu Cemerlang

Musi Banyuasin - Suka Damai

Simalungun - Bah Bulian

Musi Rawas - Ketapat Bening

Musi Banyuasin - Sei Punjung

Simalungun - Bah Lias

Musi Rawas - Sei Kepayang

Labuhan Batu Selatan - Sei Rumbiya

6. Nucleus Estate - Kebun Inti

muara rupit

lahat

serdang

Musi Rawas - Gunung Bais

Musi Rawas - Terawas Indah

Serdang Bedagai - Rambong Sialang

Musi Rawas - Riam Indah

Lahat - Arta Kencana

Deli Serdang - Begerpang

Musi Rawas - Sei Lakitan

Lahat - Kencana Sari

Deli Serdang - Sei Merah

Musi Rawas - Sei Gemang

Langkat - Bungara
Langkat - Turangie
Langkat - Pulo Rambong

BuluKumba
Bulukumba - Balombissie
Bulukumba - Palang Isang

banyuwangi

Ogan Komering Ilir - Tulung Gelam


Ogan Komering Ilir - Kubu Pakaran

Plasma Estate - Kebun Plasma


bingin teluk

lahat

Musi Rawas - Air Bening

Musi Rawas - Eka Sari

Musi Rawas - Dwi Makmur

Lahat - Arta Kencana

Plasma Estate - Kebun Plasma

muara rupit

cengal

BuluKumba

Musi Rawas - Marga Sido

Ogan Komering Ilir - Tulung Gelam

Bulukumba - Tibona

Musi Rawas - Muara Kelingi

Ogan Komering Ilir - Kubu Pakaran

Musi Rawas - Pelita Jaya

Ogan Komering Ilir - Bebah Permata

3. Nucleus Estate - Kebun Inti


minahasa
Minahasa - Pungkol

musi banyuasin
Musi Banyuasin - Tirta Agung
Musi Banyuasin - Suka Damai

Bandung - Kertasarie

7. Nucleus Estate - Kebun Inti

cengal

Ogan Komering Ilir - Bebah Permata

2. Nucleus Estate - Kebun Inti

bandung

Banyuwangi - Treblasala

85

LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2010 PT PP London Sumatra Indonesia Tbk

district

province

description

01. Dolok

Batubara

North Sumatra

Oil Palm Estate

02.

Gunung Malayu

Asahan

North Sumatra

Oil Palm Estate

03.

Rambong Sialang

Serdang Bedagai

North Sumatra

Oil Palm Estate

04. Sibulan

Serdang Bedagai

North Sumatra

Oil Palm & Rubber Estate

05.

Bah Bulian

Simalungun

North Sumatra

Oil Palm Estate

06.

Bah Lias

Simalungun

North Sumatra

Oil Palm, Cocoa & Coconut Estate

07.

Sei Rumbiya

Labuhan Batu Selatan

North Sumatra

Oil Palm & Rubber Estate

08. Begerpang

Deli Serdang

North Sumatra

Oil Palm Estate

09.

Deli Serdang

North Sumatra

Oil Palm Estate

10. Bungara

Langkat

North Sumatra

Oil Palm Estate

11. Turangie

Langkat

North Sumatra

Oil Palm Estate

12.

Pulo Rambong

Langkat

North Sumatra

Oil Palm Estate

Bukit Hijau

Musi Rawas

South Sumatra

Oil Palm Estate

14.

Belani Elok

Musi Rawas

South Sumatra

Oil Palm Estate

15.

Batu Cemerlang

Musi Rawas

South Sumatra

Oil Palm Estate

16.

Ketapat Bening

Musi Rawas

South Sumatra

Oil Palm Estate

17.

Sei Kepayang

Musi Rawas

South Sumatra

Oil Palm Estate

18.

Gunung Bais

Musi Rawas

South Sumatra

Oil Palm Estate

19.

Riam Indah

Musi Rawas

South Sumatra

Oil Palm Estate

20.

Sei Lakitan

Musi Rawas

South Sumatra

Oil Palm Estate

21.

Sei Gemang

Musi Rawas

South Sumatra

Oil Palm Estate

22.

Terawas Indah

Musi Rawas

South Sumatra

Oil Palm Estate

23.

Tulung Gelam

Ogan Komering Ilir

South Sumatra

Rubber Estate

24.

Kubu Pakaran

Ogan Komering Ilir

South Sumatra

Rubber Estate

25.

Bebah Permata

Ogan Komering Ilir

South Sumatra

Rubber Estate

26.

Tirta Agung

Musi Banyuasin

South Sumatra

Oil Palm Estate

27.

Budi Tirta

Musi Banyuasin

South Sumatra

Oil Palm Estate

28.

Suka Damai

Musi Banyuasin

South Sumatra

Oil Palm Estate

29.

Sei Punjung

Musi Banyuasin

South Sumatra

Oil Palm Estate

30.

Arta Kencana

Lahat

South Sumatra

Oil Palm Estate

31.

Kencana Sari

Lahat

South Sumatra

Oil Palm Estate

32. Kertasarie

Bandung

West Java

Tea Estate

33. Treblasala

Banyuwangi

East Java

Cocoa & Coconut Estate

34.

Isuy Makmur

Kutai Barat

East Kalimantan

Oil Palm Estate

35.

Pahu Makmur

Kutai Barat

East Kalimantan

Oil Palm Estate

36. Balombissie

Bulukumba

South Sulawesi

Rubber Estate

37.

Bulukumba

South Sulawesi

Rubber Estate

38. Pungkol

Minahasa

North Sulawesi

Cocoa & Coconut Estate

01.

Marga Sido

Musi Rawas

South Sumatra

Oil Palm Estate

02.

Muara Kelingi

Musi Rawas

South Sumatra

Oil Palm Estate

03.

Pelita Jaya

Musi Rawas

South Sumatra

Oil Palm Estate

04.

Eka Sari

Musi Rawas

South Sumatra

Oil Palm Estate

05.

Air Bening

Musi Rawas

South Sumatra

Oil Palm Estate

06.

Dwi Makmur

Musi Rawas

South Sumatra

Oil Palm Estate

07.

Tirta Agung

Musi Banyuasin

South Sumatra

Oil Palm Estate

08.

Suka Damai

Musi Banyuasin

South Sumatra

Oil Palm Estate

09.

Arta Kencana

Lahat

South Sumatra

Oil Palm Estate

10.

Kubu Pakaran

Ogan Komering Ilir

South Sumatra

Rubber Estate

11.

Tulung Gelam

Ogan Komering Ilir

South Sumatra

Rubber Estate

12.

Bebah Permata

Ogan Komering Ilir

South Sumatra

Rubber Estate

Bulukumba

South Sulawesi

Rubber Estate

Nama Perkebunan

Sei Merah

Palang Isang

13. Tibona

Kabupaten

Propinsi

Keterangan

Nucleus Estate - Kebun Inti

13.

ESTATE NAME

Plasma Estate - Kebun Plasma

No.

86

LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2010 PT PP London Sumatra Indonesia Tbk

factory location map


Peta Lokasi Pabrik

1
6
2
3

5
4

Description - Keterangan
Palm Oil Mill / Pabrik Kelapa Sawit

Cocoa Factory / Pabrik Kakao

Sheet Rubber Factory / Pabrik Karet Lembaran

Tea Factory / Pabrik Teh

Crumb Rubber Factory / Pabrik Karet Remahan

Seed Germinating Unit / Unit Pembenihan Bibit

1. Factory - Pabrik
Batubara - Dolok

Langkat - Turangie

asahan - Gunung Malayu

Labuhan Batu Selatan - Sei Rumbiya

Deli serdang - Begerpang

Simalungun - Bah Lias

2. Factory - Pabrik
musi rawas - Belani Elok

Lahat - Arta Kencana

musi rawas - Gunung Bais

musi banyuasin - Tirta Agung

musi rawas - Sei Lakitan


musi rawas - Terawas Indah

ogan komering ilir - Cengal


ogan komering ilir - Mesuji (MAKP)

3. Factory - Pabrik
Bandung - Kertasarie

5. Factory - Pabrik
Bulukumba - Palang Isang

4. Factory - Pabrik
Banyuwangi - Treblasala

6. Factory - Pabrik
kutai barat - Pahu Makmur
Samarinda - Samarinda

87

LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2010 PT PP London Sumatra Indonesia Tbk

No.

FACTORY NAME Capacity


Nama Pabrik

Kapasitas

district

province

description

Kabupaten

Propinsi

Keterangan

01. Turangie

45 tons/hour

Langkat

North Sumatra
Sumatera Utara

Palm Oil Mill


Pabrik Kelapa Sawit

02. Begerpang

45 tons/hour

Deli Serdang

North Sumatra
Sumatera Utara

Palm Oil Mill


Pabrik Kelapa Sawit

03. Dolok

45 tons/hour *

Batu Bara

North Sumatra
Sumatera Utara

Palm Oil Mill


Pabrik Kelapa Sawit

04.

Gunung Malayu

30 tons/hour

Asahan

North Sumatra
Sumatera Utara

Palm Oil Mill


Pabrik Kelapa Sawit

05.

Belani Elok

60 tons/hour

Musi Rawas

South Sumatra
Sumatera Selatan

Palm Oil Mill


Pabrik Kelapa Sawit

06.

Sei Lakitan

60 tons/hour

Musi Rawas

South Sumatra
Sumatera Selatan

Palm Oil Mill


Pabrik Kelapa Sawit

07.

Gunung Bais

10 tons/hour

Musi Rawas

South Sumatra
Sumatera Selatan

Palm Oil Mill


Pabrik Kelapa Sawit

08.

Terawas Indah

20 tons/hour

Musi Rawas

South Sumatra
Sumatera Selatan

Palm Oil Mill


Pabrik Kelapa Sawit

09.

Arta Kencana

20 tons/hour

Lahat

South Sumatra
Sumatera Selatan

Palm Oil Mill


Pabrik Kelapa Sawit

10.

Tirta Agung

40 tons/hour

Musi Banyuasin

South Sumatra
Sumatera Selatan

Palm Oil Mill


Pabrik Kelapa Sawit

11.

Pahu Makmur

45 tons/hour

Kutai Barat

East Kalimantan
Kalimantan Timur

Palm Oil Mill


Pabrik Kelapa Sawit

12.

Bah Lias

12 million seeds/year

Simalungun

North Sumatra
Sumatera Utara

Seed Germinating Unit


Unit Pembenihan Bibit

13. Samarinda

13 million seeds/year

Samarinda

East Kalimantan
Kalimantan Timur

Seed Germinating Unit


Unit Pembenihan Bibit

14. Kertasarie

225 tons/month

Bandung

West Java
Jawa Barat

Tea Factory
Pabrik Teh

15. Treblasala

750 tons/month

Banyuwangi

East Java
Jawa Timur

Cocoa Factory
Pabrik Kakao

16.

325 tons/month

Labuhan Batu Selatan

North Sumatra
Sumatera Utara

Sheet Rubber Factory


Pabrik Karet Lembaran

17. Cengal

325 tons/month

Ogan Komering Ilir

South Sumatra
Sumatera Selatan

Sheet Rubber Factory


Pabrik Karet Lembaran

18.

Palang Isang

275 tons/month

Bulukumba

South Sulawesi
Sulawesi Selatan

Sheet Rubber Factory


Pabrik Karet Lembaran

19.

Sei Rumbiya

560 tons/month

Labuhan Batu Selatan

North Sumatra
Sumatera Utara

Crumb Rubber Factory


Pabrik Karet Remahan

20. Cengal

1,600 tons/month

Ogan Komering Ilir

South Sumatra
Sumatera Selatan

Crumb Rubber Factory


Pabrik Karet Remahan

21.

800 tons/month

Bulukumba

South Sulawesi
Sulawesi Selatan

Crumb Rubber Factory


Pabrik Karet Remahan

600 tons/month

Ogan Komering Ilir

South Sumatra
Sumatera Selatan

Crumb Rubber Factory


Pabrik Karet Remahan

Sei Rumbiya

Palang Isang

22. Mesuji/MAKP

* After the completion of expansion in December 2010


* Setelah penyelesaian peningkatan kapasitas pada bulan Desember 2010

88

LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2010 PT PP London Sumatra Indonesia Tbk

Corporate Information
Informasi Perusahaan

Head Office
Kantor Pusat
Prudential Tower 15th Floor
Jl. Jend Sudirman Kav 79
Jakarta, 12910
Tel. (62-21) 5795 7718
Fax.(62-21) 5795 7719
www.londonsumatra.com

LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2010 PT PP London Sumatra Indonesia Tbk

Share Registrar
Biro Administrasi Efek
PT Raya Saham Registrar
Plaza Sentral Building 2nd Floor
Jl. Jend. Sudirman Kav. 47 - 48
Jakarta 12930, Indonesia
Tel. (62-21) 252 5666
Fax.(62-21) 252 5028
Public Accountant
Akuntan Publik
KAP Purwantono, Suherman & Surja
Ernst & Young
Indonesia Stock Exchange Building Tower 2, 7th Floor
Jl. Jend. Sudirman Kav. 52 - 53
Jakarta 12190, Indonesia
Tel. (62-21) 5289 5000
Fax.(62-21) 5289 4111

89

90

LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2010 PT PP London Sumatra Indonesia Tbk

Ratification
of Annual Report
Pengesahan Laporan Tahunan
The Annual Report has been approved by the Members of the Board of Commissioners
and the Board of Directors of PT PP London Sumatra Indonesia Tbk in April 2010.
Laporan Tahunan ini telah disetujui oleh seluruh anggota Dewan Komisaris dan Direksi
PT PP London Sumatra Indonesia Tbk pada bulan April 2010.

Board of Commissioners
Dewan Komisaris

Eddy Kusnadi Sariaatmadja


President Commissioner
Presiden Komisaris

AXTON SALIM
Commissioner
Komisaris

Rachmat Soebiapradja
Independent Commissioner
Komisaris Independen

Franciscus Welirang
Vice President Commissioner
Wakil Presiden Komisaris

Werianty Setiawan
Commissioner
Komisaris

Hendra Widjaja
Commissioner
Komisaris

Tengku Alwin Aziz


Independent Commissioner
Komisaris Independen

Hans Ryan Aditio


Commissioner
Komisaris

Hans Kartikahadi
Independent Commissioner
Komisaris Independen

91

LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2010 PT PP London Sumatra Indonesia Tbk

Board of Directors
Direksi

BENNY TJOENG
President Director
Presiden Direktur

Tjhie Tje Fie (Thomas TJHIE)


Director
Direktur

Bryan John Dyer


Director
Direktur

Gunadi SuTOPO
Vice President Director
Wakil Presiden Direktur

Mark WAKEFORD
Director
Direktur

Paulus Moleonoto
Director
Direktur

Joefly Joesoef Bahroeny


Director
Direktur

Eddy Hariyanto
Director
Direktur

Emanuel Loe Soei Kim


Director
Direktur

Sonny Lianto
Director
Direktur

The Consolidated
Financial
Statements
Laporan Keuangan
Konsolidasi

The original consolidated financial statements included herein are in


Indonesian language.

PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN
LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
NERACA KONSOLIDASI
31 Desember 2010, 2009 dan 2008
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)

Catatan/
Notes
ASET
ASET LANCAR
Kas dan setara kas
Piutang usaha
Pihak ketiga - setelah dikurangi
cadangan penurunan nilai
sebesar Rp561 pada
tanggal 31 Desember 2010
(2009: Rp257 dan
2008: Rp422)
Pihak yang mempunyai
hubungan istimewa
Piutang lain-lain
Pihak ketiga
Pihak yang mempunyai
hubungan istimewa
Persediaan, bersih
Uang muka
Pajak dibayar di muka
Biaya dibayar di muka

2c,2f,3,27
2f,4,26,27

2010

2009

2008
ASSETS
CURRENT ASSETS
Cash and cash equivalents
Trade receivables
Third parties net of allowance for
impairment of Rp561
as of December 31, 2010
(2009: Rp257 and
2008: Rp422)

1.160.688

682.249

1.034.344

25.952

65.013

99.200

6.119

10.246

11.689

Related parties
Other receivables
Third parties

6.731
264.473
15.670
456
7.168

2.142
192.133
10.592
905
1.077

657
213.719
21.831
13.376
4.987

Related parties
Inventories, net
Advances
Prepaid taxes
Prepaid expenses

1.487.257

964.362

1.399.810

Total Current Assets

2f,2s,25

14.113

15.799

2f,2i,7
26,27
6
1,2b
2e,2g,2l

56.751
60.949
13.130

55.144
66.183
5.082

51.326
96.322
-

2s,25
2f,27,33
2s,25
2d,5
6
2n,13a

Jumlah Aset Lancar

ASET TIDAK LANCAR


Piutang hubungan istimewa
Piutang plasma - setelah dikurangi
cadangan penurunan nilai
sebesar Rp18.000
Uang muka
Penyertaan jangka panjang
Tanaman perkebunan
Tanaman menghasilkan setelah dikurangi
akumulasi amortisasi
sebesar Rp505.563 pada
tanggal 31 Desember 2010
(2009: Rp428.334 dan
2008: Rp364.910)
Tanaman belum menghasilkan
Aset tetap - setelah dikurangi
akumulasi penyusutan sebesar
Rp573.507 pada tanggal
31 Desember 2010
(2009: Rp453.335 dan
2008: Rp374.205)
Biaya tangguhan hak atas tanah setelah dikurangi akumulasi
amortisasi sebesar Rp40.179
pada tanggal 31 Desember 2010
(2009: Rp36.476 dan
2008: Rp32.786)
Aset tidak lancar lainnya

PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN
LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk
AND SUBSIDIARIES
CONSOLIDATED BALANCE SHEETS
December 31, 2010, 2009 and 2008
(Expressed in Million Rupiah,
Unless Otherwise Stated)

NON-CURRENT ASSETS
Due from related parties
Plasma receivables - net of
allowance for impairment
of Rp18,000
Advances
Long-term investment
Plantations

8a
8b

1.388.195
630.683

1.126.421
829.320

970.011
825.809

2h,2l,2s,
9,25

1.728.694

1.603.497

1.377.634

102.663
93.111

106.206
75.052

107.427
77.172

Mature plantations - net of


accumulated amortization
of Rp505,563 as of
December 31, 2010
(2009: Rp428,334 and
2008: Rp364,910)
Immature plantations
Fixed assets - net of
accumulated depreciation of
Rp573,507 as of
December 31, 2010
(2009: Rp453,335 and
2008: Rp374,205)
Deferred landrights acquisition
costs - net of accumulated
amortization of Rp40,179
as of December 31, 2010
(2009: Rp36,476 and
2008: Rp32,786)
Other non-current assets

Jumlah Aset Tidak Lancar

4.074.176

3.881.018

3.521.500

Total Non-Current Assets

JUMLAH ASET

5.561.433

4.845.380

4.921.310

TOTAL ASSETS

2j,10
2f,25,27,33

Catatan atas laporan keuangan konsolidasi terlampir


merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan
keuangan konsolidasi secara keseluruhan.

The accompanying notes to the consolidated financial


statements form an integral part of these consolidated financial
statements.

The original consolidated financial statements included herein are in


Indonesian language.

PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN
LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
NERACA KONSOLIDASI (lanjutan)
31 Desember 2010, 2009 dan 2008
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
Catatan/
Notes

PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN
LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk
AND SUBSIDIARIES
CONSOLIDATED BALANCE SHEETS (continued)
December 31, 2010, 2009 and 2008
(Expressed in Million Rupiah,
Unless Otherwise Stated)

2010

2009

2008
LIABILITIES AND
SHAREHOLDERS EQUITY

KEWAJIBAN DAN EKUITAS


KEWAJIBAN LANCAR
Hutang bank jangka pendek
Hutang usaha
Pihak ketiga
Pihak yang mempunyai
hubungan istimewa
Hutang lain-lain
Pihak ketiga
Pihak yang mempunyai
hubungan istimewa
Uang muka penjualan
Pihak ketiga
Pihak yang mempunyai
hubungan istimewa
Hutang pajak
Biaya yang masih harus dibayar
Hutang bank jangka panjang yang
jatuh tempo dalam waktu
satu tahun

2f,11,26
2f,12,27
2s,25
2f,27

82.685

59.103

103.628

122

614

115

35.145

32.622

27.778

33

165

1.275

53.846

38.582

7.944

Related parties
Sales advances
Third parties

103.534
76.083
270.145

25.537
81.983
243.133

2.856
156.510
222.080

Related parties
Taxes payable
Accrued expenses

197.757

283.647

Current maturities of
long-term bank loans

621.593

679.496

850.158

Total Current Liabilities

Related parties
Other payables
Third parties

NON-CURRENT LIABILITIES
2f,15b,
26,33
2n,13d
2o,16

Jumlah Kewajiban Tidak Lancar


Jumlah Kewajiban
EKUITAS
Modal saham - nilai nominal Rp500
(angka penuh) per saham
Modal dasar - 1.600.000.000
saham
Modal ditempatkan dan disetor
penuh - 1.364.572.793 saham
Tambahan modal disetor
Saldo laba
Telah ditentukan penggunaannya
untuk cadangan umum
Belum ditentukan penggunaannya
Modal saham yang diperoleh kembali 23.964.000 saham

44.325

2f,15a,
26,33

Jumlah Kewajiban Lancar

KEWAJIBAN TIDAK LANCAR


Hutang bank jangka panjang - setelah
dikurangi bagian yang jatuh
tempo dalam waktu satu tahun
Kewajiban pajak tangguhan, bersih
Kewajiban imbalan kerja

2s,25

2s,25
2n,13b
2f,14,27

CURRENT LIABILITIES
Short-term bank loans
Trade payables
Third parties

55.088
330.647

30.346
66.628
255.445

609.528
55.047
209.518

Long-term bank loans - net of


current maturities
Deferred tax liabilities, net
Employee benefits liabilities

385.735

352.419

874.093

Total Non-Current Liabilities

1.007.328

1.031.915

1.724.251

Total Liabilities
SHAREHOLDERS EQUITY
Share capital - Rp500 (full amount)
par value per share
Authorized 1,600,000,000 shares
Issued and fully paid 1,364,572,793 shares
Additional paid-in capital
Retained earnings
Appropriated for general
reserves
Unappropriated
Treasury stock 23,964,000 shares

17
2k,18

682.286
1.030.312

682.286
1.030.312

682.286
888.069

20

35.000
2.806.507

30.000
2.070.867

14.519
1.657.708

Ekuitas Bersih

4.554.105

3.813.465

3.197.059

Net Shareholders Equity

JUMLAH KEWAJIBAN DAN


EKUITAS

5.561.433

4.845.380

4.921.310

TOTAL LIABILITIES AND


SHAREHOLDERS EQUITY

2k,17

Catatan atas laporan keuangan konsolidasi terlampir


merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan
keuangan konsolidasi secara keseluruhan.

(45.523)

The accompanying notes to the consolidated financial


statements form an integral part of these consolidated financial
statements.

The original consolidated financial statements included herein are in


Indonesian language.

PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN
LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASI
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2010, 2009 dan 2008
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)

Catatan/
Notes

3.846.154

SALES

2m,2s,22,25

1.821.244

1.809.194

1.985.379

COST OF GOODS SOLD

1.771.414

1.390.493

1.860.775

GROSS PROFIT

26.900
344.994

34.091
337.751

155.428
390.931

OPERATING EXPENSES
Selling
General and administrative

371.894

371.842

546.359

Total operating expenses

1.399.520

1.018.651

1.314.416

INCOME FROM OPERATIONS

2m,2s,23,25

LABA USAHA
PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN
Penghasilan bunga
Beban bunga dan keuangan lainnya
Laba (rugi) kurs, bersih
Lain-lain, bersih

28b

2f
2q

Penghasilan (beban) lain-lain, bersih


LABA SEBELUM BEBAN PAJAK
PENGHASILAN

25.107
(26.313)
(17.405)
873

18.725
(53.017)
15.439
8.341

(17.738)

(10.512)

1.381.782

2n,13c
2n,13c,13d

Beban pajak penghasilan, bersih


LABA BERSIH
LABA BERSIH PER SAHAM
DASAR (angka penuh)

2008

3.199.687

Jumlah beban usaha

MANFAAT (BEBAN)
PAJAK PENGHASILAN
Tahun berjalan
Tangguhan

2009

3.592.658

LABA KOTOR
BEBAN USAHA
Penjualan
Umum dan administrasi

2010

2m,2s,21,
25,28a

PENJUALAN
BEBAN POKOK PENJUALAN

PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN
LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk
AND SUBSIDIARIES
CONSOLIDATED STATEMENTS OF INCOME
Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008
(Expressed in Million Rupiah,
Unless Otherwise Stated)

1.008.139

OTHER INCOME (CHARGES)


21.069
Interest income
(43.227) Interest and other financing charges
29.960 Gain (loss) on foreign exchange, net
4.498
Others, net
12.300

Other income (charges), net

1.326.716

INCOME BEFORE INCOME


TAX EXPENSE

(357.495)
9.042

(289.071)
(11.581)

(412.573)
13.412

INCOME TAX
BENEFIT (EXPENSE)
Current
Deferred

(348.453)

(300.652)

(399.161)

Income tax expense, net

1.033.329

707.487

927.555

NET INCOME

151

105

136

BASIC EARNINGS PER


SHARE (full amount)

2p,24

Catatan atas laporan keuangan konsolidasi terlampir


merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan
keuangan konsolidasi secara keseluruhan.

The accompanying notes to the consolidated financial


statements form an integral part of these consolidated financial
statements.

The original consolidated financial statements included herein are in


Indonesian language.

PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN
LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASI
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2010, 2009 dan 2008
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)

Catatan/
Notes

Saldo
1 Januari 2008

Saldo Laba/Retained Earnings

Tambahan
Modal
Disetor/
Additional
Paid-in
Capital

Modal
Saham/
Share
Capital

PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN
LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk
AND SUBSIDIARIES
CONSOLIDATED STATEMENTS OF CHANGES IN
SHAREHOLDERS EQUITY
Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008
(Expressed in Million Rupiah,
Unless Otherwise Stated)

Cadangan
Umum/
Appropriated
for General
Reserves

Belum
Ditentukan
Penggunaannya/
Unappropriated

Modal
Saham
yang
Diperoleh
Kembali/
Treasury
Stock

Jumlah
Ekuitas
Bersih/Net
Shareholders
Equity

682.286

888.069

3.238

741.434

2.315.027

Balance as of
January 1, 2008

20

11.281

(11.281)

Appropriation for
general reserve

2k,17

927.555

682.286

888.069

14.519

1.657.708

20

15.481

(15.481)

2r,19

(278.847)

(278.847 )

Distribution of
cash dividends

Penjualan modal saham


yang diperoleh
kembali
2k,17,18

142.243

45.523

187.766

Sale of
treasury stock

Laba bersih tahun


berjalan

707.487

707.487

Net income for


the year

682.286

1.030.312

30.000

2.070.867

3.813.465

Balance as of
December 31, 2009

Penyisihan untuk
cadangan umum
Modal saham
yang diperoleh
kembali
Laba bersih tahun
berjalan
Saldo
31 Desember 2008
Penyisihan untuk
cadangan umum
Pembagian
dividen kas

Saldo
31 Desember 2009

(45.523)
(45.523)

(45.523)

Treasury stock

927.555

Net income for


the year

3.197.059

Balance as of
December 31, 2008

Appropriation for
general reserve

Dampak penerapan
Pernyataan Standar
Akuntansi Keuangan
No. 55 (Revisi 2006)
Instrumen Keuangan:
Pengakuan dan
Pengukuran
2f

(7.494)

Penyisihan untuk
cadangan umum

20

5.000

(5.000)

2r,19

(285.195)

1.033.329

1.033.329

Net income for


the year

682.286

1.030.312

35.000

2.806.507

4.554.105

Balance as of
December 31, 2010

Pembagian
dividen kas
Laba bersih tahun
berjalan
Saldo
31 Desember 2010

Catatan atas laporan keuangan konsolidasi terlampir


merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan
keuangan konsolidasi secara keseluruhan.

Effect of applying
Statement of
Accounting Standard
No. 55 (Revised 2006)
Financial Instruments:
Recognition and
(7.494 )
Measurement
(285.195 )

Appropriation for
general reserve
Distribution of
cash dividends

The accompanying notes to the consolidated financial


statements form an integral part of these consolidated financial
statements.

The original consolidated financial statements included herein are in


Indonesian language.

PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN
LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASI
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2010, 2009 dan 2008
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
Catatan/
Notes
ARUS KAS DARI AKTIVITAS
OPERASI
Penerimaan dari pelanggan
Pembayaran kas kepada
Pemasok
Karyawan dan buruh
Kas yang diperoleh dari operasi
Penerimaan bunga
Pembayaran pajak penghasilan badan
Pembayaran bunga pinjaman bank
Pembayaran beban provisi
atas pinjaman bank
Pembayaran untuk biaya operasi
lainnya, bersih
Kas bersih yang diperoleh
dari aktivitas operasi

2010

2009

Kas bersih yang digunakan


untuk aktivitas investasi

2008

3.726.302

3.299.146

3.774.355

(1.099.756)
(572.034)

(1.132.617)
(549.699)

(1.168.005)
(554.634)

2.054.512
23.719
(361.858)
(13.729)

1.616.830
18.768
(378.267)
(37.264)

(40)

(9.814)

(325.377)

(329.086)

1.377.227

ARUS KAS DARI AKTIVITAS


INVESTASI
Penerimaan dari (pembayaran untuk)
aset lain-lain
Hasil penjualan aset tetap
dan tanaman perkebunan
8a,9
Pembelian aset tetap
6,9
Biaya pengembangan perkebunan
8b
Tambahan penyertaan pada Perusahaan
Asosiasi
Pembayaran uang muka untuk
investasi
Pembayaran untuk akuisisi
anak perusahaan baru

ARUS KAS DARI AKTIVITAS


PENDANAAN
Penerimaan dari pinjaman bank
Penerimaan dari (pembayaran kepada)
pihak yang mempunyai
hubungan istimewa
Pembayaran pokok pinjaman bank
Pembayaran dividen
Penerimaan dari penjualan modal
saham yang diperoleh kembali
Pembayaran untuk modal saham
yang diperoleh kembali

PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN
LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk
AND SUBSIDIARIES
CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWS
Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008
(Expressed in Million Rupiah,
Unless Otherwise Stated)

881.167

2.051.716
Cash provided by operations
21.107
Receipts of interest income
(457.222) Payments of corporate income tax
(33.503) Payments of interest on bank loans
Payments of provision fee
(2.413)
on bank loans
Payments for other operating
(458.138)
expenses, net
1.121.547

Net cash provided by


operating activities

(5.082)

(4.910)

CASH FLOWS FROM


INVESTING ACTIVITIES
Receipts from (payments for)
other assets
Proceeds from sale of fixed assets
and plantations
Acquisition of fixed assets
Development costs of plantations
Additional investment in
Associate
Advance payment for
investment
Payments for acquisition of
new subsidiaries

(608.268)

Net cash used in


investing activities

3.290
2.033
(247.344)
(148.256)
(11.867)

(5.926)

(28.632)

4.174
(294.173)
(235.573)

8.533
(343.318)
(234.859)

(402.144)

(531.498)

282.000

744.000

1.071
(494.639)
(285.076)
17

CASH FLOWS FROM


OPERATING ACTIVITIES
Receipts from customers
Payments to
Suppliers
Employees and laborers

(5.190)
(1.348.620)
(278.700)

187.766

192.678
864
(186.333)
-

CASH FLOWS FROM


FINANCING ACTIVITIES
Proceeds from bank loans
Receipts from (payments to)
related parties
Payments of bank loans
Payments of dividends
Receipts from
sale of treasury stock

(1.020)

(44.503)

Payments for treasury stock

(496.644)

(701.764)

(37.294)

Net cash used in


financing activities

KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH


KAS DAN SETARA KAS

478.439

(352.095)

475.985

NET INCREASE (DECREASE) IN


CASH AND CASH EQUIVALENTS

KAS DAN SETARA KAS


AWAL TAHUN

682.249

1.034.344

558.359

CASH AND CASH EQUIVALENTS


AT BEGINNING OF YEAR

KAS DAN SETARA KAS


AKHIR TAHUN

1.160.688

682.249

1.034.344

CASH AND CASH EQUIVALENTS


AT END OF YEAR

Kas bersih yang digunakan


untuk aktivitas pendanaan

Catatan atas laporan keuangan konsolidasi terlampir


merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan
keuangan konsolidasi secara keseluruhan.

The accompanying notes to the consolidated financial


statements form an integral part of these consolidated financial
statements.

The original consolidated financial statements included herein are in


Indonesian language.

PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN
LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2010, 2009 dan 2008
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
1.

PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN
LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008
(Expressed in Million Rupiah,
Unless Otherwise Stated)

UMUM

1.

GENERAL

Pendirian Perusahaan

Establishment of the Company

PT Perusahaan Perkebunan London Sumatra


Indonesia
Tbk
(Perusahaan)
didirikan
berdasarkan Akta Notaris Raden Kadiman No. 93
tanggal 18 Desember 1962 yang diubah dengan
Akta No. 20 tanggal 9 September 1963. Akta
pendirian ini disahkan oleh Menteri Kehakiman
Republik Indonesia dengan Surat Keputusan
No. J.A5/121/20 tanggal 14 September 1963 dan
diumumkan dalam Berita Negara Republik
Indonesia No. 81 tanggal 8 Oktober 1963,
Tambahan No. 531.

PT Perusahaan Perkebunan London Sumatra


Indonesia Tbk (the Company) was established
based on Notarial Deed No. 93 of Raden Kadiman
dated December 18, 1962 and amended by
Notarial Deed No. 20 dated September 9, 1963.
The deed of establishment was approved by the
Minister of Justice of the Republic of Indonesia in
its Decision Letter No. J.A5/121/20 dated
September 14, 1963 and was published in State
Gazette No. 81 dated October 8, 1963,
Supplement No. 531.

Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami


beberapa kali perubahan, terakhir berdasarkan
Akta Notaris Dr. Irawan Soerodjo, S.H., M.Si.,
No. 15 tanggal 5 Mei 2009 mengenai penyesuaian
Anggaran Dasar Perusahaan dengan perubahan
Peraturan BAPEPAM-LK Nomor IX.J.1. Perubahan
ini telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak
Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan
Surat Keputusan No. AHU-24955.AH.01.02.Tahun
2009 tanggal 8 Juni 2009 dan diumumkan dalam
Berita Negara Republik Indonesia No. 65 tanggal
14 Agustus 2009, Tambahan No. 21804.

The Companys Articles of Association has been


amended several times, the latest amendment of
which was based on Notarial Deed No. 15 dated
May 5, 2009 of Dr. Irawan Soerodjo, S.H., M.Si.,
concerning changes to align the Articles of
Association with the amendment of BAPEPAM-LK
Rule Number IX.J.1. This amendment was
approved by the Minister of Law and Human Rights
of the Republic of Indonesia in its Decision Letter
No. AHU-24955.AH.01.02.Year 2009 dated June 8,
2009 and was published in the State Gazette
No. 65 dated August 14, 2009, Supplement
No. 21804.

Perusahaan bergerak di bidang usaha perkebunan


yang berlokasi di Sumatera Utara, Sumatera
Selatan, Jawa, Kalimantan Timur, Sulawesi Utara
dan Sulawesi Selatan dengan lahan yang ditanami
seluas 101.705 hektar (2009: 100.296 hektar dan
2008: 96.640 hektar). Produk utama adalah minyak
kelapa sawit dan karet, serta sebagian kecil kakao,
teh dan bibit.

The Company is engaged in the plantation


business located in North Sumatera, South
Sumatera, Java, East Kalimantan, North Sulawesi
and South Sulawesi with a total planted area of
101,705 hectares (2009: 100,296 hectares and
2008: 96,640 hectares). The main products are
crude palm oil and rubber, and small quantities of
cocoa, tea and seeds.

Perusahaan berdomisili di Jakarta dengan kantorkantor cabang operasional berlokasi di Medan,


Palembang, Makassar, Surabaya dan Samarinda.
Kantor pusat Perusahaan beralamat di Prudential
Tower, Jl. Jend. Sudirman Kav. 79, Jakarta.

The Company is domiciled in Jakarta with


operational branch offices located in Medan,
Palembang, Makassar, Surabaya and Samarinda.
The Companys registered office address is at
Prudential Tower, Jl. Jend. Sudirman Kav. 79,
Jakarta.

Di samping mengelola perkebunannya sendiri,


Perusahaan juga mengembangkan perkebunan di
atas tanah yang dimiliki petani kecil setempat
(perkebunan plasma) sesuai dengan pola
perkebunan inti plasma yang dipilih pada saat
Perusahaan melakukan ekspansi perkebunan.

In addition to the development of its own


plantations, the Company is developing plantations
on behalf of local smallholders (plasma plantations)
in line with the inti plasma plantation scheme
selected when the Company expanded its
plantations.

The original consolidated financial statements included herein are in


Indonesian language.

PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN
LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2010, 2009 dan 2008
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
1.

PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN
LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008
(Expressed in Million Rupiah,
Unless Otherwise Stated)

UMUM (lanjutan)

1.

GENERAL (continued)

Pendirian Perusahaan (lanjutan)

Establishment of the Company (continued)

Pengelolaan perkebunan plasma ini akan


diserahterimakan kepada petani plasma pada saat
perkebunan plasma siap menghasilkan.

Management of these plasma plantations will be


handed over to the plasma farmers when the
plantations are mature.

Penawaran Umum dan Tindakan Perusahaan


yang Mempengaruhi Modal Saham yang
Ditempatkan dan Disetor Penuh

Public Offering and Corporate Actions


Affecting Issued and Fully Paid Share Capital

Tindakan Perusahaan yang mempengaruhi efek


yang
diterbitkan
(corporate
action)
sejak
penawaran umum perdana sampai dengan tanggal
31 Desember 2010, adalah sebagai berikut:

A summary of the Companys corporate actions


from the date of its initial public offering up to
December 31, 2010, is as follows:

Tanggal/
Date
7 Juni 1996/
June 7, 1996
16 Juni 1997/
June 16, 1997

27 Mei 2004/
May 27, 2004

4 Juni 2004/
June 4, 2004

4 Agustus 2004/
August 4, 2004

31 Oktober 2007/
October 31, 2007

Keterangan/
Description

Jumlah
saham ditempatkan
dan beredar/
Number of shares
issued and
outstanding

Nilai nominal
per saham
(nilai penuh)/
Par value
per share
(full amount)

Penawaran umum perdana sebesar 38.800.000 saham/


Initial public offering of 38,800,000 shares

202.338.872

500

Saham bonus sebanyak 283.274.421 saham yang


berasal dari kapitalisasi agio saham hasil penawaran
umum saham perdana/
Bonus shares of 283,274,421 shares from the capitalization
of the additional paid-in capital from the initial public offering

485.613.293

500

Penerbitan saham baru sebagai konversi dari


hutang Perusahaan/
Issuance of new shares as the conversion of
Companys debts

765.709.793

500

Penerbitan saham baru sebagai konversi dari


Surat Hutang Wajib Konversi/
Issuance of new shares as the conversion of
Mandatory Convertible Notes (MCN)

1.034.334.293

500

Penerbitan saham baru sebagai konversi dari


Surat Hutang Wajib Konversi/
Issuance of new shares as the conversion of
Mandatory Convertible Notes (MCN)

1.095.229.293

500

Penerbitan saham baru sebagai konversi dari


Surat Hutang Wajib Konversi/
Issuance of new shares as the conversion of
Mandatory Convertible Notes (MCN)

1.364.572.793

500

The original consolidated financial statements included herein are in


Indonesian language.

PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN
LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2010, 2009 dan 2008
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
1.

PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN
LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008
(Expressed in Million Rupiah,
Unless Otherwise Stated)

UMUM (lanjutan)

1.

GENERAL (continued)

Penawaran Umum dan Tindakan Perusahaan


yang Mempengaruhi Modal Saham yang
Ditempatkan dan Disetor Penuh (lanjutan)

Public Offering and Corporate Actions


Affecting Issued and Fully Paid Share Capital
(continued)

Pada tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008,


seluruh 1.364.572.793 saham Perusahaan telah
dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia.

As of December 31, 2010, 2009 and 2008, all of


the Companys 1,364,572,793 shares have been
listed in the Indonesia Stock Exchange.

Dewan Komisaris, Direksi dan Karyawan

Board of Commissioners, Board of Directors


and Employees

Pada tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008,


susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan
adalah sebagai berikut:

As of December 31, 2010, 2009 and 2008, the


members
of
the
Companys
Board
of
Commissioners and Board of Directors are as
follows:

2010
Presiden Komisaris
Wakil Presiden
Komisaris
Komisaris
Komisaris

2009

2008

Eddy Kusnadi Sariaatmadja

Eddy Kusnadi Sariaatmadja

Susanto Suwarto

Franciscus Welirang
Axton Salim
Werianty Setiawan

Axton Salim
Gunadi
Hendra Widjaja
-

Fofo Sariaatmadja
Benny Setiawan Santoso
Yohannes Hardian
Purawimala Widjonarko
-

Rachmat Soebiapradja

Rachmat Soebiapradja

Tengku Alwin Aziz

Tengku Alwin Aziz

Benny Tjoeng
Tjhie Tje Fie
Mark Julian Wakeford
Paulus Moleonoto
Joefly Joesoef Bahroeny
Bryan John Dyer
-

Eddy Kusnadi Sariaatmadja


Paulus Moleonoto
Mark Julian Wakeford
Tjhie Tje Fie
Jay Geoffrey Wacher
Joefly Joesoef Bahroeny

Emanuel Loe Soei Kim


Sonny Lianto

Bryan John Dyer


Emanuel Loe Soei Kim
-

Komisaris
Hendra Widjaja
Komisaris
Hans Ryan Aditio
Komisaris
Independen
Rachmat Soebiapradja
Komisaris
Independen
Tengku Alwin Aziz
Komisaris
Independen
Hans Kartika Hadi
Presiden Direktur
Benny Tjoeng
Wakil Presiden Direktur
Gunadi
Direktur
Tjhie Tje Fie (Thomas Tjhie)
Direktur
Mark Julian Wakeford
Direktur
Paulus Moleonoto
Direktur
Joefly Joesoef Bahroeny
Direktur
Bryan John Dyer
Direktur
Goh Cheng Beng
(Allan Goh)*
Direktur
Tio Eddy Hariyanto
Direktur
Emanuel Loe Soei Kim
Direktur
Sonny Lianto

President Commissioner
Vice President
Commissioner
Commissioner
Commissioner
Commissioner
Commissioner
Independent
Commissioner
Independent
Commissioner
Independent
Commissioner
President Director
Vice President Director
Director
Director
Director
Director
Director
Director
Director
Director
Director

*) Pada tanggal 31 Juli 2010, Bapak Allan Goh mengundurkan


diri dari jabatannya selaku Direktur Perseroan.

*) As of July 31, 2010, Mr. Allan Goh resigned from his


position as the Companys Director.

Beban remunerasi untuk Dewan Komisaris dan


Direksi Perusahaan untuk tahun yang berakhir
pada tanggal 31 Desember 2010 adalah sebesar
Rp47.732 (2009: Rp55.773 dan 2008: Rp51.363).

Total remuneration paid to the Companys Board of


Commissioners and Directors for the year ended
December 31, 2010 amounted to Rp47,732 (2009:
Rp55,773 and 2008: Rp51,363).

Perusahaan memiliki jumlah rata-rata karyawan


tetap dan buruh perkebunan untuk tahun yang
berakhir pada tanggal 31 Desember 2010
sebanyak 12.825 orang (2009: 12.335 dan 2008:
12.171).

The Company has an average total number of


permanent employees and laborers of 12,825 for
the year ended December 31, 2010 (2009: 12,335
and 2008: 12,171).

The original consolidated financial statements included herein are in


Indonesian language.

PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN
LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2010, 2009 dan 2008
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
1.

PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN
LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008
(Expressed in Million Rupiah,
Unless Otherwise Stated)

UMUM (lanjutan)

1.

GENERAL (continued)

Kepemilikan Saham pada Anak Perusahaan

Share Ownerships in Subsidiaries

Perusahaan mempunyai kepemilikan saham


secara langsung maupun tidak langsung pada
Anak Perusahaan berikut (selanjutnya secara
bersama-sama disebut sebagai Grup):

The Company has direct and indirect share


ownerships in the following Subsidiaries (together
with the Company hereinafter referred to as the
Group):

Nama Perusahaan/
Companys Name

Domisili/
Domicile

Kegiatan Usaha/
Business Activity

Persentase Kepemilikan/
Percentage of Ownership

Tahun
Beroperasi
Komersial/
Year
Commercial
Operations
Commenced

2008

Jumlah Aset/
Total Assets

2010

2009

2010

2009

2008

80,00%

80,00%

80,00%

2002

28.345

42.277

41.879

100,00% 100,00%

100,00%

2004

3.873

4.555

6.105

Anak Perusahaan Langsung/Direct Subsidiaries


PT Multi Agro
Kencana Prima
(MAKP)

Palembang

Perkebunan,
pengolahan dan
perdagangan/
Plantation, processing
and trading

Lonsum Singapore
Pte., Ltd. (LSP)

Singapura/
Singapore

Perdagangan dan
pemasaran/
Trading and
marketing

PT Tani Musi
Persada (TMP)

Jakarta

Perkebunan
kelapa sawit/
Palm plantation

99,92%

99,92%

99,92%

39.991

42.652

21.019

PT Sumatra Agri
Sejahtera (SAS)

Jakarta

Perkebunan
kelapa sawit/
Palm plantation

99,92%

99,92%

99,92%

13.758

13.737

13.726

PT Tani Andalas
Sejahtera (TAS)

Jakarta

Perkebunan
kelapa sawit/
Palm plantation

90,00%

90,00%

90,00%

14.606

14.585

14.579

100,00% 100,00%

100,00%

0,01

0,01

0,01

Anak Perusahaan Tidak Langsung/Indirect Subsidiary


Sumatra Bioscience Pte. Singapura/
Ltd. (sebelumnya/
Singapore
formerly Sumatra
Investment Corporation
Pte. Ltd). (1)
(1)

Perdagangan,
pemasaran dan
penelitian/
Trading, marketing
and research

100% dimiliki oleh LSP/100% owned by LSP

Akuisisi atas Anak Perusahaan Baru

Acquisitions of New Subsidiaries

Pada tanggal 19 November 2008, Perusahaan


menandatangani beberapa Akta Jual Beli Saham
Bersyarat (Conditional Sales Purchase Agreement
(SPA)) dengan Agus Suherman, pihak ketiga,
yang menyatakan bahwa Perusahaan menyetujui
untuk membeli: (i) 1.249 saham TMP; (ii) 1.249
saham SAS; dan (iii) 1.125 saham TAS. Jumlah
keseluruhan saham yang diakuisisi Perusahaan
masing-masing merupakan 99,92%, 99,92% dan
90,00% dari modal saham TMP, SAS dan TAS.

On November 19, 2008, the Company entered into


several Conditional Sales Purchase Agreements
(SPA) with Agus Suherman, a third party,
whereby the Company agreed to purchase:
(i) 1,249 shares of TMP; (ii) 1,249 shares of SAS;
and (iii) 1,125 shares of TAS. These total shares
acquired by the Company represent approximately
99.92%, 99.92% and 90.00% of total issued shares
of TMP, SAS and TAS, respectively.

The original consolidated financial statements included herein are in


Indonesian language.

PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN
LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2010, 2009 dan 2008
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
1.

PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN
LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008
(Expressed in Million Rupiah,
Unless Otherwise Stated)

UMUM (lanjutan)

1.

GENERAL (continued)

Akuisisi atas Anak Perusahaan Baru (lanjutan)

Acquisitions of New Subsidiaries (continued)

Jumlah harga pembelian saham tersebut sebesar


Rp8.046 dibayar lunas oleh Perusahaan pada
bulan Desember 2008. Selain itu, Perusahaan juga
membiayai kembali saldo hutang TMP, SAS dan
TAS sebesar Rp40.000. Penyelesaian transaksi ini
tergantung atas terpenuhinya beberapa kondisi
sebagaimana tercantum dalam SPA. Transaksi
tersebut diselesaikan pada tanggal 22 Desember
2008.

The total purchase price for the shares amounting


to Rp8,046 was fully paid by the Company in
December 2008. In addition, the Company also
refinanced the outstanding loans of TMP, SAS and
TAS amounting to Rp40,000. The completion of the
transactions was subject to the fulfillment of certain
conditions as stipulated in the SPA. The
transactions were completed on December 22,
2008.

TMP, SAS dan TAS bergerak di bidang usaha


pengembangan perkebunan kelapa sawit. Saat ini,
Anak-anak Perusahaan ini sedang dalam proses
pembelian lahan untuk perkebunan kelapa sawit.
Akuisisi ini dicatat dengan menggunakan metode
pembelian. Sehubungan dengan hal ini, selisih
lebih antara harga perolehan dengan nilai wajar
aset bersih teridentifikasi yang diperoleh sebesar
Rp4.830 dibebankan seluruhnya pada operasi
tahun 2008.

TMP, SAS and TAS are engaged in the business of


developing oil palm plantations. Currently, these
Subsidiaries are in the process of acquiring land
for oil palm plantations. These new acquisitions
were accounted for using the purchase method.
Related to this, the excess of acquistion costs over
the fair value of indentifiable net assets acquired
amounting to Rp4,830 was fully charged to
operations of year 2008.

Penyertaan Jangka Panjang dalam Perusahaan


Asosiasi

Long-term Investment in Associate

Nama Perusahaan/
Companys Name

Ghana Sumatra
Limited (GSL)

Domisili/
Domicile

Ghana

Kegiatan Usaha/
Business Activity

Persentase Kepemilikan/
Percentage of Ownership

Produksi dan
pemasaran
bibit kelapa sawit/
Producing and
marketing of
oil palm seeds

2010

2009

45,00%

45,00%

Tahun Beroperasi
Komersial/
Year Commercial
Operations Commenced

Nilai Tercatat/
Carrying Value
2010

2010

13.130

2009
5.082

Pada tanggal 12 Mei 2008, Perusahaan telah


menandatangani
Perjanjian
Perusahaan
Patungan (Joint Venture Agreement) dengan
Council for Scientific and Industrial Research
(CSIR), sebuah lembaga riset ilmiah di Republik
Ghana, untuk mendirikan GSL. GSL bergerak
dalam bidang produksi dan pemasaran bibit kelapa
sawit. Proses pendirian GSL diselesaikan pada
akhir bulan Maret 2009.

On May 12, 2008, the Company entered into a


Joint Venture Agreement with the Council for
Scientific and Industrial Research (CSIR), a
scientific research organization in the Republic of
Ghana, to establish GSL. GSL is engaged in
producing and marketing oil palm seeds. The
establishment process of GSL was completed by
end of March 2009.

Sampai dengan 31 Desember 2010, Perusahaan


telah menyetor penyertaan saham preferen pada
GSL sebesar US$1.800.000 (setara dengan
Rp16.949).

Up to December 31, 2010, the Company has paid


the subscription for preference shares in GSL
amounting to US$1,800,000 (equivalent to
Rp16,949).

10

The original consolidated financial statements included herein are in


Indonesian language.

PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN
LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2010, 2009 dan 2008
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
2.

IKHTISAR KEBIJAKAN
SIGNIFIKAN

AKUNTANSI

PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN
LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008
(Expressed in Million Rupiah,
Unless Otherwise Stated)

YANG

2.

SUMMARY
POLICIES

OF

SIGNIFICANT

ACCOUNTING

Berikut ini adalah kebijakan akuntansi yang


signifikan yang diterapkan dalam penyusunan
laporan keuangan konsolidasi PT Perusahaan
Perkebunan London Sumatra Indonesia Tbk dan
Anak Perusahaan yang sesuai dengan prinsip
akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.

Presented below are the significant accounting


policies adopted in preparing the consolidated
financial statements of PT Perusahaan Perkebunan
London Sumatra Indonesia Tbk and Subsidiaries
which are in conformity with generally accepted
accounting principles in Indonesia.

a.

a.

b.

Dasar penyusunan
konsolidasi

laporan

keuangan

Basis of preparation of the consolidated


financial statements

Laporan keuangan konsolidasi disusun


berdasarkan
konsep
akrual,
dengan
menggunakan konsep biaya historis, kecuali
seperti yang disebutkan dalam catatan atas
laporan keuangan konsolidasi yang relevan.

The consolidated financial statements have


been prepared on the accrual basis, using
the historical cost concept of accounting,
except as disclosed in the relevant notes to
the consolidated financial statements.

Laporan arus kas konsolidasi yang disajikan


dengan menggunakan metode langsung,
menyajikan penerimaan dan pengeluaran kas
dan setara kas yang diklasifikasikan ke dalam
aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.

The consolidated statements of cash flows,


which have been prepared using the direct
method, present receipts and disbursements
of cash and cash equivalents classified into
operating, investing and financing activities.

Seluruh angka dalam laporan keuangan


konsolidasi ini, kecuali dinyatakan secara
khusus, dibulatkan menjadi dan disajikan dalam
jutaan Rupiah yang terdekat.

Figures
in the consolidated financial
statements are rounded to and stated in
millions of Rupiah unless otherwise stated.

Prinsip-prinsip konsolidasi

b.

Principles of consolidation

Laporan
keuangan
konsolidasi
menggabungkan aset dan kewajiban pada
tanggal neraca serta hasil usaha untuk
periode yang berakhir pada tanggal tersebut
dari Perusahaan dan Anak Perusahaan di
mana Perusahaan memiliki kemampuan
secara langsung atau tidak langsung untuk
mengendalikan
perusahaan-perusahaan
tersebut.

The
consolidated
financial
statements
incorporate the assets and liabilities as of
balance sheet date and the results of
operations for the period then ended of the
Company and Subsidiaries in which the
Company has the ability to directly or indirectly
exercise control.

Seluruh transaksi dan saldo akun antar


perusahaan yang signifikan telah dieliminasi.

All significant intercompany transactions and


account balances have been eliminated.

Bila pengendalian atas entitas diperoleh dalam


periode berjalan, hasil usaha entitas tersebut
dimasukkan dalam laporan laba rugi konsolidasi
sejak tanggal pengendalian diperoleh.

Where control of an entity is obtained during a


financial period, its results are included in the
consolidated statements of income from the
date on which control commences.

Bila pengendalian berakhir dalam periode


berjalan,
hasil
usaha
entitas
tersebut
dimasukkan ke dalam laporan keuangan
konsolidasi untuk bagian periode dimana
pengendalian masih berlangsung.

Where control ceases during a financial


period, its results are included in the
consolidated financial statements for the part
of the period during which control existed.

11

The original consolidated financial statements included herein are in


Indonesian language.

PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN
LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2010, 2009 dan 2008
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
2.

IKHTISAR KEBIJAKAN
SIGNIFIKAN (lanjutan)
b.

c.

AKUNTANSI

PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN
LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008
(Expressed in Million Rupiah,
Unless Otherwise Stated)

YANG

2.

Prinsip-prinsip konsolidasi (lanjutan)

SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES (continued)
b.

Principles of consolidation (continued)

Aset dan kewajiban Anak Perusahaan yang


berkedudukan di luar Indonesia, dijabarkan ke
dalam
mata
uang
Rupiah
dengan
menggunakan kurs tengah Bank Indonesia
yang berlaku pada akhir periode yang
bersangkutan.
Pendapatan
dan
beban
dijabarkan dengan kurs pada tanggal transaksi
atau kurs rata-rata selama periode yang
bersangkutan jika pendapatan dan beban
diperoleh atau terjadi secara merata sepanjang
periode itu.

The assets and liabilities of foreign


Subsidiaries based outside Indonesia are
translated into Rupiah using the middle rates
as published by Bank Indonesia as of the
period end. Revenue and expenses are
translated using the rate on the date of the
transaction or an average rate when revenue
and expenses are earned or incurred evenly
throughout the period.

Kebijakan akuntansi yang dipakai dalam


penyajian laporan keuangan konsolidasi telah
ditetapkan secara konsisten oleh Anak
Perusahaan, kecuali dinyatakan secara khusus.

The accounting policies adopted in preparing


the consolidated financial statements have
been consistently applied by the Subsidiaries
unless otherwise stated.

Penyertaan saham pada perusahaan dimana


persentase kepemilikan Grup sebesar 20%
sampai
dengan
50%
dicatat
dengan
menggunakan metode ekuitas.

Investment in shares of stock in which the


Group maintains ownership interest of 20% to
50% are accounted for under the equity
method.

Berdasarkan metode ekuitas, nilai perolehan


penyertaan ditambah atau dikurangi dengan
bagian Grup atas laba atau rugi bersih, dan
dividen yang diperoleh dari perusahaan
asosiasi sejak tanggal perolehan.

Under the equity method, the cost of


investment is increased or decreased by the
Groups share in net earnings or losses of, and
dividends received from the investee since the
date of acquisition.

Setara kas

c.

Cash equivalents
Time deposits with maturities of three months or
less at the time of placement and not pledged
as collateral to loans and other borrowings are
classified as Cash Equivalents.

Deposito berjangka dengan jangka waktu tiga


bulan atau kurang pada saat penempatan dan
tidak digunakan sebagai jaminan atas
kewajiban dan pinjaman lainnya diklasifikasikan
sebagai Setara Kas.
d.

ACCOUNTING

Persediaan

d.

Inventories
The Company applied PSAK No. 14 (Revised
2008), Inventories, where inventories are
stated at the lower of cost or net realizable
value. The cost of products in process and
finished goods comprises all costs incurred at
the estates and an allocation of indirect costs
using hectares as the basis of allocation. The
cost of supporting materials and spare parts
comprises the purchase cost of such materials
and spare parts plus any freight cost and
insurance. Cost is determined by the weighted
average method. Net realizable value is the
estimated selling price in the ordinary course
of business less the estimated costs of
completion and selling expenses.

Perusahaan menerapkan PSAK No. 14 (Revisi


2008), Persediaan, dimana persediaan diakui
sebesar nilai yang lebih rendah antara harga
perolehan dan nilai realisasi bersih. Harga
perolehan produk dalam proses dan produk jadi
terdiri dari semua biaya yang terjadi di kebun
dan alokasi biaya tak langsung menggunakan
luas hektar sebagai dasar alokasi. Harga
perolehan bahan pembantu dan suku cadang
terdiri dari harga pembelian ditambah dengan
biaya angkut dan asuransi. Harga perolehan
ditentukan dengan menggunakan metode ratarata tertimbang. Nilai realisasi bersih adalah
estimasi harga penjualan dalam kegiatan usaha
normal dikurangi estimasi biaya penyelesaian
dan biaya penjualan.
12

The original consolidated financial statements included herein are in


Indonesian language.

PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN
LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2010, 2009 dan 2008
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
2.

IKHTISAR KEBIJAKAN
SIGNIFIKAN (lanjutan)
d.

AKUNTANSI

PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN
LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008
(Expressed in Million Rupiah,
Unless Otherwise Stated)

YANG

2.

Persediaan (lanjutan)

SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES (continued)
d.

Inventories (continued)
The
Group
provides
allowance
for
obsolescence and/or decline in market value
of inventories based on periodic reviews of
the physical conditions and net realizable
values of the inventories.

Grup menetapkan penyisihan untuk keusangan


dan/atau
penurunan
nilai
persediaan
berdasarkan hasil penelaahan berkala atas
kondisi fisik dan nilai realisasi bersih persediaan.
e.

ACCOUNTING

Biaya pinjaman

e.

Borrowing costs

Sebelum tanggal 1 Januari 2010, biaya


pinjaman dicatat berdasarkan PSAK No. 26,
Biaya Pinjaman, yang dikeluarkan oleh Ikatan
Akuntan Indonesia pada tahun 1997. Efektif
tanggal 1 Januari 2010, Grup mengadopsi
PSAK No. 26 (Revisi 2008), Biaya Pinjaman,
yang mengharuskan biaya pinjaman yang
dapat diatribusikan secara langsung dengan
perolehan, konstruksi, atau pembuatan aset
kualifikasian dikapitalisasi sebagai bagian
biaya
perolehan
aset
tersebut, serta
persyaratan untuk mulai mengkapitalisasi
biaya pinjaman, penghentian sementara dan
penghentiannya.

Prior to January 1, 2010, borrowing costs


were accounted based on PSAK No. 26,
Borrowing Costs, issued by the Indonesian
Institute of Accountants in 1997. Effective
January 1, 2010, the Group adopted PSAK
No. 26 (Revised 2008), Borrowing Costs,
which requires capitalization of directly
attributable borrowing costs to the acquisition,
construction, or production of a qualifying
asset, and requirements for commencement,
suspension and cessation of capitalization.

Penerapan PSAK No. 26 (Revisi 2008) ini tidak


memberikan
pengaruh
yang
signifikan
terhadap
pelaporan
keuangan
dan
pengungkapan dari Grup.

The adoption of the PSAK No. 26 (Revised


2008) has no significant impact on the financial
reporting and disclosures of the Group.

Biaya pinjaman yang dapat diatribusikan


langsung dengan perolehan, konstruksi atau
pembuatan aset kualifikasian dikapitalisasi
sebagai bagian biaya perolehan aset tersebut.
Biaya pinjaman lainnya diakui sebagai beban
pada saat terjadi. Biaya pinjaman terdiri dari
biaya bunga dan biaya lain yang ditanggung
Grup sehubungan dengan peminjaman dana.

Borrowing costs that are directly attributable to


the acquisition, construction or production of a
qualifying asset are capitalized as part of the
cost of the related asset. Otherwise, borrowing
costs are recognized as expenses when
incurred. Borrowing costs consist of interest
and other financing charges that the Group
incurs in connection with the borrowing of
funds.

13

The original consolidated financial statements included herein are in


Indonesian language.

PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN
LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2010, 2009 dan 2008
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
2.

IKHTISAR KEBIJAKAN
SIGNIFIKAN (lanjutan)
e.

AKUNTANSI

PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN
LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008
(Expressed in Million Rupiah,
Unless Otherwise Stated)

YANG

2.

Biaya pinjaman (lanjutan)

SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES (continued)
e.

Borrowing costs (continued)


Capitalization of borrowing costs commences
when the activities to prepare the qualifying
asset for its intended use are in progress and
the expenditures for the qualifying asset and
the borrowing costs have been incurred.
Capitalization of borrowing costs ceases when
substantially all the activities necessary to
prepare the qualifying assets are substantially
completed for their intended use.

Kapitalisasi biaya pinjaman dimulai pada saat


aktivitas
yang
diperlukan
untuk
mempersiapkan aset agar dapat digunakan
sesuai dengan maksudnya dan pengeluaran
untuk aset dan biaya pinjamannya telah terjadi.
Kapitalisasi biaya pinjaman dihentikan pada
saat selesainya secara substansi seluruh
aktivitas
yang
diperlukan
untuk
mempersiapkan aset kualifikasian agar dapat
digunakan sesuai dengan maksudnya.
f.

ACCOUNTING

Instrumen keuangan

f.

Financial instruments

Efektif tanggal 1 Januari 2010, Grup


menerapkan PSAK No. 50 (Revisi 2006),
Instrumen
Keuangan:
Penyajian
dan
Pelaporan, dan PSAK No. 55 (Revisi 2006),
Instrumen
Keuangan:
Pengakuan
dan
Pengukuran.

Effective January 1, 2010, the Group adopted


PSAK No. 50 (Revised 2006), Financial
Instruments: Presentation and Disclosures,
and PSAK No. 55 (Revised 2006), Financial
Instruments: Recognition and Measurement.

PSAK No. 50 (Revisi 2006) mengatur


persyaratan tentang penyajian dari instrumen
keuangan
dan
informasi
yang
harus
diungkapkan di dalam laporan keuangan,
sedangkan PSAK No. 55 (Revisi 2006)
mengatur prinsip-prinsip dasar pengakuan dan
pengukuran
aset
keuangan,
kewajiban
keuangan, dan kontrak pembelian dan
penjualan item non-keuangan. Pernyataan ini,
antara lain, memberikan definisi dan
karakteristik terhadap derivatif, kategori dari
instrumen
keuangan,
pengakuan
dan
pengukuran, akuntansi lindung nilai dan
penetapan dari hubungan lindung nilai.

The PSAK No. 50 (Revised 2006) provides for


the requirements in respect of the presentation
of financial instruments, and the necessary
information that should be disclosed in the
financial statements, while the PSAK No. 55
(Revised 2006) establishes the principles for
recognizing and measuring financial assets,
financial liabilities, and some contracts to buy
or sell non-financial items. This standard
provides for the definitions and characteristics
of a derivative, the categories of financial
instruments, recognition and measurement,
hedge accounting and determination of
hedging relationships, among others.

Efek kumulatif dari penerapan PSAK yang


direvisi tersebut sebesar Rp7.494, dicatat pada
saldo laba tanggal 1 Januari 2010.

The net cumulative effects of the adoptions of


these revised PSAKs amounting to Rp7,494,
was reflected in the balance of retained
earnings as of January 1, 2010.

14

The original consolidated financial statements included herein are in


Indonesian language.

PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN
LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2010, 2009 dan 2008
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
2.

IKHTISAR KEBIJAKAN
SIGNIFIKAN (lanjutan)
f.

AKUNTANSI

PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN
LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008
(Expressed in Million Rupiah,
Unless Otherwise Stated)

YANG

2.

Instrumen keuangan (lanjutan)

SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES (continued)
f.

ACCOUNTING

Financial instruments (continued)

Aset Keuangan

Financial Assets

Pengakuan dan pengukuran awal

Initial recognition and measurement

Aset keuangan dalam ruang lingkup PSAK


No. 55 (Revisi 2006) diklasifikasikan sebagai
salah satu dari aset keuangan yang diukur
pada nilai wajar melalui laporan laba rugi,
pinjaman yang diberikan dan piutang, investasi
dimiliki hingga jatuh tempo atau aset keuangan
tersedia untuk dijual. Grup menetapkan
klasifikasi aset keuangan setelah pengakuan
awal dan, jika diperbolehkan dan sesuai, akan
melakukan evaluasi pada setiap akhir tahun
keuangan.

Financial assets within the scope of the PSAK


No. 55 (Revised 2006) are classified as
financial assets at fair value through profit or
loss, loans and receivables, held-to-maturity
investments or available-for-sale financial
asset. The Group determines the classification
of its financial assets after initial recognition
and, where allowed and appropriate, reevaluates this designation at each financial
year-end.

Aset keuangan Grup terdiri dari kas dan setara


kas, piutang usaha, piutang plasma, piutang
hubungan istimewa dan piutang lain-lain
diklasifikasikan dan dicatat sebagai pinjaman
yang diberikan dan piutang sesuai dengan
PSAK No. 55 (Revisi 2006).

The Groups financial assets consist of cash


and cash equivalents, trade receivables,
plasma receivables, due from related parties
and other receivables which are classified and
accounted for as loans and receivables under
the PSAK No. 55 (Revised 2006).

Pada saat pengakuan awalnya, aset keuangan


diukur pada nilai wajar, dan dalam hal aset
keuangan yang tidak diukur pada nilai wajar
melalui laporan laba rugi, ditambah dengan
biaya transaksi yang dapat diatribusikan
secara langsung dengan perolehan aset
keuangan tersebut.

When financial assets are recognized initially,


they are measured at fair value, and in the
case of financial assets not at fair value
through profit or loss, plus directly attributable
transaction costs.

Pengukuran setelah pengakuan awal

Subsequent measurement

Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah


aset
keuangan
non-derivatif
dengan
pembayaran tetap atau telah ditentukan dan
tidak memiliki kuotasi di pasar aktif. Setelah
pengakuan awal, aset keuangan tersebut
dicatat pada biaya perolehan diamortisasi
dengan menggunakan metode suku bunga
efektif, dan keuntungan dan kerugian terkait
diakui pada laporan laba rugi ketika pinjaman
yang diberikan dan piutang dihentikan
pengakuannya atau mengalami penurunan
nilai, serta melalui proses amortisasi.

Loans and receivables are non-derivative


financial assets with fixed or determinable
payments that are not quoted in active market.
After initial recognition, such financial assets
are carried at amortized cost using the
effective interest method, and the related gains
and losses are recognized in the profit or loss
when the loans and receivables are
derecognized or impaired, as well as through
the amortization process.

15

The original consolidated financial statements included herein are in


Indonesian language.

PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN
LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2010, 2009 dan 2008
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
2.

IKHTISAR KEBIJAKAN
SIGNIFIKAN (lanjutan)
f.

AKUNTANSI

PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN
LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008
(Expressed in Million Rupiah,
Unless Otherwise Stated)

YANG

2.

Instrumen keuangan (lanjutan)

f.

Aset Keuangan (lanjutan)


Pengukuran
(lanjutan)

setelah

pengakuan

SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES (continued)

ACCOUNTING

Financial instruments (continued)


Financial Assets (continued)

awal

Subsequent measurement (continued)

Cadangan atas jumlah yang tidak tertagih


dicatat bila ada bukti yang obyektif bahwa
Grup tidak akan dapat menagih hutang
tersebut. Piutang tidak tertagih dihapuskan
pada saat diidentifikasi. Rincian lebih lanjut
tentang kebijakan akuntansi untuk penurunan
nilai aset keuangan diungkapkan dalam
catatan di bawah ini.

An allowance is made for uncollectible


amounts when there is objective evidence that
the Group will not be able to collect the debt.
Bad debts are written off when identified.
Further details on the accounting policy for
impairment of financial assets are disclosed
below in this note.

Penghentian pengakuan

Derecognition

Penghentian pengakuan atas suatu aset


keuangan (atau, mana yang berlaku sebagai
bagian dari aset keuangan atau bagian dari
kelompok aset keuangan sejenis) dihentikan
pengakuannya pada saat:

A financial asset, or, where applicable a part of


a financial asset or part of a group of similar
financial assets, is derecognized when:

i. hak kontraktual atas arus kas yang berasal


dari aset keuangan tersebut berakhir; atau

i. the contractual rights to receive cash flows


from the asset have expired; or

ii. Grup mentransfer hak kontraktual untuk


menerima arus kas yang berasal dari aset
keuangan atau menanggung kewajiban
untuk membayar arus kas yang diterima
tanpa penundaan yang signifikan kepada
pihak ketiga melalui suatu kesepakatan
penyerahan dan (a) secara substansial
mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas
kepemilikan aset keuangan tersebut, atau
(b) secara substansial tidak mentransfer dan
tidak memiliki seluruh risiko dan manfaat
atas kepemilikan aset keuangan tersebut,
namun telah mentransfer pengendalian atas
aset keuangan tersebut.

ii. the Group has transferred its contractual


rights to receive cash flows from the asset
or has assumed an obligation to pay them
in full without material delay to a third party
under a pass-through arrangement and
either (a) has transferred substantially all
the risks and rewards of the asset, or (b)
has neither transferred nor retained
substantially all the risks and rewards of the
asset, but has transferred control of the
asset.

16

The original consolidated financial statements included herein are in


Indonesian language.

PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN
LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2010, 2009 dan 2008
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
2.

IKHTISAR KEBIJAKAN
SIGNIFIKAN (lanjutan)
f.

AKUNTANSI

PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN
LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008
(Expressed in Million Rupiah,
Unless Otherwise Stated)

YANG

2.

Instrumen keuangan (lanjutan)

SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES (continued)
f.

ACCOUNTING

Financial instruments (continued)

Aset Keuangan (lanjutan)

Financial Assets (continued)

Penghentian pengakuan (lanjutan)

Derecognition (continued)

Apabila Grup mentransfer hak untuk menerima


arus kas yang berasal dari aset keuangan atau
mengadakan kesepakatan penyerahan dan
tidak mentransfer maupun tidak memiliki
secara substansial seluruh risiko dan manfaat
atas aset keuangan tersebut dan juga tidak
mentransfer pengendalian atas aset keuangan
tersebut, maka suatu aset keuangan baru
diakui oleh Grup sebesar keterlibatan
berkelanjutan dengan aset keuangan tersebut.

Where the Group has transferred its rights to


receive cash flows from an asset or has
entered into a pass-through arrangement and
has
neither
transferred
nor
retained
substantially all the risks and rewards of the
asset nor transferred control of the asset, a
new asset is recognized to the extent of the
Groups continuing involvement in the asset.

Keterlibatan
berkelanjutan
berbentuk
pemberian jaminan atas aset yang ditransfer,
diukur sebesar jumlah terendah antara nilai
aset yang ditransfer dan nilai maksimal dari
pembayaran yang diterima yang mungkin
harus dibayar kembali oleh Grup.

Continuing involvement that takes the form of


a guarantee over the transferred asset, is
measured at the lower of the original carrying
amount of the asset and the maximum amount
of consideration that the Group could be
required to repay.

Pada saat penghentian pengakuan atas aset


keuangan secara keseluruhan, maka selisih
antara nilai tercatat dan jumlah dari
(i) pembayaran yang diterima, termasuk setiap
aset baru yang diperoleh dikurangi setiap
kewajiban baru yang harus ditanggung; dan
(ii) setiap keuntungan atau kerugian kumulatif
yang telah diakui secara langsung dalam
ekuitas, harus diakui pada laporan laba rugi.

On derecognition of a financial asset in its


entirety, the difference between the carrying
amount and the sum of (i) the consideration
received, including any new asset obtained
less any new liability assumed; and (ii) any
cumulative gain or loss that has been
recognized directly in equity, is recognized in
the profit or loss.

Penurunan nilai

Impairment

Pada
setiap
tanggal
neraca,
Grup
mengevaluasi apakah terdapat bukti yang
obyektif bahwa aset keuangan atau kelompok
aset keuangan mengalami penurunan nilai.
Penurunan nilai atas aset keuangan atau
kelompok aset keuangan dianggap telah
terjadi jika, dan hanya jika, terdapat bukti yang
obyektif mengenai penurunan nilai sebagai
akibat dari satu atau lebih peristiwa yang
terjadi setelah pengakuan awal aset tersebut
(peristiwa yang merugikan), dan peristiwa
yang merugikan tersebut berdampak pada
estimasi arus kas masa depan atas aset
keuangan atau kelompok aset keuangan yang
dapat diestimasi secara handal.

The Group assesses at each balance sheet


date whether there is any objective evidence
that a financial asset or a group of financial
assets is impaired. A financial asset or a
group of financial assets is deemed to be
impaired if, and only if, there is objective
evidence of impairment as a result of one or
more events that has occurred after the initial
recognition of the asset (an incurred loss
event), and that loss event has an impact on
the estimated future cash flows of the financial
asset or the group of financial assets that can
be reliably estimated.

17

The original consolidated financial statements included herein are in


Indonesian language.

PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN
LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2010, 2009 dan 2008
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
2.

IKHTISAR KEBIJAKAN
SIGNIFIKAN (lanjutan)
f.

AKUNTANSI

PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN
LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008
(Expressed in Million Rupiah,
Unless Otherwise Stated)

YANG

2.

Instrumen keuangan (lanjutan)

SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES (continued)
f.

ACCOUNTING

Financial instruments (continued)

Aset Keuangan (lanjutan)

Financial Assets (continued)

Penurunan nilai (lanjutan)

Impairment (continued)

Bukti penurunan nilai dapat meliputi indikasi


pihak peminjam atau kelompok pihak
peminjam mengalami kesulitan keuangan
signifikan, wanprestasi atau
tunggakan
pembayaran bunga atau pokok, terdapat
kemungkinan bahwa pihak peminjam akan
dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi
keuangan lainnya dan pada saat data yang
dapat diobservasi mengindikasikan adanya
penurunan yang dapat diukur atas estimasi
arus kas masa datang, seperti meningkatnya
tunggakan atau kondisi ekonomi yang
berkorelasi dengan wanprestasi.

Evidence of impairment may include


indications that the debtors or a group of
debtors is experiencing significant financial
difficulty, default or delinquency in interest or
principal payments, the probability that they
will enter bankruptcy or other financial
reorganization and when observable data
indicate that there is a measurable decrease
in the estimated future cash flows, such as
changes in arrears or economic conditions
that correlate with defaults.

Aset Keuangan yang Dicatat pada Biaya


Perolehan Diamortisasi

Financial Assets Carried at Amortized Cost

Untuk pinjaman yang diberikan dan piutang


yang
dicatat
pada
biaya
perolehan
diamortisasi, Grup pertama kali menentukan
secara individual apakah terdapat bukti
obyektif mengenai penurunan nilai atas aset
keuangan yang signifikan secara individual,
atau secara kolektif untuk aset keuangan yang
tidak signifikan secara individual.

For loans and receivables carried at amortized


cost, the Group first assesses individually
whether objective evidence of impairment
exists individually for financial assets that are
individually significant, or collectively for
financial assets that are not individually
significant.

Jika Grup menentukan tidak terdapat bukti


obyektif mengenai penurunan nilai atas aset
keuangan yang dinilai secara individual,
terlepas aset keuangan tersebut signifikan
atau tidak, maka Grup memasukkan aset
tersebut ke dalam kelompok aset keuangan
yang memiliki karakteristik risiko kredit yang
sejenis dan menilai penurunan nilai kelompok
tersebut secara kolektif. Aset yang penurunan
nilainya dinilai secara individual dan untuk itu
kerugian penurunan nilai diakui atau terus
diakui, tidak termasuk dalam penilaian
penurunan nilai secara kolektif.

If the Group determines that no objective


evidence of impairment exists for an
individually assessed financial asset, whether
significant or not, it includes the asset in a
group of financial assets with similar credit risk
characteristics and collectively assesses them
for impairment. Assets that are individually
assessed for impairment and for which an
impairment loss is, or continues to be
recognized, are not included in a collective
assessment or impairment.

18

The original consolidated financial statements included herein are in


Indonesian language.

PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN
LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2010, 2009 dan 2008
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
2.

IKHTISAR KEBIJAKAN
SIGNIFIKAN (lanjutan)
f.

AKUNTANSI

PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN
LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008
(Expressed in Million Rupiah,
Unless Otherwise Stated)

YANG

2.

Instrumen keuangan (lanjutan)

SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES (continued)
f.

ACCOUNTING

Financial instruments (continued)

Aset Keuangan (lanjutan)

Financial Assets (continued)

Penurunan nilai (lanjutan)

Impairment (continued)

Jika terdapat bukti obyektif bahwa kerugian


penurunan nilai telah terjadi, jumlah kerugian
tersebut diukur sebagai selisih antara nilai
tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus
kas masa datang (tidak termasuk kerugian
kredit di masa mendatang yang belum terjadi).
Nilai tercatat atas aset keuangan dikurangi
melalui
penggunaan
akun
cadangan
penurunan nilai dan jumlah kerugian tersebut
diakui secara langsung dalam laporan laba
rugi.

When there is objective evidence that an


impairment loss has been incurred, the
amount of the loss is measured as the
difference between the assets carrying
amount and the present value of estimated
future cash flows (excluding future credit
losses that have not been incurred). The
carrying amount of the asset is reduced
through the use of an allowance for
impairment account and the amount of the loss
is directly recognized in the profit or loss.

Pendapatan bunga terus diakui atas nilai


tercatat yang telah dikurangi tersebut,
berdasarkan tingkat suku bunga efektif awal
aset keuangan tersebut. Pinjaman yang
diberikan beserta dengan cadangan terkait
dihapuskan jika tidak terdapat kemungkinan
yang realistis atas pemulihan di masa
mendatang dan seluruh agunan, jika ada,
sudah direalisasi atau ditransfer kepada Grup.

Interest income continues to be accrued on the


reduced carrying amount based on the original
effective interest rate of asset. Loans together
with the associated allowance are written off
when there is no realistic prospect of future
recovery and all collateral, if any, has been
realized or has been transferred to the Group.

Jika, dalam tahun berikutnya, nilai estimasi


kerugian penurunan nilai aset keuangan
bertambah atau berkurang yang dikarenakan
peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai
diakui, maka kerugian penurunan nilai yang
sebelumnya diakui ditambahkan atau dikurangi
(dipulihkan) dengan menyesuaikan akun
cadangan penurunan nilai. Pemulihan tersebut
tidak boleh mengakibatkan nilai tercatat aset
keuangan
melebihi
biaya
perolehan
diamortisasi yang seharusnya jika penurunan
nilai tidak diakui pada tanggal pemulihan
dilakukan. Jumlah pemulihan aset keuangan
diakui pada laporan laba rugi konsolidasi.

If, in a subsequent year, the amount of the


estimated impairment loss increases or
decreases because of event occurring after
the impairment was recognized, the previously
recognized impairment loss is increased or
reduced by adjusting the allowance for
impairment account. The reversal shall not
result in a carrying amount of the financial
asset that exceeds what the amortized cost
would have been had the impairment not been
recognized at the date the impairment is
reversed. The recovery of financial assets is
recognized in the consolidated statement of
profit or loss.

Nilai kini atas estimasi arus kas masa datang


didiskonto dengan menggunakan suku bunga
efektif awal dari aset keuangan tersebut. Jika
pinjaman yang diberikan memiliki suku bunga
variabel, maka tingkat diskonto yang
digunakan untuk mengukur setiap kerugian
penurunan nilai adalah suku bunga efektif
yang berlaku.

The present value of the estimated future cash


flows is discounted at the financial assets
original effective interest rate. If a loan has a
variable interest rate, the discount rate for
measuring any impairment loss is the current
effective interest rate.

19

The original consolidated financial statements included herein are in


Indonesian language.

PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN
LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2010, 2009 dan 2008
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
2.

IKHTISAR KEBIJAKAN
SIGNIFIKAN (lanjutan)
f.

AKUNTANSI

PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN
LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008
(Expressed in Million Rupiah,
Unless Otherwise Stated)

YANG

2.

Instrumen keuangan (lanjutan)

SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES (continued)
f.

ACCOUNTING

Financial instruments (continued)

Kewajiban Keuangan

Financial Liabilities

Pengakuan awal dan pengukuran

Initial recognition and measurement

Kewajiban keuangan dalam ruang lingkup


PSAK No. 55 (Revisi 2006) diklasifikasikan
sebagai kewajiban keuangan yang diukur pada
nilai wajar melalui laporan laba rugi atau
hutang dan pinjaman. Grup menetapkan
klasifikasi atas kewajiban keuangan pada saat
pengakuan awal.

Financial liabilities within the scope of the


PSAK No. 55 (Revised 2006) are classified as
financial liabilities at fair value through profit or
loss or loans and borrowings. The Group
determines the classification of its financial
liabilities at initial recognition.

Pengakuan awal kewajiban keuangan dicatat


pada nilai wajar dan, dalam hal hutang dan
pinjaman, termasuk biaya transaksi yang
dapat diatribusikan secara langsung.

Financial liabilities are initially recognized at


their fair values and, in case of loans and
borrowings, inclusive of directly attributable
transaction costs.

Pada tanggal neraca, Grup tidak memiliki


kewajiban
keuangan
selain
yang
diklasifikasikan sebagai hutang dan pinjaman.

As at the balance sheet date, the Group has


no other financial liabilities other than those
classified as loans and borrowings.

Pengukuran setelah pengakuan awal

Subsequent measurement

Kewajiban keuangan Grup mencakup hutang


usaha dan hutang lain-lain, biaya yang masih
harus dibayar dan hutang dan pinjaman bank.

The Groups financial liabilities include trade


and other payables, accrued expenses and
bank loans and borrowings.

a)

Jangka

a) Bank Long-term Interest-bearing Loans

Setelah pengakuan awal, hutang dan


pinjaman jangka panjang yang dikenakan
bunga diukur dengan biaya yang
diamortisasi
dengan
menggunakan
metode suku bunga efektif ("SBE"). Pada
tanggal neraca, biaya bunga yang masih
harus dibayar dicatat secara terpisah dari
pokok pinjaman terkait dalam bagian
kewajiban lancar. Keuntungan dan
kerugian diakui dalam laporan laba atau
rugi
ketika
kewajiban
dihentikan
pengakuannya serta melalui proses
amortisasi menggunakan metode SBE.

Subsequent to initial recognition, longterm


interest-bearing
loans
and
borrowings are measured at amortized
costs using effective interest rate (EIR)
method. At balance sheet dates, accrued
interest is recorded separately from the
associated borrowings within current
liabilities section. Gains and losses are
recognized in the profit or loss when the
liabilities are derecognized as well as
through the EIR method amortization
process.

Hutang dan Pinjaman Bank


Panjang yang Dikenakan Bunga

and Borrowings

20

The original consolidated financial statements included herein are in


Indonesian language.

PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN
LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2010, 2009 dan 2008
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
2.

IKHTISAR KEBIJAKAN
SIGNIFIKAN (lanjutan)
f.

AKUNTANSI

PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN
LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008
(Expressed in Million Rupiah,
Unless Otherwise Stated)

YANG

2.

Instrumen keuangan (lanjutan)

f.

Kewajiban Keuangan (lanjutan)


Pengukuran
(lanjutan)
a)

b)

setelah

pengakuan

SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES (continued)

ACCOUNTING

Financial instruments (continued)


Financial Liabilities (continued)

awal

Subsequent measurement (continued)

Hutang dan Pinjaman Bank Jangka


Panjang yang Dikenakan Bunga (lanjutan)

a) Bank Long-term Interest-bearing Loans

Amortisasi
biaya
dihitung
dengan
mempertimbangkan setiap diskonto atau
premium atas perolehan dan komisi atau
biaya yang merupakan bagian tidak
terpisahkan dari SBE. Amortisasi SBE
dicatat sebagai bagian dari "Beban Bunga
dan Keuangan Lainnya" dalam laporan
laba rugi konsolidasi.

Amortized cost is calculated by taking into


account any discount or premium on
acquisition and fee or costs that are an
integral part of the EIR. The EIR
amortization is included under Interest
and Other Financing Charges account in
the consolidated statements of income.

and Borrowings (continued)

b)

Hutang Usaha dan Hutang Lain-lain

Trade and Other Payables


Liabilities for current trade and other
accounts payable and accrued expenses
are stated at carrying amounts (notional
amounts), which approximate their fair
values.

Kewajiban untuk hutang usaha, hutang


lain-lain dan biaya yang masih harus
dibayar dinyatakan sebesar jumlah
tercatat (jumlah nosional), yang kurang
lebih sebesar nilai wajarnya.
Penghentian pengakuan

Derecognition

Sebuah kewajiban keuangan dihentikan


pengakuannya pada saat kewajiban yang
ditetapkan dalam kontrak tersebut dihentikan,
atau dibatalkan atau kadaluwarsa.

A financial liability is derecognized when it is


extinguished, that is when the obligation
specified in the contract is discharged or
cancelled or expires.

Ketika sebuah kewajiban keuangan ditukar


dengan kewajiban keuangan lain dari pemberi
pinjaman yang sama atas persyaratan yang
secara substansial berbeda, atau bila
persyaratan dari kewajiban keuangan tersebut
secara substansial dimodifikasi, pertukaran
atau modifikasi persyaratan tersebut dicatat
sebagai penghentian pengakuan kewajiban
keuangan awal dan pengakuan kewajiban
keuangan baru, dan selisih antara nilai tercatat
masing-masing kewajiban keuangan tersebut
diakui dalam laporan laba rugi.

When an existing financial liability is replaced


by another from the same lender on
substantially different terms, or the terms of an
existing liability are substantially modified,
such an exchange or modification is treated as
derecognition of the original liability and
recognition of a new liability, and the difference
in the respective carrying amounts is
recognized in the profit or loss.

21

The original consolidated financial statements included herein are in


Indonesian language.

PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN
LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2010, 2009 dan 2008
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
2.

IKHTISAR KEBIJAKAN
SIGNIFIKAN (lanjutan)
f.

g.

AKUNTANSI

PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN
LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008
(Expressed in Million Rupiah,
Unless Otherwise Stated)

YANG

2.

Instrumen keuangan (lanjutan)

SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES (continued)
f.

ACCOUNTING

Financial instruments (continued)

Saling Hapus Instrumen Keuangan

Offsetting of Financial Instruments

Aset keuangan dan kewajiban keuangan


disalinghapuskan dan nilai bersihnya disajikan
dalam neraca konsolidasi jika, dan hanya jika,
terdapat hak yang berkekuatan hukum untuk
melakukan saling hapus atas jumlah tercatat
dari aset keuangan dan kewajiban keuangan
tersebut
dan
terdapat
intensi
untuk
menyelesaikan secara neto, atau untuk
merealisasikan aset dan menyelesaikan
kewajiban secara bersamaan.

Financial assets and financial liabilities are


offset and the net amount reported in the
consolidated balance sheets if, and only if,
there is a currently enforceable legal right to
offset the recognized amounts and there is an
intention to settle on a net basis, or to realize
the assets and settle the liabilities
simultaneously.

Nilai Wajar Instrumen Keuangan

Fair Value of Financial Instruments

Nilai wajar instrumen keuangan yang


diperdagangkan di pasar aktif pada setiap
tanggal
pelaporan
ditentukan
dengan
mengacu pada kuotasi harga pasar pada akhir
periode pelaporan, tanpa pengurangan untuk
biaya transaksi.

The fair value of financial instruments that are


traded in active markets at each reporting date
is determined by reference to quoted market
prices at the end of the reporting period,
without any deduction for transaction costs.

Untuk instrumen keuangan yang tidak memiliki


pasar aktif, nilai wajar ditentukan dengan
menggunakan teknik penilaian yang diizinkan
oleh PSAK No. 55 (Revisi 2006) seperti
dengan mengacu pada transaksi pasar terkini
yang dilakukan secara wajar (arms length
transaction); mengacu kepada nilai wajar
terkini instrumen lain yang secara substansial
sama; analisa arus kas yang didiskonto atau
model penilaian lainnya.

For financial instruments where there is no


active market, the fair value is determined
using appropriate valuation techniques
permitted by the PSAK No. 55 (Revised 2006)
such as using recent arms length market
transactions; reference to the current fair value
of another instrument that is substantially the
same; discounted cash flow analysis or other
valuation models.

Tanaman perkebunan

g.

Plantation
Plantations are classified as immature
plantations and mature plantations. Immature
plantations are stated at cost, which consist
mainly of the accumulated cost of land clearing,
planting, fertilizing, up-keeping/maintaining
the plantations, and allocations of indirect
overhead costs up to the time the trees
become commercially productive and available
for harvest. Borrowing costs arising from the
financing and other charges to finance the
development of immature plantations are
capitalized. Such capitalization of borrowing
costs ceases when the trees become
commercially productive and available for
harvest. Immature plantations are not
amortized.

Tanaman perkebunan dikelompokkan menjadi


tanaman belum menghasilkan dan tanaman
telah
menghasilkan.
Tanaman
belum
menghasilkan
dinyatakan
sebesar
biaya
perolehan yang meliputi akumulasi biaya
persiapan lahan, penanaman bibit, pemupukan,
pemeliharaan, dan alokasi biaya tidak langsung
lainnya sampai dengan saat tanaman yang
bersangkutan dinyatakan menghasilkan dan
dapat dipanen. Beban pinjaman yang timbul dari
pendanaan dan biaya lain yang digunakan untuk
membiayai pengembangan tanaman belum
menghasilkan, dikapitalisasi. Kapitalisasi beban
pinjaman tersebut berakhir ketika pohon-pohon
telah menghasilkan dan siap untuk dipanen.
Tanaman
belum
menghasilkan
tidak
diamortisasi.
22

The original consolidated financial statements included herein are in


Indonesian language.

PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN
LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2010, 2009 dan 2008
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
2.

IKHTISAR KEBIJAKAN
SIGNIFIKAN (lanjutan)
g.

h.

AKUNTANSI

PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN
LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008
(Expressed in Million Rupiah,
Unless Otherwise Stated)

YANG

2.

Tanaman perkebunan (lanjutan)

SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES (continued)
g.

ACCOUNTING

Plantations (continued)

Secara umum, tanaman kelapa sawit


memerlukan waktu sekitar 3 sampai dengan 4
tahun sejak penanaman bibit di area
perkebunan
untuk
menjadi
tanaman
menghasilkan. Tanaman telah menghasilkan
dicatat sebesar akumulasi biaya perolehan
sampai dengan reklasifikasi dari tanaman
belum menghasilkan dilakukan dan diamortisasi
dengan metode garis lurus selama taksiran
masa produktif tanaman yang bersangkutan
antara 20 sampai dengan 25 tahun.

In general, an oil palm plantation takes


about 3 to 4 years to reach maturity from the
time of planting the seedlings to the field.
Mature plantations are stated at cost, as
accumulated up to the time of reclassification
from immature plantations, and are amortized
using the straight-line method over their
estimated productive years of between 20 to
25 years.

Tanaman karet dinyatakan menghasilkan bila


sudah berumur 5 sampai dengan 6 tahun.
Tanaman karet yang telah menghasilkan dicatat
sebesar biaya perolehan sampai dengan saat
reklasifikasi dari tanaman belum menghasilkan
dilakukan dan diamortisasi dengan metode
garis lurus selama taksiran masa produktif
tanaman yang bersangkutan antara 20 sampai
dengan 25 tahun.

A rubber plantation takes about 5 to 6 years to


reach maturity. Mature rubber plantations are
stated at cost, as accumulated up to the time
of reclassification from immature plantations,
and are amortized using the straight-line
method over their estimated productive years
of between 20 to 25 years.

Aset tetap

h.

Fixed assets

Aset tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan


dikurangi akumulasi penyusutan dan rugi
penurunan nilai. Biaya perolehan termasuk biaya
penggantian bagian aset tetap saat biaya tersebut
terjadi, jika memenuhi kriteria pengakuan.
Selanjutnya, pada saat inspeksi yang signifikan
dilakukan, biaya inspeksi itu diakui ke dalam
jumlah tercatat (carrying amount) aset tetap
sebagai suatu penggantian jika memenuhi kriteria
pengakuan. Semua biaya pemeliharaan dan
perbaikan yang tidak memenuhi kriteria
pengakuan diakui dalam laporan laba rugi
konsolidasi pada saat terjadinya.

Fixed assets are stated at cost less


accumulated depreciation and impairment
losses. Such acquisition cost includes the
cost of replacing part of the fixed assets
when that cost is incurred, if the recognition
criteria are met. Likewise, when a major
inspection is performed, its cost is recognized
in the carrying amount of the fixed assets as
a replacement if the recognition criteria are
satisfied. All other repairs and maintenance
costs that do not meet the recognition criteria
are recognized in consolidated statement of
income as incurred.

Penyusutan aset dimulai pada saat aset


tersebut siap untuk digunakan dan dihitung
dengan menggunakan metode garis lurus
berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis
sebagai berikut:

Depreciation of an asset begins when it is


available for use and is computed using the
straight-line method based on their estimated
useful lives as follows:

Tahun/Years
Bangunan
Mesin dan peralatan
Kendaraan dan alat-alat berat
Mebel dan peralatan kantor

20 - 25
10 - 20
5
7 - 10

Building
Machinery and equipment
Motor vehicle and heavy equipment
Furniture, fixtures and office equipment
Land is stated at cost and not amortized.

Tanah dinyatakan sebesar biaya perolehan dan


tidak disusutkan.
23

The original consolidated financial statements included herein are in


Indonesian language.

PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN
LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2010, 2009 dan 2008
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
2.

IKHTISAR KEBIJAKAN
SIGNIFIKAN (lanjutan)
h.

AKUNTANSI

PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN
LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008
(Expressed in Million Rupiah,
Unless Otherwise Stated)

YANG

2.

Aset tetap (lanjutan)

SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES (continued)
h.

ACCOUNTING

Fixed assets (continued)

Jumlah
tercatat
aset
tetap
dihentikan
pengakuannya pada saat dilepaskan atau saat
sudah tidak ada lagi manfaat ekonomi masa
depan yang diharapkan dari penggunaan
maupun pelepasannya. Laba atau rugi yang
timbul dari penghentian pengakuan tersebut
dimasukkan ke dalam laporan laba rugi untuk
tahun
penghentian
pengakuan
tersebut
dilakukan.

The carrying amount of a fixed asset is


derecognized upon disposal or when no future
economic benefits are expected from its use or
disposal. Any gain or loss arising from the
derecognition of the asset is directly included in
the statement of income at the year when the
item is derecognized.

Nilai residu, umur manfaat dan metode


penyusutan dievaluasi setiap akhir tahun
finansial untuk memastikan bahwa jumlah,
metode dan periode penyusutan konsisten
dengan estimasi awal dan pola konsumsi atas
manfaat
ekonomi
masa
depan
yang
diharapkan dari aset tetap tersebut.

The residual values, useful lives and


depreciation method are reviewed at each
financial year end to ensure that the amount,
method and periods of depreciation are
consistent with previous estimates, and the
expected pattern of consumption of the future
economic benefits embodied in the items of
fixed assets.

Akumulasi biaya konstruksi bangunan dan


pabrik, serta pemasangan mesin dikapitalisasi
sebagai aset dalam penyelesaian. Biaya
tersebut direklasifikasi ke akun aset tetap pada
saat proses konstruksi atau pemasangan
selesai dan aset tersebut siap digunakan.
Penyusutan mulai dibebankan pada tanggal
yang sama.

The accumulated costs of the construction of


buildings and plant and the installation of
machinery are capitalized as construction in
progress. These costs are reclassified to fixed
asset accounts when the construction or
installation is complete and available for use.
Depreciation is charged from such date.

Biaya bunga dan biaya pinjaman lain, baik yang


secara langsung maupun tidak langsung
digunakan untuk mendanai suatu proses
pembangunan aset tertentu yang memenuhi
syarat (qualifying asset), dikapitalisasi hingga
saat proses pembangunannya selesai. Untuk
pinjaman yang secara khusus digunakan untuk
perolehan qualifying asset, jumlah yang
dikapitalisasi adalah sebesar biaya pinjaman
yang terjadi selama periode berjalan, dikurangi
dengan pendapatan investasi jangka pendek
dari pinjaman tersebut.

Interest and other borrowing costs, either


directly or indirectly used in financing the
construction of a qualifying asset, are
capitalized up to the date when construction is
complete. For borrowings that are specific to
the acquisition of a qualifying asset, the
amount to be capitalized is determined as the
actual borrowing costs incurred during the
period, less any income earned from the
temporary investment of such borrowings.

Untuk pinjaman yang tidak secara khusus


digunakan untuk perolehan qualifying asset,
jumlah biaya pinjaman yang dikapitalisasi
ditentukan
dengan
mengalikan
tingkat
kapitalisasi tertentu terhadap pengeluaran untuk
qualifying asset tersebut.

For borrowings that are not specific to the


acquisition of a qualifying asset, the amount to
be capitalized is determined by applying a
capitalization rate to the amount expensed on
the qualifying asset.

24

The original consolidated financial statements included herein are in


Indonesian language.

PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN
LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2010, 2009 dan 2008
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
2.

IKHTISAR KEBIJAKAN
SIGNIFIKAN (lanjutan)
h.

AKUNTANSI

PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN
LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008
(Expressed in Million Rupiah,
Unless Otherwise Stated)

YANG

2.

Aset tetap (lanjutan)

SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES (continued)
h.

j.

Fixed assets (continued)


The capitalization rate is the weighted average
of the borrowing costs applicable to the total
borrowings outstanding during the period,
excluding borrowings directly attributable to
finance certain qualifying assets.

Tingkat kapitalisasi adalah rata-rata tertimbang


dari biaya pinjaman terhadap seluruh saldo
pinjaman terkait dalam periode tertentu, dengan
mengecualikan jumlah pinjaman yang secara
khusus digunakan untuk perolehan qualifying
asset tertentu.
i.

ACCOUNTING

Piutang plasma

i.

Plasma receivables

Piutang plasma merupakan biaya-biaya yang


dikeluarkan untuk pengembangan perkebunan
plasma yang meliputi pengeluaran yang
dibiayai oleh bank dan yang sementara
dibiayai sendiri oleh Perusahaan menunggu
pendanaan dari bank.

Plasma receivables represent costs incurred


for plasma plantation development which
include costs for plasma plantations funded by
banks and temporary self-funding by the
Company awaiting bank funding.

Piutang plasma juga termasuk pinjaman


talangan kredit, pinjaman pupuk serta sarana
produksi pertanian lainnya kepada petani.
Biaya-biaya ini akan ditagihkan kembali ke
petani plasma.

Plasma receivables also include advances to


plasma farmers for topping up loan
installments to banks, advances on fertilizers
and other agriculture supplies. These costs
should be reimbursed by the plasma farmers.

Kebijakan akuntansi untuk piutang plasma


lebih lanjut disajikan dalam instrumen
keuangan pada catatan ini.

Further accounting policy


receivables are disclosed
instruments of this note.

Biaya tangguhan hak atas tanah

j.

for
in

plasma
financial

Deferred charges for landrights


In accordance with PSAK No. 47, Accounting
for Land, costs and expenses incurred
associated with the legal transfer or renewal of
land right title, such as, among others, legal
fees, land survey and re-measurement fees,
notarial fees, taxes and other related
expenses, are deferred and presented as
Deferred Charges for Land Rights account in
the consolidated balance sheets. The said
deferred land rights acquisition costs are
amortized using the straight-line method over
the legal terms of the related land rights, and
directly charged to current operations as part
of Cost of Goods Sold account in the
consolidated statements of income. In
addition, PSAK No. 47 also provides that land
right is not subject to amortization, except
under certain defined conditions.

Sesuai dengan PSAK No. 47, Akuntansi


Tanah, biaya yang terjadi sehubungan dengan
pengurusan pemindahan hak pemilikan atau
perpanjangan hak atas tanah, meliputi biaya
legal, biaya survei area dan pengukuran tanah,
biaya notaris, pajak dan biaya terkait lainnya
ditangguhkan dan disajikan sebagai akun
Biaya Tangguhan Hak atas Tanah pada
neraca konsolidasi. Biaya tangguhan tersebut
diamortisasi dengan menggunakan metode
garis lurus selama masa berlaku hak atas tanah
yang bersangkutan, dan dibebankan secara
langsung pada usaha tahun berjalan sebagai
bagian dari akun Beban Pokok Penjualan
pada laporan laba rugi konsolidasi. Selain itu,
PSAK No. 47 juga menetapkan bahwa tanah
tidak diamortisasi, kecuali memenuhi kondisikondisi tertentu yang telah ditentukan.

25

The original consolidated financial statements included herein are in


Indonesian language.

PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN
LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2010, 2009 dan 2008
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
2.

IKHTISAR KEBIJAKAN
SIGNIFIKAN (lanjutan)
k.

l.

AKUNTANSI

PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN
LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008
(Expressed in Million Rupiah,
Unless Otherwise Stated)

YANG

2.

Modal saham yang diperoleh kembali

SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES (continued)
k.

ACCOUNTING

Treasury stock

Modal saham yang diperoleh kembali, dicatat


sebesar nilai perolehan dan disajikan sebagai
pengurang modal saham di bagian Ekuitas
dalam neraca konsolidasi.

Treasury stock is stated at acquisition cost and


shown as deduction from capital stock under
the Shareholders Equity section of the
consolidated balance sheets.

Selisih lebih antara jumlah yang diterima atas


penjualan saham yang diperoleh kembali
dengan harga perolehan atau sebaliknya dicatat
sebagai penambah atau pengurang dari agio
saham. Apabila saham yang diperoleh kembali
tersebut ditarik kembali, selisih antara harga
perolehan dengan nilai nominal dialokasikan
antara agio saham dan laba ditahan.

The excess of proceeds from resale of


treasury stock over the related acquisition cost
or vice-versa shall be accounted for as an
addition to or deduction from additional paid-in
capital. When the treasury stock is retired, the
excess of acquisition cost over par value shall
be allocated between the related additional
paid-in capital and retained earnings.

Penurunan nilai aset non-keuangan

l.

Impairment of non-financial assets

Setiap tanggal neraca Grup menelaah apakah


terdapat indikasi penurunan nilai aset nonkeuangan.

At the balance sheet date, the Group reviews


whether there is any indication of non-financial
asset impairment.

Aset tetap ditelaah untuk mengetahui apakah


telah terjadi kerugian akibat penurunan nilai
atau apakah telah terjadi perubahan keadaan
yang mengindikasikan bahwa nilai tercatat aset
tersebut tidak dapat diperoleh kembali.
Kerugian akibat penurunan nilai diakui sebesar
selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai
yang dapat diperoleh kembali dari aset tersebut.
Nilai yang dapat diperoleh kembali adalah yang
lebih tinggi diantara harga jual neto dan nilai
pakai aset. Dalam rangka menguji penurunan
nilai, aset dikelompokkan hingga unit terkecil
yang menghasilkan arus kas terpisah.

Fixed assets are reviewed for impairment


losses whenever events or changes in
circumstances indicate that the carrying
amount may not be recoverable. An
impairment loss is recognized for the amount
by which the carrying amount of the asset
exceeds its recoverable amount, which is the
higher of an assets net selling price and value
in use. For the purposes of assessing
impairment, assets are grouped at the lowest
levels for which there are separately
identifiable cash flows.

m. Pengakuan pendapatan dan beban

m. Revenue and expenses recognition

Pendapatan diakui bila besar kemungkinan


manfaat ekonomi akan diperoleh oleh Grup dan
jumlahnya dapat diukur secara handal.
Pendapatan diukur pada nilai wajar imbalan yang
diterima, tidak termasuk diskon, rabat dan pajak
penjualan (PPN).

Revenue is recognized to the extent that it is


probable that the economic benefits will flow to
the Group and the revenue can be reliably
measured. Revenue is measured at the fair
value of the consideration received, excluding
discounts, rebates and sales taxes (VAT).

Pendapatan dari penjualan yang timbul dari


pengiriman fisik produk-produk berbahan dasar
minyak sawit, kopra dan produk-produk
turunannya, karet, berikut produk-produk
perkebunan lainnya diakui bila risiko dan
manfaat yang signifikan telah dipindahkan
kepada pembeli, bersamaan waktunya dengan
pengiriman dan penerimaannya.

Revenue from sales arising from physical


delivery of palm based products, copra based
products and their related derivatives, rubber,
as well as other agricultural products is
recognized when the significant risks and
rewards of ownership of the goods have
passed to the buyer, which generally coincide
with their delivery and acceptance.

Pendapatan dari sertifikat green palm yang


diterima, diakui pada saat penjualan sertifikat
tersebut.

Revenue from green palm certificates received


is recognized upon sale of those certificates.
26

The original consolidated financial statements included herein are in


Indonesian language.

PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN
LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2010, 2009 dan 2008
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
2.

IKHTISAR KEBIJAKAN
SIGNIFIKAN (lanjutan)

AKUNTANSI

PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN
LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008
(Expressed in Million Rupiah,
Unless Otherwise Stated)

YANG

2.

m. Pengakuan pendapatan dan beban (lanjutan)

SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES (continued)
m. Revenue
and
(continued)

o.

recognition

Expenses are recognized as incurred on an


accrual basis.

Beban diakui pada saat terjadinya dengan


menggunakan dasar akrual.
n.

expenses

ACCOUNTING

Perpajakan

n.

Taxation

Pajak
penghasilan
tangguhan
disajikan
sepenuhnya, dengan menggunakan metode
kewajiban. Pajak penghasilan tangguhan timbul
akibat perbedaan temporer yang ada antara
aset dan kewajiban atas dasar pajak dengan
nilai tercatat aset dan kewajiban dalam laporan
keuangan konsolidasi. Pajak tangguhan
dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang
berlaku atau secara substansial telah berlaku
pada tanggal neraca. Perubahan nilai tercatat
aset dan kewajiban pajak tangguhan yang
disebabkan oleh perubahan tarif pajak
dibebankan pada tahun berjalan, kecuali untuk
transaksi-transaksi yang sebelumnya telah
langsung dibebankan atau dikreditkan ke
ekuitas.

Deferred income tax is provided in full, using


the liability method, on temporary differences
arising between the tax bases of assets and
liabilities and their carrying amounts in the
consolidated financial statements. Deferred
tax is calculated at the tax rates that have been
enacted or substantially enacted at balance
sheet date. Changes in the carrying amount of
deferred tax assets and liabilities due to a
change in tax rates is charged to current year
operations, except to the extent that it relates to
items previously charged or credited to equity.

Aset pajak tangguhan diakui apabila terdapat


kemungkinan besar bahwa jumlah laba fiskal
pada masa datang akan memadai untuk
mengkompensasi perbedaan temporer yang
menimbulkan aset pajak tangguhan tersebut.

Deferred tax assets are recognized to the extent


that it is probable that future taxable profit will
be available against which the temporary
differences can be utilized.

Perubahan kewajiban perpajakan dicatat pada


saat diterimanya surat ketetapan, atau apabila
dilakukan banding, ketika hasil banding sudah
diputuskan.

Amendments to taxation obligations are


recorded when an assessment is received or, if
appealed against, when the results of the appeal
are determined.

Imbalan kerja

o.

Employee benefits

Imbalan kerja jangka pendek

Short-term benefits

Imbalan kerja jangka pendek diakui pada saat


terhutang kepada karyawan.

Short-term employee benefits are recognized


when they accrue to the employees.

27

The original consolidated financial statements included herein are in


Indonesian language.

PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN
LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2010, 2009 dan 2008
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
2.

IKHTISAR KEBIJAKAN
SIGNIFIKAN (lanjutan)
o.

AKUNTANSI

PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN
LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008
(Expressed in Million Rupiah,
Unless Otherwise Stated)

YANG

2.

Imbalan kerja (lanjutan)

SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES (continued)
o.

ACCOUNTING

Employee benefits (continued)

Imbalan pensiun

Pension benefits

Kewajiban imbalan pensiun merupakan nilai kini


kewajiban imbalan pasti pada tanggal neraca
dikurangi dengan penyesuaian atas keuntungan
atau kerugian aktuarial dan biaya jasa lalu yang
tidak diakui. Kewajiban imbalan pasti dihitung
sekali setahun oleh aktuaria independen
dengan menggunakan metode projected unit
credit. Nilai kini kewajiban imbalan pasti
ditentukan dengan mendiskontokan estimasi
arus kas masa depan dengan menggunakan
tingkat bunga obligasi jangka panjang yang
berkualitas tinggi dalam mata uang Rupiah
sesuai dengan mata uang di mana imbalan
tersebut akan dibayarkan dan yang memiliki
jangka waktu yang sama dengan kewajiban
imbalan pensiun yang bersangkutan.

Pension benefit obligation is the present value


of the defined benefit obligation at the balance
sheet date less the adjustments for
unrecognized actuarial gains or losses and
past service costs. The defined benefit
obligation is calculated annually by an
independent actuary using the projected unit
credit method. The present value of the
defined benefit obligation is determined by
discounting the estimated future cash outflows
using the interest rates of high-quality longterm bonds that are denominated in Rupiah in
which the benefits will be paid and that have
terms of maturity similar to the related pension
liability.

Grup diharuskan menyediakan imbalan pensiun


minimum yang diatur dalam UU No. 13/2003,
yang merupakan kewajiban imbalan pasti. Jika
imbalan
pensiun
sesuai
dengan
UU
No. 13/2003 lebih besar, selisih tersebut diakui
sebagai bagian dari kewajiban imbalan pensiun.

The Group is required to provide a minimum


pension benefit as stipulated in Law
No. 13/2003, which represents an underlying
defined benefit obligation. If the pension
benefits based on Law No. 13/2003 are higher,
the difference is recorded as part of the overall
pension benefits obligation.

Penyisihan biaya jasa masa lalu ditangguhkan


dan diamortisasi selama sisa masa kerja ratarata yang diharapkan dari karyawan yang
memenuhi syarat tersebut. Selain
itu,
penyisihan untuk biaya jasa kini dibebankan
langsung pada operasi tahun berjalan.
Keuntungan atau kerugian aktuarial yang timbul
dari penyesuaian dan perubahan dalam
asumsi-asumsi
aktuarial
diakui
sebagai
pendapatan atau beban apabila akumulasi
keuntungan atau kerugian aktuarial bersih yang
belum diakui pada akhir periode pelaporan
sebelumnya melebihi 10% dari nilai kini imbalan
pasti pada tanggal tersebut. Keuntungan atau
kerugian aktuarial yang melebihi batas 10%
tersebut diakui atas dasar metode garis lurus
selama rata-rata sisa masa kerja karyawan
yang diharapkan.

Provisions made pertaining to past service


costs are deferred and amortized over the
expected average remaining service years of
the qualified employees. On the other hand,
provisions for current service costs are directly
charged to operations of the current year.
Actuarial gains or losses arising from
experience adjustments and changes in
actuarial assumptions are recognized as
income or expense when the net cumulative
unrecognized actuarial gains or losses at the
end of the previous reporting period exceed
10% of the defined benefit obligations at that
date. The actuarial gains or losses in excess of
the said 10% threshold are recognized on a
straight-line method over the expected
average remaining service years of the
qualified employees.

28

The original consolidated financial statements included herein are in


Indonesian language.

PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN
LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2010, 2009 dan 2008
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
2.

IKHTISAR KEBIJAKAN
SIGNIFIKAN (lanjutan)
o.

p.

AKUNTANSI

PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN
LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008
(Expressed in Million Rupiah,
Unless Otherwise Stated)

YANG

2.

Imbalan kerja (lanjutan)

SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES (continued)
o.

ACCOUNTING

Employee benefits (continued)

Kewajiban imbalan pasca-kerja lainnya

Other post-employment obligations

Grup memberikan imbalan pasca-kerja lainnya,


seperti uang penghargaan. Imbalan berupa
uang penghargaan diberikan apabila karyawan
bekerja hingga mencapai usia pensiun. Imbalan
ini dihitung dengan menggunakan metodologi
yang sama dengan metodologi yang digunakan
dalam perhitungan program pensiun imbalan
pasti.

The Group also provides other postemployment benefits, such as service pay.
The service pay benefit vests when the
employees reach their retirement age. These
benefits have been accounted for using the
same methodology as for the defined benefit
pension plan.

Pesangon pemutusan kontrak kerja

Termination benefits

Pesangon pemutusan kontrak kerja terhutang


ketika karyawan dihentikan kontrak kerjanya
sebelum usia pensiun normal. Grup mengakui
pesangon pemutusan kontrak kerja ketika Grup
menunjukkan komitmennya untuk memutuskan
kontrak kerja dengan karyawan berdasarkan
suatu rencana formal terperinci yang kecil
kemungkinannya untuk dibatalkan. Pesangon
yang akan dibayarkan dalam waktu lebih dari
12 bulan setelah tanggal neraca didiskontokan
untuk mencerminkan nilai kini.

Termination benefits are payable whenever an


employees employment is terminated before
the normal retirement date. The Group
recognizes termination benefits when it is
demonstrably committed to terminate the
employment of current employees according to
a detailed formal plan and the possibility to
withdraw the plan is low. Benefits falling due
more than 12 months after the balance sheet
date are discounted at present value.

Imbalan jangka panjang lainnya

Other long-term benefits

Imbalan lainnya seperti imbalan cuti jangka


panjang dihitung berdasarkan Peraturan Grup
dengan menggunakan metode projected unit
credit dan didiskontokan ke nilai kini.

Other benefits such as long service leave is


calculated in accordance with the Group
Regulations, using the projected unit credit
method and discounted to present value.

Laba bersih per saham

p.

Net earnings per share

Laba bersih per saham dasar dihitung dengan


membagi laba bersih dengan rata-rata
tertimbang jumlah saham biasa yang beredar
pada tahun yang bersangkutan.

Basic earnings per share are computed by


dividing net income with the weighted average
number of ordinary shares outstanding during
the year.

Laba bersih per saham dasar disesuaikan


dengan memperhitungkan pengaruh retroaktif
pemecahan nilai nominal saham sebagaimana
diungkapkan pada Catatan 34.

Basic earnings per share are retroactively


adjusted to give effect to the stock split as
disclosed in Note 34.

29

The original consolidated financial statements included herein are in


Indonesian language.

PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN
LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2010, 2009 dan 2008
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
2.

IKHTISAR KEBIJAKAN
SIGNIFIKAN (lanjutan)
q.

r.

AKUNTANSI

PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN
LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008
(Expressed in Million Rupiah,
Unless Otherwise Stated)

YANG

2.

Penjabaran mata uang asing

SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES (continued)
q.

Foreign currency translation

Laporan keuangan konsolidasi disajikan dalam


mata uang Rupiah, yang merupakan mata
uang pelaporan perusahaan induk.

The consolidated financial statements are


presented in Rupiah, which is the reporting
currency of the parent company.

Transaksi dalam mata uang asing dijabarkan ke


mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs
yang berlaku pada tanggal transaksi. Pada
tanggal neraca, aset dan kewajiban moneter
dalam mata uang asing dijabarkan dengan kurs
yang berlaku pada tanggal neraca (Catatan 29).

Transactions denominated in foreign currency


are converted into Rupiah at the exchange
rate prevailing at the date of the transactions.
At the balance sheet date, monetary assets
and liabilities in foreign currencies are
translated at the exchange rates prevailing at
that date (Note 29).

Keuntungan dan kerugian dari selisih kurs yang


timbul dari transaksi dalam mata uang asing
dan penjabaran aset dan kewajiban moneter
dalam mata uang asing, kecuali yang
memenuhi kriteria kapitalisasi, diakui pada
laporan laba rugi konsolidasi.

Exchange gains and losses arising from


transactions in foreign currency and on the
translation of foreign currency denominated
monetary assets and liabilities other than
those meeting the capitalization criteria are
recognized in the consolidated statement of
income.

Dividen

r.

Transaksi
dengan
pihak-pihak
mempunyai hubungan istimewa

Dividends
Dividend distribution to the Companys
shareholders is recognized as a liability in the
Groups consolidated financial statements in
the period in which the dividends are approved
by the Companys shareholders.

Pembagian dividen kepada para pemegang


saham Perusahaan diakui sebagai sebuah
kewajiban dalam laporan keuangan konsolidasi
Grup pada periode ketika dividen tersebut
disetujui
oleh
para
pemegang
saham
Perusahaan.
s.

ACCOUNTING

yang

s.

Transactions with related parties


The Group enters into transactions with related
parties as defined in PSAK No. 7, Related
Party Disclosures.

Grup melakukan transaksi dengan pihak-pihak


yang
mempunyai
hubungan
istimewa
sebagaimana didefinisikan dalam PSAK No. 7,
Pengungkapan Pihak-pihak yang Mempunyai
Hubungan Istimewa.

30

The original consolidated financial statements included herein are in


Indonesian language.

PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN
LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2010, 2009 dan 2008
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
2.

IKHTISAR KEBIJAKAN
SIGNIFIKAN (lanjutan)
s.

t.

AKUNTANSI

PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN
LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008
(Expressed in Million Rupiah,
Unless Otherwise Stated)

YANG

2.

Transaksi
dengan
pihak-pihak
yang
mempunyai hubungan istimewa (lanjutan)

SUMMARY OF SIGNIFICANT
POLICIES (continued)
s.

with

related

parties

Meskipun transaksi ini dilakukan dengan


prinsip
arms-length,
adalah
mungkin
persyaratan transaksi tersebut di atas tidak
sama dengan transaksi lain yang dilakukan
dengan pihak-pihak yang tidak mempunyai
hubungan istimewa.

Whilst the transactions are made as if on an


arms-length basis, it is possible that the terms
of these transactions are not the same as
those that would result from transactions
between wholly unrelated parties.

Seluruh transaksi dan saldo yang material


dengan
pihak-pihak
yang
mempunyai
hubungan istimewa diungkapkan dalam
catatan atas laporan keuangan konsolidasi.

All significant transactions and balances with


related parties are disclosed in the notes to the
consolidated financial statements.

Pelaporan segmen

t.

Segment reporting
Segment information is presented based upon
identifiable business segments. A business
segment is a distinguishable component that
engages in providing products and services
subject to risks and returns which are different
from those of other business segments.
Business segment information is consistent
with operating information routinely reported to
the chief operating decision maker.

Informasi segmen disajikan berdasarkan


segmen usaha yang teridentifikasikan. Segmen
usaha merupakan komponen yang dapat
dibedakan dalam menghasilkan produk dan
jasa dan kelompok tersebut memiliki risiko dan
imbalan yang berbeda dengan risiko dan
imbalan segmen lain. Informasi mengenai
segmen usaha konsisten dengan informasi
kegiatan usaha yang dilaporkan secara rutin
kepada pengambil keputusan operasional.
u.

Transactions
(continued)

ACCOUNTING

Penggunaan estimasi

u.

Use of estimates
The preparation of consolidated financial
statements, in conformity with generally
accepted accounting principles in Indonesia,
requires management to make estimations
and assumptions that affect amounts reported
therein. Due to inherent uncertainty in making
estimates, actual results reported in future
periods may be based on amounts that differ
from those estimates.

Penyusunan laporan keuangan konsolidasi


sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku
umum di Indonesia mewajibkan manajemen
untuk membuat estimasi dan asumsi yang
mempengaruhi jumlah-jumlah yang dilaporkan
dalam laporan keuangan. Sehubungan dengan
adanya ketidakpastian yang melekat dalam
membuat estimasi, hasil sebenarnya yang
dilaporkan di masa mendatang dapat berbeda
dengan jumlah estimasi yang dibuat.

31

The original consolidated financial statements included herein are in


Indonesian language.

PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN
LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2010, 2009 dan 2008
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
3.

PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN
LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008
(Expressed in Million Rupiah,
Unless Otherwise Stated)

KAS DAN SETARA KAS

3.

CASH AND CASH EQUIVALENTS


Cash and cash equivalents consist of:

Kas dan setara kas terdiri dari:


2010
Kas
Kas di bank
Rekening Rupiah
PT Bank Central Asia Tbk
PT Bank CIMB Niaga Tbk
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
PT BPD Sumatera Selatan
PT Bank Negara Indonesia
(Persero) Tbk
PT Bank Danamon Indonesia Tbk
Lain-lain (masing-masing di bawah
Rp1.000)
Rekening Dolar AS
PT Bank CIMB Niaga Tbk
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
PT Bank Central Asia Tbk
DBS Bank Ltd., Singapura
Citibank N.A., Jakarta
PT Bank DBS Indonesia
Lain-lain (masing-masing di bawah
Rp1.000)
Rekening Dolar Singapura
DBS Bank Ltd., Singapura
Jumlah kas di bank
Deposito berjangka
Rupiah
PT Bank CIMB Niaga Tbk
PT Bank Mega Tbk
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
PT Bank DBS Indonesia
PT Bank Danamon Indonesia Tbk
PT Bank Rakyat Indonesia
(Persero) Tbk
PT Bank Internasional Indonesia Tbk
PT Bank Syariah Mandiri
Dolar AS
PT Bank Rakyat Indonesia
(Persero) Tbk
PT Bank DBS Indonesia
PT Bank Central Asia Tbk
Citibank N.A., Jakarta
PT Bank Internasional Indonesia Tbk
PT Bank CIMB Niaga Tbk
PT Lembaga Pembiayaan Ekspor
Indonesia (dahulu: PT Bank Ekspor
Indonesia (Persero))
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
Jumlah deposito berjangka
Jumlah kas dan setara kas

2009
250

2008
414

1.806

Cash on hand
Cash in banks
Rupiah accounts
PT Bank Central Asia Tbk
PT Bank CIMB Niaga Tbk
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
PT BPD Sumatera Selatan
PT Bank Negara Indonesia
(Persero) Tbk
PT Bank Danamon Indonesia Tbk

42.121
13.954
2.458
342

16.082
2.363
2.789
404

20.830
3.371
10.240
2.260

208
65

472
-

1.145
3.276

635

796

720

204.234
6.661
1.188
228
103
43

1.475
10.418
8.757
409
10.228
1.256

2.725
53.851
397
2.008
54.434
274

66

68

336

1.286

1.412

2.032

Singapore Dollar account


DBS Bank Ltd., Singapore

273.592

56.929

157.899

Total cash in banks

240.000
80.000
77.006
75.000
50.000

150.000
42.006
-

10.500
3.953
-

5.200
-

5.200
-

5.200
18.450
2.000

Others (each below Rp1,000)


US Dollar accounts
PT Bank CIMB Niaga Tbk
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
PT Bank Central Asia Tbk
DBS Bank Ltd., Singapore
Citibank N.A., Jakarta
PT Bank DBS Indonesia
Others (each below Rp1,000)

Time deposits
Rupiah
PT Bank CIMB Niaga Tbk
PT Bank Mega Tbk
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
PT Bank DBS Indonesia
PT Bank Danamon Indonesia Tbk
PT Bank Rakyat Indonesia
(Persero) Tbk
PT Bank Internasional Indonesia Tbk
PT Bank Syariah Mandiri

359.640
-

427.700
-

109.500
269.517
153.300
105.667
77.745
54.750

32.850
31.207

US Dollar
PT Bank Rakyat Indonesia
(Persero) Tbk
PT Bank DBS Indonesia
PT Bank Central Asia Tbk
Citibank N.A., Jakarta
PT Bank Internasional Indonesia Tbk
PT Bank CIMB Niaga Tbk
PT Lembaga Pembiayaan Ekspor
Indonesia (formerly: PT Bank
Ekspor Indonesia (Persero))
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk

886.846

624.906

874.639

Total time deposits

1.160.688

682.249

1.034.344

Total cash and cash equivalents

32

The original consolidated financial statements included herein are in


Indonesian language.

PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN
LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2010, 2009 dan 2008
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
3.

PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN
LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008
(Expressed in Million Rupiah,
Unless Otherwise Stated)

KAS DAN SETARA KAS (lanjutan)

3.

CASH AND CASH EQUIVALENTS (continued)


The interest rates on the above time deposits are
as follows:

Suku bunga atas deposito berjangka tersebut


adalah sebagai berikut:
2010
Rupiah
Dolar AS

2009

4,00% - 7,10%
0,16% - 4,00%

2008

5,75% - 13,13%
0,01% - 5,80%

Rupiah
US Dollar

As of December 31, 2010, the Groups cash on


hand has been insured against loss due to theft up
to a total amount of Rp11,200 (2009: Rp4,200 and
2008: Rp4,125).

Pada tanggal 31 Desember 2010, kas Grup telah


diasuransikan terhadap risiko yang disebabkan oleh
pencurian dengan nilai pertanggungan sejumlah
Rp11.200 (2009: Rp4.200 dan 2008: Rp4.125).
4.

5,25% - 14,00%
0,05% - 6,75%

PIUTANG USAHA

4.

TRADE RECEIVABLES
Trade receivables consist of:

Piutang usaha terdiri dari:


2010
Pihak yang mempunyai hubungan
istimewa
Rupiah

2009

2008

Related parties
Rupiah

Pihak ketiga
Dolar AS
Rupiah

25.867
646

64.409
861

97.049
2.573

Third parties
US Dollar
Rupiah

Sub-jumlah

26.513

65.270

99.622

Sub-total

Jumlah

26.513

65.275

99.629

Total

Cadangan penurunan nilai


Bersih

(561)

(257)

25.952

65.018

99.207

Allowance for impairment


Net

The aging of analysis trade receivables is as


follows:

Analisis umur piutang usaha adalah sebagai berikut:


2010

(422)

2009

2008

Lancar
Jatuh tempo 30 - 90 hari
Jatuh tempo > 90 hari

22.932
1.620
1.961

64.394
624
257

98.743
464
422

Current
Overdue 30 - 90 days
Overdue > 90 days

Jumlah

26.513

65.275

99.629

Total

Based on a review of the status of individual


receivable accounts at the end of the period, the
management believes that the allowance for
impairment is sufficient to cover possible losses
from uncollectible receivables.

Berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan


akun piutang masing-masing pelanggan pada akhir
periode, manajemen berkeyakinan bahwa cadangan
penurunan nilai telah cukup untuk menutup
kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya
piutang tersebut.

33

The original consolidated financial statements included herein are in


Indonesian language.

PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN
LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2010, 2009 dan 2008
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
5.

PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN
LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008
(Expressed in Million Rupiah,
Unless Otherwise Stated)

PERSEDIAAN

5.

INVENTORIES
Inventories consist of:

Persediaan terdiri dari:


2010

2009

2008

Barang dalam proses dan barang jadi


Minyak dan inti kelapa sawit
Karet
Kakao
Bibit
Teh
Lain-lain

131.027
28.154
4.447
4.187
3.749
16

50.704
27.672
1.211
4.644
3.183
15

39.759
37.072
1.067
3.718
4.567
14

Work in process and finished goods


Palm oil and palm kernel
Rubber
Cocoa
Seeds
Tea
Others

Sub-jumlah

171.580

87.429

86.197

Sub-total

Bahan pembantu dan suku cadang


Pupuk
Bahan kimia
Suku cadang
Bahan bakar
Bahan lainnya

26.978
12.083
9.175
4.514
42.610

45.574
12.089
7.260
4.692
35.697

67.074
10.483
7.386
4.014
39.319

Supporting materials and spare parts


Fertilizer
Chemicals
Spare parts
Fuel
Other materials

Sub-jumlah

95.360

105.312

128.276

Sub-total

Dikurangi:
Penyisihan persediaan usang

(2.467)

Sub-jumlah

92.893

104.704

127.522

Sub-total

264.473

192.133

213.719

Total

Jumlah

(608)

(754)

Less:
Allowance for obsolete inventories

Manajemen berkeyakinan bahwa penyisihan untuk


persediaan usang telah cukup untuk menutupi
kemungkinan kerugian yang timbul.

Management believes that the provision for


obsolete inventories is sufficient to cover possible
losses.

Pada tanggal 31 Desember 2010, persediaan bahan


pembantu dan suku cadang Grup telah
diasuransikan terhadap risiko yang disebabkan oleh
bencana alam, kebakaran, sabotase dan perusakan
dengan jumlah pertanggungan asuransi sebesar
US$31.468.134 (2009: US$27.208.098 dan 2008:
US$28.693.359).

As of December 31, 2010, the Groups supporting


material and spare part inventories were insured
against the risk of loss due to natural disaster, fire,
sabotage and vandalism with a total insurance
coverage of US$31,468,134 (2009: US$27,208,098
and 2008: US$28,693,359).

Manajemen berpendapat bahwa pertanggungan


asuransi tersebut telah memadai untuk menutup
kerugian yang mungkin timbul dari risiko-risiko
tersebut.

Management believes the insurance coverage is


adequate to cover possible losses arising from
such risks.

34

The original consolidated financial statements included herein are in


Indonesian language.

PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN
LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2010, 2009 dan 2008
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
6.

PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN
LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008
(Expressed in Million Rupiah,
Unless Otherwise Stated)

UANG MUKA

6.

Advances consist of:

Uang muka terdiri dari:


2010
Uang muka jangka pendek
Perolehan mesin/peralatan,
bahan baku pembantu, suku
cadang dan alat berat
Pembelian minyak HSD
Lain-lain

ADVANCES

2009

2008

8.117
1.889
5.664

2.340
2.495
5.757

5.208
5.139
11.484

Short-term advances
Acquisition of machinery/equipment,
supporting materials, spare parts
and heavy vehicle
Purchases of HSD oil
Others

Jumlah

15.670

10.592

21.831

Total

Uang muka jangka panjang


Pembelian tanah, bersih
Investasi

60.949
-

66.183
-

91.240
5.082

Long-term advances
Land acquisitions, net
Investments

Jumlah

60.949

66.183

96.322

Total

Uang muka pembelian tanah merupakan biayabiaya sehubungan dengan akusisi lahan-lahan
perkebunan
sebagai
bagian
dari
rencana
Perusahaan untuk mengamankan pasokan tandan
buah segar. Perusahaan telah menunjuk PT Dwi
Reksa Usaha Perkasa (DRUP), anak perusahaan
yang telah dijual pada bulan Oktober 2006 untuk
membantu dan mengelola proses akuisisi lahan
serta serah terima lahan-lahan tersebut kepada
Perusahaan. Uang muka tersebut akan diselesaikan
pada saat serah terima lahan atau dengan cara
lainnya. Uang muka atas lahan-lahan yang
diserahterimakan akan dikapitalisasi ke tanah dan
tanaman perkebunan pada saat proses perolehan
Hak Guna Usaha (HGU) dari lahan-lahan tersebut
selesai.

Advances for land acquisitions represent costs


related to the acquisitions of plantation lands as
part of the Companys plan to secure supplies of
fresh fruit bunches. The Company appointed
PT Dwi Reksa Usaha Perkasa (DRUP), a former
subsidiary disposed in October 2006, to facilitate
and manage the land acquisition process and the
handover of the land to the Company. The
advances will be settled when the land is handed
over or by other process. The advances of the land
which has been handed over will be capitalized to
land and plantation when the process of obtaining
the landrights (HGU) is completed.

Pada bulan Desember 2009, telah terjadi


penyelesaian atas sebagian uang muka melalui
penyerahan aset senilai Rp25.057 (Catatan 9).
Selanjutnya pada bulan April 2010, sebagian uang
muka diselesaikan secara tunai sebesar Rp5.234.
Saldo uang muka pada tanggal 31 Desember 2010
adalah sebesar Rp60.949 (2009: Rp66.183 dan
2008: Rp91.240) setelah dikurangi penyisihan untuk
nilai tidak terpulihkan sebesar Rp44.000 yang
disajikan sebagai bagian dari aset tidak lancar.
Berdasarkan hasil penelaahan terhadap kondisi
uang muka pada akhir periode, manajemen
berkeyakinan bahwa penyisihan tersebut cukup
untuk menutup kemungkinan kerugian atas tidak
terpulihkannya uang muka tersebut.

In December 2009, a portion of the said advances


were settled through the transfer of asset valued at
Rp25,057 (Note 9). Further, in April 2010, there
was a portion of the said advances settled by cash
payment amounting to Rp5,234. The Company
recorded
outstanding
advances
as
of
December 31, 2010 amounting to Rp60,949 (2009:
Rp66,183 and 2008: Rp91,240) net of provision for
unrecoverable advances amounting to Rp44,000,
which was presented as part of non-current assets.
Based on a review of the condition of the advances
at the end of period, the management believes that
the provision is sufficient to cover possible losses
from unrecoverable advances.

Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan


keuangan konsolidasi ini, proses serah terima atas
lahan-lahan tersebut secara hukum masih
berlangsung dan belum sepenuhnya diselesaikan.

Up to the completion date of the preparation of


these consolidated financial statements, the legal
process of handing over the land is still ongoing
and has not been fully completed.

35

The original consolidated financial statements included herein are in


Indonesian language.

PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN
LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2010, 2009 dan 2008
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
6.

PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN
LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008
(Expressed in Million Rupiah,
Unless Otherwise Stated)

UANG MUKA (lanjutan)

6.

As of December 31, 2008, the advance for


investment amounting to Rp5,082 represents the
payment for investment in shares of GSL.

Pada tanggal 31 Desember 2008, uang muka untuk


investasi sebesar Rp5.082 merupakan pembayaran
untuk penyertaan saham pada GSL.
7.

ADVANCES (continued)

PIUTANG PLASMA

7.

PLASMA RECEIVABLES

Akun ini merupakan biaya-biaya yang dikeluarkan


untuk pengembangan perkebunan plasma yang
untuk sementara dibiayai sendiri oleh Perusahaan
sambil menunggu pendanaan dari bank atau yang
akan ditagihkan kembali ke petani plasma. Piutang
plasma juga mencakup uang muka kepada petani
plasma atas dana talangan untuk angsuran
pinjaman ke bank.

This account represents the costs incurred for


plasma plantation development which were
temporarily self funded by the Company awaiting
bank funding or reimbursement by plasma farmers.
Plasma receivables also include advances to
plasma farmers on topping up the loan installments
to the banks.

Perkebunan plasma dengan pembiayaan bank

Plasma plantations funded by banks

Pembiayaan atas pengembangan kebun plasma ini


diperoleh dari bank dalam bentuk pinjaman lunak
yang
ditandatangani
petani
plasma
yang
dikoordinasikan oleh Koperasi Unit Desa (KUD)
tertentu dengan masing-masing bank di mana
Perusahaan bertindak sebagai penjamin atas
pengembalian pinjaman.

The financing of these plasma plantations are


provided by the banks in the form of soft loans
signed by plasma farmers coordinated under
certain Koperasi Unit Desa (KUD) with the
respective banks whereby the Company acts as
guarantor of the loan repayments.

Sebagai penjamin pengembalian pinjaman bank,


Perusahaan memotong sampai dengan 30% dari
jumlah penjualan tandan buah segar petani plasma
kepada Perusahaan selama 4 - 12 tahun setelah
serah terima dan panen. Jumlah yang dipotong
tersebut diteruskan oleh Perusahaan ke bank
sebagai pelunasan pinjaman petani plasma
tersebut. Namun, Perusahaan tidak selalu dapat
mengumpulkan jumlah 30% tersebut. Selisih kurang
antara pemotongan hasil penjualan tersebut dengan
pembayaran kembali pinjaman bank yang wajib
dibayarkan oleh Perusahaan sebagai penjamin
pengembalian pinjaman, dicatat sebagai piutang
plasma sampai pada saat penerimaan kembali dari
petani plasma (Catatan 31).

As guarantor of the bank loan repayments, the


Company should withhold up to 30% of fresh fruit
bunch sales amounts from plasma farmers to the
Company during 4 - 12 years after handing over
and harvesting of the plantations. The withheld
amounts are passed by the Company to the banks
as loan repayments. However, the Company is not
always able to collect the 30%. Any shortfall
between the amounts provided from the above
sales and amounts to be paid to the banks, which
must be paid by the Company as guarantor of the
loan repayments, is recorded as receivables until
such time as it is collected from the plasma farmers
(Note 31).

Sampai dengan tanggal 31 Desember 2010,


Perusahaan mengembangkan perkebunan plasma
dengan pembiayaan dari bank seluas 31.782 hektar
(2009: 31.778 hektar dan 2008: 31.780 hektar),
dimana seluruhnya sebesar 31.782 hektar (2009:
31.778 hektar dan 2008: 31.780 hektar) telah
diserahterimakan kepada petani plasma.

Up to December 31, 2010, the Company had


developed plasma plantations with bank funding
totaling 31,782 hectares (2009: 31,778 hectares
and 2008: 31,780 hectares) in which all 31,782
hectares (2009: 31,778 hectares and 2008: 31,780
hectares) had been handed over to plasma
farmers.

36

The original consolidated financial statements included herein are in


Indonesian language.

PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN
LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2010, 2009 dan 2008
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
7.

8.

PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN
LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008
(Expressed in Million Rupiah,
Unless Otherwise Stated)

PIUTANG PLASMA (lanjutan)

7.

PLASMA RECEIVABLES (continued)

Perkebunan plasma dengan pembiayaan bank


(lanjutan)

Plasma
plantations
(continued)

Dari lahan plasma dengan pembiayaan oleh bank


seluas 31.782 hektar (2009: 31.778 hektar dan
2008: 31.780 hektar), pinjaman bank untuk lahan
plasma seluas 23.885 hektar (2009: 22.536 hektar
dan 2008: 19.507 hektar) telah dilunasi. Perusahaan
sedang dalam proses serah terima sertifikat atas
lahan-lahan tersebut kepada para petani.

Of the 31,782 hectares (2009: 31,778 hectares and


2008: 31,780 hectares) of plasma funded by the
bank, the bank loans have been fully repaid in
respect of 23,885 hectares (2009: 22,536 hectares
and 2008: 19,507 hectares). The Company is in the
process of arranging the handover of the land
certificates to those plasma farmers.

Perkebunan plasma dengan pembiayaan Grup

Plasma plantations funded by the Group

Pada tanggal 31 Desember 2010, Grup telah


mengembangkan perkebunan plasma dengan
pembiayaan
sendiri
seluas
4.301
hektar
(2009: 4.431 hektar dan 2008: 4.474 hektar),
dimana seluas 3.852 hektar (2009: 3.982 hektar dan
2008: 4.001 hektar) telah diserahterimakan kepada
petani plasma. Sisa lahan dalam pengembangan
seluas 449 hektar (2009: 449 hektar dan 2008: 473
hektar)
akan
diserahterimakan
pada
saat
perkebunan plasma sudah mencapai standar untuk
serah terima.

As of December 31, 2010, the Group developed


plasma plantations with self funding totaling 4,301
hectares (2009: 4,431 hectares and 2008: 4,474
hectares) in which 3,852 hectares (2009: 3,982
hectares and 2008: 4,001 hectares) had been
handed over to plasma farmers. The remaining
areas under development totaling 449 hectares
(2009: 449 hectares and 2008: 473 hectares) will
be handed over when the plasma plantations reach
the standard condition for hand over.

TANAMAN PERKEBUNAN
a.

8.

Tanaman menghasilkan
Penambahan/
Additions

by

banks

PLANTATIONS
a.

1 Jan. 2010/
Jan. 1, 2010

funded

Mature plantations

Pengurangan/
Deductions

31 Des. 2010/
Dec. 31, 2010

Harga Perolehan
Kelapa sawit
Karet
Kakao
Teh
Kelapa

1.254.505
270.262
24.748
5.231
9

291.103
39.499
12.809
1.933
1.549

(7.230)
(636)
(24)
-

1.538.378
309.125
37.533
7.164
1.558

Cost
Oil palm
Rubber
Cocoa
Tea
Coconut

Jumlah harga perolehan

1.554.755

346.893

(7.890)

1.893.758

Total cost

Akumulasi Amortisasi
Kelapa sawit
Karet
Kakao
Teh
Kelapa

(337.276)
(80.989)
(8.700)
(1.367)
(2)

(68.440)
(11.544)
(2.081)
(179)
(35)

4.554
476
20
-

(401.162)
(92.057)
(10.761)
(1.546)
(37)

Accumulated Amortization
Oil palm
Rubber
Cocoa
Tea
Coconut

Jumlah akumulasi amortisasi

(428.334)

(82.279)

5.050

(505.563)

Total accumulated amortization

Nilai buku

1.126.421

1.388.195

37

Net book value

The original consolidated financial statements included herein are in


Indonesian language.

PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN
LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2010, 2009 dan 2008
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
8.

PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN
LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008
(Expressed in Million Rupiah,
Unless Otherwise Stated)

TANAMAN PERKEBUNAN (lanjutan)


a.

8.

Tanaman menghasilkan (lanjutan)


1 Jan. 2009/
Jan. 1, 2009

PLANTATIONS (continued)
a.

Penambahan/
Additions

Mature plantations (continued)

Pengurangan/
Deductions

31 Des. 2009/
Dec. 31, 2009

Harga Perolehan
Kelapa sawit
Karet
Kakao
Teh
Kelapa

1.065.222
238.569
25.890
5.231
9

197.860
34.202
-

(8.577)
(2.509)
(1.142)
-

1.254.505
270.262
24.748
5.231
9

Cost
Oil palm
Rubber
Cocoa
Tea
Coconut

Jumlah harga perolehan

1.334.921

232.062

(12.228)

1.554.755

Total cost

Akumulasi Amortisasi
Kelapa sawit
Karet
Kakao
Teh
Kelapa

(283.217)
(72.159)
(8.259)
(1.274)
(1)

(57.549)
(10.008)
(1.474)
(93)
(1)

3.490
1.178
1.033
-

(337.276)
(80.989)
(8.700)
(1.367)
(2)

Accumulated Amortization
Oil palm
Rubber
Cocoa
Tea
Coconut

Jumlah akumulasi amortisasi

(364.910)

(69.125)

5.701

(428.334)

Total accumulated amortization

Nilai buku

970.011

1 Jan. 2008/
Jan. 1, 2008
Harga Perolehan
Kelapa sawit
Karet
Kakao
Teh
Kelapa
Jumlah harga perolehan

1.126.421

Penambahan/
Additions

Pengurangan/
Deductions

Net book value

31 Des. 2008/
Dec. 31, 2008

843.439
227.710
21.212
5.231
9

222.693
20.461
6.082
-

(910)
(9.602)
(1.404)
-

1.065.222
238.569
25.890
5.231
9

Cost
Oil palm
Rubber
Cocoa
Tea
Coconut

1.097.601

249.236

(11.916)

1.334.921

Total cost

Akumulasi Amortisasi
Kelapa sawit
Karet
Kakao
Teh
Kelapa

(234.516)
(67.349)
(7.199)
(1.181)
(1)

(49.604)
(8.876)
(1.501)
(93)
-

903
4.066
441
-

(283.217)
(72.159)
(8.259)
(1.274)
(1)

Accumulated Amortization
Oil palm
Rubber
Cocoa
Tea
Coconut

Jumlah akumulasi amortisasi

(310.246)

(60.074)

5.410

(364.910)

Total accumulated amortization

Nilai buku

787.355

970.011

38

Net book value

The original consolidated financial statements included herein are in


Indonesian language.

PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN
LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2010, 2009 dan 2008
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
8.

PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN
LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008
(Expressed in Million Rupiah,
Unless Otherwise Stated)

TANAMAN PERKEBUNAN (lanjutan)


a.

8.

Tanaman menghasilkan (lanjutan)

PLANTATIONS (continued)
a.

The total area of mature plantations which


have been developed by the Company as of
December 31, 2010, 2009 and 2008 are as
follows:

Luas tanaman menghasilkan yang telah


dikembangkan Perusahaan pada tanggal
31 Desember 2010, 2009 dan 2008 adalah
sebagai berikut:
2010
(Hektar/Hectares)
(Tidak diaudit/
Unaudited)

2009
(Hektar/Hectares)
(Tidak diaudit/
Unaudited)

Sumatera Utara
Sumatera Selatan
Kalimantan Timur
Sulawesi Selatan
Jawa
Sulawesi Utara

36.783
36.471
4.552
3.992
2.402
729

34.830
31.446
4.552
3.933
2.279
624

34.919
26.988
4.544
3.736
2.174
624

North Sumatera
South Sumatera
East Kalimantan
South Sulawesi
Java
North Sulawesi

Jumlah

84.929

77.664

72.985

Total

2008
(Hektar/Hectares)
(Tidak diaudit/
Unaudited)

Beban amortisasi untuk tahun yang berakhir


pada tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan
2008 masing-masing Rp82.279, Rp69.125 dan
Rp60.074 dibebankan seluruhnya ke beban
pokok penjualan (Catatan 22).

Amortization expenses for the years ended


December 31, 2010, 2009 and 2008
amounting to Rp82,279, Rp69,125 and
Rp60,074, respectively, were all charged to
cost of goods sold (Note 22).

Seluruh
tanaman
menghasilkan
tidak
diasuransikan terhadap risiko kebakaran,
wabah penyakit dan risiko lainnya.

Mature plantations are not insured against


risks of fire, plagues and other risks.

Perhitungan laba (rugi) dari pelepasan


tanaman perkebunan adalah sebagai berikut:

The calculation of gain (loss) on the disposal


of plantations is as follows:

2010
Nilai tercatat tanaman
perkebunan yang dijual
Penerimaan dari tanaman
perkebunan yang dijual
Laba (rugi) pelepasan tanaman
perkebunan, bersih

b.

Mature plantations (continued)

2009

2008

2.840

6.527

6.506

1.261

1.381

8.117

Carrying value of plantation


assets sold
Proceeds from plantation
assets sold

(1.579)

(5.146)

1.611

Gain (loss) on disposal of


plantations, net

Tanaman belum menghasilkan

b.

2010
Saldo awal
Penambahan biaya
Reklasifikasi ke aset lain-lain
Reklasifikasi ke tanaman
telah menghasilkan
Penghapusan
Saldo akhir

2009

Immature plantations
2008

829.320
148.256
-

825.809
235.573
-

874.622
234.859
(34.049)

(346.893)
-

(232.062)
-

(249.236)
(387)

630.683

829.320

825.809

39

Beginning balance
Additional costs
Reclassification to other assets
Reclassification to mature
plantations
Write-off
Ending balance

The original consolidated financial statements included herein are in


Indonesian language.

PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN
LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2010, 2009 dan 2008
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
8.

PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN
LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008
(Expressed in Million Rupiah,
Unless Otherwise Stated)

TANAMAN PERKEBUNAN (lanjutan)


b.

8.

Tanaman belum menghasilkan (lanjutan)

b.

Immature plantations (continued)


The total area of immature plantations which
have been developed by the Company as of
December 31, 2010, 2009 and 2008 are as
follows:

Luas area tanaman belum menghasilkan yang


telah dikembangkan Perusahaan pada tanggal
31 Desember 2010, 2009 dan 2008 adalah
sebagai berikut:
2010
(Hektar/Hectares)
(Tidak diaudit/
Unaudited)

2009
(Hektar/Hectares)
(Tidak diaudit/
Unaudited)

8.248
3.718
3.519
831
460
-

12.901
5.632
2.567
846
581
105

15.718
5.587
556
1.068
621
105

South Sumatera
North Sumatera
East Kalimantan
South Sulawesi
Java
North Sulawesi

16.776

22.632

23.655

Total

Sumatera Selatan
Sumatera Utara
Kalimantan Timur
Sulawesi Selatan
Jawa
Sulawesi Utara
Jumlah

9.

PLANTATIONS (continued)

2008
(Hektar/Hectares)
(Tidak diaudit/
Unaudited)

Selama tahun yang berakhir pada tanggal


31 Desember 2010, biaya pinjaman yang
dikapitalisasi ke tanaman perkebunan oleh
Perusahaan
sebesar
Rp1.839
(2009:
Rp14.175 dan 2008: Rp16.887).

During the year ended December 31, 2010,


borrowing costs capitalized by Company to the
plantation
amounted
to
Rp1,839
(2009: Rp14,175 and 2008: Rp16,887).

Seluruh tanaman belum menghasilkan tidak


diasuransikan terhadap risiko kebakaran,
wabah penyakit dan risiko lainnya.

Immature plantations are not insured against


risks of fire, plagues and other risks.

ASET TETAP

9.

Fixed assets consist of:

Aset tetap terdiri dari:


1 Jan. 2010/
Jan. 1, 2010
Harga Perolehan
Tanah
Bangunan
Mesin dan peralatan
Kendaraan dan alat-alat
berat
Mebel dan peralatan
kantor
Aset dalam penyelesaian
Jumlah harga perolehan
Akumulasi Penyusutan
Bangunan
Mesin dan peralatan
Kendaraan dan alat-alat
berat
Mebel dan peralatan
kantor
Jumlah akumulasi
penyusutan
Nilai buku

FIXED ASSETS

Penambahan/
Additions

Pengurangan/ Reklasifikasi/
31 Des. 2010/
Deductions Reclassifications Dec. 31, 2010

431.031
505.795
559.810

1.774
3.923
23.387

(112)
(236)

67.361
208.460

432.805
576.967
791.421

198.622

69.291

(823)

267.090

93.062
268.512

6.859
142.110

(804)
-

2.056.832

247.344

(1.975)

702
(276.523 )
-

99.819
134.099
2.302.201

Cost
Land
Building
Machinery and equipment
Motor vehicle and heavy
equipment
Furniture, fixtures and
office equipment
Construction in progress
Total cost

(129.482)
(172.551)

(24.559)
(53.820)

64
73

(153.977)
(226.298)

(103.227)

(31.733)

755

(134.205)

(48.075)

(11.506)

554

(59.027)

Accumulated Depreciation
Building
Machinery and equipment
Motor vehicle and heavy
equipment
Furniture, fixtures and
office equipment

(453.335)

(121.618)

1.446

(573.507)

Total accumulated
depreciation

1.603.497

1.728.694

40

Net book value

The original consolidated financial statements included herein are in


Indonesian language.

PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN
LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2010, 2009 dan 2008
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
9.

PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN
LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008
(Expressed in Million Rupiah,
Unless Otherwise Stated)

ASET TETAP (lanjutan)

9.

1 Jan. 2009/
Jan. 1, 2009
Harga Perolehan
Tanah
Bangunan
Mesin dan peralatan
Kendaraan dan alat-alat
berat
Mebel dan peralatan
kantor
Aset dalam penyelesaian
Jumlah harga perolehan
Akumulasi Penyusutan
Bangunan
Mesin dan peralatan
Kendaraan dan alat-alat
berat
Mebel dan peralatan
kantor
Jumlah akumulasi
penyusutan
Nilai buku

Jumlah harga perolehan


Akumulasi Penyusutan
Bangunan
Mesin dan peralatan
Kendaraan dan alat-alat
berat
Mebel dan peralatan
kantor
Jumlah akumulasi
penyusutan
Nilai buku

Pengurangan/ Reklasifikasi/
31 Des. 2009/
Deductions Reclassifications Dec. 31, 2009

93.062
268.512

Cost
Land
Building
Machinery and equipment
Motor vehicle and heavy
equipment
Furniture, fixtures and
office equipment
Construction in progress

2.056.832

Total cost

399.593
449.502
500.456

31.438
2.109
31.001

(2.063)
(2.169)

56.247
30.522

431.031
505.795
559.810

133.569

70.526

(6.221)

748

198.622

86.350
182.369

10.412
173.744

(3.784)
-

1.751.839

319.230

(14.237)

(109.576)
(137.022)

(20.533)
(37.338)

627
1.809

(129.482)
(172.551)

(87.518)

(20.450)

4.741

(103.227)

(40.089)

(10.647)

2.661

(48.075)

Accumulated Depreciation
Building
Machinery and equipment
Motor vehicle and heavy
equipment
Furniture, fixtures and
office equipment

(374.205)

(88.968)

9.838

(453.335)

Total accumulated
depreciation

84
(87.601 )

1.377.634

1 Jan. 2008/
Jan. 1, 2008
Harga Perolehan
Tanah
Bangunan
Mesin dan peralatan
Kendaraan dan alat-alat
berat
Mebel dan peralatan
kantor
Aset dalam penyelesaian

Penambahan/
Additions

FIXED ASSETS (continued)

1.603.497

Penambahan/
Additions

Net book value

Pengurangan/ Reklasifikasi/ 31 Des. 2008/


Deductions Reclassifications Dec. 31, 2008

379.383
342.394
418.382

20.210
6.314
35.755

(1.942)
(4.492)

126.825

12.616

(3.626)

(2.246 )

133.569

76.192
79.062

13.815
254.608

(3.657)
-

(151.301 )

86.350
182.369

Cost
Land
Building
Machinery and equipment
Motor vehicle and heavy
equipment
Furniture, fixtures and
office equipment
Construction in progress

1.422.238

343.318

(13.717)

1.751.839

Total cost

(93.079)
(109.402)

(17.451)
(29.423)

954
4.114

(2.311)

(109.576)
(137.022)

(78.080)

(14.678)

2.929

2.311

(87.518)

(33.543)

(9.399)

2.853

(40.089)

Accumulated Depreciation
Building
Machinery and equipment
Motor vehicle and heavy
equipment
Furniture, fixtures and
office equipment

(314.104)

(70.951)

10.850

(374.205)

Total accumulated
depreciation

1.108.134

102.736
50.811

399.593
449.502
500.456

1.377.634

Net book value

Addition to land in 2009 includes a settlement on a


portion of advances for land acquisition (Note 6).

Penambahan tanah pada tahun 2009 meliputi


penyelesaian sebagian uang muka pembelian
tanah (Catatan 6).

41

The original consolidated financial statements included herein are in


Indonesian language.

PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN
LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2010, 2009 dan 2008
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
9.

PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN
LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008
(Expressed in Million Rupiah,
Unless Otherwise Stated)

ASET TETAP (lanjutan)

9.

FIXED ASSETS (continued)

Pada tanggal 31 Desember 2010, aset tetap Grup


telah diasuransikan terhadap risiko kerugian yang
disebabkan oleh bencana alam, kebakaran,
kerusuhan, sabotase, perusakan dan gangguan
usaha lainnya dengan jumlah pertanggungan
sebesar US$192.021.549 dan Rp71.720 (2009:
US$172.411.685 dan Rp154.943 dan 2008:
US$152.962.385 dan Rp58.016), yang menurut
pendapat manajemen telah memadai untuk
menutupi kerugian yang mungkin timbul dari risikorisiko tersebut.

As of December 31, 2010, the Groups fixed assets


were covered by insurance against the risk of loss
due to natural disaster, fire, riots, sabotage,
vandalism and other business interruption with total
coverage of approximately US$192,021,549 and
Rp71,720 (2009: US$172,411,685 and Rp154,943
and 2008: US$152,962,385 and Rp58,016), which
is considered adequate by the management to
cover possible losses arising from such risks.

Perhitungan laba (rugi) atas penjualan dan


penghapusan aset tetap adalah sebagai berikut:

The calculation of the gain (loss) on the sale and


disposal of fixed assets is as follows:

2010
Harga Perolehan
Bangunan
Mesin dan peralatan
Kendaraan dan alat-alat berat
Mebel dan peralatan kantor

2009

2008

112
236
823
804

2.063
2.169
6.221
3.784

1.942
4.492
3.626
3.657

Cost
Building
Machinery and equipment
Motor vehicle and heavy equipment
Furniture, fixtures and office equipment

1.975

14.237

13.717

Total cost

Akumulasi Penyusutan
Bangunan
Mesin dan peralatan
Kendaraan dan alat-alat berat
Mebel dan peralatan kantor

64
73
755
554

627
1.809
4.741
2.661

954
4.114
2.929
2.853

Accumulated Depreciation
Building
Machinery and equipment
Motor vehicle and heavy equipment
Furniture, fixtures and office equipment

Jumlah akumulasi penyusutan

1.446

9.838

10.850

Total accumulated depreciation

Nilai tercatat aset tetap yang dijual


Penerimaan dari aset tetap yang dijual

529
772

4.399
2.793

2.867
416

Carrying value of fixed assets sold


Proceeds from fixed assets sold

Laba (rugi) pelepasan


aset tetap, bersih

243

(1.606)

(2.451)

Jumlah harga perolehan

Gain (loss) on disposal of


fixed assets, net

Depreciation expenses for the years ended


December 31, 2010 amounting to Rp121,618
(2009: Rp88,968 and 2008: Rp70,951) were
respectively charged to cost of goods sold
amounting to Rp112,137 (2009: Rp79,970 and
2008: Rp62,040), to selling expenses amounting to
Rp2,426 (2009: Rp2,487 and 2008: Rp2,226), to
general and administration expenses amounting to
Rp7,055 (2009: Rp6,511 and 2008: Rp6,685)
(Notes 22 and 23).

Beban penyusutan untuk tahun yang berakhir pada


tanggal 31 Desember 2010 sebesar Rp121.618
(2009: Rp88.968 dan 2008: Rp70.951) masingmasing dibebankan ke beban pokok penjualan
sebesar Rp112.137 (2009: Rp79.970 dan 2008:
Rp62.040), ke beban penjualan sebesar Rp2.426
(2009: Rp2.487 dan 2008: Rp2.226), ke beban
umum dan administrasi sebesar Rp7.055 (2009:
Rp6.511 dan 2008: Rp6.685) (Catatan 22 dan 23).

42

The original consolidated financial statements included herein are in


Indonesian language.

PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN
LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2010, 2009 dan 2008
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
9.

PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN
LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008
(Expressed in Million Rupiah,
Unless Otherwise Stated)

ASET TETAP (lanjutan)

9.

FIXED ASSETS (continued)

Aset dalam penyelesaian

Construction in progress

Aset dalam penyelesaian terutama merupakan


pembangunan pabrik baru, fasilitas pelengkap
pabrik dan perumahan dengan rincian sebagai
berikut:

Construction in progress mostly represented the


construction of new mill, mill supporting facilities
and housing facilities with details as follows:
2010

Perkiraan %
Penyelesaian/
Estimated %
of Completion

Jumlah Tercatat/
Carrying Amount

Perkiraan Penyelesaian/
Estimated Date of Completion

Bangunan

48,62%

88.995

Januari sampai November 2011/


January to November 2011

Mesin dan peralatan

51,78%

45.104

Januari sampai Juni 2011/


January to June 2011

Jumlah

134.099

Building
Machinery and equipment
Total

2009
Perkiraan %
Penyelesaian/
Estimated %
of Completion

Jumlah Tercatat/
Carrying Amount

Perkiraan Penyelesaian/
Estimated Date of Completion

Bangunan

69,73%

118.601

April sampai Juni 2010/


April to June 2010

Mesin dan peralatan

70,31%

149.911

Januari 2010/
January 2010

Jumlah

268.512

Building
Machinery and equipment
Total

2008
Perkiraan %
Penyelesaian/
Estimated %
of Completion

Jumlah Tercatat/
Carrying Amount

Bangunan

74,53%

79.479

Mesin dan peralatan

81,27%

102.890

Jumlah

182.369

43

Perkiraan Penyelesaian/
Estimated Date of Completion
Februari sampai November 2009/
February to November 2009
Maret sampai Juli 2009/
March to July 2009

Building
Machinery and equipment
Total

The original consolidated financial statements included herein are in


Indonesian language.

PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN
LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2010, 2009 dan 2008
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)

PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN
LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008
(Expressed in Million Rupiah,
Unless Otherwise Stated)

10. BIAYA TANGGUHAN HAK ATAS TANAH

10. DEFERRED LANDRIGHTS ACQUISITION COST


The details of deferred charges acquisition costs
are as follows:

Rincian biaya tangguhan hak atas tanah adalah


sebagai berikut:
2010
Hak Guna Usaha (HGU)
Harga perolehan
Akumulasi Amortisasi
Nilai buku HGU
Izin Lokasi
Jumlah

2009

2008
Landrights (HGU)
Cost
Accumulated Amortization

102.256
(40.179)

102.096
(36.476)

101.432
(32.786)

62.077
40.586

65.620
40.586

68.646
38.781

Net book value of HGU


Location Permits

102.663

106.206

107.427

Total

Perusahaan memperoleh HGU untuk seluruh lahan


di Sumatera Utara hingga tahun 2023-2053, di Jawa
dan Sulawesi hingga tahun 2023-2027, dan di
Kalimantan Timur hingga tahun 2033-2039.
Sementara itu, Perusahaan juga memperoleh HGU
untuk lahan seluas 31.673 hektar di Sumatera
Selatan hingga tahun 2030-2043.

The Company obtained legal rights in the form of


HGU for all areas in North Sumatera until 20232053, in Java and Sulawesi until 2023-2027, and in
East Kalimantan until 2033-2039. Meanwhile, the
Company also obtained legal rights in the form of
HGU for area of 31,673 hectares in South
Sumatera until 2030-2043.

Manajemen berkeyakinan bahwa HGU tersebut


dapat diperbaharui atau diperpanjang.

Management believes that the HGU can be


renewed or extended.

11. HUTANG BANK JANGKA PENDEK

11. SHORT-TERM BANK LOANS


The details of short-term bank loans are as follows:

Rincian hutang bank jangka pendek adalah sebagai


berikut:
2010
Club Deal Tranche C - US$3.500.000
(Catatan 15)
PT Lembaga Pembiayaan Ekspor
Indonesia (dahulu: PT Bank Ekspor
Indonesia (Persero))
Jumlah

2009

2008

38.325

6.000

Club Deal Tranche C - US$3,500,000


(Note 15)
PT Lembaga Pembiayaan Ekspor
Indonesia (formerly: PT Bank
Ekspor Indonesia (Persero))

44.325

Total

44

The original consolidated financial statements included herein are in


Indonesian language.

PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN
LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2010, 2009 dan 2008
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)

PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN
LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008
(Expressed in Million Rupiah,
Unless Otherwise Stated)

11. HUTANG BANK JANGKA PENDEK (lanjutan)

11. SHORT-TERM BANK LOANS (continued)

PT Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia


(dahulu: PT Bank Ekspor Indonesia (Persero))

PT Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia


(formerly: PT Bank Ekspor Indonesia (Persero))

MAKP memperoleh fasilitas Kredit Modal Kerja


Ekspor (KMKE) dari PT Lembaga Pembiayaan
Ekspor Indonesia (dahulu: PT Bank Ekspor
Indonesia (Persero)) dengan batas maksimum
pinjaman
sebesar
Rp12.000.
Berdasarkan
Perubahan Perjanjian No. 105/ADDPK/10/2007
tanggal 4 Oktober 2007, batas maksimum pinjaman
diubah menjadi Rp6.000.

MAKP obtains Working Capital Credit for Export


facility from PT Lembaga Pembiayaan Ekspor
Indonesia (formerly: PT Bank Ekspor Indonesia
(Persero)) with maximum credit limit of Rp12,000.
Based on Amendment No. 105/ADDPK/10/2007,
dated October 4, 2007, the maximum limit was
reduced to Rp6,000.

Pinjaman ini dijamin dengan piutang


persediaan, tanah dan aset tetap.

usaha,

This loan was secured by trade receivables,


inventories, land and fixed assets.

Berdasarkan perjanjian tersebut, MAKP tidak


diperbolehkan untuk memperoleh pinjaman baru,
mengikatkan
diri
sebagai
penjamin
atau
mengagunkan harta kekayaan MAKP dan
mempergunakan fasilitas kredit untuk pembiayaan
modal kerja.

Under the agreement, MAKP is not permitted to


obtain a new loan, engage as a guarantor or
pledge MAKPs assets and use the credit facility to
finance working capital.

Pinjaman ini telah dilunasi seluruhnya pada tanggal


31 Agustus 2009.

This loan was fully repaid on August 31, 2009.

Suku bunga fasilitas pinjaman jangka pendek di


atas adalah sebagai berikut:

The interest rates on the above short-term loan


facilities are as follows:

Rupiah
Dolar AS

2010

2009

2008

15,00%
6,00% - 7,50%

13,00%
4,98% - 7,61%

12. HUTANG USAHA

12. TRADE PAYABLES


The trade payables arose from the purchase of
materials and services related to the plantations.

Hutang usaha berasal dari pembelian material dan


jasa yang terkait dengan perkebunan.
2010
Pihak yang mempunyai
hubungan istimewa
Rupiah

Rupiah
US Dollar

2009

2008

122

614

115

Related parties
Rupiah

Pihak ketiga
Rupiah
Dolar AS
Mata uang asing lainnya

75.648
6.237
800

57.326
1.721
56

93.407
10.221
-

Third parties
Rupiah
US Dollar
Other foreign currencies

Sub-jumlah

82.685

59.103

103.628

Sub-total

Jumlah

82.807

59.717

103.743

Total

45

The original consolidated financial statements included herein are in


Indonesian language.

PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN
LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2010, 2009 dan 2008
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)

PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN
LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008
(Expressed in Million Rupiah,
Unless Otherwise Stated)

13. PERPAJAKAN
a.

13. TAXATION

Pajak dibayar di muka

a.
2010

b.

2009

Prepaid taxes
2008

Perusahaan
Pajak penghasilan
Pasal 22
Pajak pertambahan nilai
Pajak lainnya

207

8
207

12.080
207

The Company
Income taxes
Article 22
Value-added tax
Other taxes

Sub-jumlah

207

215

12.287

Sub-total

Anak Perusahaan
Pajak penghasilan
Pasal 22
Pasal 25
Pajak pertambahan nilai
Pajak lainnya

249
-

4
152
534
-

53
1.035
1

Subsidiaries
Income taxes
Article 22
Article 25
Value-added tax
Other taxes

Sub-jumlah

249

690

1.089

Sub-total

Jumlah

456

905

13.376

Total

Hutang pajak

b.
2010

2009

Taxes payable
2008

Perusahaan
Pajak penghasilan
Pasal 21
Pasal 23
Pasal 25
Pasal 26
Pasal 29
Pajak pertambahan nilai
Pajak lainnya

1.914
729
24.553
29
33.477
15.325
23

3.355
328
20.451
470
41.943
15.399
1

3.015
913
29.934
305
121.656
32

The Company
Income taxes
Article 21
Article 23
Article 25
Article 26
Article 29
Value-added tax
Other taxes

Sub-jumlah

76.050

81.947

155.855

Sub-total

Anak Perusahaan
Pajak penghasilan
Pasal 21
Pasal 22
Pasal 23
Pajak pertambahan nilai

4
29
-

6
24
6
-

11
26
3
615

Subsidiaries
Income taxes
Article 21
Article 22
Article 23
Value-added tax

Sub-jumlah

33

36

655

Sub-total

76.083

81.983

156.510

Total

Jumlah

46

The original consolidated financial statements included herein are in


Indonesian language.

PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN
LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2010, 2009 dan 2008
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)

PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN
LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008
(Expressed in Million Rupiah,
Unless Otherwise Stated)

13. PERPAJAKAN (lanjutan)


c.

13. TAXATION (continued)

Beban pajak penghasilan

c.
2010

2009

Income tax expense


2008

Tahun berjalan
Tangguhan

357.495
(9.042)

289.071
11.581

412.573
(13.412)

Jumlah

348.453

300.652

399.161

Total

The reconciliation between income tax


expense by applying the applicable tax rate to
the income before income tax expense and the
net income tax expense shown in the
consolidated statements of income for the
years ended December 31, 2010, 2009 and
2008 is as follows:

Rekonsiliasi antara beban pajak penghasilan


yang dihitung dengan menggunakan tarif pajak
yang berlaku atas laba sebelum beban pajak
penghasilan, dan beban pajak penghasilan
bersih seperti yang tercantum dalam laporan
laba rugi konsolidasi untuk tahun yang berakhir
pada tanggal-tanggal 31 Desember 2010, 2009
dan 2008 adalah sebagai berikut:
2010

Current
Deferred

2009

2008

Laba sebelum beban pajak


penghasilan menurut
laporan laba rugi konsolidasi

1.381.783

1.008.139

1.326.716

Income before income tax


expense per consolidated
statements of income

Pajak dihitung berdasarkan tarif


pajak yang berlaku

345.446

282.279

397.998

Tax calculated at applicable tax rate

Pengaruh pajak atas beda tetap:


Penghasilan yang telah dikenakan
pajak yang bersifat final dan
lain-lain
Beban yang tidak dapat dikurangkan
Denda pajak
Lain-lain, bersih

(13.334)
10.871
40
5.430

Sub-jumlah

348.453

297.965

2.687

348.453

300.652

Tax effects on permanent differences:

Beban (manfaat) pajak penghasilan


dari penurunan tarif pajak
Beban pajak penghasilan

(5.243)
13.859
459
6.611

Income subject to final tax


and others
Non deductible expenses
Tax penalties
Others, net

(6.320)
14.135
1.207
8.308
415.328
(16.167)

Sub-total
Income tax expense (benefit) from
tax rate reduction

399.161

Income tax expense

Pajak penghasilan periode berjalan

Current income tax

Perhitungan pajak penghasilan kini untuk tahun


yang
berakhir
pada
tanggal-tanggal
31 Desember 2010, 2009 dan 2008 adalah
sebagai berikut:

The current income tax for the years ended


December 31, 2010, 2009 and 2008 is
calculated as follows:

47

The original consolidated financial statements included herein are in


Indonesian language.

PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN
LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2010, 2009 dan 2008
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)

PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN
LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008
(Expressed in Million Rupiah,
Unless Otherwise Stated)

13. PERPAJAKAN (lanjutan)


c.

13. TAXATION (continued)

Beban pajak penghasilan (lanjutan)


2010
Laba sebelum beban pajak
penghasilan berdasarkan
laporan laba rugi konsolidasi
Ditambah rugi Anak Perusahaan
sebelum beban pajak
penghasilan
Laba Perusahaan sebelum
beban pajak penghasilan
Perbedaan Temporer
Biaya imbalan kerja
Bonus dan tunjangan
Penyesuaian nilai piutang plasma
Penyisihan (pemulihan) atas
persediaan usang
Penyesuaian nilai pinjaman
karyawan
Cadangan (pemulihan) atas
penurunan nilai piutang
Penyusutan
Amortisasi biaya tangguhan
Laba (rugi) penjualan aset tetap
Sub-jumlah
Perbedaan Tetap
Beban yang tidak dapat
dikurangkan
Penghasilan bunga kena
pajak final
Lain-lain, bersih

c.
2009

1.381.783

1.383.020

2008

1.008.139

(1.237)

Income tax expense (continued)

(4.252)
1.012.391

1.326.716
(3.698)
1.330.414

Income before income tax


expense per consolidated
statements of income
Add loss of Subsidiaries
before income tax expense
Income before income tax expense
attributable to the Company

304
(74.122)
(5.907)
(1.754)

(164)
(75.907)
2.915
(64)

(2.129)
(67.098)
(5.015)
3.533

Temporary Differences
Employee benefits expense
Bonuses and benefits
Adjustment in value of plasma
receivables
Allowance (recovery) of obsolete
inventories
Adjustment in value of employee
loans
Impairment (recovery)
of accounts receivables
Depreciation
Amortization of deferred charges
Gain (loss) on sale of fixed assets

7.941

(31.762)

(9.187)

Sub-total

75.201
7.559

45.927
(4.323)

3.587

1.859

(146)

1.214

27.363
34.884
(725)
-

Permanent Differences
39.834

49.409

47.072

(24.955)
24.139

(18.513)
20.871

(20.914)
27.916

39.018

51.767

54.074

Sub-total

1.429.979

1.032.396

1.375.301

Taxable income

Pajak penghasilan tahun berjalan

357.495

289.071

412.573

Current income tax expense

Dikurangi:
Pajak dibayar di muka

324.018

247.128

290.917

Less:
Prepaid taxes

33.477

41.943

121.656

Income tax payable

Sub-jumlah
Penghasilan kena pajak

Hutang pajak penghasilan

Non-deductible expenses
Interest income subject to final tax
Others, net

The Company will report taxable income and


current income tax expense for 2010, as stated
above, in its income tax return (SPT PPh
Badan) to be submitted to the Tax Office.

Perusahaan akan melaporkan penghasilan


kena pajak dan beban pajak penghasilan tahun
berjalan untuk tahun 2010, sebagaimana
disebutkan di atas, dalam Surat Pemberitahuan
Tahunan Pajak Penghasilan Badan (SPT PPh
Badan) ke Kantor Pajak.

48

The original consolidated financial statements included herein are in


Indonesian language.

PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN
LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2010, 2009 dan 2008
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)

PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN
LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008
(Expressed in Million Rupiah,
Unless Otherwise Stated)

13. PERPAJAKAN (lanjutan)


d.

13. TAXATION (continued)

Pajak tangguhan

d.

The amounts of the Companys taxable


income for 2009 and 2008, as stated in the
foregoing, have been reported by the
Company in the income tax returns for those
years submitted to the Tax Office.

Jumlah penghasilan kena pajak Perusahaan


untuk tahun 2009 dan 2008, seperti yang
disebutkan di atas, telah dilaporkan oleh
Perusahaan ke Kantor Pajak dalam SPT PPh
badan untuk tahun tersebut.
Dibebankan ke
Laporan Laba Rugi
Konsolidasi/
Charged to
Consolidated
Statements
of Income

1 Januari 2010/
January 1, 2010
Aset Pajak Tangguhan
Kewajiban imbalan kerja
Bonus dan tunjangan
Penyisihan untuk nilai
tidak terpulihkan atas
uang muka pembelian tanah
Cadangan penurunan nilai
piutang
Penyisihan persediaan usang
Penyesuaian nilai piutang plasma
terhadap nilai wajar
Penyesuaian nilai piutang
karyawan

Deferred tax

31 Desember 2010/
December 31, 2010

63.861
36.332

18.801
1.890

82.662
38.222

11.000

11.000

4.564
155

76
464

4.640
619

2.498

897

3.395

Deferred Tax Assets


Employee benefits liabilities
Bonuses and benefits
Allowance for unrecoverable
amount of advances for
land acquisitions
Allowance for impairment
of receivables
Allowance for obsolete inventories
Adjustment in value of plasma
receivables

303

303

Adjustment in value of employee loans

Jumlah aset pajak tangguhan

118.410

22.431

140.841

Total deferred tax assets

Kewajiban Pajak Tangguhan


Penyusutan aset tetap
Amortisasi biaya tangguhan

176.081
6.459

11.912
1.477

187.993
7.936

Deferred Tax Liabilities


Depreciation of fixed assets
Amortization of deferred charges

Jumlah kewajiban pajak


tangguhan

182.540

13.389

195.929

Total deferred tax liabilities

Kewajiban pajak tangguhan,


bersih

(64.130)

9.042

(55.088)

Deferred tax liabilities, net

1 Januari 2009/
January 1, 2009
Aset Pajak Tangguhan
Kewajiban imbalan kerja
Bonus dan tunjangan
Penyisihan untuk nilai
tidak terpulihkan atas
uang muka pembelian tanah
Cadangan penurunan nilai
piutang
Penyisihan persediaan usang

Dibebankan ke
Laporan Laba Rugi
Konsolidasi/
Charged to
Consolidated
Statements
of Income

31 Desember 2009/
December 31, 2009

10.208
(3.630)

63.861
36.332

53.653
39.962
11.000

6.627
226

(2.063)
(71)

4.564
155

Deferred Tax Assets


Employee benefits liabilities
Bonuses and benefits
Allowance for unrecoverable
amount of advances for
land acquisitions
Allowance for impairment
of receivables
Allowance for obsolete inventories

11.000

Jumlah aset pajak tangguhan

111.468

4.444

115.912

Total deferred tax assets

Kewajiban Pajak Tangguhan


Penyusutan aset tetap
Amortisasi biaya tangguhan

157.088
9.427

18.993
(2.968)

176.081
6.459

Deferred Tax Liabilities


Depreciation of fixed assets
Amortization of deferred charges

Jumlah kewajiban pajak


tangguhan

166.515

16.025

182.540

Total deferred tax liabilities

Kewajiban pajak tangguhan,


bersih

(55.047)

(11.581)

(66.628)

Deferred tax liabilities, net

49

The original consolidated financial statements included herein are in


Indonesian language.

PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN
LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2010, 2009 dan 2008
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)

PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN
LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008
(Expressed in Million Rupiah,
Unless Otherwise Stated)

13. PERPAJAKAN (lanjutan)


d.

13. TAXATION (continued)

Pajak tangguhan (lanjutan)

d.
Dibebankan ke
Laporan Laba Rugi
Konsolidasi/
Charged to
Consolidated
Statements
of Income

31 Desember 2008/
December 31, 2008

56.175
32.351

(2.522)
7.611

53.653
39.962

13.200

(2.200)

11.000

8.592
488

(1.965)
(262)

6.627
226

Deferred Tax Assets


Employee benefits liabilities
Bonuses and benefits
Allowance for
unrecoverable amount
of advances for land acquisitions
Allowance for impairment
of receivables
Allowance for obsolete inventories

111.468

Total deferred tax assets

1 Januari 2008/
January 1, 2008
Aset Pajak Tangguhan
Kewajiban imbalan kerja
Bonus dan tunjangan
Penyisihan untuk nilai
tidak terpulihkan atas
uang muka pembelian tanah
Cadangan penurunan nilai
piutang
Penyisihan persediaan usang

e.

Deferred tax (continued)

Jumlah aset pajak tangguhan

110.806

662

Kewajiban Pajak Tangguhan


Penyusutan aset tetap
Amortisasi biaya tangguhan
Sewa

169.437
9.808
20

(12.349)
(381)
(20)

157.088
9.427
-

Deferred Tax Liabilities


Depreciation of fixed assets
Amortization of deferred charges
Rent

Jumlah kewajiban pajak


tangguhan

179.265

(12.750)

166.515

Total deferred tax liabilities

Kewajiban pajak tangguhan,


bersih

(68.459)

13.412

(55.047)

Deferred tax liabilities, net

Pada bulan September 2008, Undang-undang


No. 7 Tahun 1983 mengenai Pajak
Penghasilan diubah untuk keempat kalinya
dengan Undang-undang No. 36 Tahun 2008.

In September 2008, Law No. 7 Year 1983


regarding Income Tax has been revised for
the fourth time with Law No. 36 Year 2008.

Perubahan tersebut mencakup perubahan tarif


pajak penghasilan badan dari sebelumnya
menggunakan tarif pajak bertingkat dengan tarif
maksimum 30% menjadi tarif tunggal yaitu 28%
untuk tahun fiskal 2009 dan 25% untuk tahun
fiskal 2010 dan seterusnya. Perusahaan
mencatat dampak perubahan tarif pajak
tersebut sebesar Rp2.687 (2008: Rp16.167)
sebagai bagian dari beban (manfaat) pajak
penghasilan tangguhan untuk tahun yang
berakhir pada tanggal 31 Desember 2009 dan
2008.

The revised law stipulates changes in


corporate tax rate from a marginal tax rate with
maximum tax rate of 30% to a single rate of
28% for fiscal year 2009 and 25% for fiscal
year 2010 onwards. The Company recorded
the impact of the changes in tax rates which
amounted to Rp2,687 (2008: Rp16,167) as
part of deferred income tax expense (benefit)
in the operations of the years ended
December 31, 2009 and 2008.

Administrasi

e.

Administration
The Company submits tax returns on the basis
of self-assessment. Based on the latest
amandements of Law on General Rules and
Procedures in 2007, the Tax Authorities may
assess or amend taxes within five years from
the date when the tax was payable. The
transitional provisions of the said law stipulate

Perusahaan menyerahkan SPT Tahunan


berdasarkan
perhitungan
sendiri
(selfassessment). Berdasarkan perubahan terakhir
atas
Undang-undang
Ketentuan
Umum
Perpajakan pada tahun 2007, Otoritas Pajak
dapat menetapkan atau mengubah besarnya
kewajiban pajak dalam waktu lima tahun sejak

50

The original consolidated financial statements included herein are in


Indonesian language.

PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN
LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2010, 2009 dan 2008
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)

PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN
LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008
(Expressed in Million Rupiah,
Unless Otherwise Stated)

13. PERPAJAKAN (lanjutan)


e.

13. TAXATION (continued)

Administrasi (lanjutan)

e.

that taxes for fiscal year 2007 and earlier may


be assessed by the Tax Authorities at the
latest at the end of 2013.

tanggal
terhutangnya
pajak.
Peraturan
peralihan atas Undang-undang tersebut
menyatakan bahwa kewajiban pajak untuk
tahun fiskal 2007 dan sebelumnya dapat
ditetapkan oleh Otoritas Pajak paling lambat
pada akhir tahun 2013.
f.

Administration (continued)

Lain-lain

f.

Others

Pada
tanggal
28
Desember
2007,
Presiden Republik Indonesia menetapkan
Peraturan Pemerintah No. 81 tahun 2007
(PP No. 81/2007) tentang Penurunan Tarif
Pajak Penghasilan bagi Wajib Pajak Badan
Dalam Negeri yang Berbentuk Perseroan
Terbuka.

On December 28, 2007, the President of the


Republic
of
Indonesia
stipulated
the
Government Regulation No. 81/2007 (Gov.
Reg. No. 81/2007) on Reduction of the Rate
of Income Tax on Resident Corporate
Taxpayers in the Form of Publicly-listed
Companies.

PP No. 81/2007 ini mengatur perseroan terbuka


dalam negeri di Indonesia dapat memperoleh
penurunan tarif Pajak Penghasilan sebesar 5%
lebih rendah dari tarif tertinggi Pajak
Penghasilan sebagaimana diatur dalam Pasal
17 ayat 1 (b) Undang-undang Pajak
Penghasilan, dengan memenuhi kriteria yang
ditentukan, yaitu perseroan yang saham atau
efek bersifat ekuitas lainnya tercatat di Bursa
Efek Indonesia yang jumlah kepemilikan saham
publiknya 40% atau lebih dari keseluruhan
saham yang disetor dan saham tersebut dimiliki
paling sedikit oleh 300 pihak, masing-masing
pihak hanya boleh memiliki saham kurang dari
5% dari keseluruhan saham yang disetor.
Ketentuan sebagaimana dimaksud harus
dipenuhi oleh perseroan terbuka dalam waktu
paling singkat enam bulan dalam jangka waktu
satu tahun pajak.

This Gov. Reg. No. 81/2007 provides that


resident publicly-listed companies in Indonesia
can obtain the reduced income tax rate, i.e.,
5% lower than the highest income tax rate
under Article 17 paragraph 1 (b) of the Income
Tax Law, provided they meet the prescribed
criteria, i.e., companies whose shares or other
equity instruments are listed in the Indonesia
Stock Exchange, whose shares owned by the
public is 40% or more of the total paid shares
and such shares are owned by at least 300
parties, each party owning less than 5% of the
total paid-up shares. These requirements
should be fulfilled by the publicly-listed
companies for a period of six months in one
tax year.

PP No. 81/2007 ini mulai berlaku sejak tanggal


1 Januari 2008. Pada tanggal 31 Desember
2010, 2009 dan 2008, Perusahaan belum
memenuhi kriteria yang ditentukan dalam
peraturan pemerintah ini.

This Gov. Reg. No. 81/2007 became effective


on January 1, 2008. As of December 31, 2010,
2009 and 2008, the Company has not fulfilled
the prescribed criteria in this government
regulation.

Pada bulan April 2010, Kementerian Keuangan


menerbitkan Peraturan Menteri Keuangan
No.78/PMK.03/2010
tentang
pedoman
penghitungan pengkreditan pajak masukan
bagi pengusaha kena pajak yang melakukan
penyerahan yang terutang pajak dan
penyerahan yang tidak terutang pajak.
Sehubungan dengan penerapan peraturan
tersebut, Grup mengkreditkan pajak masukan
yang
dianggap
berhubungan
dengan
penyerahan yang terutang pajak.

In April 2010, the Ministry of Finance issued


Regulation No.78/PMK.03/2010 regarding
guidelines on crediting input tax by taxable
enterprise whose parts of their deliveries are
subject to tax and the other parts are not
subject to tax. With respect to the
implementation of this regulation, the Group
credits input tax considered to be in relation to
deliveries which are subject to tax.

51

The original consolidated financial statements included herein are in


Indonesian language.

PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN
LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2010, 2009 dan 2008
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)

PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN
LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008
(Expressed in Million Rupiah,
Unless Otherwise Stated)

14. BIAYA YANG MASIH HARUS DIBAYAR

14. ACCRUED EXPENSES


Accrued expenses consist of:

Biaya yang masih harus dibayar terdiri dari:


2010

2009

2008

Bonus dan tunjangan


Pembelian buah
Kontrol pembayaran plasma
Jasa tenaga ahli
Transportasi
Bunga
Lain-lain (masing-masing
di bawah Rp1.000)

172.150
67.111
15.514
3.583
4.813
-

158.548
43.047
22.883
3.664
5.227
1.452

147.653
27.629
28.914
855
6.599
2.545

Bonuses and benefits


Crop purchase
Plasma payment control
Professional fees
Transportation
Interest

6.974

8.312

7.885

Others (each below Rp1,000)

Jumlah

270.145

243.133

222.080

Total

Plasma payment control represents the fund


balance as a result of up to 30% withholding of
fresh fruit bunches sold by the plasma farmers
which will be repaid to the bank as loan
installments of the plasma farmers.

Kontrol pembayaran plasma merupakan saldo dana


dari pemotongan sampai dengan 30% jumlah
penjualan tandan buah segar dari petani plasma
yang akan dibayarkan ke bank sebagai pelunasan
hutang petani plasma.
15. HUTANG BANK JANGKA PANJANG

15. LONG-TERM BANK LOANS

Posisi hutang bank jangka panjang Grup pada


tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 adalah
sebagai berikut:

The balance of the Groups long-term bank loans


as of December 31, 2010, 2009 and 2008 is as
follows:

a.

a.

Bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu


tahun
2010

b.

2009

Current maturities
2008

SMBC & DBS - US$15.000.000


CIMB - US$6.750.000
Club Deal - US$26.000.000
PT Lembaga Pembiayaan
Ekspor Indonesia (dahulu:
PT Bank Ekspor Indonesia
(Persero))

141.000
63.450
-

284.700

1.894

SMBC & DBS - US$15,000,000


CIMB - US$6,750,000
Club Deal - US$26,000,000
PT Lembaga Pembiayaan
Ekspor Indonesia (formerly:
PT Bank Ekspor Indonesia
(Persero))

Jumlah

204.450

286.594

Total

Dikurangi:
Biaya tangguhan atas
hutang bank

Bagian yang jatuh tempo dalam


waktu satu tahun, bersih

Less:
(6.693)

(2.947)

197.757

Bagian jangka panjang

283.647

b.
2010

2009

Deferred charges for bank loans


Current maturities, net

Long-term portion
2008

CIMB - US$3.250.000
Club Deal - US$56.328.676

30.550
-

616.799

CIMB - US$3,250,000
Club Deal - US$56,328,676

Jumlah

30.550

616.799

Total

Dikurangi:
Biaya tangguhan
atas hutang bank

Bagian jangka panjang, bersih

Less:
(204)
30.346

52

(7.271)
609.528

Deferred charges for bank loans


Long-term portion, net

The original consolidated financial statements included herein are in


Indonesian language.

PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN
LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2010, 2009 dan 2008
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)

PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN
LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008
(Expressed in Million Rupiah,
Unless Otherwise Stated)

15. HUTANG BANK JANGKA PANJANG (lanjutan)

15. LONG-TERM BANK LOANS (continued)

Sumitomo Mitsui Banking Corporation & DBS


Bank Ltd. dan CIMB Bank Berhad

Sumitomo Mitsui Banking Corporation & DBS


Bank Ltd. and CIMB Bank Berhad

Pada tanggal 4 Agustus 2009, Perusahaan


memperoleh fasilitas pinjaman dari Sumitomo
Mitsui Banking Corporation, cabang Singapura dan
DBS Bank Ltd. (SMBC & DBS) dengan batas
maksimum
pinjaman
gabungan
sebesar
US$45.000.000 dan pada tanggal 5 Agustus 2009,
Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman dari
CIMB Bank Berhad (CIMB), cabang Singapura
dengan batas maksimum pinjaman sebesar
US$30.000.000. Pinjaman ini dijamin secara
kolektif oleh PT Salim Ivomas Pratama (SIMP)
dan Indo Agri sesuai dengan porsi kepemilikannya
di dalam modal Perusahaan dan digunakan untuk
pembiayaan kembali terhadap pinjaman Club Deal.

On August 4, 2009, the Company obtained a loan


facility from Sumitomo Mitsui Banking Corporation,
Singapore branch and DBS Bank Ltd. (SMBC &
DBS) with combined maximum credit limit of
US$45,000,000 and on August 5, 2009, the
Company obtained a loan facility from CIMB Bank
Berhad (CIMB), Singapore branch with maximum
credit limit of US$30,000,000. These loans are
secured by collective corporate guarantees from
PT Salim Ivomas Pratama (SIMP) and Indo Agri
in proportion to their equity ownership in the
Company. Proceeds from these loan facilities were
used to refinance the Club Deal bank loans.

Penarikan fasilitas kredit ini telah dilakukan


seluruhnya pada tanggal 11 Agustus 2009.

These credit facilities had been fully withdrawn on


August 11, 2009.

Fasilitas kredit ini berjangka waktu tiga tahun dan


harus dilunasi melalui angsuran setiap tiga bulan
yang berakhir pada bulan Agustus 2012. Bunga
dibayarkan setiap tiga bulan atau periode yang
lebih pendek sebagaimana disepakati oleh pihak
bank mulai bulan November 2009.

These loan facilities have a term of three years


and payable through quarterly installments until
August 2012. The interest is paid every three
months or such shorter period as agreed by the
banks starting November 2009.

Perjanjian
pinjaman
tersebut
mensyaratkan
beberapa pembatasan bagi Perusahaan, antara
lain, untuk mengagunkan harta kekayaannya
kepada pihak lain (kecuali untuk harta kekayaan
yang telah diagunkan pada tanggal perjanjian);
memisahkan atau menggabungkan usaha dengan
pihak lain kecuali Perusahaan menjadi perusahaan
hasil merger; dan mengubah sifat umum usaha
Perusahaan saat ini. Perusahan juga diharuskan
mempertahankan beberapa rasio keuangan
tertentu.

The loan agreements provide several restrictive


covenants for the Company, among others, on
pledging any of its assets to other parties (except
for existing assets pledged as at the date of the
agreements); demerger or merger with other entity
except if the Company will be the surviving legal
entity; and changing the current general nature of
the Companys business. The Company is also
required to maintain certain financial ratios.

Pada tanggal 22 Desember 2009, Perusahaan


telah melakukan pelunasan awal atas sebagian
pokok pinjaman SMBC & DBS dan CIMB masingmasing
sebesar
US$30.000.000
dan
US$20.000.000.

On December 22, 2009, the Company made an


early repayment of the loans obtained from SMBC
& DBS and CIMB amounting to US$30,000,000
and US$20,000,000, respectively.

Pada tanggal 12 Januari 2010, Perusahaan


melakukan penarikan kembali atas fasilitas pinjaman
dari SMBC & DBS sebesar US$30.000.000.

On January 12, 2010, the Company had withdrawn


back the credit facilities with SMBC & DBS
amounting to US$30,000,000.

53

The original consolidated financial statements included herein are in


Indonesian language.

PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN
LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2010, 2009 dan 2008
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)

PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN
LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008
(Expressed in Million Rupiah,
Unless Otherwise Stated)

15. HUTANG BANK JANGKA PANJANG (lanjutan)

15. LONG-TERM BANK LOANS (continued)

Sumitomo Mitsui Banking Corporation & DBS


Bank Ltd. dan CIMB Bank Berhad (lanjutan)

Sumitomo Mitsui Banking Corporation & DBS


Bank Ltd. and CIMB Bank Berhad (continued)

Pada tanggal 5 Mei 2010, Perusahaan melakukan


pelunasan atas seluruh saldo pokok pinjaman
CIMB sebesar US$8.500.000.

On May 5, 2010, the Company fully repaid the


whole outstanding loan principal of CIMB
amounting to US$8,500,000.

Pada tanggal 4 November 2010, Perusahaan


melakukan pelunasan atas seluruh saldo pokok
pinjaman SMBC & DBS sebesar US$32.727.273.

On November 4, 2010, the Company fully repaid


the whole outstanding loan principals obtained from
SMBC & DBS amounting to US$32,727,273.

Club Deal

Club Deal

Pada tanggal 16 Agustus 2006, Perusahaan


memperoleh fasilitas pinjaman yang dikoordinasikan
oleh BCA (Club Deal) dengan batas maksimum
pinjaman sebesar US$150.000.000. Perjanjian
Kredit tersebut terdiri dari tiga Tranche, sebagai
berikut:

On August 16, 2006, the Company obtained a loan


facility led by BCA (Club Deal) with maximum
credit limit of US$150,000,000. This Loan
Agreement consists of three Tranches, as follows:

Tranche A sebesar US$54.043.673 untuk


pembiayaan ulang terhadap hutang sindikasi
BNI yang diperoleh pada tahun 2004.
Penarikan fasilitas kredit ini telah dilakukan
seluruhnya pada tanggal 28 Agustus 2006.
Pembayaran kembali pinjaman akan dilakukan
setiap enam bulan sekali dalam sepuluh kali
angsuran sejak bulan Februari 2007 dan
berakhir pada bulan Agustus 2011.

Tranche A amounting to US$54,043,673, for


the purpose of refinancing the BNI syndicated
loan facility obtained in 2004. Full withdrawal
of this credit facility had been done on
August 28, 2006. Repayments of the loan
principal are due every six months in ten
installments commencing February 2007 until
August 2011.

Tranche B sebesar US$80.956.327 merupakan


fasilitas pinjaman bersyarat atas rencana
belanja modal (capital expenditures) tertentu.
Sampai dengan tanggal 31 Desember 2008,
Perusahaan telah melakukan penarikan
sejumlah
US$56.285.003.
Pembayaran
kembali pokok pinjaman dilakukan setiap enam
bulan sekali dalam delapan kali angsuran sejak
bulan Agustus 2008 dan berakhir pada bulan
Agustus 2011.

Tranche B amounting to US$80,956,327


represents a conditional loan facility which has
a direct relation to the realization of certain
capital expenditures. Up to December 31,
2008, the Company has drawn down the loan
amounting to US$56,285,003. Repayments of
the loan principal are due every six months in
eight installments commencing August 2008
until August 2011.

Tranche C sebesar US$15.000.000 merupakan


fasilitas pinjaman modal kerja. Pada tanggal
31 Desember 2008, saldo pinjaman adalah
US$3.500.000.

Tranche C amounting to US$15,000,000


represents a working capital loan facility. As of
December 31, 2008, the outstanding loan was
US$3,500,000.

54

The original consolidated financial statements included herein are in


Indonesian language.

PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN
LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2010, 2009 dan 2008
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)

PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN
LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008
(Expressed in Million Rupiah,
Unless Otherwise Stated)

15. HUTANG BANK JANGKA PANJANG (lanjutan)

15. LONG-TERM BANK LOANS (continued)

Club Deal (lanjutan)

Club Deal (continued)

Hutang bank ini dijamin dengan tanah dan/atau


benda tidak bergerak dan semua mesin yang
terletak di atasnya serta tanah, bangunan,
infrastruktur, mesin dan tanaman perkebunan yang
akan dibeli dan dibangun dan didanai oleh fasilitas
Tranche B.

The bank loans are secured by land and/or nonmoveable assets and all machinery that are placed
on it, as well as land, buildings, infrastructures,
machineries and plantations that are acquired and
built and funded by the Tranche B facility.

Perjanjian pinjaman tersebut memuat beberapa


pembatasan bagi Perusahaan atas beberapa hal,
antara lain, untuk mengikatkan diri sebagai
penanggung atau penjamin dan/atau mengagunkan
jumlah tertentu harta kekayaannya kepada pihak
lain, termasuk pihak-pihak yang mempunyai
hubungan istimewa (kecuali untuk kepentingan
proyek perkebunan plasma); membuka usaha baru
yang tidak berhubungan dengan aktivitas usaha
saat ini; melakukan pengurangan atau penurunan
modal saham; menjual atau melepas aset utama
dalam menjalankan usaha; mengubah status
hukum, anggaran dasar, susunan direksi dan
komisaris serta pemegang saham utama; dan
memperoleh fasilitas kredit baru dari pihak lain
dalam jumlah tertentu. Selain itu, Perusahaan juga
diharuskan mempertahankan beberapa rasio
keuangan tertentu.

The credit agreement imposed several restrictive


covenants for the Company, such as, among
others, to act as a guarantor and/or pledge certain
portions of its assets to other parties, including
related parties (except for plasma plantations
purpose); open new business operations that are
not related to the current course of business;
reduce its share capital; sell or dispose the main
assets used in the operations; change its legal
status, articles of association, composition of
directors
and
commissioners,
and
major
shareholders; and obtain certain amounts of credit
facilities from other parties. In addition, the
Company shall also maintain certain financial
ratios.

Pada tanggal 14 Agustus 2009, Perusahaan telah


melakukan pelunasan awal atas seluruh pokok
pinjaman sebesar US$72.828.676.

On August 14, 2009, the Company made an early


settlement of the entire outstanding loan principal
amounting to US$72,828,676.

PT Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia


(dahulu: PT Bank Ekspor Indonesia (Persero))

PT Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia


(formerly: PT Bank Ekspor Indonesia (Persero))

Pada tanggal 5 Oktober 2006, MAKP memperoleh


fasilitas Kredit Modal Kerja Ekspor (KMKE) dan
fasilitas Kredit Investasi Ekspor (KIE) dari
PT Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia
(dahulu: PT Bank Ekspor Indonesia (Persero))
dengan batas maksimum pinjaman masing-masing
sebesar Rp12.000 dan Rp8.000 yang digunakan
sebagai modal kerja dan untuk melunasi fasilitas
kredit sebelumnya dari PT Bank Syariah Mandiri.
Berdasarkan
Perubahan
Perjanjian
No. 105/ADDPK/10/2007 tanggal 4 Oktober 2007,
batas maksimum pinjaman KMKE diubah menjadi
Rp6.000.

On October 5, 2006, MAKP obtained Working


Capital Credit for Export (KMKE) facility and
Export Investment credit (KIE) facility from
PT Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia
(formerly: PT Bank Ekspor Indonesia (Persero))
with maximum credit limit of Rp12,000 and
Rp8,000 respectively which was used as working
capital and to refinance the previous loan obtained
from PT Bank Syariah Mandiri. Based on
Amendment No. 105/ADDPK/10/2007, dated
October 4, 2007, the maximum limit of KMKE was
reduced to Rp6,000.

Pinjaman ini dijamin dengan piutang


persediaan, tanah dan aset tetap.

This loan was secured by trade receivables,


inventories, land and fixed assets.

usaha,

55

The original consolidated financial statements included herein are in


Indonesian language.

PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN
LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2010, 2009 dan 2008
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)

PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN
LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008
(Expressed in Million Rupiah,
Unless Otherwise Stated)

15. HUTANG BANK JANGKA PANJANG (lanjutan)

15. LONG-TERM BANK LOANS (continued)

PT Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia


(dahulu: PT Bank Ekspor Indonesia (Persero))
(lanjutan)

PT Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia


(formerly: PT Bank Ekspor Indonesia (Persero))
(continued)

Berdasarkan perjanjian tersebut, MAKP tidak


diperbolehkan untuk memperoleh pinjaman baru,
mengikatkan
diri
sebagai
penjamin
atau
mengagunkan harta kekayaan MAKP dan
mempergunakan fasilitas kredit untuk pembiayaan
modal kerja.

Under the agreement, MAKP is not permitted to


obtain a new loan, engage as a guarantor or
pledge MAKPs assets and use the credit facility to
finance working capital.

Pada tanggal 31 Agustus 2009, MAKP telah


melakukan pelunasan atas seluruh saldo pokok
pinjaman sebesar Rp644.

On August 31, 2009, MAKP fully repaid the whole


outstanding loan principal amounting to Rp644.

Suku bunga fasilitas pinjaman jangka panjang di


atas adalah sebagai berikut:

The interest rates on the above long-term loan


facilities are as follows:

Rupiah
Dolar AS

2010

2009

2008

4,45% - 4,68%

15,00%
4,45% - 7,50%

13,25%
4,98% - 7,61%

16. KEWAJIBAN IMBALAN KERJA

Rupiah
US Dollar

16. EMPLOYEE BENEFITS LIABILITIES

Sebagaimana disebutkan dalam Catatan 2o, Grup


telah mencatat kewajiban atas manfaat pasti tanpa
iuran untuk seluruh karyawan tetap dan buruh
perkebunannya sehubungan dengan Undangundang
No.
13
tahun
2003
tentang
Ketenagakerjaan (UUK), dan juga untuk imbalan
kerja lainnya yang diberikan kepada karyawan
berdasarkan kebijakan dan praktik internal sesuai
dengan PSAK No. 24 (Revisi 2004), Imbalan
Kerja.

As mentioned in Note 2o, the Group has provided


non-contributory defined benefit liabilities covering
all of its eligible permanent employees and
plantation workers in accordance with the
requirements of Labor Law No. 13 year 2003 (the
Labor Law), and also for the other entitlement
benefits granted to employees based on existing
relevant internal policies and practices, in
accordance with PSAK No. 24 (Revised 2004),
Employee Benefits.

Pada tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008,


saldo kewajiban imbalan kerja karyawan (terdiri dari
biaya jasa masa lalu dan biaya jasa kini) disajikan
dalam neraca konsolidasi sebagai Kewajiban
Imbalan Kerja. Penyisihan imbalan kerja tersebut
merupakan estimasi manajemen berdasarkan
perhitungan aktuaria dengan menggunakan metode
Projected Unit of Credit. Perhitungan aktuaria
untuk tahun yang berakhir pada tanggal
31 Desember 2010, 2009 dan 2008 ditentukan
berdasarkan laporan penilaian pada tanggal
31 Desember 2010 dan 2009 dari aktuaria
independen, Biro Pusat Aktuaria dan pada tanggal
31 Desember 2008 dari aktuaria independen,
PT Watson Wyatt Purbajaga, sebagaimana
disebutkan dalam laporannya masing-masing
tertanggal 17 Januari 2011, 1 Februari 2010 dan
15 Januari 2009. Asumsi dasar yang digunakan
pada perhitungan aktuaria tersebut, antara lain,
adalah sebagai berikut:

As of December 31, 2010, 2009 and 2008, the


balance of the total liabilities for employee benefits
(consisting of past service costs and current service
costs) are presented in the consolidated balance
sheets as Employee Benefits Liabilities. The
provision for employee service entitlement benefits
are estimated by management based on the
actuarial calculations using the Projected Unit of
Credit method. The actuarial calculations for the
years ended December 31, 2010, 2009 and 2008
were determined based on the valuation report as
of December 31, 2010 and 2009 from the
independent actuary firm, Biro Pusat Aktuaria and
based on the valuation report as of December 31,
2008 from the independent actuary firm,
PT Watson Wyatt Purbajaga, respectively, as set
out in their reports dated January 17, 2011,
February 1, 2010 and January 15, 2009,
respectively. The key assumptions used for the
said actuarial calculations, among others, are as
follows:
56

The original consolidated financial statements included herein are in


Indonesian language.

PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN
LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2010, 2009 dan 2008
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)

PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN
LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008
(Expressed in Million Rupiah,
Unless Otherwise Stated)

16. KEWAJIBAN IMBALAN KERJA (lanjutan)

16. EMPLOYEE BENEFITS LIABILITIES (continued)

Asumsi ekonomi:
a. Tingkat diskonto: 9% per tahun (2009: 11%
dan 2008: 12%).
b. Tingkat kenaikan penghasilan dasar: 9% per
tahun (2009: 10% dan 2008: 9%).

Economic assumptions:
a. Discount rate: 9% per annum (2009: 11% and
2008: 12%).
b. Salary growth rate: 9% per annum (2009: 10%
and 2008: 9%).

Asumsi lainnya:
a. Usia pensiun normal: 55.
b. Usia pensiun dipercepat: Tidak berlaku (2008:
45 untuk staf).
c. Tingkat mortalita: Tabel Mortalita Indonesia
1999 (TMI99).
d. Tingkat pengunduran diri karyawan: 6% untuk
karyawan di bawah 30 tahun dan menurun
secara linear sampai 0% pada umur 52 tahun
(2008: 10% pada umur 25 tahun, menurun
secara linear menjadi 2% pada umur 45 tahun
dan menurun secara linear sampai 0% pada
umur 54 tahun).
e. Tingkat cacat: 10% dari TMI99.

Other assumptions:
a. Normal retirement age: 55.
b. Early retirement age: Not applicable (2008: 45
for staff).
c. Mortality rate: Indonesian Mortality Table 1999
(TMI99).
d. Employee turnover rate: 6% for employees
before the age of 30 and will linearly decrease
until 0% at the age of 52 (2008: 10% at age
25, decreasing linearly to 2% at age 45 and
will linearly decrease until 0% at age of 54).
e.

Kewajiban imbalan kerja yang diakui dalam neraca


konsolidasi adalah sebagai berikut:

Employee benefits liabilities recognized in the


consolidated balance sheets are as follows:

2010
Nilai kini kewajiban
Kerugian aktuarial yang belum diakui
Biaya jasa lalu yang belum diakui
Jumlah

2009

2008

563.259
(232.612)
-

481.933
(226.488)
-

300.183
(89.916)
(749)

Present value of obligations


Unrecognized actuarial losses
Unrecognized past service costs

330.647

255.445

209.518

Total

Employee benefits expenses charged to the


consolidated statements of income for the years
ended December 31, 2010, 2009 and 2008 are as
follows:

Beban imbalan kerja karyawan yang dibebankan


pada laporan laba rugi konsolidasi untuk tahun
yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010,
2009 dan 2008 adalah sebagai berikut:
2010
Biaya jasa kini
Amortisasi biaya jasa lalu
Amortisasi rugi aktuarial bersih
Biaya bunga imbalan kerja
Laba atas kurtailmen dan penyelesaian
Jumlah

Disability rate: 10% of TMI99.

2009

2008

38.379
15.349
53.013
-

33.126
749
10.253
36.022
(10.566)

24.589
936
10.737
32.921
-

Current service cost


Amortization of past service costs
Amortization of net actuarial losses
Interest on employee benefits cost
Gains on curtailment and settlement

106.741

69.584

69.183

Total

Employee benefit costs were charged to costs of


goods sold and operating expenses.

Beban imbalan kerja karyawan dibebankan ke harga


pokok penjualan dan beban usaha.

57

The original consolidated financial statements included herein are in


Indonesian language.

PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN
LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2010, 2009 dan 2008
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)

PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN
LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008
(Expressed in Million Rupiah,
Unless Otherwise Stated)

16. KEWAJIBAN IMBALAN KERJA (lanjutan)

16. EMPLOYEE BENEFITS LIABILITIES (continued)


The details of the movements of the employee
benefits liabilities are as follows:

Rincian mutasi kewajiban imbalan kerja karyawan


adalah sebagai berikut:
2010

2009

2008

Saldo awal

255.445

209.518

182.155

Beban imbalan kerja tahun berjalan


Imbalan kerja yang dibayar
selama tahun berjalan

106.741

69.584

69.183

(31.539)

(23.657)

(41.820)

Saldo akhir

330.647

255.445

17. MODAL SAHAM

209.518

Beginning balance
Employee benefits expenses for
current year
Employee benefits paid during
the year
Ending balance

17. SHARE CAPITAL


The composition of the Companys shareholders as
of December 31, 2010, 2009 and 2008 is as
follows:

Susunan kepemilikan saham Perusahaan pada


tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 adalah
sebagai berikut:
2010

Pemegang Saham
SIMP
Masyarakat (kepemilikan di bawah 5%)
Jumlah

Jumlah Saham/
Number
of Shares

%
Kepemilikan/
Ownership

Nilai/
Value

Shareholders

811.685.002
552.887.791

59,48
40,52

405.842
276.444

SIMP
Public (less than 5% interest)

1.364.572.793

100,00

682.286

Total

2009

Pemegang Saham
SIMP
Credit Suisse Singapore Trust
Account Client SIMP
Credit Suisse Singapore Trust
Account Client Indofood
Agri Resources Ltd.
Masyarakat (kepemilikan di bawah 5%)
Jumlah

Jumlah Saham/
Number
of Shares

%
Kepemilikan/
Ownership

Nilai/
Value

Shareholders

439.547.502

32,21

219.774

330.026.500

24,18

165.013

109.521.000
485.477.791

8,03
35,58

54.760
242.739

SIMP
Credit Suisse SingaporeTrust
Account Client SIMP
Credit Suisse SingaporeTrust
Account Client Indofood
Agri Resources Ltd.
Public (less than 5% interest)

1.364.572.793

100,00

682.286

Total

58

The original consolidated financial statements included herein are in


Indonesian language.

PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN
LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2010, 2009 dan 2008
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)

PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN
LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008
(Expressed in Million Rupiah,
Unless Otherwise Stated)

17. MODAL SAHAM (lanjutan)

17. SHARE CAPITAL (continued)


2008

Pemegang Saham
SIMP
Credit Suisse Singapore Trust
Account Client SIMP
Credit Suisse Singapore Trust
Account Client Indofood
Agri Resources Ltd.
Masyarakat (kepemilikan di bawah 5%)
Sub-jumlah
Saham yang diperoleh kembali
Jumlah

Jumlah Saham/
Number
of Shares

%
Kepemilikan/
Ownership

Nilai/
Value

Shareholders

439.547.502

32,79

219.774

330.026.500

24,62

165.013

109.521.000
461.513.791

8,17
34,42

54.760
230.757

SIMP
Credit Suisse SingaporeTrust
Account Client SIMP
Credit Suisse SingaporeTrust
Account Client Indofood
Agri Resources Ltd.
Public (less than 5% interest)

1.340.608.793

100,00

670.304

Sub-total

23.964.000

11.982

Treasury stock

1.364.572.793

682.286

Total

Pada tanggal 8 Desember 2010, Indofood Agri


Resources Ltd. melepaskan seluruh penyertaannya
dalam 109.521.000 saham Perusahaan yang
mewakili 8,03% dari seluruh saham ditempatkan
Perusahaan. Sebagian saham tersebut sebanyak
42.111.000 saham yang mewakili sekitar 3,08%
dari seluruh modal ditempatkan dijual kepada
SIMP, pemegang saham utama, dan sisanya
sebanyak 67.410.000 saham yang mewakili sekitar
4,94% dari seluruh modal ditempatkan dijual
kepada masyarakat. Sehingga, setelah transaksi
tersebut, kepemilikan SIMP atas Perusahaan
meningkat dari 56,40% menjadi 59,48%.

On December 8, 2010, Indofood Agri Resources


Ltd. divested all of its investment in 109,521,000
shares of the Company representing 8.03% of the
Companys issued share capital. Portion of the
shares totalling 42,111,000 shares representing
approximately 3.08% of the issued shares capital
were sold to SIMP, the majority shareholder, and
the remaining 67,410,000 shares representing
approximately 4.94% of the issued shares capital
were sold to public. After the transaction, the
ownership of SIMP in the Company increased from
56.40% to 59.48%.

Sehubungan dengan Surat Keputusan Ketua


BAPEPAM-LK No. KEP-401/BL/2008 tanggal
9 Oktober 2008 mengenai Pembelian Kembali
Saham yang dikeluarkan oleh emiten atau
perusahaan publik dalam kondisi pasar kritis, maka
pada tanggal 12 Oktober 2008, Perusahaan
mengumumkan rencana pembelian
kembali
sebagian sahamnya dalam periode tiga bulan
dengan jumlah maksimum sampai dengan 20% dari
jumlah modal Perusahaan yang ditempatkan dan
disetor penuh.

Pursuant to the Decision Letter of the Chairman of


BAPEPAM-LK No. KEP-401/BL/2008 dated
October 9, 2008 regarding Shares Buyback by
issuer or public company in a critical market
condition, on October 12, 2008, the Company
announced its plan to buyback its shares for a
period of three months up to a maximum of 20% of
the Companys total issued and paid-up capital.

Sehubungan dengan itu, Perusahaan membeli


kembali sebanyak 23.964.000 saham dengan harga
perolehan sejumlah Rp45.523. Seluruh saham
yang dibeli kembali tersebut dicatat dan disajikan
sebagai Modal Saham yang Diperoleh Kembali
(sebagai pengurang modal saham) pada bagian
Ekuitas dalam neraca konsolidasi.

In relation to the above, the Company bought back


23,964,000 shares at a total cost of Rp45,523. All
of the said repurchased shares are accounted and
presented as Treasury Stock (as a deduction
from capital stock) under the Shareholders Equity
section of the consolidated balance sheets.

Sampai akhir tahun 2009, Perusahaan telah menjual


kembali seluruh modal saham yang diperoleh
kembali sebanyak 23.964.000 saham dengan
penerimaan
bersih
sebesar
Rp187.766
(Catatan 18).

Until the end of 2009, the Company had resold all


treasury stock totaling 23,964,000 shares
generating net proceeds amounting to Rp187,766
(Note 18).

59

The original consolidated financial statements included herein are in


Indonesian language.

PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN
LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2010, 2009 dan 2008
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)

PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN
LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008
(Expressed in Million Rupiah,
Unless Otherwise Stated)

17. MODAL SAHAM (lanjutan)

17. SHARE CAPITAL (continued)


As of December 31, 2010, 2009 and 2008, all of
the Companys 1,364,572,793 shares have been
listed in the Indonesia Stock Exchange.

Pada tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008,


seluruh
saham
Perusahaan
sejumlah
1.364.572.793 lembar telah dicatatkan pada Bursa
Efek Indonesia.
18. TAMBAHAN MODAL DISETOR

18. ADDITIONAL PAID-IN CAPITAL


Additional paid-in capital consists of:

Tambahan modal disetor terdiri dari:


2010
Selisih kurs valuta asing dari
modal ditempatkan dan disetor

2009
1.549

2008
1.549

1.549

Agio saham Perusahaan pada


penawaran umum perdana:
Jumlah yang diterima untuk
pengeluaran 38.800.000 saham
Jumlah yang dikonversi sebagai
modal ditempatkan dan disetor
Biaya emisi saham

180.420

180.420

180.420

(19.400)
(15.339)

(19.400)
(15.339)

(19.400)
(15.339)

Sub-jumlah

145.681

145.681

145.681

Pembagian saham bonus pada


tahun 1997
Penerbitan saham baru atas
konversi hutang ke saham 280.096.500 saham
Penerbitan saham baru sehubungan
dengan konversi Surat Hutang Wajib
Konversi - Jumlah saham baru yang
dikonversi 598.863.000 saham
Selisih antara nilai perolehan dari
23.964.000 saham yang diperoleh
kembali dengan penerimaan dari
penjualannya

Foreign exchange difference from the


subscribed and paid-up capital
Premium on shares issued at
Initial Public Offering:
Total received from the issue of
38,800,000 shares
Total converted as subscribed and
paid-up capital
Share issuance costs
Sub-total

(141.637)

(141.637)

281.217

281.217

601.259

601.259

Distribution of bonus shares


(141.637)
in 1997
Issuance of new shares in relation to
debt to equity conversion 281.217
280,096,500 shares
Issuance of new shares in relation to
conversion of Mandatory Convertible
Notes - Total new shares converted
601.259
598,863,000 shares

142.243

142.243

Difference between total acquisition


cost of 23,964,000 treasury stocks
and proceeds from the re-sale

Saldo agio saham

1.028.763

1.028.763

886.520

Balance of premium on shares issued

Saldo tambahan modal disetor

1.030.312

1.030.312

888.069

Balance of additional paid-in capital

Selisih kurs atas modal disetor

Foreign exchange difference on paid-in capital

Selisih kurs berasal dari selisih kurs valuta asing


yang timbul dari modal dasar yang ditempatkan dan
disetor pada tahun 1968.

Foreign exchange incurred from the difference on


the subscribed and paid-up capital in 1968.

Agio saham

Share premium

Agio saham merupakan agio yang diperoleh dari


38.800.000 saham yang dikeluarkan pada
penawaran perdana pada tanggal 5 Juli 1996.

Share premium represents the premium obtained on


38,800,000 shares issued in the Initial Public
Offering on July 5, 1996.

Biaya emisi saham

Share issuance costs

Biaya emisi saham berasal dari penawaran perdana


yang dilakukan pada tanggal 5 Juli 1996.

Share issuance costs incurred in the Initial Public


Offering on July 5, 1996.

Saham bonus

Bonus shares

Saham bonus merupakan pembagian saham bonus


pada tanggal 16 Juni 1997 sebanyak 283.274.421
saham.

Bonus shares represent a distribution


283,274,421 bonus shares on June 16, 1997.
60

of

The original consolidated financial statements included herein are in


Indonesian language.

PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN
LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2010, 2009 dan 2008
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)

PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN
LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008
(Expressed in Million Rupiah,
Unless Otherwise Stated)

18. TAMBAHAN MODAL DISETOR (lanjutan)

18. ADDITIONAL PAID-IN CAPITAL (continued)

Penerbitan saham baru

Issuance of new shares

Penerbitan saham baru di tahun 2007 merupakan


konversi Surat Hutang Wajib Konversi sebanyak
269.343.500 saham (Catatan 1).

Issuance of new shares in 2007 represents


conversion of Mandatory Conversion Notes of
269,343,500 shares (Note 1).

Penerbitan saham baru merupakan konversi hutang


menjadi saham baru sebanyak 280.096.500 saham
pada tahun 2004 berdasarkan hasil Rapat Umum
Pemegang Saham Luar Biasa tertanggal 27 Mei
2004 dan konversi Surat Hutang Wajib Konversi
menjadi saham baru sebanyak 329.519.500 saham
pada tahun 2004 (Catatan 1).

Issuance of new shares represents a debt to equity


conversion of 280,096,500 shares in 2004 based
on an Extraordinary General Meeting of
Shareholders dated May 27, 2004 and the
conversion of Mandatory Convertible Notes to
common shares of 329,519,500 shares in 2004
(Note 1).

Penjualan modal saham yang diperoleh kembali

Re-sale of treasury stock

Sampai akhir tahun 2009, Perusahaan telah menjual


kembali seluruh modal saham yang diperoleh
kembali sebanyak 23.964.000 saham dengan
penerimaan bersih sebesar Rp187.766 (Catatan
17).

Until the end of 2009, the Company had resold all


treasury stock totaling 23,964,000 shares
generating net proceeds amounting to Rp187,766
(Note 17).

19. DIVIDEN KAS

19. CASH DIVIDENDS


In the Annual General Meeting of Shareholders
(AGM) held on May 5, 2010 and May 5, 2009, the
shareholders approved the distribution of cash
dividends of Rp285,195 or Rp209 (full amount) per
share and Rp278,847 or Rp208 (full amount) per
share, respectively, which were taken from the
Companys consolidated net income in 2009 and
2008.

Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan


(RUPS) yang diselenggarakan pada tanggal
5 Mei 2010 dan 5 Mei 2009, para pemegang saham
menyetujui pembagian dividen kas atas laba bersih
masing-masing sebesar Rp285.195 atau Rp209
(angka penuh) per saham dan Rp278.847 atau
Rp208 (angka penuh) per saham yang diambil dari
laba bersih konsolidasi Perusahaan tahun 2009 dan
2008.
20. CADANGAN UMUM

20. GENERAL RESERVES


During the Annual General Meeting of
Shareholders (AGM) held on May 5, 2010, May 5,
2009 and May 29, 2008 which were covered by
Notarial Deed of Irawan Soerodjo, S.H., M.Si.,
No. 13 dated May 5, 2010, No. 15 dated May 5,
2009 and No. 175 dated May 29, 2008, the
shareholders approved additional appropriation of
retained earnings for general reserves amounting
to Rp5,000, Rp15,481 and Rp11,281, respectively.

Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan


(RUPS) pada tanggal 5 Mei 2010, 5 Mei 2009, dan
29 Mei 2008 yang telah diaktakan dengan Akta
Notaris Irawan Soerodjo, S.H., M.Si., No. 13 tanggal
5 Mei 2010, No. 15 tertanggal 5 Mei 2009 dan
No. 175 tertanggal 29 Mei 2008, para pemegang
saham menyetujui adanya penambahan cadangan
umum atas saldo laba yang telah ditentukan
penggunaannya masing-masing sebesar Rp5.000,
Rp15.481 dan Rp11.281.

61

The original consolidated financial statements included herein are in


Indonesian language.

PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN
LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2010, 2009 dan 2008
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)

PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN
LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008
(Expressed in Million Rupiah,
Unless Otherwise Stated)

21. PENJUALAN

21. SALES
The details of net sales are as follows:

Rincian penjualan bersih adalah sebagai berikut:


2010

2009

2008

Lokal
Ekspor

3.065.241
527.417

2.474.265
725.422

2.238.865
1.607.289

Local
Export

Jumlah

3.592.658

3.199.687

3.846.154

Total

Sales from individual customers exceeding 10% of


total net sales are as follows:

Penjualan dari pelanggan individu yang melebihi


10% dari jumlah penjualan bersih adalah sebagai
berikut:
2010

Jumlah/
Total

2009

Persentase
jumlah
penjualan/
Percentage
of total sales

2008

Persentase
jumlah
penjualan/
Percentage
of total sales

Jumlah/
Total

Persentase
jumlah
penjualan/
Percentage
of total sales

Jumlah/
Total

SIMP
Cargill International Trading

2.044.854
-

56,92%
-

976.580
93.636

30,52%
2,93%

665.878
455.940

17,31%
11,85%

SIMP
Cargill International Trading

Jumlah

2.044.854

56,92%

1.070.216

33,45%

1.121.818

29,16%

Total

22. BEBAN POKOK PENJUALAN

22. COST OF GOODS SOLD


2010

Biaya pembelian buah


Alokasi biaya tak langsung
Biaya pemupukan dan pemeliharaan
Biaya panen
Biaya penyusutan dan amortisasi
Biaya pabrikasi
Jumlah beban produksi
Barang dalam proses
Pada awal tahun
Pada akhir tahun
Beban pokok produksi
Barang jadi
Pada awal tahun
Estimasi klaim asuransi
atas kerugian persediaan
Pemakaian sendiri
Pada akhir tahun
Beban pokok penjualan

2009

2008

674.912
347.632
295.349
233.965
198.119
156.330

646.704
308.560
320.535
234.746
152.785
152.133

768.507
323.632
318.304
220.417
125.732
159.434

Crop purchases
Allocation of indirect costs
Upkeep and cultivation costs
Harvesting costs
Depreciation and amortization expense
Manufacturing costs

1.906.307

1.815.463

1.916.026

Total manufacturing cost

12.287
(8.365)

8.878
(12.287)

12.801
(8.878)

1.910.229

1.812.054

1.919.949

75.142

77.319

143.685

(912)
(163.215)

(3.695)
(1.342)
(75.142)

(936)
(77.319)

1.821.244

1.809.194

62

1.985.379

Work in process
At the beginning of year
At the end of year
Cost of goods manufactured
Finished goods
At the beginning of year
Estimated insurance claim on
inventory loss
Internal consumption
At the end of year
Cost of goods sold

The original consolidated financial statements included herein are in


Indonesian language.

PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN
LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2010, 2009 dan 2008
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)

PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN
LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008
(Expressed in Million Rupiah,
Unless Otherwise Stated)

23. BEBAN USAHA

23. OPERATING EXPENSES


2010

Penjualan
Bea dan asuransi
Pemasaran dan komisi penjualan
Remunerasi dan imbalan kerja
karyawan
Penyusutan
Bea keluar
Lain-lain
Sub-jumlah
Umum dan administrasi
Remunerasi dan imbalan kerja
karyawan
Administrasi
Jasa tenaga ahli
Perjalanan dinas dan akomodasi
Sewa
Pajak dan perizinan
Telekomunikasi
Penyusutan
Lain-lain
Sub-jumlah
Jumlah beban usaha

2009

2008

9.158
7.720

12.085
11.818

4.112
2.426
194
3.290

4.507
2.487
535
2.659

26.900

34.091

155.428

Sub-total

221.415
21.008
17.125
12.690
11.345
12.329
9.221
6.511
26.107

272.640 Remuneration and employee benefits


21.223
Administration
14.690
Professional fees
12.066
Travelling and accommodation
11.777
Rental
13.960
Taxes and licenses
7.487
Telecommunication
6.685
Depreciation
30.403
Others

344.994

337.751

390.931

371.894

371.842

546.359

Sub-total
Total operating expenses

Administration expenses include expenses in


relation to plantation land management, mapping
of plantation areas, licenses of plantation, as well
as operational security costs inside the plantation
areas and other expenses.
24. EARNINGS PER SHARE
Earnings per share are as follows:

Laba per saham adalah sebagai berikut:


2010

Laba bersih per saham dasar


(angka penuh)

5.848 Remuneration and employee benefits


2.226
Depreciation
114.714
Export tax
4.024
Others

225.861
23.935
22.601
12.914
11.677
10.211
7.892
7.055
22.848

24. LABA PER SAHAM

Rata-rata tertimbang jumlah


saham biasa untuk menentukan
laba bersih per saham dasar
(lembar saham)

Selling
Freight and insurance
Marketing and selling commissions

General and administrative

Beban administrasi termasuk beban yang timbul


sehubungan dengan pengurusan, pemetaan,
perijinan lahan perkebunan, serta keamanan
operasional dalam areal perkebunan dan beban
lain-lain.

Dasar
Laba bersih kepada pemegang saham

14.119
14.497

2009

1.033.329

2008

707.487

927.555

Basic
Net income attributed to shareholders

6.822.863.965

6.732.674.385

6.802.717.670

Weighted average number of


ordinary shares for basic earnings
per share (number of shares)

151

105

136

Basic earnings per share


(full amount)

The weighted average number of shares used in


the above EPS computation considered the
retroactive effect of stock split from the original
nominal value of Rp500 become Rp100 per share
(Note 34).

Jumlah rata-rata
tertimbang
saham yang
digunakan pada perhitungan EPS di atas
memperhitungkan
pengaruh
retroaktif
dari
pemecahan nilai nominal per saham dari sebesar
Rp500 menjadi Rp100 (Catatan 34).

63

The original consolidated financial statements included herein are in


Indonesian language.

PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN
LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2010, 2009 dan 2008
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)

PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN
LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008
(Expressed in Million Rupiah,
Unless Otherwise Stated)

25. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAKPIHAK


YANG
MEMPUNYAI
HUBUNGAN
ISTIMEWA

25. ACCOUNTS AND


RELATED PARTIES

2009

WITH

Persentase terhadap Jumlah Aset/Kewajiban/


Penjualan/Beban yang bersangkutan/
Percentage to Total Assets/Liabilities/
Sales/Expenses

Jumlah/Total
2010

TRANSACTIONS

2008

2010

2009

2008

Piutang usaha
SIMP

0,00%

0,00%

Trade receivables
SIMP

Jumlah

0,00%

0,00%

Total

Piutang lain-lain
PT Intimegah Bestari Pertiwi
PT Pelangi Intipertiwi
PT Mentari Subur Abadi
GSL
SIMP
PT Asuransi Central Asia

2.634
2.285
960
852
-

2.142
-

368
289

0,05%
0,04%
0,02%
0,02%
-

0,04%
-

0,01%
0,01%

Other receivables
PT Intimegah Bestari Pertiwi
PT Pelangi Intipertiwi
PT Mentari Subur Abadi
GSL
SIMP
PT Asuransi Central Asia

Jumlah

6.731

2.142

657

0,13%

0,04%

0,02%

Total

Piutang hubungan istimewa


Karyawan

14.113

15.799

0,29%

0,32%

Due from related parties


Employees

Jumlah

14.113

15.799

0,29%

0,32%

Total

Aset tidak lancar lainnya


Jaminan sewa kantor
kepada Indofood
Agri Resources Ltd.

527

506

0,01%

0,01%

Other non-current assets


Refundable deposit for office
rental to Indofood Agri
Resources Ltd.

Jumlah

527

506

0,01%

0,01%

Total

Hutang usaha
SIMP

122

614

115

0,01%

0,06%

0,01%

Trade payables
SIMP

Jumlah

122

614

115

0,01%

0,06%

0,01%

Total

Hutang lain-lain
PT Asuransi Central Asia
Indofood Agri Resources Ltd.
Lain-lain

33

11
154

13
1.262
-

0,00%

0,00%
0,01%

0,00%
0,07%
-

Other payables
PT Asuransi Central Asia
Indofood Agri Resources Ltd.
Others

Jumlah

33

165

1.275

0,00%

0,01%

0,07%

Total

64

The original consolidated financial statements included herein are in


Indonesian language.

PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN
LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2010, 2009 dan 2008
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)

PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN
LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008
(Expressed in Million Rupiah,
Unless Otherwise Stated)

25. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAKPIHAK


YANG
MEMPUNYAI
HUBUNGAN
ISTIMEWA (lanjutan)

25. ACCOUNTS AND TRANSACTIONS


RELATED PARTIES (continued)
Persentase terhadap Jumlah Aset/Kewajiban/
Penjualan/Beban yang bersangkutan/
Percentage to Total Assets/Liabilities/
Sales/Expenses

Jumlah/Total
2010

2009

WITH

2008

2010

2009

2008

Uang muka penjualan


SIMP

103.534

25.537

2.856

10,28%

2,47%

0,17%

Sales advances
SIMP

Jumlah

103.534

25.537

2.856

10,28%

2,47%

0,17%

Total

Penjualan
SIMP
PT Multi Pacific International
PT Mitra Intisejati Plantation
PT Jake Sarana
PT Kebun Mandiri Sejahtera
PT Citra Kalbar Sarana

2.044.854
6.631
1.610
-

976.580
-

665.878
2.221
1.703
1.520

56,92%
0,18%
0,04%
-

30,52%
-

17,31%
0,06%
0,04%
0,04%

Sales
SIMP
PT Multi Pacific International
PT Mitra Intisejati Plantation
PT Jake Sarana
PT Kebun Mandiri Sejahtera
PT Citra Kalbar Sarana

Jumlah

2.053.095

976.580

671.322

57,14%

30,52%

17,45%

Total

4.271
2.883
2.882

0,12%
0,08%
0,08%

Other Income
PT Mentari Subur Abadi
PT Pelangi Intipertiwi
PT Intimegah Bestari Pertiwi

Jumlah

10.036

0,28%

Total

Pembelian aset tetap


PT Indomobil Prima Niaga

47.875

50.855

1.505

0,86%

1,05%

0,03%

Purchase of fixed assets


PT Indomobil Prima Niaga

Jumlah

47.875

50.855

1.505

0,86%

1,05%

0,03%

Total

Pembelian buah
PT Mentari Subur Abadi

5.088

0,28%

Crop purchase
PT Mentari Subur Abadi

Jumlah

5.088

0,28%

Total

Sewa ruangan kantor


Indofood Agri Resources Ltd.

2.155

2.324

1.262

0,58%

0,62%

0,23%

Subleases office space


Indofood Agri Resouces Ltd.

Jumlah

2.155

2.324

1.262

0,58%

0,62%

0,23%

Total

Premi asuransi
PT Asuransi Central Asia

1.390

1.561

1.557

0,37%

0,42%

0,28%

Insurance premium
PT Asuransi Central Asia

Jumlah

1.390

1.561

1.557

0,37%

0,42%

0,28%

Total

Pendapatan lain-lain
PT Mentari Subur Abadi
PT Pelangi Intipertiwi
PT Intimegah Bestari Pertiwi

Jasa sewa tangki


SIMP

800

1.989

1.118

0,04%

0,11%

0,06%

Bulking tank rental services


SIMP

Jumlah

800

1.989

1.118

0,04%

0,11%

0,06%

Total

65

The original consolidated financial statements included herein are in


Indonesian language.

PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN
LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2010, 2009 dan 2008
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)

PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN
LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008
(Expressed in Million Rupiah,
Unless Otherwise Stated)

25. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAKPIHAK


YANG
MEMPUNYAI
HUBUNGAN
ISTIMEWA (lanjutan)

25. ACCOUNTS AND TRANSACTIONS


RELATED PARTIES (continued)

WITH

Sifat dari transaksi yang signifikan dengan pihak


yang mempunyai hubungan istimewa adalah
sebagai berikut:

The nature of significant transactions with related


parties are as follows:

a.

Perusahaan menjual minyak kelapa sawit dan


bibit kelapa sawit kepada SIMP, PT Kebun
Mandiri Sejahtera, PT Citra Kalbar Sarana,
PT Jake Sarana, PT Mitra Intisejati Plantation
dan PT Multi Pacific International. Uang muka
dan piutang usaha yang timbul dari transaksi
penjualan ini disajikan sebagai uang muka
penjualan dan piutang usaha - pihak yang
mempunyai hubungan istimewa pada neraca
konsolidasi.

a.

The Company sells crude palm oil and palm oil


seeds to SIMP, PT Kebun Mandiri Sejahtera,
PT Citra Kalbar Sarana, PT Jake Sarana,
PT Mitra Intisejati Plantation, and PT Multi
Pacific International. The related advances
and trade receivables arising from these sales
transactions are presented as sales advances
and trade receivables - related parties
accounts in the consolidated balance sheets.

b.

Perusahaan menggunakan jasa penyewaan


tangki dari SIMP. Beban sewa yang timbul dari
transaksi ini disajikan sebagai bagian dari akun
beban pokok penjualan pada laporan laba rugi
konsolidasi.

b.

The Company availed of the bulking rental


services from SIMP. Rental expenses are
presented as part of cost of goods sold
account in the consolidated statements of
income.

c.

Perusahaan juga melakukan pembelian


Tandan Buah Segar dari PT Mentari Subur
Abadi yang disajikan sebagai bagian dari akun
pembelian buah.

c.

The Company also purchased Fresh Fruit


Bunches from PT Mentari Subur Abadi which
was presented as part of crop purchased.

d.

LSP menyewa ruangan kantor dari Indofood


Agri Resources Ltd. Beban yang timbul dari
transaksi ini disajikan sebagai bagian dari
beban penjualan pada laporan laba rugi
konsolidasi. Saldo hutang yang timbul dari
transaksi ini disajikan sebagai bagian dari akun
hutang lain-lain - pihak yang mempunyai
hubungan istimewa pada neraca konsolidasi.
LSP diwajibkan untuk membayar uang jaminan
yang disajikan sebagai bagian dari akun aset
tidak lancar lainnya.

d.

LSP subleased office space from Indofood


Agri Resources Ltd. The related expenses
from these transactions are presented as part
of selling expenses in the consolidated
statements of income. The related payables
arising from these transactions are presented
as part of other payables - related parties
account in the consolidated balance sheets.
LSP are required to pay refundable deposit
which was presented as part of other noncurrent assets.

e.

Perusahaan membeli kendaraan bermotor dari


PT Indomobil Prima Niaga.

e.

The Company purchased motor vehicles from


PT Indomobil Prima Niaga.

f.

Perusahaan mengasuransikan asetnya kepada


PT Asuransi Central Asia. Pembayaran premi
asuransi dicatat sebagai beban umum dan
administrasi pada laporan laba rugi konsolidasi.
Saldo hutang yang timbul dari transaksi ini
disajikan sebagai bagian dari akun hutang lainlain - pihak yang mempunyai hubungan istimewa
pada neraca konsolidasi.

f.

The Company insured its assets with


PT Asuransi Central Asia. Payments of premium
are presented as part of general and
administrative expenses in the consolidated
statements of income. The related payables
arising from these transactions are presented as
part of other payables - related parties accounts
in the consolidated balance sheets.

66

The original consolidated financial statements included herein are in


Indonesian language.

PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN
LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2010, 2009 dan 2008
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)

PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN
LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008
(Expressed in Million Rupiah,
Unless Otherwise Stated)

25. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAKPIHAK


YANG
MEMPUNYAI
HUBUNGAN
ISTIMEWA (lanjutan)

25. ACCOUNTS AND TRANSACTIONS


RELATED PARTIES (continued)

WITH

g.

Perusahaan melakukan pembayaran atas nama


GSL untuk tujuan modal kerja. Saldo piutang
yang timbul dari transaksi ini disajikan sebagai
bagian dari akun piutang lain-lain - pihak yang
mempunyai hubungan istimewa pada neraca
konsolidasi.

g.

The Company made several payments for


working capital purposes on behalf of GSL. The
related
receivables
arising
from
this
transaction are presented as part of other
receivables - related parties account in the
consolidated balance sheets.

h.

Perusahaan juga menjual pokok bibit kelapa


sawit kepada PT Mentari Subur Abadi,
PT Intimegah Bestari Pertiwi dan PT Pelangi
Intipertiwi. Saldo piutang yang timbul dari
transaksi ini disajikan sebagai piutang lain-lain
- pihak yang mempunyai hubungan istimewa
pada neraca konsolidasi.

h.

The Company also sells seedlings of palm oil to


PT Mentari Subur Abadi, PT Intimegah Bestari
Pertiwi and PT Pelangi Intipertiwi. The related
receivables arising from these transactions are
presented as part of other receivables - related
parties accounts in the consolidated balance
sheets.

i.

Piutang karyawan merupakan tunjangan fasilitas


transportasi, uang muka imbalan kerja dan
pembayaran imbalan kerja. Piutang ini tidak
dibebani bunga.

i.

Employee receivables represent transportation


facilities, employee benefits advances and
payment of employee benefits. These
receivables bear no interest.

j.

Hutang piutang dengan pihak yang mempunyai


hubungan istimewa merupakan saldo rekening
antar perusahaan untuk modal kerja.

j.

Related party payables and receivables


represent intercompany account balances for
working capital.

The relationships with the related


mentioned in the foregoing are as follows:

Hubungan dengan pihak-pihak yang mempunyai


hubungan istimewa adalah sebagai berikut:
Pihak yang Mempunyai
Hubungan Istimewa/
Related Parties

Sifat Hubungan/
Nature of Relationship

SIMP

Pemegang saham Perusahaan/


Shareholder of the Company

Indofood Agri Resources Ltd.

Pemegang saham Perusahaan/


Shareholder of the Company

GSL

Perusahaan Asosiasi/
Associate

PT Multi Pacific International

Entitas yang dikendalikan oleh pemegang


saham utama/
Under control of major shareholders

PT Jake Sarana

Entitas yang dikendalikan oleh pemegang


saham utama/
Under control of major shareholders

PT Swadaya Bhakti Negara

Entitas yang dikendalikan oleh pemegang


saham utama/
Under control of major shareholders

PT Kebun Mandiri Sejahtera

Entitas yang dikendalikan oleh pemegang


saham utama/
Under control of major shareholders

67

parties

The original consolidated financial statements included herein are in


Indonesian language.

PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN
LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2010, 2009 dan 2008
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)

PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN
LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008
(Expressed in Million Rupiah,
Unless Otherwise Stated)

25. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAKPIHAK


YANG
MEMPUNYAI
HUBUNGAN
ISTIMEWA (lanjutan)

25. ACCOUNTS AND TRANSACTIONS


RELATED PARTIES (continued)

Pihak yang Mempunyai


Hubungan Istimewa/
Related Parties

Sifat Hubungan/
Nature of Relationship

PT Citra Kalbar Sarana

Entitas yang dikendalikan oleh pemegang


saham utama/
Under control of major shareholders

PT Mentari Subur Abadi

Entitas yang dikendalikan oleh pemegang


saham utama/
Under control of major shareholders

PT Mitrasejati Inti Plantation

Entitas yang dikendalikan oleh pemegang


saham utama/
Under control of major shareholders

PT Intimegah Bestari Pertiwi

Entitas yang dikendalikan oleh pemegang


saham utama/
Under control of major shareholders

PT Pelangi Intipertiwi

Entitas yang dikendalikan oleh pemegang


saham utama/
Under control of major shareholders

PT Indomobil Prima Niaga

Kesamaan pemegang saham utama/


Common major shareholders

PT Asuransi Central Asia

Kesamaan pemegang saham utama/


Common major shareholders

26. TUJUAN DAN KEBIJAKAN


RISIKO KEUANGAN

WITH

MANAJEMEN

26. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES


AND POLICIES

Aset keuangan utama Grup meliputi kas dan setara


kas, piutang usaha dan piutang lain-lain. Grup juga
mempunyai kewajiban keuangan seperti hutang
usaha dan lain-lain, biaya masih harus dibayar,
hutang bank jangka pendek dan jangka panjang.

The Groups principal financial assets comprise


cash and cash equivalents, trade and other
receivables. Group also has various financial
liabilities such as, trade and other payables,
accrual, short-term and long-term bank loans.

Kebijakan Grup adalah untuk tidak melakukan


lindung nilai atas instrumen keuangannya.

The Groups policy is not to undertake hedging for


its financial instruments.

Risiko utama dari instrumen keuangan Grup adalah


risiko suku bunga, risiko mata uang, risiko harga
komoditas, risiko kredit dan risiko likuiditas. Direksi
menelaah dan menyetujui kebijakan untuk
mengelola masing-masing risiko tersebut yang
dijelaskan dengan lebih rinci sebagai berikut:

The main risks arising from the Groups financial


instruments are interest rate risk, foreign currency
risk, commodity price risk, credit risk and liquidity
risk. The Board of Directors reviews and agrees
policies for managing each of these risks, which
are described in more details as follows:

68

The original consolidated financial statements included herein are in


Indonesian language.

PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN
LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2010, 2009 dan 2008
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
26. TUJUAN DAN KEBIJAKAN
RISIKO KEUANGAN (lanjutan)

PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN
LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008
(Expressed in Million Rupiah,
Unless Otherwise Stated)

MANAJEMEN

26. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES


AND POLICIES (continued)

Risiko suku bunga atas nilai wajar dan arus kas

Fair value and cash flow interest rate risk

Risiko suku bunga Grup terutama timbul dari


hutang bank. Hutang bank dengan suku bunga
mengambang menimbulkan risiko suku bunga atas
nilai wajar kepada Grup. Tidak terdapat hutang
bank Grup yang dikenakan suku bunga tetap.

The Groups interest rate risk mainly arises from


bank loans. Bank loans at variable rates expose
the Group to fair value interest rate risk. There are
no bank loans of the Group that bear interests at
fixed rate.

Saat ini, Grup tidak mempunyai kebijakan formal


lindung nilai atas risiko tingkat suku bunga.

Currently, the Group does not have a formal


hedging policy for interest rate exposures.

Pada tanggal 31 Desember 2010, Grup tidak


mempunyai kewajiban keuangan yang memiliki
risiko suku bunga.

As of December 31, 2010, the Group does not


have financial liabilities that are exposed to interest
rate risk.

Risiko mata uang

Foreign currency rate

Mata uang pelaporan Grup adalah Rupiah. Grup


dapat menghadapi risiko nilai tukar mata uang
asing karena hutang bank, penjualan dan
pembelian dalam mata uang asing (terutama
dalam Dolar AS) atau harga yang secara signifikan
dipengaruhi oleh perubahan tolok ukur harganya
dalam mata uang asing. Saat ini, Grup tidak
mempunyai kebijakan formal lindung nilai transaksi
dalam mata uang asing.

The Groups reporting currency is the Rupiah. The


Group faces foreign exchange risk as its bank
loans, sales and purchases are either denominated
in foreign currency (mainly the US Dollar) or whose
price is significantly influenced by their benchmark
price movements in foreign currencies. Currently,
the Group does not have a formal hedging policy
for foreign currency exposures.

Namun, harga produk utama Grup akan


berfluktuasi
sesuai
dengan
harga
yang
diperdagangkan di pasar internasional yang
didenominasi dalam Dolar AS. Keterkaitan dalam
fluktuasi harga secara alamiah tersebut dipandang
dapat mengurangi risiko mata uang Grup.

However, the Groups main products prices would


fluctuate in prices depending on the prices traded
in international markets denominated in US Dollar.
Such correlation in price fluctuations naturally
minimizes the Groups foreign currency exposures.

Risiko harga komoditas

Commodity price risk

Grup terkena dampak risiko harga komoditas yang


dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain
cuaca, kebijakan pemerintah, tingkat permintaan
dan penawaran pasar dan lingkungan ekonomi
global. Dampak tersebut terutama timbul dari
penjualan produk kelapa sawit dan karet, dimana
marjin laba atas penjualan produk kelapa sawit dan
karet tersebut terpengaruh fluktuasi harga pasar
internasional.

The Group is exposed to commodity price risk due


to certain factors, such as weather, government
policy, level of demand and supply in the market
and the global economic environment. Such
exposure mainly arises from its sales of palm and
rubber products where the profit margin on sale of
palm and rubber products may be affected by
international market prices fluctuations.

Pada saat ini, Grup tidak mempunyai kebijakan


formal lindung nilai atas risiko harga komoditas.

Currently, the Group does not have a formal


hedging policy for commodity price exposures.

69

The original consolidated financial statements included herein are in


Indonesian language.

PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN
LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2010, 2009 dan 2008
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
26. TUJUAN DAN KEBIJAKAN
RISIKO KEUANGAN (lanjutan)

PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN
LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008
(Expressed in Million Rupiah,
Unless Otherwise Stated)

MANAJEMEN

26. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES


AND POLICIES (continued)

Risiko kredit

Credit risk

Risiko kredit yang dihadapi oleh Grup berasal dari


kredit yang diberikan kepada pelanggan dan
petani plasma.

The Group has credit risk arising from the credits


granted to the customers and plasma farmers.

Terdapat kebijakan untuk memastikan penjualan


produk hanya dilakukan kepada pelanggan yang
dapat dipercaya dengan rekam jejak atau sejarah
kredit yang baik. Merupakan kebijakan Grup
bahwa semua pelanggan yang akan melakukan
pembelian secara kredit harus melalui prosedur
verifikasi kredit. Untuk penjualan ekspor, Grup
mensyaratkan pembayaran saat penyerahan
dokumen penjualan. Grup memiliki kebijakan yang
membatasi
jumlah
kredit
untuk
tiap-tiap
pelanggan. Selain itu, saldo piutang dipantau
secara terus menerus untuk mengurangi risiko
piutang tak tertagih.

The Group has policies in place to ensure that


sales of products are made only to creditworthy
customers with proven track records or good credit
history. It is the Groups policy that all customers
who wish to trade on credit terms are subject to
credit verification procedures. For export sales, the
Group requires cash against the presentation of
documents of title. The Group has policies that limit
the amount of credit exposure to any particular
customer. In addition, receivable balances are
monitored on an ongoing basis to reduce the
Groups exposure to bad debts.

Ketika pelanggan gagal melakukan pelunasan


sesuai dengan syarat pembayaran, Grup akan
menghubungi pelanggan untuk menindaklanjuti
piutang yang telah lewat jatuh tempo. Jika
pelanggan tidak melunasi piutang yang telah jatuh
tempo dalam jangka waktu yang telah ditentukan,
Grup akan menempuh jalur hukum. Sesuai
dengan evaluasi oleh Grup, cadangan spesifik
dapat dibuat jika piutang dianggap tidak tertagih.
Untuk menekan risiko kredit, Grup akan
menghentikan penyaluran semua produk kepada
pelanggan yang terlambat dan/atau gagal bayar.

When a customer fails to make payment within the


granted credit terms, the Group will contact the
customer to act on overdue receivable. If the
customer does not settle the overdue receivable
within a reasonable time, the Group will proceed
with the legal actions. Depending on the Groups
assessment, specific provisions may be made if
the receivables are deemed uncollectible. To
mitigate its credit risk, the Group will cease the
supply of all products to customers in the event of
late payment and/or default.

Piutang plasma merupakan biaya-biaya yang


dikeluarkan untuk pengembangan perkebunan
plasma yang meliputi pengeluaran yang dibiayai
oleh bank dan yang sementara dibiayai sendiri
oleh Perusahaan menunggu pendanaan dari
bank.

Plasma receivables represent costs incurred for


plasma plantation development which include
costs for plasma plantations funded by banks and
temporary self-funding by the Company awaiting
bank funding.

Piutang plasma juga termasuk pinjaman talangan


kredit, pinjaman pupuk serta sarana produksi
pertanian lainnya kepada petani. Biaya-biaya ini
akan ditagihkan kembali ke petani plasma dan
bukti kepemilikan tanah perkebunan plasma akan
dikembalikan kepada petani plasma setelah
piutang plasma dilunasi

Plasma receivables also include advances to


plasma farmers for topping up loan installments to
banks, advances on fertilizers and other
agriculture supplies. These costs should be
reimbursed by the plasma farmers and the
documents of ownership of the plasma plantations
will be handed over to plasma farmers once the
plasma receivables have been fully repaid.

70

The original consolidated financial statements included herein are in


Indonesian language.

PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN
LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2010, 2009 dan 2008
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
26. TUJUAN DAN KEBIJAKAN
RISIKO KEUANGAN (lanjutan)

PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN
LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008
(Expressed in Million Rupiah,
Unless Otherwise Stated)

MANAJEMEN

26. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES


AND POLICIES (continued)

Risiko kredit (lanjutan)

Credit risk (continued)

Grup melalui pola kemitraan juga memberikan


bantuan teknis kepada perkebunan plasma guna
mempertahankan produktivitas kebun plasma
yang merupakan bagian dari strategi Grup untuk
mempererat hubungan dengan petani plasma
yang diharapkan akan dapat memperlancar
pelunasan piutang plasma.

The Group through partnership scheme also


provides
technical
assistance
to
plasma
plantations to maintain their productivity as part of
the Groups strategy to strengthen relationship with
plasma farmers which is aimed to help the
collection of plasma receivables.

Pada tanggal neraca, nilai maksimal eksposur


risiko kredit Grup tercermin dari nilai tercatat
masing-masing kelompok aset keuangan yang
diakui dalam neraca konsolidasi.

At the balance sheet date, the Groups maximum


exposure to credit risk is represented by the
carrying amount of each class of financial assets
recognized on the consolidated balance sheets.

Grup tidak memiliki konsentrasi risiko kredit.

The Group has no concentration of credit risk.

Risiko likuiditas

Liquidity risk

Grup mengelola profil likuiditasnya untuk


membiayai belanja modal dan melunasi hutang
yang jatuh tempo dengan menyediakan kas dan
setara kas yang cukup, dan ketersediaan
pendanaan melalui kecukupan jumlah fasilitas
kredit yang diterima.

The Group manages its liquidity profile to be able


to finance its capital expenditures and service its
maturing debts by maintaining sufficient cash and
cash equivalents, and the availability of funding
through an adequate amount of committed credit
facilities.

Grup secara teratur mengevaluasi arus kas


proyeksi dan aktual dan terus-menerus memantau
kondisi pasar keuangan untuk mengidentifikasi
kesempatan dalam melakukan penggalangan
dana.

The Group regularly evaluates its projected and


actual cash flow information and continuously
assesses conditions in the financial markets for
fund raising opportunities.

27. INSTRUMEN KEUANGAN

27. FINANCIAL INSTRUMENTS

Instrumen keuangan yang disajikan di dalam


neraca konsolidasi dicatat sebesar nilai wajar atau
pada biaya perolehan diamortisasi. Selain itu,
instrumen keuangan disajikan sebesar jumlah
tercatat baik karena jumlah tersebut adalah kurang
lebih sebesar nilai wajarnya atau karena nilai
wajarnya tidak dapat diukur secara handal.

Financial
instruments
presented
in
the
consolidated balance sheets are carried at fair
value or amortized cost. Otherwise, they are
presented at carrying amounts as either these are
reasonable approximation of fair values or their fair
values cannot be reliably measured.

Piutang plasma dan piutang jangka panjang


lainnya (yang merupakan bagian dari aset tidak
lancar lainnya dalam neraca konsolidasi) yang
disajikan pada biaya perolehan diamortisasi
dengan menggunakan metode suku bunga efektif
(SBE), dan tingkat diskonto yang digunakan
mengacu kepada suku bunga pinjaman pasar saat
ini bagi pinjaman yang serupa. Tingkat suku bunga
efektif berkisar antara 6,80% sampai 12,00% per
tahun.

Plasma receivables and other non current


receivables (form as part of other non current
assets in the consolidated balance sheets) are
carried at amortized cost using effective interest
method (EIR), and the discount rates used are
the current market lending rates for similar types of
lending. The effective interest rate ranged from
6.80% to 12.00% per year.

71

The original consolidated financial statements included herein are in


Indonesian language.

PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN
LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2010, 2009 dan 2008
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)

PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN
LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008
(Expressed in Million Rupiah,
Unless Otherwise Stated)

27. INSTRUMEN KEUANGAN (lanjutan)

27. FINANCIAL INSTRUMENTS (continued)

Nilai tercatat (berdasarkan jumlah nosional) kas


dan setara kas, piutang usaha dan piutang lainlain, hutang usaha dan lain-lain serta biaya masih
harus dibayar kurang lebih sebesar nilai wajarnya
karena instrumen keuangan tersebut berjangka
pendek.

The carrying amounts (based on notional amounts)


of cash and cash equivalents, trade and other
receivables, trade and other payables and accruals
reasonably approximate their fair values because
they are mostly short-term in nature.

Klasifikasi instrumen keuangan

Classification of financial instruments

Pinjaman
yang diberikan
dan piutang/
Loans
and
receivables

Nilai wajar
melalui laporan
laba rugi/
Fair value
through
profit and loss

Kewajiban pada
biaya perolehan
diamortisasi/
Liabilities at
amortized
cost

Jumlah/Total

31 Desember 2010
Aset keuangan
Kas dan setara kas
Piutang usaha
Piutang lain-lain
Piutang plasma
Aset tidak lancar lainnya

December 31, 2010


1.160.688
25.952
12.850
56.751
17.784

1.160.688
25.952
12.850
56.751
17.784

1.274.025

1.274.025

82.806
35.178
270.145

82.806
35.178
270.145

388.129

388.129

Kewajiban keuangan
Hutang usaha
Hutang lain-lain
Biaya masih harus dibayar

28. INFORMASI SEGMEN USAHA


a.

Financial assets
Cash and cash equivalents
Trade receivables
Other receivables
Plasma receivables
Other non-current assets

Financial liabilities
Trade payables
Other payables
Accrued expenses

28. BUSINESS SEGMENT INFORMATION

Informasi penjualan per produk

a.

Information on sales by product

2010
Produk

Ekspor/Export

Lokal/Local

Jumlah/Total

Products

Karet
Minyak dan inti kelapa sawit
Bibit
Kakao, teh dan kelapa

516.566
7.518
3.333

20.009
2.810.002
193.224
42.006

536.575
2.817.520
193.224
45.339

14,94
78,42
5,38
1,26

Rubber
Palm oil and palm kernel
Seeds
Cocoa, tea and coconut

Jumlah

527.417

3.065.241

3.592.658

100,00

Total

72

The original consolidated financial statements included herein are in


Indonesian language.

PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN
LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2010, 2009 dan 2008
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)

PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN
LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008
(Expressed in Million Rupiah,
Unless Otherwise Stated)

28. INFORMASI SEGMEN USAHA (lanjutan)


a.

28. BUSINESS
(continued)

Informasi penjualan per produk (lanjutan)

a.
2009

Produk

Ekspor/Export

Lokal/Local

SEGMENT

Information
(continued)

Jumlah/Total

on

INFORMATION

sales

by

product

Products

Minyak dan inti kelapa sawit


Karet
Bibit
Kakao, teh, kelapa
dan kopi

364.878
333.251
-

2.342.454
29.941
64.241

2.707.332
363.192
64.241

84,61
11,35
2,01

27.293

37.629

64.922

2,03

Palm oil and palm kernel


Rubber
Seeds
Cocoa, tea, coconut
and coffee

Jumlah

725.422

2.474.265

3.199.687

100,00

Total

2008
Produk

b.

Ekspor/Export

Lokal/Local

Jumlah/Total

Products

Minyak dan inti kelapa sawit


Karet
Bibit
Kakao, teh, kelapa
dan kopi

1.174.697
405.087
-

1.866.627
147.879
197.949

3.041.324
552.966
197.949

79,07
14,38
5,15

27.505

26.410

53.915

1,40

Palm oil and palm kernel


Rubber
Seeds
Cocoa, tea, coconut
and coffee

Jumlah

1.607.289

2.238.865

3.846.154

100,00

Total

Informasi laba (rugi) usaha per produk

b. Information on operating income (loss) by


product

2010
Produk
Minyak dan inti kelapa sawit
Karet
Bibit
Kakao, teh, kelapa
dan kopi
Jumlah

2009

Jumlah/Total
77,83
12,75
9,58
(0,16)

100,00

1.089.216
178.409
134.132
(2.237)
1.399.520

2008

Jumlah/Total
92,97
3,60
2,21

947.011
36.671
22.536

Jumlah/Total
76,26
12,57
10,98

1.002.425
165.270
144.338

Products

1,22

12.433

0,19

2.383

Palm oil and palm kernel


Rubber
Seeds
Cocoa, tea, coconut
and coffee

100,00

1.018.651

100,00

1.314.416

Total

Operating income (loss) by product is


computed by allocating cost of goods sold
against each product and allocating operating
expenses based on the percentage of sales by
product.

Laba (rugi) usaha per produk dihitung dengan


mengalokasikan beban pokok penjualan
terhadap
masing-masing
produk
dan
mengalokasikan beban usaha berdasarkan
persentase penjualan per produk.

73

The original consolidated financial statements included herein are in


Indonesian language.

PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN
LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2010, 2009 dan 2008
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)

PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN
LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008
(Expressed in Million Rupiah,
Unless Otherwise Stated)

29. ASET DAN KEWAJIBAN MONETER DALAM


MATA UANG ASING

29. MONETARY
ASSETS
AND
LIABILITIES
DENOMINATED IN FOREIGN CURRENCIES
The Group has monetary assets and liabilities in
foreign currencies as follows:

Grup mempunyai aset dan kewajiban moneter


dalam mata uang asing sebagai berikut:
2010
Mata
Uang Asing/
Foreign
Currency
Aset
Kas dan setara kas
Piutang usaha
Piutang lain-lain
Uang muka

Aset tidak lancar lainnya

US$63.638.020
SG$ 186.306
HKD
1.040
US$ 2.877.039
US$
3.910
US$ 284.380
GBP
27.075
MYR
3.400
EUR
1.629
SG$
930
US$ 122.916
SG$
75.510

Jumlah aset dalam mata


uang asing
Kewajiban
Hutang usaha

Uang muka penjualan


Biaya yang masih
harus dibayar
Hutang bank
Hutang lain-lain

Jumlah kewajiban dalam mata


uang asing
Aset Moneter Bersih

2009

Ekuivalen/
Equivalent in
Rp
572.169
1.301
1
25.867
35
2.557
376
10
19
6
1.105
527

Mata
Uang Asing/
Foreign
Currency

Ekuivalen/
Equivalent in
Rp

US$ 48.970.335
SG$
214.335
HKD
US$ 6.852.018
US$
3.910
US$
188.465
GBP
MYR
EUR
SG$
US$
SG$
75.510

603.973

US$
SG$
GBP
EUR
US$

2008

460.321
1.436
64.409
37
1.772
506

Ekuivalen/
Equivalent in
Rp

US$ 86.629.221
SG$
272.624
HKD
US$ 8.862.159
US$
20.873
US$
142.978
GBP
MYR
EUR
SG$
SG$
SG$
-

528.481

693.660
77.746
13.191
6.181
503.951

6.237
543
183
74
4.531

US$
SG$
GBP
EUR
US$

183.111
8.409
412.021

1.721
56
3.873

US$
SG$
US$
US$ 702.620
SG$
MYR
-

6.317
-

US$
154.515
SG$
135.978
US$ 25.000.000
US$
93.318
SG$
8.350
MYR
2.893

1.452
911
235.000
877
56
8

948.590
2.074
97.041
228
1.566
1.049.499

US$
SG$
GBP
EUR
US$

934.645
686.727

10.234
7.520

US$
232.453
SG$
US$ 85.828.676
US$
122.428
SG$
165.953
MYR
-

2.545
939.824
1.341
1.262
-

Assets
Cash and cash equivalents
Trade receivables
Other receivables
Advances

Other non-current assets


Total assets in foreign
currencies
Liabilities
Trade payables

Sales advances
Accrued expenses
Bank loans
Other payables

17.885

243.954

962.726

Total liabilities in foreign


currencies

586.088

284.527

86.773

Net Monetary Assets

As of December 31, 2010, 2009 and 2008, the


conversion rates used by the Group are as follows:

Pada tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008,


kurs konversi yang digunakan oleh Grup adalah
sebagai berikut:
2010
Mata Uang Asing
1 US$
1 SG$
1 EUR
1 GBP
1 HKD
1 MYR

Mata
Uang Asing/
Foreign
Currency

2009

8.991
6.981
11.956
13.894
1.155
2.916

2008
9.400
6.699
2.747

74

10.950
7.607
3.153

Foreign Currencies
US$1
SG$1
EUR1
GBP1
HKD1
MYR1

The original consolidated financial statements included herein are in


Indonesian language.

PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN
LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2010, 2009 dan 2008
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
30. KOMITMEN
PENTING
a.

DAN

PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN
LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008
(Expressed in Million Rupiah,
Unless Otherwise Stated)

PERJANJIAN-PERJANJIAN

30. COMMITMENTS AND AGREEMENTS

Komitmen penjualan

a.

The deliveries of the outstanding sales


commitments which should be completed in
2010, 2009 and 2008, respectively, are as
follows:

Pengiriman dan komitmen penjualan yang


harus dilakukan tahun 2010, 2009 dan 2008
masing-masing adalah sebagai berikut:
2010

Karet
Ekspor
Lokal
Kelapa sawit
Ekspor
Lokal
Inti sawit
Lokal
Kakao
Ekspor
Lokal

2009

Harga
Rata-rata/ton/
Average
price/tonne Pengiriman/
US$
Shipment

Ton/
Tonnes

Ton/
Tonnes

2008

Harga
rata-rata/ton/
Average
price/tonne Pengiriman/
US$
Shipment

Ton/
Tonnes

Harga
rata-rata/ton/
Average
price/tonne Pengiriman/
US$
Shipment

907
-

5.106,72
-

2011
-

1.633
242

2.546,23
2.564,50

2010
2010

2.618
202

1.537,01
1.698,80

2009
2009

Rubber
Export
Local

26.033

923,50

2011

23.705

685,11

2010

21.650
13.128

788,44
415,77

2009
2009

Palm oil
Export
Local

3.578

659,88

2011

5.179

300,74

2010

2.907

185,76

2009

Palm kernel
Local

60

3.632,67

2010

558
375

2.764,82
2.796,98

2009
2009

Cocoa
Export
Local

All the Companys export sales contracts of


CPO, rubber and cocoa are governed by the
rules, terms and conditions as per PORAM/
MEOMA FOB contract, International Contract
for Technically Specified Rubber and CAL A2,
respectively. However, in the event of any
dispute between the contract parties or if any
party fails to fulfill the contract terms such as
payment, or is otherwise declared to be in
default, the dispute shall be referred to the
arbitration institution.

Semua kontrak penjualan ekspor Perusahaan


untuk minyak sawit, karet dan kakao diatur
dengan ketentuan, syarat-syarat dan kondisi
masing-masing
berdasarkan
kontrak
PORAM/MEOMA FOB, International Contract
for Technically Specified Rubber dan
CAL A2. Akan tetapi, apabila terjadi sengketa
antara kedua belah pihak atau jika salah satu
pihak gagal memenuhi persyaratan kontrak
yang ditentukan seperti pembayaran, atau
bilamana dinyatakan bangkrut atau lalai, maka
perselisihan ini akan mengacu ke lembaga
arbitrasi.
b.

Sales commitments

Komitmen pembelian barang modal

b.

Capital expenditure commitments


The Company had several contracts covering
capital goods with various third party
contractors
and
suppliers.
As
of
December 31, 2010, total outstanding
contracts which are in the process of
completion amounted to Rp131,278 and
US$1,514,520
(2009:
Rp151,451
and
US$2,068,860
and
2008:
Rp132,950,
US$4,670,904 and JPY15,556,000).

Perusahaan
memiliki
beberapa
kontrak
pengadaan barang modal dengan berbagai
kontraktor dan pemasok. Pada tanggal
31 Desember 2010, jumlah kontrak yang masih
dalam proses penyelesaian adalah sebesar
Rp131.278
dan
US$1.514.520
(2009:
Rp151.451 dan US$2.068.860 dan 2008:
Rp132.950,
US$4.670.904
dan
JPY15.556.000).

75

The original consolidated financial statements included herein are in


Indonesian language.

PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN
LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2010, 2009 dan 2008
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
30. KOMITMEN DAN
PENTING (lanjutan)
c.

PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN
LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008
(Expressed in Million Rupiah,
Unless Otherwise Stated)

PERJANJIAN-PERJANJIAN

30. COMMITMENTS
(continued)

Komitmen pembelian bahan pembantu dan


suku cadang

c.

AND

AGREEMENTS

Commitments for purchase of stores and


spare parts
As of December 31, 2010, the Company had
purchase commitments with various suppliers
for the purchase of stores and spare parts
amounting to Rp77,069 and US$6,215,250
(2009: US$23,608,063 and Rp253,282 and
2008: US$12,771,400 and Rp121,375).

Pada tanggal 31 Desember 2010, Perusahaan


mempunyai komitmen, untuk pembelian bahan
pembantu dan suku cadang dari berbagai
pemasok
sejumlah
Rp77.069
dan
US$6.215.250 (2009: US$23.608.063 dan
Rp253.282 dan 2008: US$12.771.400 dan
Rp121.375).
31. KEWAJIBAN KONTINJENSI

31. CONTINGENT LIABILITIES

Sebagaimana dijelaskan pada Catatan 7, petani


plasma yang diorganisasikan melalui beberapa
KUD telah memperoleh fasilitas kredit dari PT Bank
Mandiri (Persero) Tbk. Dalam hal ini Perusahaan
bertindak sebagai penjamin pengembalian hutang.

As discussed in Note 7, plasma farmers organized


under several KUDs have obtained credit facilities
from PT Bank Mandiri (Persero) Tbk with the
Company acting as guarantor of loan repayments.

Pembayaran kembali fasilitas kredit yang telah


ditarik, dilakukan melalui pemotongan sampai
dengan 30% dari penjualan tandan buah segar
petani plasma kepada Perusahaan setelah serah
terima tanaman menghasilkan. Selisih kurang
antara penyisihan hasil penjualan tersebut dengan
pembayaran kembali hutang bank yang dijamin,
harus dibayar oleh Perusahaan.

Repayments are made by deducting up to 30% of


fresh fruit bunch sales by the plasma farmers to the
Company after the mature plasma plantations are
handed over. Any shortfall between the sales
deduction amount and the repayment of the
guaranteed bank loan is payable by the Company.

32. PERNYATAAN YANG TELAH DIKELUARKAN


TAPI BELUM BERLAKU EFEKTIF

32. STANDARDS
EFFECTIVE

ISSUED

BUT

NOT

YET

Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan yang


telah dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi
Keuangan (DSAK) tetapi belum efektif pada tahun
2010 adalah sebagai berikut:

The Statements of Financial Accounting Standards


issued by the Indonesian Financial Accounting
Standards Board (DSAK) but not yet effective in
2010 are summarized below:

Efektif berlaku pada atau setelah tanggal 1 Januari


2011:

Effective on or after January 1, 2011:

PSAK No. 1 (Revised 2009), Presentation of


Financial Statements, prescribes the basis for
presentation of general purpose financial
statements to ensure comparability both with
the entity's financial statements of previous
periods and with the financial statements of
other entities.

PSAK No. 1 (Revisi 2009), Penyajian Laporan


Keuangan, menetapkan dasar-dasar bagi
penyajian laporan keuangan bertujuan umum
(general purpose financial statements) agar
dapat dibandingkan baik dengan laporan
keuangan periode sebelumnya maupun dengan
laporan keuangan entitas lain.

76

The original consolidated financial statements included herein are in


Indonesian language.

PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN
LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2010, 2009 dan 2008
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)

PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN
LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008
(Expressed in Million Rupiah,
Unless Otherwise Stated)

32. PERNYATAAN YANG TELAH DIKELUARKAN


TAPI BELUM BERLAKU EFEKTIF (lanjutan)

32. STANDARDS
ISSUED
EFFECTIVE (continued)

BUT

NOT

YET

Effective on or after January 1, 2011 (continued):

Efektif berlaku pada atau setelah tanggal 1 Januari


2011 (lanjutan):

PSAK No. 2 (Revisi 2009), Laporan Arus Kas,


memberikan
pengaturan
atas
informasi
mengenai perubahan historis dalam kas dan
setara kas melalui laporan arus kas yang
mengklasifikasikan arus kas berdasarkan
aktivitas operasi, investasi, maupun pendanaan
selama suatu periode.

PSAK No. 2 (Revised 2009), Statement of


Cash Flows, requires the provision of
information about the historical changes in cash
and cash equivalents by means of a statement
of cash flows which classifies cash flows during
the period from operating, investing and
financing activities.

PSAK No. 4 (Revisi 2009), Laporan Keuangan


Konsolidasian
dan
Laporan
Keuangan
Tersendiri, akan diterapkan dalam penyusunan
dan penyajian laporan keuangan konsolidasian
untuk sekelompok entitas yang berada dalam
pengendalian suatu entitas induk dan dalam
akuntansi untuk investasi pada entitas anak,
pengendalian bersama entitas, dan entitas
asosiasi ketika laporan keuangan tersendiri
disajikan sebagai informasi tambahan.

PSAK No. 4 (Revised 2009), Consolidated and


Separate Financial Statements, shall be
applied in the preparation and presentation of
consolidated financial statements for a group of
entities under the control of a parent and in
accounting for investments in subsidiaries,
jointly controlled entities and associates when
separate financial statements are presented as
additional information.

PSAK No. 5 (Revisi 2009), Segmen Operasi,


informasi
segmen
diungkapkan
untuk
memungkinkan pengguna laporan keuangan
untuk mengevaluasi sifat dan dampak
keuangan dari aktivitas bisnis yang mana
entitas terlibat dan lingkungan ekonomi dimana
entitas beroperasi.

PSAK No. 5 (Revised 2009), Operating


Segments, segment information is disclosed to
enable users of financial statements to evaluate
the nature and financial effects of the business
activities in which the entity engages and the
economic environments in which it operates.

PSAK No. 7 (Revisi 2010), Pengungkapan


Pihak-pihak
Berelasi,
mensyaratkan
pengungkapan hubungan, transaksi dan saldo
pihak-pihak yang berelasi, termasuk komitmen,
dalam laporan keuangan konsolidasian dan
laporan keuangan tersendiri entitas induk, dan
juga diterapkan terhadap laporan keuangan
secara
individual.
Penerapan
dini
diperkenankan.

PSAK No. 7 (Revised 2010), Related Party


Disclosures, requires disclosure of related
party
relationships,
transactions
and
outstanding balances, including commitments,
in the consolidated and separate financial
statements of a parent, and also applies to
individual financial statements. Early application
is allowed.

PSAK No. 10 (Revisi 2010), Pengaruh


Perubahan Kurs Valuta Asing, menjelaskan
bagaimana memasukkan transaksi-transaksi
dalam mata uang asing dan kegiatan usaha
luar negeri ke dalam laporan keuangan suatu
entitas dan menjabarkan laporan keuangan ke
dalam suatu mata uang pelaporan.

PSAK No. 10 (Revised 2010), The Effects of


Changes in Foreign Exchange Rates,
prescribes how to include foreign currency
transactions and foreign operations in the
financial statements of an entity and translate
financial statements into a presentation
currency.

77

The original consolidated financial statements included herein are in


Indonesian language.

PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN
LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2010, 2009 dan 2008
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)

PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN
LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008
(Expressed in Million Rupiah,
Unless Otherwise Stated)

32. PERNYATAAN YANG TELAH DIKELUARKAN


TAPI BELUM BERLAKU EFEKTIF (lanjutan)

32. STANDARDS
ISSUED
EFFECTIVE (continued)

BUT

NOT

YET

Effective on or after January 1, 2011 (continued):

Efektif berlaku pada atau setelah tanggal 1 Januari


2011 (lanjutan):

PSAK No. 12 (Revisi 2009), Bagian Partisipasi


dalam Ventura Bersama, akan diterapkan
untuk akuntansi bagian partisipasi dalam
ventura bersama dan pelaporan aset,
kewajiban, penghasilan dan beban ventura
bersama dalam laporan keuangan venturer dan
investor, terlepas dari struktur atau bentuk yang
mendasari dilakukannya aktivitas ventura
bersama.

PSAK No. 12 (Revised 2009), Interests in Joint


Ventures, shall be applied in accounting for
interests in joint ventures and the reporting of
joint venture assets, liabilities, income and
expenses in the financial statements of
venturers and investors, regardless of the
structures or forms under which the joint
venture activities take place.

PSAK No. 15 (Revisi 2009), Investasi pada


Entitas Asosiasi, akan diterapkan untuk
akuntansi investasi dalam entitas asosiasi.
Menggantikan PSAK No. 15 (1994), Akuntansi
untuk Investasi dalam Perusahaan Asosiasi,
dan PSAK No. 40 (1997), Akuntansi Perubahan
Ekuitas
Anak
Perusahaan/Perusahaan
Asosiasi.

PSAK No. 15 (Revised 2009), Investments in


Associates, shall be applied in accounting for
investments in associates. Supersedes PSAK
No. 15 (1994), Accounting for Investments in
Associates, and PSAK No. 40 (1997),
Accounting for Changes in Equity of
Subsidiaries/Associates.

PSAK No. 19 (Revisi 2010), Aset Tak


Berwujud, menentukan perlakuan akuntansi
bagi aset tak berwujud yang tidak diatur secara
khusus dalam PSAK lain. Mensyaratkan untuk
mengakui aset tak berwujud jika, dan hanya
jika, kriteria tertentu dipenuhi, dan juga
mengatur cara mengukur jumlah tercatat dari
aset tak berwujud dan pengungkapan yang
berhubungan.

PSAK No. 19 (Revised 2010), Intangible


Assets, prescribes the accounting treatment
for intangible assets that are not dealt with
specifically in another PSAK. Requires the
recognition of an intangible asset if, and only if,
the specified criteria are met, and also specifies
how to measure the carrying amount of
intangible assets and related disclosures.

PSAK No. 22 (Revisi 2010), Kombinasi Bisnis,


diterapkan untuk transaksi atau peristiwa lain
yang memenuhi definisi kombinasi bisnis guna
meningkatkan relevansi, keandalan, dan daya
banding informasi yang disampaikan entitas
pelapor dalam laporan keuangannya tentang
kombinasi bisnis dan dampaknya.

PSAK No. 22 (Revised 2010), Business


Combinations, applies to a transaction or other
event that meets the definition of a business
combination to improve the relevance, reliability
and comparability of the information that a
reporting entity provides in its financial
statements about a business combination and
its effects.

PSAK No. 23 (Revisi 2010), Pendapatan,


mengidentifikasikan keadaan saat kriteria
mengenai
pengakuan
pendapatan
akan
terpenuhi, sehingga pendapatan akan diakui.
Mengatur perlakuan akuntansi atas pendapatan
yang timbul dari transaksi dan kejadian tertentu.
Memberikan panduan praktis dalam penerapan
kriteria mengenai pengakuan pendapatan.

PSAK No. 23 (Revised 2010), Revenue,


identifies the circumstances in which the criteria
on revenue recognition will be met and,
therefore, revenue will be recognized.
Prescribes the accounting treatment of revenue
arising from certain types of transactions and
events. Provides practical guidance on the
application of the criteria on revenue
recognition.

78

The original consolidated financial statements included herein are in


Indonesian language.

PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN
LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2010, 2009 dan 2008
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)

PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN
LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008
(Expressed in Million Rupiah,
Unless Otherwise Stated)

32. PERNYATAAN YANG TELAH DIKELUARKAN


TAPI BELUM BERLAKU EFEKTIF (lanjutan)

32. STANDARDS
ISSUED
EFFECTIVE (continued)

BUT

NOT

YET

Effective on or after January 1, 2011 (continued):

Efektif berlaku pada atau setelah tanggal 1 Januari


2011 (lanjutan):

PSAK No. 25 (Revisi 2009), Kebijakan


Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan
Kesalahan,
menentukan
kriteria
untuk
pemilihan dan perubahan kebijakan akuntansi,
bersama dengan perlakuan akuntansi dan
pengungkapan atas perubahan kebijakan
akuntansi, perubahan estimasi akuntansi, dan
koreksi kesalahan.

PSAK No. 25 (Revised 2009), Accounting


Policies, Changes in Accounting Estimates and
Errors, prescribes the criteria for selecting and
changing accounting policies, together with the
accounting treatment and disclosure of
changes in accounting policies, changes in
accounting estimates, and corrections of errors.

PSAK No. 48 (Revisi 2009), Penurunan Nilai


Aset, menetapkan prosedur-prosedur yang
diterapkan agar aset dicatat tidak melebihi
jumlah terpulihkan dan jika aset tersebut terjadi
penurunan nilai, rugi penurunan nilai harus
diakui.

PSAK No. 48 (Revised 2009), Impairment of


Assets, prescribes the procedures applied to
ensure that assets are carried at no more than
their recoverable amount and if the assets are
impaired, an impairment loss should be
recognized.

PSAK No. 57 (Revisi 2009), Provisi, Liabilitas


Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi, bertujuan
untuk mengatur pengakuan dan pengukuran
kewajiban diestimasi, kewajiban kontinjensi dan
aset kontinjensi serta untuk memastikan
informasi memadai telah diungkapkan dalam
catatan
atas
laporan
keuangan
untuk
memungkinkan para pengguna memahami sifat,
waktu, dan jumlah yang terkait dengan informasi
tersebut.

PSAK No. 57 (Revised 2009), Provisions,


Contingent Liabilities, and Contingent Assets,
aims to provide that appropriate recognition
criteria and measurement bases are applied to
provisions, contingent liabilities and contingent
assets and to ensure that sufficient information
is disclosed in the notes to enable users to
understand the nature, timing and amount
related to the information.

PSAK No. 58 (Revisi 2009), Aset Tidak Lancar


yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang
Dihentikan,
bertujuan
untuk
mengatur
akuntansi untuk aset yang dimiliki untuk dijual,
serta penyajian dan pengungkapan operasi
dihentikan.

PSAK No. 58 (Revised 2009), Non-Current


Assets, Held for Sale and Discontinued
Operations, aims to specify the accounting for
assets held for sale, and the presentation and
disclosure of discontinued operations.

ISAK No. 7 (Revisi 2009), Konsolidasi Entitas


Bertujuan Khusus (EBK), menentukan
pengkonsolidasian
EBK
jika
substansi
hubungan antara suatu entitas dan EBK
mengindikasikan adanya pengendalian EBK
oleh entitas tersebut.

ISAK No. 7 (Revised 2009), Consolidation


Special Purpose Entities (SPE), provides for
the consolidation of SPEs when the substance
of the relationship between an entity and the
SPE indicates that the SPE is controlled by that
entity.

ISAK No. 9, Perubahan atas Liabilitas Purna


Operasi, Liabilitas Restorasi, dan Liabilitas
Serupa, diterapkan terhadap setiap perubahan
pengukuran atas aktivitas purna-operasi,
restorasi atau kewajiban yang serupa yaitu
diakui sebagai bagian dari biaya perolehan aset
tetap sesuai PSAK No. 16 dan sebagai
kewajiban sesuai PSAK No. 57.

ISAK
No.
9,
Changes
in
Existing
Decommissioning, Restoration and Similar
Liabilities, applies to changes in the
measurement of any existing decommissioning,
restoration or similar liability recognised as part
of the cost of an item of property, plant and
equipment in accordance with PSAK No. 16
and as a liability in accordance with PSAK
No. 57.

79

The original consolidated financial statements included herein are in


Indonesian language.

PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN
LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2010, 2009 dan 2008
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)

PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN
LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008
(Expressed in Million Rupiah,
Unless Otherwise Stated)

32. PERNYATAAN YANG TELAH DIKELUARKAN


TAPI BELUM BERLAKU EFEKTIF (lanjutan)

32. STANDARDS
ISSUED
EFFECTIVE (continued)

NOT

YET

Effective on or after January 1, 2011 (continued):

Efektif berlaku pada atau setelah tanggal 1 Januari


2011 (lanjutan):

BUT

ISAK No. 13, Lindung Nilai Investasi Neto


Dalam Kegiatan Usaha Luar Negeri, diterapkan
terhadap entitas yang melakukan lindung nilai
atas risiko mata uang asing yang timbul dari
investasi netonya di dalam kegiatan usaha luar
negeri dan berharap dapat memenuhi
persyaratan akuntansi lindung nilai sesuai
PSAK No. 55 (Revisi 2006). Mengacu pada
entitas induk dan laporan keuangan dimana
aset neto dari kegiatan usaha luar negeri
dimasukkan
sebagai
laporan
keuangan
konsolidasian.

ISAK No. 13, Hedges of Net Investment in a


Foreign Operation, applies to an entity that
hedges the foreign currency risk arising from its
net investments in foreign operations and
wishes to qualify for hedge accounting in
accordance with PSAK No. 55 (Revised 2006).
Refers to the parent entity and to the financial
statements in which the net assets of foreign
operations are included as consolidated
financial statements.

Effective on or after January 1, 2012:

Efektif berlaku pada atau setelah tanggal 1 Januari


2012:

PSAK No. 24 (Revisi 2010), Imbalan Kerja,


mengatur akuntansi dan pengungkapan imbalan
kerja.

PSAK No. 24 (Revised 2010), Employee


Benefits, establish the accounting and
disclosures for employee benefits.

PSAK No. 46 (Revisi 2010), Akuntansi Pajak


Penghasilan, mengatur perlakuan akuntansi
untuk pajak penghasilan dalam menghitung
konsekuensi pajak kini dan masa depan untuk
pemulihan (penyelesaian) jumlah tercatat aset
(liabilitas) di masa depan yang diakui pada
laporan posisi keuangan; serta transaksitransaksi dan kejadian-kejadian lain pada
periode kini yang diakui pada laporan
keuangan.

PSAK No. 46 (Revised 2010), Accounting for


Income Taxes, prescribes the accounting
treatment for income taxes to account for the
current and future tax consequences of the
future recovery (settlement) of the carrying
amount of assets (liabilities) that are recognized
in the balance sheet; and transactions and
other events of the current period that are
recognized in the financial statements.

PSAK No. 50 (Revisi 2010), Instrumen


Keuangan: Penyajian, menetapkan prinsip
penyajian instrumen keuangan sebagai liabilitas
atau ekuitas dan saling hapus aset keuangan
dan liabilitas keuangan.

PSAK No. 50 (Revised 2010), Financial


Instruments: Presentation, establish the
principles for presenting financial instruments
as liabilities or equity and for offsetting financial
assets and financial liabilities.

PSAK
No.
60,
Instrumen
Keuangan:
Pengungkapan, mensyaratkan pengungkapan
dalam laporan keuangan yang memungkinkan
para pengguna untuk mengevaluasi signifikansi
instrumen keuangan atas posisi dan kinerja
keuangan; dan jenis dan besarnya risiko yang
timbul dari instrumen keuangan yang mana
entitas terekspos selama periode dan pada
akhir periode pelaporan, dan bagaimana entitas
mengelola risiko-risiko tersebut.

PSAK No. 60, Financial Instruments:


Disclosures, requires disclosures in financial
statements that enable users to evaluate the
significance of financial instruments for financial
position and performance; and the nature and
extent of risks arising from financial instruments
to which the entity is exposed during the period
and at the end of the reporting period, and how
the entity manages those risks.

80

The original consolidated financial statements included herein are in


Indonesian language.

PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN
LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2010, 2009 dan 2008
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)

PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN
LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008
(Expressed in Million Rupiah,
Unless Otherwise Stated)

32. PERNYATAAN YANG TELAH DIKELUARKAN


TAPI BELUM BERLAKU EFEKTIF (lanjutan)

32. STANDARDS
ISSUED
EFFECTIVE (continued)

BUT

NOT

YET

Effective on or after January 1, 2012 (continued):

Efektif berlaku pada atau setelah tanggal 1 Januari


2012 (lanjutan):

ISAK No. 15, PSAK No. 24 - Batas Aset


Imbalan
Pasti,
Persyaratan
Pendanaan
Minimum dan Interaksinya, memberikan
pedoman bagaimana menilai pembatasan
jumlah surplus dalam program imbalan pasti
yang dapat diakui sebagai aset dalam PSAK
No. 24 (revisi 2010), Imbalan Kerja.

ISAK No. 15, PSAK No. 24 - The Limit on a


Defined Benefit Asset, Minimum Funding
Requirements and their Interaction, provides
guidance on how to assess the limit on the
amount of surplus in a defined scheme that can
be recognized as an asset under PSAK No. 24
(Revised 2010), Employee Benefits.

ISAK No. 20, Pajak penghasilan - Perubahan


Dalam Status Pajak Entitas atau Para
Pemegang Saham, membahas bagaimana
suatu entitas memperhitungkan konsekuensi
pajak kini dan pajak tangguhan karena
perubahan dalam status pajaknya atau
pemegang sahamnya.

ISAK No. 20, Income Taxes-Changes in the


Tax Status of an Entity or its Shareholders,
prescribes how an entity should account for the
current and deferred tax consequences of a
change in tax status of entities or its
shareholders.

The Company and Subsidiaries is presently


evaluating and has not determined the effects of
these revised and new Standards and
Interpretations on its consolidated financial
statements.

Perusahaan dan Anak Perusahaan sedang


mengevaluasi dan belum menentukan dampak dari
Standar dan Interpretasi yang direvisi dan yang
baru tersebut terhadap laporan keuangan
konsolidasinya.
33. REKLASIFIKASI AKUN

33. RECLASSIFICATION OF ACCOUNTS


The following accounts in the consolidated financial
statements
for
the
year
ended
December 31, 2009 and 2008 have been
reclassified to conform with the presentation of
accounts in the consolidated financial statements
for the year ended December 31, 2010.

Akun berikut dalam laporan keuangan konsolidasi


untuk tahun yang berakhir pada tanggal
31 Desember 2009 dan 2008 telah direklasifikasi
kembali agar sesuai dengan penyajian akun dalam
laporan keuangan konsolidasi untuk tahun yang
berakhir pada tanggal 31 Desember 2010.
Dilaporkan Sebelumnya/
As Previously Reported

Setelah Direklasifikasikan/
As Reclassified

Jumlah/
Amount

31 Desember 2008/December 31, 2008


Aset Lancar/Current Assets
Piutang Lain-lain/Other Receivables

Aset Tidak Lancar/Non-Current Assets


Aset Tidak Lancar Lainnya/Other Non-Current Assets

45.990

31 Desember 2009/December 31, 2009


Aset Tidak Lancar/Non-Current Assets
Aset tidak lancar lainnya/Other non-current asset Beban ditangguhkan sehubungan dengan
perolehan hutang bank/Deferred charges in
relation to bank loans

Kewajiban Lancar/Current Liabilities


Hutang bank jangka panjang yang jatuh tempo dalam
waktu satu tahun/Current maturities of long-term
bank loans

Aset Tidak Lancar/Non-Current Assets


Aset tidak lancar lainnya/Other non-current assets Beban ditangguhkan sehubungan dengan
perolehan hutang bank/Deferred charges in
relation to bank loans

Kewajiban Tidak Lancar/Non-Current Liabilities


Hutang bank jangka panjang - setelah dikurangi
bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu
tahun/Long-term bank loans - net of current
maturities

81

6.693

204

The original consolidated financial statements included herein are in


Indonesian language.

PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN
LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI
Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2010, 2009 dan 2008
(Disajikan dalam Jutaan Rupiah,
Kecuali Dinyatakan Lain)
34. PERISTIWA
NERACA

PENTING

SETELAH

PT PERUSAHAAN PERKEBUNAN
LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk
AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL
STATEMENTS
Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008
(Expressed in Million Rupiah,
Unless Otherwise Stated)

TANGGAL

34. SIGNIFICANT SUBSEQUENT EVENTS


In the Extraordinary General Meeting of
Shareholders held on January 28, 2011, which
minutes was covered by Notarial Deed of Irawan
Soerodjo, S.H., M.Si., No. 203 dated January 28,
2011, the shareholders approved the stock split
from the original nominal value of Rp500 per share
to become Rp100 per share. As a result, total
issued and fully paid shares of the Company would
increase
from
1,364,572,793
shares
to
6,822,863,965 shares. The amendment of the
Companys Articles of Association was received by
the Minister of Law and Human Rights of the
Republic
of
Indonesia
in
its
letter
No. AHU-AH.01.10-03211 dated January 31, 2011,
which had been registered in the Companys
Registration No. AHU-0008187.AH.01.09.Year
2011 dated January 31, 2011

Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa


tanggal 28 Januari 2011, yang risalahnya diaktakan
dengan akta Notaris Irawan Soerodjo, S.H., M.Si.,
No. 203 tanggal 28 Januari 2011, pemegang saham
telah menyetujui pemecahan nilai nominal per
saham dari sebesar Rp500 menjadi Rp100,
sehingga jumlah saham yang ditempatkan dan
disetor penuh dalam Perseroan yang semula
sebanyak 1.364.572.793 saham akan meningkat
menjadi
6.822.863.965
saham.
Perubahan
anggaran dasar Perusahaan ini telah diterima oleh
Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik
Indonesia dalam surat No. AHU-AH.01.10-03211
tanggal
31 Januari
2011,
yang
telah
didaftarkan
dalam
Daftar
Perseroan
No. AHU-0008187.AH.01.09.Tahun 2011 tanggal
31 Januari 2011.
35. PENYELESAIAN
KONSOLIDASI

LAPORAN

KEUANGAN

35. COMPLETION
OF
THE
FINANCIAL STATEMENTS

CONSOLIDATED

The management of the Company is responsible


for the preparation of the consolidated financial
statements
that
were
completed
on
February 1, 2011.

Manajemen Perusahaan bertanggung jawab atas


penyusunan laporan keuangan konsolidasi yang
diselesaikan pada tanggal 1 Februari 2011.

82

LAPORAN TAHUNAN Annual Report 2010 PT PP London Sumatra IndonesiaTbk

The Company

CONTENTS

Perseroan
4.

Corporate Structure

14. Operational Highlights

Struktur Perusahaan

5.

Organization Structure

16. Share Information

Struktur Organisasi

6.

2010 Significant Events

16. Capital Movement

Peristiwa Penting 2010

Ikhtisar Operasional
Informasi Saham
Pergerakan Modal

12. Financial Highlights

Daftar Isi

Ikhtisar Keuangan

The Reports
Laporan

20. From the Desk of



President Commissioner

Sambutan Presiden Komisaris

24. From the Desk of



President Director
Sambutan Presiden Direktur

28. Financial Review


Tinjauan Keuangan

34. Operational Review


Tinjauan Operasional

42. Research and Development


Penelitian dan Pengembangan

46. Environment and



Corporate Social Responsibility

Lingkungan dan Tanggung Jawab


Sosial Perusahaan

Strengthening Capabilities,
Enhancing Value

50. Human Capital Report


Laporan Sumber Daya manusia

Memperkuat Kemampuan,
Mengembangkan Nilai

54. Corporate Governance


Tata Kelola Perusahaan

65. Audit Committee Report


Laporan Komite Audit

Data Perusahaan

68. Board of Commissioners Profile

84. Estate Location Map

Profil Dewan Komisaris

Peta Lokasi Perkebunan

74. Board of Directors Profile

86. Factory Location Map

Profil Direksi

Peta Lokasi Pabrik

80. Committee Members Profile

88. Corporate Information

Profil Anggota Komite

Informasi Perusahaan

82. Senior Officers

90. Ratification of Annual Report

Pejabat Senior

Pengesahan Laporan Tahunan

The Consolidated Financial Statements


Laporan Keuangan Konsolidasi

3
4

PT PP London Sumatra Indonesia Tbk

Corporate Data

Prudential Tower 15th Floor


Jl. Jend Sudirman Kav 79
Jakarta, 12910
Tel. (62-21) 5795 7718
Fax.(62-21) 5795 7719
www.londonsumatra.com

2010

PT PP London Sumatra Indonesia Tbk

Annual Report
Laporan Tahunan

Annual Report
Laporan Tahunan

2010

Strengthening Capabilities, Enhancing Value

Strengthening Capabilities,
Enhancing Value
Memperkuat Kemampuan,
Mengembangkan Nilai

Prudential Tower 15th Floor


Jl. Jend Sudirman Kav 79
Jakarta, 12910
Tel. (62-21) 5795 7718
Fax.(62-21) 5795 7719
www.londonsumatra.com

Annual Report 2010 Laporan Tahunan

PT PP London Sumatra Indonesia Tbk

Strengthening Capabilities,
Enhancing Value
Memperkuat Kemampuan,
Mengembangkan Nilai

Vous aimerez peut-être aussi