Vous êtes sur la page 1sur 35

BAB III

TINJAUAN KASUS DAN PEMBAHASAN

A. TINJAUAN KASUS
1. Pengkajian
a. Pengumpulan Data
1) Identitas
a) Identitas Klien
Nama
Umur
Tempat Tanggal Lahir
Jenis Kelamin
Status Marital
Pendidikan
Pekerjaan
Agama
Suku Bangsa
Alamat

: Tn. U
: 29 Tahun
: Bandung, 6 Januari 1982
: Laki Laki
: Belum menikah
: SD
: Tidak bekerja
: Islam
: Sunda
: Kampung Curug Dedes RT 01/ RW
10 Kelurahan Drawati, Kecamatan

Tanggal Masuk
Tanggal Pengkajian
No. Medrec
Diagnosa Medis
b) Penanggung Jawab
Nama
Umur
Jenis Kelamin
Pekerjaan
Agama
Hubungan Dengan Klien
Alamat

Paseh, Majalaya
: 17 Juni 2011 Pukul 10.30 WIB
: 15 Juli 2011 Pukul 13.30 WIB
: 042700
: Skizofrenia hebefrenik
: Tn. R
: 26 Tahun
: Laki Laki
: Wiraswasta
: Islam
: Adik Kandung
: Kampung Curug Dedes RT 01/ RW
10 Kelurahan Drawati, Kecamatan
Paseh, Majalaya

2) Alasan Masuk
Pada tanggal 17 Juni 2011, klien masuk Rumah Sakit Jiwa
Provinsi Jawa Barat dibawa oleh keluarganya. 1 minggu sebelum

53

masuk rumah sakit, klien sulit tidur, senyum dan bicara sendiri,
kadang mengamuk, merusak alat rumah tangga, sering melamun
dan jarang bicara.
Pada saat dikaji tanggal 15 Juli 2011 Pukul 13.30 WIB, klien
terlihat menyendiri dan sering melamun. Klien mengatakan malas
bergaul dengan orang lain karena klien sulit memulai pembicaraan
dengan orang lain sehingga klien lebih suka diam. Kontak mata
klien kurang, klien jika ditanya menjawab seperlunya.
Masalah Keperawatan: - Resiko Perilaku Kekerasan
- Isolasi sosial
- Resiko gangguan sensori

persepsi:

halusinasi
3) Faktor Predisposisi
a) Riwayat Gangguan Jiwa
2 tahun yang lalu (2009) klien pernah mengalami gangguan
jiwa sebelumnya. Pada saat itu klien menunjukkan gejala
seperti berbicara tidak nyambung, bicara dan tertawa sendiri,
merusak alat rumah tangga, mengamuk, memukul orang,
makan dan personal hygiene harus dimotivasi, jarang berbicara
dan jarang keluar rumah. 1 tahun (2010) yang lalu klien
pernah memukul-mukul kepalanya ke tiang.
Masalah Keperawatan : - Resiko Perilaku Kekerasan
- Isolasi Sosial
- Resiko gangguan sensori persepsi:
halusinasi
b) Riwayat gangguan jiwa pada keluarga
Menurut klien bahwa didalam keluarganya tidak ada yang
mengalami gangguan jiwa.
Masalah Keperawatan
: Tidak ada masalah

c) Riwayat perkembangan menurut Erickson


(1) Kepercayaan lawan ketidakpercayaan (0-1 tahun)
Sejak lahir sampai umur 1 tahun tumbuh kembang klien
normal

seperti

anak

lainnya.

Klien

mudah

diberi

makan/disusui. Klien belum pernah sakit panas bahkan


samapai kejang di saat usia 1 tahun
(2) Otonomi lawan rasa malu dan ragu (1-3 tahun)
Pertumbuhan dan perkembangan klien selama masa kanakkanak sama halnya dengan orang lain. Klien mulai berjalan,
makan sendiri dan bicara. Ayah klien meninggal, klien
diasuh oleh ibunya.
(3) Inisiatif lawan rasa salah (3-6 tahun)
Klien merupakan anak yang aktif. Klien senang bermain
dengan teman sebayanya.
(4) Tekun lawan rasa rendah diri (6-11 tahun)
Klien mulai bersekolah. Klien tidak pernah terlibat
pertengkaran. Klien mempunyai banyak teman.
(5) Identitas diri lawan kekacauan peran (11-20 tahun)
Klien tidak meneruskan pendidikannya. Klien pergi
membantu orang tuanya. Klien belum pernah tertarik pada
lawan jenis kelamin dan klien belum pernah berpacaran.
(6) Keintiman lawan keasingan (20-30 tahun)
Klien kehilangan ibunya untuk selama-lamanya. Klien
tinggal berdua dengan adiknya. Klien menjadi pendiam
dan jarang bergaul.
Masalah Keperawatan : Isolasi sosial
d) Pengobatan sebelumnya
Klien tidak pernah berobat ke rumah sakit, sekali waktu klien
dibawa ke paranormal.

Masalah Keperawatan :

Kurang Pengetahuan Mengenai

Program Pengobatan
e) Trauma
Pada saat dikaji klien mengatakan pernah memukul orang pada
umur 28 tahun ketika ditanya alasannya memukul orang klien
hanya diam.
Masalah Keperawatan : Resiko Perilaku Kekerasan
f) Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan
Klien mengatakan sedih ketika ibunya meninggal dunia,
sehingga ia merasa kesepian dan lebih senang menyendiri.
Masalah Keperawatan : Isolasi Sosial
g) Koping klien
Menurut klien, jika mempunai masalah selalu dipendam
sendiri, klien tidak mau berbicara dengan orang lain karena
takut merepotkan.
Masalah Keperawatan : Koping individu inefektif: supresi
4) Pemeriksaan Fisik
a) Keadaan Umum
Penampilan
: Kurang baik
Kesadaran
: Compos mentis, E4M6V5 : 15
b) Tanda Vital
Tekanan darah
: 120/80 mmHg
Nadi
: 86 x/menit
Suhu
: 370 C
Pernapasan
: 20 x/menit
Tinggi Badan
: 165 cm
Berat Badan
: 50 kg
c) Sistem Integumen
Warna kulit sawo matang dan kusam, kulit ekstremitas atas
dan bawah klien tampak kering dan bersisik, tercium bau
badan, rambut kotor dan berketombe karena klien mengatakan
tidak pernah keramas menggunakan shampo, kuku pendek dan
bersih. Mandi 1x/hari memakai sabun. Klien mengatakan malas
mandi. Suhu tubuh 37oC.
Masalah Keperawatan
: Defisit perawatan diri

d) Sistem Pengindraan
Bentuk mata simetris, pergerakan bola mata bebas, klien dapat
membaca papan nama perawat dalam jarak 30 cm, klien tidak
mengalami penglihatan kabur. Klien dapat mendengar suara
perawat dengan jelas. Fungsi penciuman baik terbukti klien
dapat membedakan bau minyak kayu putih dan kopi. Klien
dapat membedakan rasa manis, asin dan pahit.
Masalah Keperawatan
: Tidak ada masalah
e) Sistem Pernapasan
Bentuk hidung simetris, septum lurus lubang hidung bersih,
tidak ada pernafasan cuping hidung, tidak terdapat kongesti
hidung, frekuensi pernapasan 20 x/menit, klien tidak mengeluh
adanya batuk atau filek, bentuk dan perkembangan dada
simetris, suara nafas vesikuler, tidak terdapat suara nafas
tambahan.
Masalah Keperawatan
: Tidak ada masalah
f) Sistem Pencernaan
Bibir klien kering, tidak ada nyeri baik pada saat mengunyah
ataupun menelan, nafsu makan baik, makan habis 1 porsi,
makan 3x sehari, tidak ada mual atau muntah, gigi kotor dan
klien mengatakan jarang gosok gigi karena tidak mempunyai
sikat gigi, tidak ada nyeri tekan atau lepas pada seluruh
kuadran abdomen, bising usus positif dengan frekuensi 8
x/menit, tidak terdapat konstipasi dan hemoroid.
Masalah Keperawatan
: Tidak ada masalah
g) Sistem Kardiovaskuler

Konjungtiva berwarna merah muda, tidak sianosis, akral teraba


hangat, suara jantung murni regular, Capillary Refill Time
normal dapat kembali dalam 2 detik, tidak terdapat clubbing
finger, tekanan darah 120/80 mmHg, nadi 86 x/menit.
Masalah Keperawatan
: Tidak ada masalah
h) Sistem Perkemihan
Klien buang air kecil (BAK) 3-4 x/hari, klien BAK di kamar
mandi dan selalu cebok, Tidak ada keluhan pada saat BAK.
Masalah Keperawatan
: Tidak ada masalah
i) Sistem Persarafan
Klien mengalami sedikit tremor pada tangannya, klien dapat
merasakan sensasi nyeri pada saat ujung ballpoint ditekan pada
kedua lengan dan kakinya, orientasi terhadap orang, waktu dan
tempat baik, klien mengatakanbahwa ia berada di rumah sakit
jiwa dank lien mengenali nama perawat. Tidak ada gangguan
pada nervus cranial.
Masalah Keperawatan
: Tidak ada masalah
j) Sistem Endokrin
Tidak terdapat pembesaran kelenjar tiroid dan kelenjar limfe.
Masalah Keperawatan
: Tidak ada masalah

k) Sistem Muskuloskeletal
Bentuk tangan dan kaki simetris, Range Of Motion aktif, tidak
ada edema, kedua akral hangat, tidak terdapat rigiditas pada
ekstermitas atas dan bawah.
Kekuatan otot penuh : 5
5
5
5
Masalah Keperawatan
: Tidak ada masalah
5) Genogram

29

Keterangan :
: Laki Laki
: Perempuan
29

: Klien
: Laki laki meninggal dunia
: Perempuan meninggal dunia
: Tinggal serumah
: Orang terdekat

a) Penjelasan
Klien merupakan anak laki-laki pertama dari 2 bersaudara,
klien berusia 29 tahun, status klien belum menikah, adik klien
seorang laki-laki, kedua orang tua klien sudah meninggal.
Klien lebih dekat dengan ibunya, tetapi beliau sudah
meninggal. Klien tinggal berdua dengan adiknya tetapi sering
ditinggal sendirian karena kesibukan dari adiknya.
b) Pola Asuh
Klien adalah anak pertama dari 2 bersaudara. Kedua orang tua
klien sudah meninggal dunia. Ayah klien sudah meninggal
sejak klien masih kecil. Klien sangat dekat dengan almarhum
ibunya, karena ibunya sangat perhatian.

c) Pola komunikasi
Sifat klien dirumah sangat pendiam. Klien mengatakan tinggal
berdua dengan adiknya, tetapi sering ditinggal sendirian karena
kesibukan dari adiknya. Sehingga klien jarang berkomunikasi.
d) Pola pengambil keputusan
Setelah kedua orang tuanya meninggal, adik klien menjadi
pengambil keputusan.
6) Konsep Diri
a) Citra Tubuh
Menurut pengakuan klien, klien menyukai seluruh bagian
tubuhnya.
b) Identitas Diri
Klien merupakan seorang laki-laki. Klien mengatakan bangga
menjadi seorang laki-laki.
c) Peran
Klien mengatakan ia merupakan anak pertama dan seorang
kakak. Dan klien tidak bekerja.
d) Ideal Diri
Klien mengatakan bahwa dirinya ingin cepat pulang ke rumah
dan ingin bekerja.
e) Harga Diri
Klien mengatakan mengahargai dirinya, klien mengatakan
orang-orang perhatian kepadanya, tidak ada yang mengejek
atau menjauhinya. Klien merasa dihargai orang lain.
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah
7) Hubungan Sosial
a) Orang yang berarti
Klien mengatakan orang yang berarti adalah ibunya, tetapi ia
sudah meninggal dunia.
b) Peran serta dalam kegiatan / kelompok masyarakat
Klien mengatakan dirinya pendiam dan jarang keluar rumah.

c) Hambatan dalam hubungan dengan orang lain

Klien mengatakan malas bergaul dengan orang lain karena


klien sulit memulai pembicaraan dengan orang lain sehingga
klien lebih suka diam.
Masalah Keperawatan : Isolasi sosial
8) Spiritual
a) Nilai dan keyakinan
Klien mengatakan beragama islam dan mengatakan Allah SWT
adalah tuhannya.
b) Kegiatan ibadah
Klien mengatakan suka beribadah salat di rumah tetapi di
rumah sakit jarang.
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah
9) Status Mental
a) Penampilan
Klien menggunakan pakaian dengan baju dan celana panjang
sesuai, tetapi penampilan klien kusam dan bau badan.
Masalah Keperawatan : Defisit perawatan diri

b) Pembicaraan
Pada saat dikaji bicara klien lambat, pelan dan agak sulit
menjawab pertanyaan dari perawat. Klien sulit

memulai

pembicaraan.
Masalah keperawatan : Gangguan komunikasi verbal
c) Aktifitas Motorik
Klien terlihat lesu, klien sedikit tremor pada saat pengkajian,
klien tidak terlihat agitasi, tik, grimsen maupun kompulsif.
Aktifitas klien selama di rumah sakit lebih banyak menyediri di
tempat tidur, ketika di ruang rehabilitasi pun klien lebih banyak
diam.
Masalah keperawatan : Penurunan aktifitas motorik
d) Alam Perasaan

10

Klien terlihat sedih karena ingin pulang kerumah. Klien tidak


gelisah, tidak khwatir dan tidak gembira berlebihan.
Masalah keperawatan : Tidak ada masalah
e) Afek
Afek klien sesuai dengan stimulus yang ada, seperti tampak
sedih

dan

menunduk

ketika

bercarita

hal-hal

yang

menyedihkan dan tampak tersenyum ketika cerita hal yang


lucu.
Masalah keperawatan : Tidak ada masalah
f) Interaksi Selama Wawancara
Pada saat pengkajian klien cukup kooperatif namun kotak mata
kurang dan sering menunduk. Klien dapat berbicara setelah
distimulus oleh perawat dengan cara kontak beberapa kali.
Klien mampu berkomunikasi walaupun kadang pertanyaan
yang dijawabnya tidak sesuai dengan seharusnya. Klien sulit
memulai pembicaraan.
Masalah Keperawatan : Isolasi sosial
g) Persepsi
Pada saat dikaji klien mengatakan tidak pernah mendengar
suara-suara atau bayangan yang aneh.
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah
h) Proses Pikir
Klien mampu menjawab pertanyaan perawat walaupun
jawabannya tidak sesuai dengan seharusnya dan terkadang
disertai blocking.
Masalah Keperawatan : Gangguan proses pikir: inkoheren
i) Isi Pikir
Pada saat dikaji isi pikir sesuai dengan relita yang ada dan
sadar klien sekarang sedang sakit dan berada di rumah sakit
jiwa, tidak ditemukan waham dan delusi.

11

Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah


j) Tingkat Kesadaran
Klien tidak tampak bingung, klien tidak merasa sedasi, klien
tidak tampak stupor.
(1) Orientasi waktu
Pada saat ditanya, sekarang pagi, siang atau malam. Klien
menjawab benar yaitu siang.
(2) Orientasi orang
Pada saat ditanya nama perawat dan nama klien, klien dapat
menjawab benar yaitu G dan nama diri sendiri yaitu U.
(3) Orientasi tempat
Klien menyadari bahwa dirinya berada di RSJ.
Masalah Keperawatan : Tidak Ada Masalah
k) Tingkat Konsentrasi dan Berhitung
Klien mampu berhitung tetapi tidak mampu berkonsentrasi
lama, saat dilaksanakan wawancara oleh perawat, contoh : saat
diajak berbicara klien sering membagi perhatian ke objek lain
dan saat diberi pertanyaan 5 x 5 ( lima kali lilma) dan klien
menjawab 25 (dua puluh Lima).
Masalah keperawatan : Tidak ada masalah
l) Memori
(1) Daya ingat jangka panjang
Klien masih ingat satu tahun yang lalu klien pernah
memukul orang.
(2) Daya ingat jangka pendek
klien ingat siapa yang mengantarnya ke rumah sakit yaitu
adik dan pamannya.
(4) Daya ingat saat ini
Klien dapat mengatakan baru saja makan siang dan minum
obat.
Masalah Keperawatan : Tidak Ada Masalah
m) Kemampuan Penilaian

12

Pada saat dikaji klien mampu mengambil keputusan secara


sederhana, contohnya : mana yang didahulukan, wudhu atau
sholat, klien menjawab wudhu.
Masalah keperawatan : Tidak ada masalah
n) Daya Tilik Diri
Pada saat dikaji, klien mengetahhui dan menyadari bahwa
dirinya mengalami sakit gangguan jiwa
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan
10) Perencanaan Klien Pulang
a) Rencana tinggal
Setelah pulang dari rumah sakit, klien akan tinggal di rumah
bersama adiknya. Untuk pengobatan, klien mengatakan kalau
sudah keluar dari rumah sakit klien akan meminum obat dan
kontrol secara teratur ke rumah sakit jiwa.
Untuk pemenuhan kebutuhan makan, klien biasa makan
3x/hari dan selalu menghabiskan porsi makannya. Klien
mampu menyiapkan dan membereskan alat makanannya.
Untuk personal hygiene, klien dapat mandi secara mandiri
tanpa bantuan. Frekuensi mandi 2x/hari, cara mandi klien
selalu mengguyur air dari kepala ke seluruh badan dan selalu
mencuci rambut 2x seminggu. Klien menyikat gigi 3x/hari.
Eliminasi, klien melakukan BAB dan BAK sendiri dan
membersihkannya

tanpa

bantuan.

Setelah

pulang klien

berencana istirahat terlebih dahulu sampai kondisinya lebih


baik dan akan mencari pekerjaan.
b) Rencana pemenuhan kebutuhan

13

(1) Untuk obat, klien akan terus minum obat kalau dianjurkan
dan pemberian obat ini akan diawasi oleh keluarganya.
(2) Untuk pemenuhan makan, minum, kebersihan diri (mandi,
keramas, sikat gigi), BAB, BAK klien akan melakukannya
sendiri, karena klien merasa masih mampu.
(3) Biaya sehari-hari klien ditanggung oleh adik klien.
c) Mekanisme koping
Klien mengatakan jika nanti menghadapi masalah, akan
membicarakan dengan adiknya. Dan klien akan mengikuti
kegiatan di lingkungan rumah.
d) Support sistem
Saat ini yang menjadi support sistem klien yaitu adik klien.
11) Aspek Medis
a) Diagnosa medis
Skizofernia Hebefrenik
b) Hasil Laboratorium
Hasil pemeriksaan laboratorium darah Tanggal 18 Juni 2011
Pukul 10.30 WIB
Hemoglobin
Leukosit
Eosinofil

: 17,2 g/dL
: 8300 /mm3

:1%
Netrofil batang
:Netrofil segmen
: 81 %
Limfosit
: 17 %
Monosit
:1%
Ureum
: 12,9
Kreatinin
: 0,8
Hasil pemeriksaan radiologi tanggal 18 Juni 2011
Kesan
: Radiologi cor dan pulmo tidak tampak kelainan
c) Terapi Medik/ obat
Risperidon (krem)
2 mg
2x1
tablet Peroral
Triheksipenidil (putih kecil) 2 mg
3x1
tablet Peroral
Chlorpromazine (orange) 100 mg
0-0-1 tablet Peroral
Trifuperazin (biru)
5 mg
3x1
tablet Peroral

14

12) Daftar Masalah


a) Isolasi sosial
b) Resiko perilaku kekerasan
c) Resiko gangguan sensori persepsi : halusinasi
d) Gangguan komunikasi verbal
e) Penurunan aktifitas motorik
f) Gangguan proses pikir : inkoheren
g) Defisit perawatan diri

b. Analisa Data
Tabel 3.1
Analisa Data
No
Data
Masalah
1
2
3
1
Data Subjektif :
Isolasi Sosial
Mayor :
Klien mengatakan malas bergaul dengan orang lain
karena klien sulit memulai pembicaraan dengan
orang lain sehingga klien lebih suka diam
Minor :
Klien mengatakan sedih ketika ibunya meninggal
dunia, sehingga ia merasa kesepian dan lebih
senang menyendiri.
Klien mengatakan dirinya pendiam dan jarang
keluar rumah.
Klien mengatakan tinggal berdua dengan adiknya,
tetapi sering ditinggal sendirian karena kesibukan
dari adiknya sehingga klien jarang berkomunikasi.

Data Objektif
Mayor :
Aktifitas klien selama di rumah sakit lebih banyak
menyediri di tempat tidur, ketika di ruang rehabilitasi
pun klien lebih banyak diam.
Minor :
Kontak mata klien kurang dan sering menunduk
Pembicara klien lambat, pelan dan agak sulit
menjawab pertanyaan dari perawat.
Ketika berbicara terkadang disertai blocking.
Klien terlihat lesu
Data Subjektif :
Defisit perawatan diri

15

Mayor :
Klien mengatakan tidak pernah
menggunakan shampoo.
Klien mengatakan malas mandi
Klien mengatakan jarang gosok gigi
Data Objektif :
Mayor :
Kulit klien kusam
Klien tercium bau badan
Rambut kotor dan berketombe
Gigi kotor
Klien Mandi 1x/hari memakai sabun
Minor :
Klien tidak memiliki sikat gigi

keramas

2. Diagnosa Keperawatan Berdasarkan Prioritas


a. Isolasi sosial
b. Defisit perawatan diri

16

3. Perencanaan Keperawatan
Nama

: Tn. U

Tanggal masuk

: 17 Juni 2011

Umur

: 29 tahun

Tanggal pengkajian

: 15 Juli 2011

No. Medrek

: 042700

Diagnosa Medis

: Skizofernia Hebefrenik

Tabel 3.2
Perencanaan Keperawatan

sa Keperawatan
2
sosial,

Perencanaan
Tujuan

Kriteria hasil

Intervensi

3
4
5
ditandaiKlien mampu :
Setelah
4 kaliSP 1 (Tanggal 15 Juli
pertemuan
klien2011)
Menyadari
bjektif :
penyebab isolasimampu :
1. Identifikasi
1.
Membina
sosial
penyebab :
en mengatakan Berinteraksi
hubungan saling
las
bergaul dengan
Tanyakan siapa
orang percaya
ngan orang lain lain
yang
satu
Menyadari
ena klien sulit
rumah dengan
penyebab isolasi
mulai
klien?
sosial,
mbicaraan
keuntungan dan
Tanyakan siapa
ngan orang lain
kerugian
yang
dekat
hingga klien lebih
berinteraksi
dengan
klien?
ka diam
dengan orang lain
Apa sebabnya?
Melakukan

Tanyakan siapa
en mengatakan
interaksi dengan
yang
tidak
dih ketika ibunya
orang lain secara
dekat dengan
ninggal
dunia,
bertahap
klien?
Apa

Rasional
6

Dapat
mengetahui
penyebab
isolasi
sosial
dan
memudahkan
dalam
melakukan
perawatan
selanjutnya

hingga ia merasa
sepian dan lebih
nang menyendiri.
en mengatakan
inya
pendiam
n jarang keluar
mah.
en mengatakan
ggal
berdua
ngan
adiknya,
api
sering
inggal sendirian
ena kesibukan
i
adiknya
hingga
klien
ang
komunikasi.

jektif

ifitas
klien
ma di rumah
t lebih banyak
yediri di tempat
r, ketika di ruang
bilitasi pun klien
h banyak diam.

tak mata klien


ang dan sering
unduk
mbicara
klien
bat, pelan dan
k sulit menjawab

17

2.

sebabnya?
2.
Tanyakan
keuntungan dan
kerugian
tidak
berinteraksi
dengan
orang
lain
Tanyakan
pendapat pasien
tentang
kebiasaan
berinteraksi
dengan
orang
lain
Tanyakan apa
yang
menyebabkan
pasien
tidak
ingin
berinteraksi
dengan
orang
lain
Diskusikan
keuntungan bila
pasien memiliki
banyak teman
dan
bergaul
akrab
dengan
mereka
Diskusikan
kerugian
bila3.
pasien
hanya
mengurung dan
tidak
bergaul

Menyamakan
persepsi
dengan klien
dan
klien
menjadi tahu
keuntungan
berinteraksi
dan kerugian
tidak
berinteraksi
dengan orang
lain

Klien menjadi
tahu
cara
berkenalan
yang baik dank

18

anyaan
dari
wat.
ka
berbicara
adang
disertai
king.
n terlihat lesu

3.

dengan
orang
lain
Jelaskan
pengaruh isolasi
social terhadap
kesehatan fisik
pasien
Latih berkenalan
Jelaskan kepada
klien
cara
berinteraksi
dengan
orang
lain
Berikan contoh
berinteraksi
dengan
orang
lain
Beri kesempatan
pasien
mempraktekkan
cara berinteraksi
dengan
orang
lain
yang
dilakukan
di
hadapan
perawat
Mulailah bantu
pasien
berinteraksi
dengan
satu
orang teman
Bila klien sudah
menunjukan

lien
mau
melakukan cara
berkenalan
dengan orang
lain
secara
benar
dan
sesuai
kemampuan
klien

19

4.

kemajuan
tingkatkan
jumlah interaksi
dengan 2, 3, 4
orang
dan
seterusnya
Beri
pujian4.
untuk
setiap
kemajuan
interaksi yang
telah dilakukan
oleh pasien
Siap
mendengarkan
ekspresi
perasaan pasien
setelah
berinteraksi
dengan
orang
lain, mungkin
pasien
akan
mengungkapkan
keberhasilan
atau
kegagalannya,
beri dorongan
terus menerus
agar pasien tetap
semangat
meningkatkan
interaksinya
Masukkan
dalam
jadwal
kegiatan pasien

Memudahkan
untuk
mengingat
kegiatan yang
telah dilakukan

20

SP. 2 (Tanggal 16 Juli


2011)
1. Evaluasi SP.1
1. Untuk
mengetahui
sejauh
mana
klien
mengingat
kegiatan yang
2. Latih
telah dilakukan
berhubungan
sosial
secara2. Menumbuhka
bertahap
n semangat
untuk
berinteraksi
3. Buat
jadwal
harian
untuk3. Memudahkan
melakukan
untuk
kegiatan
yang
mengingat
telah dilakukan
kegiatan yang
telah
dilakukan

SP. 3 (Tgl 18 Juli


2011
1. Untuk
1. Mengevaluasi SP. mengetahui
1 dan SP.2
sejauh mana
perkembanga
n klien dan
memudahkan
intervening

Perawatan Diri :Pasien mampu:

21

2. Melatih cara

3.

2.

berkenalan
dengan 2 orang
atau lebih
Memasukan
3.
dalam
jadwal
kegiatan pasien

SP.3 (Tgl 19 Juli


2011)
1.
1. Tanyakan program
pengobatan
kepada klien :
Jelaskan
pengertian obat
Jelaskan jenisjenis obat yang
diminum
Jelaskan
manfaat minum
obat
Jelaskan akibat
berhenti minum
obat
Jelaskan prinsip
pengobatan (5B)
Dampingi klien
minum obat
Setelah

kaliSP.1 (tgl 19 Juli 2011)

selanjutnya
Menumbuhka
n semangat
untuk
berinteraksi
Memudahkan
untuk
mengingat
kegiatan yang
telah
dilakukan
Klien menjadi
tahu
obat
yang
dia
minum, tahu
akibat
bila
putus
obat,
klien
tahu
prinsip
pemberian
obat (5B) dan
memotivasi
klien
untuk
sembuh

dengan:
bjektif :

22

Hygiene

n
mengatakan
k pernah keramas
ggunakan
mpoo.
n
mengatakan
as mandi
n
mengatakan
ng gosok gigi

jektif :

it klien kusam

n tercium bau
an
mbut kotor dan
ketombe
i kotor

Melakukan pertemuan pasien1. Identifikasi


kebersihan dapat menjelaskan
Kebersihan
diri
secarapentingnya:
diri
Kebersihan diri
mandiri
Berdandan
Melakukan Berdandan/ber
Makan
berhias/berda
hias
BAB/BAK
ndan secara Makan
baik
BAB/BAK
2. Jelaskan
Melakukan
Dan mampu
pentingnya
makan
melakukan cara
kebersihan diri
dengan baik
merawat diri
Melakukan
BAB/BAK
secara
mandiri

1. Dengan
mengidentifik
asi dapat
mengetahui
masalah yang
timbul pada
klien.

2. Dengan

3. Jelaskan alat dan3.


cara
diri

kebersihan

n Mandi 1x/hari
makai sabun

n tidak memiliki
t gigi

4. Masukan dalam
jadwal
pasien

kegiatan

4.

menjelaskan
pentingnya
perawatan diri
diharapkan
klien dapat
mangatahui
pentingnya
perawatan diri
Dengan
menjelaskan
alat alat dan
cara
pengguanaany
a diharapkan
klien mapu
memperagaka
nnya
Dapat
mengorganisir
kegiatan
klien.

SP.2 (Tgl 20 Juli


2011)
1. Mengetahui
1. Evaluasi SP.1
kemajuan
klien

23

2. Jelaskan

2. Dengan

pentingnya
berdandan

3. Latih

cara
3.
berdandan:
Berpakaian

4.

Menyisir
rambut
Bercukur
Masukan dalam
jadwal kegiatan 4.

menjelaskan
pentingnya
berdandan
diharapkan
klien dapat
merawat
penampilanny
a
Dengan
melatih
membuat
klien
lebihmhir
dalam
berdandan
Dapat
mengorganisir
kegiatan
klien.

24

4. Implemtasi dan Evaluasi


Tabel 3.3
Implementasi dan Evaluasi
No
1
1

Diagnosa
Keperawatan
2
Isolasi sosial

Implementasi

Evaluasi

TTD

3
4
5
Tanggal 15 Juli 2011 Jam 14.00 WIB Tanggal 15 Juli 2011 Jam 14.30 WIB
SP.1
S:
1. Mengidentifikasi penyebab :
Klien mengatakan saya dirumah
tinggal berdua dengan adik
Menanyakan siapa yang satu
Gina
rumah dengan klien?
Klien mengatakan saya dekat
dengan ibu
Menanyakan siapa yang dekat
dengan klien? Apa sebabnya?
Ketika
ditanya
mengenai
keuntungan
berinteraksi
dan
Menanyakan siapa yang tidak
kerugian tidak berinteraksi klien
dekat
dengan klien? Apa
menjawab tidak tahu
sebabnya?
2. Menanyakan keuntungan dan Klien mengatakan saya orangnya
pendiam
kerugian tidak berinteraksi dengan
orang lain
Klien mengatakan sudah tahu cara
Menanyakan pendapat pasien
berkenalan
tentang kebiasaan berinteraksi Ketika ditanya perasannya setelah
dengan orang lain
berkenalan klien menjawab biasa
Menanyakan
apa
yang
saja
menyebabkan pasien tidak ingin Klien mengatakan akan mencoba
berinteraksi dengan orang lain
berkenalan besok jam 10.00
Mendiskusikan keuntungan bilaO :
pasien memiliki banyak teman dan Bicara klien pelan dan lambat
bergaul akrab dengan mereka,
seperti : klien tidak merasa Kontak mata masih kurang
kesepian, banyak teman, dapat Klien terlihat lesu
berbagi
cerita
dan
mudah Klien tidak menjawab siapa yang
mendapatkan bantuan dari orang
tidak dekat dengan klien
lain.
Klien terlihat dapat memperagakan
Mendiskusikan kerugian bila
cara berkenalan
pasien hanya mengurung dan tidak
bergaul dengan orang lain, Klien berkenalan dengan teman
perawat
seperti : tidak memiliki teman,
A
:
kesepian, tidak ada teman yang
membantu dan tidak bisa berbagi Masalah teratasi sebagian
cerita
P:
Menjelaskan pengaruh isolasiIntervensi perawat :
social terhadap kesehatan fisik Lanjutkan ke SP 2
pasien, seperti : badan menjadi Intervensi klien :
lemas, menjadi malas melakukan

25

3.

4.
2

Isolasi sosial

aktivitas sehari-hari
Melatih berkenalan
Menjelaskan kepada klien cara
berinteraksi dengan orang lain
Memberikan contoh berinteraksi
dengan orang lain dengan cara
berjabat
tangan
kemudian
sebutkan nama, alamat dan hoby,
setelah
itu
tanyakan
siapa
namanya? Alamatnya dimana?
Hobynya apa?
Memberi kesempatan pasien
mempraktekkan cara berinteraksi
dengan orang lain yang dilakukan
di hadapan perawat
Memulailah
bantu
pasien
berinteraksi dengan satu orang
teman
Memberi pujian untuk setiap
kemajuan interaksi yang telah
dilakukan oleh pasien
Mendengarkan ekspresi perasaan
pasien setelah berinteraksi dengan
orang lain, mungkin pasien akan
mengungkapkan keberhasilan atau
kegagalannya, memberi dorongan
terus menerus agar pasien tetap
semangat
meningkatkan
interaksinya
Memasukkan
dalam
jadwal
kegiatan pasien

Tanggal 16 Juli 2011


Jam 13.00 WIB
SP.2
1. Mengevaluasi SP.1 :
Menanyakan siapa yang tidak
dekat dengan klien? Apa
sebabnya?
Menanyakan apa keuntungan
berinteraksi?
Menanyakan apa kerugian tidak
berinteraksi?
Memperagakan kembali cara
berkenalan
Menanyakan sudah kenalan

Berkenalan dengan teman sekamar

Tanggal 16Juli 2011


Jam 13.30 WIB
S:
Klien mengatakan orang yang tidak
dekat yaitu adiknya, karena adiknyaGina
jarang dirumah
Klien mengatakan keuntungan
berinteraksi yaitu dapat berbagi
cerita
Klien mengatakan kerugian tidak
berinteraksi yaitu tidak ada teman
Klien mengatakan sudah kenal
dengan 1 teman sekamarnya
namanya D
Klien mengatakan dengan D jarang

26

2.

3.

dengan siapa saja?


Melatih berhubungan sosial secara
bertahap dengan cara mengajak
berbincang-bincang
seperti
menanyakan tentang pekerjaan,
tentang keluarga atau tentang sesuatu
yang disukai
Membuat jadwal harian untukO :
melakukan kegiatan yang telah

dilakukan

ngobrol
Ketika ditanya perasannya setelah
berkenalan klien menjawab biasa
saja
Ketika ditanya jam berapa akan
latihan berkenalan dan berbincangbincang klien menjawab terserah
Kontak mata masih kurang

Klien mencoba bertanya kepada D

mengenai pekerjaan
Klien masih terlihat diam ketika
diajak
ngobrol
oleh
teman
sekamarnya

A:

Masalah teratasi sebagian


P:
Intervensi perawat :
Lanjutkan ke SP. 3
Intervensi klien :
Berkenalan dengan 2,3,4 orang
teman
Berbincang-bincang dengan teman
kenalannya
3

Isolasi sosial

Tanggal 18 Juli 2011


Tanggal 18 Juli 2011
Jam 13.00 WIB
Jam 13.30 WIB
SP. 3
S:
1. Mengevaluasi SP. 1 dan SP.2 :
Ketika ditanya dengan siapa saja
sudah berkenalan, klien menjawab Gina
Menanyakan dengan siapa saja
dengan R
sudah berkenalan?
Klien mengatakan tadi ngobrol
Menanyakan sudah ngobrol
dengan R tentang rokok
dengan siapa saja? Ngobrol
tentang apa?
Ketika ditanya perasannya setelah
2. Melatih cara berkenalan dengan 2
berkenalan dan ngobrol-ngobrol
klien menjawab senang
orang atau lebih
3. Memasukan dalam jadwal kegiatanO:
pasien
Kontak mata klien masih kurang

Klien mengenalkan temannya

kepada perawat
Klien bercakap-cakap dengan
temannya
Bicara klien pelan dan lambat

Klien mencoba berkenalan dengan


teman perawat.

27

A:

Masalah teratasi sebagian


P:
Intervensi perawat :
Mengevaluasi SP.1, Sp.2 dan SP.3
Intervensi klien :
Berkenalan dengan dengan 3,4
orang teman sekamarnya
Berbincang-bincang dengan teman
kenalannya

Isolasi sosial

Tgl 19 Juli 2011


Tgl 19 Juli 2011
Jam 14.00 WIB
Jam 14.30 WIB
1. Menanyakan program pengobatanS:
kepada klien :
Klien mengatakan menjadi tahu
tentang obat
Menjelaskan pengertian obat yaitu
zat kimia yang digunakan unuk Klien mengatakan akan minum
mengurang atau menghilangkan
obat teratur
gejala suatu penyakit
O:
Menjelaskan jenis-jenis obat yang Kontak mata masih kurang
diminum : Risperidon (warna Klien berbicara pelan dan lambat
crem), Tryhexipenidil (warna
putih kecil), Chlorpromazine Klien memperhatikan penjelasan
mengenai obat
(orange) dan Trifuperazin (warna
A:
biru)
Menjelaskan manfaat minum obat: Masalah teratasi sebagian
Risperidon (supaya tidak gelisah),P:
Tryhexipenidil
(supaya
tidakIntervensi perawat :
kaku), Chlorpromazine (untuk Dampingi klien minum obat
memperbaiki
pola
tidur),Intervensi klien :
Trifuperazin (supaya tenang)
Minum obat secara teratur sesuai
Menjelaskan akibat berhenti
jadwal
minum obat: klien akan kambuh
kembali, klien sulit mencapai
kesembuhan dan biaya pengobatan
semakin mahal
Menjelaskan prinsip pengobatan
yaitu lihat apakah benar nama
yang tertulis dibugkus itu nama
bapak, lihat warna dan nama
obatnya sesuai tidak, lihat waktu
makan obatnya kapan jika tertulis
3x1 berarti dimakan 3 kali dalam
sehari 1 tablet, jika tulisannya 3x
berati dimakan 3 kali dalam
sehari tablet, lihat bentuk

Gina

28

2.
5

Defisit
Perawatan diri

obatnya apabila tablet, pil atau


sirup berarti dimakan lewat mulut.
Mendampingi klien minum obat
Memasukan dalam jadwal kegiatan

Tgl 19 Juli 2011


Tgl 19 Juli 2011
Jam 14.00 WIB
Jam 14.30 WIB
SP.1
S:
1. Mengidentifikasi kemampuan klien Klien mengatakan mandi sehari
Gina
dalam kebersihan diri :
sekali pakai sabun
Menanyakan berapa kali mandi Klien mengatakan jarang gosok
dalam sehari? Memakai sabun
gigi karena tidak punya sikat gigi
tidak?
Klien mengatakan tidak pernah
Menanyakan berapa kali sikat
keramas memakai shampo
gigi? Memakai apa?
Klien mengatakan 1 hari sekali
Menanyakan
berapa
kali
ganti baju
keramas
dalam
semingu? Klien mengatakan tidak suka
Memakai shampo tidak?
menyisir karena rambutnya pendek
2. Mengidentifikasi kemampuan klien
Klien mengatakan belum mencukur
dalam berdandan:
jenggot
Menanyakan berapa kali gantiO :
pakaian?
Klien kotor dan bau
Menanyakan suka menyisir
Gigi klien kotor
rambut tidak?
Menanyakan suka mencukur Rambut klien kotor dan berketombe
Kumis dan jenggot klien panjang
jenggot atau kumis tidak?
3. Menjelaskan pentingnya kebersihan Klien memperagakan cara mandi,
diri : Kebersihan diri merupakan
gosok gigi dan keramas.
langkah
awal
memwujudkanA:
kesehatan diri. Dengan tubuh yang
Masalah belum teratasi
bersih
meminimalkan
resiko
P:
sesorang terhadap kemungkinan
terjangkitnya
suatu
penyakit,Intervensi perawat :
terutama
penyakit
yang Beri peralatan mandi untuk klien
berhubungan dengan kebersihan Lanjut ke SP.2
diri yang buruk.
Motivasi klien agar mau merawat
4. Menjelaskan alat kebersihan diri:
diri
jika mandi menggunakan sabun
mandi, gosok gigi memakai pasta Memasukan kegiatan dalam jadwal
harian
gigi dan sikat gigi, keramas
Intervensi
klien :
memakai shampoo.
5. Meminta
pasien
untuk Melakukan mandi 2x/hari memakai
sabun mandi
memperagakan cara mandi, gosok
gigi dan keramas.
Gosok gigi 2x/hari memakai sikat
6. Memasukan dalam jadwal kegiatan
gigi dan pasta gigi
pasien
Keramas 2x/hari memakai shampo

29

Defisit
Perawatan diri

Tgl 20 Juli 2011


Tgl 20 Juli 2011
Jam 15.00 WIB
Jam 15.30 WIB
SP.2
S:
1. Mengevaluasi SP.1 :
Klien mengatakan sudah mandi
dengan sabun, keramas dengan
Menanyakan sudah mandi
sahmpo dan gosok gigi
belum? Memakai sabun tidak?

Klien mengatakan setelah kumis


Menanyakan sudah dikat gigi
dan jenggotnyaa dicukur jadi
belum? Memakai apa?
terlihat muda
Menayakan sudah keramas
belum? Memakai shampo Klien mengatakan sudah ganti
baju
tidak?
O:
2. Menjelaskan pentingnya berdandan Badan klien bersih dan wangi
: berdanan itu penting, agar kita Gigi bersih
terlihat rapi dan segar.
Rambut bersih

3. Memfasilitasi klien berdandan:


Berpakaian
Menyisir rambut
Bercukur
4. Masukan dalam jadwal kegiatan

Kumis dan jenggot sudah dicukur


Klien terlihat segar

A:

Masalah teratasi
P:
Intervensi perawat :
Memotivasi klien untuk tetap
menjaga kebersihan diri
Intervensi klien :
Melakukan kebersihan diri : mandi
2x/hari, gosok gigi 2x/hari dan
keramas
Mengganti bajunya bila sudah kotor
Mencukur kumis dan jenggotnya
bila sudah panjang

Gina

30

5. Catatan Perkembangan
Tabel 3.4
Catatan Perkembangan

Nama

: Tn. U

Tanggal Masuk

: 17 Juni 2011

Umur

: 29 tahun

Tanggal Pengkajian

: 15 Juli 2011

No. Medrek

: 042700

Diagnosa Keperawatan : Skizofrenia Hebefrenik

No
1
1

Tanggal
2
20 Juli 2011

DP
3
1

Catatan Perkembangan
4

TTD
5

S:

Klien mengatakan keuntungan berinteraksi


yaitu bisa berbagi cerita
Klien mengataka kerugian tidak berinteraksi Gina
yaitu tidak punya teman

31

Klien mengatakan sudah berkenalan dengan


teman sekamarnya D, M dan R

Klien mengatakan suka ngobrol dengan R


Klien mengatakan sudah ngobrol dengan R
tentang pekerjaan
O:

Bicara klien pelan dan lambat


Kontak mata masih kurang
Klien terlihat lesu
Klien terlihat dapat berkenalan
Klien mau memperagakan cara berkenalan
Klien terlihat berbincang-bincang dengan
teman sekamarnya
A:
Masalah teratasi sebagian
P:
Intervensi perawat :
Evaluasi SP 1,2, dan 3
Intervensi pasien
Berkenalan dengan teman
Berbincang-bincang dengan teman
kenalannya

32

20 Juli2011

S:

Klien mengatakan sudah mandi dengan

21 Juli 2011

sabun, keramas dengan sahmpo dan gosok


gigi
Klien mengatakan sudah mencukur kumis Gina
Klien mengatakan sudah ganti baju
O:
Klien terlihat segar
Badan klien bersih
Gigi klien bersih
Rambut klien bersih
A:
Masalah teratasi sebagian
P:
Intervensi perawat :
Evaluasi SP.1 dan 2
Motivasi klien untuk tetap menjaga
kebersihan diri
Intervensi klien :
Melakukan kebersihan diri : mandi 2x/hari,
gosok gigi 2x/hari dan keramas
Mengganti bajunya bila sudah kotor
Mencukur kumis dan jenggotnya bila sudah
panjang
E
S:
Klien mengatakan suka ngobrol dengan R
Klien mengatakan sudah berkenalan dengan
perawat E dan A
Gina
Klien mengatakan ngobrol dengan perawat E
dan A tentang temapat tinggalnya
O:
Bicara klien pelan dan lambat
Kontak mata masih kurang
Klien terlihat lesu
Klien terlihat dapat berkenalan dengan teman
perawat
Klien terlihat berbincang-bincang dengan
perawat
A:
Masalah teratasi sebagian
P:

33

21 Juli 2011

Intervensi perawat :
Evaluasi SP 1,2, dan 3
Intervensi pasien
Berkenalan dengan teman sekamar
Berbincang-bincang dengan teman kenalannya
S:
Klien mengatakan sudah mandi dengan
sabun, dan gosok gigi
Klien mengatakan sudah potong kuku
O:
Klien terlihat segar
Badan klien bersih
Gigi klien bersih
Kuku klien pendek dan bersih
A:
Masalah teratasi sebagian
P:
Intervensi perawat :
Evaluasi SP.1 dan 2
Motivasi klien untuk tetap menjaga
kebersihan diri
Intervensi klien :
Melakukan kebersihan diri : mandi 2x/hari,
gosok gigi 2x/hari dan keramas
Mengganti bajunya bila sudah kotor
Mencukur kumis dan jenggotnya bila sudah
panjang

Gina

34

35

Vous aimerez peut-être aussi