Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
A. TINJAUAN KASUS
1. Pengkajian
a. Pengumpulan Data
1) Identitas
a) Identitas Klien
Nama
Umur
Tempat Tanggal Lahir
Jenis Kelamin
Status Marital
Pendidikan
Pekerjaan
Agama
Suku Bangsa
Alamat
: Tn. U
: 29 Tahun
: Bandung, 6 Januari 1982
: Laki Laki
: Belum menikah
: SD
: Tidak bekerja
: Islam
: Sunda
: Kampung Curug Dedes RT 01/ RW
10 Kelurahan Drawati, Kecamatan
Tanggal Masuk
Tanggal Pengkajian
No. Medrec
Diagnosa Medis
b) Penanggung Jawab
Nama
Umur
Jenis Kelamin
Pekerjaan
Agama
Hubungan Dengan Klien
Alamat
Paseh, Majalaya
: 17 Juni 2011 Pukul 10.30 WIB
: 15 Juli 2011 Pukul 13.30 WIB
: 042700
: Skizofrenia hebefrenik
: Tn. R
: 26 Tahun
: Laki Laki
: Wiraswasta
: Islam
: Adik Kandung
: Kampung Curug Dedes RT 01/ RW
10 Kelurahan Drawati, Kecamatan
Paseh, Majalaya
2) Alasan Masuk
Pada tanggal 17 Juni 2011, klien masuk Rumah Sakit Jiwa
Provinsi Jawa Barat dibawa oleh keluarganya. 1 minggu sebelum
53
masuk rumah sakit, klien sulit tidur, senyum dan bicara sendiri,
kadang mengamuk, merusak alat rumah tangga, sering melamun
dan jarang bicara.
Pada saat dikaji tanggal 15 Juli 2011 Pukul 13.30 WIB, klien
terlihat menyendiri dan sering melamun. Klien mengatakan malas
bergaul dengan orang lain karena klien sulit memulai pembicaraan
dengan orang lain sehingga klien lebih suka diam. Kontak mata
klien kurang, klien jika ditanya menjawab seperlunya.
Masalah Keperawatan: - Resiko Perilaku Kekerasan
- Isolasi sosial
- Resiko gangguan sensori
persepsi:
halusinasi
3) Faktor Predisposisi
a) Riwayat Gangguan Jiwa
2 tahun yang lalu (2009) klien pernah mengalami gangguan
jiwa sebelumnya. Pada saat itu klien menunjukkan gejala
seperti berbicara tidak nyambung, bicara dan tertawa sendiri,
merusak alat rumah tangga, mengamuk, memukul orang,
makan dan personal hygiene harus dimotivasi, jarang berbicara
dan jarang keluar rumah. 1 tahun (2010) yang lalu klien
pernah memukul-mukul kepalanya ke tiang.
Masalah Keperawatan : - Resiko Perilaku Kekerasan
- Isolasi Sosial
- Resiko gangguan sensori persepsi:
halusinasi
b) Riwayat gangguan jiwa pada keluarga
Menurut klien bahwa didalam keluarganya tidak ada yang
mengalami gangguan jiwa.
Masalah Keperawatan
: Tidak ada masalah
seperti
anak
lainnya.
Klien
mudah
diberi
Masalah Keperawatan :
Program Pengobatan
e) Trauma
Pada saat dikaji klien mengatakan pernah memukul orang pada
umur 28 tahun ketika ditanya alasannya memukul orang klien
hanya diam.
Masalah Keperawatan : Resiko Perilaku Kekerasan
f) Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan
Klien mengatakan sedih ketika ibunya meninggal dunia,
sehingga ia merasa kesepian dan lebih senang menyendiri.
Masalah Keperawatan : Isolasi Sosial
g) Koping klien
Menurut klien, jika mempunai masalah selalu dipendam
sendiri, klien tidak mau berbicara dengan orang lain karena
takut merepotkan.
Masalah Keperawatan : Koping individu inefektif: supresi
4) Pemeriksaan Fisik
a) Keadaan Umum
Penampilan
: Kurang baik
Kesadaran
: Compos mentis, E4M6V5 : 15
b) Tanda Vital
Tekanan darah
: 120/80 mmHg
Nadi
: 86 x/menit
Suhu
: 370 C
Pernapasan
: 20 x/menit
Tinggi Badan
: 165 cm
Berat Badan
: 50 kg
c) Sistem Integumen
Warna kulit sawo matang dan kusam, kulit ekstremitas atas
dan bawah klien tampak kering dan bersisik, tercium bau
badan, rambut kotor dan berketombe karena klien mengatakan
tidak pernah keramas menggunakan shampo, kuku pendek dan
bersih. Mandi 1x/hari memakai sabun. Klien mengatakan malas
mandi. Suhu tubuh 37oC.
Masalah Keperawatan
: Defisit perawatan diri
d) Sistem Pengindraan
Bentuk mata simetris, pergerakan bola mata bebas, klien dapat
membaca papan nama perawat dalam jarak 30 cm, klien tidak
mengalami penglihatan kabur. Klien dapat mendengar suara
perawat dengan jelas. Fungsi penciuman baik terbukti klien
dapat membedakan bau minyak kayu putih dan kopi. Klien
dapat membedakan rasa manis, asin dan pahit.
Masalah Keperawatan
: Tidak ada masalah
e) Sistem Pernapasan
Bentuk hidung simetris, septum lurus lubang hidung bersih,
tidak ada pernafasan cuping hidung, tidak terdapat kongesti
hidung, frekuensi pernapasan 20 x/menit, klien tidak mengeluh
adanya batuk atau filek, bentuk dan perkembangan dada
simetris, suara nafas vesikuler, tidak terdapat suara nafas
tambahan.
Masalah Keperawatan
: Tidak ada masalah
f) Sistem Pencernaan
Bibir klien kering, tidak ada nyeri baik pada saat mengunyah
ataupun menelan, nafsu makan baik, makan habis 1 porsi,
makan 3x sehari, tidak ada mual atau muntah, gigi kotor dan
klien mengatakan jarang gosok gigi karena tidak mempunyai
sikat gigi, tidak ada nyeri tekan atau lepas pada seluruh
kuadran abdomen, bising usus positif dengan frekuensi 8
x/menit, tidak terdapat konstipasi dan hemoroid.
Masalah Keperawatan
: Tidak ada masalah
g) Sistem Kardiovaskuler
k) Sistem Muskuloskeletal
Bentuk tangan dan kaki simetris, Range Of Motion aktif, tidak
ada edema, kedua akral hangat, tidak terdapat rigiditas pada
ekstermitas atas dan bawah.
Kekuatan otot penuh : 5
5
5
5
Masalah Keperawatan
: Tidak ada masalah
5) Genogram
29
Keterangan :
: Laki Laki
: Perempuan
29
: Klien
: Laki laki meninggal dunia
: Perempuan meninggal dunia
: Tinggal serumah
: Orang terdekat
a) Penjelasan
Klien merupakan anak laki-laki pertama dari 2 bersaudara,
klien berusia 29 tahun, status klien belum menikah, adik klien
seorang laki-laki, kedua orang tua klien sudah meninggal.
Klien lebih dekat dengan ibunya, tetapi beliau sudah
meninggal. Klien tinggal berdua dengan adiknya tetapi sering
ditinggal sendirian karena kesibukan dari adiknya.
b) Pola Asuh
Klien adalah anak pertama dari 2 bersaudara. Kedua orang tua
klien sudah meninggal dunia. Ayah klien sudah meninggal
sejak klien masih kecil. Klien sangat dekat dengan almarhum
ibunya, karena ibunya sangat perhatian.
c) Pola komunikasi
Sifat klien dirumah sangat pendiam. Klien mengatakan tinggal
berdua dengan adiknya, tetapi sering ditinggal sendirian karena
kesibukan dari adiknya. Sehingga klien jarang berkomunikasi.
d) Pola pengambil keputusan
Setelah kedua orang tuanya meninggal, adik klien menjadi
pengambil keputusan.
6) Konsep Diri
a) Citra Tubuh
Menurut pengakuan klien, klien menyukai seluruh bagian
tubuhnya.
b) Identitas Diri
Klien merupakan seorang laki-laki. Klien mengatakan bangga
menjadi seorang laki-laki.
c) Peran
Klien mengatakan ia merupakan anak pertama dan seorang
kakak. Dan klien tidak bekerja.
d) Ideal Diri
Klien mengatakan bahwa dirinya ingin cepat pulang ke rumah
dan ingin bekerja.
e) Harga Diri
Klien mengatakan mengahargai dirinya, klien mengatakan
orang-orang perhatian kepadanya, tidak ada yang mengejek
atau menjauhinya. Klien merasa dihargai orang lain.
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah
7) Hubungan Sosial
a) Orang yang berarti
Klien mengatakan orang yang berarti adalah ibunya, tetapi ia
sudah meninggal dunia.
b) Peran serta dalam kegiatan / kelompok masyarakat
Klien mengatakan dirinya pendiam dan jarang keluar rumah.
b) Pembicaraan
Pada saat dikaji bicara klien lambat, pelan dan agak sulit
menjawab pertanyaan dari perawat. Klien sulit
memulai
pembicaraan.
Masalah keperawatan : Gangguan komunikasi verbal
c) Aktifitas Motorik
Klien terlihat lesu, klien sedikit tremor pada saat pengkajian,
klien tidak terlihat agitasi, tik, grimsen maupun kompulsif.
Aktifitas klien selama di rumah sakit lebih banyak menyediri di
tempat tidur, ketika di ruang rehabilitasi pun klien lebih banyak
diam.
Masalah keperawatan : Penurunan aktifitas motorik
d) Alam Perasaan
10
dan
menunduk
ketika
bercarita
hal-hal
yang
11
12
tanpa
bantuan.
Setelah
pulang klien
13
(1) Untuk obat, klien akan terus minum obat kalau dianjurkan
dan pemberian obat ini akan diawasi oleh keluarganya.
(2) Untuk pemenuhan makan, minum, kebersihan diri (mandi,
keramas, sikat gigi), BAB, BAK klien akan melakukannya
sendiri, karena klien merasa masih mampu.
(3) Biaya sehari-hari klien ditanggung oleh adik klien.
c) Mekanisme koping
Klien mengatakan jika nanti menghadapi masalah, akan
membicarakan dengan adiknya. Dan klien akan mengikuti
kegiatan di lingkungan rumah.
d) Support sistem
Saat ini yang menjadi support sistem klien yaitu adik klien.
11) Aspek Medis
a) Diagnosa medis
Skizofernia Hebefrenik
b) Hasil Laboratorium
Hasil pemeriksaan laboratorium darah Tanggal 18 Juni 2011
Pukul 10.30 WIB
Hemoglobin
Leukosit
Eosinofil
: 17,2 g/dL
: 8300 /mm3
:1%
Netrofil batang
:Netrofil segmen
: 81 %
Limfosit
: 17 %
Monosit
:1%
Ureum
: 12,9
Kreatinin
: 0,8
Hasil pemeriksaan radiologi tanggal 18 Juni 2011
Kesan
: Radiologi cor dan pulmo tidak tampak kelainan
c) Terapi Medik/ obat
Risperidon (krem)
2 mg
2x1
tablet Peroral
Triheksipenidil (putih kecil) 2 mg
3x1
tablet Peroral
Chlorpromazine (orange) 100 mg
0-0-1 tablet Peroral
Trifuperazin (biru)
5 mg
3x1
tablet Peroral
14
b. Analisa Data
Tabel 3.1
Analisa Data
No
Data
Masalah
1
2
3
1
Data Subjektif :
Isolasi Sosial
Mayor :
Klien mengatakan malas bergaul dengan orang lain
karena klien sulit memulai pembicaraan dengan
orang lain sehingga klien lebih suka diam
Minor :
Klien mengatakan sedih ketika ibunya meninggal
dunia, sehingga ia merasa kesepian dan lebih
senang menyendiri.
Klien mengatakan dirinya pendiam dan jarang
keluar rumah.
Klien mengatakan tinggal berdua dengan adiknya,
tetapi sering ditinggal sendirian karena kesibukan
dari adiknya sehingga klien jarang berkomunikasi.
Data Objektif
Mayor :
Aktifitas klien selama di rumah sakit lebih banyak
menyediri di tempat tidur, ketika di ruang rehabilitasi
pun klien lebih banyak diam.
Minor :
Kontak mata klien kurang dan sering menunduk
Pembicara klien lambat, pelan dan agak sulit
menjawab pertanyaan dari perawat.
Ketika berbicara terkadang disertai blocking.
Klien terlihat lesu
Data Subjektif :
Defisit perawatan diri
15
Mayor :
Klien mengatakan tidak pernah
menggunakan shampoo.
Klien mengatakan malas mandi
Klien mengatakan jarang gosok gigi
Data Objektif :
Mayor :
Kulit klien kusam
Klien tercium bau badan
Rambut kotor dan berketombe
Gigi kotor
Klien Mandi 1x/hari memakai sabun
Minor :
Klien tidak memiliki sikat gigi
keramas
16
3. Perencanaan Keperawatan
Nama
: Tn. U
Tanggal masuk
: 17 Juni 2011
Umur
: 29 tahun
Tanggal pengkajian
: 15 Juli 2011
No. Medrek
: 042700
Diagnosa Medis
: Skizofernia Hebefrenik
Tabel 3.2
Perencanaan Keperawatan
sa Keperawatan
2
sosial,
Perencanaan
Tujuan
Kriteria hasil
Intervensi
3
4
5
ditandaiKlien mampu :
Setelah
4 kaliSP 1 (Tanggal 15 Juli
pertemuan
klien2011)
Menyadari
bjektif :
penyebab isolasimampu :
1. Identifikasi
1.
Membina
sosial
penyebab :
en mengatakan Berinteraksi
hubungan saling
las
bergaul dengan
Tanyakan siapa
orang percaya
ngan orang lain lain
yang
satu
Menyadari
ena klien sulit
rumah dengan
penyebab isolasi
mulai
klien?
sosial,
mbicaraan
keuntungan dan
Tanyakan siapa
ngan orang lain
kerugian
yang
dekat
hingga klien lebih
berinteraksi
dengan
klien?
ka diam
dengan orang lain
Apa sebabnya?
Melakukan
Tanyakan siapa
en mengatakan
interaksi dengan
yang
tidak
dih ketika ibunya
orang lain secara
dekat dengan
ninggal
dunia,
bertahap
klien?
Apa
Rasional
6
Dapat
mengetahui
penyebab
isolasi
sosial
dan
memudahkan
dalam
melakukan
perawatan
selanjutnya
hingga ia merasa
sepian dan lebih
nang menyendiri.
en mengatakan
inya
pendiam
n jarang keluar
mah.
en mengatakan
ggal
berdua
ngan
adiknya,
api
sering
inggal sendirian
ena kesibukan
i
adiknya
hingga
klien
ang
komunikasi.
jektif
ifitas
klien
ma di rumah
t lebih banyak
yediri di tempat
r, ketika di ruang
bilitasi pun klien
h banyak diam.
17
2.
sebabnya?
2.
Tanyakan
keuntungan dan
kerugian
tidak
berinteraksi
dengan
orang
lain
Tanyakan
pendapat pasien
tentang
kebiasaan
berinteraksi
dengan
orang
lain
Tanyakan apa
yang
menyebabkan
pasien
tidak
ingin
berinteraksi
dengan
orang
lain
Diskusikan
keuntungan bila
pasien memiliki
banyak teman
dan
bergaul
akrab
dengan
mereka
Diskusikan
kerugian
bila3.
pasien
hanya
mengurung dan
tidak
bergaul
Menyamakan
persepsi
dengan klien
dan
klien
menjadi tahu
keuntungan
berinteraksi
dan kerugian
tidak
berinteraksi
dengan orang
lain
Klien menjadi
tahu
cara
berkenalan
yang baik dank
18
anyaan
dari
wat.
ka
berbicara
adang
disertai
king.
n terlihat lesu
3.
dengan
orang
lain
Jelaskan
pengaruh isolasi
social terhadap
kesehatan fisik
pasien
Latih berkenalan
Jelaskan kepada
klien
cara
berinteraksi
dengan
orang
lain
Berikan contoh
berinteraksi
dengan
orang
lain
Beri kesempatan
pasien
mempraktekkan
cara berinteraksi
dengan
orang
lain
yang
dilakukan
di
hadapan
perawat
Mulailah bantu
pasien
berinteraksi
dengan
satu
orang teman
Bila klien sudah
menunjukan
lien
mau
melakukan cara
berkenalan
dengan orang
lain
secara
benar
dan
sesuai
kemampuan
klien
19
4.
kemajuan
tingkatkan
jumlah interaksi
dengan 2, 3, 4
orang
dan
seterusnya
Beri
pujian4.
untuk
setiap
kemajuan
interaksi yang
telah dilakukan
oleh pasien
Siap
mendengarkan
ekspresi
perasaan pasien
setelah
berinteraksi
dengan
orang
lain, mungkin
pasien
akan
mengungkapkan
keberhasilan
atau
kegagalannya,
beri dorongan
terus menerus
agar pasien tetap
semangat
meningkatkan
interaksinya
Masukkan
dalam
jadwal
kegiatan pasien
Memudahkan
untuk
mengingat
kegiatan yang
telah dilakukan
20
21
2. Melatih cara
3.
2.
berkenalan
dengan 2 orang
atau lebih
Memasukan
3.
dalam
jadwal
kegiatan pasien
selanjutnya
Menumbuhka
n semangat
untuk
berinteraksi
Memudahkan
untuk
mengingat
kegiatan yang
telah
dilakukan
Klien menjadi
tahu
obat
yang
dia
minum, tahu
akibat
bila
putus
obat,
klien
tahu
prinsip
pemberian
obat (5B) dan
memotivasi
klien
untuk
sembuh
dengan:
bjektif :
22
Hygiene
n
mengatakan
k pernah keramas
ggunakan
mpoo.
n
mengatakan
as mandi
n
mengatakan
ng gosok gigi
jektif :
it klien kusam
n tercium bau
an
mbut kotor dan
ketombe
i kotor
1. Dengan
mengidentifik
asi dapat
mengetahui
masalah yang
timbul pada
klien.
2. Dengan
kebersihan
n Mandi 1x/hari
makai sabun
n tidak memiliki
t gigi
4. Masukan dalam
jadwal
pasien
kegiatan
4.
menjelaskan
pentingnya
perawatan diri
diharapkan
klien dapat
mangatahui
pentingnya
perawatan diri
Dengan
menjelaskan
alat alat dan
cara
pengguanaany
a diharapkan
klien mapu
memperagaka
nnya
Dapat
mengorganisir
kegiatan
klien.
23
2. Jelaskan
2. Dengan
pentingnya
berdandan
3. Latih
cara
3.
berdandan:
Berpakaian
4.
Menyisir
rambut
Bercukur
Masukan dalam
jadwal kegiatan 4.
menjelaskan
pentingnya
berdandan
diharapkan
klien dapat
merawat
penampilanny
a
Dengan
melatih
membuat
klien
lebihmhir
dalam
berdandan
Dapat
mengorganisir
kegiatan
klien.
24
Diagnosa
Keperawatan
2
Isolasi sosial
Implementasi
Evaluasi
TTD
3
4
5
Tanggal 15 Juli 2011 Jam 14.00 WIB Tanggal 15 Juli 2011 Jam 14.30 WIB
SP.1
S:
1. Mengidentifikasi penyebab :
Klien mengatakan saya dirumah
tinggal berdua dengan adik
Menanyakan siapa yang satu
Gina
rumah dengan klien?
Klien mengatakan saya dekat
dengan ibu
Menanyakan siapa yang dekat
dengan klien? Apa sebabnya?
Ketika
ditanya
mengenai
keuntungan
berinteraksi
dan
Menanyakan siapa yang tidak
kerugian tidak berinteraksi klien
dekat
dengan klien? Apa
menjawab tidak tahu
sebabnya?
2. Menanyakan keuntungan dan Klien mengatakan saya orangnya
pendiam
kerugian tidak berinteraksi dengan
orang lain
Klien mengatakan sudah tahu cara
Menanyakan pendapat pasien
berkenalan
tentang kebiasaan berinteraksi Ketika ditanya perasannya setelah
dengan orang lain
berkenalan klien menjawab biasa
Menanyakan
apa
yang
saja
menyebabkan pasien tidak ingin Klien mengatakan akan mencoba
berinteraksi dengan orang lain
berkenalan besok jam 10.00
Mendiskusikan keuntungan bilaO :
pasien memiliki banyak teman dan Bicara klien pelan dan lambat
bergaul akrab dengan mereka,
seperti : klien tidak merasa Kontak mata masih kurang
kesepian, banyak teman, dapat Klien terlihat lesu
berbagi
cerita
dan
mudah Klien tidak menjawab siapa yang
mendapatkan bantuan dari orang
tidak dekat dengan klien
lain.
Klien terlihat dapat memperagakan
Mendiskusikan kerugian bila
cara berkenalan
pasien hanya mengurung dan tidak
bergaul dengan orang lain, Klien berkenalan dengan teman
perawat
seperti : tidak memiliki teman,
A
:
kesepian, tidak ada teman yang
membantu dan tidak bisa berbagi Masalah teratasi sebagian
cerita
P:
Menjelaskan pengaruh isolasiIntervensi perawat :
social terhadap kesehatan fisik Lanjutkan ke SP 2
pasien, seperti : badan menjadi Intervensi klien :
lemas, menjadi malas melakukan
25
3.
4.
2
Isolasi sosial
aktivitas sehari-hari
Melatih berkenalan
Menjelaskan kepada klien cara
berinteraksi dengan orang lain
Memberikan contoh berinteraksi
dengan orang lain dengan cara
berjabat
tangan
kemudian
sebutkan nama, alamat dan hoby,
setelah
itu
tanyakan
siapa
namanya? Alamatnya dimana?
Hobynya apa?
Memberi kesempatan pasien
mempraktekkan cara berinteraksi
dengan orang lain yang dilakukan
di hadapan perawat
Memulailah
bantu
pasien
berinteraksi dengan satu orang
teman
Memberi pujian untuk setiap
kemajuan interaksi yang telah
dilakukan oleh pasien
Mendengarkan ekspresi perasaan
pasien setelah berinteraksi dengan
orang lain, mungkin pasien akan
mengungkapkan keberhasilan atau
kegagalannya, memberi dorongan
terus menerus agar pasien tetap
semangat
meningkatkan
interaksinya
Memasukkan
dalam
jadwal
kegiatan pasien
26
2.
3.
dilakukan
ngobrol
Ketika ditanya perasannya setelah
berkenalan klien menjawab biasa
saja
Ketika ditanya jam berapa akan
latihan berkenalan dan berbincangbincang klien menjawab terserah
Kontak mata masih kurang
mengenai pekerjaan
Klien masih terlihat diam ketika
diajak
ngobrol
oleh
teman
sekamarnya
A:
Isolasi sosial
kepada perawat
Klien bercakap-cakap dengan
temannya
Bicara klien pelan dan lambat
27
A:
Isolasi sosial
Gina
28
2.
5
Defisit
Perawatan diri
29
Defisit
Perawatan diri
A:
Masalah teratasi
P:
Intervensi perawat :
Memotivasi klien untuk tetap
menjaga kebersihan diri
Intervensi klien :
Melakukan kebersihan diri : mandi
2x/hari, gosok gigi 2x/hari dan
keramas
Mengganti bajunya bila sudah kotor
Mencukur kumis dan jenggotnya
bila sudah panjang
Gina
30
5. Catatan Perkembangan
Tabel 3.4
Catatan Perkembangan
Nama
: Tn. U
Tanggal Masuk
: 17 Juni 2011
Umur
: 29 tahun
Tanggal Pengkajian
: 15 Juli 2011
No. Medrek
: 042700
No
1
1
Tanggal
2
20 Juli 2011
DP
3
1
Catatan Perkembangan
4
TTD
5
S:
31
32
20 Juli2011
S:
21 Juli 2011
33
21 Juli 2011
Intervensi perawat :
Evaluasi SP 1,2, dan 3
Intervensi pasien
Berkenalan dengan teman sekamar
Berbincang-bincang dengan teman kenalannya
S:
Klien mengatakan sudah mandi dengan
sabun, dan gosok gigi
Klien mengatakan sudah potong kuku
O:
Klien terlihat segar
Badan klien bersih
Gigi klien bersih
Kuku klien pendek dan bersih
A:
Masalah teratasi sebagian
P:
Intervensi perawat :
Evaluasi SP.1 dan 2
Motivasi klien untuk tetap menjaga
kebersihan diri
Intervensi klien :
Melakukan kebersihan diri : mandi 2x/hari,
gosok gigi 2x/hari dan keramas
Mengganti bajunya bila sudah kotor
Mencukur kumis dan jenggotnya bila sudah
panjang
Gina
34
35