Vous êtes sur la page 1sur 9

Analisa data

Data
Do : operasi
PSA, Hb = 8,9
gr/dL, leukosit =
11.860/L

Etiologi
Kelainan congenital pada bayi
dan anak

Kegagalan
pembentukan septum

Ds :klien belum
mendapatkan
imunisasi
campak, demam

urorektal secara
komplit karena
gangguan
pertumbuhan, fusi
atau pembentukan
anus dari tonjolan
embrionik

Anus dan rektum berkembang


dari embrionik bagian belakang

Ujung ekor dari bagian


belakang berkembang
menjadi kloaka (bakal
genitourinari dan struktur
anorektal)

Terjadi stenosis anal


(penyempitan pada kanal
anorektal)

Tidak ada pembukaan usus


besar yang keluar melalui
anus

Atresia ani

Masalah keperawatan
Risiko infeksi


Operasi PSA

Port de entry bakteri

Leukosit meningkat, Hb
turun, belum mendapat
imunisasi campak

Do : nyeri tekan

Risiko infeksi
Kelainan congenital pada bayi

pada area batas

dan anak

stoma
Ds : klien rewel
menangis gelisah

Kegagalan
pembentukan septum
urorektal secara
komplit karena
gangguan
pertumbuhan, fusi
atau pembentukan
anus dari tonjolan
embrionik

Anus dan rektum berkembang


dari embrionik bagian belakang

Ujung ekor dari bagian


belakang berkembang
menjadi kloaka (bakal
genitourinari dan struktur
anorektal)

Terjadi stenosis anal

Nyeri akut
berhubungan dengan
agen cidera fisik

(penyempitan pada kanal


anorektal)

Tidak ada pembukaan usus


besar yang keluar melalui
anus

Atresia ani

Pembuatan stoma

Perlukaan di kulit

Merangsang reseptor nyeri

Do :

Nyeri akut
Kelainan congenital pada bayi

Ds : ibu klien

dan anak

mengatakan

klien tidak bisa

Kegagalan

tidur lelap, klien

pembentukan septum

sering menangis,
ibu klien
mengatakan

urorektal secara
komplit karena
gangguan

klien tidak ada

pertumbuhan, fusi

kesulitan tidur

atau pembentukan
anus dari tonjolan
embrionik

Anus dan rektum berkembang


dari embrionik bagian belakang

Ujung ekor dari bagian

Gangguan pola tidur


b.d restrain fisik

belakang berkembang
menjadi kloaka (bakal
genitourinari dan struktur
anorektal)

Terjadi stenosis anal


(penyempitan pada kanal
anorektal)

Tidak ada pembukaan usus


besar yang keluar melalui
anus

Atresia ani

Pembuatan stoma

Sering menangis, tidak bisa


tidur lelap

Operasi PSA

Gangguan pola tidur

Planning
Risiko infeksi
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 5x24 jam,
NOC : Immune status

Monitor health

status change
Identifies

Body
temperatur
Immunization

currents
Risk control : infections process
1

personl sign
and symtoms
that indicate
potential risk
Intervensi
NIC : infection control
1. Kajian stoma yang terpasang
2. Lakukan perawatan stoma
3. Cuci tangan sebelum dan sesudah tindakan keperawatan
4. Pertahankan lingkungan aseptik selama pemasangan alat
5. Tingkatkan intake nutrisi
6. Berikan terapi antibiotik bila perlu
Infection Protection
1. Monitor tanda dan gejala infeksi sistemik dan lokal
2. Monitor WBC dan granulosit
3. Pertahankan teknik asepsis pada pasien yang berisiko
4. Inspeksi kondisi luka / insisi bedah
5. Ajarkan keluarga tanda dan gejala infeksi
6. Ajarkan cara menghindari infeksi
7. Laporkan kecurigaan infeksi
8. Laporkan kultur positif

Implementasi :
1. Mengkajian stoma yang terpasang
2. Melakukan perawatan stoma
3. Mencuci tangan sebelum dan sesudah tindakan keperawatan
4. Mempertahankan lingkungan aseptik selama pemasangan alat
5. Meningkatkan intake nutrisi
6. Memberikan terapi antibiotik bila perlu
7. Memonitor tanda dan gejala infeksi sistemik dan lokal
8. Memonitor WBC dan granulosit
9. Mempertahankan teknik asepsis pada pasien yang berisiko
10. Menginspeksi kondisi luka / insisi bedah
11. Mengajarkan keluarga tanda dan gejala infeksi
12. Mengajarkan cara menghindari infeksi
13. Melaporkan kecurigaan infeksi
14. Melaporkan kultur positif
Evaluasi :
S : ibu klien mengatakan badan klien sudah tidak panas
O : leukosit 11.000
A : masalah teratasi sebagian
P : lanjutkan iintervensi

Nyeri akut berhubungan dengan agen cidera fisik


NOC : Pain level
Reported pain

Moaning and

crying

Agitation

Intervensi :
Pain Management
1. Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif termasuk lokasi,
karakteristik, kualitas dan faktor presipitasi
2. Observasi reaksi nonverbal dari ketidaknyamanan
3. Evaluasi pengalaman nyeri masa lampau
4. Bantu pasien dan keluarga untuk mencari dan menemukan
dukungan
5. Kontrol lingkungan yang dapat mempengaruhi nyeri seperti suhu
ruangan, pencahayaan dan kebisingan
6. Berikan analgetik untuk mengurangi nyeri
7. Evaluasi keefektifan kontrol nyeri
Analgesic Administration
1 Tentukan lokasi, karakteristik, kualitas, dan derajat nyeri sebelum
pemberian obat
2 Pilih analgesik yang diperlukan atau kombinasi dari analgesik
ketika pemberian lebih dari satu
3 Tentukan pilihan analgesik tergantung tipe dan beratnya nyeri
4 Evaluasi efektivitas analgesik, tanda dan gejala (efek samping)

Implementasi :
1. Melakukan pengkajian nyeri secara komprehensif termasuk lokasi,

karakteristik, kualitas dan faktor presipitasi


2. Mengobservasi reaksi nonverbal dari ketidaknyamanan
3. Mengevaluasi pengalaman nyeri masa lampau
4. Membantu pasien dan keluarga untuk mencari dan menemukan

dukungan

5. Mengontrol lingkungan yang dapat mempengaruhi nyeri seperti

suhu ruangan, pencahayaan dan kebisingan


6. Memberikan analgetik untuk mengurangi nyeri
7. Mengevaluasi keefektifan kontrol nyeri
8

Menentukan lokasi, karakteristik, kualitas, dan derajat nyeri


sebelum pemberian obat

Memilih analgesik yang diperlukan atau kombinasi dari analgesik


ketika pemberian lebih dari satu

10 Menentukan pilihan analgesik tergantung tipe dan beratnya nyeri


11 mengevaluasi

efektivitas analgesik, tanda dan gejala (efek

samping)
Evaluasi :
S : ibu mengatakan klien tidak rewel
O : nyeri tekan berkurang
A : masalah teratasi sebagian
P : lanjutkan intervensi

Gangguan pola tidur b.d restrain fisik


NOC : Sleep
1

Sleep pattern

Sleep quality
Dificulty getting

to sleep
Intervensi :
1. Monitor pola tidur dan aktivitas klien
2. Kaji efek medikasi terhadap pola tidur
3. Modifikasi lingkungan untuk meningkatkan kualitas tidur
4. Berikan pijatan dan posisi untuk meningkatkan kenyamanan

5. Kaji faktor yang dapat mengganggu pola tidur


6. Berikan medikasi untuk mendukung tidur klien
Implementasi :
1. Memonitor pola tidur dan aktivitas klien
2. Mengkaji efek medikasi terhadap pola tidur
3. Memodifikasi lingkungan untuk meningkatkan kualitas tidur
4. Memberikan pijatan dan posisi untuk meningkatkan kenyamanan
5. Mengkaji faktor yang dapat mengganggu pola tidur
6. Memberikan medikasi untuk mendukung tidur klien
Evaluasi :
S : ibu mengatakan klien bisa tidur malam dengan lelap
O:A : masalah teratasi
P : hentikan intervensi

Vous aimerez peut-être aussi