Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Batasan :
Diabetes melitus gestasional adalah diabetes yang timbul pada waktu
hamil dan menghilang setelah melahirkan. Dalam keadaan puasa glukosa darah
normal, tetapi terdapat intoleransi glukosa postprandial. Umumnya termasuk
golongan NIDDM (Non Insulin Dependent Diabetes Mellitus)
Diabetes mellitus pregestasional adalah diabetes dimulai sejak sebelum
hamil dan berlanjut setelah hamil. Terdapat tanda hiperglikemia pada keadaan
puasa. Sebagian besar termasuk golongan IDDM (Insulin Dependent Diabetes
Mellitus.
Metabolisme Pada Kehamilan Normal.
Timbulnya gangguan toleransi glukosa pada kehamilan adalah normal.
Perubahan metabolisme pada kehamilan penting untuk menyediakan energi yang
cukup untuk pertumbuham janin. Hormon yang berkaitan dengan kehamilan
antara lain Human Placental Lactogen (HPL) dan kortisol menyebabkan
penurunan kadar glukosa, meningkatkan cadangan lemak dan menstimulasi nafsu
makan. Meningkatnya kadar estrogen dan progesteron dalam serum menyebabkan
meningkatnya produksi dan sekresi insulin dan juga meningkatkan sensitivitas
jaringan terhadap insulin. Oleh karena itu rendahnya kadar glukosa puasa pada
trimester pertama kehamilan (70-80 mg/dl) adalah normal. Hormon-hormon pada
kehamilan menyebabkan penyimpanan energi pada trimester pertama dan
digunakan untuk energi pertumbuhan janin pada saat trimester selanjutnya.
Pada timester kedua dapat terlihat meningginnya kadar glukosa puasa dan
postprandial. Hal ini mengakibatkan transfer glukosa ke sirkulasi plasenta. Kadar
glukosa fetal adalah 80% dari kadar glukosa ibu. Sebaliknya kadar asam amino
ibu rendah pada trimester kedua karena transfer aktif ke janin melalui plasenta.
Kadar asam amino janin 2-3 kali lebih besar dibanding kadar asam amino ibu,
walaupun tidak sebanyak kadar yang ada dalam plasenta. Metabolisme lemak
terjadi
hiperinsulinemia,
berbagai
sehingga
janin
komplikasi).
mengalami
Selain
juga
itu
terjadi
gangguan
juga
metabolik
polihidramnion, anomali kongenital dari garis tengah, ukuran lingkar perut yang
melebihi pertumbuhan tulang paha (2 minggu). Jika ditemukan hal-hal tersebut,
secepatnya dilakukan tes toleransi glukosa 3 jam. Temuan klinis yang lain yang
memungkinkan untuk diabetes adalah timbulnya edema pada awal kehamilan dan
berat badan yang berlebih.
Untuk skrining awal diberikan diet glukosa sebanyak 50 gr. Jika hasilnya
positif, pasien disarankan untuk mengkonsumsi diet karbohidrat selama 3 hari
kemudian dilakukan tes toleransi glukosa 3 jam. Diet karbohidrat yang sederhana
adalah semua jenis pasta dan kanji yang dapat dimakan setiap makan ditambah
satu permen perhari. Untuk tes toleransi glukosa, pasien berpuasa, kemudian
mengkonsumsi glukosa sebanyak 100 gram setelah kadar glukosa puasa
didapatkan. Sampel darah diambil setiap jam selama tiga jam. Pasien disarankan
untuk duduk dengan tenang untuk mengurangi efek exercise terhadap kadar
glukosa.
Klasifikasi
2. Komplikasi neonatal
Persiapan resusitasi neonatus yang baik. Pemeriksaan darah tali pusat
untuk mengukur kadar glukosa dan hematokrit bayi. Masalah yang mungkin
timbul : perubahan morfologi / fisiologi akibat gangguan pertumbuhan
intrauterin, makrosomia, cacat bawaan, gangguan metabolik hipoglikemia /
hipokalsemia / hipomagnesemia / hiperbilirubinemia, gangguan hematologik
polisitemia / hiperviskositas, gangguan pernapasan dan kelainan jantung
bawaan.
3. Penanganan persalinan
-
Pantau kadar glukosa darah dan berikan terapi bersama bagian penyakit
dalam
4. Penanganan pascasalin
-
Menganjurkan menyusui
Prognosis
Jika dahulu angka kematian ibu 50%, sekarang berkisar antara 0,4-2%.
Sebaliknya angka kematian anak tetap tinggi, yaitu antara 10-20%.
Prognosis anak dipengaruhi oleh beratnya diabetes, lamanya ibu menderita
diabetes, apakah sudah ada kelainan pembuluh darah, dan apakah terjadi penyulit
kehamilan.
Penyebab kematian anak, antara lain: